Lesi Korosif Esofagus.docx
-
Upload
rahma-cita-halida -
Category
Documents
-
view
427 -
download
25
Transcript of Lesi Korosif Esofagus.docx
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
1/6
Lesi Korosif Esofagus / Esofagitis Korosif
( Khaerunnisa Pratiwi, 09.005 )
I. Esofagitis- Peradangan epitel squamous esophagus (2)- Kerusakan epitel mukosa esophagus sampai kerusakan seluruh dinding esophagus
karena bahan kimia kaustik yang tertelan(3)
i. Etiologi (2) Sering karena GERD Infeksi ( pada pasien imunocompromised ) Radiation Efek erosif dari peminuman obat atau agen korosif
ii. Epidemiologi (2) Sering pada dewasa Berhubungan dengan GERD ( refluks esofagingitis ) Penyebab tersering pada infeksi Candida sp
II. Lesi Korosif EsofagusKerusakan esophagus akibat tertelannya agen kaustik ( alkali kuat / asam )
(1)
Kerusakan sangat tergantung bahan kimia, konsentrasi, jumlah dan lamanya berada di
dalam esophagus(3)
i. Etiologi (3),(2)Bahan kimia yang bersifat alkali atau asam
ASAM BASA
Pembersih toilet Produk yang mengandung ammonia
Produk penghilang karat Pembersih oven
Pembersih semen Detergen pencuci piring otomatis
Baterai cair automotif Pemutih
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
2/6
Racun serangga Air keras ( Natrium hidroksida dan Natrium bikarbonat )
ii. Epidemiologi (2) Agen penyebab tersering berupa produk pembersih 80% sering pada anak-anak ( tidak sengaja tertelan ) Pada dewasa sering karena direncanakan CE pada dewasa lebih sering menyebabkan kematian dibanding pada anak-
anak karena jumlah bahan kimia yang ditelan lebih banyak
CE occupational lebih berbahaya karena produk industri lebih terkonsentrasidibanding produk rumah
iii. Patofisiologi dan Patogenesis (2),(3),(4)
Penelanan zat kaustik /
iritan ( Asam / Basa )
Iritasi sel squamous
Merusak sel-sel epitelNekrosis sel dan otot
Inflamasi
Mediator inflamasi
Edema
Penyumbatan lumen
Odinofagia, disfagia
Menekan trakea
Dyspnea
Menuju
gaster
Nyeri uluhati
Mual - muntah
Thrombosis
PD
Hiperemi
Perusakan lebih dalam
Pengelupasan
lapisan atas
Fibrosis
Stenosis /
striktura /
pemendekanesofagus
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
3/6
iv. Gejala Klinis (1),(2),(3),(4)Gejala klinis sangat bergantung pada berat ringannya kerusakan esophagus.
Keluhan sering dirasakan di daerah bibir, mulut, tenggorokan, leher Dyspnea Disfagia Odinofagia Chest pain / heartburn Abdominal pain Nausea dan vomitus Perdarahan esophagus ( erosi pembuluh darah )
Pada kerusakan yang parah dapat menimbulkan perforasi esophagus,
perdarahan dan kematian.
v. Diagnosis1. Anamnesis
Adakah keluhan yang dirasakan pasien seperti di GK?
Adakah riwayat tertelan atau menelan zat iritan?
2. Pemeriksaan fisikTidak banyak ditemukan kelainan.
a. Daerah mukosa mulut bercak keputihan dan edema yang kemudiandapat timbul perlukaan
b. Stridorc. Dysfagiad. Dipsneae. Nyeri oral dan odinofagiaf. Suara serakg. Hiperkapnea / takipneah. Nyeri dadai. Nyeri abdominal ( nyeri epigastrik )j. Nausea dan vomitusk. Gangguan mukosa nekrosis tebal dan kerusakan berat = cyto
pembedahan
3. Pemeriksaan penunjang Laboratorium
a. Darah
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
4/6
Penilaian pH darah pasien :pH kurang dari 2 atau lebih dari 12,5 kerusakan berat
Penilaian pH saliva mengkonfirmasikan adanya zat yangtertelan, tetapi pH yang normal tiak bisa menyingkirkan
penelanan zat kaustik
Darah lengkap, elektrolit, level BUN, kreatinin, AGD indikasi toksisitas sistemik
b. Urinalisis dan urin outputPemeriksaan ini mungkin berguna untuk menentukan penggantian
cairan yang perlu diberikan
Radiologis dan endoskopia. Radiologis
Dilakukan beberapa jam setelah minum bahan korosif ( kecualipasien gawat )
Satu sampai dua minggu setalah keadaan akut, lakukan kembalipemeriksaan dengan zat kontras untuk menentukan adanya
striktura, pemendekan esophagus dan hiatus hernia. Lakukan
penilaian adakah kelainan lambung berupa stenosis antrum
lambung.
b. EndoskopiUntuk melihat kerusakan mukosa esophagus dan lambung. Hati-hati
perforasi
vi. Diagnosis banding (2)1. GERD ( nausea, vomit )2. Ulkus peptikum ( heartburn, vomit, nyeri dada )3. Angina pectoris ( nyeri dada )4. Gastriris ( heartburn, nausea, vomit )5. Perforasi esophagus
vii. Komplikasi (3)a. Perforasi esophagus mediastinitis, edema laringb. Striktura atau stenosis esophagusc. Fistula trakea
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
5/6
d. Perforasi antrume. Stenosis antrum
viii. Tatalaksana (3)a. Puasakan selama 2472 jamb. Cairan parenteralc. Antibiotika ( mencegah infeksi sekunder )d. Pemberian makanan cair dan minuman dilakukan pada minggu pertama,
tergantung toleransi pasien
e. Dianjurkan pemasangan NGT kecil untuk aspirasi dan pemberian makananf. Antidotum bahan korosif ( membantu menghindari kerusakan mukosa
lebih berat ) :
Alkali kuat, soda kaustik cuka ( vinegar ) yang dilarutkan dalamair dengan perbandingan 1:4, jus buah asam, susu, putih telur dan
minyak zaitun sebagai pelarutnya Asam kuat susu magnesium, alhidrokside Methyl alkohol, ethylene glycol, asam karbolat larutan 10%
ethyl alkohol, 3-4 oz whizky 45% yang diberikan setiap 4 jam
selama 1-3 hari
Fosfor 0,25-3 gr Cu sulfat yang dilarutkan pada segelas air putih Silver nitrat NaCl 1 sendok teh Garam merkuri susu, telur mentah Formaldehid 2 ml ammonium asetat dilarutkan 500ml air putih Arsenic lavase dengan 1% bikarbobat susu dengan putih telur
g. Selama 1 tahun, pasien diawasi untuk menilai ada atau tidaknya strikturaatau stenosis esophagus. Jika ada, lakukan dilatasi. Jika dilatasi tidak
berhasil pembedahan
ix. Prognosis (1),(2),(3),(4)Penanganan cepat, tepat dan jumlah serta konsentrasi bahan yang ditelan
sangat mempengaruhi prognosis pasien
-
7/30/2019 Lesi Korosif Esofagus.docx
6/6
Referensi :
1. Kasper, Dennis L., et al, 2004,Harrisons Principles of InternalMedicine ; edisi 16,McGraw Hills.
2. emedicine.medscape.net / caustic indigestion & / esophagitis3. Hadi, Sujono, 2002, Gastroenterologi ; edisi 1, Bandung : PT. Alumni4. Kumar, Robbins., et al,Robbins Basic Pathology ; Edisi 8, Elsevier