LIPID, DYSLIPIDEMIA AND CV IMPACT: THE URGENCY ......rosuvastatin dengan atorvastin atau simvastatin...

19
0 LIPID, DYSLIPIDEMIA AND CV IMPACT: THE URGENCY TO TREAT Prof.Dr.dr. H. Djanggan Sargowo, SpPD, SpJP(K), FIHA, FACC, FAPSC FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA M A L A N G 2012

Transcript of LIPID, DYSLIPIDEMIA AND CV IMPACT: THE URGENCY ......rosuvastatin dengan atorvastin atau simvastatin...

  • 0

    LIPID, DYSLIPIDEMIA AND CV IMPACT: THE URGENCY TO TREAT

    Prof.Dr.dr. H. Djanggan Sargowo, SpPD, SpJP(K), FIHA, FACC, FAPSC

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    M A L A N G 2012

  • 1

    Abstrak

    Obat-obatan statin merupakan golongan obat yang paling sering digunakan untuk

    menurunkan kadar low-density lipoprotein cholesterol ( kolesterol LDL). Meskipun pengurangan kadar lemak-lemak yang bersifat aterogenik berdasarkan dosis telah diteliti pada semua obat-obatan statin, pengaruh dari peningkatan dosis tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Data analisis pasien secara individual pada 32.258 pasien diangkat dalam sebuah studi yang membandingkan kemanjuran obat rosuvastatin dengan obat atorvastatin atau simvastatin. Pengaruh dari peningkatan dosis untuk menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, kolesterol non-HDL (high density lipoprotein), dan apolipoprotein B telah diteliti. Penggandaan dosis 2 kali lipat pada masing-masing obat statin diikuti dengan penurunan semua lemak aterogenik 4% hingga 7% lebih besar. Sebuah korelasi yang lebih kuat telah diteliti yaitu antara perubahan kadar kolesterol LDL dan kolesterol non-HDL (r=0,92, p

  • 2

    I. Pendahuluan

    Keuntungan pasti dari penurunan kolesterol LDL pada berbagai percobaan

    menuntun dalam menetapkan target terapi oleh komite guideline. Derajat intensitas dari

    semua target ini ditentukan atas dasar perkiraan pasien-pasien yang beresiko terkena

    penyakit kardiovaskuler secara global. Meskipun pengaruh dari peningkatan dosis statin

    pada kadar lemak dan pencapaian target telah dilaporkan dalam co-horts kecil, derajat

    penambahan keuntungan tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Sebuah meta analisis

    pasien individual dari terapi statin pada kelompok yang beresiko: Efek dari Rosuvastatin,

    Atorvastatin, dan Simvastatin (VOYAGER) menggambarkan kegunaan meta analisis

    pasien individual untuk mengkarakteri efek dari obat-obat golongan statin secara

    individual pada kadar lemak menggunakan data individual pasien dari studi-studi klinik

    yang terkumpul yaitu perbandingan rosuvastatin dengan atorvastatin maupun simvastatin,

    dengan demikian ketiga obat statin tersebut mewakili obat yang umum digunakan dalam

    praktek klinik. Tujuan dari analisis terbaru adalah untuk menentukan hubungan antara

    peningkatan dosis statin pada masing-masing individu dan penambahan kemampuan

    untuk menurunkan kadar lemak aterogenik dan mencapai target terapi yang telah

    ditetapkan.

    II. Metode dan Cara

    Sebuah meta analisis pasien individu yang ditunjukkan oleh 37 studi yang

    melibatkan perbandingan dosis tetap dari rosuvastatin dengan atorvastatin maupun

    simvastatin dan dicatat sebagai parameter lipid terhadap baseline dan pada terapi, selama

    data pasien individual tersedia. Studi-studi dengan durasi kurang dari 4 minggu, tidak

    termasuk open-label extension, observasional, maupun farmakokinetik. Hanya studi-studi

    dengan data pasien individual tersedia saja yang digunakan. Studi-studi yang diidentifikasi

    oleh penelitian komprehensif the Cochrane Controlled Trials Registry, Medline (1999

    hingga 2007), EMBASE (1999 hingga 2007) Citeline Trialtrove, dan kumpulan dari semua

    publikasi penelitian tentang rosuvastatin.

  • 3

    Tabel 1. Parameter Karakteristik Klinis dab Biokemikal Baseline (Nicholls, Am. J; Cardiol,

    2010)

    Tabel 2. Perubahan-perubahan dalam Lipid Profile dengan peningkatan dosis statin

    (Nicholls, SJ. Am J. Cardiol, 2010).

