STRATEGI PENEGAKAN PERATURAN PENGUTAMAAN...

18
STRATEGI PENEGAKAN PERATURAN PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI RUANG PUBLIK Penulis: Munira Hasjim Instansi: Universitas Hasanuddin Makassar – Sulawesi Selatan

Transcript of STRATEGI PENEGAKAN PERATURAN PENGUTAMAAN...

STRATEGI PENEGAKAN PERATURAN PENGUTAMAAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI RUANG PUBLIK

Penulis:Munira Hasjim

Instansi:Universitas Hasanuddin

Makassar – Sulawesi Selatan

Kajian LinguistikABSTRAK

Penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik semakin tergusur olehmaraknya penggunaan bahasa asing dan bahasa daerah.

Tujuan mendeskripsikan wujud penggunaan bahasa Indonesia danstrategi penegakan pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode observasikorelasional dan bersifat analitik.

Ada lima strategi yang dapat dilakukan untuk menegakkan aturanpengutamaan bahasa Indonesia di ruang publik.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

PENDAHULUAN

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

ArusGlobalisasi

PertimbanganSosialEkonomi

Kedisiplinan

Tantangan dalam PenegakanAturan Penggunaan BahasaIndonesia di Ruang Publik

MOMENTUM SEJARAH

MEMPERKUAT KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

UU RI NO.24 THAN 2009

SUMPAH PEMUDA

28-08-1928

PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17

AGUSTUS 1945

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Kajian Linguistik

UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 BAB III PASAL 25 TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN,

• Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalamPasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemudatanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkansesuai dengan dinamika peradaban bangsa. • Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berfungsi sebagai

jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai sukubangsa, serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. • Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantarpendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaannasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangandan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

MASALAH DAN TANTANGAN

Kajian LinguistikMASALAH DAN TANTANGAN

Arus globalisasi telah memberi peluang besar terhadap

bahasa asing

Keanekaragaman bahasa daerah

Penggunaan bahasa asing (bahasa Inggris) semakin

menggejala terutama di ruang publik

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Garvin dan Mathiot (1972:371-373) dalam Lukman (2012) mengemukakan bahwa terdapat tiga ciri sikap bahasa

(1) kesetiaan bahasa (language loyality)

(2) kebanggaan bahasa (language pride)

(3) kesadaran adanya norma bahasa (awareness

of the norm)

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Kajian LinguistikMETODE PENELITIANPenelitian ini menggunakan metode observasi korelasional dan

bersifat analitik. Hal ini dimaksudkan karena selain mengkajiketerkaitan antarvariabel juga ingin melihat pengaruh sikap bahasaterhadap penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data berupakuesioner, wawancara, dan mengobservasi situasi penggunaanbahasa pada tempat tertentu atau wilayah sasaran.

Penelitian ini dilaksanakan di kota Makassar.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah seluruh pelaku bisnis di kotaMakassar, bergerak pada bidang properti, perdagangan, perhotelan, dan kuliner.

Sampel dibatasi pada jumlah sebanyak 120 orang dengan sistemsampel blok dengan menetapkan sebanyak 30 responden terhadapempat klaster usaha bisnis yang dipilih sebagai sumber data.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

PEMBAHASAN

PENGGUNAAN BAHASA ASING DAN

BAHASA DAERAH MASIH MENDOMINASI

Undang-UndangNomor 24 Tahun 2009

belum memberikanpengaruh

Bahasa Indonesia belum menjadi tuan di

negeri sendiri

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Grafik 1. Prosentase wujud penggunaan bahasa Indonesia, bahasa Asingsebagai nama Tempat Usaha dan Nama Produk

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

8%11%

0% 0% 0%

5%

27%

62%

34%31%

24% 25%

13%

5%

19%21%

32%

9%

54%

23%

46%49%

43%

58%

0% 0% 0% 0% 0% 0%0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

BI Bing BI & Bing BI Bing Bing BI HBI

SS S R TS STS

Kajian LinguistikContoh kasus:

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Wujud Penggunaan Bahasa Indonesia Di Ruang Publik

Penggunaan Campur Kode Bahasa Indonesia dengan Bahasa Inggris

Wujud Interferensi Penggunaan Kata Asing (Inggris) di ruang publik

Wujud Campur Kode Bahasa Indonesia dengan bahasa Daerah di Ruang Publik

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Kajian Linguistik

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Strategi Pengutamaan Penggunaan BahasaIndonesia di Ruang Terbuka Umum (Ruang Publik)

1. Perlu dilakukan penertiban terhadap media (spanduk, baliho, banner, papan nama instansi / institusi /perusahaan yang masih menggunakanbahasa Asing tanpa menyandingkan dengan bahasa ndonesia.

2. Upaya sosialisasi kebijakan pengutamaan penggunaan bahasa Indonesia. Sosialisasi ini dapat dilakukan secara periodik pada media massa sepertitelevisi, koran, majalah, serta media sosial seperti facebook, twitter, whats App, Line, dan media lainnya.

3. Pembinaan bahasa perlu dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk terus melakukansosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat tentang bahasa Indonesia dan penggunaannya serta sosialisasi tentang UU RI No. 24 Tahun 2009 karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

4. Peraturan Daerah. Tiap daerah yang tersebar diseluruh pelosoknusantara ini, perlu membuat kebijakan yang sama tentang aturanpenggunaan bahasa di ruang publik dan sanksi yang akan diberikanoleh pemerintah.

5. Menjalin relasi dan kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, instansi, institusi pendidikan, perusahaan, dan asosiasi periklanan.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

Kajian LinguistikPENUTUP

Wujud penggunaan bahasa Indonesia di ruang pubik sangat rendah.Hal terbukti dengan banyaknya pencampuran kode bahasa Inggrisdengan bahasa Indonesia, dan bahasa daerah pada ruang publik.Masyarakat menganggap bahwa bahasa asing adalah jaminan mutu,berprestise, dan bergengsi. Sebaliknya, bahasa Indonesia semakinterpinggirkan dan bahkan sudah hampir ditinggalkan karena kesadaranmasyarakat sudah sangat rendah dan lebih bangga menggunakanbahasa asing. Masyarakat lebih suka berbahasa asing karena menilaibahasa asing lebih relevan dengan perkembangan dunia saat ini. Tanpamereka sadari, hal tersebut merupakan perbuatan melawan hukumkarena melanggar UU RI No. 24 Tahun 2009 khususnya pasal 26 sampai40 yang secara jelas membahas tentang penggunaan wajib bahasaIndonesia.

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018

TERIMA KASIH

KBI XI: Jakarta, 28--31 Oktober 2018