li lbm 3 blok 15

14
1. Langkah apa saja yg harus diperhatikan dlm memastikan instrument beserta macam2 nya ? DEFINISI Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematsi dan dipermudah olehnya.contoh:kuisioner,wawncara,pengamatan,inventory dan skala. n o Jenis metode Jenis instrument 1 Amgket(kuisioner) Kuisioner,daftar cocok(checklist),skala,inventory 2 Wawancara Pedoman wawancara,daftar cocok(checklist) 3 Pengamatan Lembar pengamatan,panduan pengamatan,daftar cocok 4 Ujian9(test) Soal ujian,soal test,inventory 5 Dokumentasi Daftar cocok dan table 1. Pemilihan instrument penelitian dipengaruhi oleh bebrapa fktor: data yag didinginkan,sumber data,metode,kedalaman penelitian,dan kemampuan peneliti dalam hal:tehnik,waktu,tenaga dan dana. 2. Langkah-langkah dalam menyusun instrument: - Mengadakan identifikasi variabel2 yang ada dalam rumusan masalah - Menjabarkan variable menjadi sub atau bagian variable

description

blok 15

Transcript of li lbm 3 blok 15

Page 1: li lbm 3 blok 15

1. Langkah apa saja yg harus diperhatikan dlm memastikan instrument beserta macam2 nya ?

DEFINISI Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut

menjadi sistematsi dan dipermudah

olehnya.contoh:kuisioner,wawncara,pengamatan,inventory dan skala.

no Jenis metode Jenis instrument

1 Amgket(kuisioner) Kuisioner,daftar cocok(checklist),skala,inventory

2 Wawancara Pedoman wawancara,daftar cocok(checklist)

3 Pengamatan Lembar pengamatan,panduan pengamatan,daftar cocok

4 Ujian9(test) Soal ujian,soal test,inventory

5 Dokumentasi Daftar cocok dan table

1. Pemilihan instrument penelitian dipengaruhi oleh bebrapa fktor: data yag

didinginkan,sumber data,metode,kedalaman penelitian,dan kemampuan peneliti

dalam hal:tehnik,waktu,tenaga dan dana.

2. Langkah-langkah dalam menyusun instrument:

- Mengadakan identifikasi variabel2 yang ada dalam rumusan masalah

- Menjabarkan variable menjadi sub atau bagian variable

- Mencari indicator setiap sub atau bagian variable

- Menderetkan descriptor dari setiap indicator

- Merumuskan setaiap descriptor menjadi buti2r2 instrumen.

- Melengkapi instrument dengan pedoman atau instruksi dan kata pengantar.

(Suharsimi ari kunto,manjemen penelitian.)

3. Ciri instrument yg baik

- Validitas

- Realibiltas

Page 2: li lbm 3 blok 15

Validitas menunjukan sejauh mana suatu a lat pengukur itu mengukur apa yang

ingin diukur.contoh:bial orang ingin mengikur bart badan maka org trsbut harus

menggunakan timbangan.timbangan ini adalah alat pengukur yang valid bila

digunakan untuk mengukur berta bdn.

Reliabilitas:untuk menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative

konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali tau lebih.contoh meteran adalah

alat mengukur yang reliable dimana apabila digunakan untuk mengukur panjang

hasilnya tetap sama tau beda dengan langkah kaki(bkn reliable.)

Prinsip reabilitas :

Dalam menanyakan fakta atau kenyataan hidup pada sasaran penelitian harus

memperhatikan relevansi pertanyaan bagi responden/menanykan sesuatu yang

dikenal oleh responden.

Pertanyaan yang diajukan harus cukup jelas berdasarkan kemampuan

responden.ini mengingat bahwa intelektual responden berbeda2.

Perlu adanya suatu penekanan atau pengulangan.peneliti kadang menanyakan

pertanyaan dengan satu kali dalam waktu yang berbeda.

Standardisasi,pneliti memakai ukuran pengamatan yang sudah terstandardisasi

keandalanya.

Jenis-jenis instrument

Pengukuran biofisiologis

Adalh pengukuran yang dipergunakan pada tindakan yang berorientasi pada

dimensi fisiologis.

