Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha...

23
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Transkrip Wawancara

Narasumber (N)

Di digital kita tuh pernah, hmmm, kita di under Dr. M namanya.

Tau gak Dr. M? Dr. M itu kayak yang nge-manage YouTube-

YouTube orang di Indonesia gitu.

Peneliti (P) Oh, dia itu, eee, third-party-nya gitu lagi ya? Agency-nya lagi ya?

N

Iya, iya, seperti agency gitu yang ngurusin YouTube. Kayaknya

banyak orang-orang, YouTuber-YouTuber yang under Dr. M lah.

Nah, Prambors salah satunya.

P Itu periode tahun berapa?

N

Dua ribu….. sejak kapan ya? Gue nggak tau tuh yang under Dr. M

itu sejak kapan. Pokoknya tahun laaaalu, 2015 itu under dia. Which

is mulai 2015 itu mulai banyak konten-kontennya gitu. Yah, ya

udah, jadi karena yang mengerti, kita pernah kayak dijelasin

gimana cara ngurusin YouTube-nya, harus gimana supaya menarik

audiensnya, kayak taktik-taktiknya apa aja sebenarnya di YouTube.

Nah, karena yang dikasih tahu sama mereka itu adalah Tim Digital,

yang anak-anak lain nggak tahu, jadilah yang ngurusin di situ Tim

Digital dan karena tinggal gue nih, yang, istilahnya yang dikasih

tahulah caranya gimana sama si Dr. M, ya udah jadinya si Mas

Utha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya,

udah, Nin, kalau bisa lo, kayak bantuin gitu loh jadinya walaupun si

YouTube sekarang itu udah di-handle sama Promosi dan Program

juga, gitu. Cuma kan kalau Program sendiri karena YouTube bukan

jadi, bukan jadi apa ya, iya bukan jadi fokus mereka (Tim Program)

satu-satunya loh. Kan fokus mereka tetap di radio. Jadi ini kan

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

nggak sebagai media yang utama di dia gitu loh. Jadi nggak terlalu

difokusin seperti pas ada Tim Digital, gitu. Jadi sebenernya gue

tetep, sekarang sih kayak nggak ngurusin banget, gue cuma tetep

yang gue ngisi konten, tapi kayak mereka tetep minta tolong untuk

upload, terus, eee, ya still manage gitulah kayak timeline-nya kalo

bisa gue yang ngingetin gitu loh. At least ada yang mantau. Padahal

jobdesk gue aslinya videografer dan video editor gitu loh bukan

tanggungjawab gue untuk nge-manage itu.

P

Berarti secara struktural jabatan lo tetap videografer, cuma

merangkap juga sebagai penanggungjawab gitu lah ya.

N Iya, gitu, deh.

P

Berarti sekarang yang megang itu (YouTube) sekarang Promosi

sama Program yang bertanggungjawab melalui lo?

N

Gue bingung sih sebenernya. Karena gue mikirnya, oke berarti

yang ngurus sosial media adalah under Program berarti sekarang

kan. Nah, gue nggak tahu kayaknya kemarin itu Mas Utha

ngomong itu tuh under Promosi. Jadi sekarang kayak mulai di-

parting nih dua-duanya. Kan kalau Promosi sendiri sekarang juga

butuhnya kalau ada Promosi event apa, harus ada videonya dong,

larinya tetap ke gue, ya udah berarti gue bikin aftermovie-nya gitu.

Kalau misalnya Program, kan kalau misalnya dia mau bikin konten

dari siarannya apa gitu loh, kayak misalnya Gender War. Tim

(Program) Pagi punya, eee, konten sendiri di YouTube itu si

Gender War. Tim (Program) Sore itu punya Sunset Trip Challenge.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Night Shift (Program Malam) sekarang baru mulai, sih, itu ada

Backstage Interview. Jadi kayak tetap maintain gitu loh.

P

Berarti kalau produksi konten itu ada dua ya? Dari Program sama

dari Promosi?

N

Iya. Tapi kalau dari Promosi, sih, standar, sih. Kayak aftermovie

tentang recap-recap gitu biasanya. Karena kalau misalnya untuk

ngepromosiin, hmm, kuis-kuis gitu juga jatohnya kan di Instagram,

ya.

P

Kalau di YouTube berarti lebih banyak konten yang ke arah konten

apa, tuh?

N

Kalau, dulu kan kita yang lagi aktifnya, tuh, yang sering bikin

konten kreatif kayak Casting, terus ada, hmm, Serem Merem.

Serem Merem kan annual, ya, tiap tahun. Itu masih jalan, ini kan

kita mau...., udah yang...., waktu itu kan udah yang ketiga, ini kita

mau yang keempat, nah bakal, sih. Ini lagi..., kebetulan yang

sekarang kan kita lagi kerjasama bareng, eee, bareng production

house gitu, deh, dari Jogja. Tapi bakal tetep jalan tahun ini karena

Mas Utha tetap..., karena itu udah kayak annual ya, dan kayaknya

audiensnya udah ada gitu, ya, yang tetep nontonin gitu si Serem

Merem. Jadi tetep mau di-maintain gitu, walaupun sebenarnya

timnya udah nggak ada, jadi..., kurang lebih bakal tetep ada gitu dia

(Mas Utha) usahain.

