LENGKAP I-V
-
Upload
drdahvianur -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of LENGKAP I-V
BAB I
LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum Desa
1.1 Gambaran secara geografis
Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan
mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah
dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300-370C.
Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185
hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar
pemakaman umum.
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada
gambar 1.1 adalah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung
c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan
Pangkalan
Gambar 1.1 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir
1
Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di
wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten,
mempunyai luas wilayah 4.763.198 ha (47,631km2). Terdiri dari luas daratan
2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3
meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten
Tangerang sekitar 47 km.
Batas – batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah laut Jawa
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang / Kecamatan
Neglasari
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan / Pakuhaji
Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk
Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa Pangkalan,
Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus
Puskesmas Tegal Angus terdapat di:
a) Desa Tegal Angus
b) Jl. Raya Tanjung Pasir
c) Kode Pos 15510
d) Status kepemilikan Tanah : Tanah Pemkab
e) Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
2
f) Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan
Kosambi
g) Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kampung
Melayu
h) Batas wilayah sebelah Barat dengan desa Pakuhaji
Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga
dihubungkan oleh :
A. Jalan
Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108
km, dengan klasifikasi sebagai berikut :
1. Berdasarkan status
a. Jalan Provinsi : 9,5 km
b. Jalan Kabupaten : 5 km
c. Jalan Desa : 93,5 km
2. Berdasarkan kondisi fisik
a. Jalan hotmik : 17,5 km
b. Jalan aspal : 67 km
c. Jalan tanah : 14,5 km
B. Jembatan
a. Jembatan besi : 1 km
b. Jembatan beton : 7 km
C. Sungai / kali
Sungai / kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah
sungai Cisa dan dengan panjang saluran sejauh 12 km
1. Irigasi / Pengairan
Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.
2. Bendungan air / Dam
Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM)
yang menjadi salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat.
3
1.2 Gambaran secara demografi
1.2.1 Situasi Kependudukan
Desa Tanjung Pasir terdiri dari enam kepala dusun, 14 Rukun Warga (RW),
dan 34 Rukun Tetangga (RT) yang dapat dilihat pada gambar 1.2.Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah Desa Tanjung
Pasir adalah 10.225 jiwa terdiri dari 4.115 jiwa laki-laki dan 6.110 jiwa perempuan.
1.2.2 Jumlah Penduduk
Kepadatan penduduk rata-rata 1,625 jiwa/km2. Dengan jumlah rumah tangga
1.485 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3.7 jiwa.
Berdasarkan data dari Kecamatan Teluk Naga pada tahun 2012 jumlah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar
di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah
Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan
No Desa/Kel
Luas
Wilayah
(km2)
Jumlah
Rat
a-R
ata
Jiw
a/
Ru
mah
Kep
adat
anP
end
ud
uk
(km
2 )
Pen
du
du
k
(Jiw
a)
Pen
du
du
k M
isk
in
(Jiw
a)
RT
RW
KK
Ru
mah
1 Lemo 3,61 6,682 734 32 15 1,408 1408 10.31 1850.97
2 Muara 5,14 3,566 490 22 6 793 793 7.19 693.77
3 Pangkalan 7,54 16,888 1,495 35 11 3,229 3229 4.08 2239.79
4 Tanjung
Burung
5,24 7,699 740 16 8 1,484 1572 3.10 1463.55
5 Tanjung Pasir 5,64 9,513 1,348 31 18 1,936 2319 5.32 1686.70
6 Tegal Angus 2,83 9,513 1,081 23 7 1,895 1895 3.30 3361.48
Jumlah 30,02 53,831 5,889 139 45 10,745 10,745 4.33 1794
Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012
4
Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja
Puskemas Tegal Angus dilihat pada grafik 1.1 dibawah ini :
Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok
Umur Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
NO. KELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
2,702
2,657
2,896
2,980
2,910
2,877
2,336
1,994
1,704
1,401
1,135
741
546
337
252
203
2,505
2,511
2,563
2,895
2,960
2,790
2,153
1,888
1,613
1,262
925
656
533
318
281
307
5,207
5,168
5,459
5,875
5,870
5,667
4,489
3,882
3,317
2,663
2,060
1,397
1,079
655
533
510
JUMLAH 27,671 26,160 53,831
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tanggerang 2012
5
1.2.3 Lapangan Pekerjaan Penduduk
Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana
terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan
akses ke daerah Jakarta.
Tabel 1.3. Lapangan Pekerjaan Penduduk Desa Tegal Angus
No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah
1 Buruh 4592
2 Buruh industri 13757
3 Industri rakyat 13536
4 Nelayan 386
5 Pedagang 6373
6 Pengangguran 4004
7 Pensiunan PNS 45
8 Pensiunan TNI/POLRI 43
9 Perangkat Desa 141
10 Pertukangan 4109
11 Petani pemilik 13316
12 Petani penggarap 6063
13 PNS 222
14 TNI/POLRI 65
Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus 2012
1.2.3 Tingkat Pendidikan
Aspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi
kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk Naga. Tingkat pendidikan
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.831 penduduk
hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan seperti terlihat pada tabel dibawah
ini:
Diagram 1.1
6
Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
NO. Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Tidak/belum tamat SD 12598
2 SD/MI 15738
3 SLTP/MTS 4060
4 SLTA/MA 3601
5 AK/Diploma 159
6 Universitas 130
Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2012
1.2.4 Sarana dan Prasarana
1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari:
a. Ruang Kepala Puskesmas : 1 Ruang
b. Ruang TU : 1 Ruang
c. Ruang Dokter : 1 Ruang
d. Ruang Aula : 1 Ruang
e. Ruang Imunisasi : 1 Ruang
f. Ruang Loket : 1 Ruang
g. Ruang Apotik : 1 Ruang
h. Ruang BP umum : 1 Ruang
i. Ruang BP Anak : 1 Ruang
j. Ruang BP Gigi : 1 Ruang
k. Ruang KIA/KB : 1 Ruang
l. Ruang Gizi : 1 Ruang
m. Ruang Gudang Obat : 1 Ruang
n. Ruang TB : 1 Ruang
o. Ruang Lansia : 1 Ruang
p. Ruang Kesling : 1 Ruang
q. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
r. Ruang Mushola : 1 Ruang
s. Ruang Bidan : 1 Ruang
t. Dapur : 1 Ruang
u. Ruang Gudang Perkakas : 1 Ruang
7
v. WC : 6 Ruang
2. Bidan di Desa : 6 orang
3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :
a. Tegal Angus : 7 Posyandu
b. Pangkalan : 10 Posyandu
c. Tanjung Burung : 7 Posyandu
d. Tanjung Pasir : 9 Posyandu
e. Lemo : 6 Posyandu
f. Muara : 6 Posyandu
4. Pembinaan UKBM ( Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ) :
a. Jumlah Posyandu : 45 buah
b. Jumlah Kader Posyandu di bina : 225 orang
c. Jumlah kader dasa wisma dibina : 34 orang
d. Jumlah TOMA (Tokoh Masyarakat) dibina : 60 orang
5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus
Tabel 1.4
Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2011
NoTingkat
Pendidikan
Status Sekolah Jumlah SiswaJumlah
Sekolah
Jumlah
Sekolah
UKS
Guru
UKSNegeri SwastaLaki-
LakiPerempuan
1 Tk 0 6 74 90 6 0 0
2 SD / MI 16 6 3484 3128 22 22 22
3 SLTP / MTs 0 6 815 761 6 0 0
4 SLTA / MA 0 2 190 156 2 0 0
JUMLAH 1616 20 4563 4135 36 22 22
Sumber : Program UKS dan Remaja Tahun 2011
Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.5. Sarana Pelayanan Kesehatan
8
No Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah1 Apotik 02 Balai pengobatan/klinik 13 Polindes 04 Posbindu 65 Poskesdes 16 Posyandu 457 Praktek dokter (perorangan)
Dokter umum 7 Dokter gigi 0 Dokter spesialis 0
8 Puskesmas 19 Puskesmas keliling (pusling) 110 Puskesmas pembantu (pustu) 011 Rumah Sakit Bersalin 012 Rumah Sakit Jiwa 013 Rumah Sakit Khusus Lainnya 014 Rumah Sakit Umum 015 Toko obat 0
Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2011
1.2.5 Kesehatan
Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini
Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :
1. Peningkatan Gizi keluarga
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap
posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.
