Literatur Rumah

download Literatur Rumah

of 19

Transcript of Literatur Rumah

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    1/19

    24

    BAB III Kajian Teori Rumah Sederhana

    III. 1

    Rumah

    Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal, di mana manusia dapat mengharapkan

    keintiman dan kehangatan hidup yang manusiawi. Selain itu, rumah juga

    berfungsi sebagai pengamanan diri manusia, pemberi ketenangan dan ketentraman

    hidup, serta wahana yang mampu mendorong penemuan diri. (Yudohusodo, 1991)

    Rumah sebagai kebutuhan dasar manusia merupakan pengejawantahan diri

    manusia, baik bersifat pribadi maupun dalam satu kesatuan dan kebersamaan

    dengan lingkungan alamnya. (Pembangunan Perumahan, 1987)

    Menurut P. G. Hayward (1987), rumah adalah:

    Rumah sebagai pengejawantahan jati diri, yaitu rumah sebagai simbol dan

    pencerminan tata nilai dan selera pribadi penghuninya.

    Rumah sebagai wadah yang memberikan keakraban, rasa memiliki,

    kebersamaan, kehangatan, kasih sayang dan rasa aman.

    Rumah sebagai tempat menyendiri dan menyepi, yaitu tempat melepaskan diri

    dari dunia luar, dan juga tekanan dan ketegangan serta dari kegiatan batin.

    Rumah sebagai akar dan kesinambungan, yaitu rumah sebagai tempat untuk

    kembali pada akar dan menumbuhkan rasa kesinambungan dalam untaian

    proses ke masa depan.

    Rumah sebagai wadah kegiatan sehari-hari.

    Rumah sebagai pusat jaringan sosial.

    Rumah sebagai struktur fisik.

    Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan

    sarana pembinaan keluarga, sebagai pelindung terhadap gangguan alam dan

    makhluk lainnya, juga berperan sebagai pusat pendidikan keluarga, proses

    budaya, penyiapan generasi muda dan lain-lain, sehingga kualitas Sumber Daya

    Manusia juga dapat dipengaruhi dari kualitas perumahan.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    2/19

    25

    Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia setelah sandang dan pangan. Oleh

    sebab itu, menempati perumahan dan permukiman yang layak, aman dan nyaman

    adalah hak setiap orang. Sasaran yang harus dicapai untuk mendapatkan hunian

    yang berkualitas (pada hunian berkepadatan menengah dan rumah tunggal):

    Menumbuhkan rasa kepemilikan (sense of ownership), keamanan dan

    konsistensi dengan pola penggunaan yang wajar dan dapat diprediksi.

    Merespon perubahan daur hidup hunian dan komunitas

    Menumbuhkan kebanggaan dan berkontribusi dalam pembentukan wajah

    dan karakter lingkungan.

    Perancanaan dan Perancangan harus peka terhadap visi masa depan dari

    komunitas

    (University of Minnesota, 1996)

    Sasaran-sasaran tersebut di atas dapat dicapai melalui perhatian yang besar

    terhadap elemen fisik dan isu-isu kualitas kehidupan (kepemilikan, penggunaan,

    keamanan, perwajahan), baik pada skala rumah dan halaman, blok hunian,

    maupun lingkungan keseluruhan.

    Dari beberapa definisi di atas, ditarik kesimpulan bahwa manusia membutuhkan

    rumah sebagai suatu wadah untuk beraktifitas dan sebagai tempat berlindung.

    Rumah merupakan suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal,

    merupakan satu dari kebutuhan pokok selain sandang dan pangan.

    Bentuk bangunan untuk rumah tinggal, secara pokok dapat dibagi menjadi:a)

    Rumah tunggal renggang (lepas)

    b) Rumah gandeng (kopel)

    c) Rumah rapat dempet

    d) Rumah rapat deret

    (Surowiyono, 1982)

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    3/19

    26

    Rumah rapat deret hampir sama halnya dengan bangunan gandeng dua atau kopel.

