PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27,...

79
i LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI SEKOLAH KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN SMK NEGERI 1 MATARAM Oleh: Ketua Tim Dr. Joni Rokhmat, M.Si. (NIDN: 0005026206) Anggota Tim Dr. Muntari, M.Phil. (NIDN: 0008126505) Drs. Baharuddin, M.Hum. (0006096504) Dibiayai dengan Dana DIPA BLU Universitas Mataram Tahun Anggaran 2014 KELOMPOK PENELITI BIDANG ILMU PENDIDIKAN FISIKA DAN TEKNOLOGI PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2014

Transcript of PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27,...

Page 1: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

i

LAPORAN PENELITIAN

PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI DI SEKOLAH

KEJURUAN BISNIS DAN MANAJEMEN SMK NEGERI 1 MATARAM

Oleh: Ketua Tim

Dr. Joni Rokhmat, M.Si. (NIDN: 0005026206) Anggota Tim

Dr. Muntari, M.Phil. (NIDN: 0008126505) Drs. Baharuddin, M.Hum. (0006096504)

Dibiayai dengan Dana DIPA BLU Universitas Mataram Tahun Anggaran 2014

KELOMPOK PENELITI BIDANG ILMU

PENDIDIKAN FISIKA DAN TEKNOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS MATARAM

TAHUN 2014

Page 2: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

ii

Page 3: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

iii

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian kemampuan pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi guru pembina mata pelajaran Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan di salah satu Sekolah Kejuruan Bisnis dan Manajemen di kota Mataram. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan bagi para guru yang membina mata pelajaran Wajib dan Peminatan, berjenis kelamin Perempuan dan Laki-laki, dan membina mata pelajaran Wajib berjenis kelamin Laki-laki dan Peminatan berjenis kelamin Perempuan atau membina mata pelajaran Wajib berjenis kelamin Perempuan dan Peminatan berjenis kelamin Laki-laki dalam memahami informasi pendidikan. Metode yang digunakan adalah campuran (mixed method) yaitu menggunakan model Embedded Design, (Creswell & Clark, 2007: 68-71). Hasilnya menunjukkan dalam taraf signifikansi 5% terdapat perbedaan kemampuan pemahaman SIP bagi guru Perempuan dan Laki-laki tetapi tidak terdapat perbedaan kemampuan antara guru Wajib dan Peminatan serta antara guru Wajib-Laki-laki dan Peminatan-Perempuan, serta antara guru Wajib-Perempuan dan Peminatan-Laki-laki. Secara kualitatif para guru belum dapat membedakan data dengan informasi, belum dapat membedakan bentuk fisik diagram, grafik, dan bagan, belum mengetahui karakteristik kegunaan tabel, diagram, grafik, dan bagan, serta belum mengetahui konsep gain. Hasil ini merekomendasikan bahwa untuk meningkatkan kualitas kinerja guru di sekolah tersebut perlu pembekalan pengetahuan tentang perbedaan data dan informasi, konsep tabel, diagram, grafik, dan bagan, serta pengetahuan gain dari suatu tindakan pendidikan.

Kata kunci: Kemampuan pemahaman Sistem Informasi Pendidikan, guru Wajib, guru Peminatan, guru Laki-laki, dan guru Perempuan.

ABSTRACT

It has been researched an ability in understanding of Educational Information System (EIS) for those the teachers teaching Obligatory and Interest Lessons of Male and Female in one of Vocational School of Business and Management in Mataram City. This study aimed at finding the ability difference of the teachers. The method used is embedded design (Creswell & Clark, 2007: 68-71). The results show (in significance level of 5%) that there is an ability difference in understanding of EIS between the Male and Female teacher. However, it has no difference in it between the teachers teaching Obligatory and Interest Lessons, between the Female ones teaching Obligatory Lessons and the Male ones teaching Interest Lessons, also between the Male ones teaching Obligatory Lessons and the Female ones teaching Interest Lessons. Qualitatively, the teachers could not yet distinguish data and information, the physical form of table, diagram, graph, and chart. Also they have low understanding in gain concept. This fact recommend to improving the quality of teacher work at school it needs to increase their understanding of the characteristics of data and information, the characteristics of table, diagram, graph, and chart, also the concept or gain.

Keywords: Ability of Understanding of Educational Information System, Obligatory

teachers, Interest teachers, Male and Female teacher.

Page 4: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

iv

RINGKASAN

Telah dilakukan penelitian untuk memetakan kemampuan pemahaman Sistem

Informasi Pendidikan (SIP) bagi guru Wajib dan Peminatan di suatu Sekolah Kejuruan

Bisnis dan Manajemen di kota Mataram. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan

signifikan (dengan taraf signifikansi 5%) kemampuan pemahaman SIP antara guru

Perempuan dan Laki-laki. Sementara kemampuan tersebut tidak berbeda secara

signifikan antara guru Wajib dan Peminatan, serta antara guru Wajib-Laki-laki dan

Peminatan-Perempuan, serta antara guru Wajib-Perempuan dan Peminatan-Laki-laki.

Hasil lain menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemahaman SIP dari

tertinggi hingga terendah berturut-turut diperoleh guru Wajib-Perempuan (69,0), guru

Peminatan-Perempuan (67,9), guru Peminatan-Laki-laki (47,8), dan guru Wajib-Laki-laki

(39,7). Sementara itu, nilai terendah 21,7 terdapat pada guru Wajib-Laki-laki dan guru

Peminatan-Laki-laki sedangkan nilai tertinggi 87,0 terdapat pada guru Peminatan-

Perempuan. Fakta ini dimungkinkan terjadi karena latar belakang guru pada keempat

kelompok di atas berbeda.

Dari data akademik di sekolah tersebut diperoleh informasi bahwa guru-guru

Wajib-Perempuan pada umumnya membina mata pelajaran ekonomi dan matematika.

Pada kedua mata pelajaran ini pembahasan Sistem Informasi Pendidikan (SIP) yang di

dalamnya meliputi pembahasan grafik, diagram, bagan, dan tabel memperoleh porsi yang

cukup. Hal ini sangat kontras dengan latar belakang guru Wajib-Laki-laki. Kelompok

guru terakhir ini pada umumnya membina mata pelajaran pendidikan agama (Islam,

Hindu), bimbingan dan konseling, dan mata pelajaran IPS. Kelompok guru pembina mata

pelajaran ini secara umum kurang atau bahkan sangat jarang membahas SIP tersebut. Jadi

jika kelompok guru ini menunjukkan penguasaan SIP yang paling rendan dibandingkan

tiga kelompok lainnya.

Sementara itu, rata-rata penguasaan SIP kelompok guru Peminatan-Perempuan

juga lebih tinggi daripada Laki-laki walaupun perbedaannya tidak sekontras perbedaan

penguasaan SIP guru Wajib-Perempuan dan Laki-laki. Fakta ini mengimplikasikan

Page 5: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

v

bahwa penguasaan SIP guru Perempuan jauh lebih baik daripada guru Laki-laki.

Sementara perbedaan penguasaan SIP guru Wajib dan Peminatan tidak cukup kontras.

Hal ini sejalan dengan hasil uji signifikansi perbedaan penguasaan SIP antara kelompok-

kelompok guru di atas, yaitu perbedaan signifikan penguasaan SIP yang terjadi antara

guru Perempuan dan Laki-laki sedangkan perbedaan lainnya tidak signifikan baik antara

guru Wajib dan Peminatan atau perbedaan antara guru Wajib-Perempuan dan Peminatan-

Laki-laki, serta antara guru Peminatan-Perempuan dan guru Wajib-Laki-laki.

Hasil analisis tes kemampuan pemahaman SIP, secara kualitatif dapat

diinterpretasikan bahwa para guru di sekolah tersebut secara umum belum mengetahui

bahwa untuk data mentah tentang pendidikan tidak dapat secara langsung dijadikan

sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan pendidikan tetapi harus lebih dulu diolah

menjadi sebuah informasi pendidikan. Kedua, secara umum para guru tidak dapat

membedakan bentuk fisik antara diagram, grafik, dan bagan. Ketiga, para guru juga

belum mengetahui keunggulan kegunaan dari tabel, diagram, grafik, dan bagan masing-

masing dibandingkan dengan lainnya. Terakhir, hampir semua guru tidak mengenal

konsep gain sehingga dalam melihat baik dan kurang baiknya suatu tindakan semata-

mata didasarkan pada peningkatan kemampuan pemahamannya.

Sikap Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan terhadap

Sistem Informasi Pendidikan (SIP). Hasil analisis pengisian skala sikap diperoleh bahwa

terhadap kelompok pernyataan SIP positif para guru rata-rata bersikap antara Netral dan

Setuju (3,6) sedangkan terhadap kelompok pernyataan SIP negatif mereka rata-rata

bersikap antara Netral dan Tidak setuju (3,2). Hal ini menunjukkan bahwa pada

umumnya para guru setuju dengan isi dari pernyataan SIP yang positif dan tidak setuju

dengan pernyataan SIP yang negatif. Hal khusus terjadi untuk pernyataan nomor 5, 6, 7,

dan 8. Terhadap keempat pernyataan SIP positif ini para guru bersikap Tidak Setuju.

Fakta ini menunjukkan bahwa para guru tidak setuju bahwa guru tidak mengalami

kesulitan dalam: (1) membuat nilai rata-rata hasil belajar, membuat nilai ranking hasil

belajar, (3) membuat diagram nilai hasil belajar, dan (4) membuat grafik nilai hasil

belajar.

Page 6: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

vi

Sementara itu, hal khusus terjadi pada pernyataan negatif SIP nomor 24 dan 25.

Terhadap pernyataan ini, para guru mayoritas bersikap Setuju (S). Fakta ini menunjukkan

guru memiliki sikap yang konsisten bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam

membuat nilai rata-rata dan ranking hasil belajar sedangkan pernyataan bahwa mereka

tidak mengalami kesulitan dalam membuat diagram dan grafik patut dipertanyakan.

Page 7: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

RINGKASAN iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah 4

1.3. Tujuan 4

1.4. Relevansi 5

1.5. Target Luaran 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 6

2.2. Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan 18

BAB III METODE PENELITIAN 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40

DAFTAR PUSTAKA 41

LAMPIRAN-LAMPIRAN 42

Page 8: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

viii

DAFTAR TABEL

HALAMAN Tabel 4.1 Data Nilai Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi

Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan. 29

Tabel 4.2 Data Skor Sikap Rata-rata terhadap Pernyataan tentang Sistem

Informasi Pendidikan (SIP) bagi Guru Wajib dan Peminatan

berkategori Laki-laki dan Perempuan 30

Tabel 4.3 Data Skor Sikap Rata-rata untuk Pernyataan nomor 1 s.d. 20

(Pernyataan Positif) dan nomor 21 s.d. 34 (Pernyataan Negatif) 30

Tabel 4.4 Data Sebaran Persentase Pilihan Jawaban Pemahaman Sistem

Informasi Pendidikan (SIP) yang Dipilih Guru Wajib dan

Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan 32

Tabel 4.5 Data Persentase Skala Sikap terhadap Pernyataan Pemahaman

Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi Guru Wajib dan

Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan 33

Tabel 4.6 Daftar Sumber Data, Nilai F-hitung, dan Nilai F-tabel 35

Page 9: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

ix

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN Gambar 3.1 Model Embedded design dimodifikasi dari Creswell & Clark (2007:

68-71) 26

Gambar 3.2 Format Analisis Varian Dua Faktor (Minium, King, and Bear, 1993) 27

Page 10: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

x

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN Lampiran 3.1 Surat Permohonan Pengisian Angket dan Skala Sikap 42

Lampiran 3.2 Alat Tes Kemampuan Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan

(SIP). 43

Lampiran 3.2 Skala Sikap terhadap Sistem Informasi Pendidikan (SIP) 48

Lampiran 4.1Tabulasi Hasil Tes Kemampuan Pemahaman SIP 50

Lampiran 4.2 Sebagian Tabulasi Hasil Skala Sikap terhadap SIP 54

Lampiran 5 Biodata Ketua Peneliti 58

Lampiran 6 Biodata Anggota-1 63

Lampiran 7 Biodata Anggota-2 67

Lampiran 8 Surat Perjanjian Penugasan Melaksanakan Penelitian 70

Page 11: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen secara

tegas menyatakan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi

meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran untuk

meningkatkan mutu pendidikan nasional. Untuk menunjang profesionalismenya,

di sekolah, selain melaksanakan tugas pokok pembelajaran guru juga dituntut

memiliki kemampuan melaksanakan fungsi administrasi pendidikan. Sementara,

administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses perencanaan, peng-

organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan

bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman,

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur,

memiliki pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat

dan kebangsaan (Biro Perencanaan Depdikbud, 1993)

Dalam menjalankan fungsi administrasi pendidikan sebagaimana diartikan

dalam alinea di atas, seorang guru dituntut memiliki pemahaman tentang

informasi pendidikan. Informasi pendidikan berkaitan dengan data-data tentang

sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan beserta komponen-

komponennya. Komponen sekolah itu sendiri meliputi guru, siswa, tenaga

kependidikan, dan seluruh sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan

pendidikan. Informasi ini menjadi sangat penting ketika seorang guru bermaksud

mengembangkan kualitas pendidikan yang sudah seharusnya dilakukan secara

berkesinambungan.

Dalam suatu sekolah kejuruan Bisnis dan Manajemen, struktur mata

pelajaran dapat dibagi kedalam dua kelompok, yaitu mata pelajaran Wajib dan

Peminatan. Mata pelajaran Wajib meliputi: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika; Sejarah

Indonesia; Bahasa Inggris; Seni Budaya; Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan

Page 12: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

2

Kesehatan; dan Prakarya dan Kewirausahaan. Sementara, lainnya, mata pelajaran

Peminatan dibagi menjadi mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program

Keahlian, dan Paket Keahlian. Mata pelajaran kelompok Dasar Bidang Keahlian itu

sendiri terdiri atas tiga mata pelajaran, yaitu Pengantar Ekonomi dan Bisnis,

Pengantar Akuntansi, dan Pengantar Administrasi Perkantoran (Permendikbud nomor

70, 2013).

Di sekolah kejuruan Bisnis dan Manajemen SMKN 1 Mataram terdapat tiga

program studi keahlian, yaitu: 1) Administrasi; 2) Keuangan; dan 3) Tata Niaga. Pada

program studi Administrasi dan Tata Niaga masing-masing terdiri atas satu

Kompetensi Keahlian, yaitu Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Sementara,

pada Program Studi Keuangan terdapat dua Kompetensi Keahlian, yaitu Akuntansi

dan Perbankan. Jadi pada sekolah ini berdasarkan Kompetensi Keahlian-nya, terdapat

empat kelompok siswa, yaitu siswa Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Akuntansi,

dan Perbankan.

Guru-guru mata pelajaran Wajib (kelompok A dan B) mengajar di seluruh

kelompok siswa Kompetensi Keahlian sedangkan para guru mata pelajaran

Peminatan (kelompok C) pada umunya hanya mengajar pada kelompok siswa dengan

Kompetensi Keahlian tertentu. Khusus guru mata pelajaran Peminatan Dasar Bidang

Keahlian juga mengajar pada seluruh kelompok siswa Kompetensi Keahlian tetapi

mata pelajaran ini, Pengantar Ekonomi dan Bisnis, Akutansi, dan Administrasi

Perkantoran, lebih berfokus pada penerapan. Dengan rasionalisasi di atas dan

berdasarkan jenis mata pelajaran yang dibina peneliti membagi guru SMKN 1

Mataram menjadi dua kelompok, yaitu guru mata pelajaran Wajib dan guru

Peminatan. Guru Wajib terdiri atas guru yang membina mata pelajaran pada

kelompok A dan B sedangkan guru Peminatan terdiri atas guru yang membina mata

pelajaran pada kelompok C.

