litha-Lbm-3-Blok-12

12
STEP 1 Kelainan ini dapat berupa celah pada bibir (cleft lip), celah pada palatum atau langit-langit mulut (cleft palate), atau gabungan dari keduanya (cleft lip and palate). ). Kelainan ini disebabkan oleh kelainan genetik yang berpengaruh pada tahap pembentukan embrio, sehingga terdapat kelainan yang muncul setelah kelahiran. CLP adalah kelainan multifaktoral, jadi kemunculannya dipengaruhi oleh faktor gen dan lingkungan. . Pembentukan wajah tersebut berlangsung dalam 6 hingga 8 minggu pertama kehamilan. (Wikipedia, 2008). CLP dapat timbul tersendiri atau muncul sebagai salah satu bagian dari syndrome. (Emedicine, 2000) Walaupun gen memiliki peran penting, dalam embryogenesis wajah, faktor lingkungan berperan sama penting. Ada tiga kategori faktor lingkungan yang berpengaruh dalam pembentukan janin, yaitu teratogen, infeksi, dan nutrien serta metabolisme kolesterol. 1. Kelainan kongenital : Kelainan kongenital muncul dari gabungan antara faktor multigenetik dan faktor lingkungan. (Zucchero, et.al., 2004). kelainan yang di dapat sejak lahir bisa di sebabkan karena ibu kekurangan nutrisi kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telur bibir sumbing bisa karena kurang seng = daging, sayuran dan air. STEP 3 1. klasifikasi menurut Alberry a. celah bibir 21%trjd disisi kanan/kiri dengan atau tanpa keterlibatan alveolus. Menyebabkan cekungan kecil pd bibir/ lebih ekstensif ygmelibatkan bibir dan alveolus b. celah bibir dan palatum satu sisikanan/kiri, satu sisi melewati premaksila, foramen insisivum, pal.durum dan mole c. celah bibir dan palatum dua sisi celah melewati kedua sisi premaksila, foramen pal.durum dan mole. 46%

description

lbm 3 blok 12

Transcript of litha-Lbm-3-Blok-12

STEP 1Kelainan ini dapat berupa celah pada bibir (cleft lip), celah pada palatum atau langit-langit mulut (cleft palate), atau gabungan dari keduanya (cleft lip and palate). ). Kelainan ini disebabkan oleh kelainan genetik yang berpengaruh pada tahap pembentukan embrio, sehingga terdapat kelainan yang muncul setelah kelahiran. CLP adalah kelainan multifaktoral, jadi kemunculannya dipengaruhi oleh faktor gen dan lingkungan. . Pembentukan wajah tersebut berlangsung dalam 6 hingga 8 minggu pertama kehamilan. (Wikipedia, 2008).CLP dapat timbul tersendiri atau muncul sebagai salah satu bagian darisyndrome. (Emedicine, 2000)

Walaupun gen memiliki peran penting, dalamembryogenesiswajah, faktor lingkungan berperan sama penting. Ada tiga kategori faktor lingkungan yang berpengaruh dalam pembentukan janin, yaitu teratogen, infeksi, dan nutrien serta metabolisme kolesterol.1. Kelainan kongenital : Kelainan kongenital muncul dari gabungan antara faktor multigenetik dan faktor lingkungan. (Zucchero, et.al., 2004). kelainan yang di dapat sejak lahir bisa di sebabkan karena ibu kekurangan nutrisi kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasil konsepsi sel telurbibir sumbing bisa karena kurang seng = daging, sayuran dan air.STEP 31. klasifikasimenurut Alberrya. celah bibir 21%trjd disisi kanan/kiri dengan atau tanpa keterlibatan alveolus. Menyebabkan cekungan kecil pd bibir/ lebih ekstensif ygmelibatkan bibir dan alveolus b. celah bibir dan palatum satu sisikanan/kiri, satu sisi melewati premaksila, foramen insisivum, pal.durum dan molec. celah bibir dan palatum dua sisi celah melewati kedua sisi premaksila, foramen pal.durum dan mole. 46%d. Celah langitanmengenai palatum saja, baik durum maupun mole. 33%e. Sindrom pierre-robinmemiliki tanda klasik yaitu celah pada pal.keras dan lunak, retrognatia(Sebuah maloklusi di mana rahang atau mandibula posterior lebih jauh dari yang diharapkan.), dan masalah respirasi.2. apa efek dari obat penenang = akan berpengaruh terhadap jaringannya sehingga mengakibatkan kelainan pada janin Penggunaan obat harus diperhatikanbisa menyebabkan cacat pada janin. Sebagian obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menembus plasenta sampai masuk ke dalam sirkulasi janin sehingga kadarnya dalam sirkulasi bayi hampir sama dengan kadar dalam darah ibu yang dalam beberapa situasi akan membahayakan bayi.

