Literasi informasi : sebuah pengantar

14
Muhammad Rosyihan Hendrawan Literasi Informasi : Sebuah Pengantar King Vajiravudh (Rama VI) statue Courtesy of Chulalongkorn University Library

Transcript of Literasi informasi : sebuah pengantar

Page 1: Literasi informasi : sebuah pengantar

Muhammad Rosyihan Hendrawan

Literasi Informasi :Sebuah Pengantar

King Vajiravudh (Rama VI) statueCourtesy of Chulalongkorn University Library

Page 2: Literasi informasi : sebuah pengantar

Sejarah dan Definisi Istilah Literasi Informasi (selanjutnya disingkat LI) pertama kali dikemukakan oleh President Information Industry Association Paul Zurkowsky pada tahun 1974 : “Orang yang melek informasi adalah orang-orang yang terlatih dalam aplikasi

sumber daya pada pekerjaannya.” (Reichel, 1987).

ALA memberikan definisi konsep LI selanjutnya : … to be information literate, a person must be able to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use

effectively the needed information (ALA, 1989).

Page 3: Literasi informasi : sebuah pengantar

Lanjut..

Pertemuan di Bibliotheca Alexandriana tahun 2005, IFLA, UNESCO dan Forum for Information Literacy (NFIL) memunculkan definisi LI sbb :        

Information literacy encompasses knowledge of one’s information concerns and needs and the ability to identify, locate, evaluate, organize, and

effectively create, use and communicate information to address isssues or problems at hand; it is a prerequisite for participating effectively in  the

Information Society, and is part of the basic human right of life long learning (High-Level,2005).

Page 4: Literasi informasi : sebuah pengantar

Kegunaan Utama LI (Shenk, 1998) :

• Sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat 

• Mengatasi kesenjangan digital• Mengatasi kelimpahan informasi

(disebut juga sebagai data smog)

Page 5: Literasi informasi : sebuah pengantar

Mahasiswa kita?

Page 6: Literasi informasi : sebuah pengantar

5 Ciri Mahasiswa Melek Informasi (ACRL, 2000) :

Menentukan sifat dan keluasan informasi yang diperlukan.Mengakses secara efektif dan efisien informasi yang diperlukan.Mengevaluasi informasi dan sumbernya secara kritis dan menyertakan

informasi yang dipilih pada basis pengetahuan dan sistem nilainya.Secara perseorangan atau sebagai anggota sebuah kelompok,

menggunakan informasi secara efektif untuk keperluan spesifik.Memahami berbagai persoalan ekonomi, hukum, dan sosial menyangkut

penggunaan informasi serta akses dan penggunaaan informasi sesuai dengan etika dan ketentuan undang-undang.

Page 7: Literasi informasi : sebuah pengantar

Model LI

Memungkinkan untuk mengidentifikasi berbagai komponenMenunjukkan hubungan antarkomponenDapat digunakan untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan literasi

informasi.

3 Model LI yang paling dikenal : The Big 6Seven PillarsEmpowering 8

Page 8: Literasi informasi : sebuah pengantar

The Big 6

Dikembangkan oleh : Mike Eisdenberg & Bob Berkowitz (2012)

Page 9: Literasi informasi : sebuah pengantar

Seven Pil lars

Dikembangkan oleh :

SCONUL (Standing Conference of National and University Libraries) (SCONUL, 2008)

Page 10: Literasi informasi : sebuah pengantar

Empowering 8

Hasil dari dua workshop : Kolombo (Sri Lanka) bulan November 2004 dan Patiala (India) bulan November 2005 (Bhandary, 2006)

Page 11: Literasi informasi : sebuah pengantar

Jadi Posisi LI?

LI berada di inti pembelajaran sepanjang hayat. LI memberdayakan semua orang dari tingkat

kehidupan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan dan menciptakan informasi secara efektif guna mencapai tujuan pribadi, sosial, pekerjaan dan pendidikannya.

Page 12: Literasi informasi : sebuah pengantar

Simpulan

Terdapat berbagai definisi LI, namun demikian secara sederhana LI adalah keterampilan yang diperlukan

untuk mengidentifikasi, menemukan, menemubalik, mengevaluasi, menggunakan dan mengkomunikasikan

informasi dari berbagai jenis sumber.

Page 13: Literasi informasi : sebuah pengantar

ReferensiALA (American Library Association). (1989). Presidential Committee on Information Literacy Final Report. Chicago: American Library Association.

 

Association of College and Research Libraries. (2000). Information Literacy Competency Standards for Higher Education. Chicago: American Library Association.

 

Bhandary, KM. (2006). Information Literacy and Librarian’s Role. Diakses dari http://www.tucl.org.np/infliteracy.htm pada tanggal 26 Agustus 2013.

 

Eisenberg, Mike and Berkowitz, Robert E. (2012). Introducing Mike and Bob, Creators and Authors of the Big6!. Diakses dari http://big6.com/pages/about/about-mike-bob.php pada tanggal 26 Agustus 2013.

 

High-Level Colloquium on Information Literacy and Lifelong Learning, Bibliotheca Alexandriana, Alexandria, Egypt. (2005). Report of a Meeting Sponsored by the United Nations Education, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO), the National Forum in Information Literacy (NFIL).

 

Reichel,M.; Ramey,M.A. (eds). (1987). Conceptual Frameworks for Bibliographic Education. Littlleton, Colorado: Libraries Unlimited.

 

SCONUL (Society of College, National and University Libraries). (2008). The Seven Pillars of Information Literacy. Diakses dari http://www.sconul.ac.uk/groups/information_literacy/headline_skills.html. pada tanggal 26 Agustus 2013.

Shenk, D. (1998). Data Smog: Surviving the Information Glut. Rev ed. San Francisco: Harper-Collins.

 

Page 14: Literasi informasi : sebuah pengantar

Terima Kasih