2. Pencegahan penyakit, Vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi
Balita, pemberian vitamin A.
3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah dengue, Flu
Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.
4. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan susu dan
makanan yang bernutrisi
5. Penyuluhan Kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan
dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.
6. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayur dan tanaman obat keluarga (TOGA),
tabulapot dan Tabulakar.
Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia
di Desa Tanjung Pasir :
1. Poskesdes : 1 unit
9
2. Pos KB Keluarga : - unit
3. Posyandu : 6 unit
4. Pos Mandiri : - unit
5. Klinik Bersalin / BKIA : - unit
6. Praktek dokter / Bidan : 4 unit
7. Praktek Bidan : 4 unit
8. Paraji : 4 orang
9. Keluarga Berencana : - orang
a. Jumlah Pos/ Klinik KB : - unit
b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 334 Pasang
c. Jumlah Akseptor KB :
1. Pil : 127 orang
2. IUD : 14 orang
3. Kondom : - orang
4. Suntik : 190 orang
5. Implan : 13 orang
Ketenagaan Puskesmas Tegal Angus
Staf Puskesmas Tegal Angus berjumlah 30 orang dengan status ketenagaan
seperti tercantum dalam tabel dibawah ini :
10
Tabel 1.6. Kategori Tenaga di Puskesmas Tegal Angus
No Kategori TenagaStatus
JumlahPNS
PTT/TKK
Lain-Lain
1 Dokter Gigi 1 0 0 12 Dokter Umum 3 0 0 33 AKBID 4 6 1 114 AKPER 1 0 0 15 D3 Gizi 1 0 0 16 D3 Kesling 0 0 0 07 Bidan 4 0 0 48 Perawat 3 2 1 69 Pekarya 1 0 0 110 Honor 0 0 2 2JUMLAH 18 8 4 30
Sumber :KetataUsahaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan Puskesmas Tegal Angus berasal dari dana operasional,
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jamkesmas.
Tabel 1.7. Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012
No Sumber BiayaAlokasi Anggaran Kesehatan
(Rp)1 Operasional Puskesmas 68.891.259,-2 Program3 Jamkesmas 90.001.835,-4 BOK 70.347.000,-TOTAL ANGGARAN 230.240.094,-
Sumber : Data TU Puskesmas Tegal Angus, 2012
1.2.6 Ketersediaan Jamban
Berdasarkan data yang diperoleh dari POSKESDES tahun 2010, untuk
ketersediaan jamban di seluruh Desa Tanjung Pasir baik jamban keluarga maupun
jamban umum berjumlah 726 buah.
1.2.7 Ketersediaan Pekarangan
Desa Tanjung Pasir merupakan sebuah desa nelayan yang ada di wilayah
Banten, di desa ini tanaman yang dapat tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan
11
kondisi air yang berkadar garam tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat
menyulitkan untuk bertanaman sayuran, tanaman obat maupun tanaman buah-buahan.
Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan
Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa warga di Desa
Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan dalam berbudi daya
sayuran. (Puskesmas,2011)
Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan
pembelajaran agar budi daya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga
untuk mengurangi pengeluaran akan kebutuhan pangan namun dapat meningkatkan
pendapatan keluarga.
1.2.8 Transportasi
Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan
angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda.
2. Gambaran Keluarga Binaan
Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari 4 keluarga, yaitu :
a. keluarga Tn. Margana,
b. keluarga Tn. Abas,
c. keluarga Tn. Asmin,
d. keluarga Tn. Yasman.
BAB II
GAMBARAN KELUARGA BINAAN
12
1.1. Gambaran Keluarga Binaan
Keempat keluarga binaan yang kami observasi di RT/RW 002/002, Desa
Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang terdiri dari keluarga Tn.
Margana, Tn. Abas, Tn Asmin, dan Tn. Yasman.
Gambar 1. Denah lokasi rumah keluarga binaan di RT 02 RW 02
Desa Tanjung Pasir Bulan Juni 2013
Pangkalan ikan
JL. PERTAMINA
Pangkalan Minyak
Tambak
KETERANGAN :
1. Rumah Tn. Margana
2. Rumah Tn. Abas
3. Rumah Tn. Asmin Tambak
4.Rumah Tn. Yasman
1.1.1. Keluarga Tn. Margana
13
2
TNI
AL
2Km
PUSKESMAS
5Km
1
34
Keluarga binaan terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Margana,
Ny. Asih, An. Nurjanah, dan An. Siska.
Tabel 1.1 Profil keluarga Tn. Margana Di Desa Tanjung Pasir
RT 02/RW 02 Bulan Juni 2013
No Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
(L/P)
Usia
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan
1. Tn.Margana Kepala
keluarga
L 40 SD Nelayan
2. Ny. Asih Istri P 35 SD Pedagang
Pakaian
3. An.
Nurjanah
Anak pertama P 19 SMA Ibu Rumah
Tangga
4. An. Siska Anak kedua P 11 SD Pelajar
Keluarga Tn. Margana bertempat tinggal di RT 02/RW 02 Desa Tanjung Pasir,
Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Margana sebagai kepala
keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Asih dan dua orang anak; anak
pertama bernama Ny. Nurjanah, dan anak kedua bernama An. Siska.
Tn. Margana, berusia 40 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan di daerah
Tanjung Pasir dengan penghasilan berkisar antara Rp. 400.000,00 – Rp 500.000,00
per bulan. Pendapatan Tn. Margana digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan, tabungan untuk sekolah anak,
pengobatan dan lain-lain.
14
Tn. Margana mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga lulus SD. Istrinya, Ny. Asih, yang berusia 35 tahun, bekerja
sebagai pedagang pakaian. Ny. Asih pernah mengenyam sampai pendidikan SD.
Pasangan ini menikah saat berusia 15 dan 20 tahun. Saat hamil Ny. Asih jarang
memeriksakan kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh bidan desa.
Anak pertama pasangan Tn. Margana dan Ny. Asih adalah seorang
Perempuan, bernama An. Nurjanah yang sekarang berusia 19 tahun, sudah menikah
dan mempunyai satu anak. An. Nurjanah pernah diimunisasi sedari lahir dikarenakan
Ny. Asih merasa takut anaknya akan sakit jika tidak diimunisasi. An. Nurjanah pun
pernah dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk memantau perkembangan sang anak.
akan tetapi anak Ny. Asih diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 1,5 tahun
dikarenakan sulitnya ekonomi keluarga untuk membeli susu formula.
Anak kedua pasangan Tn. Margana dan Ny. Asih adalah seorang perempuan,
bernama An. Siska yang sekarang berusia 11 tahun. An. Nurjanah pernah diimunisasi
sedari lahir dikarenakan Ny. Asih merasa takut anaknya akan sakit jika tidak
diimunisasi. An. Nurjanah pun pernah dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk
memantau perkembangan sang anak. akan tetapi anak Ny. Asih diberikan ASI
eksklusif sampai dengan usia 1,5 tahun dikarenakan sulitnya ekonomi keluarga untuk
membeli susu formula.Saat ini Ny. Asih sedang menjalani program Keluarga
Berencana (KB) di bidan terdekat dengan menggunakan KB suntik 3 bulan. Program
ini dijalankan Ny. Asih sampai saat ini.
Keluarga Tn. Margana memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari.
Ny. Asih memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan
sehari-hari ialah nasi, tahu, tempe, dan terkadang makan ikan bila uang mencukupi,
Ny. Asih juga lebih sering memasak tahu dan tempe.
15
Ny. Asih sibuk untuk menagih uang hasil menjual baju. Menurut
penuturannya Ny. Asih semua makanan dimasak sampai matang. Ny. Asih juga sering
membeli makanan diluar seperti gorengan, lontong, nasi uduk dan lain-lain. Ny.Asih
membeli makanan diluar jika sedang tidak sempat memasak, atau bila sedang tidak
enak badan. Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya langsung
berobat ke bidan terdekat yang biasanya ia datang ke rumah bidan atau bidan
dipanggil ke rumahnya. Keluarga Tn. Margana jarang berobat ke Puskesmas karena
menurutnya, Puskesmas cukup jauh dan biaya yang dibutuhkan untuk pergi ke
Puskesmas memakan biaya yang lebih besar dari biaya berobatnya sendiri. Penyakit
yang sering diderita anggota keluarga Tn. Margana adalah batuk serta diare.