    Bedanya, pada bangunan rapat deret, bangunan induk dapat berimpit pada kedua

    batas pekarangan sisi, dengan ketentuan maksimal panjang bangunan rapat deret

    tidak boleh lebih dari 40 (empat puluh) meter.

    Bentuk bangunan rapat deret sering dipergunakan sebagai bangunan toko atau

    ruang usaha. Pada jenis bangunan ini seringkali garis sempadan bangunan (GSB)

    dan garis smpadan jalan (GSJ) berimpit menjadi satu garis.

    Gambar 3 Rumah Rapat DeretSumber: Dasar Perencanaan Rumah Tinggal, Surowiyono

    Dapat disimpulkan bahwa jenis bangunan tersebut seringkali tidak memiliki

    halaman depan. Oleh karena itu pada bangunan rapat deret yang dipergunakan

    sebagai rumah tinggal, perlu diperhatikan pembukaan (pintu/jendela) yang

    terdapat pada bagian depan harus direncanakan dengan baik untuk menjamin

    keamanan, sebab rumah tersebut berhubungan langsung dengan jalan umum.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    4/19

    27

    III. 2 Rumah Sederhana

    Yang diartikan perumahan sederhana ialah rumah yang dapat dibeli atau dimiliki

    oleh golongan tingkatan masyarakat terbanyak. Rumah sederhana di sini berarti

    bagaimana kita dengan kemampuan yang terbatas bisa mendapatkan rumah yang

    paling optimal dalam perencanaan, organisasi, denah (lay-out), konstruksi, bahan

    bangunan dan sebagainya. Tiap-tiap tujuan dalam bidang perumahan sederhana di

    samping tergantung dari faktor-faktor lainnya seperti manusianya sendiri, juga

    dari faktor-faktor penentu seperti berikut: alam sekeliling (iklim, lingkungan dan

    pengaruh lainnya), keadaan sosial, keadaan ekonomi, kemajuan teknologi

    (kemungkinan-kemungkinan teknis) dan sebagainya. Suatu standar minimal pada

    perumahan sederhana yang dicapai, tentunya juga akan berubah sejalan dengan

    perkembangan masyarakat. Di dalam pembicaraan ini kita akan bergerak di dalam

    suatu bagian yang selalu dinamis dengan batasan yang bergerak dan hukum yang

    berubah. (Frick, 1984)

    Rumah Sederhana adalah tempat kediaman yang layak dihuni dan harganya

    terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang. Luas kapling

    ideal, dalam arti memenuhi kebutuhan luas lahan untuk bangunan sederhana sehat

    baik sebelum maupun setelah dikembangkan. Secara garis besar perhitungan luas

    bangunan tempat tinggal dan luas kapling ideal yang memenuhi persyaratan

    kesehatan, keamanan dan kenyamanan bangunan seperti berikut: (www.pu.go.id)

    Kebutuhan ruang minimal menurut perhitungan dengan ukuran Standar

    Minimal adalah 9 m2, atau standar ambang dengan angka 7,2 m2 per orang.

    Sebagai konsepsi dasar kedua perhitungan tersebut masih digunakan dengan

    tetap mempertimbangkan bentuk akhir rumah pasca pengembangan. Sehingga

    dari hasil perhitungan diatas didapat luas bangunan awal (RIT) adalah 21 m2

    dengan pertimbangan dapat dikembangkan menjadi 36 m2 bahkan pada

    kondisi tertentu dimungkinkan memenuhi standar ruang internasional.