P Cuma beda..., beda orang yang ngerjain aja gitu, ya.

N

Tetep jalan, sih, itu. Kalau konten tuh kayak..., paling kayak yang

udah mulai kurang ter-manage itu kayak si Casting. Dulu, kan, kita

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

mulai agak ter-maintain, ya, jadi pasti selalu bikin, terus sekarang

kayak bikin tapi nggak tahu kapan lagi bikinnya, jadi nggak rutin.

Kalau misalnya kayak Gender War, itu waktu itu sempat absen,

tuh, terus kayak diingetin lagi, ini tuh..., karena kalau kita lihat di

YouTube itu kalau Desta-Gina itu banyak yang nonton. Viewers-

nya lebih banyak. Jadi karena viewers-nya banyak, kalau bisa itu

di-maintain jangan stop. Jadi akhir-akhir ini udah mulai agak rajin

bikin si Gender War. Terus kalau misalnya kayak Ngasalin itu

masih, sih, setiap ada artis yang... Ngasalin itu kan konten sama

artis yang dateng. Jadi kalau misalnya ada artis siapapun yang

dateng, misalnya kayak yang baru-baru ini ada Adrian Khalif,

belum di-upload, sih. Terus ada cast-nya Warkop DKI waktu itu ke

sini, jadi kalau misalnya ada artis-artis yang dateng ke Prambors

biasanya kita bikin games gitu, itu namanya Ngasalin. Nah, dulu

tuh kita suka bikin interview, cuma kalo interview gak terlalu

diseriusin banget karena itu kan lebih ke arah siaran radionya kan

biasanya kalo interview. Jadi kebanyakan kayak yang funny gitu sih

yang kayak Ngasalin, kayak Casting, yang gitu-gitu, yang kita lihat

audiensnya banyak, viewers-nya banyak baru dijalanin gitu.

P

Tapi kalau misalnya kan di dalam Gender War sama Ngasalin, kan

ada, eee, games-games-nya apa aja, tuh. Nah, kalau kayak gitu

berdasarkan timnya sendiri yang nentuin topik atau ada pendengar

kasih masukan gitu?

Kalau pendengar kasih masukan kayaknya, mungkin ada, tapi yang

selalu bikin kontennya itu adalah si Tim Produsernya. Jadi kalau

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

misalnya kayak, eee, Gender War berarti Tim Pagi. Jadi Tim Pagi

yang kayak ‘Nin, gue mau bikin ini nih Desta-Gina adu marah atau

adu main ini, Nin. Bikin games kayak gini ya. Terus, nah itu

biasanya ide-ide kayak gitu idenya semua dari Tim Programnya.

P

Kalau dia itu punya standar sendiri nggak sih? Eee, apakah harus

standarnya tinggi sama kayak di siarannya apa gimana?

N

Tetap harus disamain, sih, biasanya kalau si siarannya lagi

ngebahas topik apa misalnya, ohh, kalau dia ada kepikiran ‘Oh ini

bisa nih dijadiin konten YouTube kita bikin apaa gitu’. Biasanya

tuh kalau kayak gitu Desta-Gina sering, eee, misalnya mereka lagi

bahas tentang, waktu itu pernah ngebahas tentang Hari Ibu

kayaknya, ya, jadi di konten siarannya ngomongin Hari Ibu terus di

Gender War-nya, eee, adu yang paling kompak sama Ibunya siapa

nih? Nah biasanya relate-nya kayak gitu.

P Berarti lo juga tetap tektokan sama Tim Programnya ya?

N

Iya, tetap. Tetap semua konsep-konsepnya dari Tim Program. Tetap

harus ada kaitannya gitu sama siarannya.

P

Oke. Kalau setiap minggunya yang rutin diproduksi biasanya

konten-konten apa, tuh?

N

Hihihi, kalau sekarang sih kayaknya yang rutin tiap minggu

kayaknya nggak ada ya. Kalau yang sebelum, kalau yang sekarang

tuh kayaknya, mungkin...

P Paling ini ya Ruang Tengah ya?

N

Nah iya itu paling kalau ada artis yang datang. Ada yang promo ke

sini biasanya, ya itu. Kadang biasanya kalau lagi rame nih artis

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

yang datang kita kayak manage minggu ini yang di-upload si ini,

minggu depan yang naik si ini.

P

Tapi tiap minggunya nggak ada yang konten yang pasti diproduksi

gitu nggak ada ya?

N

Kalau dulu sih pas ada timnya, pas ada Tim Digital tuh kayak

Casting itu, Casting minggu ini, minggu depan Gender War,

biasanya kayak gitu kalau dulu tuh. Tapi kalo misalnya kayak

konten-konten kreatif gitu kita suka liat ini sih, apa yang lagi

happening. Jadi kalau misalnya si, hmm, kita lihat YouTuber nih

lagi seneng bikin apa, kadang kita mencoba bikin kaya gitu. Terus

kayak Casting tuh sebenernya awalnya dari situ. Kan Casting itu

tipe-tipe gitu ya, jadi kita lihat YouTuber tuh suka bikin kayak tipe

ini, tipe itu, jadi ya udah kita bikin deh tapi yang tetap relate sama

radio, kayak tipe penyiar yang kalau kayak gini, gitu.

