LENGKAP I-V

94
BAB I LATAR BELAKANG 1. Gambaran Umum Desa 1.1 Gambaran secara geografis Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 30 0 -37 0 C. Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar pemakaman umum. Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan Pangkalan 1

description

laporan kesmas

Transcript of LENGKAP I-V

Page 1: LENGKAP I-V

BAB I

LATAR BELAKANG

1. Gambaran Umum Desa

1.1 Gambaran secara geografis

Desa Tanjung Pasir terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga,

Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang merupakan daerah pesisir pantai dan

mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah

dengan ketinggian satu meter dari permukaan laut dengan suhu udara 300-370C.

Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185

hektar dan empang seluas 377,065 hektar. Pada daratan terdiri dari dua hektar

pemakaman umum.

Batas-batas wilayah Desa Tanjung Pasir seperti yang terlihat pada

gambar 1.1 adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa

b. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tanjung Burung

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Muara

d. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Tegal Angus, Lemo dan

Pangkalan

Gambar 1.1 Batas Wilayah Desa Tanjung Pasir

1

Page 2: LENGKAP I-V

Puskesmas Tegal Angus adalah salah satu puskesmas yang terletak di

wilayah Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Provinsi Banten,

mempunyai luas wilayah 4.763.198 ha (47,631km2). Terdiri dari luas daratan

2.170.120 ha dan sawah 2.593.078 ha dengan ketinggian dari permukaan laut 2-3

meter dengan curah hujan rata-rata 24 mm/tahun. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten

Tangerang sekitar 47 km.

Batas – batas wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah laut Jawa

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Tangerang / Kecamatan

Neglasari

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kosambi

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sepatan / Pakuhaji

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus berada di wilayah Kecamatan Teluk

Naga bagian utara yang terdiri dari enam desa binaan yaitu desa Pangkalan,

Tanjung Burung, Tegal Angus, Tanjung Pasir, Muara dan Lemo.

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus

Puskesmas Tegal Angus terdapat di:

a) Desa Tegal Angus

b) Jl. Raya Tanjung Pasir

c) Kode Pos 15510

d) Status kepemilikan Tanah : Tanah Pemkab

e) Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa

2

Page 3: LENGKAP I-V

f) Batas wilayah sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan

Kosambi

g) Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan desa Kampung

Melayu

h) Batas wilayah sebelah Barat dengan desa Pakuhaji

Prasarana perhubungan dan pengairan di Kecamatan Teluk Naga

dihubungkan oleh :

A. Jalan

Panjang jalan yang ada di wilayah Kecamatan Teluk Naga sepanjang 108

km, dengan klasifikasi sebagai berikut :

1. Berdasarkan status

a. Jalan Provinsi : 9,5 km

b. Jalan Kabupaten : 5 km

c. Jalan Desa : 93,5 km

2. Berdasarkan kondisi fisik

a. Jalan hotmik : 17,5 km

b. Jalan aspal : 67 km

c. Jalan tanah : 14,5 km

B. Jembatan

a. Jembatan besi : 1 km

b. Jembatan beton : 7 km

C. Sungai / kali

Sungai / kali yang mengalir di wilayah Kecamatan Teluk Naga adalah

sungai Cisa dan dengan panjang saluran sejauh 12 km

1. Irigasi / Pengairan

Pengairan dapat mengairi sawah seluas 20.593.649 ha.

2. Bendungan air / Dam

Bendungan dapat digunakan Perusahaan Daerah Air Minum(PDAM)

yang menjadi salah satu sumber air bersih yang dimanfaatkan masyarakat.

3

Page 4: LENGKAP I-V

1.2 Gambaran secara demografi

1.2.1 Situasi Kependudukan

Desa Tanjung Pasir terdiri dari enam kepala dusun, 14 Rukun Warga (RW),

dan 34 Rukun Tetangga (RT) yang dapat dilihat pada gambar 1.2.Berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah Desa Tanjung

Pasir adalah 10.225 jiwa terdiri dari 4.115 jiwa laki-laki dan 6.110 jiwa perempuan.

1.2.2 Jumlah Penduduk

Kepadatan penduduk rata-rata 1,625 jiwa/km2. Dengan jumlah rumah tangga

1.485 dan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga adalah 3.7 jiwa.