    Rumah Sederhana Sehat (RSh) yaitu rumah yang dibangun dengan menggunakan

    bahan bangunan dan konstruksi sederhana, akan tetapi masih memenuhi standar

    kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan, dengan

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    5/19

    28

    mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lokal meliputi potensi fisik seperti

    bahan bangunan, geologis dan iklim setempat serta potensi sosial budaya seperti

    arsitektur lokal, dan cara hidup. (www.pu.go.id)

    Sasaran penyediaan Rumah Sederhana Sehat yaitu bagi kelompok masyarakat

    yang berpenghasilan rendah. Dalam pelaksanaannya pemenuhan penyediaan

    Rumah Sederhana Sehat masih menghadapi kendala, berupa rendahnya tingkat

    kemampuan masyarakat, mengingat harga Rumah Sederhana Sehat masih belum

    memenuhi keterjangkauan secara menyeluruh. Untuk itu disediakan desain rumah

    antara yang pertumbuhannya diarahkan menjadi Rumah Sederhana Sehat. Rumah

    antara yang dimaksud adalah Rumah Inti Tumbuh (RIT),

    Kebutuhan dasar minimal suatu rumah yang harus selalu dipenuhi dalam

    perancangan hunian adalah:

    1. Atap yang rapat dan tidak bocor

    2. Lantai yang kering dan mudah dibersihkan

    3. Penyediaan air bersih yang cukup

    4.

    Pembuangan air kotor yang baik dan memenuhi persyaratan kesehatan

    5.

    Pencahayaan alami yang cukup

    6. Udara bersih yang cukup melalui pengaturan sirkulasi udara sesuai dengan

    kebutuhan

    Rancangan pengembangan rumah sederhana sehat yang dirumuskan dalam

    Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat meliputi bangunan dan

    bagian-bagiannya sebagai berikut: Bangunan Rumah Inti Tumbuh (RIT-1) berukuran 21 m

    2 dengan ruangan-

    ruangan:

    - Ruang inti berukuran 3,00 x 3,00 m2

    - Ruang serba guna (tanpa dinding) berukuran 3,00 x 3,00 m2

    - Kamar mandi + WC (tanpa atap) berukuran 1,50 x 1,20 m2

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    6/19

    29

    Konstruksi bangunan rumah :

    - Pondasi konstruksi batu kali

    - Lantai konstruksi rabat beton

    - Dinding konstruksi pasangan conblock

    - Kusen pintu/jendela konstruksi kayu

    - Atap konstruksi rangka kuda-kuda kayu

    - Penutup konstruksi Asbes/seng gelombang kecil

    Sanitair minimal terdiri atas:

    - Kloset jongkok kakus beserta leher angsanya 1 unit

    - Bak air mandi fibre/plastik 1 unit

    - Disiapkan instalasi diluar sumber sumur pompa tangan 1 unit

    Gambar 4 Rumah Sederhana Sehat T-36

    Sumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

    III. 3

    Rumah Sangat Sederhana

    Perumahan sangat sederhana, adalah tempat kediaman yang pada tahap awalnya

    dibangun dengan menggunakan bahan bangunan berkualitas sangat sederhana dan

    dilengkapi dengan prasarana lingkungan, utilitas umum dan fasilitas sosial, yang

    akan dapat menjawab kebutuhan dasar manusia, dalam penyediaan tempat tinggal

    dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (Sabaruddin, 2003)

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    7/19

    30

    III. 4 Rumah Sederhana Tipe 22

    Rumah tipe 22 yang menjadi objek penelitian ini merupakan standar minimum

    RIT. Pada dasarnya, bagian-bagian struktur pokok untuk bangunan rumah tinggal

    sederhana adalah: pondasi, dinding (dan kerangka bangunan), atap serta lantai.

    Sedangkan bagian-bagian lain seperti langit-langit, talang dan sebagainya

    merupakan estetika struktur bangunan saja.

    III. 4. 1

    Pondasi

    Sistem pondasi yang digunakan pada Rumah Inti Tumbuh (RIT) dan

    pengembangannya dalam hal ini Rumah Sederhana Sehat (Rs Sehat) ini adalah

    sistem pondasi setempat dari bahan pasangan batu kali atau pasangan beton tanpa

    tulangan dan sistem pondasi tidak langsung dari bahan kayu ulin atau galam.

    III. 4. 2Dinding

    Bahan dinding yang digunakan untuk RIT dan pertumbuhannya adalah conblock,

    papan, setengah conblock dan setengah papan atau bahan lain seperti bambu

    tergantung pada potensi bahan yang dominan pada daerah dimana rumah ini akan

    dibangun. Ukuran conblock yang digunakan harus memenuhi SNI PKKI NO-05.