P

Berarti kalau dari yang happening dari YouTuber aja atau gimana?

Ada sumber lain?

N

YouTuber, kalau ada apa yang lagi trending mostly ya. Tapi mostly

kalau sekarang ini sih kayanya kita lagi kencengin di Instagram.

Jadi, oke video tapi kalau bisa dia naiknya di Instagram, biasanya

kayak gitu.

P

Lebih kencang di mana sih di YouTube atau di Instagramnya

Prambors?

N

Kayaknya kalau gue perhatiin ya, audiensnya itu banyaknya kalau

Prambors sih di Instagram. Jadi kayak dari Tim Program sendiri

tetap fokus mereka di Instagram. Kalo di YouTube kan kayak yang

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

gue bilang tadi kalau ada aftermovie atau yang kayak karena Serem

Merem udah jalan nih dan udah ada audiensnya yang nonton dan

suka, nah jadi itulah yang jadi annual-nya gitulah. Paling yang

dijalanin di YouTube jadi kalau yang udah ada, kalau gue perhatiin

yang banyak viewers-nya itu justru yang udah ada audiensnya yang

suka jadi kayak Gender War, yang udah lama gitu. Kalau misalnya

kayak video-video aftermovie atau yang kayak, hmm, Ngasalin

kalau misalnya artisnya yang di Ngasalinnya itu gak terlalu familiar

sama si audiens YouTube, itu nggak akan banyak banget viewers-

nya. Kalau misalnya Ngasalin Isyana, Ngasalin Raisa, nah itu tetap

pasti naik viewers-nya. Kalau misalnya Gender War itu udah ter-

maintain dan pasti banyak yang nonton gitu.

P Udah ada pasarnya gitulah ya berarti

N

Iya udah ada pasarnya kalau kayak Gender War, Serem Merem.

Tapi kayak misalnya Ngasalin, atau yang gitu-gitu, itu tetap dilihat

kontennya sih, siapa orangnya atau ini ngapain mereka.

P Cuma nggak begitu banyak yang lihat dibanding Gender War.

N Iya bener. Nggak sebanyak yang udah ada massanya itu.

P

Berarti kalau misalnya kayak gitu, eee, kebelah nggak sih

pendengar sama penonton gitu jadinya? Bercabang gitu nggak sih,

eee, apa namanya, yang..., audiensnya?

Seharusnya nggak ya, cuma kalau gue perhatiin sih kayaknya gitu.

Jadi si Kawula Muda itu nggak terlalu banyak yang ke arah

YouTube. Kecuali..., makanya kita tuh suka tetep bikin video, tetep

kita bikin teaser-nya di Instagram yang supaya nge-direct Kawula

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Muda yang selalu di Instagram nih, tetep lihat versi lengkapnya di

YouTube gitu.

P

Tapi kepecah dua nggak sih, eee, audiens di media sosial sama di

siaran aslinya?

N Nggak sih sebenernya.

P Berarti besarannya hampir sama semualah ya?

N

Iya, sih. Cuma kan sekali lagi Kawula Muda sendiri itu pendengar

Sore dan pendengar Malam itu beda-beda gitu kan. Jadi nggak

semuanya bisa dikategoriin satu gitu. Tetapi secara, secara

keseluruhan mostly kayak yang di Instagram sama audiens

YouTube itu menurut gue sama ya, cuma nge-direct-nya aja yang

nggak se-interest di Instagram.

P

Biasanya kalau misalnya kayak biar ngalihin, tentunya kan kalau

radio kan ngalihinnya pasti ke siaran konvensional, kan, ya, nggak

mungkin di media sosial terus. Itu cara..., gimana nge-direct si

audiens itu untuk lebih sering dengerin si Prambors sendiri itu

kayak gimana?

N Maksudnya nge-direct si Kawula Mudanya...?

P

Iya, lebih sering untuk dengerin radio Pramborsnya gitu, jadi nggak

begitu aktif di media sosial?

N

Oh, supaya ngarahin mereka dengerin radio maksudnya? Melalu

media sosial?

P Biasanya bikin apa tuh?

N

Pasti kalau yang kayak gitu, pasti kalau nggak kuis atau apapun

yang nge-direct-in lo harus ‘dengerin jam segini ya di Sunset Trip’,

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

misalnya kayak gitu. Jadi kayak tetep ada hubungannya gitu loh

antara media sosial sama si siaran.

P

Ada nggak sih faktor pendukung sama faktor penghambatnya pas

ngejalanin media sosialnya terutama YouTube?

N

Hambatan ketika jalanin YouTube ya? Nggak ada sih kayaknya.

Karena sekali lagi netizen di YouTube tuh nggak selancar yang di

Instagram sih kalau gue perhatiin ya. Kayak komen-komennya juga

nggak seliar yang di Instagram. Karena kalau di Instagram kan kita

lihat sehari-hari kan tuh, nah kalo di YouTube kan liatnya paling

tertentu aja gitu.

P

Tapi kalau dari sisi produksinya ada faktor pendukung sama

penghambatnya nggak?