Berdasarkan jenis kelamin guru dapat dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaiatu kelompok guru laki-laki dan perempuan. Sesuai dengan kodratnya, dalam

urusan keluarga dan rumah tangga, kaum laki-laki pada umumnya berperan sebagai

kepala keluarga sedangkan kaum perempuan berperan sebagai pimpinan dalam

urusan rumah tangga. Pengertian tersebut mengindikasikan bahwa dalam keluarga

seorang bapak bertindak sebagai pengambil keputusan terhadap kebijakan-kebijakan

Page 13: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

3

penting rumah tangga tetapi berkenaan dengan mekanisme urusan rumah tangga yang

meliputi penataan rumah, urusan dapur, hingga urusan pakaian yang bertindak

sebagai pemimpin adalah seorang ibu rumah tangga.

Jadi dapat disimpulkan bahwa seorang guru laki-laki memiliki pekerjaan

rumah tangga jauh lebih sedikit dibandingkan seorang guru perempuan yang

berkenaan dengan perannya ssebagai ibu rumah tangga harus mengurusi segalah

mekanisme kehidupan rumah tangga sehari-hari. Dengan kata lain, persentase waktu

yang dapat digunakan untuk menjalankan pengembanan pendidikan berkenaan

dengan pekerjaan profesinya bagi guru laki-laki cenderung lebih besar daripada guru

perempuan. Pengaruhnya adalah bahwa para guru laki-laki dimungkinkan memiliki

peluang lebih besar untuk mendalami konsep-konsep materi yang berkaitan dengan

kegiatan pembelajaran dan pengembangannya dibandingkan para guru perempuan.

Masih cukup banyak guru yang belum mampu menciptakan pembelajaran

secara efektif dan efisien. Hal ini antara lain disebabkan penggunaan model,

strategi, pendekatan, metode, dan/atau teknik yang tidak tepat. Biasanya untuk

suatu kajian materi tertentu dalam suatu mata pelajaran, dalam pembelajarannya,

memerlukan penggunaan suatu model, strategi, pendekatan, metode, dan/atau

teknik tertentu. Seringkali, guru menggunakan model, strategi, pendekatan,

metode, dan/atau teknik yang dipilih berdasarkan mencontoh pada buku sumber

atau pengalaman masa lalu yang kurang didukung oleh informasi pendidikan yang

tepat.

Dengan rasionalisasi di atas, penulis menduga terdapat perbedaan kemampuan

pemahaman tentang informasi pendidikan yang berguna sebagai dasar pengambilan

kebijakan pengembangan pendidikan bagi guru-guru yang membina mata pelajaran

Wajib dan Peminatan, serta bagi guru berjenis kelamin Perempuan dan Laki-laki.

Berkenaan dengan fenomena ini dalam penelitian ini akan dianalisis perbedaan

kemampuan pemahaman informasi pendidikan bagi guru-guru di sekolah kejuruan

Bisnis dan Manajemen SMK Negeri 1 Mataram provinsi Nusa Tenggara Barat yang

membina mata pelajaran Wajib dan Peminatan dengan jenis kelamin guru Perempuan

dan Laki-laki.

Page 14: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

4

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah

Terdapat dua pertimbanbangan yang mendasari perumusan masalah dalam

penelitian ini. Pertama bahwa para guru Wajib pada dasarnya membekali siswa

kompetensi-kompetensi umum yang tidak secara langsung berpengaruh terhadap

kompetensi keahlian siswa sedangkan para guru Peminatan secara langsung

membekali kompetensi keahlian yang menjadi bagian utama kompetensi lulusan agar

setelah lulus dapat bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya.

Pertimbangan kedua adalah bahwa para guru Laki-laki pada dasarnya dapat

berkonsentrasi pada bidang pekerjaan profesinya sebagai guru sedangkan para guru

Perempuan tidak dapat sepenuhnya hanya berkonsentrasi pada pekerjaan profesinya

sebagai guru karena mereka juga memiliki peran sebagai pengatur kehidupan rumah

tangga. Dengan fenomena ini dimungkinkan para guru Peminatan dapat lebih

mengikuti perkembangan sistem informasi manajemen sehingga lebih mampu

memahaminya dibandingkan para guru Wajib. Hal yang sama dimungkinkan terjadi

antara guru Perempuan dan Laki-laki.

Berdasarkan pertimbangan dan dugaan di atas Peneliti mengajukan

masalah yang dirumuskan dalam tiga pertanyaan berikut:

1) Apakah ada perbedaan kemampuan guru pembina mata pelajaran Wajib dan

Peminatan dalam memahami informasi pendidikan?

2) Apakah ada perbedaan kemampuan antara guru berjenis kelamin Laki-laki dan

Perempuan dalam memahami informasi pendidikan? Dan

3) Apakah ada perbedaan kemampuan antara guru pembina mata pelajaran Wajib

berjenis kelamin Laki-laki dan guru pembina mata pelajaran Peminatan

berjenis kelamin Perempuan atau antara guru pembina mata pelajaran Wajib

berjenis kelamin Perempuan dan guru pembina mata pelajaran Peminatan

berjenis kelamin Laki-laki dalam memahami informasi pendidikan?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan

bagi para guru yang membina mata pelajaran Wajib dan Peminatan, berjenis

kelamin Perempuan dan Laki-laki, dan membina mata pelajaran Wajib berjenis

kelamin Laki-laki dan Peminatan berjenis kelamin Perempuan atau membina mata

Page 15: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

5

pelajaran Wajib berjenis kelamin Perempuan dan Peminatan berjenis kelamin

Laki-laki dalam memahami informasi pendidikan.

1.4 Relevansi

Setiap guru pada dasarnya secara profesional memiliki tugas pokok

membina suatu mata pelajaran dan mengembangkan kualitas pelaksanaannya.

Khusus para guru pada suatu Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen

sudah sepantasnya memiliki pemahaman yang memadai tentang Sistem Informasi

Manajemen (SIM) untuk pendidikan. Komponen pemahaman SIM pendidikan

meliputi pemahaman tentang cara mengeksplorasi data, mengolah data menjadi

suatu informasi pendidikan, serta menggunakan informasi tersebut untuk

mengembangkan program-program pembelajaran di kelas dan/atau pembelajaran

di sekolah pada umumnya sehingga lebih efektif dan efisien.

1.5 Target Luaran

Penelitian ini ditargetkan memperoleh peta pemahaman informasi

pendidikan bagi para guru pembina mata pelajaran Wajib dan Peminatan, serta

para guru berjenis kelamin Laki-laki dan Perempuan. Peta pemahaman informasi

pendidikan ini dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan model program

pelatihan tentang strategi ekslporasi dan pengolahan data-data pendidikan.

Page 16: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen memiliki tiga unsur utama, yaitu sistem,

informasi, dan manajemen. Selanjutnya dibahas pengertian sistem, data,

informasi, sistem informasi, dan manajemen, serta pengertian sistem informasi

manajemen berkenaan dengan dunia pendidikan.

2.1.1 Sistem

Terdapat cukup banyak tokoh yang mendefinisikan sistem. Tokoh-tokoh

tersebut antara lain Gordon B. Davis; Norman L. Enger; Burch dan Strater; Prof.

Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo; Richard A. Johnson, Fremont E. Kast, dan James

E. Rosenzweig; The Liang Gie dalam Moekijat (2005); Raymond McLeod Jr

dalam Zakiyudin (2012). Selain itu, terdapat beberapa definisi sistem menurut

kamus istilah, seperti Webster’s New World Dictionary; Kamus Administrasi

Perkantoran; The New Webster Encyclopedic Dictionary of The English

Language; The Encyclopedia of Management; Ensiklopedi Administrasi; dan

Enciklopedia Manajemen dalam Moekijat (2005). Sebelum kita menyimpulkan

pengertian sistem berkenaan dengan fokus kajian pendidikan sebagai pengertian

pendukung untuk sistem informasi manajemen dalam pendidikan, berikut ini

dibahas satu persatu pengertian sistem menurut tokoh-tokoh di atas, serta

dikaitkan dengan definisinya menurut beberapa kamus istilah.

Gordon B. Davis dalam Moekijat (2005) membagi sistem kedalam dua

jenis pengertian, yaitu pengertian sistem secara abstrak dan secara fisis. Secara

abstrak sistem diartikan sebagai sebagai suatu rencana atau susunan yang rapi

dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung. Misal

sistem teologi merupakan suatu susunan yang teratur mengenai gagasan atau

konsepsi tentang Tuhan, manusia, dan lainnya. Sementara, secara fisis sistem

diartikan sebagai serangkaian unsur yang bekerja sama dalam mencapai suatu

tujuan. Contoh sistem yang bersifat fisis seperti: Sistem angkutan, pegawai,

mesin yang secara bersama memberi layanan pengangkutan barang-barang atau

Page 17: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

7

sistem sekolah, gedung, guru, administrator, buku pelajaran, dan sebagainya yang

secara bersama berfungsi memberi layanan pembelajaran kepada siswa.

Norman L. Enger dalam Moekijat (2005) mengartikan bahwa sistem terdiri

atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan perusahaan

seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. Sementara, Burch dan

Strater dalam Moekijat (2005) mendefinisikannya sebagai kumpulan bagian-

bagian atau sub-sistem-sub-sistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai

suatu tujuan. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo dalam Moekijat (2005)

mendefinisikan sistem sebagai sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-

unsur, atau komponen-komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu

sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu

kesatuan pemrosesan atau pengolahan tertentu.

Richard A. Johnson, Fremont E. Kast, dan James E. Rosenzweig dalam

Moekijat (2005) menyatakan dua definisi tentang sistem, pertama sistem adalah

“suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan

atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu

kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh”. Kedua, sistem sebagai suatu

gugus komponen-komponen yang dirancang untuk menyelesaikan suatu tujuan

tertentu sesuai dengan rencana. Berkenaan dengan definisi ini paling tidak

terdapat tiga hal penting. Pertama, adanya maksud, atau tujuan. Kedua, adanya

rancangan atau susunan komponen-komponen. Terakhir, input informasi, energi

(tenaga), dan bahan-bahan (material) yang harus dialokasikan sesuai dengan

rencana. Menurut The Liang Gie, sistem merupakan suatu kebulatan dari bagian-

bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang

tertib guna mencapai tujuan tertentu.

Dalam Webster’s New World Dictionary sistem dinyatakan sebagai

sekelompok hal, atau alat, atau bagian yang bekerja sama atau yang dihubungkan

dengan cara tertentu sehingga membentuk suatu keseluruhan, misalnya sistem tata

surya dan sistem sekolah. Sementara, dalam Kamus Administrasi Perkantoran

sistem (ditulis dalam buku ini sistim) didefinisikan sebagai suatu rangkaian

prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi.

Page 18: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

8

Dalam The New Webster Encyclopedic Dictionary of The English Language

dijelaskan bahwa sistem merupakan suatu rencana atau pola yang

menghubungkan hal-hal atau benda-benda menjadi suatu keseluruhan. The

Encyclopedia of Management menjelaskan sistem sebagai susunan yang teratur

dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang

berhubungan, yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama

dari suatu organisasi (Moekijat, 2005).

Dalam Ensiklopedi Administrasi dijelaskan bahwa sistem adalah suatu

rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan

suatu fungsi. Terakhir, dalam Enciklopedia Manajemen dijelaskan bahwa sistem

adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variabel yang berinteraksi.

Dalam Kumorotomo dan Margono (2009) secara sederhana sistem

diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau

variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama laindan terpadu (Lucas, 1987).

Merujuk pada sejumlah definisi sistem dari berbagai sumber di atas dan

disesuikan dengan fokus pengabdian dalam bidang pendidikan maka sistem dalam

pengabdian ini diartikan sebagai suatu kumpulan dari unsur, komponen, atau

variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu yang berkaitan dengan pembelajaran atau pendidikan pada

umumnya.

2.1.2 Data

Dalam Moekijat (2005) disebutkan berbagai pengertian data, anatara lain

menurut The Liang Die, Gordon B. Davis, Gordon B. Davis, Pamudji. S., dan S.

P. Siagian. Selain itu, dalam pembahasan ini akan ditampilkan pula pengertian

data menurut Zakiyudin (2012).

Pengertian-pengertian data tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menurut The Liang Die, data atau bahan keterangan adalah: Hal, peristiwa,

atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk

dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan, atau

Page 19: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

9

penetapan keputusan. Data ibarat bahan mentah yang setelah melalui

pengolahan tertentu menjadi keterangan (informasi).

2) Menurut Gordon B. Davis, data, bahan mentah bagi informasi, dirumuskan

sebagai kelompok lambang tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah,

tindakan-tindakan, hal-hal, dan sebagainya. Data-data dibentuk dari lambang

grafis. Lambang grafis ini dapat alfabetis, numerik, atau berupa lambang-

lambang khusus seperti *, $, dan ∞. Data-data disusun untuk tujuan

pengolahan menjadi susunan data, susunan kearsipan, dan pusat data atau

landasan data.

3) Dalam Webster’s New World Dictionary data dijelaskan sebagai “fact or

figures from which conclusions can be inferred” atau jika diterjemahkan

bahwa data merupakan fakta-fakta atau angka-angka yang darinya dapat

ditarik kesimpulan-kesimpulan.

4) Pamudji. S., dalam bukunya yang berjudul Teori Sistem dan Penerapannya

dalam Manajemen, sebagai terjemahan dari buku The Theory and

Management of Systems karangan Richard A. Johnson, Fremont E. Kast, dan

James E. Rosensweig, dikatakan bahwa data adalah fakta-fakta yang

digunakan sebagai suatu dasar untuk penghitungan dan pengolahan meliputi

serangkaian tindakan-tindakan atau operasi-operasi yang secara pasti

mengarah pada suatu akhir.

5) Dr. S. P. Siagian menjelaskan arti data dengan membedakannya antara data

dan informasi, yatu:

… ada perbedaan konsepsional yang cukup prinsipil antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat ialah dengan mengatakan bahwa data adalah “bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari karena sesungguhnya data tidak mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang mempunyai nilai, dalam arti bahwa informasi akan memudahkan seorang untuk mengambil keputusan.

Sementara Zakiyudin (2012) berpendapat bahwa data merupakan

kumpulan huruf atau angka yang belum diolah sehingga tidak memiliki arti.

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan

Page 20: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

10

transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada

pemakai.

Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra, audio dan video. Data

terformat diartikannya sebagai data dengan suatu format tertentu. Misal, data yang

menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang. Data teks

diartikan sebagai sederetan huruf, angka, dan symbol-simbol khusus (misal: +, $,

dll)) yang kombinasinyaa tidak bergantung pada masing-masing item secara

individual. Contoh: Artikel Koran dll. Data audio diaartikan sebagai data dalam

bentuk suara. Contoh: Instrumen music, suara binatang, suara gemericik air, detak

jantung, dll. Sedangkan data video diartikan sebagai data dalam bentuk sejumlah

gambar bergerak dan bisa dilengkapi suara.

Selain itu, Zakiyudin (2012) mengungkapkan kriteria suatu data yang

dikategorikan bernilai atau tidak bernilai, yaitu:

1) Data akan memiliki nilai sepanjang data tersebut bisa dicari kembali, diolah

dan disediakan untuk orang yang membutuhkannya dalam batas waktu

tertentu untuk pembuatan keputusan atau tindakan tertentu, dan

2) Data yang tidak dapat dicari kembali atau diolah tepat waktu akan tidak

memiliki nilai.

Sementarta Kumorotomo dan Margono (2009) mendefinisikan data sebagai

sesuatu yang merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,

gambar, bagan, suara yang mewakilideskripsi verbal atau kode tertentu dan lain-

lain.

Merujuk pada sejumlah definisi data dari berbagai sumber di atas, dalam

pengabdian ini pengertian data lebih diorientasikan pada definisi yang dinyatakan

oleh Kumorotomo dan Margono (2009) dengan sedikit penyesuaian berkenaan

dengan bidang pendidikan. Jadi dalam kegiatan pengabdian ini data diartikan

sebagai fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan,

suara yang mewakilideskripsi verbal atau kode tertentu dan lain-lain yang

berkaitan dengan pembelajaran atau pendidikan pada umumnya.

Page 21: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

11

2.1.3 Informasi

Dalam Moekijat (2005) ditampilkan beberapa pengertian informasi antara

lain menurut Gordon B. Davis, Burch dan Strater, dan George R. Terry. Selain itu,

dalam pembahasan ini juga akan diuraikan pengertian informasi menurut beberapa

sumber yang ditulis dalam Zakiyudin (20012).