    Untuk dinding papan harus dipasang pada kerangka yang kokoh, untuk kerangka

    dinding digunakan kayu berukuran 5/7 dengan jarak maksimum 100 cm. Kayu

    yang digunakan baik untuk papan dan balok adalah kayu kelas kuat dan awet II.

    Apabila untuk kerangka digunakan kayu balok berukuran 5/10 atau yang banyak

    beredar di pasaran dengan ukuran sepadan. Jarak tiang rangka kurang lebih 150

    cm. Papan yang digunakan dengan ketebalan minimal 2 cm setelah diserut dan

    sambungan dibuat alur lidah atau sambungan lainnya yang menjamin kerapatan.

    Ring-balok dan kolom dari kayu balok berukuran 5/10 atau yang banyak beredar

    di pasaran dengan ukuran sepadan. Hubungan antara kolom dengan ring balok

    dilengkapi degnan sekur-sekur dari kayu 5/10 atau yang banyak beredar di

    pasaran dengan ukuran sepadan. Panjang sekur maksimum 50 cm.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    8/19

    31

    a) Dinding Bata

    Batu bata adalah bahan bangunan yang digunakan untuk membuat dinding atau

    tembok. Sebagai bahan dasarnya adalah tanah liat/ tanah lempung yang kemudian

    dicetak dan dibakar pada suhu tertentu sehingga berubah seifat menjadi keras

    seperti batu serta tidak akan lunak kembali bila tercampur air. Daerah yang

    dikenal mengolah bata antara lain adalah: Jatiwangin, Plered, Cikarang dan

    Tanggerang. Berat batu bata per buahnya lebih kurang 2 kg. (Ahmad, 2007)

    Tabel 2 Dimensi Batu Bata yang Ada di Pasaran

    Tipe Tebal (t, cm) Lebar (l, cm) Panjang (p, cm)

    Bata kecil 4 10 21

    Bata sedang 5 11 23

    Bata besar 5.5 11.5 24

    Sumber: SII 021 78

    b)

    Conblock

    Conblok adalah bata berlubang yang dibuat dengan cara pemadatan. Conblok

    dibuat dari campuran pasir dan semen portland dengan komposisi 10 : 1. (Frick,

    1999)

    Tabel 3 Dimensi Conblock

    Tipe Ukuran (cm) Jumlah /m Berat (kg)

    Regular full 40 x 20 x 10 12 10

    Regular 30 x 20 x 10 19 8

    Regular 20 x 20 x 10 25 5

    Regular 20 x 10 x 10 50 3

    Bond Beam 40 x 20 x 10 12 11

    Solid Full 40 x 20 x 10 12 14

    Solid 30 x 20 x 10 19 11

    Solid 20 x 20 x 10 25 7

    Split Rock 40 x 10 x 10 12 7

    Sumber: Bahan Bangunan Sebagai Dasar Pengetahuan, Ahmad

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    9/19

    32

    Menurut Heinz Frick (1999), penggunaan conblock memiliki beberapa

    keuntungan:

    Lebih hemat dealam pemakain adukan dibandingkan pasangan batu bata

    Dinding tidak perlu diplester/dicat

    Pemasangan lebih cepat dibandingkan dengan batu bata

    Dapat dibuat sendiri dengan peralatanpress yang agak sederhana

    Menghemat penggunaan air dalam proses membangun (5 liter/m

    dibandingkan dinding batu bata yang memerlukan 42 liter/ m) dan dengan

    demikian, bangunan lebih cepat kering dan sehat

    III. 4. 3Kerangka Bangunan

    Rangka bangunan adalah bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama

    pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. (Puspantoro,

    1992)

    Rangka bangunan untuk bangunan sederhana umumnya berupa struktur rangkaportal. Struktur ini berupa kerangka yang terdiri dari kolom dan blok yang

    merupakan rangkaian yang menjadi satu kesatuan yang kuat.