Instrument pengumpulan data pada fisiologis dibedakan menjadi dua macam

In vivo:observasi proses fisiologis tubuh,tanpa pengambilan bahan/specimen dari

tubuh klien.contoh pengukuran tekanan darah terhadap suatu jenis obat.

In vitro:pengambilan bahan/specimen dari klien.contoh:pengambilan urin untuk

memeriksa kadar hormone kortisol,stress,katekolamin,dan penuruna imun.)

Pengukuran observasi

Pengukuran ini dapt dibedakan menjadi 2 yaitu:

Page 3: li lbm 3 blok 15

Tidak terstruktur

Pada pengukuran ini peneliti secra spontan menobservasi dan mencatat apa yang

dilihat dengan sedikit perencanaan.metode ini biasa digunakan untuk menganalisa

data yang kualitatif daripada kuantitatif.

Terstruktur

Peneliti secara cermat mendefinisikan apa yang akan diobservasi melalui suatu

perencanaan yang matang.

Intrumen yang digunakan adalah checklist dan rating scale.

Pengukuran wawancara

Pengukuran kuisioner

Pengukuran skala.

1. Macam-macam dr instrument

menurut jenis variabel yang akan diukur secara garis besar dapat dibedakan dua

jenis instrumen yaitu :

1. instrumen untuk mengukur variabel dengan skala nominal dan ordinal (data

kualitatif)

2. instrumen untuk mengukur skala interval dan rasio (data kuantitatif)

2. Cara menyusun instrument

menurut metode pengumpulan data , instrumen penelitian dapat dibedakan

menjadi alat untuk :

1. melakukan observasi

2. mengumpulkan data melaluui dokumentasi

3. wawancara

4. angket

5. mengumpulkan data kuantitatif (misalnya timbangan , alat pengukur Hb darah

, barometer )

sumber : panduan penelitian oleh : Dr.B.Sandjaja , MSPH

2. Apa saja faktor-faktor dr kriteria inklusi dan eksklusi dipilih ?

a. kriteria inklusi

Page 4: li lbm 3 blok 15

criteria dimna subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi

syrat sebagai sampel.

Karakteristik umum subjek penelitian dari satu populasi target yang

terjangkau akan diteliti.contohnya:responden yang bersedia,bisa baca tulis.

b. kriteria eksklusi

Criteria eksklusi:criteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili

sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel.

Keadaan yang menyebabkan subjek yang memenuhi krteria inklusi namun

tidak dapat tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian(nursalam,2003).

sebagian subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi

karena belrbagai sebab, antara lain :

1. terdapat keadaan atau penyakit lain yang mengganggu pengukuran atau

interpretasi.

2. terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan, seperti pasien yang

tidak mempunyai tempat tinggal tetap, hingga dapat dipastikan akan sulit

ditindaklanjuti.

3. hambatan etis

4. subjek menolak berpartisipasi

Dasar-Dasar Metodologi Penelitian klinis edisi ke-2 Prof .DR.Dr.Sudigdo

Sastroasmoro.Sp.A(K), Prof.Dr.Sofyan Ismail, Sp.A(K)

3. Bagaimana skala pengukuran variabel dan teknik pengolahan data ?

Skala Pengukuran

Pengukuran dalam penelitian biasanya berbentuk symbol atau angka. Skala pengukuran merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi metode analisis data yang digunakan. Skala pengukuran ada 4 kategori diantaranya… 

1. Skala nominal

Skala nominal biasanya berbentuk kategori atau kelompok dari suatu objek, misalnya dalam penelitian kita menggunakan variabel pekerjaan yang dibedakan menjadi dua kategori yaitu swasta dan non swasta yang kemudian diberi angka 1 untuk swasta dan 2 untuk non swasta. Namun perlu diingat angka 1 dan 2 bukan nilai dalam artian

Page 5: li lbm 3 blok 15

sebenarnya, ia hanya digunakan untuk melihat berapa banyak subjek dikelompokkan dalam kategori yang dimaksud seperti distribusi frekuensi atau modus. Skala ini bisa dikatakan skala pengukuran sederhana.

