Lipid

23
TUGAS UJIAN MINOR PENGUJI: dr. Toni Agus Setiono, Sp.B Oleh: Lisana Shidqin Aliya 108103000046 KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UIN SYARIF HIDAYATULLAH

description

tugas

Transcript of Lipid

Page 1: Lipid

TUGAS UJIAN MINOR

PENGUJI:

dr. Toni Agus Setiono, Sp.B

Oleh:

Lisana Shidqin Aliya

108103000046

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013

Page 2: Lipid

METABOLISME LIPID

Beberapa senyawa kimia di dalam makanan dan tubuh diklasifikasikan sebagai lipid.

Lipid ini meliputi: (1) lemak netral, yang dikenal juga sebagai trigliserida; (2) fosfolipid; (3)

kolesterol; dan (4) beberapa lipid lain yang kurang penting. Secara kimia, sebagian lipid

dasar dari trigliserida dan fosfolipid adalah asam lemak, yang hanya merupakan asam

organic hidrokarbon rantai panjang.

Trigliserida digunakan dalam tubuh untuk menyediakan energi bagi berbagai proses

metabolik, suatu fungsi yang hampir sama dengan fungsi karbohidrat. Akan tetapi, beberapa

lipid, terutama olesterol, fosfolipid, dan sejumlah kecil trigliserida digunakan untuk

membentuk semua membran sel dan melakukan fungsi-fungsi sel yang lain.

Transpor Lipid

Seluruh lemak dalam diet, dengan pengecualian utama beberapa asam lemak rantai

pendek, diabsorbsi dari usus ke dalam limfe usus. Selama pencernaan, sebagian besar

trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak. Kemudian, sewaktu melalui sel

epitel usus, monogliserida dan asam lemak disintesis kembali menjadi molekul trigliserida

baru yang masuk ke dalam limfe dalam bentuk droplet kecil yang tersebar yang disebut

kilomikron. Sejumlah kecil apoprotein B diabsorbsi ke permukaan luar kilomikron. Keadaan

ini membuat sisa molekul protein menonjol ke dalam air di sekitarnya dan karena itu, akan

meningkatkan stabilitas suspensi kilomikron ke dinding pembuluh limfe.

Sebagian besar kolesterol dan fosfolipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan

memasuki kilomikron. Jadi, meskipun kilomikron terutama terdiri atas trigliserida,

kilomikron juga mengandung sekitar 9% fosfolipid, 3% kolesterol dan 1% apoprotein B.

Kilomikron kemudian ditranspor ke atas melalui duktus torasikus dan masuk ke dalam darah

vena yang bersirkulasi pada pertemuan vena jugularis dan subklavia.

Pengeluaran Kilomikron dari Darah

Kira-kira 1 jam setelah makan, makanan yang mengandung sejumlah besar lemak,

konsentrasi kilomikron dalam plasma dapat meningkat 1-2% dari total plasma, dank arena

ukuran kilomikron besar, plasma terlihat keruh dan kadang-kadang kuning. Akan tetapi,

kilomikron mempunyai waktu paruh kurang dari 1 jam, sehingga plasma menjadi jernih

Page 3: Lipid

kembali dalam waktu beberapa jam. Lemak kilomikron dikeluarkan terutama dengan cara

berikut.

Kebanyakan kilomikron dipindahkan dari sirkulasi darah sewaktu melalui kapiler

jaringan adipose dan hati. Keduanya, jaringan adipose dan hati mengandung banyak enzim

lipoprotein lipase. Enzim ini terutama aktif di endotel kapiler tempat enzim menghidrolisis

trigliserida dari kilomikron begitu trigliserida melekat pada dinding endotel, sehingga asam

lemak dan gliserol dapat dilepaskan.

Asam lemak, yang sangat menyatu dengan membrane sel, segera berdifusi ke dalam

sel lemak jaringan adipose dan ke dalam sel hati. Begitu berada dalam sel-sel ini, asam

lemak disintesis kembali menjadi trigliserida, dengan gliserol baru yang disuplai oleh proses

metabolism sel. Lipase juga menyebabkan hidrolisis fosfolipid; proses ini, juga melepaskan

asam lemak untuk disimpan di sel melalui cara yang sama.

Bila lemak yang telah disimpan dalam jaringan adiposa hendak digunakan dalam

tubuh untuk menghasilkan energi, pertama-tama lemak harus ditranspor dari jaringan

adiposa ke jaringan lain. Lemak ditranspor terutama dalam bentuk asam lemak bebas.

