PENGELOLAAN LKM-A

19
PENGELOLAAN LKM-A PENGELOLAAN LKM-A Pemerintah Pemerintah P P rovinsi rovinsi J J awa awa B B arat arat Dinas Dinas P P ertanian ertanian T T anaman anaman P P angan angan JL Surapati No.71 JL Surapati No.71 B andung andung 2014 2014

description

PENGELOLAAN LKM-A. Pemerintah P rovinsi J awa B arat Dinas P ertanian T anaman P angan JL Surapati No.71 B andung 2014. IMPLEMENTASI PROGRAM PUAP. PUAP merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PENGELOLAAN LKM-A

Page 1: PENGELOLAAN LKM-A

PENGELOLAAN LKM-APENGELOLAAN LKM-A

Pemerintah Pemerintah PProvinsi rovinsi JJawa awa BBarataratDinas Dinas PPertanian ertanian TTanaman anaman PPanganangan

JL Surapati No.71 JL Surapati No.71 BBandungandung20142014

Page 2: PENGELOLAAN LKM-A

2

1. PUAP merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri).

2. PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) merupakan program pemberdayaan petani miskin yang tidak bisa akses untuk mendapatkan pembiayaan kepada Lembaga Keuangan.

3. PUAP,merupakan program pemberdayaan bukan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Dana BLM PUAP adalah dana stimulus penguatan modal bagi Gapoktan untuk membiayai usaha tani anggota;

IMPLEMENTASI PROGRAM PUAPIMPLEMENTASI PROGRAM PUAP

Page 3: PENGELOLAAN LKM-A

4. PUAP dirancang untuk merubah petani subsistem tradisional menjadi petani petani modern yang berwawasan agribisnis.

5. Gapoktan PUAP menumbuh kembangkan Unit Usaha Otonom antara lain Unit Usaha Simpan Pinjam menjadi Unit Usaha Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).

Lanjutan …

Page 4: PENGELOLAAN LKM-A

1. Penyaluran dana PUAP dengan tujuan untuk mengembangkan kelembagaan keuangan mikro melalui tahapan pengembangan unit usaha otonom dan unit usaha simpan pinjam.

2. Untuk mewujudkan unit usaha tersebut diperlukan pembinaan yang berkelanjutan terhadap program PUAP melalui Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).

TUJUAN TUJUAN PENYALURAN PENYALURAN DANA BLM-DANA BLM-PUAPPUAP

Page 5: PENGELOLAAN LKM-A

LKM-ALKM-ALKM-ALKM-A

KEGIATAN USAHA EKONOMI KEGIATAN USAHA EKONOMI PRODUKTIFPRODUKTIF

KEGIATAN USAHA EKONOMI KEGIATAN USAHA EKONOMI PRODUKTIFPRODUKTIF

TAHUNKESATU

USAHA USAHA SIMPANSIMPAN PINJAMPINJAM

USAHA USAHA SIMPANSIMPAN PINJAMPINJAM

TAHUNKEDUA

TAHUNKETIGA

Proses Kemandirian Usaha

TAHAPAN PROSES PEMBINAAN PUAP

Page 6: PENGELOLAAN LKM-A

1. Sosialisasi ke Gapoktan bahwa BLM PUAP bukan Bantuan Langsung Tunai (BLT).

2. BLM PUAP adalah modal dasar untuk membiayai usaha produktif yang harus berkembang dan dikelola oleh Gapoktan PUAP.

3. Pemanfaatan dana BLM-PUAP harus sesuai dengan Rencana Usaha Bersama (RUB).

4. Petani yang memanfaatkan dana PUAP harus mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan “Jasa atau Bagi Hasil” ; unit usaha.