Resiko terjadinya efek merugikan akibat mengonsumsi obat pada ibu hamil tergantung pada jenis dan kapan obat tersebut diberikan. Dalam dua minggu pertama, pertumbuhan embrio janin diketahui rentan terhadap efek teratogenik (kecacatan pada janin) yang berakibat abortus spontan, malformasi bawaan, perlambatan pertumbuhan janin dan perkembangan mental. Periode paling kritis dari pertumbuhan embrio dimulai sekitar 17 hari pascakonsepsi (pasca pembuahan) saat sistem organ sedang berkembang, hingga 60-70 hari. Pada periode itu dapat menyebabkan terjadinya cacat bawaan.

Pengaruh obat terhadap janin tergantung kepada tingkat perkembangan janin dan dosis serta kekuatan obat.Pada periode preimplantasi :Obat tertentu yang diminum pada awal kehamilan (masa preimplantasi : sejak terjadinya pembuahan sampai menjelang implantasi), bisa menyebabkan kematian janin atau tidak mempengaruhi janin sama sekali. Pada saat ini janin sangat kebal terhadap cacat bawaan.Pada periode embrionik:mgg ke-2 sampai mgg ke-8 setelah pembuahan (dimana organ tubuh mulai terbentuk), janin sangat rentan terhadap terjadinya cacat bawaan.Obat yang sampai ke janin bisa menyebabkan keguguran, cacat bawaan yang terlihat jelas atau cacat yang baru tampak di kemudian hari.Pada periode fetal:Obat yang diminum setelah organ tubuh janin terbentuk sempurna, memiliki peluang yang kecil untuk menyebabkan cacat bawaan yang nyata, tetapi bisa menyebabkan perubahan dalam pertumbuhan dan fungsi organ dan jaringan yang telah terbentuk secara normal.Periode embrionik yang sangat krusial karena menyebabkan malformasi struktur dari organ janin, karena berhubungan dengan saat organogenesis ( pembentukan organ2 janin). Obat berpindah dari ibu ke janin terutama melalui plasenta (ari-ari), yaitu melalui jalan yang sama yang dilalui oleh zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.Di dalam plasenta, obat dan zat gizi di dalam darah ibu melewati selaput tipis yang memisahkan darah ibu dengan darah janin. Namun yang harus diingat, adalah belum tentu suatu obat menyebabkan kelainan organ janin tertentu. Kita lebih mudah membuktikan bahwa suatu obat merupakan penyebab langsung kelainan, jika obat tersebut sangat jarang digunakan dan mengakibatkan kelainan yang jarang namun relative berat kelainan organ yang terjadi. Contohnya adalah isotretinoin, yang biasa digunakan dalam obat jerawat, yang akan menyebabkan agenesis telinga (telinga tidak terbentuk dengan sempurna ). Karena tidak semua orang menggunakan obat jerawat dalam kehamilannya, sehingga mudah dideteksi bahwa obat isotretinoin-lah sebagai kausa utama. Beda dengan bibir sumbing yang dapat disebabkan oleh > 300 kelainan genetic.Obat yang diminum oleh wanita hamil bisa mempengaruhi janin melalui beberapa cara: Secara langsung bekerja pada janin, menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan atau kematianMempengaruhi fungsi plasenta, biasanya dengan cara mengkerutkan pembuluh darah dan mengurangi pertukaran oksigen dan zat gizi diantara janin dan ibuJika ibu hamil sedang dalam pengobatan tertentu kemudian hamil, kita harus mempertimbangkan manfaat yang terbesar untuk ibu maupun janinnya. Misalnya obat-obatan kanker. Makanya, bagi penderita kanker yang hamil diberikan dua pilihan, meneruskan kehamilan dengan risiko bayi cacat atau menghentikan kehamilan. pemberian obat2an kanker ini harus dihindari selama trimester pertama kehamilan (sampai kehamilan 12 minggu) karena dapat menyebabkan diantaranya sumbing, single arteri koroner, anus imperforate dan pertumbuhan janin terhambat disertai mikrosefali (obat siklophosphamid). Obat kanker lain yang juga dapat menimbulkan cacat janin misalnya : Methotrexat dapat dipertimbangkan untuk diberikan, namun harus diingat bahwa dalam masa menunda itu ibu cukup aman, tidak akan terjadi perkembangan kanker.