Keluarga Tn. Margana tinggal di rumah kontrakan, dengan luas tanah sekitar
21 m2 dan luas bangunan berukuran 3 m x 7 m. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 3 m x 3 m, tidak memiliki ruang
keluarga, dua kamar tidur masing-masing berukuran 3 m x 3 m, ruang dapur
berukuran 1 m x 1 m, tidak memiliki kamar mandi dan jamban didalam rumah,
kelurga ini menggunakan kamar mandi bersama dan jamban bersama, kamar mandi
bersama hanya terdiri dari sumur yang airnya berwarna kuning. Rumah ini terletak di
tengah pemukiman padat pesisir pantai. Sebagian besar ruangan di dalam rumah ini
berlantaikan keramik dan beratapkan asbes. Sebagian besar dinding rumah terbuat
dari batu bata. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki dua jendela di pintu masuk yang
masing-masing berukuran 120 cm x 40 cm. Jendela tersebut berfungsi sebagai
ventilasi untuk aliran keluar masuk udara dan sinar matahari ke dalam rumah.
16
Keluarga ini tidak memiliki kamar mandi dan jamban. Menurut keluarga Tn.
Margana, keluarganya menggunakan empang yang digunakan juga oleh seluruh
warga untuk buang air besar. Kamar mandi dan dapur rumah Tn. Margana tersebut
memiliki sumber air sumur, tetapi sumur ini hanya berisi air asin dan hanya
digunakan untuk beberapa keperluan, seperti membilas alat makan, mencuci baju,
mandi dan memasak air. Keluarga Tn. Margana tidak menggunakan air PAM.
Di rumah keluarga ini juga sering terdapat tikus, dan tidak pernah ada
pemberantasan tikus di sekitar rumah keluarga tersebut. Keluarga Tn. Margana tidak
memiliki pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari. Sampah-sampah
dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir yang berada di tepi empang
lalu dibakar. Di depan rumah keluarga ini banyak berkeliaran ayam dan kambing
yang sering membuang kotoran di depan rumah keluarga ini.
17
Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. Margana
E
W
Tabel 1.2 Faktor Internal Keluarga Tn. Margana
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn.Margana merokok sekitar satu sampai dua
bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan
merokok ini dilakukan didalam dan diluar
rumah.
18
Kamar 2
Kamar 1
Kandang ayam
Tampak Belakang
Tampak Depan
Sumur
Dapur
Ruang Tamu
7 Meter
3 Meter
2 Olah raga Keluarga Tn. Margana tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
3 Pola Makan Ny. Asih memasak sendiri dengan komposisi
makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan,
dan jarang memakan sayur, buah-buahan,
apalagi susu.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi ke bidan terdekat
dari rumahnya.
5 Menabung Ny. Asih jarang menabung karena uangnya
habis untuk keperluan makan.
6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Margana bekerja sebagai nelayan. Ia
berangkat mencari ikan di laut jam 5.00
WIB dan pulang pada pukul 19.00 WIB
b. Ny. Asih bekerja sebagai pedagang baju dan
menagih uang ke para pelanggannya.
c. An. Nurjanah sudah menikah dan telah
mempunyai anak satu. Ia tidak bekerja.
d. An. Siska seorang pelajar yang masih
bersekolah kelas 4 SD.
19
Tabel 1.3 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Margana
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 3 x 7 m2 dengan lantai keramik dan
dinding terbuat dari batu bata dan semen.
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 3
m x 3 m, dua kamar tidur yang masing-masing
berukuran 2 m x 3 m, 2 m x 3 m. Juga terdapat
dapur yang berukuran 1 m x 1 m dan ruangan ini
menyatu dengan kamar serta tidak disertai
dengan adanya tempat pembuangan asap. Tidak
mempunyai kamar mandi dan jamban.
3. Ventilasi Terdapat dua buah ventilasi berupa jendela di
ruang tamu berukuran masing-masing 120 cm x
40 cm dan tidak pernah dibuka. Hal ini tidak
sesuai dengan luas lantai rumah. (luas ventilasi
kurang dari 10% dari lantai rumah).
4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah jendela berukuran 120 x
40 cm pada bagian depan rumah.
b. Tidak terdapat jendela pada kamar.
c. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 3
berwarna kuning. Serta satu buah di teras
rumah berwarna putih sehingga penerangan
cukup baik.
5. MCK a. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air
20
besar keluarga Tn. Margana pergi ke
empang.
b. Tidak memiliki kamar mandi, jika ingin
mandi keluarga Tn. Margana pergi ke sumur.
6. Sumber Air Tidak ada, keluarga Tn. Margana membeli air
jerigen tiap hari untuk keperluan minum dan
memasak.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke lubang
yang di depan rumahnya yang tidak mengalir.
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga di buang ke belakang
rumah. Sampah di tumpuk terlebih dahulu
hingga cukup banyak lalu dibakar.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kiri rumah terdapat rumah
tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga
Tn. Margana masih banyak sampah yang
berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya. Masih
banyak tetangganya yang membuang sampah di
pekarangan rumah maupun di empang.
1.1.2 Keluarga Tn. Abas
21
Keluarga Tn. Abas terdiri dari 2 orang anggota keluarga, yaitu Tn. Abas dan Ny.
Asroh.
Keluarga Tn. Abas
Tabel 2.1 Profil Keluarga Tn. Abas di Desa Tanjung Pasir
RT 02/RW 02 Bulan Juni 2013
No. Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
(L/P)
Usia
(Tahun)
Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. Abas Kepala
Keluarga
Laki-laki 70 th SD Penjaga
empang
2. Ny. Asroh Istri Perempuan 65 th SD Ibu rumah
tangga
Keluarga Tn. Abas bertempat tinggal di RT/RW 02/02 Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Abas sebagai
kepala keluarga tinggal dengan istrinya yang bernama Ny. Asroh. Tn. Abas yang
saat ini berusia 70 tahun bekerja sebagai penjaga empang dengan penghasilan
berkisar antara Rp 600.000-750.000 per bulan, dengan latar belakang pendidikan
Tn.Abas adalah SD. Pendapatan Tn. Abas digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, seperti membayar air PAM, makanan berobat Ny. Asroh dan
lain-lain. Tn. Abas dan Ny. Asroh menikah 2 tahun yang lalu dan tidak
mempunyai keturunan. Istri Tn. Abas yang bernama Ny. Asroh, yang saat ini
berumur 65 tahun. Dalam kesehariannya Ny. Asroh bekerja mengurus rumah
tangga seperti memasak, mencuci pakaian dan membersihkan rumah.
22
Ny. Asroh tidak pernah menjalani program Keluarga Berencana (KB).
Pendidikan terakhir Ny. Asroh adalah 3 SD dan ia tidak dapat membaca maupun
menulis. Keluarga Tn. Abas tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah
seluas 6 x 4 m2. Rumah ini dihuni oleh mereka sejak 2 tahun yang lalu. Rumah
terdiri dari sebuah ruang tamu berukuran 3 m x 2 m yang sering digunakan untuk
tempat makan dan beristirahat. Di dalam ruang tamu terdapat sebuah TV, lemari,
dan sebuah meja. Di dalam ruang tamu terdapat 3 buah ventilasi berbentuk
segitiga yang terdapat di atas pintu depan rumah, di ruang tamu dan di dapur.
Terdapat 1 buah jendela namun tidak dapat dibuka, cahaya matahari dapat masuk
ke dalam rumah. Di samping ruang tamu terdapat 1 buah kamar tidur dengan
ukuran 2 m x 2 m yang hanya dibatasi oleh 1 buah lemari sebagai pembatas
dengan ruang tamu, tetapi tidak terdapat ventilasi dan pencahayaan yang kurang.
Di dalam kamar tersebut tidak terdapat jendela untuk pencahayaan.
Dibagian belakang terdapat 1 dapur yang tidak disertai dengan adanya
tempat pembuangan asap berukuran 2,5 m x 1,5 m. Di sebelah dapur terdapat 1
kamar mandi dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m tanpa jamban dengan 1 ember untuk
mandi di dalamnya. Dapur dan kamar mandi dibatasi oleh tembok. Kamar tidur
dan bagian belakang rumah dibatasi oleh tembok. Sebagian besar dinding rumah
terbuat dari batu bata dan semen. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan 1 pintu
belakang, 1 jendela di ruang tamu (bagian depan rumah). Lantai rumah pada
ruang tamu dan dan ruang tidur terbuat dari keramik. Lantai rumah pada dapur
dan kamar mandi terbuat dari semen. Kamar mandi Tn. Abas memiliki sumber air
PAM, air ini dialirkan dari PAM terdekat dengan biaya Rp 30.000 per bulan.