Berikut ini beberapa definisi informasi menurut beberapa sumber:

1) Menurut Gordon B. Davis, “Information is data that has been processed into a

form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in

current of prospective decisions. Definisi tersebut diterjemahkan seperti

berikut: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat

dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-

keputusan yang akan datang.

2) Burch dan Strater, menyatakan: “Information is the aggregation or processing

of data to provide knowledge of intelligence. Atau, informasi adalah

pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau

pengertian.

3) George R. Terry, Ph.D. menyatakan bahwa: “Information is meaningful data

that conveys usable knowledge. Atau, informasi adalah data yang penting yang

memberikan pengetahuan yang berguna. Kriteria berguna atau tidaknya suatu

informasi menurutnya bergantung pada:

a) Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberi bantuan maka informasi itu

harus membantu si penerima.

b) Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi

harus dipertahankan.

c) Waktu

Apakah informasi itu masih up-to-date?

d) Ruang dan tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat

Page 22: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

12

e) Bentuk

Dapatkan informasi itu dipergunakan secara efektif?

Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan,

kecenderungan-kecenderungan, dan bidang-bidang yang memerlukan

perhatian manajemen? Dan

Apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang berhubungan?

f) Semantik

Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?

Sementara, dalam Zakiyudin (2012) juga terdapat beberapa definisi

informasi menurut beberapa sumber, seperti:

1) McFadden dkk mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang

menggunakan data tersebut.

2) Shannon dan Weaver mendefinisikan informasi sebagai jumlah ketidakpastian

yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima. Ia mengartikannya bahwa

dengan adanya informasi tingkat kepastian menjadi meningkat.

3) Davis manyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

4) Mulyanto menyatakan bahwa informasi merupakan salah satu sumber daya

yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Informasi adalah data yang

telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Selain itu, dalam Zakiyudin (2012), Davis (1999) memberi lima

karakteristik informasi, yaitu:

1) Benar atau salah, yaitu bahwa benar atau salah suatu informasi adalah

berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan,

2) Baru. Informasi dikatakan baru apabila memang benar-benar baru bagi si

penerima.

Page 23: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

13

3) Tambahan. Informasi bersifat dapat memperbarui atau memberi perubahan

terhadap informasi yang telah ada.

4) Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap

informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar. dan

5) Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang ada sebelumnya

sehingga keyakinan terhadap informasi tersebut semakin meningkat.

Kualitas informasi

Kualitas informasi dapat diuji melalui dimensi relevansi, akurasi,

ketepatan waktu, dan kelengkapannya (Zakiyudin, 2012). Keempat dimensi

kualitas informasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Relevansi. Suatu informasi tidak akan berguna apabila tingkat relevansinya

dengan keadaan yang sedang dianalisis rendah. Relevansi suatu informasi

akan menjadi penting karena hal itu dapat menjadi variabel yang menentukan

dalam pengambilan keputusan. Informasi memiliki relevansi apabila informasi

tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang sedang dihadapi.

2) Akurasi. Informasi yang diterima harus dapat dipercaya antara lain melalui

cara mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut. informasi yang

akurat juga dapat dijadikan sebagai tolok ukur ketepatan dan keberhasilan

pengambilan keputusan.

3) Ketepatan waktu. Sebaiknya informasi harus tersedia pada saat pengambilan

keputusan. Informasi yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan

memiliki nilai. Semakin up-to-date suatu informasi akan semakin berguna

informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kedaluarsa suatu informasi akan

semakin tidak ada artinya.

4) Kelengkapan. Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan

suatu gambaran lengkap atas suatu masalah. Informasi dikatakan lengkap

apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua

area yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

Dalam Kumorotomo dan Margono (2009) informasi didefinisikan sebagai

data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat

Page 24: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

14

karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya

untuk membuat keputusan. Burch dan Grudnitski (1989) menyatakan tiga pilar

utama menentukan kualitas informasi, yaitu: akurasi, ketepatan waktu, dan

relevansi. Parker (1989) menyatakan bahwa informasi yang baik yang lebih

lengkap adalah memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Ketersediaan (availability)

Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak

memanfaatkannya.

b. Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik yang

menyangkut pekerjaan rutin maupun yang bersifat strategis.

c. Relevan

Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan

permasalahan, misi dan tujuan (dalam kontek organisasi).

d. Bermanfaat

Informasi harus bermanfaat bagi lembaga, harus tersaji dalam bentuk-bentuk

yang memungkinkan pemanfaatannya oleh pemakai.

e. Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya.

f. Keandalan (reliability)

Informasi harus diperoleh dari sumber yang dapat diandalkan kebenarannya.

Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat

kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.

g. Akurat

Informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan, harus jelas dan secara

akuraat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.

h. Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena

konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.

Page 25: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

15

Berdasarkan analisis definisi informasi dan kriteria kualitasnya dari

berbagai sumber, serta dikaitkan dengan fokus kegiatan pengabdian ini, yaitu

berkenaan dengan proses pembelajaran atau pendidikan pada umumnya maka

dirangkum definisi dan kualitas informasi sebagai berikut:

a. Informasi didefinisikan sebagai data-data pembelajaran atau pendidikan pada

umumnya yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan

bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan

menggunakannya untuk membuat keputusan, dan

b. Sebuah informasi dikatakan baik dan lengkap apabila informasi pembelajaran

atau pendidikan pada umumnya memenuhi persyaratan ketersediaan, mudah

dipahami, relevan, bermanfaat, tepat waktu, keandalan, akurat, dan konsisten.

2.1.4 Sistem informasi

Zakiyudin (2012) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem

yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang

diperlukan. Menurutnya, terdapat enam komponen sistem informasi, yaitu:

1) Perangkat keras (hardware), yaitu mencakup piranti-piranti fisik seperti

komputer dan printer.

2) Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras dapat memproses data.

3) Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

4) Prosedur, sebagai sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

5) Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggungjawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem

informasi.

Page 26: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

16

6) Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung

yang memungkinkan sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh

sejumlah pamakai.

Namun demikian tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan

komponen tersebut. Sebagai contoh sistem informasi pribadi hanya melibatkan

seorang pemakai dan sebuah komputer, tidak melibatkan fasilitas jaringan dan

komunikasi. Namun demikian, sistem informasi kelompok kerja akan melibatkan

sejumlah orang dan sejumlah komputer, serta memerlukan sarana jaringan dan

komunikasi.

2.1.5 Manajemen

Terdapat beberapa pengertian manajemen, seperti disebutkan dalam

Moekijat (2005) definisi-definisi manajemen menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi

Atmosudirjo, Dale Yoder, Sarwoto, dan Kamus Istilah Manajemen. Beberapa

definisi manajemen tersebut adalah

1) Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo

Memberi pengertian manajemen dari tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang

orang-orang, proses, dan sistem kekuasaan. Pengertian tersebut berdasarkan

sudut pandang

1) Orang-orang

Semua orang yang mempunyai fungsi atau kegiatan pokok sebagai

pemimpin-pemimpin kerja.

2) Proses

Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah ke bawah, jadi berupa kerja-kerja

untuk mencapai tujuan tertentu

3) Sistem kekuasaan

Atau sistem kewenangan atau wewenang supaya orang-orang menjalankan

pekerjaan

2) Dale Yoder

Menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan,

pengarahan, dan pengawasan.

Page 27: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

17

3) Sarwoto

Memandang manajemen sebagai suatu proses kegiatan yang memanfaatkan

unsur-unsur ‘man’, ‘money’, ‘material’, dan ‘methd’ (4 M) secara efisien

mencapai tujuan tertentu.

4) Kamus Istilah Manajemen

Memandang manajemen sebagai dua hal, yaitu sebagai proses dan sebagai

orang.

a) Sebagai proses.

Manajemen merupakan proses penggunaan sumber daya secara efektif

untuk mencapai sasaran, dan

b) Sebagai orang.

Manajemen sebagai pejabat pemimpin yang bertanggungjawab atas jalannya

perusahaan atau organisasi.

Sementara dalam Zakiyudin (2012) dinyatakan definisi manajemen

menurut tiga sumber, yaitu James A.F. Stoner, Mary Parker Follet, dan Luther

Gulick. Definisi-definisi tersebut adalah:

1) James A.F. Stoner

Mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

2) Mary Parker Follet

Mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan

melalui orang lain. Dalam definisi ini manajer mencapai tujuan organisasi

melalui pengarutan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaannya.

Manajer tidak mengerjakan sendiri semua tugas-tugasnya.

3) Luther Gulick

Manajemen didefinisikan sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science)

yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana manusia

Page 28: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

18

bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini

lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

Terry dan Rue (2013) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses

atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok

orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang

nyata. Jadi manajemen merupakan suatu kegiatan dan pelaksanaannya adalah

“managing” – Pengelolaan-, sedang pelaksananya disebut manager atau

pengelola.

2.2 Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan salah satu terjemahan dari

Management Information System dalam perkuliahan sering diartikan sebagai

sistem pengolahan data-data menjadi sebuah informasi sebagai dasar bagi para

pemangku kepentingan dalam mengambil suatu kebijakan atau keputusan (Bagian

Akademik Prodi S2 Administrasi Pendidikan, 2014). Management Information

System tersebut sering diterjemahkan secara berbeda, seperti: Sistem pengolahan

informasi, sistem informasi/keputusan, atau sistem informasi (Moekijat, 2005).

Seiring dengan penggunaan SIM ini dalam program studi Administrasi

Pendidikan maka sistem informasi manajemen di sini diartikan sebagai sistem

pengolahan data-data pendidikan menjadi sebuah informasi esensial yang

selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan kebijakan atau

keputusan pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, kebijakan atau keputusan tersebut jenisnya

bergantung pada orang yang memanfaatkannya. Bagi guru, kebijakan pendidikan

tersebut dapat berupa penentuan model, strategi, pendekatan, metode, dan/atau

teknik pembelajaran yang akan digunakan di kelas. Bagi kepala sekolah,

kebijakan tersebut dapat berupa penentuan inovasi-inovasi pendidikan yang dapat

meliputi mekanisme penyelenggaraan pembelajaran, kegiatan ekstra kurikuler,

proses bimbingan dan konseling, mekanisme kerjasama dengan lembaga lain yang

terkait, dan sebagainya. Sementara, bagi para pengawas pendidikan, kebijakan

atau keputusan tersebut dapat berupa apakah diperlukan kegiatan pembinaan

Page 29: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

19

terhadap suatu sekolah, dan jika diperlukan bagian mana dari elemen sekolah

yang memerlukan pembinaan, dan sebagainya. Pendek kata, informasi pendidikan

hasil dari pengolahan data-data terkait dengan penyelenggaraan, baik yang

bersifat kuantitatif maupun kualitatif merupakan dasar bagi setiap pemangku

kepentingan dalam dunia pendidikan

2.2.1 Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan

Setidaknya terdapat tiga prinsip dalam sistem informasi manajemen, yaitu:

1. Metode pengumpulan data-data; 2. Pengolahan data menjadi informasi

pendidikan; dan 3. Pemanfaatan informasi sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan pendidikan. Berkenaan dengan fokus pengabdian ini, pembahasan

selanjutnya hanya meliputi dua prinsip pertama, yaitu metode pengumpulan data

dan pengolahannya.

2.2.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam Moekijat (2005) disebutkan empat metode penting untuk

pengumpulan data. Keempat metode tersebut meliputi pengumpulan data melalui:

1) Pengamatan sendiri secara langsung; 2) Wawancara; 3) Perkiraan koresponden;

dan 4) Daftar pertanyaan. Berikut ini akan dibahas masing-masing metode

pengumpulan data tersebut.

1) Pengumpulan Data melalui Pengamatan Langsung

Dalam metode ini, pengamat sendiri melakukan proses pengumpulan data.

Pengetahuannya mengenai data apa yang perlu dikumpulkan menyebabkan

pengamat tersebut dapat mencari dan menemukan fakta-fakta yang diperlukan.

Keuntungan metode ini adalah bahwa data-data yang dikumpulkan akan

lebih cermat karena pengamat memiliki pengetahuan data-data apa saja yang

diperlukan. Namun demikian, metode ini juga memiliki kerugian, yaitu:

a) Daerah pengamatan tidak dapat luas karena keterbatasan waktu pengamat

untuk melakukan proses pengumpulan data tersebut,

b) Pada umumnya memerlukan biaya mahal, dan

c) Pengumpulan data tidak dapat dilakukan dengan baik apabila terdapaat banyak

hal yang harus diselidiki.

Page 30: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

20

2) Pengumpulan Data melalui Wawancara

Apabila wawancara meliputi daerah yang sangat luas, pengamat

memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan kegiatan wawancara tersebut

dengan sumber-sumber data yang dipandang memiliki fakta-fakta yang

diperlukan. Dalam hal ini, metode wawancara dilakukan secara tidak langsung

oleh pengamat sehingga ketelitiannya sangat bergantung kepada orang-orang yang

diwawancarai dan berkaitan dengan fenomena apakah orang yang diwawancarai

tersebut memiliki kepentingan atau tidak dengan hasil pengamatan.

Metode wawancara dengan bantuan orang lain sebagai wakil pewawancara

memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan metode ini meliputi:

a) Data yang dikumpulkan akan lebih teliti, khususnya apabila orang yang

mewakili dalam mewancarai sumber data dipilih secara baik,

b) Pengamatan dapat dilakukan dalam daerah yang luas dan atas dasar prinsip

angka yang banyak, hasilnya akan lebih cermat, dan

c) Data dikumpulkan sendiri oleh pengamat meskipu secara tidak langsung atau

melalui wakil-wakilnya.

Sementara metode ini memiliki kerugian sebagai berikut:

a) Metode ini mahal karena harus banyak wakil yang ditunjuk pergi ke berbagai

tempat untuk mengumpulkan data, dan

b) Meskipun data dikumpulkan oleh wakil-wakilnya secara pribadi, kalau mereka

memiliki pendapat yang kabur, fakta-fakta yang dikumpulkan ada

kemungkinan tidak teliti.

3) Pengumpulan Data melalui Perkiraan Koresponen (pembawa berita)

Dalam metode ini koresponden diminta memberikan fakta-fakta yang

diperlukan kepada pengamat. Ada kemungkinan koresponden berat sebelah.

Karena para koresponden, baik langsung maupun tidak langsung, tidak memiliki

kepentingan dalam penyelidikan, ada kemungkinan bahwa mereka tidak

mempedulikan apakah fakta yang diberikan tersebut benar atau salah. Angka-

angka yang mereka berikan ada kemungkinan hanya merupakan perkiraan.

Page 31: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

21

Dengan demikian data yang dikumpulkan dengan metode ini pada umumnya

kurang teliti.

Namun demikian, metode ini memiliki dua keuntungan berikut: 1) Bersifat

murah, dan 2) Dapat menjangkau daerah yang sangat luas. Sedangkan

kerugiannya adalah bahwa data yang dikumpulkan sering kurang teliti.

4) Pengumpulan Data melalui Daftar Pertanyaan atau Skala Sikap

Dalam metode ini, daftar pertanyaan atau skala sikap diberikan kepada

sejumlah orang yang dipandang memiliki fakta-fakta atau angka-angka yang

diperlukan dalam penyelidikan. Metode ini dapat menjangkau daerah yang sangat

luas jika dibandingkan dengan metode pengumpulan data melalui pengamatan

sendiri secara langsung.

Seperti metode pengumpulan data lainnya, metode ini juga memiliki

keuntungan dan kerugian. Keuntungan metode ini antara lain:

a) Bersifat murah dibandingkan metode wawancara pribadi secara langsung, dan

b) Data dapat dikumpulkan secara cepat.