OBAT ANTI-CEMAS & ANTI-DEPRESIJika diminum pada trimester pertama, obat anti-cemas bisa menyebabkan cacat bawaan, meskipun efeknya belum terbukti.Jika digunakan selama hamil, obat anti-depresi kebanyakan relatif aman, tetapi litium bisa menyebabkan cacat bawaan (terutama pada jantung).Barbiturat (misalnya phenobarbital) yang diminum oleh wanita hamil cenderung menyebabkan berkurangnya jaundice yang biasa ditemukan pada bayi baru lahir.

3. apakah depresi yang di alami ibu mempengaruhi janinnya ? berpengaruh karena pada stres akan merangsang hipotalamus , yang akan merangsang ACTH glukokortikoid menghasilkan hidrokortison , meningkat dalam darah dan mengganggu pertumbuhan

4. etiologi dari terbelhnya langit langit atau bibir ?faktor genetik genetik atau keturunan : genetik dalam kromosom yang berperan , terjadi mutasi gen ( betty ), 75% resesif 25% dominan , muatasi gen dan kelainan kromosomfaktor non genetik kurangnya nutrisi cth def zat besi , vit B6, C dan asam folat trauma kehamilan trimester pertama infeksi pada ibu yg sedang mengandung cth rubella , sifilis zat kimia : pemberianaspirin, kortison dan insulin pada masa kehamilan trimester pertama dapat mengakibatkan terjadinya celah lingkungan: usia, ibu hamil yang di atas 30th beresiko lbh tinggi, obat obatan dan stresdari skenario obat obatan dan nutrisi obatnya apa saja serta vitamin ?LIapakah cuma pada trimester pertama yang menyebabkan celah bibir ?LI

5. diagnosis dari skenario ? palatoschisis : fisura garis tengah pada palatum yang gagal menyatu karena perkembangan embriotik labioschisis/labiopalatoschisis: kelainan bawaan pada bayi merupakan deformitas daerah mulut berupa celah atau sumbing atau pada pembentukan yang kurang sempurna semasa embrional bibir atas kanan atau kiri tidak tumbuh bersatu, biasanya pada bibir atau palatum dan pembentukannya pada embrio minggu ke 6 10( trimester pertama ) pada proses pembentukan mulut dan langit mulut di duga terjadi pembelahan sel yang tidak sempurna di akibatkan janin kekurangan zat besi cheilognathopalatoschisis:kelainan berupa sumbing yang melibatkan palatum yang merupakan kegagalan fungsi proc. premaxilaris dan proc.palatinus cleft lip dan cleft palate : kelainan bibir sumbing pada masa seseorang tersb sejak lahir cleft tanpa di sertai cleft palate cleft palate tanpa di sertai cleft lip cleft lip disertai cleft palate