Berdasarkan data dari Kecamatan Teluk Naga pada tahun 2012 jumlah

penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus adalah 53,831 jiwa yang tersebar

di 6 desa seperti yang tercantum di tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah

Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa/Kelurahan

No Desa/Kel

Luas

Wilayah

(km2)

Jumlah

Rat

a-R

ata

Jiw

a/

Ru

mah

Kep

adat

anP

end

ud

uk

(km

2 )

Pen

du

du

k

(Jiw

a)

Pen

du

du

k M

isk

in

(Jiw

a)

RT

RW

KK

Ru

mah

1 Lemo 3,61 6,682 734 32 15 1,408 1408 10.31 1850.97

2 Muara 5,14 3,566 490 22 6 793 793 7.19 693.77

3 Pangkalan 7,54 16,888 1,495 35 11 3,229 3229 4.08 2239.79

4 Tanjung

Burung

5,24 7,699 740 16 8 1,484 1572 3.10 1463.55

5 Tanjung Pasir 5,64 9,513 1,348 31 18 1,936 2319 5.32 1686.70

6 Tegal Angus 2,83 9,513 1,081 23 7 1,895 1895 3.30 3361.48

Jumlah 30,02 53,831 5,889 139 45 10,745 10,745 4.33 1794

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2012

4

Page 5: LENGKAP I-V

Klasifikasi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja

Puskemas Tegal Angus dilihat pada grafik 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

NO. KELOMPOK UMUR

(TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +

PEREMPUAN

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

0-4

5-9

10-14

15-19

20-24

25-29

30-34

35-39

40-44

45-49

50-54

55-59

60-64

65-69

70-74

75+

2,702

2,657

2,896

2,980

2,910

2,877

2,336

1,994

1,704

1,401

1,135

741

546

337

252

203

2,505

2,511

2,563

2,895

2,960

2,790

2,153

1,888

1,613

1,262

925

656

533

318

281

307

5,207

5,168

5,459

5,875

5,870

5,667

4,489

3,882

3,317

2,663

2,060

1,397

1,079

655

533

510

JUMLAH 27,671 26,160 53,831

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Tanggerang 2012

5

Page 6: LENGKAP I-V

1.2.3 Lapangan Pekerjaan Penduduk

Lapangan pekerjaan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

cukup beragam, hal ini berhubungan dengan geografis kecamatan Teluk Naga dimana

terdapat persawahan dan berbatasan dengan laut serta daerah kota Tangerang dan

akses ke daerah Jakarta.

Tabel 1.3. Lapangan Pekerjaan Penduduk Desa Tegal Angus

No Lapangan Kerja Penduduk Jumlah

1 Buruh 4592

2 Buruh industri 13757

3 Industri rakyat 13536

4 Nelayan 386

5 Pedagang 6373

6 Pengangguran 4004

7 Pensiunan PNS 45

8 Pensiunan TNI/POLRI 43

9 Perangkat Desa 141

10 Pertukangan 4109

11 Petani pemilik 13316

12 Petani penggarap 6063

13 PNS 222

14 TNI/POLRI 65

Sumber : Profil Puskesmas Tegal Angus 2012

1.2.3 Tingkat Pendidikan

Aspek pendidikan merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi

kualitas kehidupan penduduk di wilayah Kecamatan Teluk Naga. Tingkat pendidikan

di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus masih rendah, dari jumlah 53.831 penduduk

hanya sebagian kecil yang mengenyam pendidikan seperti terlihat pada tabel dibawah

ini:

Diagram 1.1

6

Page 7: LENGKAP I-V

Penduduk 10 Tahun Keatas Menurut Jenjang Pendidikan

di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

NO. Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Tidak/belum tamat SD 12598

