Lintasan Elektron Di Medan P-1

25
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKSPERIMEN II LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET (P-1) Nama : R. Herwindo Wijosena Putra NPM : 140310090025 Patner : Rijal Ziya Ulhag NPM : 140310090076 Hari/Tgl Percobaan: K amis, 22 September 2011 Waktu Percobaan : 12.00 -14.30 WIB Asisten : James Ricky N. LABORATORIUM FISIKA LANJUT JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

Transcript of Lintasan Elektron Di Medan P-1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM EKSPERIMEN II LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET (P-1) Nama: R. Herwindo Wijosena PutraNPM: 140310090025 Patner: Rijal Ziya Ulhag NPM: 140310090076 Hari/Tgl Percobaan: Kamis, 22 September 2011Waktu Percobaan : 12.00 -14.30 WIB Asisten: James Ricky N. LABORATORIUM FISIKA LANJUT JURUSAN FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011 LEMBAR PENGESAHAN LINTASAN ELEKTRON DALAM MEDAN MAGNET (P-1) Nama: R. Herwindo Wijosena PutraNPM: 140310090025 Patner: Rijal Ziya Ulhag NPM: 140310090076 Hari/Tgl Percobaan: Kamis, 22 September 2011Waktu Percobaan : 12.00 -14.30 WIB Asisten: James Ricky N. Lap. AwalSpeakenLap. Akhir Jatinangor, 6 Oktober 2011 Asisten, (.................................) BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Atom, merupakan suatu satuan dasar materi, terdiri dari inti atom dan awan elektron (bermuatan negatif). Inti atom tersusun dari proton (bermuatan positif) dan neutron (bermuatan netral). Elektron elektron pada atom terikat terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Elektron bergerak dan menghasilkan medan magnet. Saat elektron begerak melalui medan magnetik, disini terjadilah gaya lorentz. Gaya lorentz adalah gaya yang timbul saat muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada pada suatu medan magnet. Peristiwa itu menyebabkan lintasan elektron membentuk lingkaran, berarti gaya lorentz disini bertindak sebagai gaya sentripetal. I. 2.Identifikasi Masalah Pada praktikum kali ini, kita akan mengamati lintasan elektron yang dipengaruhi oleh suatu medan magnet, serta faktor-faktor yang mempengaruhi lintasan elektron. Contohnya, ketika elektron sedang berputar pada suatu lintasan statis maka disana terjadi gaya loretz yang menuju kearah pusat dan terdapat pula gaya sentripetal yang juga berarah kedalam sehingga menyebabkan gaya lorentz yang mempengaruhi elektron merupakan minus dari gaya sentripetal yang juga mempengaruhi pergerakan elektron. Serta adanya gaya Lorentz yang juga turut mempengaruhi lintasan elektron. I.3.Tujuan Percobaan Menentukan dan menghitung muatan spesifik e/mmelalui defleksi sinar elektron oleh medan magnetik homogen BAB II TEORI DASAR Sudahkitaketahuibahwaelektronmerupakansuatupartikelyang memilikimassadanmuatantertentu.Olehkarenaituakan,haltersebutakan menimbulkansuatumuatanspesifikyangmerupakanperbandingandarimuatan yangdimilikiolehelektrontersebutdengannilaimassayangjugadimilikioleh elektron tersebut. Atas dasar itu pula, dicari nilai muatan spesifik tersebut dengan bantuan dari medan magnetik homogen yang dapat mendefleksikan sinar elektron sehingga dari sini akan dipancarkan suatu sinar defleksi pada suatu tabung hampa udara / vacum yang berbentuk suatu lintasan yang melingkar dengan