6. apa hubungannya penyakit yang di derita bayi dengan riwayat ibunya yang tidak suka makan sayur dan buah buahan ? Trimester I= 0-12minggu, NUTRISIKalori 200gr/dL, protein 30gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan Hb.Pada T.I ibu hamil sering mengalami morning sickness(mual muntah) sehingga nafsu makan menjadi berkurang, berbeda dengan ibu hamil T II dan III. menu seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk menjaga kondisi ibu dan bayi, apabila kekurangan gizi(misalnya anemia)akan mempengaruhi kondisi ibu dan janin. Sehingga resiko kematian ibu hamil dan bayi lahir cacat lebih besar dibanding dengan ibu hamil gizi seimbang.

Saat kehamilan, tubuh memproduksi lebih banyak darah untuk menopang prtumbuhan bayi. Jika tidak mendapatkan cukup zat gizi, tubuh tidak mampu menghasilkan jumlah sel darah merah yang dibutuhkan untuk membuat tambahan darah.

Kurang vit b tidak bisa memproduksi tambahan sel darah merah yang dibutuhkan anemia jika tidak segera diobati akan meningkatkan resiko komplikasi seriusseperti kelahiran prematur.

Defisiensi vitamin B= dibutuhkan untuk berbagai macam fungsi tubuh, seperti untuk memproduksi sel darah merah, jadi apabila kekurangan bisa memungkinkan menderita anemia. Vitamin B kompleks adalah kelompok vitamin jenis larut air, sangat penting dalam proses metabolisme(mengubah karbohidrat yaitu glukosa menjadi energi) . apabila kekurangan dapat mempengaruhi dari sistem saraf agar bekerja dengan baik serta untuk fungsi otak. EX : Daging, produk susu, telur, unggas.7. patofisiologis dari penyakit yang di derita bayi ?Proses terbentuknya kelainan ini sudah dimulai sejak minggu-minggu awal kehamilan ibu. Saat usia kehamilan ibu mencapai 6 minggu, bibir atas dan langit-langit rongga mulut bayi dalam kandungan akan mulai terbentuk dari jaringan yang berada di kedua sisi dari lidah dan akan bersatu di tengah-tengah. Bila jaringan-jaringan ini gagal bersatu, maka akan terbentuk celah pada bibir atas atau langit-langit rongga mulut. Sebenarnya penyebab mengapa jaringan-jaringan tersebut tidak menyatu dengan baik belum diketahui dengan pasti. Tapi faktor penyebab yang diperkirakan adalah kombinasi antara faktor genetik dan faktor lingkungan seperti obat-obatan , penyakit atau infeksi yang diderita ibu saat mengandung, konsumsi minuman beralkohol atau merokok saat masa kehamilan. Resiko terkena akan semakin tinggi pada anak-anak yang memiliki saudara kandung atau orang tua yang juga menderita kelainan ini, dan dapat diturunkan baik lewat ayah maupun ibu

pada trimester pertama (perkembangan rahang, 5-12minggu ) terbentuk mesoderm proses nasalis pecah kembali terjadi difusi kedua bibir rahang dan palatum terjadi kegagalan fusi septum nasi ( pada kehamilan ke 7-12 ) (betty ) pembentukan wajah pd minggu ke 4 (primordia ) pembentukan procesus terjadi kegagalan penyatuan pada procesus ( maria ) Cacat tebentuk pada trimester pertama, prosesnya karena tidak terbentuknya mesoderm pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (Prosesus nasalis dan maksialis) pecah kembali.Bagi tubuh, seng sangat dibutuhkan enzim tubuh. Walau yang diperlukan sedikit, tapi jika kekurangan berbahaya.

