LIFTING STUDY K3L DI NTB

OLEH :

IR. AGUS HAKIM

BIDANG SERTIFIKASI, PENGEMBANGAN DAN PENELITIAN A2K4-I WILAYAH NUSA

TENGGARA BARAT

PENDAHULUAN

TINGKAT KECELAKAAN KERJA 2017 NASIONAL MENINGGKAT 20 PERSEN DIBANDING TAHUN 2016.

TOTAL KECELAKAAN KERJA TAHUN 2017 SEBESAR 123.000 KASUS, TOTAL KLAIM Rp917 MILIAR LEBIH.

TOTAL KLAIM TAHUN 2016 Rp 792 MILIAR. JUMLAH KASUS 98.892 KASUS

TAHUN 2015 KEMEN PUPR MENYEBUT ANGKA KECELAKAAN KERJA SEKTOR KONSTRUKSI + INDUSTRI MANUFAKTUR 32 %, SEKTOR TRANSPORTASI 9%, KEHUTANAN 4% DAN PERTAMBANGAN 2%.

ANGKA KECELAKAAN KERJA KONTRUKSI (INFRASTRUKTUR JALAN) PERIODE 1 AGUSTUS 2017 – FEBRUARI TAHUN 2018 TERJADI 10 KASUS. KORBAN MENINGGAL 4 PEKERJAAN DAN 11 PEKERJA ALAMI CIDERA (A2K4-I PUSAT).

KHUSUS DI NTB ANGKA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2017 DARI JANUARI S/D MARET TAHUN 2018 TERJADI SEBANYAK 87 KASUS. TOTAL KLAIM Rp 2.028.202.326,00

DI NTB DARI 87 KASUS SEBANYAK 9 KASUS KECELAKAAN KERJA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI

TERTIMBUN TANAH( PEKERJAAN DRAINASE JALAN )

PERISTIWA 1 JULI 2009 JAM 11.30 WITA, APBD KOTA MATARAM

KORBAN 2 ORANG PEKERJA TERTIMBUN TANAH

GALI TANAH UNTUK DRAINASE DI JALAN ARIF RAHMAN HAKIM KOTA MATARAM

DALAM GALIAN UNTUK GORONG-GORONG 3 METER

LEBAR GALIAN 1,5 METER, PANJANG 80 METER

TANAH LONGSOR AKIBAT TERJADI GETARAN

TIDAK DIBUATKAN PENAHAN DINDING GALIAN

TIDAK ADA PENERAPAN ALAT PELINDUNG

TAHUN 2013 ATAP PUSKESMAS PEMENANG KAB. LOMBOK UTARA ROBOH SAAT KONSTRUKSI. TERTIMPAH GENTENG, KORBAN 1 PEKERJA PATAH TULANG TANGAN, 1 PEKERJAAN PATAH TULANG PUNGGUNG, 1 PEKERJA CIDERA KARENA TERPENTAL (24 DESEMBER 2013 JAM 14.00 WITA)

TOWER CRANE ROBOH( GEDUNG BARU IT UNRAM )

KORBAN 4 ORANG PEKERJA CIDERA. 1 ORANG PEKERJAAN CACAT TETAP KARENA SEBELAH TANGAN (KANAN) DIPOTONG. KORBAN JATUH DARI KETINGGIAN 12 METER DAN TERSANGKUT BESI DI CRANE. 3 CIDERA. KORBAN MENINGGAL 1 ORANG PEKERJA.

KESALAHAN PEN PENAHAN / PEN PENGUNCI TIDAK KUAT / PATAH SAAT TOWER CRANE DIBONGKAR (HUMAN ERROR)

PERISTIWA TERJADI 2 DESEMBER 2014.

TERTIMPAH GIRDER JEMBATAN

17 OKTOBER 2015 (GIRDER PRECAST JEMBATAN BANYUMULEK AKSES BIL)

KORBAN TERGENJET GIRDER JEMBATAN. TIGA PEKERJA CIDERA PATAH KAKI DAN TANGAN. ALAMI CACAT TETAP

MELAKUKAN PEKERJAAN DI LUAR JADWAL TANPA PERINTAH DAN KOORDINASI DENGAN PENGAWASAN DAN AHLI

PERBAIKI PIPA DI ATAS BOILER( PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK PLTU JERANJANG )

PERISTIWA 7 APRIL 2016, JAM 16.30 WITA

KORBAN 1 ORANG PEKERJA ALAMI LUKA, TULANG PUNGGUNG RETAK

ALAMI KECELAKAN KERJA KONSTRUKSI KETIKA TURUN PERBAIKI PIPA, TERJATUH KE DALAM BOILER / TONG.

KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI DI NTB

TANGGAL, 14 Juni 2016 (JEMBATAN SEKAR TEJA ROBOH SAAT KONSTRUKSI, SEKITAR JAM 13.30 WITA). KORBAN 5 PEKERJA MENINGGAL (APBD LOTIM)

PEMBANGUNAN PASAR MODERN JEREWEH( KABUPATEN SUMBAWA BARAT )

PERISTIWA TERJADI 1 OKTOBER 2016

KORBAN TEWAS 1 ORANG PEKERJA/BURUH

KORBAN TEWAS SAAT INSPEKSI BANGUNAN KARENA TERTIMPAH TEMBOK LOS PASAR YANG TIBA-TIBA RUNTUH

PLTU JERANJANG

PERISTIWA 18 MARET 2017, JAM 10.30 WITA

SEORANG PEKERJA MENINGGAL, KEPALA TERTIMPA UJUNG BESI

KORBAN BERUPAYAH MEMPERBAIKI BESI DALAM UKURAN BESAR. BESI SAAT ITU MIRING KE ARAH SELOKAN, KETIKA HENDAK MEMPERBAIKI, TUBUH KORBAN TERJATUH DAN TERKENA UJUNG BESI.

PENYEBAB TERJADI PERISTIWA KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI

1. KOMITMEN PEMERINTAH DAERAH DAN REKANAN MASIH RENDAH DALAM PENERAPAN K3K DAN L PADA PROYEK KONSTRUKSI.

2. PELAKSANAAN PEKERJAAN HANYA MELIBATKAN MANDOR DAN PEKERJA.

3. PEKERJA AHLI ATAU PEKERJA TERAMPIL TIDAK DILIBATKAN LANGSUNG DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI, KECUALI KOMPETISI SKA/SKT SAAT PROSES LELANG.

4. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) MASIH BELUM MEMAHAMI ARTI PENTING KEBERADAAN UNDANG-UNDANG DI BIDANG JASA KONSTRUKSI DAN ATURAN DI BIDANG K3 K DAN L.

5. SIKAP DAN KEBIASAAN PEKERJA YANG TIDAK PAHAM MANFAAT DAN ARTI PENTING PERLENGKAPAN UNTUK MELINDUNGI DIRI SELAMA DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SERTA DISIPLIN KERJA.

6. TERBATASNYA JUMLAH TENAGA AHLI MAUPUN TERAMPIL DI BIDANG K3 KONSTRUKSI, KARENA KETENTUAN UU MEMBATASI PERSYARATAN HARUS LULUSAN ILMU TEKNIK DAN SMK DI BIDANG TEKNIK.

7. MASIH MARAK PRAKTEK PINJAM MEMINJAM PERUSAHAAN DI BIDANG JASA KONSTRUKSI KEPADA YANG TIDAK MEMILIKI KOMPETENSI.

8. HUBUNGAN PEKERJA PROYEK DENGAN PERUSAHAAN MELALUI SISTEM BORONGAN

9. TIDAK ADA PETUGAS KHUSUS YANG DIBERI TANGGUNG JAWAB MENANGANI MASALAH PENERAPAN K3K DAN L PADA SETIAP PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI.

10. PENAWARAN HARGA YANG DIAJUKAN TIDAK MEMPERHITUNGKAN BIAYA UNTUK IMPLEMENTASI K3K DAN L TERMASUK PENGADAAN UNTUK ALAT PELINDUNG DIRI (APD).

11. HARGA YANG DITAWARKAN BERLOMBA-LOMBA UNTUK MENDAPATKAN POSISI URUTAN PENAWARAN TERRENDAH BERDASARKAN PENILAIAN POKJA AGAR DIPEROLEH PELUANG UNTUK DITETAPKAN SEBAGAI PEMENANG.

12. POKJA TIDAK MELAKUKAN EVALUASI YANG PARIPURNA DAN LEBIH MEMENTINGKAN URUTAN PENAWARAN TERRENDAH DENGAN BERDASARKAN PADA SEKADAR PENGAKUAN KESANGGUPAN DARI PESERTA LELANG UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN.

13. TIDAK DITERAPKAN WAKTU HARI UNTUK ISTIRAHAT BAGI PEKERJA KARENA PENERAPAN SISTEM KERJA BORONGAN.

14. TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN TERHADAP KESEHATAN PEKERJA KONSTRUKSI SEBELUM MAUPUN KETIKA DAN SETELAH SELESAI PEKERJAAN KONSTRUKSI.

15. PENERAPAN UNTUK PENYERAHAN BUKTI PEMBAYARAN ASURANSI TENAGA KERJA SEBELUM KONTRAK DITANDATANGANI BELUM DITERAPKAN.

16. KOMPONEN BIAYA OVERHEAD MAKSIMAL 15% ATAU MINIMAL 10% TERLALU BANYAK DIBEBANKAN TERUTAMA TERHADAP JUMLAH AHLI DAN ATAU TENAGA TERAMPIL YANG DIPERSYARATKAN, BAHKAN PADA PROYEK APBN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR JUGA DIBEBANKAN BIAYA PENUGASAN DAN SARANA/PRASARANA PENUJANG TUGAS STAKEHOLDER DARI ASN YANG BERSANGKUTAN.

TERIMA KASIH