Sementara itu, kerugian metode ini antara lain bahwa sumber data

mungkin tidak mengembalikan daftar pertanyaan atau skala sikap atau

mengembalikan tetapi tidak melakukan permintaan yang diinginkan dalam lembar

daftar pertanyaan atau skala sikap tersebut. Untuk mengatasi kemungkinan negatif

di atas maka sebaiknya pertanyaan dalam daftar pertanyaan dan/atau pernyataan

dalam skala sikap dibuat sesederhana mungkin dan cara sumber data menjawab

atau memilih sikap dibuat semudah mungkin. Hal ini antara lain dapat dilakukan

melalui penjelasan pengisian daftar pertanyaan atau skala sikap yang mudah

dimengerti dan jika perlu diberi contoh untuk menjawab dalam daftar pertanyaan

atau memilih sikap dalam skala sikap.

Dalam prakteknya seringkali digunakan gabungan dua metode

pengumpulan data atau lebih. Misal, metode pengamatan sendiri secara langsung

digabung dengan metode wawancara, atau metode daftar pertanyaan atau skala

sikap digabungkan dengan metode wawancara. Metode wawancara sering

Page 32: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

22

dilakukan sebagai konfirmasi dari data yang dikumpulkan melalui metode

lainnya.

2.2.3 Pengolahan Data

1) Pengertian Pengolahan Data

Pembahasan metode pengumpulan data ini akan dimulai dengan

pemaknaan apa yang dimaksud dengan pengolahan data. Dalam Moekijat (2005)

disebutkan beberapa pengertian pengolahan data yang diambil dari beberapa

sumber, seperti George R. Terry, Ensiklopedia Administrasi, dan The Liang Gie.

Pengertian pengolahan data (data processing) berdasarkan tiga sumber di atas

adalah sebagai berikut:

a) George R. Terry

Pengolahan data (data processing) didefiniikan sebagai serangkaian

operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang

diinginkan. Menurutnya, terdapat delapan unsur pokok pengolahan data, yaitu:

i. Membaca (reading),

ii. Menulis, mengetik, membuat lubang atau pons pada kartu atau pada pita kertas

(sering disebut masukan),

iii. Mancatat atau mencetak (sering disebut keluaran),

iv. Menyortir,

v. Menyampaikan atau memindahkan,

vi. Menghitung,

vii. Membandingkan, dan

viii. Menyimpan.

b) Ensiklopedia Administrasi

Ensiklopedia ini menerjemahkan data processing sebagai pemrosesan

keterangan dan diartikan sebagai serangkaian aktivitas dalam bidang tata usaha

yang mencatat, mengolah, mengirim, atau menyimpan keterangan-keterangan

yang diperlukan oleh suatu organisasi secara cepat, cermat, dan tepat.

Page 33: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

23

c) The Liang Gie

Menurut The Liang Gie pengolahan menunjuk pada langkah-langkah

apapun yang dilakukan dengan sarana-sarana apapun yang mungkin untuk

membuat data dapat dipergunakan bagi suatu maksud tertentu. Sementara

pengolahan data itu sendiri didefinisikan sebagai kegiatan pikiran dengan bantuan

tangan atau suatu peralatan, dan mengikuti serangkaian langkah, perumusan atau

pola tertentu untuk mengubah data sehingga data tersebut bentuk, susunan, sifat

atau isinya menjadi lebih berguna.

Kemajuan dan penggunaan komputer elektronik modern menitikberatkan

pada unsur-unsur pengolahan data yang pokok. Perisilahan seperti “masukan”,

“keluaran”, “pengiriman”, dan “pencatatan” telah lazim dipergunakan dalam

instalasi komputer. Akan tetapi istilah-istilah ini sesungguhnya tidak terpisah dari

yang lain dengan penggunaan komputer. Unsur-unsur pengolahan data ini

merupakan dasar dan bersifat universal. Dengan alat apapun, unsur-unsur tersebut

ada.

Operasi data. Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti

beberapa kombinasi operasi harus dilaksanakan. Dalam Moekijat (2005), Burch

dan Strater menyatakan terdapat sepuluh operasi dasar yang dapat menghasilkan

keluaran penting dalam sistem informasi. Peran operasi data dalam sistem

informasi sama dengan peran mesin-mesin. Kesepuluh operasi data di atas

meliputi:

i. Capturing

Operasi ini menunjukkan pencatatan data dari suatu peristiwa atau kejadian

dalam suatu bentuk, yaitu formulis-formulis kepegawaian, pesanan-pesanan

pembelian, dan sebagainya.

ii. Pemeriksaan (verifying)

Operasi ini menunjukkan pengecekan atau pengesahan data untuk menjamin

agar data tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat.

iii. Penggolongan (classifying)

Operasi ini menempatkan unsur-unsur data dalam kategori-kategori khusus

yang memberikan arti bagi si pemakai.

Page 34: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

24

iv. Penyusunan atau Penyortiran (arranging, sorting)

Operasi ini menempatkan unsur-unsur data dalam suatu rangkaian urutan

khusus atau rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya.

v. Peringkasan (summarizing)

Operasi ini menggabungkan atau mengumpulkan unsur-unsur data dalam salah

satu dari dua cara. Pertama, operasi ini mengumpulkan data secara matematika.

Kedua, operasi ini mengurangi data secara logika.

vi. Pengitungan (calculating)

Operasi ini memerlukan penangan data secara ilmu hitung dan/atau logika.

vii. Penyimpanan (storing)

Operasi ini menempatkan data kedalam suatu media penyimpanan seperti

kertas, microfilm, dan sebagainya sehingga data tersebut dapat dipelihara untuk

pemasukan dan pengambilan kembali apabila diperlukan.

viii. Pengambilan kembali (retrieving)

Operasi ini mengandung pencarian sampai ketemu dan mendapatkan tambahan

bagi unsur-unsur data khusus dari media sehingga unsur-unsur data tersebut

tersimpan.

ix. Reproduksi (reproducing)

Operasi ini memperbanyak data dari suatu media ke media lain atau dalam

kedudukan yang lain dalam media yang sama.

x. Penyebaran pengkomunikasian (disseminaring-communicating)

Operasi ini memindahkan data dari suatu tempat ke tempat yang lain.

2) Metode Pengolahan Data

Burch dan Strater dalam Moekijat (2005) disebutkan empat macam

metode pengolahan data. Keempat metode tersebut meliputi metode manual,

electromechanical, punched card equipment, dan electronic computer. Penjelasan

masing-masing metode pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:

Page 35: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

25

a) Metode manual

Dalam metode ini semua operasi data dilakukan dengan tangan dan bantuan

alat-alat penting seperti pensilm kertas, dan mistar hitung.

b) Metode electromechanical

Sesungguhnya metode ini merupakan gabungan dari orang dan mesin.

c) Metode punched card equipment

Metode ini mengandung penggunaan semua alat yang digunakan dalam suatu

sistem warkat unit. Prinsip warkat unit adalah bahwa data mengenai seseorang,

suatu objek, atau suatu peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu.

Sejumlah kartu yang mengandung data tentang subjek yang sama digabungkan

bersama untuk membentuk suatu file.

d) Metode electronic computer

Dalam metode ini, komputer diartikan sebagai suatu susunan dari alat-alat

masukan, suatu unit pengolah pusat (central processing unit), dan alat-alat

keluaran.

Page 36: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

26

BAB III METODE PENELITIAN

Sebagai populasi dari penelitan ini adalah sumber daya manusia di Sekolah

Kejuruan Bisnis dan Manajemen SMK Negeri 1 Mataram tahun ajaran 2013/2014

sedangkan sampelnya adalah para guru yang membina mata pelajaran Wajib dan

Peminatan baik berjenis kelamin Perempuan maupun Laki-laki. Dalam penelitian

ini, akan diukur kemampuan sumberdaya manusisa di sekolah tersebut dalam

memahami informasi pendidikan esensial yang berguna dalam membuat suatu

kebijakan atau rekomendasi berkenaan dengan upaya pengembangan kualitas

penyelenggaraan pendidikan pada umumnya serta secara khusus berkenaan

dengan penyelenggaraan pembelajaran di kelas.

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode campuran (mixed method) yaitu

menggunakan model Embedded Design, (Creswell & Clark, 2007: 68-71). Metode

ini terdiri atas dua proses pokok yang terdiri atas: (1) Proses kuantitatif disertai

dengan proses kualitatif yang embedded di dalamnya; dan (2) Proses interpretasi

didasarkan pada hasil proses (1) (Gambar 3.1).

Gambar 3.1. memperlihatkan model embedded design hasil modifikasi dari

Creswell & Clark (2007: 68-71). Menurut model ini, penelitian akan dilaksanakan

dalam dua tahap: (1) Tahap pengambilan data kuantitatif disertai data kualitatif

dan (2) Interpretasi data hasil proses tahap (1). Data kuantitatif diambil

menggunakan sejumlah pertanyaan (angket) tentang Sistem Informasi Pendidikan

KUANTITATIF melalui Penyebaran

Angket SIP

KUALITATIF melalui

Penyebaran Skala Sikap SIP

Interpretasi Penguasaan SIP dan

Sikap Responden terhadap SIP

Gambar 3.1. Model Embedded design dimodifikasi dari Creswell & Clark (2007: 68-71)

Page 37: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

27

(SIP) (Lampiran 3.2) sedangkan data kualitatif dihimpun dari sejumlah sikap

responden terhadap SIP (Lampiran 3.3). Dari angket diperoleh data primer

pemahaman konsep SIP esensial bagi guru wajib dan peminatan berkategori laki-

laki dan perempuan, sedangkan skala sikap diperoleh data sikap responden

tersebut terhadap implementasi SIP, serta hal-hal lain yang terkait dengan SIP

meliputi pengetahuan, karakteristik, dan SIP yang sebaiknya diimplementasikan

dalam pembelajaran dan pengolahan nilai siswa.

Skor kemampuan pemahaman sistem informasi pendidikan selanjutnya

dilakukan uji-F menggunakan analisis varian dua faktor dengan format seperti

pada Gambar 3.2. Berdasarkan hasil uji-F untuk tes kemampuan pemahaman

sistem informasi pendidikan dilakukan pemetaan kemampuan para guru yang

membina mata pelajaran Wajib dan Peminatan baik Perempuan maupun Laki-laki

sementara dari hasil analisis skala Likert dilakukan pendeskripsian kemampuan

tersebut untuk menambah kedalaman hasil analisis kuantitatif uji-F.

Data hasil tes kemampuan sistem informasi diberi skor dengan skala 100

sedangkan skala sikap dianalisis menggunakan skala Likert yang dikembangkan

oleh Riduwan & Kuncoro E. A. (2011: 20-22), serta Suharaputra U. (2012: 82-

84). Skala sikap untuk pernyataan positif dan negatif dianalisis menggunakan

Data 1 Data 3

Data 2 Data 4

Wajib

Peminatan

Laki-laki

Perempuan

Gambar 3.2 Format Analisis Varian Dua Faktor (Minium, King, and Bear, 1993)

Page 38: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

28

skala Likert, pilihan sikap sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N), sangat tidak

setuju (TS), dan sangat sangat tidak setuju (STS) masing-masing diberi skor 5, 4,

3, 2, dan 1 untuk pernyataan positif dan diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk

pernyataan negatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

jenis, yaitu alat tes kemampuan sistem informasi pendidikan dan angket tentang

sistem informasi pendidikan.

Instrumen penelitian terdiri dari dua jenis, yaitu: (1) Alat tes kemampuan

Sistem Informasi Pendidikan (SIP) dan (2) Skala sikap terhadap SIP. Kedua jenis

instrumen ini dikembangkan oleh peneliti. Alat tes kemampuan SIP terdiri atas 17

pertanyaan dengan pilihan jawaban variatif 3 (tiga) hingga 5 (lima) buah dan

jawaban yang disediakan tersebut dapat tidak ada yang benar, serta dapat lebih

dari sebuah jawaban. Hal ini diberitahukan kepada responden melalui lembar

pengantar angket. Sementara itu, skala sikap terdiri atas 34 pernyataan yang

terbagi kedalam dua kelompok, yaitu 19 pernyataan positif dan 15 pernyataan

negatif. Kelompok kedua, pernyataan negatif, diorientasikan untuk melihat

konsistensi responden dalam memberikan sikap tentang SIP.

Page 39: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Data Penelitian

Sumber data terdiri atas 32 guru yang terbagi atas delapan guru pembina

mata pelajaran Wajib berkategori Laki-laki, delapan guru pembina mata pelajaran

Wajib berkategori Perempuan, delapan guru pembina mata pelajaran Peminatan

berkategori Laki-laki, dan delapan guru pembina mata pelajaran Peminatan

berkategori Perempuan. Jadi data hasil penelitian dapat dibagi kedalam empat

kelompok, yaitu: (1) Kelompok pertama, data kemampuan pemahaman Sistem

Informasi Pendidikan (SIP) guru Wajib berkategori Laki-laki; (2) Kelompok

kedua, data kemampuan pemahaman SIP guru Wajib berkategori Perempuan; (3)

Kelompok ketiga, data kemampuan pemahaman SIP guru Peminatan berkategori

Laki-laki; dan (4) Kelompok keempat, data kemampuan pemahaman SIP guru

Peminatan berkategori Perempuan.

Berdasarkan jenisnya, data penelitian ini terdiri atas dua jenis data primer

yang dihimpun menggunakan angket dan skala sikap. Data pertama berupa peta

kemampuan pemahaman SIP bagi guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-

laki dan Perempuan (Tabel 4.1). Sementara itu, data kedua berupa persentase

sikap guru Wajib dan Peminatan terhadap SIP (Tabel 4.2).

Tabel 4.1 Data Nilai Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan

Nomor

Nilai Pemahaman SIP

Guru Wajib Guru Peminatan

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan 1 34.8 73.9 21.7 78.3

2 39.1 73.9 30.4 87.0

3 21.7 78.3 52.2 52.2

4 39.1 69.6 43.5 73.9

5 60.9 73.9 65.2 82.6

6 30.4 56.5 60.9 56.5

7 34.8 69.6 52.2 69.6

8 56.5 56.5 56.5 43.5

Rata-rata 39,7 69,0 47,8 67,9

Page 40: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

30

Tabel 4.1 memperlihatkan sebaran kemampuan pemahaman SIP bagi guru

Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan. Dalam tabel tersebut

tampak bahwa nilai rata-rata kemampuan pemahaman SIP dari tertinggi hingga

terendah berturut-turut diperoleh guru Wajib-Perempuan (69,0), guru Peminatan-

Perempuan (67,9), guru Peminatan-Laki-laki (47,8), dan guru Wajib-Laki-laki

(39,7). Sementara itu, nilai terendah 21,7 terdapat pada guru Wajib-Laki-laki dan

guru Peminatan-Laki-laki sedangkan nilai tertinggi 87,0 terdapat pada guru

Peminatan-Perempuan.

Tabel 4.2 Data Skor Sikap Rata-rata terhadap Pernyataan tentang Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki

dan Perempuan

No. Skor

Rata-rata No.

Skor Rata-rata

No. Skor

Rata-rata No.

Skor Rata-rata

1 4.6 10 3.6 19 3.8 27 2.4

2 4.3 11 3.4 20 4.3 28 3.5

3 3.9 12 3.7 21 4.2 29 3.2

4 3.5 13 3.8 22 3.6 30 3.5

5 2.0 14 4.2 23 2.9 31 3.5

6 2.0 15 4.2 24 1.9 32 3.7

7 2.6 16 4.1 25 2.1 33 3.8

8 2.6 17 3.9 26 2.5 34 3.7

9 3.8 18 3.7

Tabel 4.3 Data Skor Sikap Rata-rata untuk Pernyataan nomor 1 s.d. 20 (Pernyataan Positif) dan nomor 21 s.d. 34 (Pernyataan Negatif).

Kelompok Skala

Sikap Skala Sikap no. 1 s.d. 20 Skala Sikap no. 21 s.d. 34

Rata-rata 3.6 3.2

Tabel 4.2 memperlihatkan sebaran skor sikap rata-rata skala sikap terhadap

pernyataan tentang Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi guru Wajib dan

Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan. Dalam tabel tersebut terlihat

skor sikap terendah adalah 1,9 yaitu utuk pernyataan SIP nomor 24 dan skor sikap

tertinggi adalah 4,6 yaitu untuk pernyataan SIP nomor 1. Sementara itu, dalam

Page 41: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

31

Tabel 4.3 diperlihatkan skor sikap rata-rata untuk pernyataan SIP nomor 1 s.d. 20

(pernyataan positif) dan nomor 21 s.d. 34 (pernyataan negatif). Dalam tabel

tersebut terlihat bahwa kelompok pernyataan positif memperoleh skor sikap rata-

rata 3,6 (antara Netral dan Setuju) sedangkan kelompok pernyataan negatif

memperoleh skor sikap rata-rata 3,2 (antara Netral dan Tidak setuju).