suatu jari-jati tertentuakibatdaribesarkecilnyategangandanarusyangdiberikanbaikpada pemancarelektronnyasendirimaupunbesartegangandanarusyangdialirkan padakumparanyangdimaksudkanuntukmenciptakanmedanmagnetyang diinginkansehinggabesarmedanmagnettersebutdapatmempengaruhi pergerakan elektron. Ketikaelektronlepasdarikulitnyakarenadipancarkanolehpemancar elektronmakaelektrontersebutmenerimaenergi,danketikaelektrontersebut kembali pada kulitnya elektron tersebut akan memancarkan energi dengan disertai sinaryangmerupkandefleksinyayangbiasadisebutsinarfotontetapipada percobaan ini frekuensinya sangat lemah karena energi yang dilepaskannya sangat lemah. Padasaatelektronkeluardaripemancarelektronmakaiaakanlangsung terpengaruhiolehsuatumedanyangsengajadibuatyaitumedanmagnet homogen,sehinggadarisisniakantimbulsuatugayayangbiasadisebutgaya lorentzyangdisebabkanolehinteraksidarimuatanyangdimilikiolehelektron yangbergerakdanbesarkuatmedanmagnetikhomogendisertaidengan kecepatan dari elektron tersebut bergerak. Sebuahpenghantarberarusmengalamisuatugayaketikadiletakandalam suatumedanmagnetik.Aruslistrikdapatdipandangsengaisuatupartikelyang bermuatanyangsedangbergerak,sehinggakitaberfikirmedanmagnetikyang bekerjapadapartikel-partikelyangbermuatan,sepertiion-ionatauelektron-elektron, menyebabkan timbulnya gaya pada partkel-partikel tersebut. Gayayang dikerjakanpadapenghantartidaklainadalahresultangaya-gayayangbekerja pada elektron-elektron yang bergerak dalam penghantar tersebut. Jika muatan listrik adalahedan bergerak dengan kecepatanvmaka kuat arus adalah sebagai berikut : tqi = Dengan demikian diperolah : tlq ltqil = = lintasan yang ditempuh oleh suatu muatan dalam suatu selang waktu sama dengan besar kecepatan ( t l v / = ), sehingga : qv iltlq il== selanjutnyakitamasukanhubunganinikerumusgayaLorentzsehinggakita dapatkan rumusan sebagai berikut : uusinsinqvb FilB F== karenalintasangerakelektronberupalingkarandantegaklurusdenganarah medanmagneticyangdiciptakanolehkumparanmakaantaramedanmagnetic denganarahkecepatanelektronbergerakmemilikisuadut900,dengandemikian diperoleh rumus sebagai berikut : qvB F = Selanjutnyapadalintasanelektronyangberbentuklingkranmakaakan timbul gaya yang menuju pusat yang disebut gaya sentripetal dengan perumusan : Rvm F2= V B Suatuelektronyangbergerakdalamsuatumedanelektrostatikyang homogen mengalami suatu gaya konstan pada pneyusunan potensialnya. Hasilnya, hukum-hukumyangberhubungandenganpermulaanelektronsamadengan hokumpadasuatubendayangdipengaruhiolehmedangrafitasisetelah ditemukannya kecepatan yang sangat tinggi yang tak terjangkau. Dari Hukum II Newton diperoleh : Eedtx dm =22 dimana: m= massa dari elektron = 9.107 x 10-31 x= panjang dalam meter t= waktu dalam second dxdVE = merupakan gradien dari potensial, volt per meter e= muatanelektron = 1,602 x 10-19 dari persamaan pertama diperoleh Etmedtdxv = =meter per second konstanta diatas menjadi nol karena kecepatan diberikan bernilai nol pada saat t = 0. Intergral terhadap waktu memberikan kita rumusan sebagai berikut : 221Etmex = meters padakeadaaninikonstantabernilainollagiuntukpermulaanelektronyang bergerak dari tempat yang tidak memiliki potensial. F KetikaEx V = terjadielektronmenjadijatuh.Padakeadaan persamaan sebelumnya energi kinetik diberikan oleh permulaan