Limbah B3
Transcript of Limbah B3
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
Tugas PLH
SMA N 4 (BINAAN) Karimun
10/30/2012
Teuku M Arif AuliaXI IPA 1
Bab 1
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Bahan berbahaya dan beracun (B3) didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat dan
atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya (PP
No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun).
Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United
State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat
berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan atau
lingkungan.
Dari kata sifat dan kosentrasinya sudah dapat kita simpulkan bahwa bahan berbahaya dan
beracun merupakan bahan kimia, baik bahan kimia organik maupun anorganik.
Limbah B3 adalah limbah yang mengandung racun dan bahan berbahaya, yang
mungkin secara langsung dan tidak langsung merusak dan/atau mencemari lingkungan atau
membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. Contoh kasus yang paling hangat
adalah Kasus Buyat di Sulawesi, dampak yang diakibatkan dari pencemaran lingkungan yang
disinyalir dari buangan proses sebuah industri pertambangan mengakibatkan rusaknya
eksosistem (pencemaran terhadap ikan dan air) serta mengakibatkan sejumlah penyakit di
masyarakat sekitar.
Aspek paling penting dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
adalah aspek pertanggungjawaban hukum (law liability). Pada limbah B3, selain hasil akhir,
cara pengelolaan juga harus memenuhi peraturan yang berlaku. Untuk itu, diperlukan
sebuah pendalaman terkait dengan konsep pengelolaan limbah B3 dan aspek-aspek hukum
pengelolaan limbah B3 sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman dimana
alam dan mahluk hidup dapat hidup berdampingan dengan berusaha menanggulangi unsur-
unsur kehidupan mahluk hidup.
Limbah B3 ini tidak dapat dikelola seperti mengelola sampah kota yang biasanya
menggunakan kendaraan sampah, tempat pembuangan akhir atau pembakaran dengan alat
pembakar sampah kota, hal ini disebabkan:
1. Limbah B3 mengandung zat beracun yang apabila tercuci dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah disekitar tempat penanamannya yang akibatnya dapat menimbulkan penyakit dan dapat meracuni masyarakat yang menggunakan air tersebut.
2. Limbah B3 dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan baik dalam pengangkutan sampah maupun dilokasi pembuangan akhir.
3. Limbah B3 dapat membakar kulit jika tidak ditangani dengan hati-hati dan aman.
4. Limbah B3 dapat menghasilkan gas beracun yang dapat terhirup oleh masyarakat yang bermukim disekitar lokasi pembuangan akhir.
5. Limbah B3 dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan antara petugas dan masyarakat yang bermukim disekitarnya.
6. Limbah B3 didefinisikan sebagai suatu limbah yang mempunyai satu atau lebih sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mudah meledak (explosive)
b. Mudah terbakar (flammable)
c. Menimbulkan korosi (korosif)
d. Pengoksidasi (oxidizers)
e. Menimbulkan penyakit (infections)
f. Beracun (toxic)
B.Tujuan
1. Mengetahui Jenis-jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
2. Mengetahui golongan limbah pada limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
C.Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)?
2. Golongan apa saja yang ada di limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)?
Bab 2
ISI
A.Contoh Limbah B3
Berikut beberapa contoh Limbah B3 dan pengklasifikasiannya:
No
Limbah Jenis Limbah Keterangan
1
Metil Etil Keton Peroksida
Limbah Pengoksidasi
(oxidizing waste)
Limbah ini berbayaha karena dapat menghasilkan oksigen sehingga dapat menyebabkan kebakaran.
Limbah pengoksidasi didefinisikan sebagai :
a) Limbah yang menyebabkan / menimbulkan kebakaran karena
melepaskan oksigen.b) Limbah peroksida (organik) yang
tidak stabil dalam keadaan suhu tinggi.
2
Jarum Suntik Bekas
Limbah Yang Dapat
Menimbulkan Penyakit
(Infectious Waste)
Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit
seperti Hepatitis dan Kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih
jalan dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.
Limbah ini didefinisikan sebagai :Bagian tubuh manusia, cairan dari tubuh orang yang terkena infeksi
dan limbah dari laboratorium yang terinfeksi kuman penyakit yang
dapat menular.
3
Oli Bekas
Limbah Beracun (toxic
waste)
Limbah ini berbahaya karena mengandung zat pencemar kimia yang beracun bagi manusia dan
lingkungan. Pencemar beracun ini dapat tercuci dan masuk kedalam
air tanah sehingga dapat mencemari sumur penduduk
disekitarnya dan berbahaya bagi penduduk yang menggunakan air
tersebut. Selain itu, debu dari limbah ini dapat terhirup oleh para petugas dan masyarakat disekitar
lokasi limbah. Limbah beracun juga dapat terserap kedalam tubuh
pekerja melalui kulit.
Limbah ini dikatakan beracun apabila limbah tersebut dapat
langsung meracuni manusia atau mahluk hidup lain. salah satu
contohnya adalah pestisida, atau limbah yang mengandung logam
berat atau mengandung gas beracun.