Proses terjadinya labio palatoshcizis yaitu ketika kehamilan trimester I dimana terjadinya gangguan oleh karena beberapa penyakit seperti virus. Pada trimester I terjadi proses perkembangan pembentukan berbagai organ tubuh dan pada saat itu terjadi kegagalan dalam penyatuan atau pembentukan jaringan lunak atau tulang selama fase embrio.Apabila terjadinya kegagalan dalam penyatuan proses nasal medical dan maxilaris maka dapat mengalami labio shcizis (sumbing bibir) dan proses penyatuan tersebut akan terjadi pada usia 6-8 minggu. Kemudian apabila terjadi kegagalan penyatuan pada susunan palato selama masa kehamilan 7-12 minggu, maka dapat mengakibatkan sumbing pada palato (palato shcizis).

8. bagaimana perkembangan dari embrio ?9. merokokOBAT SOSIALISASI & OBAT TERLARANGMerokok selama hamil bisa berbahaya.- Berat badan lahir rata-rata dari bayi yang ibunya perokok adalah 170 gram lebih rendah dari bayi yang ibunya tidak merokok.- Keguguran, kelahiran mati, lahir prematur dan sindroma kematian bayi mendadak lebih sering ditemukan pada bayi yang ibunya merokok selama hamil. Meminum alkohol selama hamil bisa menyebabkan cacat bawaan.Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar bisa mengalami sindroma alkohol. Bayi ini kecil, seringkali memiliki kepala yang kecil (mikrosefalus), kelainan wajah dan kelainan mental. Kadang terjadi kelainan sendi dan kelainan jantung. Bayi ini tidak berkembang dan kemungkinan akan meninggal sesaat setelah dilahirkan.

1. Apakah ada pengaruh usia ibu ?Para ahli kesehatan memang merekomendasikan untuk melahirkan di usia produktif dibawah usia 40 tahun. Ada pertimbangan kesehatan mengapa sebaiknya hamil masih di usia dibawah 40 tahun daripada di atas usia 40 tahun. Pertimbangan kesehatannya jika hamil di atas usia 40 tahun adalah sebagai berikut :

1. Pada usia 40 tahun , kondisi jantung sudah semakin menurun dan melemah pada wanita yang hamil.Apalagi nanti akan ditambah menjadi lebih stress pada saat akan melahirkan, disinalah kekawatiran akankondisi jantung pada wanita dengan usia tersebut.

2. Beresiko terjadinya kondisi Preeklamsia yaitu suatu kondisi yang mengancam jiwa ditandai dengan tingginyatekanan darah dan protein dalam urin.

3. Belum lagi pada usia tersebut , seorang wanita mungkin sudah menderita diabetes

4. Resiko munculnya serangan kanker payudara bagi wanita yang habis melahirkan di atas usia 40 tahun.

5. Adanya gangguan pada placenta yang mungkin bisa menyebabkan kelahiran bayi prematur.

6. Adanya pengaruh kesehatan yang nyata pada kesehatan bayi, dan yang sering ditemukan selama ini adalahnantinya ada gangguan pada jantung bayi.

7. Karena faktor usia , kemungkinan besar dinding rahim juga sudah lemah .

Berangkat dari beberapa penjelasan yang sudah diuraikan di dalam artikel ini , mungkin kesimpulan yang bisa ditarik dari semua ini adalah sebaiknya wanita mengusahakan kehamilan di bawah usia 40 tahun atau tidak melahirkan lagi bilamana usia sudah di atas 40 tahun. Semua ini.

Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2351612-potensi-resiko-jika-wanita-melahirkan/#ixzz2MCb5anW7NOTE Apabila terjadinya kegagalan dalam penyatuan proses nasal medical dan maxilaris maka dapat mengalami labio shcizis (sumbing bibir) dan proses penyatuan tersebut akan terjadi pada usia 6-8 minggu. Kemudian apabila terjadi kegagalan penyatuan pada susunan palato selama masa kehamilan 7-12 minggu, maka dapat mengakibatkan sumbing pada palato (palato shcizis).