N

Dari segi produksi? Pendukung dan penghambat? Paling kalau

penghambat itu tergantung talent-nya ya kalau gue. Kalau misalnya

kayak dulu tuh, kalau misalnya gue lagi bikin, eh, syuting Casting

itu kalau misalnya penyiarnya moody tuh susah banget tuh. Jadi

kayak adalaaah someone ya kayak gue kalau misalnya ngajak 'Eh,

syuting yuk, syuting Casting’ terus dianya kayak ‘Nggak ah, nggak

mau’, nah itu tuh kayak yang ‘Oke gue harus nunggu dulu’ paling

kayak gitu-gitu doang. Dari talent-nya sih paling kalau yang

penghambat. Sama kalau misalnya YouTube itu kan kita udah ada

yang namanya copyright gitu ya, jadi kalau misalnya..., kita kan

sekarang tuh udah pake sistem monetize, which is yang...,

sebenernya nggak terlalu penting ya, cuma kita ngejaga aja di

YouTube supaya kalau misalnya bikin video lagunya ini aman

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

untuk di-posting. Mostly itu sih salah satu penghambat yaitu untuk

milih lagu yang aman supaya nggak kena copyright. Atau nge-post

video yang konten-kontennya nggak kena copyright . Karena kalau

misalnya, ada waktu itu bikin Kenny ke Barcelona nonton Justin

Bieber, kadang kan kita mau masukkin nih footage dia pas nonton,

eh kena copyright, jadi nggak bisa naik, gitu loh. Jadi kita kayak

yang ‘Oke harus diapain nih ya videonya?’ kayak gitu doang sih.

Yang paling menghambat sih si copyright itu sebenernya yang

bikin agak pusing.

P

Kalau lo sendiri produksinya itu sendirian atau ada tim yang

ngebantu?

N Gue sendiri. Paling yang ngebantu anak magang.

P Nah tuh kalau itu jadi masalah nggak tuh kalau anak magang?

N

Gue sih paling nge-direct-nya ‘Lo cari lagu yang no copyright, eee,

terus kadang mereka kadang kalau udah selesai pasti gue review

lagi. In the end, semua video akan gue review lagi kalau misalnya

naik kira-kira ini aman nggak ya, ini lagunya aman nggak ya, gitu.

P Kalau evaluasinya sendiri tiap bulannya dilihat dari apanya?

N

Hahahaha... Evaluasi tiap bulannya? Enggak ada sih sebenernya.

Karena kayak yang tadi gue bilang YouTube sendiri tuh bukan jadi

media utamanya si Prambors ini kalau buat sekarang. Nggak terlalu

di-review gimana-gimana audiensnya, paling kayak di-maintain aja

harus ada nih tiap..., at least tiap bulan harus adalaah gitu. Karena

kan kita juga subscribers-nya juga udah lumayan kan, jadi tetap di-

maintain gitu istliahnya.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

P

Hmm, apa lagi ya? Hmm, berarti kalau misalnya promosi minta

konten itu biasanya dari brand

N Maksudnya minta konten?

P Eee, kayak yang ada bikin recap gitu segala macamnya

N

Kayak misalnya Prambors, eee, kalau misalnya Prambors ada..., ini,

ini kalau misalnya promosi ya? Promosi tuh kayak Skulprize,

Skulprize tuh kayak kita ngedatengin artis ke sekolah-sekolah, nah

itu acara kan di luar tuh, harus ada video dokumentasinya dong,

jadinya aftermovie. Terus kayak..., apalagi ya kalau aftermovie...,

oh kalau misalnya kita lagi, waktu itu lagi bikin..., ada kegiatan dari

radio sih, kita bikin konten apa, konten amal bos gitu, jadi amal

bareng Prambors selama bulan Ramadhan, jadi kita ending-nya itu

kita, eee, ngasih something ke panti asuhan gitu-gitu, berarti itu kan

ada kegiatannya nih, nah pokoknya setiap ada kegiatan yang di luar

kantor, ada kegiatan outdoor untuk Prambors itu pasti harus ada si

video dokumentasinya gitu. Kalau dari Program sendiri misalnya

kalau Tim Sunset Trip ngajakin Kawula Muda nonton bareng

misalnya gitu, kayak misalnya nonton bareng Annabelle waktu itu,

ya, oke kita bikin kayak vlog-nya gitu lah.

P Berarti dimanfaatkan juga gitu ya sama brand gitu-gitulah ya?

N Iya bener.

P

Kalau misalnya di dalam videonya itu sendiri biasanya susunan apa

aja tuh? Ada bumper in atau apa gitu?

N

Iya, ada bumper in-nya ada bumper out-nya. Apa nih

pertanyaannya? Hahaha

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

P

Hahaha. Maksudnya di tiap videonya itu isinya ada apa aja gitu

biasanya yang dibuat?

N

Ada bumper in, ada bumper out, terus ada bagian untuk ending-nya

untuk closing-nya itu..., end screen! nah, namanya. Lupa gue. Ada

bagian, jadi bumper in terus isi video terus bumper out abis itu ada

end screen. End screen itu untuk yang, untuk ngeklik video

selanjutnya gitu loh biasanya. Terus kalau misalnya untuk artis

mostly sih, kalau..., apalagi kalau artis luar ya, gue..., semua artis

sih, kayak siapapun itu selalu bikin video greetings. Jadi kayak

misalnya ‘Hai, we’re Clean Bandit and you are watching Prambors

YouTube Channel’.