5. Pemberian peran kepada kepala desa/lurah untuk melakukan pengawasan.

A. TAHUN PERTAMA PEMANFAATAN DANA BLM-PUAP

UNTUK KEGIATAN EKONOMI PRODUKTIF

Page 7: PENGELOLAAN LKM-A

1. Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Usaha Simpan Pinjam;

2. Pelatihan bagi pengurus Gapoktan untuk menumbuhkan Usaha Simpan Pinjam;

3. Uji Coba Usaha Simpan Pinjam di desa PUAP;

4. Supervisi dan Pembinaan terhadap pengurus Gapoktan dalam pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam;

5. Fasilitasi penyusunan AD/ART Gapoktan

B. TAHUN KEDUA PEMBENTUKAN UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

Page 8: PENGELOLAAN LKM-A

1. Penyusunan Petunjuk Teknis atau Pedoman Penumbuhan LKM-A;

2. Pelatihan dan Magang pengurus Gapoktan untuk menumbuhkan LKM-A;

3. Fasilitasi pengurusan ijin usaha (pembentukan) LKM-A;

4. Uji Coba transformasi Usaha Simpan Pinjam menjadi LKM-A;

5. Supervisi dan Pembinaan dalam pelaksanaan LKM-A;

6. Fasilitasi LKM-A dengan Bank Pertanian/ Bank Umum (linkage program) dll.

C. TAHUN KETIGA PEMBENTUKAN LKM-A

Page 9: PENGELOLAAN LKM-A

LKM-A yang berasal dari Gapoktan PUAP, “Pengurus dan Pengelola” yang sehat harus terpisah.

Pengurus mempunyai tugas dan fungsi untuk merumuskan kebijakan organisasi, pengawasan, melaporkan perkembangan dan kemajuan organisasi kepada anggota.

Pengelola merupakan organik pelaksana operasional bisnis keuangan dari organisasi LKM-A.

PENGELOLAAN LKM-APEMISAHAN PENGURUS GAPOKTAN

DAN PENGELOLA LKM-A

Page 10: PENGELOLAAN LKM-A

1. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola LKM-A (Manager & Staf)

2. Mengidentifikasi potensi desa3. Membuat Kebijakan-kebijakan tentang

pengelolaan sumber dan penyaluran dana4. Persetujuan pinjaman dengan batas

tertentu5. Tidak mengelola langsung dana PUAP6. Mengawasi operasional Unit Usaha LKM-A

Tugas dan Fungsi Pengurus Gapoktan PUAP

Page 11: PENGELOLAAN LKM-A

1. Melaksanakan kebijakan dari Pengurus Gapoktan

2. Mengelola simpanan dan pinjaman anggota

3. Mengembangkan LKM-A4. Mencari peluang usaha 5. Membuat laporan keuangan LKM-A6. Membuat laporan kinerja LKM-A7. Bertanggungjawab kepada Pengurus

Tugas dan Fungsi Pengelola LKM-A

Page 12: PENGELOLAAN LKM-A

● Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2013 tentang LKM, Payung Hukum LKM dalam bentuk :

1. Koperasi Simpan Pinjam; atau2. Perseroan Terbatas (PT).

(Berlaku efektif per 1 Januari 2015)

BADAN HUKUM LKM(Pasca pengesahan UU LKM)

Page 13: PENGELOLAAN LKM-A

1. Memiliki Kantor (sewa, pinjam, dll) dan kelengkapan, anatara lain papan nama LKM-A, stempel LKM-A

2. Pengelola LKM-A terpisah dari pengurus Gapoktan yang disertai dengan struktur/bagan organisasi LKM-A

3. Mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi LKM-A

4. Mempunyai pembukuan tersendiri (Akuntansi), mempunyai blangko/slip

5. Pengelola LKM-A terpisah dari pengurus Gapoktan termasuk pembukuan, laporannya dan bergerak dibidang agribisnis

6. Mempunyai anggota yang terdaftar, dan sesuai persyaratan yang ditentukan LKM-A

7. Memiliki modal awal dari dana BLM-PUAP dan modal dari anggota

8. Mempunyai badan hukum koperasi simpan pinjam (KSP) dengan jenis kegiatan dibidang agribisnis (paling lambat Januari 2015)