Berdasarkan penelitian : bayi berjenis kelamin laki-laki lebih rentanPerawatan atau penatlaksanaan ?PenatalaksanaanPenatalaksanaan tergantung pada beratnya kecacatan,Prioritas pertama adalah pada teknik pemberian nutrisi yang adekuat,Mencegah komplikasi,Fasilitas pertumbuhan dan perkembangan,Pembedahan: pada labio sebelum kecacatan palato; perbaikan dengan pembedahan usia 2-3 hari atua sampai usia beberapa minggu prosthesis intraoral atau ekstraoral untuk mencegah kolaps maxilaris, merangsang pertumbuhan tulang, dan membantu dalam perkembangan bicara dan makan, dapat dilakukan sebelum penbedahan perbaikan.Pembedahan pada palato dilakukan pada waktu 6 bulan dan 2 tahun, tergantung pada derajat kecacatan. Awal fasilitaspenutupan adalah untuk perkembangan bicara Penatalaksanaan labio palatoschizis adalah dengan tindakan pembedahan. Tindakan operasi pertama kali dikerjakan untuk menutup celah bibir palatum berdasarkan kriteria rule of ten , yaitu:a.Umur lebih dari 10 minggu ( 3 bulan )b.Berat lebih dari 10 pond ( 5 kg )c.Hb lebih 10 g / dld.Leukosit lebih dari 10.000 / ul Cara operasi yang umum dipakai adalah cara millard. Tindakan operasi selanjutny adalah menutup bagian langitan ( palatoplasti ), dikerjakan sedini mungkin ( 15 24 bulan ) sebelum anak mampu berbicara lengkap sehingga pusat bicara di otak belum membentuk cara bicara. Kalau operasi dikerjakan terlambat, seringkali hasil operasi dalam hal kemampuan mengeluarkan suara normal ( tidak sengau ) sulit dicapai. Bila Ini telah dilakukan tetapi suara yang keluar masih sengau dapat dilakukan laringoplasti. Operasi ini adlah membuat bendungan pada faring untuk memperbaiki fonasi, biasanya dilakukan pada umur 6 tahun keatas. Pada umur 8 -9 tahun dilakukan operasi penambalan tulang pada celah alveolus atau maksila untuk memungkinkan ahli ortodonti mengatur pertumbuhan gigi di kanan kiri celah supaya normal. Graft tulang diambil dari dari bagian spongius kista iliaca. Tindakan operasi terakhir yang mungkin perlu dikerjakan setelah pertumbuhan tulang tulang muka mendekatiselesai, pada umur 15 17 tahun. Sering ditemukan hiperplasi pertumbuhan maksila sehingga gigi geligig depan atas atau rahang atas kurang maju pertumbuhannya. Dapat dilakukan bedah ortognatik memotong bagian tulang yang tertinggal pertumbuhannya dan mengubah posisinya maju ke depan.Pada bayi yang langit-langitnya sumbing barrier ini tidak ada sehingga pada saat menelan bayi bisa tersedak.Kemampuan menghisap bayi juga lemah, sehingga bayi mudah capek pada saat menghisap, keadaan ini menyebabkan intake minum/makanan yg masuk menjadi kurang. Untuk membantu keadaan ini biasanya pada saat bayi baru lahir di pasang:1.Pemasangan selang Nasogastric tube, adalah selang yang dimasukkan melalui hidung..berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan.2.Pemasangan Obturator/ feeding plateyang terbuat dr bahan akrilik yg elastis, semacam gigi tiruan tapi lebih lunak, jd pembuatannya khusus dan memerlukan pencetakan di mulut bayi. Beberapa ahli beranggarapan obturator menghambat pertumbuhan wajah pasien, tp beberapa menganggap justru mengarahkan. Pada center-center cleft seperti Harapan Kita di Jakarta dan Cleft Centre di Bandung, dilakukan pembuatan obturator, karena pasien rajin kontrol sehingga memungkinkan dilakukan penggerindaan oburator tiap satu atau dua minggu sekali kontrol dan tiap beberapa bulan dilakukan pencetakan ulang, dibuatkan yg baru sesuai dg pertumbuhan pasien.3.Pemberian dot khusus, dot ini bisa dibeli di apotik-apotik besar. Dot ini bentuknya lebih panjang dan lubangnya lebih lebar daripada dot biasa, tujuannya dot yang panjang menutupi lubang di langit2 mulut; susu bisa langsung masuk ke kerongkongan. Karena daya hisap bayi yang rendah, maka lubang dibuat sedikit lebih besar.Penatalaksanaan tergantung pada kecacatan. Prioritas pertama antara lain pada tekhnik pemberian nutrisi yang adekuat untuk mencegah komplikasi, fasilitas pertumbuhan dan perkembangan