P Itu biasa masukinnya di mana?

N

Di video apapun yang sama dia. Jadi kalau misalnya interview-

interview diselipinnya di sebelum interview, kalau misalnya..., eee,

videonya..., mostly sih interview ya, kalau misalnya..., atau

Ngasalin, kalau misalnya artisnya cuma bikin kontennya Ngasalin

doang, karena biasanya kalau artis yang dateng ke kantor either,

kayaknya dia mostly sih bikin YouTube-nya buat Ngasalin doang,

main games doang, which is kalau main games berarti video

greetings-nya di sebelum main games. Kalau misalnya artis luar

kayak Clean Bandit, kayak G-Eazy yang bakal main ntar itu

biasanya di sebelum interview.

P Hmm, oke, baru masuk ke bumper gitu ya?

Iya, abis bumper. Bumper kan tetep ada tuh yang si Prambors terus

det..det..det..det tuh yang station-nya keluar, nah abis itu baru si

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

greetings-nya. Kecuali kalau misalnya konten kayak Gender War,

Gender War itu kan ada bumpernya sendiri kan tuh, jadi bumper si

Pramborsnya ada, bumper si acaranya ada.

P

Ohhh, oke. Tapi sejauh ini si YouTube ini dimanfaatinnya bisa

tergolong berhasil nggak sih?

N

Berhasil karena subscribers kita juga still the most subscribers of

all radio sini, kan.

P Dari monetize-nya lumayan juga?

N Yaaa, lumayanlaaah. Hahaha.

N

Karena kita juga, yaaa, harus tetep ngaruh dari si..., ngeliat apa

yang disenengin Kawula Muda, kan, jatohnya supaya si...,

maintaining viewers-nya itu loh yang challenging.

P

Kalau di YouTube itu, eee, kolom komentarnya sering banyak

interaksinya nggak? Misalnya kayak videonya keren nih, atau yang

mereka tiba-tiba ngasih...

N

Tergantung. Kalau itu tergantung. Tergantung videonya. Kalau dari

yang gue perhatiin yang banyak komentarnya itu adalah videonya

Desta-Gina, itu lumayan rame, sih. Kalo.., iya..., kalau Serem

Merem iya juga. Dan kalau khusus Serem Merem itu kita waktu itu

yang terakhir sering ngebalesin gitu. Jadi tetep interaksi gitu, tapi

itu khusus Serem Merem doang, kalau yang lain nggak.

P

Mungkin lo bisa ceritain lagi perbedaannya ketika Prambors di-

handle sama si Tim Khusus Digital sama ketika itu sudah nggak di-

handle? Singkat aja sih.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Yaaa, lo bisa lihat sendiri. Kita dulu lebih, eee, ter-maintain aja,

tahu nih kita bikin konten apa lagi, bikin konten apa lagi. Kalau

misalnya sekarang kan karena nggak ada Timnya jadi kayak nggak

ada sadar kita mau bikin bagus nih YouTube-nya gitu loh. Kalau

pas ada Timnya kan ada kesadaran gitu loh kita mau bikin bagus

nih YouTube kita, jadi nggak sekedar Prambors tuh hanya radio

doang. Jadi maunya kayak..., kalau lo tau BBC Radio One, mereka

kan kontennya bagus banget tuh dan ter-maintain, nah kita bisa...,

kalau bisa nih si media sosial kita dan si YouTube kita sendiri tuh

juga kayak gitu, gitu loh. Sejalanlah, jadi nggak seakan-akan

YouTube tuh..., karena tau sendiri di Indonesia kan audiensnya

banyak ya YouTube tuh, nah dimanfaatkanlah gitu. Paling

perbedaannya sekarang sih kayak kurang ada kesadaran tapi..., dan

kurang ter-maintain sih. Jadi nggak sesering dulu bikinnya dan

nggak..., Tim Kreatifnya jadi nggak ada.

P

Tapi tujuan adanya si YouTube ini ketika ada Tim Digital sama

nggak ada masih tetep sama atau berbeda?

N

Tetep sama. Cuma ya istilahnya udah nggak ada lagi yang ngurusin

aja gitu. Jadi nggak konsisten aja. Jadi nggak...., nggak sekeren

dululah. Bedanya itu doang sih. Rajin sih tetep berusaha untuk

ngejalanin.

P Tapi nggak ada yang nge-push untuk ayo gimana...

N

Paling Mas Utha, sih. Cuma karena timnya nggak ada itu, jadi

kayak bingung gitu loh, ini, aduh..., syuting, syuting, syuting, tapi

nggak ada yang ngedit, lupa diedit, kadang kayak gitu tuh. Kadang

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

juga gue yang mikir ‘Loh bukannya kemarin itu ada nobar? Kok

belum ada ya videonya?’ gue gituin terus kayak ‘Oh, iya, lupa nih

belum diedit, Nin’ kadang kayak gitu. Itu yang kadang..., yang

bermasalah di situ.

P Berarti itu kendala juga ya?