Atap rumah Tn. Abas terbuat dari genteng.
23
Rumah keluarga Tn. Abas berada di lingkungan perumahan padat, dimana
bagian kanan berbatasan dengan tambak ikan dan bagian depan terdapat rumah
tetangga dan di bagian kirinya terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah
tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga dan tidak terdapat
tempat pembuangan sampah.
Ny. Asroh memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering
memasak makanan dengan menu yang relatif sama untuk setiap harinya, seperti
tahu, tempe, dan seringkali ikan. Keluarga Tn. Abas jarang memakan sayur dan
buah-buahan. Sehari- harinya mereka makan besar 2 kali sehari. Semua makanan
dimasak sampai matang, menurut penuturan Ny. Asroh mereka juga sering
membeli makanan diluar seperti gorengan atau pecel ayam. Mereka melakukan
kegiatan mencuci tangan sebelum makan dan setelah membersihkan rumah.
Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Abas belum pernah mengalami sakit
yang serius sehingga mereka harus dirawat di Rumah Sakit. Gangguan kesehatan
yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk pilek, dan pusing
kepala. Ny. Asroh mengatakan ia mempunyai penyakit darah tinggi dan kencing
manis. Menurut penuturan Ny. Asroh, ia rutin memeriksakan penyakitnya ke
dokter terdekat dari rumahnya ketika obatnya habis. Ketika ada anggota keluarga
yang sakit biasanya mereka akan langsung memeriksakan diri ke bidan, atau
langsung ke dokter terdekat. Keluarga Tn. Abas jarang berobat ke Puskesmas.
Keluarga ini tidak memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk
berobat, karena urusan untuk pembuatan kartu tersebut lama menurut Tn.Abas.
24
Kebiasaan merokok sudah laama tidak dilakukan oleh Tn. Abas. Untuk
olahraga, Tn. Abas jarang melakukannya dikarenakan setiap pagi ia langsung
berangkat ke tempat kerjanya yang jauh dari rumah. Ny. Asroh juga jarang
melakukan olahraga, setiap ada kegiatan senam lansia dari puskesmas ia jarang
ikut serta dalam kegiatan itu. Ny. Asroh lebih suka berjalan ke depat rumah untuk
berbincang-bincang dengan tetangga rumahnya. Dirumah keluarga ini juga sering
terdapat tikus,dan tidak pernah ada pemberantasan tikus disekitar rumah keluarga
tersebut.
Dikarenakan keluarga Tn. Abas tidak memiliki fasilitas jamban di
rumahnya, anggota keluarga biasanya melakukan aktifitas buang air besar di
tambak ikan yang berada di dekat rumah dan mereka baru membersihkan sisa
kotorannya ketika berada dirumah. Mereka membersihkan kotorannya dengan air
dan sabun. Mereka menggunakan alas kaki ketika pergi ke luar rumah. Keluarga
Tn. Abas tidak memiliki pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari.
Sampah-sampah dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir yang
berada di dekat rumah dan di sekitar tambak ikan, tetapi sampah tidak langsung
dibuang, melainkan dikumpulkan terlebih dahulu baru setelah sampah menumpuk
dibakar.
25
S
Gambar 3. Denah Rumah Tn. Abas
Tabel 2.2 Faktor internal Keluarga Tn. Abas
No. Faktor Internal Permasalahan
1. Kebiasaan merokok Tn. Abas sudah lama berhenri merokok,
sejak menikah dengan Ny. Asroh, Tn. Abas
menghentikan kebiasaan merokoknya
2. Olah raga Keluarga Tn. Abas tidak ada yang memiliki
kebiasaan olahraga. Mereka hampir tidak
pernah melakukan kegiatan olahraga
3. Pola Makan Ny. Asroh memasak sendiri makanan untuk
keluarganya dengan komposisi makanan
nasi, tahu, tempe dan kadang-kadang jika
ada uang dengan ikan bandeng/tongkol. Ny.
Asroh jarang memasak sayur dan memakan
buah-buahan. Ny. Asroh dalam kira-kira
26
SW
W
seminggu sekali ia membeli lauk pecel
ayam di dekat rumahnya.
Menurut Tn. Abas untuk menunjang
aktivitas sehari-harinya ia biasa
menghabiskan 2 cangkir kopi per hari.
Untuk menu dan pola makan saat jam kerja
menurut Tn. Abas tidak terlalu ia
perhatikan, ia terbiasa makannasi dengan
tempe atau ikan.
4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Abas pergi
berobat ke bidan. Apabila tidak sembuh,
mereka berobat ke dokter. Ny. Asroh jarang
berobat ke Puskesmas. Kebiasaan membeli
obat warung jika sedang sakit disangkal Ny.
Asroh
5. Menabung Ny. Asroh tidak dapat menyisihkan sisa
uang dari anggaran belanja rumah tangga
untuk keperluan tidak terduga atau
ditabung.
6. Aktivitas sehari-hari a. Tn. Abas berprofesi sebagai penjaga
empang dengan jam kerja yang tidak
menentu
b. Ny. Asroh bekerja sebagai ibu rumah
tangga
Tabel 2.3 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Abas
27
No. Faktor Eksternal Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 4 m2 dengan lantai keramik
dan sebagian semen
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu
berukuran 3 m x 2 m. Terdapat 1 buah
kamar tidur dengan berukuran 2 m x 2 m.
Juga terdapat 1 dapur yang tidak disertai
dengan adanya tempat pembuangan asap
berukuran 2,5 m x 1,5 m dan terdapat 1
kamar mandi tanpa jamban berukuran 1,5
m x 1,5 m di sebelah dapur.
3. Ventilasi Terdapat 3 buah ventilasi yang terdapat di
atas pintu, di ruang tamu dan di dapur.
Dengan ukuran masing-masing 20 cm x 20
cm. Hal ini tidak sesuai dengan luas lantai
rumah (luas ventilasi kurang dari 10% dari
lantai rumah).
4. Pencahayaan a. Terdapat satu jendela berukuran 2 m x
1 m di ruang tamu.
b. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah,
semua lampu berwarna kuning. Serta
satu buah di teras rumah berwarna
putih.
5. MCK a. Tidak memiliki jamban, jika ingin
buang air besar keluarga Tn. Abas pergi
28
ke empang di belakang rumah.
b. Kamar mandi yang beralaskan semen,
dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m, terletak
di dalam rumah.
6. Sumber air Terdapat sumber air di dalam rumah, yang
berasal dari air PAM dengan bayaran Rp
30.000 per bulan.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke
empang yang berjarak dua meter dari
rumah dan limbah padat di buang di lahan
kosong dekat empang.
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga di buang di lahan
kosong dekat empang di samping rumah.
Sampah di tumpuk terlebih dahulu dan di
bakar setiap harinya.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan terdapat lahan kosong
yang dipakai untuk menjemur pakaian, di
sebelah kiri dan depan rumah terdapat
rumah tetangga yang dikelilingi oleh
beberapa pohon. Di lingkungan sekitar
rumah keluarga Tn. Abas masih banyak
sampah yang berserakan di lahan kosong
dekat empang karena masih banyak
tetangganya yang menumpuk sampahnya
tanpa di bakar.
29
1.1.3. Keluarga Tn. Asmin
Keluarga binaan terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Asmin, Ny.
Rijah, An. Khairuddin , An. Agus
Tabel 3.1 Profil keluarga Tn. Asmin Di Desa Tanjung Pasir
RT02/RW02 Bulan Juni 2013
No Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
(L/P)
Usia
(Tahun)
Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Asmin Kepala
keluarga
L 39 Lulus SD Tukang
Parkir
2 Ny. Rijah Istri P 37 Lulus SD Ibu rumah
tangga
3 An.
Khairuddin
Anak pertama L 19 Kelas 2
SMA
Pelajar
4 An. Agus Anak kedua L 9 Kelas 3 SD Pelajar
Keluarga Tn. Asmin bertempat tinggal di RT 02/RW 02 Desa Tanjung Pasir,
Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn.
