LO Critical Thinking

5
CRITICAL THINKING • Definisi Berpikir kritis adalah kemampuan para pemikir untuk bertanggungjawab terhadap pemikiran mereka sendiri. Elder, L dan Paul, R. “Critical thinking : Why we must transform our teaching.” Journal of Developmental Education. Fall 1994 dalam Critical Thinking, ww.accd.edu/sac/history/keller/accditg/ssct.htm

description

sa

Transcript of LO Critical Thinking

Page 1: LO Critical Thinking

CRITICAL THINKING

• Definisi Berpikir kritis adalah kemampuan para pemikir untuk bertanggungjawab terhadap pemikiran mereka sendiri.

Elder, L dan Paul, R. “Critical thinking : Why we must transform our teaching.” Journal of Developmental Education. Fall 1994 dalam Critical Thinking, ww.accd.edu/sac/history/keller/accditg/ssct.htm

Page 2: LO Critical Thinking

• Karakteristik Pemikir Kritis1. memiliki pertanyaan yang berhubungan dengan

problem2. mampu mengakui dirinya memiliki kekurangan

informasi dan pemahaman mengenai sesuatu3. mendengarkan orang lain secara hati-hati dan

mampu memberikan feedback4. memandang berpikir kritis merupakan proses

self-assessment yang berlangsung seumur hidup

Page 3: LO Critical Thinking

5. tidak melakukan penilaian sampai semua fakta telah terkumpul dan dipertimbangkan

6. mencari bukti dan pembuktian untuk menjelaskan (menguatkan/melemahkan) asumsi dan keyakinan

7. mampu menolak informasi yang tidak benar atau tidak relevan

Ferret, S. Peak Performance (1997) dalam Critical Thinking, ww.accd.edu/sac/history/keller/accditg/ssct.htm

Page 4: LO Critical Thinking

• Manfaat berpikir kritis1. menganalisis masalah2. Membantu menemukan cara untuk menemukan

akar masalah3. Dalam bidang kedokteran digunakan untuk

membantu seorang dokter menentukan diagnosis, maupun terapi yang tepat untuk seorang pasien

Dr. Bhisma Murti, MPH, MSc, PhD – Institute for Health Economic and Policy Studies (IHEPS)/ Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Page 5: LO Critical Thinking

• Penerapan berpikir Kritis1. Pembelajaran kolaboratif melalui diskusi

kelompok kecil2. Pembelajaran dengan memberikan penilaian

menggunakan pertanyaan yang memerlukan ketrampilan berpikir pada level yang lebih tinggi dan belajar ilmu dasar menggunakan kasus klinik.Abraham RR., et al., 2004

Resnick L., 1990; Rimiene V., 2002; Gokhale A.A., 2005