Keadaan ini dicapai dengan hidrolisis trigliserida kembali menjadi asam lemak dan gliserol.

Sedikitnya dua jenis rangsangan berperan penting dalam meningkatkan hidrolisis ini.

Pertama, bila sediaan glukosa pada sel lemak tidak adekuat, salah satu hasil pemecahan

glukosa, α-gliserofosfat, juga tersedia dalam jumlah yang tidak cukup. Karena zat ini

dibutuhkan untuk mempertahankan gugus gliserol dari trigliserida yang baru disintesis,

hidrolisis trigliserida akan terjadi. Kedua, lipase sel yang peka-hormon dapat diaktifkan oleh

beberapa hormon dari kelenjar endokrin, dan hormon ini juga meningkatkan hidrolisis

trigliserida dengan cepat.

Sewaktu meninggalkan sel lemak, asam lemak mengalami ionisasi kuat dalam plasma

dan gugus ioniknya segera bergabung dengan molekul albumin protein plasma. Asma lemak

berikatan dengan cara ini disebut asam lemak bebas atau asam lemak tidak teresterifikasi

untuk membedakannya dari asam lemak lain dalam plasma yang terdapat dalam bentuk (1)

ester gliserol, (2) kolesterol, dan (3) zat lainnya.

Konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma pada keadaan istirahat kira-kira 15

mg/dl, yang seluruhnya hanya mencapai 0,45 gram asam lemak dalam seluruh sistem

sirkulasi. Cukup aneh, bahkan jumlah sekecil ini berperan pada hampir semua transpor asam

lemak dari satu bagian tubuh ke bagian lainnya karena alasan berikut:

Page 4: Lipid

1. Meskipun jumlah asam lemak bebas dalam darah sangat sedikit, kecepatan

“penggantiannya” (turn over) sangatlah cepat. Separuh asam lemak plasma

digantikan oleh asam lemak baru setiap 2 sampai 3 menit. Seseorang dapat

menghitung bahwa pada kecepatan ini, hampir semua kebutuhan energi normal

tubuh dapat disediakan oleh oksidasi dari asam lemak bebas yang ditranspor tanpa

menggunakan karbohidrat atau protein sebagai sumber energi.

2. Semua keadaan yang meningkatkan kecepatan pemakaian lemak untuk energi sel

juga meningkat lima hingga delapan kali. Peningkatan yang besar ini terutama terjadi

pada kasus kelaparan dan diabetes, pada kedua keadaan ini, seseorang memperoleh

sedikit atau tidak memperoleh energi metabolism dari karbohidrat.

Pada keadaan normal, hanya sekitar 3 molekul asam lemak yang bergabung dengan

setiap molekul albumin, namun sebanyak 30 molekul asam lemak dapat bergabung dengan

satu molekul albumin bila kebutuhan akan transpor asam lemak sangat besar. Hal tersebut

memperlihatkan betapa bervariasinya kecepatan transport lipid pada keadaan fisiologis

yang berbeda-beda.

DEPOSIT LEMAK

Jaringan Adiposa

Sejumlah besar lemak disimpan dalam dua jaringan tubuh utama, jaringan adiposa

dan hati. Jaringan adiposa biasanya disebut deposit lemak, atau jaringan lemak. Fungsi

utama jaringan adiposa adalah menyimpan trigliserida sampai diperlukan untuk membentuk

energi dalam tubuh. Fungsi tambahan adalah untuk menyediakan penyekat panas untuk

tubuh.

Sel lemak (adiposit) dari jaringan adiposa merupakan modifikasi fibroblast yang

menyimpan trigliserida yang hampir murni dengan jumlah sebesar 80-95% dari keseluruhan

volume sel. Trigliserida di dalam sel lemak umumnya dalam bentuk cair. Bila jaringan

terpapar udara dingin yang lama, rantai asam lemak trigliserida sel, selama 1 minggu,

menjadi lebih pendek atau lebih tidak jenuh untuk mengurangi titik cairnya. Dengan

demikian, lemak selalu dipertahankan dalam bentuk cair. Hal tersebut penting, terutama

karena hanya lemak cair yang dapat dihidrolisis dan ditranspor sel.

Page 5: Lipid

Sel lemak dapat mensintesis asam lemak dan trigliserida dari karbohidrat dalam

jumlah yang sangat kecil, fungsi ini menambah sintesis lemak di hati.