Asmin sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Rijah dan dua
orang anak; anak pertama bernama Khairuddin dan anak kedua bernama Agus.
Tn. Asmin, berusia 39 tahun, bekerja sebagai seorang tukang parkir didaerah
tempat wisata tanjung 88 dengan penghasilan berkisar antara Rp. 700.000,00 – Rp
30
750.000,00 per bulan. Pendapatan Tn. Asmin digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan, untuk sekolah anak, dan lain-
lain.
Tn. Asmin mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam
pendidikan hingga kelas 6 SD. istrinya, Ny. Rijah, yang berusia 37 tahun, juga bisa
membaca dan menulis karena dia juga sempat mengenyam pendidikan hingga kelas 6
SD, namun Ny. Rijah hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasangan ini menikah
saat berusia 16 dan 18 tahun. Saat hamil Ny. Rijah sering memeriksakan
kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh bidan desa.
Anak pertama pasangan Tn. Asmin dan Ny. Rijah adalah seorang laki-laki,
bernama Khairuddin yang sekarang berusia 19 tahun. Khairuddin diimunisasi lengkap
sedari lahir. Khairuddin pun sering dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk memantau
perkembangan sang anak. dan anak Ny. Rijah diberikan ASI eksklusif sampai dengan
usia 1,5 tahun dan dilanjutkan dengan mendapat makanan tambahan. Saat ini
bersekolah kelas 2 SMA. Saat ini Ny. Rijah sedang menjalani program Keluarga
Berencana (KB) di bidan terdekat dengan menggunakan KB implan 5 tahun. Program
ini dijalankan Ny. Rijah sampai saat ini.
Keluarga Tn. Asmin memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Rijah
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, sayur, ikan asin, sayur asem, tempe dan sambal. Semua makanan dimasak
sampai matang, tetapi tidak semua anggota keluarga rajin mencuci tangan sebelum
makan termasuk anak mereka.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat ke
warung. Dan apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke bidan terdekat. Keluarga
Tn. Asmin jarang sekali berobat ke Puskesmas karena menurutnya, Puskesmas cukup
31
jauh dan biaya yang dibutuhkan untuk pergi ke Puskesmas memakan biaya yang lebih
besar dari biaya berobatnya sendiri. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga
Tn. Asmin adalah batuk serta diare berulang. Dahulu anak pertama mereka pernah
menderita penyakit tuberculosis berusia 1 tahun 7 bulan, dan telah berobat ke dokter
dan minum obat selama 1 bulan karena sempat putus obat selama 1 minggu dan
berobat kembali hingga dinyatakan tuntas sembuh.
Keluarga Tn. Asmin tinggal di rumah mereka, dengan luas tanah sekitar 40 m2
dan luas bangunan berukuran 6 m x 5 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat
dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 3 m x 2 m, memiliki ruang keluarga
berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur masing – masing berukuran 3 m x 2 m dan 3 m
x 3 m, ruang dapur dan kamar mandi yg menjadi satu dengan ukuran 1 m x 5 m, untuk
ukuran kamar mandi sendiri berukuran 1 m x 1 m. Rumah ini terletak di tengah
pemukiman padat pesisir pantai. Sebagian besar ruangan di dalam rumah ini
berlantaikan keramik dan beratapkan genteng. Sebagian dinding rumah terbuat dari
batu bata dan sebagian terbuat dari rotan di semua dinding bagian dalam rumah.
Untuk ventilasi, rumah ini memiliki satu jendela di pintu masuk yang berukuran 100
cm x 40 cm. Namun jendela tersebut tidak berfungsi sebagai ventilasi untuk aliran
keluar masuk udara namun hanya untuk sinar matahari masuk ke dalam rumah. Di
atas jendela, terdapat ventilasi berukuran 0,3 m x 0,2 m dan 0,3 m x 0,2 m namun
ditutup dengan plastik sehingga udara tidak dapat bertukar.
Keluarga ini memiliki kamar mandi disertai jamban yang bergabung dengan
dapur. Menurut keluarga Tn. Asmin, keluarganya menggunakan jamban yang ada di
rumah sehingga keluarganya tidak perlu pergi ke jamban yang di empang yang
digunakan oleh seluruh warga untuk buang air besar. Kamar mandi dan dapur rumah
Tn. Asmin tersebut memiliki sumber air yang dialirkan oleh PAM yang digunakan
32
untuk mandi, mencuci piring, dan memasak air minum. Air PAM yang didapat
diperoleh dari aliran dari rumah tetangga dan apabila habis, keluarga ini membeli
dengan penjual sekitar. Dalam sehari, keluarga tersebut menghabiskan 10 jerigen air
PAM, masing-masing jerigen memiliki kapasitas sekitar 15-20 liter. Satu jerigen air
PAM ini seharga Rp. 500,00.
Keluarga Tn. Asmin tidak memiliki pekarangan untuk membakar sampah
sehari-hari. Sampah-sampah dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir
yang berada di tepi empang lalu dibakar.
Gambar 4. Denah keluarga Tn. Asmin
Tabel 3.2. Faktor Internal Keluarga Tn. Asmin
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Asmin merokok sekitar satu sampai dua bungkus
33
N
S
dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini
dilakukan didalam dan diluar rumah.
2 Olah raga Keluarga Tn. Asmin ada yang memiliki kebiasaan
berolahraga yaitu istrinya Ny. Rijah. Ny. Rijah
sering mengikuti senam sehat di puskesmas
seminggu sekali, sementara anak–anak dan Tn.
Asmin sendiri jarang sekali berolahraga.
3 Pola Makan Ny. Rijah memasak sendiri dengan komposisi
makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, dan
jarang disertai ikan, sayur, buah-buahan, dan jarang
minum susu.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi membeli obat diwarung.
Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke bidan
terdekat terdekat. Mereka jarang ke puskesmas
karena menurut mereka puskesmas jauh dan harus
menghabiskan uang untuk ongkos.
5 Menabung Keluarga Ny. Rijah tidak pernah menabung karena
menurutnya uang mereka belum tentu cukup untuk
memenuhi kehidupan sehari–hari sehingga tidak ada
uang lebih untuk ditabung.
6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Asmin bekerja sebagai tukang parkir. Ia
berangkat jam 8.00 WIB dan pulang pada pukul
17.00 WIB
b. Ny. Rijah tidak bekerja, hanya sebagai ibu
34
rumah tangga
c. Anak pertamanya Khairuddin sebagai pelajar
SMA kelas 2.
d. Anak keduanya Agus sebagai pelajar SD kelas 3.
Tabel 2.3. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Asmin
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 5 m2 dengan lantai keramik dan
sebagian semen.
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat satu ruang tamu berukuran
3 m x 2 m, memiliki satu ruang keluarga
berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur berukuran
masing–masing 3 m x 2 m dan 3 m x 3 m, ruang
dapur dan kamar mandi yg menjadi satu dengan
ukuran 1 m x 5 m dan ruangan ini tidak disertai
dengan adanya tempat pembuangan asap.
3. Ventilasi Rumah ini memiliki satu jendela di pintu masuk
yang berukuran 100 cm x 40 cm. Namun jendela
tersebut tidak berfungsi sebagai ventilasi untuk
aliran keluar masuk udara namun hanya untuk
sinar matahari masuk ke dalam rumah. Di atas
jendela, terdapat ventilasi berukuran 0,3 m x 0,2 m
dan 0,3 m x 0,2 m namun ditutup dengan plastik
sehingga udara tidak dapat bertukar.
4. Pencahayaan a. Terdapat satu buah jendela berukuran 100 cm
35
x 40 cm pada bagian depan rumah.
b. Tidak terdapat jendela pada kamar.
c. Terdapat 5 buah lampu di dalam rumah, 5
berwarna kuning. Serta satu buah di teras
rumah berwarna kuning sehingga penerangan
cukup baik.
1.1.4. Keluarga Tn. Yasman
Keluarga Tn. Yasman terdiri dari Tiga orang anggota keluarga, yaitu Tn.
Yasman, Ny. Lisah, An. M. Ikhsan.