Berdasarkan sebaran persentase setiap kategori sikap bagi guru Wajib dan

Peminaan berkategori Laki-laki dan Perempuan terhadap pernyataan tentang

Sistem Informasi Pendidikan (SIP) dapat dilihat dalam Tabel 4.4. Dalam tabel ini

diperlihatkan persentase sikap pilihan guru Wajib dan Peminatan berkaategori

Laki-laki dan Perempuan terhadap pernyataan tentang SIP untuk setiap tingkatan

sikap, yaitu untuk sikap Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak setuju

(KS), dan Sangat tidak setuju (TS).

Tabel 4.4 memperlihatkan sebaran persentase pilihan jawaban pemahaman

sistem informasi pendidikan (SIP) yang dipilih guru wajib dan peminatan

berkategori Laki-laki dan Perempuan. Dari tabel tersebut terlihat bahwa pilihan

jawaban benar dipilih para guru di atas dengan persentase dari sangat rendah

(9,4%) pada soal nomor 16 dan 17 hingga sempurna (100%) pada yaitau pada soal

nomor 4.

Secara kualitatif Tabel 4.4 dapat ditafsirkan bahwa: (1) Para guru belum

memahami bahwa dari dua kelompok data yang secara numerik berbeda belum

berarti berbeda secara kualitas (sekitar 75% guru, sumber soal nomor 1); (2) Para

guru belum mampu membedakan bentuk fisi grafik dan diagram (sekitar 72%,

sumber soal nomor 2 dan 3); (3) Cukup banyak guru (sekitar 44%) yang

menganggap diagram atau sebagai bagan (sumber soal nomor 5); (4) Cukup

banyak guru yang belum mengetahui keunggulan penggunaan tabel, grafik,

diagram, dan bagan masing-masing dibandingkan lainnya Sumber soal nomor 2

s.d. 12), serta nomor 13, 14, dan 15; Terakhir (5) Para guru sekitar 47% hingga

81% belum mengetahui bahwa peningkatan prestasi anak yang lebih tinggi belum

tentu lebih menguntungkan daripada peningkatan pretasi yang lebih rendah.

Dengan kata lain para guru tersebut belum mengenal konsep gain.

Page 42: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

32

Tabel 4.4 Data Sebaran Persentase Pilihan Jawaban Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) yang Dipilih Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan (Sel berwarna kuning merupakan jawaban benar)

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Pilihan 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 TA 4 5

Persentase 56.3 25.0 25.0 84.4 68.8 3.1 34.4 78.1 6.3 71.9 0.0 84.4 3.1 0.0 0.0 100 0.0 0.0 18.8 6.3 56.3 3.1 21.9

Nomor Soal 6 7 8 9

Pilihan 1 2 3 4 Tbl Dgr Grf Bgn Tbl Dgr Grf Bgn 1 2 3 4 5

Persentase 15.6 68.8 21.9 3.1 25.0 15.6 68.8 6.3 37.5 46.9 37.5 21.9 3.1 53.1 12.5 50.0 3.1

Nomor Soal 10 11 12 13

Pilihan a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e

Persentase 9.4 34 47 34 6.3 6.3 9.4 9.4 75 9.4 6.3 31 59 28 9.4 9.38 72 3.1 25 9.4

Nomor Soal 14 15 16 17

Pilihan a b c d e a b c d e 1 2 3 1 2 3 4

Persentase 3.1 6.3 75 19 0 3.1 19 6.3 69 0 47 34 38 44 9.4 9.4 50

Page 43: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

33

Tabel 4.5 Data Persentase Skala Sikap terhadap Pernyataan Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) bagi Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 66 45 0 0 0 41 66 3 0 0 34 45 17 14 0 17 45 21 28 0 0 7 3 79 21

No. Pernyataan 6 7 8 9 10

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 0 7 7 76 17 3 17 24 62 3 3 17 24 62 3 14 79 7 3 7 10 69 10 21 0

No. Pernyataan 11 12 13 14 15

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 14 48 17 31 0 14 66 24 3 0 10 76 21 3 0 31 69 10 0 0 24 79 7 0 0

No. Pernyataan 16 17 18 19 20

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 24 72 14 0 0 21 69 14 7 0 17 59 17 14 3 10 72 24 3 0 0 0 3 66 41

No. Pernyataan 21 22 23 24 25

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 0 0 10 72 28 0 14 28 59 10 0 41 38 31 0 28 72 3 7 0 17 72 10 10 0

No. Pernyataan 26 27 28 29 30

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 14 38 34 21 0 14 45 28 21 0 7 14 10 72 7 0 28 10 62 3 0 21 24 55 10

No. Pernyataan 31 32 33 34

Pilihan Sikap SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

% 0 17 28 59 7 0 7 31 59 14 0 10 21 62 17 0 14 17 69 10

Page 44: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

34

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa terhadap pernyataan positif tentang Sistem Informasi

Pendidikan (SIP), yaitu pernyataan nomor 1 s.d. 20 kategori sikap Sangat Setuju (SS) dengan

persentase di atas 60 hanya terdapat pada pernyataan nomor 1, yaiatu berpersentase 66.

Sementara itu, untuk kategori sikap Setuju (S) persentase 59 hingga 79 terdapat pada 11

pernyataan SIP. Secara rinci, persentase tersebut adalah 59 untuk pernyataan nomor 18,

persentase 66 untuk pernyataan nomor 2 dan 12, persentase 69 untuk pernyataan nomor 10,

14, dan 17. Persentase 72 sikap Setuju (S) untuk pernyataan nomor 16 dan 19, serta

persentase tertinggi 79 untuk sikap Setuju (S) terdapat pada pernyataan nomor 9 dan 15.

Terdapat suatu sikap yang menarik untuk diperhatikan secara mendalam terhadap

pernyataan positif Sistem Informasi Pendidikan (SIP) ini. Hal menarik tersebut adalah bahwa

terdapat beberapa pernyataan yang memiliki persentase sikap cukup tinggi untuk kategori

pilihan Tidak Setuju (TS), yaitu berpersentase 62 hingga 79. Persentase 62 terdapat pada

pernyataan nomor 7 dan 8, persentase 66 terdapat pada pernyataan nomor 20, persentase 76

terdapat pada pernyataan nomor 6, dan tertinggi berpersentase 79 untuk pernyataan nomor 5.

Selain itu, Tabel 4.5 juga memperlihatkan bahwa terhadap pernyataan negatif tentang

Sistem Informasi Pendidikan (SIP), yaitu pernyataan nomor 21 s.d. 34 kategori sikap Tidak

Setuju (TS) dengan persentase di atas 55 hingga 72 terdapat pada pernyataan nomor 21, 22,

28, 29, 30, 31, 32, 33, dan 34. Secara rinci, persentase tersebut adalah 55 untuk pernyataan

nomor 30, persentase 59 untuk pernyataan nomor 22, 31, dan 32, persentase 62 untuk

pernyataan nomor 29 dan 33. Persentase 69 sikap Tidak Setuju (TS) untuk pernyataan nomor

34, serta persentase tertinggi 72 untuk sikap Tidak Setuju (TS) terdapat pada pernyataan

nomor 21 dan 28.

Terdapat suatu sikap yang menarik untuk diperhatikan secara mendalam terhadap

pernyataan negatif Sistem Informasi Pendidikan (SIP) ini. Hal menarik tersebut adalah bahwa

terdapat beberapa pernyataan yang memiliki persentase sikap cukup tinggi untuk kategori

pilihan Setuju (S), yaitu berpersentase 72 pada pernyataan nomor 24 dan 25.

4.1.2. Analisis Kemampuan Pemahaman Sistem Informasi Pendidikan

Data kemampuan pemahaman Sistem Informasi Pendidikan (SIP) dianalisis

menggunakan Analisis Varian Dua Faktor (Minium, King, and Bear, 1993). Dalam analisis

ini akan ditinjau perbedaan kemampuan pemahaman SIP antara kelompok guru Wajib dan

Peminatan, guru Laki-laki dan Perempuan, serta perbedaan kemampuan SIP antara kelompok

guru Wajib berkategori Laki-laki dan guru Peminatan berkategori Perempuan, serta antara

Page 45: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

35

kelompok guru Peminatan berkategori Laki-laki dan guru Wajib berkategori Perempuan

menggunakan uji-F.

Analisis varian dua faktor ini dimaksudkan untuk menjawab tiga pertanyaan penelitian

berikut:

1) Apakah ada perbedaan kemampuan guru pembina mata pelajaran Wajib dan Peminatan

dalam memahami informasi pendidikan?

2) Apakah ada perbedaan kemampuan antara guru berjenis kelamin Laki-laki dan Perempuan

dalam memahami informasi pendidikan? dan

3) Apakah ada perbedaan kemampuan antara guru pembina mata pelajaran Wajib berjenis

kelamin Laki-laki dan guru pembina mata pelajaran Peminatan berjenis kelamin

Perempuan atau antara guru pembina mata pelajaran Wajib berjenis kelamin Perempuan

dan guru pembina mata pelajaran Peminatan berjenis kelamin Laki-laki dalam memahami

informasi pendidikan?

Tabel 4.6 Daftar Sumber Data, Nilai F-hitung, dan Nilai F-tabel

No. Sumber Data Nilai F-

hitung

Nilai F-tabel

dengan ts 5%

Nilai F-tabel

dengan ts 1%

1 Guru Laki-laki dan

Perempuan 4,3 4,20 7,64

2 Guru Wajib dan Peminatan 0,1 4,20 7,64

3

Guru Wajib-Laki-laki dan

Peminatan-Perempuan atau

Wajib-Perempuan dan

Peminatan-Laki-laki

-9,8 4,20 7,64

Catatan: tf = taraf signifikansi.

Hasil analisis varian dua faktor diperoleh nilai F-hitung dan F-tabel seperti pada Tabel

4.6. Tabel 4.6 menunjukkan nilai F-hitung antara kelompok guru pembina mata pelajaran

Wajib dan Peminatan, antara kelompok guru Laki-laki dan Perempuan, serta antara kelompok

guru pembina mata pelajaran Wajib berkategori Laki-laki dan guru pembina mata pelajaran

Peminatan berkategori Perempuan atau antara guru pembina mata pelajaran Wajib berkategori

Perempuan dan guru pembina mata pelajaran Peminatan berkategori Laki-laki.

Kriteria uji-F ini adalah bahwa hipotesis nol ditolak atau hipotesis alternatif diterima

apabila nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel. Dengan demikian, berdasarkan kriteria ini

dan nilai F pada Tabel 4.6 dapat ditentukan empat hal berikut:

Page 46: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

36

1. Pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol untuk kemampuan pemahaman SIP bagi guru

Laki-laki dan Perempuan ditolak sedangkan hipotesis alternasifnya diterima,

2. Pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol untuk kemampuan pemahaman SIP bagi guru

Wajib dan Peminatan diterima sedangkan hipotesis alternasifnya ditolak,

3. Pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol untuk kemampuan pemahaman SIP bagi guru

Wajib-Laki-laki dan Peminatan-Perempuan atau guru Wajib-Perempuan dan guru

Peminatan-Laki-laki diterima sedangkan hipotesis alternasifnya ditolak, serta

4. Pada taraf signifikansi 1% hipotesis nol untuk seluruh kategori kemampuan

pemahaman SIP sebagaimana digambarkan pada tida nomor di atas diterima

sedangkan hipotesis alternasifnya ditolak.

4.1.3. Analisis Sikap Responden terhadap Sistem Informasi Pendidikan

Instrumen skala sikap terdiri atas 34 pernyataan tentang Sistem Informasi Pendidikan

(SIP) yang terbagi atas dua kelompo. Kelompok pertama, pernyataan kesatu sampai dengan

kedua-puluh, merupakan pernyataan positif SIP sedangkan kelompok kedua, pernyataan

kedua-puluh-satu sampai dengan ketiga-puluh-empat, merupakan pernyataan negatif SIP.

Terdapat lima tingkatan sikap, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak

setuju (TS), dan Sangat tidak setuju (STS). Sistem pemberian skor terhadap lima sikap

tersebut mengikuti skala Likert yang dikembangkan oleh Riduwan & Kuncoro E. A. (2011:

20-22), serta Suharaputra U. (2012: 82-84). Skala sikap untuk pernyataan positif dan negatif

dianalisis menggunakan skala Likert, pilihan sikap sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) masing-masing diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1

untuk pernyataan positif dan diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk pernyataan negatif.

4.2. Pembahasan

Proses pembahasan akan difokuskan pada dua hal, yaitu: (1) Kemampuan pemahaman

guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan terhadap Sistem Informasi

Pendidikan (SIP) dan (2) Sikap para guru tersebut terhadap SIP. Agar mudah lebih dipahami,

pembahasan kedua fokus di atas akan dipisahkan. Selanjutnya, akan temuan penelitian ini

akan dikaitkan dengan latar belakang para guru tersebut.

1. Kemampuan Pemahaman Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan terhadap Sistem Informasi Pendidikan (SIP).

Page 47: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

37

Sebagaimana telah disebutkan dalam penjelasan Tabel 4.1 bahwa nilai rata-rata

kemampuan pemahaman SIP dari tertinggi hingga terendah berturut-turut diperoleh guru

Wajib-Perempuan (69,0), guru Peminatan-Perempuan (67,9), guru Peminatan-Laki-laki

(47,8), dan guru Wajib-Laki-laki (39,7). Sementara itu, nilai terendah 21,7 terdapat pada guru

Wajib-Laki-laki dan guru Peminatan-Laki-laki sedangkan nilai tertinggi 87,0 terdapat pada

guru Peminatan-Perempuan. Fakta ini dimungkinkan terjadi karena latar belakang guru pada

keempat kelompok di atas berbeda. Dari data akademik di sekolah tersebut diperoleh

informasi bahwa guru-guru Wajib-Perempuan pada umumnya membina mata pelajaran

ekonomi dan matematika. Pada kedua mata pelajaran ini pembahasan Sistem Informasi

Pendidikan (SIP) yang di dalamnya meliputi pembahasan grafik, diagram, bagan, dan tabel

memperoleh porsi yang cukup. Hal ini sangat kontras dengan latar belakang guru Wajib-Laki-

laki. Kelompok guru terakhir ini pada umumnya membina mata pelajaran pendidikan agama

(Islam, Hindu), bimbingan dan konseling, dan mata pelajaran IPS. Kelompok guru pembina

mata pelajaran ini secara umum kurang atau bahkan sangat jarang membahas SIP tersebut.

Jadi jika kelompok guru ini menunjukkan penguasaan SIP yang paling rendan dibandingkan

tiga kelompok lainnya.

Sementara itu, rata-rata penguasaan SIP kelompok guru Peminatan-Perempuan juga

lebih tinggi daripada Laki-laki walaupun perbedaannya tidak sekontras perbedaan penguasaan

SIP guru Wajib-Perempuan dan Laki-laki. Fakta ini mengimplikasikan bahwa penguasaan

SIP guru Perempuan jauh lebih baik daripada guru Laki-laki. Sementara perbedaan

penguasaan SIP guru Wajib dan Peminatan tidak cukup kontras. Hal ini sejalan dengan hasil

uji signifikansi perbedaan penguasaan SIP antara kelompok-kelompok guru di atas, yaitu

perbedaan signifikan penguasaan SIP yang terjadi antara guru Perempuan dan Laki-laki

sedangkan perbedaan lainnya tidak signifikan baik antara guru Wajib dan Peminatan atau

perbedaan antara guru Wajib-Perempuan dan Peminatan-Laki-laki, serta antara guru

Peminatan-Perempuan dan guru Wajib-Laki-laki.