elektron sederajat dengan energi yang hilang atau dilepaskan, Solusi untuk v selanjutnya menjadi : meVmExev2 2==meter per second Sehingga muatan spesifik dapat dihitung dengan persamaan : 2 22xr BUmeA= Arah gaya lorentz dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Berikut ini ilustrasi dalam menentukan gaya lorentz dengan kaidah tangan kanan: Jari-jari tangan kanan diatur sedemikian rupa, sehingga Ibu jari tegak lurus terjadap telunjuk dan tegak lurus juga terhadap jari tengah. Bila arah medan magnet (B) diwakili oleh telunjuk dan arah arus listrik (I) diwakili oleh ibu jari, maka arah gaya lorentz (F) di tunjukkan oleh jari tengah. Gaya lorentz pada penghantar bergantung pada faktor sebagai berikut : (1) kuat medan magnet (B) (2) besar arus listrik (I) (3) panjang penghantar Sehingga dapat dirumuskan : F = B.I.L keterangan : F adalah gaya lorentz (N) B adalah kuat medan magnet (Tesla) I adalah kuat arus listrik (A) L adalah panjang penghantar (m) BAB III METODOLOGI PERCOBAAN III.1. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini diantaranya : 1.Fine Beam tube (FBT) Digunakan sebagai tabung hampa udara untuk menempatkan elektron sehingga bebas bergerak . 2.Helmholtz Coil With Holder (HC) Digunakan untuk menempatkan FBT dan kumparan sehingga keduanya saling berhubungan. 3.Tesla meter Digunakan untuk mengukur besar medan magnetic. 4.Tangansial B Probe 5.Stabilis power supply Digunakan untuk memberikan tegangan masukan pada rangkaian sehingga rangkaian percobaan dapat berjalan dengan baik. 6.Voltmeter Digunakan untuk mengukur tegangan yang mempengaruhi rangkaian EFBT. 7.Controllable Current Source Digunakan untuk mengontrol besarnya aliran arus yang dimasukan kedalam rakaian sehingga pemancaran elektron lebih terencana. 8.AV meter Digunakan untuk mengukur arus dan tegangan. 9.Jangka sorong Digunakan untuk mengukur diameter lingkaran dari lintasan elektron yang berupa deflesi sinar elektron. 10. Kabel-kabel penghubung Digunakan untuk menyambungkan rangkaian yang satu ke rangkaian yang lainnya. III.2. Prosedur Percobaan A.Kalibrasi Arus terhadap Medan Magnet (B= f (I)) 1.Mengangkat Fine Beam Tube dengan hati-hati, simpan di tempat yang aman2.MenempatkanTangentialB-Probeyangsudahdihubungkandengan tesla meter ditengah-tengah antara kedua kumparan Helmholtz ! 3.MenghubungkaninputkumparanHelmholtzdenganControllable Curent source!(Lihat gambar) 4.Menghubungkanteslameterdancontrollablecurrentsourcedengan jaringan PLN 220 V! 5.Menyalakanteslameterdancontrollablecurrentsource,catatangka yang ditunjukkan teslameter untuk setiap variasiyang diberikan (0 2 A) ! B.PengamatanJari-jariLintasanElektronsebagaifungsidari Tegangan r =f(Ua), Pada Arus Konstan. 1.Memastikan sumber arus dan sumber tegangan dalam keadaan mati ! 2.Membuat Rangkaian seperti pada gambar! 3.MenagangkattangentialB-Probe,tempatkandenganhati-hatiFine Beam Tube pada tempat semula. 4.Menyalakan Stabillis Power Supply dan Contollable Curent source ! 5.Denganmemvariasikantegangananodapadaaruskoilkonstan, dengan mengatur e dan f, ukur jarak e dan f sebagai diameter lintasan elektron untuk setiap variasi tegangan anoda ! 6.Melakukan percobaan 5 minimal 10 variasi tegangan (100 V 300 V) 7.Melakukan prosedur 5 dan 6 untuk arus konstan yang berbeda ! (Besar nilai arus tanyakan pada asisten)! C.PengamatanJari-jariLintasanElektronsebagaifungsidariMedan Magnet r = f(B) Pada Tegangan konstan. 