Keluarga Tn. Yasman
36
Tabel 4.1 Profil keluarga Tn. Yasman Di Desa Tanjung Pasir
RT02/RW02 Bulan Juni 2013
No Nama Status
Keluarga
Jenis
Kelamin
(L/P)
Usia
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan
1 Tn. Yasman Kepala
keluarga
L 31 SMA Satpam
2 Ny. Lisah Istri P 28 SMA Ibu rumah
tangga
3 An. M. Ikshan Anak pertama L 4 TK Pelajar
Keluarga Tn. Yasman bertempat tinggal di kampung tanjung pasir RT
02RW02 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.
Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Yasman sebagai kepala keluarga dengan seorang
istri yang bernama Ny. Lisah dan satu orang anak; anak pertama bernama bernama
M.ikshan berusia 4 tahun Menurut pengakuan Ny.Lisah anaknya lahir ditolong oleh
seorang Bidan.
M.ikshan diberi ASI selama satu setengah tahun dan diberikan makanan
pendamping saat berusian enam bulan. Dan anak Ny. Lisah diberikan imunisasi
dengan lengkap. Tn. Yasman, berusia 31 tahun, bekerja sebagai Satpam di sulawesi
dengan penghasilan berkisar antara Rp1.000.000,00 - Rp.1.300.000,00 per bulan.
Pendapatan Tn. Yasman selalu habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
hari, seperti membeli air bersih, makanan, kebutuhan sekolah anak, dan lain-lain;
sehingga dia tidak dapat menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung.
Pendidikan terakhir Tn. Yasman sampai tingkat SMA. Istrinya, Ny. Lisah, yang
37
berusia 26 tahun, hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.
Lisah hanya sampai tingkat SMA.
Anak pertama pasangan Tn. Yasman dan Ny. Lisah, seorang laki-laki bernama
M. ikshan, berusia 4 tahun yang masih duduk di bangku TK, Setelah melahirkan anak
pertama, Ny. Lisah menjalani program Keluarga Berencana (KB) di bidan terdekat
dengan menggunakan KB suntik. Program ini dijalankan Ny. Lisah sampai saat ini.
Selama masa kehamilan, Ny. Lisah mengaku memeriksakan kandungannya ke bidan
terdekat bila ada waktu. Ny. Lisah mendapatkan pil berwarna merah setiap setelah
pemeriksaan kandungan, yang menurutnya adalah pil penambah darah. Keluarga Tn.
Yasman pernah mendatangi Posyandu bila merasa sakit. Menurut keluarga Tn.
Yasman Posyandu diadakan satu bulan sekali dan jika mererka merasa sakit baru
mereka datang ke posyandu.
Keluarga Tn. Yasman memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Lisah
memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari
ialah nasi, sayur, dan terkadang ikan (jika sedang ada uang), lebih sering makan
dengan tahu dan tempe,dengan alasan tidak memiliki dana yang cukup untuk beli
makanan yang lain, Semua makanan dimasak sampai matang, menurut penuturan Ny.
Lisah mereka juga sering membeli makanan diluar seperti gorengan, nasi uduk dan
lain-lain.
Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat
warung terlebih dahulu. Namun, jika dengan obat warung keadaan anggota keluarga
yang sakit tidak membaik, Tn. Yasman dan Ny. Lisah langsung membawanya ke
bidan yang berada di dekat rumah..Keluarga Tn. Yasman jarang sekali berobat ke
Puskesmas karena menurutnya, Puskesmas cukup jauh dan biaya yang dibutuhkan
38
untuk pergi ke Puskesmas memakan biaya yang lebih besar dari biaya berobatnya
sendiri. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Yasman adalah batuk
berulang, vertigo serta diare.
Keluarga Tn. Yasman tinggal di rumah milik Saudaranya , dengan luas tanah
sekitar 40 m2 dan luas bangunan berukuran 5 m x 6 m. Bangunan tempat tinggal tidak
bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu bergabung dengan ruang makan dan ruang
keluarga berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur yang berukuran 2 m x 2 m, dan
dapur dengan ukuran 2 m x 2 m. Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat
pesisir pantai. Lantai ruangan di dalam rumah ini menggunakan semen dan atap
rumah menggunakan genteng. Sebagian besar dinding rumah terbuat dari bata dan
semen, Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi, hanya memiliki satu pintu
masuk dan keluar untuk keluar masuknya udara. Keluarga ini memiliki kamar mandi
dengan jamban yang bersatu dengan jamban rumah tetangga, kamar mandi berada
didalam rumah, kamar mandi mempunyai dinding. Menurut keluarga Tn. Yasman,
keluarganya menggunakan jamban dan kamar mandi bersama degan tetangga. Kamar
mandi Tn. Yasman tersebut memiliki sumber air PAM, air ini dialirkan dari PAM
terdekat, namun jika air PAM sedang habis, keluarga ini membeli air jerigen yang
biasa di jual dengan harga Rp.500,00,- air ini digunakan untuk mandi, mencuci piring,
dan memasak air minum.
Dalam sehari, keluarga tersebut enam jerigen air bersih, masing-masing
jerigen memiliki kapasitas sekitar 15-20 liter. Keluarga Tn. Yasman tidak memiliki
pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari. Sampah-sampah dikumpulkan dan
dibuang di tempat pembuangan akhir yang berada di dekat rumah dan disekitar
empang, sampah tidak langsung dia buang, melainkan dikumpulkan dalu baru setelah
menumpuk baru dibakar.
39
Riwayat penyakit di keluarga ini, tekanan darah Ny. Lisah 120/70 mmHg. Tn.
Yasman berobat ke dokter jika kepalanya terasa pusing, tetapi jika tidak ada keluhan,
Tn. Yasman malas pergi ke dokter untuk mengontrol tekanan darahnya. Tn. Yasman
juga mengeluh batuk-batuk tidak berdahak yang dirasakan sejak 2 minggu terakhir
ini. Batuk tidak disertai dengan keringat malam dan penurunan berat badan. Tetapi
disebutkan batuk tidak terlalu berat dan tidak mengganggu aktivitas dia sebagai
nelayan. Selain Tn. Yasman tidak ada yang menderita batuk-batuk dalam keluarga.
Keluarga Tn. Yasman juga mengeluh sering gatal-gatal pada kulit disekitar pantat bila
terkena keringat. Riwayat penyakit kencing manis dalam keluarga disangkal. Riwayat
penyakit jantung dalam keluarga disangkal. Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
disangkal.
Gambar 5. Denah rumah Tn. Yasman
40
Tabel 4.2. Faktor Internal Keluarga Tn. Yasman
No Faktor Internal Permasalahan
1 Kebiasaan Merokok Tn. Yasman mengkonsumsi rokok 3 bungkus
sehari. Tn. Yasman lebih sering merokok di
dalam rumah.
2 Olah raga Keluarga Tn. Yasman tidak ada yang memiliki
kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak
pernah melakukan olahraga.
3 Pola Makan Ny. Lisah memasak sendiri dengan komposisi
makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan
asin, telur asin, dan jarang disertai sayur, buah-
buahan, dan jarang minum susu.
4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi membeli obat
41
W
E
diwarung. Apabila tidak sembuh, mereka baru
berobat ke dokter terdekat atau ke Puskesmas.
5 Menabung Ny. Lisah mengikuti kegiatan arisan untuk
menabung sebagian penghasilannya.
6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Yasman bekerja sebagai satpam Ia
berangkat bekerja berangkat jam 6.00 WIB
dan pulang pada pukul 15.00 WIB
b. Ny. Lisah bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Tabel 4.3. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yasman
No Kriteria Permasalahan
1. Luas Bangunan Luas rumah 5 m x 6 m2 dengan lantai sebagian
semen.
2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 2
m x 2 m, dua kamar tidur yang berukuran 2 m x
3 m, .Juga terdapat dapur yang berukuran 3 m x
2 m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya
tempat pembuangan asap. Kamar mandi
berukuran 1,5 m x 1,5 m.
3. Ventilasi Keluarga tidak memiliki ventilasi, hanya pintu
yang dibuka sebagai aliran masuknya udara
4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah jendela berukuran 0,3 m
x 1 m pada bagian depan rumah.
b. Tidak terdapat jendela pada kamar.
42
c. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah, 3
berwarna kuning. Serta satu buah di teras
rumah berwarna putih sehingga penerangan
cukup baik.
5. MCK a. Memiliki jamban, namun jamban digunakan
bersama dengan tetangga.
b. Kamar mandi berdasarkan semen, dengan
ukuran 1,5 m x 1,5 m, terletak di dalam
rumah, yang digunakan bersama dengan
keluarga tetangga.
c. Tersedia air yang cukup untuk mandi dan
buang air kecil.
