LITERASI - kbi.kemdikbud.go.idkbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/foto_media/media_detail... ·...
Transcript of LITERASI - kbi.kemdikbud.go.idkbi.kemdikbud.go.id/kbi_back/file/foto_media/media_detail... ·...
L I T E R A S I A P L I K A S I D I G I T A LPolit ik Bahasa
LATAR BELAKANG PEMBAHASANLANDASAN TEORI SIMPULAN
Politik Bahasa dalam pendidikan dapat dilakukan denganmemperkuat peran bahasa Indonesia dalam pembelajaran.
L A T A R B E L A K A N G
3
4
L I T E R A S I - T E K N O LO G IMaraknya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya asing saat ini tidak terlepas dari peran
bahasa sebagai alat komunikasi. Oleh sebab itu, bahasa merupakan komponen yang mendapat dampak dari
perkembangan tersebut. Satu di antaranya adalah penggunaan bahasa asing yang mulai menggeser fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa Iptek.
5
Munyi (dalam Sumadyo, 2010, hlm.170) mengungkapkan saat ini bahasa Indonesia menunjukkan
bangsa Indonesia telah sampai pada perkembangan yang paling menyedihkan, menjengkelkan,
sekaligus juga memuakkan.
Sumadyo (2010, hlm.175) mengatakan bahwa orang asing justru lebih menyukai dan menghargai
bahasa Indonesia daripada orang Indonesia itu sendiri. Jika hal ini terus berlanjut, kekhawatiran bahwa
bahasa Indonesia akan “tergantikan” oleh bahasa asing mungkin saja akan terbukti.
Keadaan tersebut dapat dilihat juga melalui maraknya penggunaan istilah asing baik dalam iklan, surat
kabar, atau naskah-naskah publikasi maupun dunia pendidikan.
Interferensi bahkan Dialihfungsikan.
Indikasi ketidakstabilan fungsi bahasa Indonesia
6
Gunarwan(2003, hlm. 12)
Ghani (2013, hlm. 8)
Hidup atau matinyabahasa bergantungkepada para penuturnya, keputusan membiarkanbahasa bergeser ataubertahan itu semata-matabergantung kepada sikapmasyarakat bahasa itusendiri.
Selain penguatanbahasa melaluipembangunan
korpus, usaha yang juga perlu dilakukanpenguatan dari sisi
penggunanya
diperlukan kebijakan bahasa yang melibatkan pengguna untuk kontak langsung dengan bahasa
7
UUD 1945 Bab XV, pasal 36, UU No. 24/2009
upaya merealisasikan politik bahasa
dalam bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan bidang yang dinilai tepat karena
pengaturan penggunaan bahasa secara jelas ditetapkan
sebagai bahasa pengantar pembelajaran.
Politik Bahasa dalam dunia pendidikan dapat dilakukan
dengan memperkuat peran bahasa Indonesia dalam
pembelajaran.
8
L i teras i
upaya pembinaan bahasa Indonesia.
Survei yang dilakukan UNESCO menempatkankemampuan literasi siswa Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara (Nadya, 2017).
tujuan utama pendidikan adalah perolehanketerampilan keaksaraan oleh para pembelajar(Papapavlou & Pavlou, 2005, hlm. 164)
kurikulum Indonesia bersifat pragmatis atau komunikatif yang dinyatakan dalam silabus standar untuk buku-buku pelajaranmembaca diberi bobot lebih besar daripada keterampilanproduktif (Nababan, 2014).
sarana memperkaya pembendaraharaan kosakata, menambah wawasan terkait bahasa dan mengembangkankreativitas kemampuan bahasa produktif sebagai upayamembina dan melestarikan bahasa Indonesia.
Pembinaan bahasa adalah upaya meningkatkanmutu penggunaan bahasa melalui pembelajaranbahasa di semua jenis dan jenjang pendidikan
serta pemasyarakatan bahasa ke berbagai lapisanmasyarakat. (Badan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 2011, hlm. 9).
9
Kirchoff (2017, hlm. 117) penguasaan alat dan keterampilan
digital bukan semata-mata kemewahan, tetapi sebuah
kebutuhan
Pengguna internet telah mencapai 143,26 juta jiwa atau
setara dengan 54,68 persen dari total jumlah penduduk
Indonesia. Kominfo, 2018, hlm. 1)
Son (2017, hlm. 95) hasil dari dua penelitian yang
dilakukan menunjukkan semua peserta paham teknologi
digital dan tertarik menggunakannya berupa kepemilikan
perangkat seluler
Beers dkk. (2010, hlm. 4) menyatakan saat ini, banyak
anak-anak lebih banyak membaca secara online daripada
offline.
Relatif sedikit membaca dan menulis melibatkan kertas,
karena sebagian besar membaca dan menulis dalam alat
digital (baik formal dan nonformal).