Seperti yang disebutkan di awal, sejumlah besar lipase terdapat dalam jaringan

adiposa, beberapa dari enzim lipase terdapat dalam jaringan adiposa. Beberapa dari enzim

lipase ini mengkatalisis deposit trigliserida sel dari kilomikron dan lipoprotein. Lipase yang

lain, bila diaktifkan oleh hormone, menyebabkan pemecahan trigliserida sel lemak untuk

melepaskan asam lemak bebas. Karena perubahan asam lemak yang cepat, trigliserida

dalam sel lemak diperbaharui satu kali setiap 2-3 minggu, yang berarti bahwa lemak yang

disimpan di dalam jaringan hari ini tidak sama dengan lemak yang disimpan bulan lalu, yang

menunjukkan dinamika penyimpanan lemak.

Lipid Hati

Fungsi utama hati dalam metabolisme lipid adalah untuk (1) memecahkan asam

lemak menjadi senyawa kecil yang dapat dipakai untuk energy, (2) mensintesis trigliserida,

terutama dari karbohidrat tetapi juga dari protein dalam jumlah yang lebih sedikit, dan (3)

mensintesis lipid lain dari asam lemak, terutama kolesterol dan fosfolipid.

Sejumlah besar trigliserida terdapat di hati (1) selama stadium awal kelaparan, (2)

pada diabetes mellitus, dan (3) pada beberapa keadaan lain ketika lemak dipakai untuk

energi bukannya karbohidrat. Pada keadaan ini, sejumlah besar trigliserida dimobilisasi dari

jaringan adiposa, yang ditranspor sebagai asam lemak bebas dalam darah, dan ditimbun

kembali sebagai asam lemak bebas dalam darah, dan ditimbun kembali sebagai trigliserida

di hati, tempat dimulainya tahap awal dari sejumlah besar degradasi lemak. Jadi, dalam

keadaan fisiologis normal, jumlah total trigliserida di hati sangat ditentukan oleh kecepatan

penggunaan lipid sebagai sumber energy secara keseluruhan.

Sel hati, selain mengandung trigliserida, juga mengandung sejumlah besar fosfolipid

dan kolesterol, yang secara kontinu disintesis oleh hati. Sel hati juga lebih mampu

mendesaturasi asam lemak daripada jaringan lain sehingga trigliserida hati secara normal

lebih tidak jenuh dibandingkan trigliserida dari jaringan adiposa. Kemampuan hati untuk

mendesaturasi asam lemak secara fungsional penting untuk semua jaringan tubuh, sebab

banyak elemen struktur dari seluruh sel mengandung jumlah lemak tak jenuh yang cukup

banyak, dan sumber utamanya adalah hati. Desaturasi ini dilakukan oleh suatu

dehidrogenase di sel hati.

Page 6: Lipid

Penggunaan Trigliserida untuk Energi

Sekitar 40% kalori dalam diet khas orang Amerika berasal dari lemak, yang kira-kira

setara dengan kalori yang berasal dari karbohidrat. Oleh karena itu, pemakaian lemak oleh

tubuh untuk energi sama pentingnya dengan pemakaian karbohidrat. Selain itu, banyak

karbohidrat yang berasal dari makanan diubah menjadi trigliserida, lalu disimpan, dan

kemudian digunakan dalam bentuk asam lemak yang dilepaskan dari trigliserida sebagai

sumber energi.

Tahap pertama dalam penggunaan trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol.

Kemudian, asam lemak dan gliserol ditranspor dalam darah ke jaringan yang aktif tempat

oksidasi kedua zat untuk menghasilkan energi. Hampir semua sel—dengan pengecualian

jaringan otak dan sel darah merah—dapat menggunakan asam lemak sebagai sumber

energi.

Gliserol, sewaktu memasuki jaringan yang aktif, segera diubah oleh enzim intrasel

menjadi gliserol-3-fosfat, yang memasuki jalur glikolisis untuk pemecahan glukosa dan

kemudian dipakai untuk menghasilkan energi. Sebelum asam lemak dapat dipakai untuk

energi, asam lemak harus diproses lebih lanjut dengan cara berikut:

- Degradasi dan oksidasi asam lemak hanya terjadi di mitokondria. Oleh karena itu,

langkah pertama pemakaian asam lemak adalah pengangkutan asam lemak ke dalam

mitokondria. Transpor ini adalah proses yang diperantai oleh pembawa. Begitu

berada di dalam mitokondria, asam lemak berpisah dari karnitin dan kemudin

didegradasi dan dioksidasi.