Berdasarkan hasil analisis Tabel 4.4 dapat diinterpretasikan bahwa para guru secara

umum belum mengetahui bahwa untuk data mentah tentang pendidikan tidak dapat secara

langsung dijadikan sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan pendidikan tetapi harus

lebih dulu diolah menjadi sebuah informasi pendidikan. Kedua, secara umum para guru tidak

dapat membedakan bentuk fisik antara diagram, grafik, dan bagan. Ketiga, para guru juga

belum mengetahui keunggulan kegunaan dari tabel, diagram, grafik, dan bagan masing-

Page 48: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

38

masing dibandingkan dengan lainnya. Terakhir, hampir semua guru tidak mengenal konsep

gain sehingga dalam melihat baik dan kurang baiknya suatu tindakan semata-mata didasarkan

pada peningkatan kemampuan pemahamannya.

2. Sikap Guru Wajib dan Peminatan berkategori Laki-laki dan Perempuan terhadap Sistem Informasi Pendidikan (SIP).

Sebagaimana dijelaskan dari Tabel 4.3 bahwa terhadap kelompok pernyataan SIP

positif para guru rata-rata bersikap antara Netral dan Setuju (3,6) sedangkan terhadap

kelompok pernyataan SIP negatif mereka rata-rata bersikap antara Netral dan Tidak setuju

(3,2). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya para guru setuju dengan isi dari pernyataan

SIP yang positif dan tidak setuju dengan pernyataan SIP yang negatif. Hal khusus terjadi

untuk pernyataan nomor 5, 6, 7, dan 8. Terhadap keempat pernyataan SIP positif ini para guru

bersikap Tidak Setuju. Fakta ini menunjukkan bahwa para guru tidak setuju bahwa guru tidak

mengalami kesulitan dalam: (1) membuat nilai rata-rata hasil belajar, membuat nilai ranking

hasil belajar, (3) membuat diagram nilai hasil belajar, dan (4) membuat grafik nilai hasil

belajar.

Sementara itu, hal khusus terjadi pada pernyataan negatif SIP nomor 24 dan 25.

Terhadap pernyataan ini, para guru mayoritas bersikap Setuju (S). Fakta ini menunjukkan

guru memiliki sikap yang konsisten bahwa mereka tidak mengalami kesulitan dalam

membuat nilai rata-rata dan ranking hasil belajar sedangkan pernyataan bahwa mereka tidak

mengalami kesulitan dalam membuat diagram dan grafik patut dipertanyakan.

Page 49: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dua faktor, pada taraf signifikan 5%, dengan kriteria tolak

hipotesis nol dan terima hipotesis alternatif apabila nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel,

dapat disimpulkan bahwa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Mataram:

1. Terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemahaman Sistem Informasi Pendidikan

(SIP) bagi guru Perempuan dan Laki-laki, yaitu guru Perempuan memiliki

kemampuan pemahaman SIP lebih baik daripada guru Laki-laki.

2. Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman SIP bagi guru Wajib dan

Peminatan, dan

3. Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman SIP bagi guru Wajib-Laki-laki dan

Peminatan-Perempuan atau guru Wajib-Perempuan dan guru Peminatan-Laki-laki.

Secara kualitatif, para guru belum dapat membedakan data dengan informasi, belum

dapat membedakan bentuk fisik diagram, grafik, dan bagan, belum mengetahui karakteristik

kegunaan tabel, diagram, grafik, dan bagan, serta belum mengetahui konsep gain. Walaupun

secara kuantitatif guru Perempuan memiliki kemampuan pemahaman Sistem Informasi

Pendidikan (SIP) namun secara kualitatif dan berdasarkan skala sikap terhadap SIP mereka

memiliki pengetahuan tentang konsep data, informasi, tabel, diagram, grafik, bagan, serta

gain yang tidak lebih baik dari guru Laki-laki.

5.2. SARAN

Untuk meningkatkan kualitas kinerjanya, guru perlu dibekali pengetahuan tentang

perbedaan data dan informasi, konsep tabel, diagram, grafik, dan bagan, serta pengetahuan

gain dari suatu tindakan pendidikan. Pengetahuan tersebut di atas sangat berguna, khususnya,

dalam proses pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan pendidikan, pemilihan

tampilan atau pemaparan data yang tepat untuk keperluan informasi cepat, informasi cermat,

pembandingan data secara akurat, pembandingan data secara cepat, memprediksi suatu

fenomena, pemaparan suatu proses, serta dalam menentukan suatu tindakan mana yang lebih

menguntungkan terhadap sekelompok peserta didik tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Page 50: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

40

Creswell, J. W. & Clark, V. L. P., (2007). Mixed Methods Research. USA: Sage Publications,

Inc., 67–71.

Depdikbud RI (1993), Penyusunan Rencana Program dan Penganggaran. Jakarta: Biro

Perencanaan Depdikbud RI

Kumorotomo, Wahyudi dan Sibando, A. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta :

Gajahmada University Press.

Minium, E. W., King, B. M., Bear, G., (1993). Statistical Reasoning in Phychology and

Education. New York: John Wiley & Sons, Inc., 488-489, 579.

Moekijat. 2005. Pengantar Sisitem Informasi Manajemen, cetakan ke-9. Bandung: Mandar

Maju.

Riduwan dan Kuncoro E. A. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis,

Bandung: CV Alfabeta, 20-22.

Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung:

PT Refika Aditama, 82-84, 161.

Terry, G. R. dan Rue, L. W. alih bahasa Ticoalu, G. A. 2013. Dasar-dasar Manajemen,

cetakan ke-13. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Zakiyudin, A. 2012. Sistem Informasi Manajemen, Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Page 51: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

41

Lampiran 3.1

Surat Permohonan Pengisian Angket dan Skala Sikap

Yang Terhormat,

Bapak/Ibu Guru SMK Negeri 1 Mataram

di

Mataram

Dalam rangka penyempurnaan program perkuliahan Sistem Informasi Manajemen di

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Mataram mohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk mengisi angket dengan cara melingkari jawaban (boleh lebih dari sebuah)

pada sejumlah pertanyaan atau melengkapi sejumlah isian yang telah kami sediakan, serta

mengisi skala sikap dengan cara memberi tanda silang pada sel yang tersedia sesuai dengan

isi pernyataan yang ada di sampingnya (terlampir). Hasil angket atau skala sikap ini tidak

berhubungan dengan penilaian kinerja Bapak/Ibu melainkan semata-mata digunakan sebagai

bahan pertimbangan dalam penyempurnaan program perkuliahan tersebut.

Demikian permohonan pengisian angket dan skala sikap ini dibuat. Besar harapan

Bapak/Ibu dapat menjawab angket dan skala sikap ini sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

tanpa ada interfensi dari pihak manapun. Akhirnya, atas kesediaan dan partisipasinya, kami

sampaikan ucapan terima kasih.

Mataram, Oktober 2014 Ketua Tim Peneliti,

Ttd

Dr. Joni Rokhmat, M.Si. NIP 19620205 199203 1 003

Page 52: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

42

Lampiran 3.2

ANGKET PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN (Oleh: Dr. Joni Rokhmat, M.Si)

Petunjuk :

1. Sebelum menjawab pertanyaan ini, dimohon membaca petunjuk ini dan mengisi identitas

Bapak/Ibu lebih dulu!

2. Sebaiknya Bapak/Ibu membaca secara cermat setiap perintah dalam pertanyaan!

3. Bapak/Ibu dimohon menjawab atau memilih (sesuai dengan yang diminta) setiap

pertanyaan dengan singkat dan jelas!

4. Untuk jawaban yang bersifat pilihan, Bapak/Ibu diperbolehkan tidak memilih sama sekali

(karena ada pertanyaan yang tidak memiliki jawaban), memilih sebuah atau beberapa

jawaban, dan/atau menambahkan jawaban di luar pilihan yang tersedia.

5. Jawaban ini tidak berhubungan dengan penilaian kinerja Bapak/Ibu tetapi hanya

digunakan sebagai data penelitian untuk dijadikan dasar dalam pengembangan program

perkuliahan Sistem Informasi Manajemen dalam pendidikan.

Identitas Guru:

Nama / Nip : _____________________ /___________________

Mata Pelajaran yang diampu : _________________________________________

Alamat Sekolah : _________________________________________

Page 53: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

Pertanyaan: 1. Perhatikan feomena berikut! Misal seorang pimpinan sekolah memiliki data persentase

kehadiran guru dan pegawai per

a. Kehadiran guru 78%, 73%, 65%, 80%, 88%, 81%, 75%, 69%, dan 78%; b. Kehadiran

pegawai 88%, 78%, 81%, 73%, 73%, 78%, 75%, 73%, dan 78%. Terkait dengan dua

kelompok data ini, perhatikan tiga pernyataan

menyimpulkan bahwa kehadiran pegawai lebih baik daripada guru; (2) Pimpinan sekolah

belum dapat menyimpulkan mana yang lebih baik antara kehadiran guru dan pegawai; dan

(3) Pimpinan sekolah dapat menyimpulkan bahwa guru

kehadiran yang sama. Di antara tiga pernyataan tersebut manakah yang benar?

Jawaban: (2)

Untuk Soal nomor 2 sampai dengan nomor 5

Misal terdapat data jumlah siswa yang berkeinginan masuk ke suatu SMK Negeri di kota

Mataram selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun 2005 sampai dengan 2014, yaitu secara

berurutan 135, 310, 200, 275, 265, 315, 330, 265, 335, dan 356. Berikut ini lima

pemaparan data tersebut:

2. Di antara lima pemaparan data tersebut, yang termasuk jenis diagram adalah pemaparan

nomor…

Jawaban: (1), (2), dan (5)

3. Di antara lima pemaparan data tersebut, yang

Jawaban: (4)

0

200

400

1 2 3 4 5

Tahun Ke 1

Jumlah Siswa 135

0

100

200

300

400

500

1 2 3 4 5

(1)

(3)

(4)

Perhatikan feomena berikut! Misal seorang pimpinan sekolah memiliki data persentase

kehadiran guru dan pegawai per-bulan masing-masing sebanyak 10 orang sebagai berikut:

a. Kehadiran guru 78%, 73%, 65%, 80%, 88%, 81%, 75%, 69%, dan 78%; b. Kehadiran

pegawai 88%, 78%, 81%, 73%, 73%, 78%, 75%, 73%, dan 78%. Terkait dengan dua

kelompok data ini, perhatikan tiga pernyataan berikut: (1) Pimpinan sekolah dapat

menyimpulkan bahwa kehadiran pegawai lebih baik daripada guru; (2) Pimpinan sekolah

belum dapat menyimpulkan mana yang lebih baik antara kehadiran guru dan pegawai; dan

(3) Pimpinan sekolah dapat menyimpulkan bahwa guru dan pegawai memiliki tingkat

kehadiran yang sama. Di antara tiga pernyataan tersebut manakah yang benar?

Untuk Soal nomor 2 sampai dengan nomor 5

Misal terdapat data jumlah siswa yang berkeinginan masuk ke suatu SMK Negeri di kota

selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun 2005 sampai dengan 2014, yaitu secara

berurutan 135, 310, 200, 275, 265, 315, 330, 265, 335, dan 356. Berikut ini lima

Di antara lima pemaparan data tersebut, yang termasuk jenis diagram adalah pemaparan

Di antara lima pemaparan data tersebut, yang termasuk jenis grafik adalah nomor…

6 7 8 9 10

0

200

400

1 2 3 4 5

2 3 4 5 6 7 8 9

310 200 275 265 315 330 265 335

y = 16.38x + 188.4

6 7 8 9 10 11 12

(2)

(5)

43

Perhatikan feomena berikut! Misal seorang pimpinan sekolah memiliki data persentase

masing sebanyak 10 orang sebagai berikut:

a. Kehadiran guru 78%, 73%, 65%, 80%, 88%, 81%, 75%, 69%, dan 78%; b. Kehadiran

pegawai 88%, 78%, 81%, 73%, 73%, 78%, 75%, 73%, dan 78%. Terkait dengan dua

berikut: (1) Pimpinan sekolah dapat

menyimpulkan bahwa kehadiran pegawai lebih baik daripada guru; (2) Pimpinan sekolah

belum dapat menyimpulkan mana yang lebih baik antara kehadiran guru dan pegawai; dan

dan pegawai memiliki tingkat

kehadiran yang sama. Di antara tiga pernyataan tersebut manakah yang benar?

Misal terdapat data jumlah siswa yang berkeinginan masuk ke suatu SMK Negeri di kota

selama sepuluh tahun terakhir, dari tahun 2005 sampai dengan 2014, yaitu secara

berurutan 135, 310, 200, 275, 265, 315, 330, 265, 335, dan 356. Berikut ini lima

Di antara lima pemaparan data tersebut, yang termasuk jenis diagram adalah pemaparan

termasuk jenis grafik adalah nomor…

5 6 7 8 9 10

10

356

12345678910

Page 54: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

44

4. Di antara lima pemaparan tersebut, yang termasuk jenis tabel adalah nomor…

Jawaban: (3)

5. Di antara lima pemaparan tersebut, yang termasuk jenis bagan adalah nomor…

Jawaban: Tidak ada

6. Pernyataan yang merupakan karakteristik khusus Tabel dibandingkan dengan jenis

pemaparan data lainnya, seperti Gambar, Diagram, dan Bagan: (1) Menyajikan data dalam

bentuk perbandingan; (2) Menyajikan data secara lengkap; (3) Menyajikan data secara

hirarki; dan (4) Menyajikan data dan memiliki unsur prediktif. Berdasarkan penjelasan di

atas, pernyataan yang lebih tepat adalah…

Jawaban: (2)

7. Misal seseorang bermaksud memaparkan data jumlah siswa SLTP yang mendaftar ke

SMK tempat saudara bekerja dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir dengan tujuan

memprediksi jumlah siswa yang akan mendaftar pada SMK tersebut setiap tahunnya

selama lima tahun berikutnya. Berkenaan dengan tujuan tersebut, di antara Tabel,

Diagram, Grafik, dan Bagan, bentuk pemaparan data manakah yang lebih sesuai

digunakan?

Jawaban: Grafik

8. Misal seseorang bermaksud memaparkan data persentase kehadiran siswa setiap bulan

dalam setahun untuk setiap kelas (sebanyak 10 kelas) dengan tujuan membandingkan

tingkat kehadiran siswa dalam sepuluh kelas tersebut. Berkenaan dengan tujuan tersebut,

di antara Tabel, Diagram, Grafik, dan Bagan, bentuk pemaparan data manakah yang lebih

sesuai digunakan?

Jawaban: Tabel dan Diagram

9. Untuk mengetahui kondisi pendidikan di kota K yang berpeluang terjadi setiap tahun pada

lima tahun berikutnya sebaiknya dipaparkan data sepuluh tahun terakhir

menggunakan……..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

b. diagram d. grafik

Jawaban: d

10. Untuk membandingkan kondisi pendidikan di kota K setiap tahun dalam sepuluh tahun

terakhir sebaiknya dipaparkan data sepuluh tahun terakhir menggunakan……..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

b. diagram d. grafik

Jawaban: b atau c

11. Untuk memprediksi kondisi pendidikan di kota K yang berpeluang terjadi pada sebelas

atau duabelas tahun yang lalu sebaiknya dipaparkan data sepuluh tahun terakhir

menggunakan……..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

Page 55: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

45

b. diagram d. grafik

Jawaban: d

12. Untuk membandingkan kondisi tahunan pendidikan di kota K dalam sepuluh tahun

terakhir secara lebih akurat sebaiknya dipaparkan data sepuluh tahun terakhir

menggunakan……..

a. bagan d. tabel

b. diagram e. diagram alir

c. tabel

Jawaban: c

Untuk pertanyaan no. 13 dan 14, perhatikan data berikut:

Misal Angka Kelulusan Sekolah (AKS) pada jenjang sekolah dasar di suatu kabupaten A dan

B selama sepuluh tahun terakhir (dari tahun 2004 sampai dengan 2013) berturut-turut:

di Kabupaten A: 85%, 80%. 83%, 87%, 78%, 83%, 83%, 86%, 88%, dan 87% ;

di kabupaten B: 75%, 60%. 78%, 80%, 68%, 78%, 75%, 80%, 82%, dan 80%.