Besarnya kuantitaspengguna internet
dan daya tarik siswaterhadap bidang
teknologi
Literasi Digital Kurasi Berbasis Aplikasi Digital
L A N D A S A N T E O R I
10
11
L I T E R A S I D I G I T A L
Literasi digital merupakan inovasi teknologi mengubah proses pengambilan informasi dan diseminasi dari analog
ke digital melalui teks digital. Kumpulan teks digital membentuk bahan ajar yang dibuat dengan tujuan
mempertahankan eksistensi melalui usaha pembinaan dan pelestarian bahasa Indonesia dalam bidang pendidikan.
UNESCO (dalam Kemedikbud 2017, hlm.8) menyatakan konsep literasi digital menaungi dan menjadi landasan
penting kemampuan memahami perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi. Literasi menurut Tomskin (dalam
Resmini, 2008, hlm.7) adalah kemampuan menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Selber (2004, hlm. 25) berpendapat bahwa ada "tiga posisi subjek yang terhubung ke bagian literasi digital
siswa sebagai pengguna teknologi
(literasi fungsional)
siswa sebagai penanya teknologi
(literasi kritis)
siswa sebagai produsen teknologi
(keaksaraan retoris)
12
kultural kepercayaan dirikognitif komunikatifkonstruktif kreatif
pemahaman ragamkonteks pengguna
dunia digital
mampubertanggung jawab
daya pikir dalammenilai konten
memahami kinerjajejaring dan
komunikasi di duniadigital
reka cipta sesuatuyang ahli dan
aktual
melakukan hal barudengan cara baru
Belshaw (2011) menyatakan bahwa ada delapan elemen esensialuntuk mengembangkan literasi digital.
kritis tanggung jawab
Kritis dalammenyikapi konten
Bertanggung jawabsecara sosial
P R P I N S I P L I T E R A S I D I G I T A L
13
Literasi digital adalah pemahaman sederhana yang berupa
kemampuan mengekstrak ide secara implisit maupun ekspilisit
dari media.
Li terasi digi tal1
Saling ketergantungan yang dimaksud dalam literasi digital
adalah suatu bentuk media yang dapat berhubungan dengan
yang lain secara potensi, metaforis, ideal, dan harfiah guna
mencapai tujuan literasi.
Sal ing Ketergantungan2
Faktor sosial tidak hanya berupa distribusi informasi tetapi juga
memerhatikan siklus distribusi informasi yang meliputi: siapa
yang membagikan informasi, kepada siapa informasi itu
diberikan, dan melalui media apa informasi.
Faktor Sosial3
Kurasi berkaitan dengan penyimpanan informasi agar lebih mudah
diakses dan dapat bermanfaat jangka panjang. Kurasi tingkat lanjut
harus berpotensi sebagai kurasi sosial, seperti bekerja sama untuk
menemukan, mengumpulkan, serta mengorganisasi informasi.
Kurasi4
Kemendikbud (2017, hlm. 9)
Basis
Budaya Sekolah
kedua
Basis Kelas
per tama
Basis
Masyarakat
ke t iga
Kemendikbud (2017, hlm.7) indikator literasi digital di sekolah
1 2
3 4
15
P o l i t i k B a h a s a
Sumpah Pemuda 1928 Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36,
Moto Kurikulum 2013
Bahasa Indonesia
Bahasa Asing
Bahasa Daerah
“Utamakan Bahasa Indonesia,
Lestarikan Bahasa Daerah dan
Kuasai Bahasa Asing”
P E M B A H A S A N
16
17
LBAD merupakan literasi menggunakan bahan bacaan yang sudah tersedia dan
terstandarisasi yang terhimpun dalam sebuah aplikasi digital guna memudahkan dan
memfasilitasi kegiatan literasi di sekolah tanpa mengenyampingkan usaha pembinaan
dan pelestarian bahasa Indonesia.
Maka dari itu, penyediaan bahan bacaan yang bersisfat nonilmiah saja dalam gerakan
literasi sebelum pembelajaran tidaklah cukup. Selain itu, pertimbangan adanya siswa
yang tidak lebih menyenangi bacaan ilmiah. Maka dari itu, penulis menawarkan konsep
literasi yang terangkum dalam sebuah aplikasi digital dengan berbentuk kurasi digital.
K O N T E N M A T E R I D A L A M ( L B A D )
18
MATERI UMUM
Materi umum merupakan kumpulan bahan
bacaan yang dihadirkan untuk membekali
pengetahuan siswa terkait Bahasa Indonesia.
Materi umum yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah materi yang berisikan bacaan terkait
sejarah bahasa Indonesia.
