LKM
-
Upload
dwi-junita-sari -
Category
Documents
-
view
14 -
download
0
description
Transcript of LKM
5. Bagaimana osmoregulasi (hiperosmotik / hipoosmotik) pada hewan
yang hidup di darata. Pada SeranggaHewan darat termasuk invertebrata melakukan osmoregulasi dengan cara meningkatkan impermeabilitas kulitnya dan mengeluarkan urin yang pekat (asam urat).
• Menigkatkan impermeabilitas kulitKutikula pada serangga tersusun atas zat kitin yang menyebabkan laju penguapan air dari tubuh serangga rendah.
• Untuk membatasi pelepasan air dilakukan respirasi discontinu dan karbon dioksida dilepaskan secara periodik (setiap kali inspirasi tidak selalu diikuti dengan ekspirasi).
• kondisi ketika spirakel bergetar, tekanan trakea lebih rendah daripada atmosfir, udara masuk ke trakea dan udara dicegah keluar dari trakea , sehingga INSPIRASI tidak selalu diikuti dengan EKSPIRASI.
• Pembentukan Urin Pekat (Asam urat)
Pada serangga, saluran Malpighi bersama-sama dengan saluran pencernaan bagian belakang membentuk system ekskretori-
osmoregulatori utama. Secara garis besar, system ini terdiri atas saluran Malpighi tipis,
panjang, yang bermuara kedalam saluran pencernaan pada tempat antar ausus depan
dan usus belakang, dan ujungyang lain berada dalam hemocoel (rongga tubuh yang berisi
darah). Sekresi yang dibentuk dalam tubulus masuk kedalam usus belakang, kemudian
didehidrasi dan masuk kedalam rectum dan disekresikan melalui anus sebagai urin pekat
Asam urat tidak dikeluarkan dari
tubuh, tapi ditimbun di permukaan tubuh membentuk struktur yang mirip kutikula
• Osmoregulasi pada cacing tanah
Cacing tanah adalah Anelida yang telah beradaptasi hidup di
tanah yang basah, di mana stress osmotic terletak antara
air tawar dan udara. Cacing tanah merupakan hewan
malam, menghindari tanah basah kering, dan akan
menggali tanah lebih dalam apabila permukaan tanah mulai
kering
Cacing tanah misalnya Lumbricus terrestris, merupakan regulator
hiperosmotik yang efektif. Hewan ini secara aktif
mengabsorpsi ion-ion, dapat memproduksi urin encer yang
secara esensial hiposmotik terhadap darahnya atau hiposmotik mendekati
isosmotik. Diduga bahwa konsentrasi urin disesuaikan
menurut kebutuhan keseimbangan air. Dalam
keadaan normal penurunan titik beku caiaran tubuhnya berkisar antara 0, -0, C.3̊̊5̊ 3̊̊�� 5̊�
• Osmoregulasi pada moluscaBanyak keong darat secara rutin mengeluarkan
suatu zat yang mengandung sisa nitrogen sebagai asam urat yang sulit larut, dan terdapat bukti bahwa zat ini meningkat pada beberapa spesies selama kesulitan air.
Selama estivasi, asam urat disimpan dalam ginjal dalam beberapa bentuk, jadi mengurangi kehilangan air untuk ekskresi nitrogen.
• ReptilKehilangan air melalui penguapan, pernapasan, dan urin.
Mencegah kehilangan air dengan cara : • Kulit kering dan bersisik, mengeluarkan zat sisa N dalam
bentuk asam urat,feces kering, kadal dan kura-kura dapat mereabsosorbsi urinnya.
• Serta pada beberapa reptil juga memiliki kelenjar garam yang digunakan untuk mensekresi garam. Dalam hal penggunaan air, kelenjar garam ini lebih efektif daripada ginjal.
• AvesBurung yang mencari makan di laut, memiliki kelenjar
garam/ salt glands (dekat hidung) Burung mengeluarkan kelebihan garam tersebut melalui
kelenjar garam (kelenjar nasal), yang terdapat pada cekungan dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap matanya didekat hidung. Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam didalam tubuhnya, hewan itu akan menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung NaCl. Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh burung dijenuhkan oleh garam.
• MammaliaKehilangan air melalui : keringat• Faktor penting untuk mengurangi penguapan adalah
bahwa permeabilitas kulit mamalia sangat rendah sehingga penguapan air dilakukan melalui kelenjar keringat.
• Pada Mamalia kecil memiliki pendingin evaporatif rendah.
• Mendapatkan air melalui : minum dan makan, serta air metabolik