1.Memastikan Sumber arus den sumber tegangan dalam keadaan mati ! 2.Membuat rangkaian seperti pada gambar ! 3.Menyalakan Stabilis Power Supply dan Controllable Curent Source ! 4.Denganmemvariasikanauskoilpadategangananodakonstan,amati dancatatperubahandiameterlintasanuntuksetiapvarisiaruskoil dengan mengatur e dan f ! 5.Melakukan percobaan 4 minimal 10 variasi tegangan (1 A 2 A)! 6.Melakukanprosedur4dan5untuktegangananodakonstanyang berbeda ! (Besar nilai tegangan anoda tanyakan pada asisten)! D.MencatatArusSebagaifungsidariTeganganAnoda(I=f(Ua)) Pada Jari-jari konstan. 1.Memastikan sumber arus dan sumber tegangan dalam keadaan mati ! 2.Membuat rangkaian seperti gambar! 3.MenyalakanStabillisPowerSupplydancontrollablecurrentsource, masukkantegangananodamaksimum(300V),aturarussehingga lintasan elektron mempunyai diameter tertentu !4.Memvariasikantegangananoda(300V100V),aturkembaliarus setiapvariasitegangansehinggadiameterlintasanelektronsama dengan diamter padakeadaan awal ! (minimal 10 variasi) 5.Mengulangilangkah3-4,untukdiameterlintasanelektrontertentu lainnya DAFTAR PUSTAKA Beisser, Arthur. 1990. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga. Sears&Zemansky.CollegePhysics.Thirdedition.Addison-Wesley Publishing Company, Inc. 1961. http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/06/gaya-lorentz/ BAB IV PENGOLAHAN DATA IV.1. Data Hasil Percobaan a.Kalibrasi Medan Magnet Sebelumnya sudah dilakukan kalibrasi medan magnet, dan didapatkan nilai berikut : B = (0,8329 I) + 0,0416 mT b.Pengukuran Jari-jari Lintasan Elektron sebagai Fungsi Tegangan r=f(UA) V (Volt) Jari-jari (cm) I = 1 A I = 1.25 A I = 1.5 A I = 1.75 A I = 2 A 1003.72.62.31.61.2 1154.62.92.41.81.4 1304.53.632.52 1454.83.73.12.552.3 1604.83.83.052.652.4 17553.73.252.72.35 1905.54.33.82.752.5 2055.554.553.853.12.85 2205.64.653.953.152.95 2355.74.843.53 c.Pengukuran Jari-jari Lintasan Elektron sebagai Fungsi Medan Magnet r=f(B) I (A)V (Volt)r (cm)I (A)V (Volt)r (cm)I (A)V (Volt)r (cm) 1 1504.61.5 1503.12 1502.2 1604.651603.151602.4 1704.751703.251702.5 1804.81803.351802.55 1905.051903.51902.7 2005.2 2003.7 2002.8 2105.42103.752102.9 2205.52203.92202.95 2305.623042303.05 2405.82404.12403.1 d.Menentukan Hubungan Arus Kumparan Tegangan Anoda (I=f(UA)) pada jari-jari KonstanJari-jari (cm)V (Volt)I (A) 52731.2 42051.2 31541.5 21501.9 11162 IV.2. Tugas Praktikum 1.Membuat Grafik Kalibrasi Medan Magnet B = f (I) Untuk grafik kalibrasi medan magnet, nilai persamaannya sudah tertera di lab, yaitu B = (0.8329 I) + 0.0416 mT. Dari grafiknya dapat kita lihat bahwa semakin besar nilai arus, semakin besar pula medan magnetnya, atau dengan B = 0.8329 I + 0.0416 00.20.40.60.811.21.41.61.80 0.5 1 1.5 2 2.5Medan magnet (mT) Arus (A) Grafik medan magnet terhadap arus(kurva kalibrasi) kata lain nilai arus dan medan magnet berbanding lurus. Hal ini tentu sesuai dengan rumusan berikut ini : lNi B0 = 2.Menghitung Harga e/m untuk Setiap Prosedur Untuk prosedur B: Sebagai sampel data pertama I = 1 A, V = 100 Volt, jari-jari = 3.7 cm.Data medan magnetnya diambil dari data kalibrasi pada prosedur A, dimanaB = (0.8329 I )mT+0,0416 DidapatkanB = 0,8329 x 1 A+0.0416= 0.8467 mT dan B2 = 0.76475 (mT)2 Diameter yang diperoleh dibagi dua untuk mendapatkan jari-jarinya, yaitu :r = 3.7cm, dan r2= 13.69 cm2 , sehingga : 2 22xr BUmeA= ) 10 69 . 