- Molekul asam lemak didegradasi dalam mitokondria dengan melepaskan segmen

berkarbon-dua secara progresif dalam bentuk asetil koenzim A (asetil KoA). Proses

ini disebut proses oksidasi beta untuk mendegradasi asam lemak.

Page 7: Lipid

Sintesis Trigliserida dari Protein

Banyak asam amino yang dapat diubah menjadi asetil KoA yang secara garis besar

digambarkan pada proses berikut:

Asetil KoA kemudian dapat disintesis menjadi trigliserida. Oleh karena itu, bila seseorang

mengkonsumsi protein dalam makanan melebihi jumlah protein yang dapat digunakan

jaringan, sejumlah besar kelebihan ini akan disimpan sebagai lemak.

Sintesis Trigliserida dari Karbohidrat

Setiap kali karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dari yang digunakan

segera sebagai energi atau disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan karbohidrat tersebut

dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan kemudian disimpan dalam bentuk ini dalam

jaringan adiposa.

Pada manusia, kebanyakan sintesis trigliserida terjadi di hati, tetapi sejumlah kecil

juga dibentuk di jaringan adiposa itu sendiri. Trigliserida yang dibentuk di hati terutama

ditranspor oleh lipoprotein berdensitas sangat rendah ke jaringan adiposa tempat zat

tersebut disimpan.

Karbohidrat

Protein LemakGula sederhana(terutama

glukosa)

Asam amino

Asam lemak

+ glisero

lAsetil

KoA

SiklusAsamSitrat2CO2

2H

ATP

Katabolisme

Pencernaan dan absorpsi

Page 8: Lipid

Langkah pertama dalam pembentukan trigliserida adalah konversi karbohidrat

menjadi asetil KoA. Proses ini terjadi selama pemecahan normal glukosa oleh sistem

glikolisis. Karena asam lemak sebenarnya merupakan polimer besar dari asam asetat,

sehingga mudah dimengerti bahwa asetil KoA dapat diubah menjadi asam lemak. Akan

tetapi, sintesis asam lemak dari asetil KoA tidak dicapai dengan hanya membalikkan

pemecahan oksidasi. Oleh sebab itu, proses ini terjadi melalui proses dua langkah yang

menggunakan malonil KoA dan NADPH sebagai perantara utama dalam proses polimerisasi

yang digambarkan sebagai berikut:

Selama pembentukan trigliserida, hanya sekitar 15% energi yang berasal dari glukosa hilang

dalam bentuk panas; 85% sisanya ditransfer untuk disimpan sebagai trigliserida.

Sintesis lemak dari karbohidrat terutama berguna untuk 2 hal:

Langkah 1 :

CH3COCoA + CO2 + ATP(asetil KoA karboksilase)

COOH

CH2 + ADP + PO4-3

O === C ---- CoA

Langkah 2 :

1 Asetil KoA + Malonil KoA + 16 NADPH + 16 H+1 Asam Stearat + 8 CO2 + 9 KoA + 16

NADP+ + 7 H2O

Gambar 68-2. Pembentukan Asam Lemak

Page 9: Lipid

1. Kemampuan berbagai sel tubuh untuk menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen

biasanya kecil; paling banyak hanya beberapa ratus gram glikogen yang disimpan di hati,

otot rangka, dan semua jaringan tubuh lainnya secara bersamaan. Sebaliknya, banyak

kilogram lemak yang dapat disimpan. Oleh karena itu, pembentukan lemak

menyediakan suatu cara penyimpanan energi yang berasal dari kelebihan karbohidrat

(dan protein) yang dicerna untuk digunakan kemudian. Bahkan, rata-rata orang

menyimpan energi dalam bentuk lemak hampir 150 kali energi yang disimpan dalam

bentuk karbohidrat.

2. Tiap gram lemak mengandung hampir dua setengah kali kalori dari energi yang

dikandung tiap gram glikogen. Oleh karena itu, untuk menambah berat, seseorang dapat

menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk lemak daripada dalam bentuk

karbohidrat, yang sangat penting bagi seseorang yang harus bayak bergerak untuk

hidup.