2.Skala ordinal Perkembangan lebih lanjut dari skala nominal adalah skala ordinal, jika skala nominal hanya mengkategorikan secara sederhana dengan angka 1 dan 2 atau 1 dan 0, sedangkan skala ordinal lebih berbentuk rangking sehingga yang digunakan bukan hanya angka 1 atau 2 tetapi bertambah menjadi 1,2,3,4,dan 5. 

3.Skala interval Skala interval merupakan skala lanjutan dari skala ordinal. Skala yang digunakan skala likert yaitu meranking sekaligus memberi nilai. Contoh: Nilai Skala Kategori 1 sangat tidak setuju 2 tidak setuju 3 kurang setuju 4 setuju 5 setuju sekali 

4.Skala Rasio Skala rasio adalah skala interval dan memiliki dasar. Skala rasio ditentukan dengan nilai-nilai tertentu, sehingga tidak ada batasan yang past mengenai pengukuran dengan skala rasio. Misalnya saja ketika seseorang ingin meneliti mengenai ledakan pertumbuhan penduduk, maka skala pengukuran yang digunakan adalah rumus yang berlaku untuk menghitung berapa besar ledakan penduduk dalam satu tahun 

Skala nominal dan ordinal dikategorikan sebagai skala non metric sedangkan skala interval dan rasio dikategorikan sebagai skala metric. 

Metode Analisis Data Menentukan metode analisis data merupakan langkah penting untuk menentukan pengolahan data dan kesimpulan hasil penelitian. Langkah awal menentukan metode analisis data adalah dengan memahami penggunaan skala pengukuran yang digunakan atau dengan menentukan jenis variable dan jumlah variabel. 

satu variable terikat (metric) dan satu variable bebas (non metric) jika variabel Y dan X jumlahnya satu maka analisis yang digunakan adalah analisis univariat atau uji beda rata-rata atau t-test. Jika variabel bebas ukuran non metrik maka alat uji yg digunakan ANOVA 

dua atau lebih variabel terikat dan atau lebih variabel bebas jika variabel Y terdiri dari Y1 dan Y2 sedangkan variabel X jumlahnya lebih dari satu maka analisis yang digunakan adalah analisis MANOVA 

satu variabel terikat dan satu atau lebih variabel bebas 

Page 6: li lbm 3 blok 15

jika variabel Y terdiri dari satu dan variabel X jumlahnya satu atau lebih dari satu maka uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi sederhana atau berganda. 

satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas bisa menggunakan analisis diskriminan atau logistic regression jika variabel bebas berupa kombinasi antara metrik dan nominal dan variabel terikat merupakan skala nominal. Sumber: analisis multivariat, Imam Ghozali 

Macam – macam pengukuran

a. Pengukuran kualitatifmenetapkan ada atau tidaknya nilai atau cirri tertentu

pada subjek penelitian

b. Pengukuran kuantitatif melakukan identifikasi besarkecilnya variasi nilai

Hal2 yg perlu diperhatikan agar terhindar kesalahan dalam pengukuran

a. Dipilih alat yang sudah baku

b. Dilakukan peneraan terlebih dahulu

c. Dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas4. Apa saja macam validitas penelitian ?

3 tipe validitas

o Validitas isi

Validitas isi mencangkup item2 skala yang mencerminkan domain konsep yang

sedang diteliti.

o Validitas konstruk

Berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan sebagai

konsep yang sedang diukur.2 aspek pokok dalam validitas ini adalah secara

teoritis dan statistic.

o Validitas criteria

Menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan mampu

memprediksi suatu variable yang dirancang sebgai criteria.

macam-macam validitas penelitian

validitas dalam (internal validity)

ialah ikhwal kesahihan penelitian yg menyangkut pertanyaan : sejauh mana

perubahan yg diamati dalam suatu penelitian (terutama penelitian eksperimental)

Page 7: li lbm 3 blok 15

benar2 hanya terjadi karena perlakuan yg diberikan (variabel perlakuan) dan

bukan karena pengaruh faktor lain (variabel luar).

validitas luar (eksternal validity)

ialah ikhwal penelitian yg menyangkut pertanyaan : sejauh mana hasil suatu

penelitian dapat dirampatkan (digeneralisasikan) pd populasi induk (asal sampel

penelitian diambil).