    Pada system rangka ini, dinding penyekat tidak diperhitungkan ikut mendukung

    beban, jadi fungsinya hanya sebagai pembatas ruang saja, oleh karena itu

    ukurannya harus dibuat sekecil mungkin, agar beratnya dapat seringan-ringannya.

    Dengan demikian ukuran rangka portal dan pondasinya akan menjadi lebih kecil.

    Balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima

    seluruh beban dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan

    kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu system dukungan yang dapat menahan

    momen, gaya vertikal dan gaya horizontal. Untuk menambah kekuatan balok, di

    bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    10/19

    33

    Rangka dinding untuk rumah tembok dibuat dari struktur beton bertulang. Untuk

    rumah setengah tembok menggunakan setengah rangka dari beton bertulang dan

    setengah dari rangka kayu. Untuk rumah kayu tidak panggung rangka dinding

    menggunakan kayu. Untuk sloof disarankan menggunakan beton bertulang.

    Sedangkan rumah kayu panggung seluruhnya menggunakan kayu, baik untuk

    rangka bangunan maupun dinding dan pondasinya. (Ahmad, 2007)

    III. 4. 4Kolom

    Merupakan elemen vertikal, beban (aksial) hanya diberikan di ujung-ujungnya

    dan tidak ada beban transversal. Kolom tidak mengalami lentur secara langsung.

    Kolom dikategorikan berdasarkan panjangnya.

    Kolom pendek adalah elemen struktur kolom yang mempunyai nilai

    perbandingan antara panjangnya dengan dimensi penampang melintang relatif

    kecil. Kapasitas pikul-beban kolom tidak bergantung pada panjang kolom dan

    apabila mngalami beban berlebihan, kegagalannya berupa kegagalan material.

    Dengan demikian kapasitas pikul-beban batas bergantung pada kekuatan

    material yang digunakan.

    Kegagalannya berupa hancurnya material.

    Kolom panjang, kapasitas pikul-beban untuk elemen struktur kolom itu adalah

    besar beban yang menyebabkan kolom tersebut mengalami tekuk awal.

    Struktur yang telah mengalami tekuk tidak mempunyai kemampuan layan lagi.

    Kolom panjang (beban lebih kecil dari beban tekuk): kolom berada dalam

    keseimbangan stabil. Apabila kolom mengalami deformasi kecil, dapat kembali

    ke konfigurasi semula apabila bebannya dihilangkan.

    Kolom panjang (beban = beban tekuk); apabila beban pada kolom mengalami

    deformasi dari konfigurasi linier, maka akan tetap pada konfigurasi baru (tidak

    kembali ke konfigurasi linier). Beban tekuk adalah beban maksimum yang

    dapat dipikul oleh kolom.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    11/19

    34

    Kolom panjang (beban lebih besar daripada beban tekuk): apabila beban pada

    kolom lebih besar daripada beban tekuk kritis, kolom berada dalam

    keseimbangan tak stabil. Kolom akan terus berdeformasi pada beban konstan

    sampai akhirnya runtuh.

    Kondisi ujung sangat mempengaruhi besar beban kritis. Apabila kedua kolom

    identik, hanya berbeda kondisi ujungnya, maka kolom yang mempunyai ujung

    jepit dapat memikul beban lebih besar daripada kolom berujung sendi.

    III. 4. 5Balok

    Balok terletak sederhana: karena balok terletak di atas kolom secara sederhana,

    maka titik hubung tidak menahan rotasi, hanya gaya vertikal yang dapat

    disalurkan oleh titik hubung.

    Rangka: karena balok secara kaku dihubungkan dengan kolom, maka kolom dapat

    menahan rotasi ujung-ujung balok. Dengan demikian momen dan gaya dapat

    disalurkan oleh hubungan kaku seperti ini.