Pengaturan Pengeluaran Energi dari Trigliserida

Jika terdapat sejumlah karbohidrat yang berlebihan dalam tubuh, karbohidrat lebih

dipilih sebagai sumber energi daripada trigliserida. Ada beberapa alasan untuk efek “hemat

lemak” dari karbohidrat ini, sebagai berikut:

Lemak dalam sel jaringan adiposa terdapat dalam dua bentuk: trigliserida yang

disimpan dan sejumlah kecil asam lemak bebas. Keduanya berada dalam keseimbangan

yang konstan satu sama lain. Bila terdapat jumlah α-gliserofosfat yang berlebihan (yang

terjadi bila terdapat kelebihan karbohidrat), α-gliserofosfat akan mengikat asam lemak

bebas dalam bentuk trigliserida yang disimpan. Akibatnya, keseimbangan antara asam

lemak bebas dan trigliserida bergeser ke arah trigliserida; yang menyebabkan hanya

sejumlah kecil asam lemak yang tersedia untuk digunakan sebagai energi. Karena α-

gliserofosfat merupakan produk yang penting dari metabolisme glukosa, ketersediaan

sejumlah besar glukosa secara otomatis menghambat pemakaian asam lemak untuk energi.

Kedua, bila karbohidrat tersedia dalam jumlah berlebihan, asam lemak dibentuk

lebih cepat daripada pemecahannya. Pengaruh ini sebagian disebabkan oleh sejumlah besar

asetil KoA yang dibentuk dari karbohidrat dan oleh konsentrasi asam lemak bebas yang

rendah di jaringan adiposa. Dengan demikian, timbul keadaan yang sesuai untuk konversi

asetil KoA menjadi asam lemak.

Page 10: Lipid

Suatu efek yang bahkan lebih penting yang membantu konversi karbohidrat menjadi

lemak adalah sebagai berikut: langkah pertama, yang merupakan langkah pembatas

kecepatan, dalam pembentukan asam lemak adalah karboksilasi asetil KoA untuk

membentuk malonik KoA. Kecepatan reaksi ini terutama diatur oleh aktivitas enzim asetil-

KoA karboksilase, yang dipercepat dengan adanya perantaraan siklus asam sitrat. Bila

kelebihan jumlah karbohidrat yang dipakai, perantaraan inimeningkat, sehingga

menyebabkan peningkatan pembentukan asam lemak.

(Sumber: Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Bab Metabolisme Lipid:

Hal. 882 – 889. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008)

Page 11: Lipid

TUMOR JINAK LIPOMATOSA

JARINGAN ADIPOSA

Terdapat dua bentuk dasar dari jaringan adiposa, yaitu lemak putih (white fat) dan lemak

cokelat (brown fat).

Lemak Putih (White Fat)

Lemak putih muncul pertama kali secara lambat pada saat perkembangan usia tiga

atau empat bulan intrauterin. Pada tahap awal, 10-14 minggu kehamilan, lemak putih terdiri

dari sisa-sisa sel mesenkimal yang memadat di sekitar pembuluh darah yang sedang

berkembang. Mengikuti tahap ini, preadiposit berbentuk stellata diatur dalam lobulus yang

mengandung jaringan kaya akan kapiler yang sedang berproliferasi. Pada tahap selanjutnya

(14-24 minggu kehamilan) sedikit tetesan minyak merah lipid O-positif dan sudanophilic

muncul dalam sel, secara bertahap mengkonversi mereka ke bulat atau sferis, multivakuola

lipoblas. Glikogen intraseluler umumnya hadir pada tahap perkembangan. Beberapa tetesan

lipid kemudian bergabung membentuk vakuola tunggal dan secara garis besar

menggantikan nukleus, membentuk sel lemak matang, atau liposit. Agregat kecil dari liposit

membentuk lobulus kecil yang muncul di daerah wajah, leher, payudara, dan dinding

abdomen diikuti dengan punggung dan bahu. Lobulus memperbanyak dan memperbesar,

dan pada akhir bulan kelima lapisan lemak subkutan terbentuk di ekstremitas.

Saat postnatal, sel-sel lemak putih memperbesar secara signifikan selama 6 bulan

pertama kehidupan tanpa peningkatan yang signifikan dalam jumlah sel. Fase ini diikuti oleh

peningkatan progresif jumlah adiposit, meskipun ukuran sel tetap konstan. Saat pubertas

terdapat peningkatan dalam ukuran dan jumlah adiposit. Setelah pubertas, adiposit baru

mungkin terus terbentuk sepanjang hidup orang dewasa, meskipun pada tingkat yang lebih

lambat.

Lemak putih mempunyai beberapa fungsi, termasuk isolasi termal dan perlindungan

mekanis. Peran utamanya adalah penyerapan, sintesis, dan penyimpanan lemak serta

pelepasan asam lemak bebas dalam merespon stimulus hormon dan saraf. Fungsi ini

dimediasi oleh lipase lipoprotein, sebuah enzim yang disintesis oleh adiposit dan ditransfer

ke permukaan luminal sel endotel.

