LO 1 Pertimbangan Desain

2
LO 1 Pertimbangan Desain 1. Pertimbangan Biologis (Biological Considerations) : a. Preparasi tidak boleh membahayakan jaringan sekitar dan pulpa b. Restorasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mudah terjadinya penumpukan sisa makanan dan plaque c. Biokompatibel : respon dengan jaringan sekitarnya baik 2. Pertimbangan Estetis (Aestetitical Considerations) Restorasi yang ditempatkan pada gigi penyangga harus memiliki kesesuaian warna, ukuran dan bentuk serta susunan yang tepat dengan gigi-gigi sekitarnya dan antagonisnya. 3. Pertimbangan psiko-sosial (Psicho-Sosial Considerations) : tindakan pengasahan hampir selalu timbul rasa sakit/ngilu terutama pada gigi yang masih vital, meskipun gradasinya bervariasi sesuai ambang rangsang indivdu dan tipe kepribadiannya. Disamping itu tindakan pengasahan menimbulkan bunyi yang cukup menakutkan, dengan demikian operator perlu memperhatikan faktor psico-sosial dalam melakukan perawatan pada penderita untuk menghilangkan atau mengurangi rasa takut. Timbulnya rasa sakit tidak hanya muncul dari rangsangan dan respon fisik, tetapi juga berkaitan dengan respon emosi. Rangsangan pada daerah yang terluka/teriritasi akibat pengasahan akan ditransmisikan ke dorsal horndari spinal cord yang bertindak sebagai gate atau gerbang antara serabut perifer dan otak. Rasa sakit terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu

description

pertimbangan desain gtj

Transcript of LO 1 Pertimbangan Desain

LO 1 Pertimbangan Desain1. Pertimbangan Biologis (Biological Considerations) :

a. Preparasi tidak boleh membahayakan jaringan sekitar dan pulpa

b. Restorasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mudah terjadinya penumpukan sisa makanan dan plaque

c. Biokompatibel : respon dengan jaringan sekitarnya baik

2. Pertimbangan Estetis (Aestetitical Considerations)

Restorasi yang ditempatkan pada gigi penyangga harus memiliki kesesuaian warna, ukuran dan bentuk serta susunan yang tepat dengan gigi-gigi sekitarnya dan antagonisnya.

3. Pertimbangan psiko-sosial (Psicho-Sosial Considerations) : tindakan pengasahan hampir selalu timbul rasa sakit/ngilu terutama pada gigi yang masih vital, meskipun gradasinya bervariasi sesuai ambang rangsang indivdu dan tipe kepribadiannya. Disamping itu tindakan pengasahan menimbulkan bunyi yang cukup menakutkan, dengan demikian operator perlu memperhatikan faktor psico-sosial dalam melakukan perawatan pada penderita untuk menghilangkan atau mengurangi rasa takut.

Timbulnya rasa sakit tidak hanya muncul dari rangsangan dan respon fisik, tetapi juga berkaitan dengan respon emosi. Rangsangan pada daerah yang terluka/teriritasi akibat pengasahan akan ditransmisikan ke dorsal horndari spinal cord yang bertindak sebagai gate atau gerbang antara serabut perifer dan otak.

Rasa sakit terdiri dari 3 (tiga) komponen, yaitu

a. Sensory discriminative yang berkaitan dengan informasi yang dipersepsikan oleh individub. Cognitive motivasionalyang memberikan dorongan untuk bereaksi atau informasi yang diperoleh

c. Cognitive evaluative yang berkaitan dengan pengalaman masa lampau. Dari ketiga komponen tersebut apabila ditamah dengan pengalaman rasa sakit yang pernah didengar dari orang lain, maka akan menyebabkan individu enggan untuk berobat gigi. Oleh karena itu dalam menangani atau mencegah rasa sakit pada perawatan/pengasahan gigi, selain diperlukan anastesi juga memerlukan pendekatan yang bersifat psikologis.