Sejarah Bahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pedoman Tata Bahasa Baku
PUEBI
MATERI KHUSUS
Materi khusus merupakan kumpulan bahan
bacaan yang dihadirkan untuk memfasilitasi
literasi siswa. Berbeda dengan materi umum,
materi ini hanya dapat diakses sesuai jenjang
pendidikan.
Bacaan Ilmiah
Bacaan Semiilmiah
Bacaan Nonilmiah
Literasi Berbasis Aplikasi Digital (LBAD) sebagai upaya politik bahasaIndonesia di tingkat menengah merupakan upaya pembinaan bahasaIndonesia di bidang pengajaran. Pemertahanan eksistensi bahasa Indonesiadisesuaikan dengan tuntutan penguasaan alat digital dalam berbagai ranahkehidupan. Gencarnya kegiatan literasi yang dilakukan pemerintahmerupakan sarana yang dinilai tepat untuk menyalurkan eksistensi bahasaIndonesia.
Selain sebagai bentuk pemertahanan eksistensi bahasa Indonesia dalamkedudukannya sebagai Bahasa Negara di bidang pendidikan, LBAD jugadiharapkan mampu menjadi solusi dari rendanya tingkat literasi siswamelalui literasi digital. Dengan meningkatkan keterampilan literasi digital,mereka akan menjadi pembelajar yang efektif dan mandiri yang dapatmengambil keuntungan dari alat dan sumber daya untuk pembelajaranbahasa dalam konteks otentik. (Son, 2017)
20
L i t e r a s i B e r b a s i sA p l i k a s i D i g i t a l
Prinsip yang dapat diterapkan dalam LBAG ialah konsep
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK).
TPACK merupakan integrasi teknologi dengan bidang
pembelajaran. Koehler& Mishra (2006, p.3) menyatakan dalam
kerangka kerja TPACK, tiga basis meliputi: pengetahuan yang luas-
teknologi, pedagogi, dan konten.
Ketiga hal tersebut menyebabkan representasi konsep-konsep baru
dan membutuhkan pengembangan kepekaan terhadap hubungan
dinamis, transaksional antara ketiga komponen sehingga
menghasilkan pengajaran yang baik.
21
Mencakup pemahaman tentang bagaimana menggunakan
perangkat lunak dan perangkat keras komputer, alat
presentasi seperti penyaji dan proyek dokumen, dan teknologi
lain yang digunakan dalam konteks pendidikan.
Technological Knowledge
Mengacu pada pengetahuan atau sifat spesifik dari suatu
disiplin atau materi pelajaran.
Content Knowledge
Menggambarkan pengetahuan "tujuan umum" dalam
kegiatan literasi. Guru harus mampu mengelola dan
mengatur kegiatan literasi hasil pembelajaran yang
diharapkan.
Pedagogical Knowledge
Melibatkan siswa dalam tugas komunikatif yang bermakna dan
otentik. Dalam hal ini guru memberikan tugas terkait aplikasi
kemampuan berbahasa yang produktif, namun dengan kuantitas
yang sedikit dibandingkan dengan literasi yang dilakukan.
Pedagogical Content Knowledge
Menjelaskan pengetahuan tentang hubungan timbal balik antara
teknologi dan konten. Teknologi memengaruhi apa yang kita ketahui,
dan memperkenalkan kemampuan baru tentang bagaimana kita
dapat merepresentasikan konten tertentu
Technological Content Knowledge
Mengidentifikasi hubungan timbal balik antara teknologi dan
pedagogi. Dalam hal ini guru dapat menjelaskan kepada
siswa bahwasanya setelah mendapatkan pengetahuan dari
proses literasi kalian dapat mengajarkannya kepada orang
lain.
Teknologi Pedagogical Knowledge
IMPLEMENTASI LBAD DI SEKOLAH MENENGAH MENCAKUP SEBAGAI BERIKUT.
22
Politik bahasa dalam pendidikan dapatdilakukan dengan menciptakan bahanajar nonformal yang telah distandarisasi
Seringnya kontak dengan Bahasa Indonesia Literasi secara tidak langsungtelah mewujudkan upaya pembinaandan pemeliharaan bahasa Indonesia.
upaya memodernkan bahasa, meningkatkan mutu penggunaan bahasadan menjaga menjaga kelestarianbahasa melalui bidang pengajaran
siswa tidak hanya memperolehkecakapan yang melibatkankemampuan menggunakan perangkatteknologi, informasi, dan komunikasi, tetapi juga kemampuan bersosialisasi, kemampuan dalam pembelajaran, danmemiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sesuai konsepTPACK.
SIMPULAN
T E R I M A K A S I H
U T A M A K A N B a h a s a IN D O N E S IA -- L E S T A R IK A N B a h a s a D A E R A H -- K U A S A I B a h a s a A S IN G