Page 12: Lipid

Secara histologi, membedakan lemak putih yang terdiri dari sel-sel bulat atau

poligonal di mana sebagian sitoplasma telah digantikan oleh sebuah droplet lipid yang

besar, hanya menyisakan sedikit dari tepi sitoplasma. Pusat sel ditempati oleh nukelus yang

diratakan dan berbentuk bulan sabit pada penampang melintang, tidak jarang mengandung

satu invaginasi lipid kecil (Lochkern). Diameter sel-sel putih (lipocytes) berukuran hingga 120

µm. Seperti jaringan aktif secara metabolik, lemak putih terdapat banyak pembuluh darah,

dan tampak lebih jelas dalam lemak atrofi dibandingkan lemak normal. Dalam subkutis dan

pada tingkat lebih rendah dalam jaringan yang lebih dalam, sel-sel lemak diatur dalam

lobulus yang dipisahkan oleh sebuah membran tipis jaringan ikat fibrosa. Bentuk lemak

putih yang paling menonjol yaitu di daerah yang mengalami tekanan dan terdapat

kemungkinan memiliki efek bantalan.

Menurut keterangan klasik Napolitano, ultrastruktur sel jaringan adiposa selama

tahap awal pengembangan erat menyerupai fibroblas: sel yang berbentuk gelendong,

memiliki ekstensi sitoplasma ramping, dan mengandung kecil bola mitokondria dan

berlimpah sangat terorganisir retikulum endoplasma. Pada tahap pembangunan retikulum

endoplasma menjadi kurang mencolok, dan satu atau lebih inklusi lipid non-membran

membuat penampilan mereka dalam sitoplasma, biasanya berdekatan dengan nukleus. Ada

juga tidak teratur, halus-muncul, vesikel membran terbatas, aparat Golgi agak kurang

berkembang, dan butiran glikogen (dalam hubungan erat dengan inklusi lipid). Sebuah

lamina basal amorf menetapkan sel terpisah dari kolagen sekitarnya dan saraf

nonmyelinated sesekali, lamina basal hadir di semua tahap diferensiasi selular dan

membantu membedakan preadipocytes dari fibroblas.

Akumulasi seanjutnya dari sitoplasma dan peningkatan jumlah lipid intraseluler

menyebabkan sel lebih bulat, yang ditandai besar, ditengah terdapat droplet lipid, tepi

sitoplasma tipis, dan ditempatkan di perifer, nukleus berbentuk rata atau bentuk bulan

sabit. Ada membran yang memisahkan inklusi lipid sentral dari sitoplasma sekitarnya.

"Cincin meterai" ini merupakan tahap pengembangan seluler dari liposit jaringan adiposa

matang.

Lemak Cokelat (Brown Fat)

Prekursor lemak cokelat adalah sel berbentuk gelendong yang terkait erat dengan jaringan

kapiler. Selanjutnya, ada proliferasi kapiler dan coklat adiposit, dengan organisasi ke dalam

lobulus oleh jaringan ikat fibrosa septa. Sebagai sel menumpuk lipid, mereka awalnya

Page 13: Lipid

unilocular, tetapi dengan accuulation lipid lanjut, beberapa vakuola lipid sitoplasma muncul.

Lemak coklat ditemukan terutama pada bayi dan anak-anak dan secara bertahap

menghilang dari situs dengan bertambahnya usia. Pada anak-anak, coklat timbunan lemak

yang paling mencolok di wilayah interscapular, sekitar pembuluh darah dan otot-otot leher,

sekitar struktur mediastinum, berdekatan dengan hila paru-paru, pada dinding anterior

abdomen, dan sekitarnya struktur intraabdominal dan retroperitoneal termasuk ginjal,

pankreas, dan limpa. Selama masa dewasa, deposito bron persisten lemak di sekitar ginjal,

kelenjar adrenal, dan aorta dan dalam mediastinum dan leher.

Fungsi utama dari lemak coklat adalah memproduksi panas. Telah diperkirakan

bahwa bahkan jumlah kecil dari lemak coklat mampu meningkatkan produksi panas dengan

lebih dari 20%. Proses ini terutama dikendalikan oleh pelepasan norepinefrin dari saraf

simpatik. Thermotenin, protein uncoupling mitokondria unik untuk lemak coklat,

Memisahkan oksidasi asam lemak untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang hilang

sebagai panas. Lemak coklat juga mungkin memainkan peran dalam pengaturan berat pada

orang dewasa. Santos et al. menemukan peningkatan jumlah lemak periadrenal pada orang

kekurangan gizi di otopsi, menunjukkan peningkatan kompensasi dalam nonshivering

thermogenesis untuk mempertahankan suhu tubuh pada mereka yang berkurang lemak

subkutan.