Pratiknya, A. Watik. 1986. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran

dan Kesehatan

ciri validitas suatu pengukuran

ketepat ukuran

berarti, disamping secara tepat mengukur apa yg memang akan diukur

(sensitivitas), juga dengan pengukuran tersebut tidak terukur hal lain yg selain yg

akan diukur (spesifitas).

ketelitian, kecermatan

merupakan penggambaran bahwa pengukuran yg dilakukan memenuhi sarat

reliabilitas.

Pratiknya, A. Watik. 1986. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan

unsur-unsur yang berkaitan dalam validitas pengukuran

a. alat ukur

b. metode ukur

c. pengukur (peneliti)

Pratiknya, Ahmad Watik. 2003. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Kedokteran

dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

ciri-ciri reliabilitas

konsisten atau stabilitas

jika pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada obyek yang sama

menghasilkan skor yang sama

ketepatan

jika skor yang diperoleh dengan pengukuran tsb merupakan skor yang

sebenarnya

Page 8: li lbm 3 blok 15

ketelitian

jika penyimpangan skor hasil pengukuran dari skor yang sebenarnya sedikit

sekali atau mendekati nol

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh :

Dr.Ahmad watik Pratiknya

cara pendekatan atau pengujian terhadap reliabilitas pengukuran

pendekatan konsistensi dalam

prinsip : melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan : satu alat

ukur , satu kali pengukuran

pendekatan konsistensi luar

dilakukan dengan dua kali pengukuran pada sekelompok subyek yang

sama.Dikenal 2 teknik pendekatan :

d. teknik uji ulang

prinsip : ialah melakukan uji coba instrumen pada sekelompok subyek dengan

: satu alat ukur dan dua kali pengukuran

e. teknik uji paralel

hasil pengukuran instrumen yang dicoba dibandingkan atau dikorelasikan

dengan hasil pengukuran dengan instrumen yang telah baku atau relaibel.Ui

coba dilakukan pada sekelompok obyek dengan : dua alat ukur dan dua kali

pengukuran

Sumber : dasar – dasar metodologi penelitian kedokteran & kesehatan oleh :

Dr.Ahmad watik Pratiknya

5. Bagaimana cara membuat definisi oprasional ?

Pentingnya Operasionalisasi VariabelVariabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variable dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasionalisasi variable, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variable yang masih bersifat konseptual.

Operasionalisasi variable bermanfaat untuk: 1) mengidentifikasi criteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan; 2) menunjukkan bahwa

Page 9: li lbm 3 blok 15

suatu konsep atau objek mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional; 3) mengetahui bahwa definisi operasional bersifat unik dalam situasi dimana definisi tersebut harus digunakan. Definisi Operasional Didasarkan pada Kriteria yang Dapat DiobservasiYang dimaksud dengan definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain” (Young, dikutip oleh Koentjarangningrat, 1991;23). Penekanan pengertian definisi operasional ialah pada kata “dapat diobservasi”. Apabila seorang peneliti melakukan suatu observasi terhadap suatu gejala atau obyek, maka peneliti lain juga dapat melakukan hal yang sama, yaitu mengidentifikasi apa yang telah didefinisikan oleh peneliti pertama.Lain halnya dengan definisi konseptual, definisi konseptual lebih bersifat hipotetikal dan “tidak dapat diobservasi”. Karena definisi konseptual merupakan suatu konsep yang didefinisikan dengan referensi konsep yang lain. Definisi konseptual bermanfaat untuk membuat logika proses perumusan hipotesa.

Cara-Cara Menyusun Definisi OperasionalAda tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasional, yaitu disebut Tipe A, Tipe B dan Tipe C.Definisi Operasional Tipe ADefinisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat terjadi. Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat membuat gejala menjadi nyata.

Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang sama,  tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya. Definisi Operasional Tipe BDefinisi operasional Tipe B dapat disusun didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu berupa apa yang dilakukannya atau apa yang menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.

Page 10: li lbm 3 blok 15

Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai tinggi di sekolahnya.

Definisi Operasional Tipe CDefinisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun karaktersitik-karaktersitik statisnya.Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik, sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung secara cepat.