    III. 4. 6Atap

    a)Kuda-Kuda

    Rumah sederhana sehat ini menggunakan atap pelana dengan kuda-kuda kerangka

    kayu dengan kelas kuat dan awet II berukuruan 5/10 atau yang banyak beredar di

    pasaran dengan ukuran sepadan. Disamping sistem sambungan kuda-kudatradisional yang selama ini sudah digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat

    setempat.

    Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pemasangan kerangka kuda-kuda

    disarankan menggunakan sistem kuda-kuda papan paku, yaitu pada setiap titik

    simpul menggunakan klam dari papan 2/10 dari kayu dengan kelas yang sama

    dengan rangka kuda-kudanya.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    12/19

    35

    Khusus untuk rumah tembok dengan konstruksi pasangan, dapat menggunakan

    kuda-kuda dengan memanfaatkan ampig tembok yang disekelilingnya dilengkapi

    dengan ring-balok konstruksi beton bertulang.Kemiringan sudut atap harus

    mengikuti ketentuan sudut berdasarkan jenis penutup atap yang digunakan, sesuai

    dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh pabrik atau minimal 20o untuk

    pertimbangan kenyamanan ruang di dalamnya.

    Pada atap sering dijumpai rangka batang sederhana yang menggunakan batang

    relatif sedikit. Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang

    membentuk segitiga atau kombinasi segitiga, sehingga terjadi bentuk rangka yang

    tidak dapat berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan

    bentuk pada satu atau lebih batangnya.

    Setiap elemen tersebut secara khas dianggap tergabung pada titik hubung sendi

    (titiknya memperbolehkan elemen strukturnya berotasi secara bebas, tetapi tidak

    dapat bertranslasi ke arah manapun. Dengan demikian titik tumpu tersebut tidak

    dapat memberi tahanan momen, tetapi dapat memberi tahanan gaya pada arah

    manapun). Batang-batang disusun sedemikian rupa sehingga semua beban dan

    reaksi hanya terjadi pada titik hubungan tersebut.

    Setiap deformasi yang terjadi pada struktur stabil adalah minor dan diasosiasikan

    dengan perubahan panjang batang yang diakibatkan oleh gaya yang timbul di

    dalam batang sebagai akibat dari beban eksternal. Selain itu, sudut yang terbentuk

    di antara dua batang tidak berubah apabila struktur stabil tersebut dibebani. Hal inisangat bertentangan dengan bentuk tidak stabil, yang sudut di antara dua

    batangnya berubah sangat besar. Juga jelas bahwa gaya eksternal menyebabkan

    timbulnya gaya pada batang-batang struktur bentuk stabil. Gaya-gaya yang timbul

    pada struktur tersebut adalah tarik atau tekan. Tidak ada lentur pada struktur

    tersebut.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    13/19

    36

    Untuk rangka batang yang hanya memikul beban vertikal, pada batang tepi atas

    umumnya timbul gaya tekan, dan pada batang tepi bawah umumnya timbul gaya

    tarik. Gaya tarik atau tekan ini dapat timbul pada setiap batang, yang mungkin

    saja terjadi pola berganti-ganti tarik dan tekan.

    Hal yang sangat penting pada rangka batang adalah, struktur tersebut hanya

    dibebani oleh beban-beban terpusat. Apabila beban-beban tersebut bekerja

    langsung pada batang, maka akan timbul tegangan lentur pada batang tersebut,

    selain juga tegangan aksial tekan atau tarik yang umum ada pada rangka batang.

    Sebagai akibatnya, desain batang tersebut menjadi rumit, dan efisiensi

    keseluruhan batang menjadi berkurang.

    b)Penutup Atap Genteng

    Genteng Press Mesin

    Genteng press mesin adalah jenis genteng cetak bertekanan, dengan bahan dasar

    tanah liat/keramik, dengan atau tanpa bahan pencampur lain yang diproses melalui

    pembakaran pada suhu tinggi, sehingga tidak akan hancur lagi bila direndam

    dalam air. Umumnya, genteng jenis ini menggunakan ukuran reng kayu 3/4.