TAHAPOPERASI1. Sebelum operasiDipersiapkan asupan gizi bayi, meliputi bb sekitar 4-5kg, Hb > 10gr%, usia lebih dari 10 minggu.Untuk mencegah agar gusi tidur protrusi dilakukan perekatan menggunakan plaster khhusus nonalergenik untuk menjaga gusi tidak kearah depan akibat dorongan lidah pada labium, jika hal ini terjadi tindakan koreksi saat operasi akan menjadi sulit dan kurang sempurna, plester harus tetap ditempel sampai operasi tiba2. Tahapan saat operasi dilakukan oleh dokter bedah3. Setelah operasitergantung dari tiap-tiap jenis operasi yang dilakukan, biasanya dokter yang menangani akan memberikan instruksi pada orangtua misalnya setelah operasi bibir sumbing tetap menggunakan dot khusus untuk memberikan asupan nutrisi bayi. Operasi maksimal untuk palatum pada usia 18-20bulan mengingat anak aktif bicara usia 2th. Apabila operasi sudah diatas usia 2th harus diikuti dengan tindakan speech therapy karena jika tidak, setelah operasi suara sengau pada saat bicara tetap terjadi karena anak sudah terbiasa melafalkan suara yg salah(sudah ada mekansime kompensasi memposisikan lidah pada posisi yang salah)Speech terapi: pelayanan yang diberikan oleh health care profesional untuk membantu seseorang dalam memperbaiki komunikasinya.

1. Pemasangan selang Nasogastric tube, adalah selang yang dimasukkan melalui hidung..berfungsi untuk memasukkan susu langsung ke dalam lambung untuk memenuhi intake makanan.2. Pemasangan Obturator/ feeding plate yang terbuat dr bahan akrilik yg elastis, semacam gigi tiruan tapi lebih lunak, jd pembuatannya khusus dan memerlukan pencetakan di mulut bayi. Beberapa ahli beranggarapan obturator menghambat pertumbuhan wajah pasien, tp beberapa menganggap justru mengarahkan. Pada center-center cleft seperti Harapan Kita di Jakarta dan Cleft Centre di Bandung, dilakukan pembuatan obturator, karena pasien rajin kontrol sehingga memungkinkan dilakukan penggerindaan oburator tiap satu atau dua minggu sekali kontrol dan tiap beberapa bulan dilakukan pencetakan ulang, dibuatkan yg baru sesuai dg pertumbuhan pasien.3. Pemberian dot khusus, dot ini bisa dibeli di apotik-apotik besar. Dot ini bentuknya lebih panjang dan lubangnya lebih lebar daripada dot biasa, tujuannya dot yang panjang menutupi lubang di langit2 mulut; susu bisa langsung masuk ke kerongkongan. Karena daya hisap bayi yang rendah, maka lubang dibuat sedikit lebih besar.Penatalaksanaan tergantung pada kecacatan. Prioritas pertama antara lain pada tekhnik pemberian nutrisi yang adekuat untuk mencegah komplikasi, fasilitas pertumbuhan dan perkembangan.