13. Jika ingin menampilkan dua kelompok data tersebut sedemikian rupa agar masyarakat

dapat dengan cepat membandingkan tingkat AKS-nya sebaiknya data itu dipaparkan

menggunakan………..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

b. diagram d. grafik

Jawaban: b

14. Jika ingin menampilkan dua kelompok data tersebut sedemikian rupa agar masyarakat

dapat dengan rinci membandingkan tingkat AKS-nya sebaiknya data itu dipaparkan

menggunakan………..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

b. diagram d. grafik

Jawaban: c

15. Misal Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang sekolah dasar di suatu kecamatan K

selama sepuluh tahun terakhir (dari tahun 2004 sampai dengan 2013) berturut-turut 85%,

80%. 83%, 87%, 78%, 83%, 83%, 86%, 88%, dan 87%. Selanjutnya, penanggungjawab

pendidikan di kecamatan tersebut ingin membuat prediksi APS pada tahun 2018

sebaiknya data itu dipaparkan menggunakan……..

a. bagan c. tabel e. diagram alir

b. diagram d. grafik

Jawaban: d

Untuk nomor 16, perhatikan fenomena berikut:

Dalam suatu kelas dari 32 siswa dilakukan tes-awal dalam mata pelajaran A. Hasil tes-awal ini

dijadikan dasar untuk membagi siswa menjadi tiga kelompok, delapan siswa dengan nilai

terendah dan delapan siswa dengan nilai tertinggi masing-masing sebagai kelompok bawah

dan atas, serta sisanya (16 siswa) sebagai kelompok sedang. Selanjutnya untuk meningkatkan

Page 56: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

46

kemampuan nilai siswa di kelas itu dalam pelajaran tersebut dilakukan suatu tindakan T yang

diakhiri dengan tes-akhir menggunakan alat yang sama dengan tes-awal. Dari data tes-awal

dan tes-akhir pada kelompok bawah dan atas masing-masing diperoleh informasi bahwa

peningkatan nilai rata-ratanya 20 dan 8, sementara nilai gain ternomalisasinya 0,35 dan 0,40.

16. Berdasarkan nilai rata-rata dan gain di atas kesimpulan yang benar adalah bahwa:

(1) Tindakan T lebih menguntungkan siswa kelompok bawah daripada kelompok atas;

(2) Tindakan T lebih menguntungkan siswa kelompok atas daripada kelompok bawah;

(3) Tindakan T sama-sama menguntungkan siswa kelompok bawah maupun atas.

Dari ketiga pernyataan tersebut manakah yang berpeluang benar?

Jawaban: (2) dan (3)

Untuk no 17 perhatikan fenomena berikut:

Misal terdapat empat lembaga pendidikan (lembaga pendidikan A, B, C, dan D) yang

mengimplementasikan suatu strategi pembelajaran tertentu untuk meningkatkan persentase

kelulusan siswanya. Pada tahun sebelumnya, tingkat kelulusan pada masing-masing lembaga

tersebut berturut-turut 50%, 70%, 80%, dan 90%. Dengan asumsi kondisi awal siswa tahun

ini dan tahun sebelumnya sama ternyata setelah implementasi strategi pembelajaran tersebut

tingkat kelulusan di tahun ini pada keempat lembaga tersebut secara berturut-turut menjadi

70%, 85%, 85%, dan 95%.

17. Berkenaan dengan fenomena di atas dan ditinjau dari segi keuntungan dalam

meningkatkan persentase di atas, di antara pernyataan berikut yang benar adalah……….

(1) Lembaga pendidikan A paling diuntungkan dalam mengimplementasikan strategi

pembelajaran;

(2) Lembaga pendidikan C paling tidak diuntungkan dalam mengimplementasikan strategi

pembelajaran;

(3) Lembaga pendidikan B dan D memiliki keuntungan sama dalam

mengimplementasikan strategi pembelajaran;

(4) Tingkat keuntungan implementasi strategi pembelajaran tari tertinggi ke terendah

terjadi pada lembaga pendidikan A, B, serta pada lembaga pendidikan C dan D.

Jawaban: (2) dan (3)

Mataram, ……………………..2014 Pengisi Angket,

Page 57: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

47

SKALA SIKAP TANGGAPAN GURU SMK NEGERI 1 MATARAM TERHADAP INFORMASI PENDIDIKAN

(Oleh: Dr. Joni Rokhmat, M.Si) Petunjuk :

1. Pilihlah pernyataan yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan memberikan tanda silang (X) pada kotak pilihannya.

2. Terdapat 5 pilihan sikap yaitu: SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

N = Netral

Catatan: Jika TIDAK MENGETAHUI Bapak/Ibu dapat memilih sikap N (Netral) 3. Data yang diperoleh dari skala sikap ini hanya ditujukan untuk keperluan penelitian

semata, dan jawaban yang anda berikan tidak berkaitan dengan nilai. Oleh karena itu, isilah skala sikap ini sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu sendiri.

No PERNYATAAN Tanggapan

SS S N TS STS

1 Laporan hasil belajar sebaiknya dibuat Guru dalam bentuk daftar nilai

2 Laporan hasil belajar sebaiknya dibuat Guru dalam bentuk daftar nilai disertai nilai rata-rata

3 Laporan hasil belajar sebaiknya dibuat Guru dalam bentuk daftar nilai disertai ranking dalam kelas

4 Laporan hasil belajar sebaiknya dibuat Guru dalam bentuk daftar nilai disertai diagram

5 Saya mengalami kesulitan dalam membuat nilai rata-rata hasil belajar

6 Saya mengalami kesulitan dalam membuat nilai ranking hasil belajar

7 Saya mengalami kesulitan dalam membuat diagram nilai hasil belajar

8 Saya mengalami kesulitan dalam membuat grafik nilai hasil belajar

9 Untuk membandingkan hasil belajar siswa secara individu atau kelompok cocok digunakan nilai rata-rata.

10 Untuk membandingkan prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya cocok digunakan ranking kelas.

11 Untuk membandingkan secara cermat hasil belajar siswa secara individu atau kelompok cocok digunakan tabel.

12 Untuk melihat secara cepat perbandingan hasil belajar siswa secara individu atau kelompok cocok digunakan diagram.

13 Untuk memprediksi hasil belajar siswa secara individu atau kelompok pada waktu yang lalu atau yang akan datang cocok digunakan grafik.

14 Menggunakan tabel dimungkinkan memperoleh informasi secara cermat dari sekelompok data hasil belajar.

15 Menggunakan diagram dimungkinkan memperoleh informasi cepat dari sekelompok data hasil belajar.

Lampiran 3.3

Page 58: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

48

No PERNYATAAN Tanggapan

SS S N TS STS

16 Menggunakan grafik dimungkinkan mempediksi hasil belajar siswa atau sekelompok siswa pada waktu yang telah lewat atau yang akan datang.

17 Untuk memperoleh informasi secara cermat lebih cocok menggunakan tabel daripada diagram.

18 Untuk memperoleh informasi secara cepat lebih cocok menggunakan diagram daripada grafik.

19 Untuk memperoleh memprediksi hasil belajar di masa lalu atau akan datang lebih cocok menggunakan grafik daripada diagram

20 Laporan hasil belajar TIDAK PERLU dibuat Guru dalam bentuk daftar nilai

21 Laporan hasil belajar TIDAK PERLU disertai nilai rata-rata

22 Laporan hasil belajar TIDAK PERLU disertai ranking dalam kelas

23 Laporan hasil belajar TIDAK PERLU disertai diagram

24 Saya TIDAK MENGALAMI kesulitan dalam membuat nilai rata-rata hasil belajar

25 Saya TIDAK MENGALAMI kesulitan dalam membuat nilai ranking hasil belajar

26 Saya TIDAK MENGALAMI kesulitan dalam membuat diagram nilai hasil belajar

27 Saya TIDAK MENGALAMI kesulitan dalam membuat grafik nilai hasil belajar

28 Untuk membandingkan hasil belajar siswa secara individu atau kelompok TIDAK COCOK digunakan nilai rata-rata.

29 Untuk membandingkan prestasi seorang siswa dengan siswa lainnya TIDAK COCOK digunakan ranking kelas.

30 Untuk membandingkan secara cermat hasil belajar siswa secara individu atau kelompok TIDAK COCOK digunakan tabel.

31 Untuk melihat secara cepat perbandingan hasil belajar siswa secara individu atau kelompok TIDAK COCOK digunakan diagram.

32 Untuk memprediksi hasil belajar siswa secara individu atau kelompok pada waktu yang lalu atau yang akan datang TIDAK COCOK digunakan grafik.

33 Menggunakan tabel TIDAK MUNGKIN memperoleh informasi secara cermat dari sekelompok data hasil belajar.

34 Menggunakan diagram TIDAK MUNGKIN memperoleh informasi cepat dari sekelompok data hasil belajar.

Mataram, ……………………..2014

Pengisi Skala Sikap,

Page 59: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

49

TABULASI HASIL TES PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN

Nomor

Respon

den

Nomor Soal / Pilihan Jawaban

1 2 3 4 5

1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 TA 4 5

1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

2 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

4 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

5 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

6 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

7 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

8 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

9 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

10 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

11 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

12 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

13 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

14 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

15 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

16 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

17 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

18 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

19 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

20 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

21 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

22 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

23 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

24 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

25 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

26 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

27 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

29 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

30 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

31 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

32 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

18 8 8 27 22 1 11 25 2 23 0 27 1 0 0 32 0 0 6 2 18 1 7

1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

56 25 25 84 69 3.1 34 78 6.3 72 0 84 3.1 0 0 ### 0 0 19 6.3 56 3.1 22

Catatan: TA = Tidak Ada

Lampiran 4.1

Page 60: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

50

Nomor

Respon

den

Nomor Soal / Pilihan Jawaban

6 7 8 9

1 2 3 4 Tbl Dgr Grf Bgn Tbl Dgr Grf Bgn a b c d e

1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

2 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

3 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

6 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

7 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

8 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

9 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

10 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

11 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0

12 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

13 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

14 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

15 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

16 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

17 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0

18 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

19 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0

20 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0

21 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

22 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

23 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

24 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

25 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

26 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

27 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

28 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

32 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1

5 22 7 1 8 5 22 2 12 15 12 7 1 17 4 16 1

1 2 3 4 Tbl Dgr Grf Bgn Tbl Dgr Grf Bgn 1 2 3 4 5

6 7 8 9

15.6 68.8 21.9 3.1 25.0 15.6 68.8 6.3 37.5 46.9 37.5 21.9 3.1 53.1 12.5 50.0 3.1

Page 61: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

51

Nomor

Responden

Nomor Soal / Pilihan Jawaban

10 11 12 13

a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e

1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0

2 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

3 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0

4 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

6 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

8 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

9 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1

10 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

11 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

12 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

13 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

14 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

15 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

16 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0

17 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

18 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

19 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0

20 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

21 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

22 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

23 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

24 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

25 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

26 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

27 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

28 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

31 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

32 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0

3 11 15 11 2 2 3 3 24 3 2 10 19 9 3 3 23 1 8 3

a b c d e a b c d e a b c d e a b c d e

10 11 12 13

9.4 34 47 34 6.3 6.3 9.4 9.4 75 9.4 6.3 31 59 28 9.4 9.4 72 3.1 25 9.4

Page 62: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

52

Nomor

Responden

Nomor Soal / Pilihan Jawaban

14 15 16 17

a b c d e a b c d e 1 2 3 1 2 3 4

1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

2 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0

3 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0

4 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

5 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

7 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1

8 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

9 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

10 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1

11 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1

12 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

13 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1

14 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

15 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

16 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

17 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1

18 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1

19 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1

20 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1

21 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1

22 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1

23 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

24 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

26 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

27 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

29 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0

30 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

31 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

32 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0

1 2 24 6 0 1 6 2 22 0 15 11 12 14 3 3 16

a b c d e a b c d e 1 2 3 1 2 3 4

14 15 16 17

3.1 6.3 75.0 18.8 0.0 3.1 18.8 6.3 68.8 0.0 46.9 34.4 37.5 43.8 9.4 9.4 50.0

Page 63: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

53

SEBAGIAN TABULASI HASIL SKALA SIKAP THP INFORMASI PENDIDIKAN

No. Rspdn

Nomor Soal / Pilihan Sikap

1 2 3 4 5

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

2 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

6 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

7 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

8 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

9 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

10 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

11 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

12 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

13 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

14 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

15 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

16 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

17 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0

18 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

19 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

Lampiran 4.2

Page 64: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

54

No. Rspdn

Nomor Soal / Pilihan Sikap

1 2 3 4 5

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

20 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

21 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

22 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

23 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

24 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

25 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

26 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

27 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

28 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

29 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

30 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

31 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

32 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Jml 19 13 0 0 0 12 19 1 0 0 10 13 5 4 0 5 13 6 8 0 0 2 1 23 6

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

1 2 3 4 5

% 66 45 0 0 0 41 66 3 0 0 34 45 17 14 0 17 45 21 28 0 0 7 3 79 21

Page 65: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

55

No. Rspdn

Nomor Soal / Pilihan Sikap

11 12 13 14 15

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

4 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

5 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

6 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

7 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

8 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

10 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

11 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

12 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

13 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

14 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

15 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

16 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

17 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

18 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

19 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

20 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Page 66: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

56

No. Rspdn

Nomor Soal / Pilihan Sikap

11 12 13 14 15

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

21 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

22 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

23 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

24 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

25 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

26 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

27 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

29 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

30 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

31 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

32 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

4 14 5 9 0 4 19 7 1 0 3 22 6 1 0 9 20 3 0 0 7 23 2 0 0

SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS SS S N TS STS

11 12 13 14 15

14 48 17 31 0 14 66 24 3 0 10 76 21 3 0 31 69 10 0 0 24 79 7 0 0

Page 67: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

57

Lampiran 5. Biodata Ketua dan Anggota

1. Ketua Tim Peneneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Joni Rokhmat, M.Si.

2 Jenis Kelamin L

3 Pangkat / Golongan Pembina Utama Muda / IV-c

4 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

5 NIP 19620205 199203 1 003

6 NIDN 0005026206

7 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosobo, 5 Pebruari 1962

8 E-mail [email protected]

9 Nomor HP 081805738694 / 081237763659

10 Alamat Kantor Jalan Majapahit 62 Mataram 83125

11 Nomor Telepon/Faks (0370) 623873 Pes. 112/Fax (0370)634918

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan

S-1: 48 orang; S-2: - orang; S-3: - orang

13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Fisika Dasar 1

2. Fisika Matematika 1

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi

IKIP Bandung ITB Bandung UPI Bandung

Bidang Ilmu Pendidikan Fisika Fisika Pendidikan Fisika

Tahun Masuk-Lulus

1987 – 1990 1996 - 1999 2010 – 2013

Judul Skripsi / Tesis / Disertasi

Studi Korelasi antara

Kemampuan Siswa

Membuat Gambar Penolong

dengan Prestasi Belajar

Fisika Siswa pada Siswa

Kelas II SMA Negeri 21

Bandung Tahun 1989

Pengembangan

Hardware Metoda

Time Delay

Spectrometry untuk

Suspended S Logging

Peningkatan Kemampuan

Pemecahan Masalah

Mahasiswa Calon Guru

Fisika melalui Berpikir

Kausalitas dan Analitik

Page 68: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

58

S-1

S-2

S-3

Nama Pembimbing /Promotor

1. Drs. Omang

Wirasasmita

2. Drs. E Budikase

Gunawan Handayani,

MSCE. Ph.D.

1. Dr. Eng. Agus

Setiawan, M.Si.

2. Dr. Aloysius Rusli

3. Dr. Dadi Rusdiana,

M.Si

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1 2009 Perancangan “Kit Permainan Edukatif” untuk Pembelajaran di SD, Penelitian Hibah Strategi Nasional.

DIPA Unram TA 2009

70

2 2009 Perancangan “Taman Edukatif” Tingkat Satuan Kelas untuk Pembelajaran di SD, Penelitian Hibah Bersaing.