    (Ahmad, 2007)

    Tabel 4 Dimensi Genteng Press Mesin

    Tipe P (mm) L (mm) T (mm) Berat

    (kg)

    Jarak Reng

    (mm)

    Jumlah

    /m

    Vlaams 323,40 233,10 11,11 1,57 235 23

    Kodok 275,00 207,00 11,00 1,49 225 23

    Plentong 302,00 205,00 13,10 1,57 230 23

    Sumber: Bahan Bangunan Sebagai Dasar Pengetahuan, Ahmad

    Genteng Beton/Semen

    Genteng beton/semen adalah jenis genteng dengan bahan dasar Semen Portland

    (PC), agregat halus, air, dengan atau tanpa kapur/trass, pigmen dan bahan

    pembantu lainnya: dicetak sesuai bentuk yang dirancang untuk produk tersebut.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    14/19

    37

    Pada konstruksinya, umumnya digunakan kaso 5/7 dengan jarak kaso 50 cm.

    (Ahmad, 2007)

    Tabel 5 Dimensi Genteng Beton

    Tipe P x L

    (mm)

    Berat

    (kg)

    Sudut min-anj-

    max ( )

    Jarak antar

    reng

    Jumlah

    / m

    Monier 425 x 330 4,4 12,5 - 17,5 - 90 30 - 35 10

    Tiara 425 x 330 4,4 12,5 - 17,5 - 90 30 - 36 9 - 10

    DN1 421 x 330 4,2 7,5 - - 90 36 9

    DN2 420 x 335 4,5 12,5 - - 36 10

    Mansion 424 x 336 4 15 -18 - 36,4 9

    Sumber: Bahan Bangunan Sebagai Dasar Pengetahuan, Ahmad

    Nok Genteng

    Terdapat 3 jenis nok yang umum digunakan, yaitu:

    Nok segi tiga, tiap 2 m dibutuhkan 6 buah nok

    Nok S.L., tiap 2 m dibutuhkan 7 buah nok

    Nok bulat, tiap 2 m dibutuhkan 7 buah nok

    III. 5 Metoda Konstruksi Rumah Sederhana

    Metoda pelaksanaan pembangunan rumah sederhana sehat yang akan diuraikan

    berikut ini adalah pembangunan rumah tembok. Untuk mempermudah dalam

    pembangunannya, struktur bangunan rumah ini dibagi kedalam 12 kelompok

    pekerjaan, yaitu:

    1. pengukuran dan pembuatan bowplank;

    Pekerjaan persiapan dalam hal ini adalah pembersihan lokasi dimana

    bangunan akan didirikan yang meliputi pembersihan alang-alang dan tanah

    humus serta perataan lahan. Pemasangan bow plank dan dapat dilakukan

    seperti pada gambar.

    2. penggalian pondasi;

    Pondasi yang digunakan pada struktur rumah tinggal ini adalah pondasi

    setempat dari pasangan batu kali.

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    15/19

    38

    3. pembuatan sloof dan lantai beton tumbuk;

    Pembuatan pondasi, sloof dan lantai secara berturut turut dapat dikerjakan

    setelah pekerjaan butir 1) dan 2) diatas selesai dikerjakan. Untuk

    menghubungkan kolom dengan sloof, maka perlu diberikan stek besi beton

    berdiameter 12 mm setinggi 60 cm

    Gambar 5 Bowplank, pondasi, dan pembuatan sloofSumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

    4. pembuatan kusen pintu dan jendela;

    5. Pembuatan kuda-kuda.

    Bersamaan dengan pekerjaan pondasi dan lantai dapat dilakukan pekerjaan

    pembuatan kuda-kuda. Konstruksi kuda-kuda ini sangat sederhana, yaitumenggunakan sistem kosntruksi kuda-kuda papan paku, dimana sistem ini

    hanya menggunakan sambungan klam

    Gambar 6 Pembuatan kuda-kuda kayuSumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    16/19

    39

    6. pengerjaan pembesian untuk kerangka bangunan dari beton bertulang

    pasang rangka tulangan bangunan tepat pada pondasi yang telah

    disediakan besi beton penyambungnya, lakukan pengukuran agar rangka

    beton ini berdiri dengan tegak lurus dan ditahan sementara dengan

    menggunakan kaso 5/7, bersamaan dengan ini lakukan pekerjaan pasangan

    conblock.