Istilah lemak cokelat mengacu pada penampilan keseluruhan, yang dihasilkan dari

vaskularisasi berlimpah dan banyak mitokondria. Dibandingkan dengan lemak putih, lemak

cokelat cenderung memiliki pola pertumbuhan berlobus yang lebih menonjol. Selnya lebih

kecil (25-40 µm diameter), berbentuk bulat atau polygonal, dan mengandung sejumlah

besar sitoplasma yang sangat eosinophilic dengan pewarnaan hematoxylin-eosin. Sel-sel

yang sebagian besar multivacuolated, dengan sitoplasma granular jelas antara individual

lipid droplet. Bercampur dengan sel-sel dengan vakuola lipid tunggal yang besar,

menyerupai lipocytes. Inti dibulatkan dan terletak di posisi tengah, meskipun inti dapat

dipindahkan ke pinggiran dalam sel dengan vakuola lipid besar seperti lemak putih. Sel-sel

tersebut diatur dalam agregat lobular berbeda dan sangat berkaitan erat dengan jaringan

pembuluh darah yang menonjol dan banyak saraf.

Ada transisi jelas antara lemak cokelat dan lemak putih pada manusia dan hewan,

tetapi lemak cokelat dapat diidentifikasi secara jelas dengan mikroskop elektron. Sel lemak

cokelat lebih kecil dan dapat diakui oleh inklusi lipid kecil dengan mitokondria yang banyak

Page 14: Lipid

dan lebih kompleks dalam struktur. Ada juga ribosom tersebar, jumlah variabel glikogen,

dan retikulum endoplasma kurang berkembang.

Biologi Molekular

Gen CHOP, yang dikenal juga sebagai GADD153, tampaknya terlibat dalam

diferensiasi adipocytic. Gen ini mengkode anggota CCAAT ini? Enhancer binding protein

keluarga (C/EBP), yang mungkin menjadi penghambat faktor lain C/EBP transkripsi diketahui

penting dalam proliferasi sel. Anggota kelompok C/EBP sangat diekspresikan dalam lemak

dan terlibat dalam penangkapan pertumbuhan adiposit tersembuhkan dibedakan. Dalam

myxoid atau bulat liposrcoma sel, t (12; 16)(P13, p11) menghasilkan gen yang menyatu

melibatkan CHOP dan TLS (translokasi dalam liposarcoma), sebuah gen yang menunjukkan

kesamaan struktural dan fungsional yang besar dengan gen EWS sarkoma Ewing.

Imunohistokimia

Adiposit dan tumor lemak jinak dan ganas pewarnaan positif untuk vimentin dan

bervariasi untuk S-100 protein. Baru-baru ini, sebuah antibodi terhadap adiposit lipid-

binding protein p422 (juga dikenal sebagai AP2), protein diekspresikan secara eksklusif di

preadipocytes pada akhir adipogenesis, telah ditemukan untuk noda hanya lipoblast dan sel-

sel lemak cokelat, serta liposarcomas. Utilitas diagnostik antibodi ini belum terbukti.

KLASIFIKASI TUMOR JINAK LIPOMATOSA

Secara luas diasumsikan bahwa tumor jinak lipomatous mewakili kelompok umum

neoplasma yang menyebabkan beberapa keluhan atau komplikasi dan sekarang sedikit

kesulitan dalam diagnostik.

Sebagian besar tumor jinak lipomatous dapat dikelompokkan ke dalam lima kategori:

1. Lipoma, tumor yang terdiri dari lemak matur, mewakili neoplasma mesenkimal yang

paling umum. Mungkin satu atau beberapa dan terjadi sebagai tumor superfisial

(subkutan) atau profunda.

2. Variasi lipoma lebih tidak umum dan berbeda dari lipoma biasa dengan karakteristik

gambar mikroskopis dan pengaturan klinis yang spesifik. Group ini terutama diwakili

oleh angiolipoma, chondroid lipoma, sel spindle dan pleomorfik lipoma, dan

lipoblastoma jinak. "Lipoma Atypical" adalah istilah yang digunakan untuk bentuk

superfisial (subkutan) liposarcoma diferensiasi baik.