9. Mempunyai ijin usaha simpan pinjam dengan jenis kegiatan dibidang agribisnis (paling lambat Januari 2015)

PERSYARATAN MINIMAL LKM-A GAPOKTAN PUAP

Page 14: PENGELOLAAN LKM-A

PERSYARATAN LKM-A YANG TELAH BERKEMBANG1. Telah mempunyai kantor sendiri (sewa atau milik sendiri)

dan sarana prasarana kantor telah memadai2. Kantor buka tiap hari kerja (senin sampai Jum’at) dan

jam kerja dibuat dan diumumkan secara tertulis sehingga dapat dibaca oleh anggota/nasabah

3. Pengelola simpan pinjam telah dilatih tentang penghimpunan dana dari anggota/masayarakat, dan pengelola bidang pembiayaan telah dilatih tentang analisa kredit

4. Pembagian kerja masing-masing pelaksana/pengelola sudah jelas yang disertai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing pengelola

5. LKM-A telah menghimpun dana masyarakat dan telah bermitra untuk mendapatkan tambahan modal dari Lembaga Keuangan Bank /Non Bank

Page 15: PENGELOLAAN LKM-A

LANJUTAN

1. Surat perjanjian kredit telah dilakukan sendiri dengan ketentuan/aturan hukum

2. Aturan tentang simpan pinjam dan pembiayaan dibuat acara tertulis

3. Laporan keuangan telah di susun sesuai dengan prinsip Akuntansi dan laporan disampaikan kepada instansi yang terkait

4. LKM-A telah mempunyai badan hukum yang resmi

5. Untuk LKM-A yang badan hukumnya menggunakan KOPERASI (KSU/KPS) telah melakukan rapat anggota secara rutin

Page 16: PENGELOLAAN LKM-A

BLM PUAP

GAPOKTAN

UNIT USAHA OTONO

MI

UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

LKM-A

BANK/ Non Bank

(Lingkage)

POKTANANGGOTA

USAHA TANI PRODUKTIF

KKP-E, KUR, KPEN-RP, KUPS,DLL

PEMBINAAN KELEMBAGAAN

Page 17: PENGELOLAAN LKM-A

LANGKAH SUKSES PENGELOLAAN DANA BLM PUAP1. Dukungan Kebijakan seluruh stakeholder PUAP

(Tim Pembina, Tim Teknis PUAP bersama PMT) yang tepat & terorientasi pengamanan Dana BLM;

2. Dukungan stakeholder lain yang terkait;3. SDM Pengelola Keuangan yang terlatih dan

Amanah;4. Sarana dan Prasarana penunjang Gapoktan

PUAP dan Unit Usaha LKM-A5. Kantor yang strategis & representatif;6. Peranan Pihak ke 3 atau mitra Gapoktan.

Page 18: PENGELOLAAN LKM-A

PRINSIP LKM-A GAPOKTAN PUAP1. Prinsip KEWASPADAAN, Modal kewaspadaan LKM-A

Gapoktan haruslah bersumber dari anggotanya sendiri,berupa :Simpanan Pokok Khusus, semacam ‘saham” yang dihimpun dari

para pendiri perwakilan kelompok tani dan perorangan petani/masayarakat setempat

Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan selain itu KLM-A dapat membuka berbagai jenis tabungan (Simpanan Sukarela)

2. Prinsip KEHATI-HATIAN, Setiap pemberian pembiayaan harus melalui analisis pembiayaan dan/atau kelayakan usaha, persetujuan bersama Komite pembiayaan, dan adanya jaminan barang (fidusia), namun pertimbangan yang terbaik tetap atas watak/karakter peminjam sendiri.

Page 19: PENGELOLAAN LKM-A

LANGKAH MEMPERKUAT UNIT LKM-A1. Penataan Organisasi menjadi lebih baik (Pengurus

– pengelola/Manager)2. Pembentukan Badan Hukum3. Meningkatkan dana keswadayaan Anggota

(Simpanan Wajib,sukarela, saham, dll) sesuai SOP penghimpunan dana.

4. Penataan kantor yang layak sebagai Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.

5. Laporan & Akuntansi keuangan sesuai standar (penggunaan software khusus jika memungkinkan).

6. Linkages program dengan lembaga keuangan lain.