  • 4

    Semua parameter lipid dihitung pada sampel yang dikumpulkan saat puasa.

    Perhitungan kolesterol dan trigliserida ditentukan oleh enzymatic assay. Kolesterol LDL

    dikalkulasi menggunakan persamaan Friedewald untuk pasien dengan trigliserida 400mg/dl. High-density

    lipoprotein (HDL) kolesterol terbentuk setelah presipitasi dari apolipoprotein (apo) B yang

    mengandung lipoprotein. Level non HDL kolesterol dihitung dari substraksi HDL koles dan

    kolesterol total. Level apo b dan high–sensitivity C-reactive protein dihitung dengan

    immunonephelometri.

    Semua analisis statistic menggunakan SAS versi 9.1 (SAS Institute Inc.,Cary,North

    Carolina). Data demografi menunjukkan mean + SD variable-variabel kontinu dan

    persentase dari masing-masing kategori variable. Ketika suatu parameter tidak dalam

    distribusi normal (Trigliserid, C-reactive protein), hal ini ditunjukkan sebagai median

    (interquartile range). Pada penelitian-penelitian dimana pasien diberikan dosis titrasi

    sampai dengan dosis tinggi pada interval yang dikenal, masing-masing periode

    dipertimbangkan sebagai eksposur. Untuk setiap variable lipid,perubahan presentasi

    dihitung berdasarkan baseline sampai dengan akhir dari masing-masing periode fixed-

    dose.

    Perubahan-perubahan dalam parameter lipid dibandingkan menggunakan model

    model sigle-mixed effect yaitu fixed effect untuk trial,periode,dan untuk statin dan dosis-

    dosis,serta efek random untuk trial dan interaksi periode terapi. Model penelitian tersebut

    telah diformulasikan oleh karena itu kontribusi masing-masing penelitian dititikberatkan

    pada peningkatan masing-masing varian dan untuk menunjang estimasi yang benar dari

    bukti kesalahan-kesalahan perhitungan interval. Perubahan dalam parameter-parameter

    lipid ditunjukkan setidaknya seperempat dari mean + SEM. Perbedaan perubahan

    persentase lipidnparameter antara dosis rosuvastatin dan dosis atorvastatin atau

    simvastatin dihitung dengan metode penelitian yang secar langsung magacak pengobatan

    tersebut yang dibandingkan.

    Tujuan dari penurunan lipid ditunjukkan dari presentase pada hasil akhir subjek-

    subjek high-risk dengan terapi seharga kurang dari target spesifik. Estimasi perbedaan

    terapi untuk masing-masing terapi tersebut diukur dengan analisis logistic regression

    dengan syarat bahwa trial dan period serta terpai menggunakan model yang sama. Hanya

  • 5

    pada penelitian-penelitian tertentu dimana kontribusi untuk perbandingan spesifik biasa

    digunakan. Untuk analisis multivariate, factor-faktor tambahan dan semua trials dan

    periods termasuk dalam model regresi logistic. Kofisien korelasi parsil biasanya digunakan

    untuk mengukur relasi antara perubahan dalam parameter lipid aterogenik yang berbeda

    untuk keseluruhan Cohort menggunakan meltivariat analisis dari varian dengan dosis trial

    dan statin sebagai factor. Nilai p 150 mg/dl,HDLkolesterol

  • 6

    dosis tertinggi dari rosuvastatin dan simvastatin diobservasi pertama kali dengan level LDL

    kolesterol yang lebih rendah pada baseline dan kemungkinan reflek-reflek yang lebih

    tinggi sama seperti tujuan yang diinginkan. Setelah mengkontrol dosis statin dan level LDL

    kolesterol, analisis multivariate tampak bahwa prediksi keberhasilan level LDL kolesterol

  • 7

    Pengaruh peningkatan dosis statin pada level trigliserid disimpulkan dalam gambar

    1 dan tabel 2. Peningkatan dosis-dosis dari semua agen nampak sebanding dalam

    manfaat tambahan pada penurunan trigliserid. Walaupun terdapat perbedaan potensi

    pada masing-masing agen, pengaruh penambahan dosis ganda tersebut sebanding,

    dengan peningkatan 2-4% dari penurunan trigliserid, dimana efek tersebut lebih rendah

    jika dibandingkan dengan peningkatan dosis pada penurunan level LDL kolesterol. Pada

    subyek yang beresiko tinggi kemungkinan untuk mencapai kadar trigliserida < 150mg/dl

    lebih besar pada pasien dengan tingkat baseline lebih rendah atau telah diterapi dengan

    dosis statin yang lebih besar (tabel 4). Analisis multivariasi yang mengontrol parameter-

    parameter ini menyatakan bahwa prediktor tambahan untuk mencapai kadar trigliserida <

    150mg/dl meliputi jenis kelamin pria (p

  • 8

    Tabel 2. Perubahan-perubahan Dalam Lipid Profile Dengan Peningkatan Dosis Statin

    (Nicholls, SJ. Am J. Cardiol, 2010).