DIPA P2T Pembangunan Unram TA 2009

37,5

3 2008

Pengembangan Permainan Puzzle untuk Media Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM) dalam Pembelajaran IPA Fisika SD, Penelitian Dosen Muda.

Ditjen Dikti, Depdiknas, TA 2008

10

4 2007

Pengembangan “Taman Edukatif” Untuk Pembelajaran Sain IPA Elementer pada Siswa Sekolah Dasar, Penelitian Hibah Bersaing.

Dirjen Dikti, Depdiknas, TA 2007

49

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jml (Juta

Rp)

1 2008 Pengenalan Model Pembelajaran Tematik Kelas Rendah pada Guru-guru Sekolah Dasar se Kota Mataram.

PNBP (SPP/DPP/ Dana Masyarakat) Unram Tahun 2008

2,5

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

Page 69: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

59

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume /

Nomor / Tahun

1

Tanggapan Mahasiswa Dan Dosen Terhadap Pembelajaran Berbasis Proses Berpikir Kausalitas Dan Berpikir Analitik Dalam Perkuliahan Fisika

Jurnal Pijar MIPA, FKIP Unram

Volume VIII / Nomor 1 / 2013

2 Kemampuan Proses Berpikir Kausalitas Dan Berpikir Analitik Mahasiswa Calon Guru Fisika

Jurnal Pengajaran MIPA, FPMIPA, UPI

Volume 18 / Nomor 1 / 2013

3 Pengembangan Permainan Puzzle untuk Media Pembelajaran IPA Fisika di SD Sebagai Pendukung Program “Taman Edukatif”.

Jurnal Pijar MIPA, FKIP Unram

Volume II / Nomor 1 / 2007

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1 Seminar Nasional Penelitian, Pembelajaran Sains, dan Implementasi Kurikulum 2013

Penggunaan Fenomena Multi-Akibat Sebagai Strategi Baru Pembelajaran Fisika Dasar Untuk Mahasiswa Calon Guru.

2013 / Universitas Mataram

2 Seminar Nasional IX

Pembelajaran Fisika Berbasis Proses Berpikir Kausalitas Dan Berpikir Analitik (PBK-BA), Suatu Pembiasaan Berpikir Secara Terbuka

2012 / Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, UNS

3 Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA

Pengembangan PBK-BA Untuk Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving Calon Guru Fisika

2012 / Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNY

4 Seminar Nasional IPA III

PBK-BA Sebuah Strategi Baru Pembelajaran FisikaUntuk Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving Calon Guru

2012 / Prodi Pendidikan MIPA, UNNES

5 The 4th International Seminar of Science Education.

The Development of “Educative Game Kit” Based Puzzle and Card Game for Learning of Science-Physics in Elementary School.

2010 / Science Education Study Program Graduate School, UPI

6 Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian

Perancangan “Kit Permainan Edukatif” untuk Pembelajaran di SD, Desember 2009

2009 / Lemlit Universitas Mataram

No. Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

Page 70: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

60

7 Seminar Nasional dan Pameran Hasil Penelitian

Perancangan Alat Permainan Edukatif Berbasis Permainan Kartu dan Puzzle untuk Pembelajaran Fisika di SD

2009 / Lemlit Universitas Mataram

8 Seminar Nasional Pendidikan Desain Permainan Edukatif Puzzle untuk Pembelajaran Sain di SD Kelas Rendah

2008 / FKIP Universitas Mataram

9 The 2nd International Seminar on Science Education.

Desain Aneka Permainan Edukatif Untuk Pengembangan “Taman Edukatif”.

2008 / Science Education Study Program Graduate School, UPI

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman Penerbit

1 - - - -

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 - - - -

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir

No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa

Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan

Tahun Tempat

Penerapan

Respon

Masyarakat

1 - - - -

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

Piagam Penghargaan Dosen atas Kemampuan dan Prestasinya Akademik Telah Menempuh Program Doktor di Universitas Pendidikan Indonesia

Rektor Universitas Mataram

2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat

Page 71: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

61

dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Pengabdian

dengan Biaya DIPA PNBP 2014 Program Pascasarjana Universitas Mataram.

Mataram, 20 Nopember 2014

Pengusul,

Dr. Joni Rokhmat, M.Si.

Page 72: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

62

Lampiran 6 Anggota

Anggota-1

A. IDENTITAS DIRI

1 Nama Lengkap Dr. Muntari, M.Phil (L)

2 Jabatan Fungsional Lektor

3 Jabatan Struktural --

4 NIP 19651208 199103 1 003

5 NIDN 0008126505

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 8Desember 1965 7 Alamat Rumah Jl. Kertanegara IV/3 Karang Pule-Mataram

8 Nomor Telepon/Faks/HP HP 087865588555

9 Alamat Kantor Jl. Majapahit No. 62 Mataram

10 Nomor Telepon/Faks (0370) 623873 / 634918

11 Alamat e-mail [email protected]

12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= 39 orang; S-2= 7 orang; S-3= --- orang

13 Mata Kuliah yg diampu 1. Kimia Dasar 2. Kimia Organik

3. Belajar dan Pembelajaran

4. Strategi Pembelajaran Kimia

5. Metode Penelitian Pendidikan Kimia

B. RIWAWAT PENDIDIKAN

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinngi

IKIPUjung Pandang

Griffith University Brisbane

Universitas Negeri Malang

Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Organic Chemistry

Teknologi Pembelajaran

Tahun Masuk - Lulus 1985-1990 1996-1999 2005-2009

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Studi tentang Penggunaan Media OHP dan Model Molekul dalam Mengajarkan Pokok Bahasan Hidrokarbon dan Minyak Bumi pada Siswa Kelas I SMA Negeri 11

The Solvent Promoted Adition of Substituted Tetraallylic Stannanes to Carbonyl Compounds

Pengaruh Strategi Pembelajaran (Kooperatif Model Learning Together dan Langsung) terhadap Pemahaman Konseptual dan Algoritmik Kimia pada Siswa SMA dengan Kemampuan

Page 73: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

63

Ujung Pandang Tahun Ajaran 1989/1990

Matematika Berbeda

Nama Pembimbing/ Promotor

Drs. Muhammad Yudi

Dr. David J. Young

Prof. Dr. I Wayan Ardhana, M.A

C. PENGALAMAN PENELITIAN (selama 5 tahun terakhir)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009 Pengaruh Strategi Pembelajaran Pemecahan Masalah Kimia dengan Teknik Pathway terhadap Pemahaman Konseptual dan Algoritmik pada Siswa SMA dengan Kemampuan Matematika Berbeda

Hibah Pascasarjana

Rp 50.000.000,-

2. 2010 Studi Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan di NTB

Hibah APBD Tingkat I NTB

Rp 80.000.000,-

3. 2012 Penerapan Tindakan Kolaborasi Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram Tahun 2011/2012

Hibah PGMIPABI

FKIP, Unram

Rp 5.000.000,-

4. 2013 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Terpadu Numbered Head

Together dan Two Stay Two

Stray dalam Upaya Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas X SMA Memahami Konsep-Konsep Kimia (Tahun Pertama)

Hibah dana BOPTN Unram

Rp 18.000.000,-

5. 2013 Implementasi Model Brain-

Based Learning Untuk Meningkatkan Ketrampilan Berpikir Dan Hasil Belajar Kimia Siswa Sma Se-Kabupaten Lombok Barat

Hibah stretgi nasional

Rp50.000.000,-

6. 2013 Studi Tentang Pelaksanaaan Hibah dana

Rp

Page 74: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

64

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

Program Magister Pendidikan Ipa Program Pascasarjana Universitas Mataram Ditinjau Dari Perspektif Alumni

DIPA P2T-PNPB Unram tahun 2013

10.000.000,-

D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (selama 5 tahun terakhir)

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2010 Pengembangan Kurikulum KTSP dan Perangkat Pembelajaran di Madrasah Tsanawiyah NW Lingsar

Madrasah Tsanawiyah NW Lingsar

Rp 2.000.000,-

2. 2010 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ilmu Melalui Lesson Study Pada Guru Kimia Madrasah Aliyah NTB

DIPA-PNBP Universitas Mataram

Rp 1.000.000,-

3. 2011 Desain Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) dan PengembanganBahan Ajar di Universitas Antakusuma Pangkalan Bun

SPP-DPP Universitas Antakusuma

Rp 7.500.000,-

4. 2011 Implementasi Pembelajaran Kooperatif Melalui Pola Lesson Study pada Guru MIPA SMA Negeri 5Mataram Tahun 2011

DIPA-PNBP Universitas Mataram

Rp 5.000.000,-

5. 2012 Peningkatan Kualitas Guru melaluii Penelitian Tindakan Kelas dengan Pola Lesson Study pada Guru MIPA SMA Negeri 1Praya Tahun 2012

Komite SMAN 1 Praya

Rp 8.000.000,-

6. 2013 Pelatihan Penelitian tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-Guru di SMA Negeri 1 Batulayar Lombok Barat

DIPA-PNBP Universitas Mataram tahun 2013

Rp 1.000.000,-

7. 2013 Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif Berbasis Lesson Study Guru Bidang IPA MA di KKM 2 Lombok Barat

Hibah dana DP2M Dikti tahun 2013

Rp 50.000.000,-

Page 75: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

65

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL (selama 5 tahun terakhir, dimulai yang paling relevan)

No. Tahu

n

Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomo

r

Nama Jurnal

1. 2010 Peningkatan Pemahaman Kimia Melalui Paduan Pembelajaran Kooperatif dan Pemecahan Masalah Kimia dengan Teknik Pathway

Jilid 17, No. 2 JURNAL ILMU PENDIDIKAN, Universitas Negeri Malang

2. 2011 Pengembangan Modul Pembelajaran Larutan Asam Basa Berbasis Pendekatan MMS (Makroskopik Mikroskopik Simbolik) dan Implementasinya dalam Pembelajaran

Vol VI No. 1 JURNAL PIJAR MIPA (Pengkajian Ilmu dan Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). FKIP Unram

3. 2011 Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya untuk Mengakselerasi Hasil Belajar Siswa Lambat Mencapai Kompetensi pada Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Narmada

Vol 10 No. 1 JURNAL KEPENDIDIKAN IKIP Mataram

4. 2011 Pembelajaran Remedial Konsentris untuk Mengakselerasi Hasil Belajar Siswa Lambat Mencapai Kompetensi pada Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Narmada

Vol VI No. 2 JURNAL PIJAR MIPA (Pengkajian Ilmu dan Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). FKIP Unram

5. 2012 Penerapan Tindakan Kolaborasi Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PGBI FKIP Unram tahun 2011/2012

JURNAL ILMU PENDIDIKAN, Universitas Negeri Malang

F. PENGALAMAN PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA PERTEMUAN /SEMINAR ILMIAH (dalam 5 tahun terakhir)

No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional MIPA Universitas Negeri Malang

Penerapan Tindakan Kolaborasi Berbasis Lesson Study Untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Mahasiswa PGBI

17 Nopember 2012 Universitas Negeri

Malang

Page 76: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

66

FKIP Unram tahun 2011/2012

2. Seminar Nasional Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Kimia Melalui Pembelajaran Yang Memberdayakan Otak

9 Nopember 2013 Universitas Sebelas

Maret Surakarta

3. Seminar Nasional Penelitian, Pembelajaran Sains, dan Implementasi Kurikulum 2013

Pembelajaran Berbasis Aktivitas Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia

7 Desember 2013 Hotel Lombok

Garden Mataram

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mataram, 12 Maret 2014

Dr. Muntari, M. Phil

Page 77: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

67

Lampiran 7

Anggota-2

CURRICULUM VITAE/ IDENTITAS DIRI Nama : Drs. Baharuddin, M.Hum NIP/NIK : 196509061997021001 Tempat dan Tanggal Lahir : Lombok Barat, 6 September 1965 Jenis Kelamin : Laki-Laki Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Golongan/Pangkat : III/c Jabatan Akademik : Lektor Perguruan Tinggi : Universitas Mataram Fakultas : FKIP Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris Alamat : Jalan Majapahit 62 Mataram, Lombok NTB Telp/Faks : 0370-621873 Fax 0370 634918 Jabatan Strktural Akademik : Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI

Tahu

n

Lulus

Program

Pendidika

n

Perguruan Tinggi Jurusan/Program Studi

1992 S1 Universitas Diponegoro Sastra Inggris

1996 S2 Universitas Udayana Linguistics/Terjemahan

PELATIHAN PROFESIONAL (Tiga Tahun Terakhir)

Tahun Jenis Pelatihan( Dalam/ Luar

Negeri) Tempat Waktu

Sebaga

i

2008 Workshop Hylite UI Jakarta 3 hari Peserta

2008 Workshop Penysusunan Modul e-Learning

Inna Garuda Yogyakarta

5 hari Peserta

2009 Workshop Management e-Learning UPI Bandung 3 hari Peserta

2009 Leadership and Management Training

Jakarta 4 hari Peserta

2010 Workshop Pengembangan Kurikulum PPG

Hotel Dheraton Media Jakarta

4 hari Peserta

2010 Workshop Penjurian Debat Bahasa Inggris

Hotel Ritzy Manado 3 hari Peserta

Page 78: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

68

2010 Workshop GDLN Mercure Convention Center Ancol Jakarta

3 hari Peserta

2010 Pelatihan Assesor Madrasah Hotel Jayakarta 4 hari Peserta

2011 ToT Sosialisasi Amandemen UUD 1945

Hotel Lombok Raya 5 hari Peserta

PENGALAMAN MENGAJAR (Dalam Satu Tahan Akadmik Terakhir di PS)

Mata Kuliah Kode Mata

Kuliah

Jumlah Kelas

.Jumlah Pertemuan

Direncanakan

Jmlah Pertemuan Yang diaksanakan

Introduction to Literature

5 @ 16 13 - 14

Creative Literary Writig

4 @ 16 28 - 30

Translation

3 @ 16 15

Extensive Reading 1

5 @ 16

15

PRODUK BAHAN AJAR

Mata Kuliah

Judul

Jenis Bahan Ajar (cetakan dan noncetak)

Semt/Tahun Akademik

PENGALAMAN PENELITIAN (Tiga Tahun Terakhir)

Tahun Judul Penelitian Sumber Pembiayaan Keterlibatan Mahasiswa /berapa orang

2010 Pola Pendidikan dalam Al-Qur’an

Mandiri -

-

-

KARYA ILMIAH (Tiga Tahan Terakhir)

A. Buku/bab/jurnal

Judul Penebit/Jurnal Tahun Penebitan

Tingkat (Lokal, Nasional,Inernasional)

Missing Facts in the Lisdaya, PBS FKIP 2007 Nasional

Page 79: PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI ... - …eprints.unram.ac.id/5119/1/Dok Lamp C27, Laporan...LAPORAN PENELITIAN PEMAHAMAN INFORMASI PENDIDIKAN BAGI GURU WAJIB DAN PEMINATAN BERKATEGORI

69

Translation of Al-Qur’an: Textual Study on Surah Yusuf.

UNRAM

Naturalness in On-Screen Translation: A Cultural Study on Harry Potter Movie Subtitling

Lisdaya, PBS FKIP UNRAM

2008 Nasional

Comparison of House Function Between David Malouf’s 12 Edmondstone Street and Jesica Anderson’sTirra Lirra By The River

E-CLUE, Manado State University

2009 Nasional

Diksi dalam Terjemahan Al-Qur’an

Jurnal Hikmah, MDC MP3A, NTB

2010 Nasional

B. Prestasi/Reputasi (prestasi dalam pendidikan, peneltian dan pengabdian)

Prestasi yang Dicapai Waktu Pencapaian Tingkat (Lokal, nasional,

Internasional)

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (Tiga Tahun Terakhir)

Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat Keterlibatan Mahasiswa

2008 PelatihanAcademic Writing di Pondok Pesantren Nurul Hakim

Kediri, Lombok Barat -

ORGANISASI PROFESIALMIAH

Kurun Waktu

Nama Organisasi Keilmuan/Organisasi Profsi

Jabatan Tingkat (Lokal. Nasional ,

Internasional)

Masyarakat Linguistik Indonesia

Mataram, 27 Nopember 2014

Drs.Baharuddi, M.Hum.

Nip 196509061997021001