N

Iya kendalanya kalau sekarang sih kayak gitu. Karena nggak ada

tim khususnya jadi..., maksudnya yang ngurusin kan jadinya

jatohnya Produser tuh, kan Produser nggak hanya mikirin YouTube

doang, dia fokusnya adalah di siaran gitu loh. Kadang itu juga ter-

skip. Nah itu yang ter-skip itu yang suka bikin ‘Kayaknya kemarin

ada ngevideoin Adrian Khalif ya? Kok belum naik ya videonya?’

nah gitu. Kadang gue suka yang..., ‘Kok belum naik ya?’ ‘Oh, iya,

Nin, ini nggak tau siapa yang ngedit, gini, gini, gini. Itu kadang

yang jadi bikin bingung gitu. Jadi flow-nya nggak jelas gitu loh

intinya, siapa yang ini, siapa yang ini, kadang suka kayak lupa,

udah lamaaa banget si artis yang dateng kok belum naik ya

videonya. Kadang sampe lupa gitu loh.

P Karena nggak ada yang ngarahin kan?

N

He’eh. Iya. Produserpun kayak ya ini kan bukan ini gue banget

gitu, jadinya ya gue tetep..., intinya siaran. Karena mereka di siaran

juga mumet juga kan.

P

Ditambah lagi mikirin untuk konten YouTube. Tapi kalau zaman

dulu tuh pas ada Tim Digital, konten segala macem yang supply itu

si Tim Digital?

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

N

Iya. Kita ngebantuin sih Tim Program gitu. Walaupun si Program

ada ide, ‘Nin gue mau bikin ini’, oke..., tapi setelah kasih ide tetep

kita yang nge-manage itu loh. Tetep kita yang ‘Syuting hari ini ya’

kita yang gituin. ‘Syuting hari ini ya. Naiknya biar hari Jumat naik

gitu’

P Iya, jadi enak nge-handle-nya jadi lebih rapih gitu ya.

N Iya lebih tertata rapih gitu.

P Dulu berapa orang tuh pas di Tim Digital?

N

Satu... Dua... Tiga... Empat... Prambors. Empat orang Digital. Iya,

empat.

P Namanya apa kalau boleh tau?

N Tim Digi.... Prambors Plus. Ketiga-tiganya sudah tidak ada.

P Okay, terima kasih kalau begitu atas waktunya.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

Transkrip Wawancara dengan Christo Putra (Content Director Prambors FM)

Peneliti (P) Mungkin bias perkenalkan diri dulu mas

Narasumber (N)

Eee, namanya Christo Putra, dipanggilnya Utha. Gue jadi di

Prambors sebagai Content Director. Kalau dulu namanya Program

Director, sekarang berubah jadi Content Director.

P Kalau bedanya Program Director sama Content Director sekarang itu

apa?

N

Kalo Program Director dulu mungkin cuma meng-handle program.

Ketika menjadi Content Director kita menjadikan radio itu adalah

content channel ya, jadi di radio ini bukan Cuma On Air lagi

sekarang. Kalau radio tuh bukan ‘Oh ya udah audio doang’, enggak.

Sekarang tuh semua platform termasuk digital, On Air, ya digital

termasuk online, nah itu semuanya ada kontennya gitu. Kita nggak

cuma, eee, apa namanya, nggak cuma misalnya On Air terus nanti,

eee, Instagram-nya foto gitu, enggak (gitu). Tapi masing-masing

platform itu punya kekuatan untuk membangun konten sendiri.

P Itu mulai diterapin berarti mulai tahun ini atau tahun sebelumnya?

N

Kita.... Sebenernya sih dari 2011 udah, cuma akhir 2014/2015 itu

mulai lebih serius. Kalau dulu cuma memanfaatkan ‘Oh ya udah

yang penting di YouTube-nya ada, yang penting ini di On Air-nya

ada’. On Air kita bikin konten sendiri, YouTube kita punya konten

sendiri, Instagram-pun kita punya konten sendiri, gitu.

P Kalau untuk kontennya sendiri, Mas Utha itu ngasih kebijakan

seperti apa? Misalkan harus bikin konten A, B, C gitu.

N

Oh, enggak, enggak. Enggak kebijakan. Jadi sebenarnya kita based

on diskusi, sih. Kita musti, pertama kita tau nih brand Prambors nih

kaya apa ya. Jadi kita brainstorming sama Wadyabala di sini, staf

program, brand Prambors tuh kaya gini, make sure mereka

mendapatkan persepsi yang sama terhadap sebuah brand itu. Nah

dari situ baru kita turunin kira-kira yang cocok kita bikin apa ya.

Mungkin di On Air-nya kita bikin apa, di online-nya kita bikin apa

terus atau di Off Air-nya kita bikin apa. Nah dari situ kita turunin.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

P Di YouTube-nya sendiri sekarang, eee, yang jadi, apa ya, konten,

konten utama dari Prambors itu apa mas?