  • 9

    Tabel 3. Presentase dari Pasien yang Mencapai Tujuan Trigliserid Dengan Peningkatan

    Dosis Statin (Nicholls, SJ. Am J. Cardiol, 2010).

    Pengaruh dari peningkatan dosis tiap-tiap jenis statin pada kadar apo B diringkas

    dalam gambar 4 dan tabel 2. Peningkatan dosis dari semua agen diprediksi menghasilkan

    penambahan keuntungan dalam bentuk penurunan apo B. Meskipun ada perbedaan

    potensi pada tiap-tiap agen secara individu, penambahan pengaruh dari penggandaan

    dosis menjadi 2 kali lipat dapat dibandingkan, penurunan apo B meningkat sebesar 4%

    hingga 6%. Pasien-pasien resiko tinggi lebih mungkin mencapai kadar apo B

  • 10

    wanita (p

  • 11

    Gambar 2. Pengaruh peningkatan dosis statin terhadap penurunan kadar Trigliserid antara Rosuvastatin, Atorvastatin dan Simvastatin (Nicholls, SJ. Am. J. Cardiol, 2010).

    Temuan ini memiliki implikasi penting, bila dianggap mengingat kondisi saat ini

    praktek klinis dengan memperhatikan penggunaan terapi modifikasi lipid. Meskipun

    beberapa pasien memiliki bentuk yang resisten terhadap dislipidemia, banyak pasien

  • 12

    gagal mencapai tujuan pengobatan kolesterol LDL mereka karena kombinasi resep

    suboptimal, penghentian awal dari terapi, dan kegagalan untuk Titrasi dosis

    statin. Meskipun enggan untuk menggunakan dosis lebih tinggi mungkin disebabkan oleh

    beberapa persepsi yang relatif kecil manfaat tambahan dalam menurunkan kolesterol

    LDL, jelas dari temuan saat ini yang menggunakan terapi statin dosis tinggi hasil dalam

    jumlah besar pasien mencapai terapi tujuan dari semua parameter lipid

    aterogenik. Pentingnya mencapai tujuan pengobatan telah menjadi komponen ientegral

    dari pedoman terapi untuk manajemen lipid, lebih jauh lagi menyoroti pentingnya potensi

    arus pengamatan.

    Tabel 4. Presentase dari Pasien yang Mencapai Tujuan non HDL-C Dengan Peningkatan Dosis Statin (Nicholls, SJ. Am. J. Cardiol, 2010).

  • 13

    Gambar 3. Pengaruh Peningkatan dosis statin terhadap penurunan kadar Non HDL (Nicholls, SJ. Am, J. Cardiol, 2010).

  • 14

    Tabel 5. Presentase dari Pasien yang Mencapai Tujuan Trigliserid Dengan Peningkatan

    Dosis Statin (Nicholls, SJ. Am J. Cardiol, 2010).

  • 15

    Gambar 4. Pengaruh peningkatan dosis statin terhadap penurunan kadar Apo B (Nicholls,

    SJ. Am J. Cardiol, 2010).

  • 16

    Tabel 6. Presentase dari Pasien yang Mencapai Tujuan Trigliserid Dengan Peningkatan

    Dosis Statin (Nicholls, SJ. Am J. Cardiol, 2010).

    V. Penutup

    Sejumlah peringatan harus dicatat. Hasil yang ditemukan tersebut berasal dari

    sejumlah besar database individu dari sejumlah percobaan klinis komparatif terapi

    statin. Namun, kemampuan untuk menggunakan data mentah dari setiap subyek

    memberikan kekuatan statistik penting untuk mengkarakterisasi dampak peningkatan

    dosis statin pada level aterogenik lipid. Kemampuan untuk melakukan pasien meta-

    analisis memberikan kesempatan terbaik untuk menyelidiki hubungan ini (relasi). Analisis

    ini menggabungkan data dari sejumlah besar uji klinis yang menunjukkan heterogenitas

    yang cukup besar dalam hal karakteristik klinis dan desain penelitian. Meskipun

    penggunaan mixed modeling berusaha untuk mengendalikan perbedaan potensial antar

    penelitian, keberadaan data residu confounding tidak dapat dikesampingkan. Hal ini juga

    memungkinan bahwa statin memiliki sifat fungsional diluar pengaruhnya terhadap level

    lipid. Dampak potensial dari dua kali lipat dosis statin pada kegiatan ini adalah di luar

    cakupan analisis ini. Bagaimana faktor-faktor ini akhirnya memberikan kontribusi terhadap

  • 17

    dampak peningkatan dosis statin pada hasil klinis memerlukan penyelidikan yang sedang

    berlangsung.