Page 15: Lipid

3. Tumor Lipomatosa atau lesi hamartoma timbul dari atau berkaitan erat dengan

jaringan khusus selain jaringan adiposa. Para subdivisi utama kelompok ini adalah

angiomyolipoma, intramuskular dan intermuskuler lipoma, lipoma dari selubung

tendon, saraf fibrolipoma dengan dan tanpa macrodactyly (fibrolipomatous

hamartoma), dan lipoma lumbosakral.

4. Infiltrasi atau proliferasi neoplastik atau non-neoplastik difus lemak matur dapat

menyebabkan kompresi struktur vital atau mungkin sulit dibedakan dengan

liposarcoma diferensiasi baik. Kelompok ini terdiri dari enam entitas: difus

lipomatosis, pelvis lipomatosis, simetris lipomatosis (penyakit Madelung), adiposis

dolorosa (penyakit Dercum), steroid lipomatosis, dan lipomatosus nevus.

5. Hibernoma adalah tumor jinak dari lemak coklat.

LIPOMA

Lipoma soliter, yang terdiri sepenuhnya dari lemak matur, telah diabaikan dalam literatur.

tidak mengherankan mengingat bahwa sebagian besar lipoma tumbuh perlahan. Lipoma

menjadi perhatian dokter hanya jika mereka mencapai ukuran besar atau menyebabkan

masalah kosmetik atau komplikasi karena letak anatomis mereka. Sebagai konsekuensi,

kejadian lipoma yang dilaporkan mungkin jauh lebih rendah dibandingkan kejadian yang

sebenarnya. Namun lipoma tidak diragukan lagi merupakan tumor jaringan lunak yang

paling umum. Hal ini sesuai untuk lipoma subkutan soliter dan lipoma pada umumnya,

terlepas dari jenis histologinya

Page 16: Lipid

INSIDEN

Lipoma jarang terjadi selama dua dekade pertama kehidupan dan biasanya

membuat penampilan ketika lemak mulai menumpuk pada individu tidak aktif. kebanyakan

menjadi jelas pada pasien 40-60 tahun. Bila tidak dipotong, mereka bertahan selama sisa

hidup, meskipun mereka tidak bertambah besar setelah periode pertumbuhan awal.

Statistik untuk kejadian jender bervariasi, tetapi sebagian besar melaporkan insiden yang

lebih tinggi pada pria. Tampaknya tidak ada perbedaan dalam hal ras, dan di Amerika

Serikat, Afrika-Amerika yang terpengaruh dalam proporsi distribusi mereka pada populasi

umum.

LOKALISASI

Dua jenis lipoma soliter dapat dibedakan. Subkutan, atau superficial, lipoma yang

paling umum di daerah punggung atas dan leher, bahu, dan perut diikuti dalam frekuensi

dengan bagian proksimal dari ekstremitas, terutama lengan atas, pantat, dan paha atas.

Mereka jarang ditemui di wajah, tangan, kaki bagian bawah, atau kaki.

Lipoma profunda jarang dibandingkan. Mereka sering terdeteksi pada tahap perkembangan

lebih lanjut dan akibatnya cenderung lebih besar daripada lipoma superfisial. Banyak lokasi

yang mungkin terlibat. Ketika di ekstremitas mereka sering muncul di jaringan subfascial dari

tangan dan kaki, di mana mereka mungkin keliru dengan kista ganglion. Mereka juga

mungkin timbul di daerah juxtaarticular atau periosteum (parosteal lipoma), kadang-kadang

menyebabkan kompresi saraf, erosi tulang, atau hiperostosis kortikal fokal.

MANIFESTASI KLINIS

Keadaan klinis lipoma adalah massa, asimtomatik, tumbuh lambat, bulat atau berbentuk

cakram dengan konsistensi lunak atau pucat. Fakta bahwa massa mengeras setelah

penerapan es telah digunakan oleh beberapa dokter sebagai kriteria diagnostik. Biasanya

ada mobilitas yang baik, dengan lipoma biasa, ketika itu terjadi itu adalah gejala akhir

umumnya terbatas pada angiolipomas besar atau lipoma yang menekan saraf perifer.

Kompresi saraf jarang menyebabkan gangguan sensorik dan motorik dan carpal tunnel

syndrome atau tarsal. Lipoma lebih sering terjadi pada orang obesitas dan sering bertambah

besar selama periode kenaikan berat badan yang cepat. Sebaliknya, penurunan berat badan

yang parah pada pasien cachetic atau selama periode kelaparan yang berkepanjangan

jarang mempengaruhi ukuran lipoma.