    7. pemasangan kusen pintu rangka besi beton;

    8. Pengerjaan dinding dari pasangan conblock dan pengecoran kolom serta

    ring balok;

    Gambar 7 Pekerjaan pembesian untuk kerangka bangunan dari beton bertulang, pemasangankusen pintu, dan pekerjaan pasangan dinding

    Sumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

    9. pemasangan kuda-kuda serta gording dari kayu 5/10;

    Gambar 8 Pemasangan kuda-kuda serta gording kayuSumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    17/19

    40

    10.pemasangan atap dari asbes gelombang beserta bubungan dan lis - plang;

    pasang penutup atap asbes gelombang beserta wuwungnya, dengan

    demikian telah mendapat tempat yang teduh dengan lantai yang telah

    diperkeras denga beton tumbuk dan dapat melakukan pekerjaan lainya.

    Gambar 9 Pemasangan penutup atapSumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

    11.pemasangan daun pintu dan daun jendela serta kunci-kunci;

    pekerjaan finishing, pemasangan daun pintu dan jendela lengkap dengan

    penguncinya, dan pembersihan lapangan kerja

    Gambar 10 Pekerjaan finishingSumber: Petunjuk Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat, Departemen PU

    12.

    pembersihan lapangan.

    III. 6 Kesimpulan Kajian Teori Rumah Sederhana

    Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia setelah sandang dan pangan. Rumah

    adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal manusia, dimana

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    18/19

    41

    keintiman dan kehangatan hidup yang manusiawi diperoleh. Rumah juga

    berfungsi sebagai tempat berlindung manusia dari cuaca dan lingkungan yang

    juga merupakan tempat berkegiatan sehari-hari.

    Pembangunan rumah dapat dilakukan secara swadaya oleh masyarakat maupun

    dibangun secra massal, baik oleh pemerintah maupun pengembang swasta. Tidak

    semua orang memiliki tingkat ekonomi yang sama. Maka dari itu, muncul kelas-

    kelas rumah yang identik dengan harga. Rumah sederhana ialah tempat kediaman

    yang layak huni dan dapat dimiliki oleh golongan tingkatan masyarakat

    berekonomi lemah. Pada rumah sederhana, dengan kemampuan ekonomi yang

    terbatas, dapat diperoleh rumah yang optimal dalam perencanaan, orgainsaasi

    ruang, konstruksi, bahan bangunan dan sebagainya.

    Berdasarkan kebutuhan ruang minimal (7,2 m/orang), maka luas bangunan

    minimum untuk rumah sederhana adalah 21 m. Rumah sederhana paling tidak

    harus memiliki

    Kamar tidur

    Ruang serba guna

    Kamar mandi / WC

    Konstruksi minimal untuk bangunan rumah sederhana:

    Pondasi : konstruksi batu kali

    Lantai : konstruksi rabat beton

    Dinding : konstruksi pasangan conblock

    Kusen pintu/jendela : konstruksi kayu

    Atap : konstruksi rangka kuda-kuda kayu

    Penutup atap : konstruksi asbes/seng gelombang kecil

    Komponen-komponen bangunan pada rumah sederhana ialah:

    1.

    Pekerjaan persiapan

    2. Pekerjaan pondasi

    3.

    Pekerjaan beton

  • 7/21/2019 Literatur Rumah

    19/19

    42

    4. Pekerjaan atap

    5. Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan kaca

    6. Pekerjaan plafon

    7.

    Pekerjaan pasangan dinding

    8. Pekerjaan penutup lantai

    9.

    Pekerjaan kamar mandi/WC

    10.Pekerjaan kunci dan penggantung

    11.Pekerjaan cat dan laburan

    12.Pekerjaan instalasi listrik

    13.Pekerjaan instalasi air