N

Kalau di YouTube konten utama sekarang masih Desta Gina In The

Morning, mereka bikin konten Gender War namanya. Jadi mereka

berdua diadu, ya pokoknya fakta-fakta tentang cewek dan cowok

mereka ada di situ. Terus yang kedua sekarang kita lagi push banget

interview artis. Jadi kita banyak banget kesempatan interview dengan

artis luar, nah itu kita jadiin Prambors Interview. Terus yang ketiga

kita juga punya konten namanya Ruang Tengah Prambors. Jadi artis

yang dateng ke sini, eee, musisi lokal mereka akan akustik di sini

dan diajak main games. Nah main games-nya itu namanya Ngasalin.

Nah untuk yang live di Ruang Tengah itu mereka harus bawain lagu

sendiri dan mereka bawain satu lagu cover gitu.

P Berarti sekarang media sosial Prambors itu berada di bawah Mas

Utha juga ya?

N Iya, under Program.

P Di bawahnya lagi ada yang khusus gitu nggak Mas nanganin?

N Eee, di bawahnya ada, maksudnya yang Produser khusus On Air ada,

yang digital ada, terus yang Off Air-nya ada.

P Eee, kalau misalkan setiap bulannya itu ada, eee apa, pelatihan

khusus gitu gak?

N

Eee, pelatihan khusus, eee, nggak ada sih ya. Jadi kita based on

reference aja sih paling. Kalau anak-anak sini lebih banyak cari

referensi di mana-mana, terus kira-kira kita bikin kaya gini kita tulis

atau kita ubah kaya apa ya gitu.

P Jadi semuanya bener-bener diskusi dan brainstorming oleh Tim

Program gitu ya?

N Betul.

P Kalau untuk evaluasinya sendiri tiap bulannya, biasanya Mas Utha

evaluasi dari sisi apanya aja?

N

Eee, iya evaluasi sisi dari sisi kontennya kalau Content Director tuh.

Dari sisi kontennya terus engagement-nya, responnya, jadi ada

beberapa misalnya ‘Oh ini enggak, susah nih bikinnya’ atau

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

responnya kecil jadi ya udah kita agak drop kurangin gitu. Terus tapi

kalau bagus akan kita terusin kita perpanjang gitu.

P

Eee, kalau ngomongin soal radio pasti musik dan pendengar. Kalau

YouTube sendiri kan penonton. Nah itu target audience-nya itu sama

nggak sih? Apakah memang Prambors itu bikin YouTube untuk

menyasar target audience yang baru terus untuk diarahin untuk

dengerin radio atau target audience-nya tetep sama ya?

N

Kalau untuk target audience-nya sama ya. Jadi masuknya itu terkait

sama, eee, brand positioning juga gitu. Jadi Prambors itu adalah

radio anak muda umurnya 15-29, anak muda yang kreatif, terus

internasional, terus update teknologi gitu maksudnya enggak gaptek,

terus juga mereka gaul, update trend. Nah itu kita akomodir di On

Air terus juga di media sosial, termasuk YouTube gitu. Jadi semua

platformnya itu tetap citranya tetap Prambors as a brand gitu.

P Tapi seberapa besar sih pengaruhnya khususnya di YouTube ini

ngegaet jumlah pendengar ke On Air?

N

Eee, sebenarnya pengaruhnya untuk sekarang sih lumayan gede ya,

membangun image sih. Jadi kalau gue bilang sekarang untuk

pendengar On Air dan digital streaming, maksudnya platform digital

udah pasti beda nih. Ada orang yang suka liat YouTube-nya

Prambors tapi enggak denger radionya. Ada orang yang suka denger

radio doang, suka denger radio dan musik, tapi dia enggak, males ah

nonton YouTube, kuotanya banyak gitu atau gue cuma liat di

Instagram aja gitu. Eee, sebenarnya udah pasti sih sinergi,

engagement antara si pendengar di On Air sama penonton di sosial

media termasuk YouTube gitu. Jadi gue pengen ada gabungan sih

meskipun berbeda platform.

P Berarti engagement-nya baik di On Air maupun YouTube sendiri

juga lumayan kuat berarti ya Mas?

N

Lumayan kuat. Ya itu kuatnya adalah lo harus me-maintain itu sih

intinya. Kalau lo cuma bikin satu dua, enggak bakal bisa gitu, lo

harus sering dan semua platform itu harus dijadikan serius gitu

kontennya, enggak cuma tiba-tiba ada terus tiba-tiba enggak ada lagi,

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

enggak. Itu yang, konsistensi itu yang akhirnya ngebangun sebuah

energi yang bagus dan sinergi antara pendengar dan si brand itu.

P Oke. Kalau untuk, eee, faktor pendukung dan penghambat ketika

menjalankan si media sosial ini apa aja?

N

Eee, faktor yang menghambat ya? Ya udah pasti konsistensi itu

kadang-kadang. Bikin enggak ya, atau enggak udah ada deadline-nya

tapi masih belum jadi. Kaya gitu itu jadi salah satu faktor terus ya ide

juga musti harus terus kita ngobrol, nih apa yang lagi happening, apa

yang lagi seru sekarang nih gitu.

P

Kemarin kan saya juga udah sempet wawancara Nindy kan, nah dia

itu sempet nyinggung soal Dr. M. Nah kalau itu dulu terakhir dulu

sampai terakhir beberapa tahun lalu. Nah itu bedanya apa sih Mas,

eee, media sosial di-handle sama Dr. M dan ketika media sosial

bener-bener di-handle sama Tim Program?