13 ( ) 10 76475 . 0 (100 24 6 =x x xxme = 1.91x1011 C/Kg Untuk rata-ratanya : C/Kg 1.74x1011==rata ratarata ratamenimeme Dengan cara yang sama, maka : V (Volt)I = 1 A r (cm)B2 (mT2)r2 (cm2)e/m 1003.70.7647513.691.91E+11 1154.60.7647521.161.42E+11 1304.50.7647520.251.68E+11 1454.80.7647523.041.65E+11 1604.80.7647523.041.82E+11 17550.76475251.83E+11 1905.50.7647530.251.64E+11 2055.550.7647530.80251.74E+11 2205.60.7647531.361.83E+11 2355.70.7647532.491.89E+11 e/m rata-rata1.74E+11 V (Volt)I = 1.25 A r (cm)B2 (mT2)r2 (cm2)e/m 1002.61.172296.762.52E+11 1152.91.172298.412.33E+11 1303.61.1722912.961.71E+11 1453.71.1722913.691.81E+11 1603.81.1722914.441.89E+11 1753.71.1722913.692.18E+11 1904.31.1722918.491.75E+11 2054.551.1722920.70251.69E+11 2204.651.1722921.62251.74E+11 2354.81.1722923.041.74E+11 e/m rata-rata1.94E+11 V (Volt)I = 1.5 A r (cm)B2 (mT2)r2 (cm2)e/m 1002.31.66665.292.27E+11 1152.41.66665.762.40E+11 13031.666691.73E+11 1453.11.66669.611.81E+11 1603.051.66669.30252.06E+11 1753.251.666610.56251.99E+11 1903.81.666614.441.58E+11 2053.851.666614.82251.6598E+11 2203.951.666615.60251.69E+11 23541.6666161.76E+11 e/m rata-rata1.79E+11 V (Volt)I = 1.75 A r (cm)B2 (mT2)r2 (cm2)e/m 1001.62.24752.563.48E+11 1151.82.24753.243.16E+11 1302.52.24756.251.85E+11 1452.552.24756.50251.98E+11 1602.652.24757.02252.03E+11 1752.72.24757.292.14E+11 1902.752.24757.56252.24E+11 2053.12.24759.611.90E+11 2203.152.24759.92251.97E+11 2353.52.247512.251.71E+11 e/m rata-rata2.24E+11 V (Volt)I = 2 A r (cm)B2 (mT2)r2 (cm2)e/m 1001.22.915221.444.76E+11 1151.42.915221.964.03E+11 13022.9152242.23E+11 1452.32.915225.291.88E+11 1602.42.915225.761.91E+11 1752.352.915225.52252.17E+11 1902.52.915226.252.09E+11 2052.852.915228.12251.73E+11 2202.952.915228.70251.73E+11 23532.9152291.79E+11 e/m rata-rata1.94E+11 Dari nilaie/mdiperoleh KSR sebagai berikut : % 100 =LiteraturPercobaan LiteraturKSR Daridatadiatasdiperolehnilaie/mrata-ratauntukteganganberikutnya beserta nilai KSR sebagai berikut : Arus (I)e/m rata-rata (C/Kg)e/m literature (C/Kg)KSR (%) 1 1.74E+11 1.76x1011 1.06 1.25 1.94E+1110.03 1.5 1.79E+111.49 1.75 2.24E+1127.54 2 1.94E+1110.32 Untuk prosedur C: Sebagai sampel data pertama I = 1 A, V = 150 Volt, jari-jari = 4.6 cm.Data medan magnetnya diambil dari data kalibrasi pada prosedur A, dimanaB = (0.8329 I )mT+0,0416 DidapatkanB = 0,8329 x 1 A+0.0416= 0.8467 mT dan B2 = 0.76475 (mT)2 Diameter yang diperoleh dibagi dua untuk mendapatkan jari-jarinya, yaitu :r = 4.6cm, dan r2= 21.16cm2 , sehingga : 2 22xr BUmeA= ) 10 16 . 21 ( ) 10 76475 . 0 (150 24 6 =x x xxme = 1.85x1011 C/Kg Untuk rata-ratanya : C/Kg 1.93x1011==rata ratarata ratamenimeme Dengan cara yang sama, maka : I (A) V (Volt)r (cm) B2 (mT2)r2 (cm2) 1/r2 (cm)-2e/m 1 1504.60.7647521.160.047261.85E+11 1604.650.7647521.620.046251.94E+11 1704.750.7647522.560.044321.97E+11 1804.80.7647523.040.04342.04E+11 1905.050.7647525.500.039211.95E+11 2005.20.7647527.040.036981.93E+11 2105.40.7647529.160.034291.88E+11 2205.50.7647530.250.033061.90E+11 2305.60.7647531.360.031891.92E+11 2405.80.7647533.640.029731.87E+11 e/m rata-rata1.93E+11 I (A) V (Volt)r (cm) B2 (mT2)r2 (cm2) 1/r2 (cm)-2e/m 1.5 1503.11.66669.610.104061.87E+11 1603.151.66669.920.100781.94E+11 1703.251.666610.560.094671.93E+11 1803.351.666611.220.089111.92E+11 1903.51.666612.250.081631.86E+11 2003.71.666613.690.073051.75E+11 2103.751.666614.060.071111.79E+11 2203.91.666615.210.065751.74E+11 23041.6666160.06251.73E+11 2404.11.666616.810.059491.71E+11 e/m rata-rata1.82E+11 I (A) V (Volt)r (cm) B2 (mT2)r2 (cm2) 1/r2 (cm)-2e/m 2 1502.22.915224.840.206612.13E+11 1602.42.915225.760.173611.91E+11 1702.52.915226.250.161.87E+11 1802.552.915226.500.153791.90E+11 1902.72.915227.290.137171.79E+11 2002.82.915227.840.127551.75E+11 2102.92.915228.410.118911.71E+11 2202.952.915228.70.114911.73E+11 2303.052.915229.30.10751.70E+11 2403.12.915229.610.104061.71E+11 e/m rata-rata1.82E+11 Dari nilaie/mdiperoleh KSR sebagai berikut : % 100 =LiteraturPercobaan LiteraturKSR Daridatadiatasdiperolehnilaie/mrata-ratauntukteganganberikutnya beserta nilai KSR sebagai berikut : Arus (I)e/m rata-rata (C/Kg)e/m literature (C/Kg)KSR (%) 1 1.74E+11 1.76x1011 9.4 1.5 1.82E+11 3.67 2 1.82E+11 3.37 Untuk prosedur D: Sebagai sampel data pertama I = 1.2 A, V = 273 Volt, jari-jari = 5 cm.Data medan magnetnya diambil dari data kalibrasi pada prosedur A, dimanaB = (0.8329 I )mT+0,0416 DidapatkanB = 0,8329 x 1.2 A+0.0416= 1.04108 mT dan B2 = 1.083848 (mT)2 Diameter yang diperoleh dibagi dua untuk mendapatkan jari-jarinya, yaitu :r = 5cm, dan r2= 25cm2 , sehingga : 2 22xr BUmeA= ) 10 25 ( ) 10 083848 . 1 (273 24 6 =x x xxme = 2.02x1011 C/Kg Dengan cara yang sama, maka : V (Volt)r (cm)I (A) B2 (mT2)r2 (cm2) e/m 27351.21.083848252.02E+11 20541.21.083848162.36E+11 15431.51.666692.05E+11 15021.92.6377342.84E+11 116122.9152217.96E+11 3.Grafik untuk ketiga prosedur Prosedur B, grafik UA= f (r2) Dari grafik diatas maka didapat : ( )2222rmeBUr f UAA== sehingga : UA=y r2= x nt mtx yrmeBUA+ ==222 Dari persamaan tersebut diperoleh nilai mt dan nt : (untuk I = 1 A) Mt= 7.191 Nt= -13.05; dengan menggunakan data diatas didapat : 102100.764757.191 22xmeBmtme|.|

\| == y = 7.191x - 13.054 y = 8.0643x + 43.468 y = 11.125x + 44.696 y = 14.928x + 59.705 y = 16.968x + 72.397 0501001502002503000 10 20 30 401.0 A1.25 A1.5 A1.75 A2.0 Ajari-jari kuadrat (cm2) Grafik UA= f (r2) tegangan (Volt) C/Kg18.8x1010=me Untuk prosedur C, B2=f (1/r2) Untuk prosedur D, Grafik UA=f (B2) y = -2E-13x + 0.7648 y = -1E-13x + 2.9152 y = 7E-14x + 1.6666 00.511.522.533.50.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.25001.0 A2.0 A1.5 A1/r2 (cm2) BGrafik B2=f (1/r2) y = -138.6x + 395.82 0501001502002503000 0.5 1 1.5 2 2.5Grafik UA=f (B2) IV.3. Analisa Pada praktikum kali ini, kita menghitung muatan spesifik e/m melalui berkas elektron oleh medan magnetik homogen. Kita mendapatkan data berupa nilai diameter lintasan elektron yang terbentuk, arus dan tegangan. Untuk prosedur pertama, kita tidak melakukan percobaan karena nilai kalibrasi medan magnet telah tertera di lab, yaitu B = (0,8329 I) + 0,0416 mT. Untuk prosedur kedua, kita melakukan pengukuran jari-jari lintasan elektron sebagai fungsi tegangan r=f(UA). Disini besar tegangan divariasikan, dan terlihat dari data bahwa semakin besar nilai tegangan, jari-jari lintasan elektron semakin besar juga, atau berbanding lurus. Nilai KSRnya