    VI. Daftar Pustaka

    Brown H, Prescott R. Applied Mixed Models in Medicine. Hoboken, NJ: John Wiley; 2006. Cannon CP, Braunwald E, McCabe CH, Rader DJ, Rouleau JL, Belder R, Joyal SV, Hill

    KA, Pfeffer MA, Skene AM. Intensive versus moderate lipid lowering with statins after acute coronary syndromes. N Engl J Med 2004;350:1495–1504.

    De Backer G, Ambrosioni E, Borch-Johnsen K, Brotons C, Cifkova R,Dallongeville J,

    Ebrahim S, Faergeman O, Graham I, Mancia G, Manger Cats V, Orth-Gomer K, Perk J, Pyorala K, Rodicio JL, Sans S, Sansoy V,Sechtem U, Silber S, Thomsen T, Wood D; Third Joint Task Force of European and Other Societies on Cardiovascular Disease Prevention in Clinical Practice. European guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice. Eur Heart J 2003;24:1601–1610.

    deLemos AS, Wolfe ML, Long CJ, Sivapackianathan R, Rader DJ.Identification of genetic

    variants in endothelial lipase in persons with elevated high-density lipoprotein cholesterol. Circulation 2002;106:1321–1326.

    Jones PH, Davidson MH, Stein EA, Bays HE, McKenney JM, Miller E, Cain VA, Blasetto

    JW. Comparison of the efficacy and safety of rosuvastatin versus atorvastatin, simvastatin, and pravastatin across doses (STELLAR* trial). Am J Cardiol 2003;92:152–160.

    Jones PH, Hunninghake DB, Ferdinand KC, Stein EA, Gold A, Caplan RJ, Blasetto JW.

    Effects of rosuvastatin versus atorvastatin, simvastatin, and pravastatin on non-high-density lipoprotein cholesterol, apolipoproteins, and lipid ratios in patients with hypercholesterolemia: additional results from the STELLAR trial. Clin Ther 2004;26:1388 –1399.

    Jones PH, McKenney JM, Karalis DG, Downey J. Comparison of the efficacy and safety of

    atorvastatin initiated at different starting doses in patients with dyslipidemia. Am Heart J 2005;149:e1.

    LaRosa JC, Grundy SM, Waters DD, Shear C, Barter P, Fruchart JC, Gotto AM, Greten H,

    Kastelein JJ, Shepherd J, Wenger NK. Intensive lipid lowering with atorvastatin in patients with stable coronary disease. N Engl J Med 2005;352:1425–1435.

    Liao JK. Effects of statins on 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme a reductase inhibition

    beyond low-density lipoprotein cholesterol. Am J Cardiol 2005;96(suppl):24F–33F.

  • 18

    McKenney JM, Jones PH, Adamczyk MA, Cain VA, Bryzinski BS, Blasetto JW.

    Comparison of the efficacy of rosuvastatin versus atorvastatin, simvastatin, and pravastatin in achieving lipid goals: results from the STELLAR trial. Curr Med Res Opin 2003;19:689–698.

    Nissen SE, Nicholls SJ, Sipahi I, Libby P, Raichlen JS, Ballantyne CM, Davignon J, Erbel

    R, Fruchart JC, Tardif JC, Schoenhagen P, Crowe T, Cain V, Wolski K, Goormastic M, Tuzcu EM. Effect of very high-intensity statin therapy on regression of coronary atherosclerosis: the ASTEROID trial. JAMA 2006;295:1556 –1565.

    Nissen SE, Tuzcu EM, Schoenhagen P, Brown BG, Ganz P, Vogel RA, Crowe T, Howard

    G, Cooper CJ, Brodie B, Grines CL, DeMaria AN. Effect of intensive compared with moderate lipid-lowering therapy on progression of coronary atherosclerosis: a randomized controlled trial. JAMA 2004;291:1071–1080.

    Stewart LA, Clarke MJ; Cochrane Working Group. Practical methodology of meta-analyses (overviews) using updated individual patient data. Stat Med 1995;14:2057–2079.

    Stewart LA, Tierney JF. To IPD or not to IPD? Advantages and disadvantages of

    systematic reviews using individual patient data. Eval Health Prof 2002;25:76 –97.