N

Sebenernya untuk konten, masih otoritasnya paling besar itu dari

Tim Program. Sebenernya Dr. M itu hanya meng-handle

administrasi misalnya monetize, terus ya masalah iklan,

permasalahan kaya gitu aja sih. Jadi bedanya itu aja, jadi konten

udah pasti program yang bikin tapi masalah perduitan administrasi

orang lain lah gitu, nanti kita tinggal kasih report-nya aja gitu.

P Berarti lepas dari Dr. M sekarang yang ngurusin monetize itu siapa?

N Sekarang dari tim Prambors, tapi bukan Program, ada marketing and

promotion.

P

Oh, okay. Berarti bener-bener di-handle sama orang dalem sekarang

ya? Berarti kalua misalnya kayak gitu, eee, apa sih tujuan, tujuan

Prambors ini membuat, eee, masuk ke pasar YouTube?

N

Eee, tujuannya adalah sebenarnya agar brand-nya dikenal lebih luas

udah pasti ya, promosi, awareness brand-nya lebih luas. Yang kedua

karena Prambors ini adalah sebuah brand untuk anak muda, jadi

karena anak muda ada di semua platform media, ya Prambors harus

ada di sana gitu, harus mengikuti trend yang ada di anak muda.

Meskipun radionya kalau dibilang dari tahun 1971, udah cukup tua

banget tapi, ya Prambors tetap ada di anak muda dari dulu sampai

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

sekarang gitu. Ya Prambors brand itu harus keep up sama apa yang

terjadi di anak muda gitu.

P

Kalau, eee, biasanya tuh untuk interview artis, ruang tengah, dan,

eee, apa namanya, konten-konten sendiri, biasanya YouTube

Prambors itu dimanfaatkan untuk apa selain itu?

N

Eee, highlight. Misalnya kita bikin event Kabur Libur atau Konser

Bintang Jatuh yang sering nerbangin orang-orang nonton konser ke

luar negri. Eee, ya, selain denger On Air pemenangnya atau ceritanya

di On Air, di videonya lo bakal bisa liat pas pemenangnya jalan-jalan

di sana, cuplikan videonya highlight-nya itu. Jadi ajang promo acara-

acara Prambors juga sebenernya.

P Berarti bisa dikatan kalau sebenarnya keberadaan si YouTube ini

juga menyokong eksistensi radio juga ya?

N Iya, pasti.

Kalau misalkan, eee, ngomongin soal engagement tadi Mas, kaya

gimana sih yang dikasih sama penonton?

Eee, ya se-simple komen, likes, itu yang pasti ya. Tapi sisanya

adalah image karena Prambors ini melakukan riset, eee, terhadap

program dan musiknya. Dari riset itu bisa keliatan image penyiarnya

itu terbangun enggak. Soalnya ketika riset itu mereka bisa nilai Desta

ini orangnya apa sih, Gina itu orangnya kaya apa misalkan, si Nadia

ini orangnya kaya apa. Nah, di sini itu dari image yang gue bangun

melalui berbagai platform itu kita bisa liat nih image yang dibangun

sesuai enggak dengan apa yang orang cari. Ketika pas dibilangnya

Desta ‘wah jahat nih orangnya’, berarti kan kita selama ini berarti

kan kita bangunnya Desta tuh tukang bully. Ternyata pas di tes itu

‘wah Desta lucu’, nah berarti gue berhasil nih bangun Desta-Gina

adalah penyiar paling lucu. Sedangkan Nadia itu dibangun image-

nya adalah penyiar yg friendly, ramah, bersahabat, tapi kadang-

kadang suka di-bully Desta gitu, baik, ya menyenangkan, itu cocok

enggak dengan image-nya, so far sih masih pas gitu.

P Tapi kalau dari, eee, yang megang YouTube-nya sekarang siapa

Mas?

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5119/7/LAMPIRAN.pdfUtha (Program Director Prambors FM) sama Tim Promosi juga, ya, udah, Nin, kalau bisa lo, kayak

N Yang megang YouTube-nya, masih, ya Nindy juga masih megang.

P Kalau dia itu sering bales-balesin komen enggak?

N

Eee, interaksi ada beberapa yang dibales, tapi ada yang enggak.

Maksudnya bukan enggak, maksudnya memang kita post terus

belum bales sih. Ya idealnya sih setiap ada interaksi juga ya gitu.

P

Tadi belum bahas soal faktor pendukungnya Mas dalam menjalankan

media sosial YouTube itu. Kira-kira seperti apa faktor

pendukungnya?

N

Faktor pendukungnya sekarang radio enggak cuma Produser On Air

aja sih. Sekarang ada Digital Content Producer namanya. Jadi dia

yang handle semua platform digital yang dibantu sama anak magang

juga. Jadi sebenarnya si brand ini tidak bisa berjalan sendirian

maksudnya On Air-nya enggak bisa misah dan harus gabung jadi

satu nih, itu yang akhirnya memuat image brand itu kuat karena

masing-masing punya kekuatan sendiri gitu.

Pemanfaatan Media Digital..., Faizal Arasi Basuki, FIKOM, 2018