6. Sumber Air Menggunakan air PAM, jika air habis keluarga
ini membeli air galon keliling.
7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke lubang
yang mereka buat di bagian belakang rumah
8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di depan rumah.
Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup
banyak lalu dibakar disamping rumah.
9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan rumah terdapat rumah
tetangga, sedangkan disamping kiri rumah
terdapat empang. Di lingkungan sekitar rumah
keluarga Tn. Yasman masih banyak sampah
yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar
kurang peduli dengan lingkungannya. Masih
43
banyak tetangganya yang membuang sampah di
pekarangan rumah maupun di empang.
BAB III
AREA MASALAH
44
3.1. Rumusan Area Masalah Keluarga Binaan
3.1.1 Keluarga Tn. Margana
a. Masalah Non Medis
a) Perilaku peggunaan jamban umum yang tidak sehat pada
keluarga binaan
b) Kurangnya sarana sanitasi lingkungan yang memadai
c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan
pengelolaan sampah
d) Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga
binaan
e) Kurangnya ketersediaan air bersih pada keluarga binaan
b. Masalah Medis
1) Penyakit diare berulang dalam keluarga binaan
2) Penyakit batuk pilek yang sering dialami oleh keluarga
binaan
3.1.2 Keluarga Tn. Abas
a. Masalah Non Medis
a) Perilaku penggunaan jamban umum yang tidak sehat pada
keluarga binaan
b) Kurangnya sarana sanitasi lingkungan yang memadai
c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan sampah
rumah tangga
45
d) Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga
binaan
e) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi di
dalam rumah
f) Kurangnya pengetahuan tentang mencari pengobatan ke
tenaga kesehatan
g) Kurangnya pengetahuan tentang poli gizi seimbang
b. Masalah Medis
1) Penyakit hipertensi dan diabetes yang diderita oleh Ny.
Asroh
2) Penyakit batuk pilek dalam keluarga binaan
3..1.3 Keluarga Tn. Asmin
a. Masalah Non Medis
a) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi di
rumah keluarga binaan
b) Kurangnya kesadaran keluarga binaan untuk mencuci tangan
dengan sabun baik setelah BAB maupun sebelum makan
c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan
pengelolaan sampah maupun limbah rumah tangga
d) Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan
b. Masalah Medis
1) Penyakit diare dalam keluarga binaan
46
2) Penyakit ISPA dalam keluarga binaan
3) TB Paru dalam keluarga binaan
3.1.4 Keluarga Tn. Yasman
a. Masalah Non Medis
a) Perilaku penggunaan jamban umum yang tidak sehat pada
keluarga binaan
b) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi rumah
c) Perilaku mencuci tangan sebelum dan setelah makan serta
setelah buang air besar yang tidak benar
d) Perilaku membuang sampah sembarangan
e) Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan
f) Kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik
a. Masalah Medis
1) Riwayat penyakit batuk-batuk dalam keluarga
2) Riwayat penyakit gatal-gatal dalam keluarga
3) Riwayat demam pada anak
3.2 Usulan Area Masalah
47
1. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi udara yang ada di rumah keluarga
binaan
2. Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan pengelolaan sampah
maupun limbah rumah tangga
3. Diare pada keluarga binaan
4. Kurangnya pengetahuan tentang pola gizi yang seimbang
BAB IV
DIAGNOSIS KOMUNITAS
48
4.1 Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas
Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami memutuskan
untuk mengangkat permasalahan “KURANGNYA PENGETAHUAN
TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH”.
4.2 Alasan Pemilihan Diagnosis
Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai
pertimbangan yaitu :
1. Dari data “Angka kejadian 10 penyakit terbanyak Puskesmas Tegal Angus
bulan Januari – September 2011”.
2. Dari hasil pemantauan selama Tahun 2012 menunjukkan dari 12.421
rumah yang diperiksa sebanyak 11,2 % yang memenuhi syarat kesehatan.
3. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap keluarga
binaan di Desa Tanjung Pasir didapatkan informasi mengenai kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya ventilasi pada keluarga binaan kami yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
4. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap keluarga
binaan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga didapatkan
informasi mengenai ketidakpedulian keluarga binaan terhadap pentingnya
ventilasi di dalam rumah, hal ini sebagian besar disebabkan oleh
rendahnya tingkat pendidikan terakhir di Desa Tanjung Pasir.
5. Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya ventilasi yang dapat
menyebabkan kondisi rumah keluarga binaan minim ventilasi.
6. Dari pemantauan, keluarga binaan belum memenuhi syarat rumah sehat
hal ini dikarenakan tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah,
pengetahuan tentang rumah sehat yang rendah.
Persentase tentang angka sesuai data dari Puskesmas Tegal Angus
Januari-September 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Angka Kejadian 10 Besar Penyakit Bulan Januari-September 2011
(Puskesmas Tegal Angus, 2011)
49
No. Penyakit Jumlah Kejadian Presentase
1 ISPA 3113 33,1%
2 Lain-lain 1391 14,8%
3 Dermatitis 1016 10,8%
4 Batuk 657 6,9%
5 Obs febris 648 6,8%
6 Hipertensi Esensial 594 6,3%
7 Gastritis 585 6,2%
8 Sakit kepala 556 5,9%
9 Diare 427 4,5%
10 TBC 411 4,3%
33.10%
14.80%10.80%6.90%
6.80%
6.30%
6.20%5.90% 4.50%
Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus Tahun 2011
ISPA
Lain-lain
Dermatitis
Batuk
Obs febris
Hipertensi Esensial
Gastritis
Sakit kepala
Diare
Diagram 4.1. Persentase Angka Kejadian Hipertensi Bulan Januari-September 2011
50
Berikut ini salah satu upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan
yang dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :
Penyehatan Perumahan
Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, hasil
pemantauan selama tahun 2012 menunjukkan dari 12.421 rumah yang diperiksa
sebanyak 11,2% yang memenuhi syarat kesehatan. kondisi kesehatan perumahan
dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau
tetangga sekitarnya.
Hal ini menujukkan bahwa masih banyak masyarakat yang ada di wilayah
puskesmas Tegal Angus mempunyai rumah yang tidak sehat, hal ini dikarenakan
tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah, pengetahuan tentang rumah
sehat yang kurang. Perlu kerjasama lintas sektoral untuk meningkatkan jumlah
rumah sehat.
Tidak/Belum Pernah Seko-
lah
Tidak/Belum Tamat SD
SD/MI SLTP/MTs SLTA/MA AK/Diploma Universitas0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
368
650
1828
593
330
9 17
526581
1762
192
533
9 7
Laki-Laki Perempuan
Diagram 4.2. Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat
pendidikan terakhir di Desa tanjung Pasir (Puskesmas, 2012)
51
Diagram diatas adalah persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia
10 tahun ke atas di rinci menurut tingkat pendidikan terakhir di Desa Tanjung Pasir.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan setiap individu adalah tingkat
pendidikan yang diperoleh. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara
terhadap keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga didapatkan
informasi mengenai ketidakpedulian keluarga binaan terhadap pentingnya ventilasi di
dalam rumah, hal ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan.
52
53
BAB V
RENCANA INTERVENSI
5.1 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah
5.1.1 Jangka Pendek
a. Pembagian leaflet/selebaran tentang pentingnya ventilasi di dalam
rumah.
b. Penyuluhan yang menarik tentang pengetahuan pentingnya ventilasi
di dalam rumah untuk keluarga binaan.
c. Melakukan presentasi dengan media power point tentang pengetahuan
pentingnya ventilasi di dalam rumah untuk keluarga binaan.
5.1.2 Jangka Menengah
a. Memberikan informasi terbaru terhadap tenaga kesehatan dan kader
desa setempat tentang pentingnya ventilasi di dalam rumah untuk
keluarga binaan.
b. Memanfaatkan tenaga mahasiswa bidang kesehatan yang sedang
dalam masa kuliah kerja nyata.
c. Meningkatkan kesadaran para tokoh masyarakat dengan cara
penyuluhan agar dapat mengubah paradigma masyarakat bahwa
pentingnya ventilasi di dalam rumah dapat memperbaiki kualitas
hidup.