4
Perklorat
Limbah Reaktif
Yang dimaksud dengan reaktif adalah : a. Pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkab perubahan tanpa
peledakan b. Dapat bereaksi hebat dengan air,
apabila bercampur air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi
kesehatan manusia dan lingkungan c. Limbah Sianida, Sulfida, atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12.5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap
beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia
dan lingkungan d. Yang Mudah meledak atau bereaksi
pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius, 760 mmHg)
e. Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak
stabil dalam suhu tinggi
5
Aceton
Limbah Mudah Terbakar
Limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
a. Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan
atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat Celcius akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mmHg b. Bukan berupa cairan, yang pada
temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus c. Limbah yang bertekanan yang mudah
terbakar d. Merupakan limbah pengoksidasi
6
TolueneLimbah Mudah
Terbakar
Limbah ini berbahaya apabila terjadi kontak dengan buangan
(gas) yang panas dari kendaraan, rokok atau sumber api lain karena
dapat menimbulkan kebakaran yang tidak terkendalikan baik
didalam kendaraan pengangkut maupun dilokasi penanaman limbah
(landfill).
Limbah mudah menyala/terbakar ini didefinisikan sebagai:
Limbah yang apabila didekatkan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan muda menyala/terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu yang lama.7
Asam Asetat
Limbah Yang Menimbulkan Korosi/Karat (corrosive
waste)
Limbah yang dalam kondisi asam atau basa (pH < dari 2 atau pH > dari 12.5) dapat
menyebabkan nekrosis (terbakar) pada kulit atau dapat mengkaratkan (mengkorosikan)
logam.
8
Air Accu
Limbah Yang Menimbulkan Korosi/Karat (corrosive
waste)
Limbah jenis ini berbahaya karena dapat melukai, mebakar kulit dan mata terutama pekerja dilokasi pengelolaan atau dapat terlepas dari limbah B3 lain kelingkungan melalui drum berkarat yang berisi
limbah jenis ini.
Limbah yang menimbulkan korosi/ karat didefinisikan sebagai:
Sebagai limbah yang dalam kondisi asam atau basa (ph < 2 atau ph > 12.5) dapat menyebabkan nekrosis
(terbakar) pada kulit atau dapat megkaratkan (mengkorosikan) baja.
9
LPG
Limbah Mudah Meledak
( Eksplosive Waste)
Limbah ini berbahaya selama penanganannya, baik pada saat pengangkutannya maupun saat pembuangannya, karena limbah
jenis ini dapat menimbulkan rekasi hebat dan dapat melukai manusia serta dapat merusak lingkungan.
Limbah mudah meledak dapat didefinisikan sebagai :
Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan cepat, suhu dan tekanan yang tinggi yang mampu merusak
lingkungan sekitarnya.
10
Obat kadaluarsa
Limbah Beracun (toxic
waste)
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut baik jangka pendek atau panjang.
B.Pengelolaan Limbah B3
Dalam upaya penanganan limbah B3, pengindentifikasian karakteristik berbahaya dan beracun dari limbah suatu bahan yang dicurigai, merupakan langkah awal yang paling mendasar. Dengan diketahuinya karakteristik limbah, maka suatu upaya penanganan terpadu akan dapat diterapkan. Yang terdiri dari pengendalian, pengurangan, pengumpul, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir.
Strategi penanganan untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan, adalah :
1. Hazardous waste minimization, adalah mengurangi sampai seminimum mungkin jumlah limbah kegiatan industri.
2. Daur ulang dan recovery. Untuk cara ini dimaksudkan memanfaatkan kembali sebagai bahan baku dengan metoda daur ulang
3. Proses pengolahan. Proses ini untuk mengurangi kandungan unsur beracun sehingga tidak berbahaya dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia dan biologis.
4. Secured landfill. Cara ini mengkonsentrasikan kandungan limbah B3 dengan fiksasi kimia dan pengkapsulan, untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan aman
5. Proses detoksifikasi dan netralisasi. Untuk menetralisasi kadar racun.6. Incinerator , yaitu memusnahkan dengan cara pembakaran pada alat pembakar
khusus.
Tujuan pengelolaan B3 adalah untuk mencegah dan menanggulangipencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali.
Dari hal ini jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula.
Bab 3
Kesimpulan
A.Kesimpulan
Limbah B3 adalah setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun
yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung dapat merusak dan/atau mencemarkan lingkungan hidup
dan/atau dapat membahayakan manusia.
Sumber limbah B3 adalah, setiap orang atau Badan Usaha yang menghasilkan Limbah B3
dan menyimpannya untuk sementara waktu di dalam lokasi kegiatan sebelum Limbah B3
tersebut diserahkan kepada pihak yang bertanggungjawab untuk dikumpulkan dan diolah
Limbah B3 dapat berbentuk padat, cair dan gas yang dihasilkan baik dari proses produksi
maupun proses pemanfaatan produksi industri tersebut yang mempunyai sifat berbahaya
dan sifat beracun terhadap ekosistem
Pengelompokan limbah B3 dapat dikategorikan berdasarkan sifatnya yaitu yang
bersifat flamable (mudah terbakar), explosive (mudah meledak), corrosive(menimbulkan
karat), oxidizing waste (buangan pengoksidasi), infectious waste(buangan penyebab
penyakit), toxic waste (buangan beracun)
Pola penanganan limbah industri harus bersifat terintegrasi, dimulai dari sumbernya,
pewadahan di tempat, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan sampai
dengan pengolahan akhir yang dilakukan secara aman, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Strategi penanganan untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan, adalah hazardous waste
minimization, daur ulang dan recovery, proses pengolahan, secured landfill, proses
detoksifikasi dan netralisasi, incinerator
Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu kegiatan yang mencakup penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan penimbunan akhir.
Tujuan dari pengelolaan limbah B3 adalah untuk melindungi kesehatan masyarakat dan
mencegah pencemaran lingkungan.