5.1.3 Jangka Panjang
a. Memberikan penyuluhan secara berkala tentang pentingnya ventilasi
di dalam rumah .
b. Memotivasi setiap anggota keluarga binaan untuk menyebarluaskan
tambahan pengetahuan yang telah mereka dapatkan.
c. Bekerja sama dengan pihak puskesmas dan kader setempat untuk
mengevaluasi penyebaran pengetahuan di lingkungan sekitar Desa
Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang.
d. Program penyehatan rumah.
54
LAMPIRAN I
KUESIONER
PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH
PADA KELUARGA BINAAN, DESA TANJUNG PASIR
BULAN JUNI 2013
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Status keluarga :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku :
Penghasilan :
a. Bapak : Rp.……………………………./ bulan
b. Ibu :
c. Anggota keluarga lain:
1. ……….
2. ……………
Jumlah tanggungan dalam keluarga : ………… orang
Tingkat pendapatan keluarga: (diisi oleh mahasiswa)
= Jumlah total pendapatan seluruh anggota keluarga per bulan
Jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah dan menjadi tanggungan keluarga.
= ……………………
55
NO.RESPONDEN
II. KUESIONER
A. PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH
1. Apakah anda tahu pengertian ventilasi itu apa?
a. Ya
b. Tidak
2. Adakahventilasi di rumah anda?
a. Ya, ada lebih dari 1
b. Ya, ada 1
c. Tidak ada
3. Menurut anda apakah kegunaan dari ventilasi?
a. Tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya ke dalam rumah
b. Sebagai hiasan di rumah
c. Tidakada gunanya
4. Menurut anda perlukah di setiap rumah terdapat ventilasi?
a. Perlu
b. Tidak perlu
c. Tidak tahu
56
B. ASPEK PENDIDIKAN
5. Apakah anda bias membaca dan menulis dengan baik?
a.Bisa
b.Kurang bisa
c.Tidakbisa
6. Apakah anda pernah mendapat pendidikan dari sekolah mengenai ventilasi rumah
yang baik?
a. Ya, pernah
b.Tidak pernah
7. Jika iya,apakah anda sudah menerapkan ventilasi yang baik dirumah?
a. Sudah
b. Belum
C. ASPEK INFORMASI
8. Apakah anda memiliki media informasi seperti TV atau radio?
a. Ya
b. Tidak
9. Jika iya, apakah anda pernah menonton atau mendengar acara tentang pentingnya
ventilasi di dalam rumah?
a. Ya
b. Tidak, sebutkan alasannya
57
10. Apakah di lingkungan sekitar rumah ibu pernah diadakan penyuluhan tentang
ventilasi yang baik?
a. Ya, dan saya ikut serta
b. Ya, dan saya tidak ikut serta
c. Tidak
D. Aspek Sosial budaya
11. Apakah selama ini anda menganggap ventilasi dalam rumah anda sudah baik?
a. Ya
b. Tidak
12.Apakah menurut anda perlukah bertukar pikiran/berdiskusi dengan kerabat/tetangga
mengenai ventilasi rumah yang baik?
a. Perlu
b. Tidak perlu
13.Apakah lingkungan sekitar anda, pernah diadakan kegiatan untuk membersihkan dan
memperbaiki ventilasi rumah?
a. Ya
b. Tidak
58
E. Aspek ekonomi
14. Berapakah penghasilan anda dalam sebulan?
a. >Rp. 750.000,00
b. Rp. 500.000,00 – Rp. 750.000,00
c. <Rp. 500.000,00
15. Apakah dengan penghasilan tersebut, anda dapat memenuhi kehidupan sehari-hari?
a. Iya
b. Tidak
16. Jika iya, apakah sisa uangnya dapat anda gunakan untuk membuat ventilasi di rumah?
a. Iya
b. Tidak
59
LEMBAR SKORING
A. Aspek Pengetahuan Tentang Pentingnya Ventilasi di Dalam Rumah
No.01 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
No.02 Jika responden menjawab ya, ada lebih dari 1, diberikan poin 2
Jika responden menjawab ya, ada 1, diberikan poin 1
Jika responden menjawab tidak ada, diberikan poin 0
No.03 Jika responden menjawab tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya ke dalam
rumah, diberikan poin 2
Jika responden menjawab sebagai hiasan di rumah, diberikan poin 1
Jika responden menjawab tidak ada gunanya, diberikan poin 0
No.04 Jika responden menjawab perlu, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak perlu, diberikan poin 1
Jika responden menjawab tidaktahu, diberikan poin 0
B. Aspek Pendidikan
No.05 Jika responden menjawab bisa, diberikan poin 2
Jika responden menjawab kurang bisa, diberikan poin 1
Jika responden menjawab tidak bisa, diberikan poin 0
No.06 Jika responden menjawab ya pernah, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak pernah, diberikan poin 1
No.07 Jika responden menjawab sudah, diberikan poin 2
Jika responden menjawab belum, diberikan poin 1
60
C. Aspek Informasi
No.08 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
No.09 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak sebutkan alasannya, diberikan poin 1
No.10 Jika responden menjawab ya dan saya ikut serta, diberikan poin 2
Jika responden menjawab ya dan saya tidak ikut serta, diberikan poin 1
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 0
D. Aspek Sosial Budaya
No.11 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
No.12 Jika responden menjawab perlu, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak perlu, diberikan poin 1
No.13 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
E. Aspek Ekonomi
No.14 Jika responden menjawab > Rp. 750.000,00, diberikan poin 2
Jika responden menjawab Rp 500.000,00 – Rp. 750.000,00, diberikan poin 1
Jika responden menjawab < Rp. 500.000,00, diberikan poin 0
No.15 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
No.16 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2
Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1
61
PENILAIAN VARIABEL
Penilaian masing-masing variabel menggunakan penilaian mean
1. Untuk variabel pertama mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam rumah
a. Jika > 6 : pengetahuan responden mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam
rumah adalah baik.
b. Jika < 6 : pengetahuan responden tentang mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi
dalam rumah dalah kurang baik.
2. Untuk variabel kedua mengena ipendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan
mengenai ventilasi rumah yang baik
a. Jika > 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai ventilasi
rumah yang baik adalah baik.
b. Jika < 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai ventilasi
rumah yang baik dalah kurang baik.
3. Untuk variabel ketiga mengenai informasi yang didapatkan responden tentang data-data
yang diketahui responden mengenai ventilasi rumah yang baik.
a. Jika > 6 :informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui
responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah baik.
b. Jika < 6 : informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui
responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah kurang baik.
62
4. Untuk variabel keempat mengenai pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat
yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik.
a. Jika > 6 : ekonomi terkait pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang
berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah baik.
b. Jika < 6 : ekonomi pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang
berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah
kurang baik.
5. Untuk variabel kelima mengenai penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden
yang berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik.
a. Jika > 6 : ekonomi terkait pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang
berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik aadalah baik.
b. Jika < 6 : ekonomi penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang
berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik adalah kurang baik.
63
6. Untuk variabel pertama mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam rumah
a. Jika > 6 : pengetahuan responden mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi
dalam rumah adalah baik.
b. Jika < 6 : pengetahuan responden tentang mengenai fungsi dan kegunaan
ventilasi dalam rumah dalah kurang baik.
7. Untuk variabel kedua mengena ipendidikan responden tentang memperoleh
pengetahuan mengenai ventilasi rumah yang baik
a. Jika > 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai
ventilasi rumah yang baik adalah baik.
b. Jika < 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai
ventilasi rumah yang baik dalah kurang baik.
8. Untuk variabel ketiga mengenai informasi yang didapatkan responden tentang data-
data yang diketahui responden mengenai ventilasi rumah yang baik.
a. Jika > 6 :informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui
responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah baik.
b. Jika < 6 : informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui
responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah kurang baik.
64
9. Untuk variabel keempat mengenai pola kebiasaan dan hubungan sosial antar
masyarakat yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi
yang baik.
a. Jika > 6 : ekonomi terkait Pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat
yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik
adalah baik.
b. Jika < 6 : ekonomi Pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang
berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah
kurangbaik.
10. Untuk variabel kelima mengenai penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden
yang berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik .
a. Jika > 6 : ekonomi terkait pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang
berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik aadalah baik.
b. Jika < 6 : ekonomi pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang
berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik adalah kurang baik.
65