2 SD/MI 15738

3 SLTP/MTS 4060

4 SLTA/MA 3601

5 AK/Diploma 159

6 Universitas 130

Sumber : Kantor Statistik Puskesmas Tegal Angus, 2012

1.2.4 Sarana dan Prasarana

1. Gedung Puskesmas yang terdiri dari:

a. Ruang Kepala Puskesmas : 1 Ruang

b. Ruang TU : 1 Ruang

c. Ruang Dokter : 1 Ruang

d. Ruang Aula : 1 Ruang

e. Ruang Imunisasi : 1 Ruang

f. Ruang Loket : 1 Ruang

g. Ruang Apotik : 1 Ruang

h. Ruang BP umum : 1 Ruang

i. Ruang BP Anak : 1 Ruang

j. Ruang BP Gigi : 1 Ruang

k. Ruang KIA/KB : 1 Ruang

l. Ruang Gizi : 1 Ruang

m. Ruang Gudang Obat : 1 Ruang

n. Ruang TB : 1 Ruang

o. Ruang Lansia : 1 Ruang

p. Ruang Kesling : 1 Ruang

q. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang

r. Ruang Mushola : 1 Ruang

s. Ruang Bidan : 1 Ruang

t. Dapur : 1 Ruang

u. Ruang Gudang Perkakas : 1 Ruang

7

Page 8: LENGKAP I-V

v. WC : 6 Ruang

2. Bidan di Desa : 6 orang

3. Posyandu 45 buah, terdiri dari :

a. Tegal Angus : 7 Posyandu

b. Pangkalan : 10 Posyandu

c. Tanjung Burung : 7 Posyandu

d. Tanjung Pasir : 9 Posyandu

e. Lemo : 6 Posyandu

f. Muara : 6 Posyandu

4. Pembinaan UKBM ( Usaha Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat ) :

a. Jumlah Posyandu : 45 buah

b. Jumlah Kader Posyandu di bina : 225 orang

c. Jumlah kader dasa wisma dibina : 34 orang

d. Jumlah TOMA (Tokoh Masyarakat) dibina : 60 orang

5. Sarana Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

Tabel 1.4

Sarana Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Angus Tahun 2011

NoTingkat

Pendidikan

Status Sekolah Jumlah SiswaJumlah

Sekolah

Jumlah

Sekolah

UKS

Guru

UKSNegeri SwastaLaki-

LakiPerempuan

1 Tk 0 6 74 90 6 0 0

2 SD / MI 16 6 3484 3128 22 22 22

3 SLTP / MTs 0 6 815 761 6 0 0

4 SLTA / MA 0 2 190 156 2 0 0

JUMLAH 1616 20 4563 4135 36 22 22

Sumber : Program UKS dan Remaja Tahun 2011

Sarana pelayanan kesehatan wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.5. Sarana Pelayanan Kesehatan

8

Page 9: LENGKAP I-V

No Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah1 Apotik 02 Balai pengobatan/klinik 13 Polindes 04 Posbindu 65 Poskesdes 16 Posyandu 457 Praktek dokter (perorangan)

Dokter umum 7 Dokter gigi 0 Dokter spesialis 0

8 Puskesmas 19 Puskesmas keliling (pusling) 110 Puskesmas pembantu (pustu) 011 Rumah Sakit Bersalin 012 Rumah Sakit Jiwa 013 Rumah Sakit Khusus Lainnya 014 Rumah Sakit Umum 015 Toko obat 0

Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2011

1.2.5 Kesehatan

Upaya Pemerintah Desa Tanjung Pasir dengan Instansi terkait, dalam hal ini

Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain :

1. Peningkatan Gizi keluarga

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita yang ada di setiap

posyandu, pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil.

2. Pencegahan penyakit, Vaksinasi Filariasis (kaki gajah), imunisasi polio bagi

Balita, pemberian vitamin A.

3. Penyuluhan Kesehatan dan Penyakit antara lain Demam Berdarah dengue, Flu

Burung, Chikungunya, dan sejenisnya.

4. Penanganan bagi Balita yang kekurangan Gizi dengan memberikan susu dan

makanan yang bernutrisi

5. Penyuluhan Kesehatan tentang bagaimana menjaga dan memelihara lingkungan

dengan membersihkan rumah masing-masing dan lingkungan sekitarnya.

6. Pemanfaatan dengan ditanami sayur mayur dan tanaman obat keluarga (TOGA),

tabulapot dan Tabulakar.

Sebagai penunjang kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana kesehatan yang tersedia

di Desa Tanjung Pasir :

1. Poskesdes : 1 unit

9

Page 10: LENGKAP I-V

2. Pos KB Keluarga : - unit

3. Posyandu : 6 unit

4. Pos Mandiri : - unit

5. Klinik Bersalin / BKIA : - unit

6. Praktek dokter / Bidan : 4 unit

7. Praktek Bidan : 4 unit

8. Paraji : 4 orang

9. Keluarga Berencana : - orang

a. Jumlah Pos/ Klinik KB : - unit

b. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) : 334 Pasang

c. Jumlah Akseptor KB :

1. Pil : 127 orang

2. IUD : 14 orang

3. Kondom : - orang

4. Suntik : 190 orang

5. Implan : 13 orang

Ketenagaan Puskesmas Tegal Angus

Staf Puskesmas Tegal Angus berjumlah 30 orang dengan status ketenagaan

seperti tercantum dalam tabel dibawah ini :

10

Page 11: LENGKAP I-V

Tabel 1.6. Kategori Tenaga di Puskesmas Tegal Angus

No Kategori TenagaStatus

JumlahPNS

PTT/TKK

Lain-Lain

1 Dokter Gigi 1 0 0 12 Dokter Umum 3 0 0 33 AKBID 4 6 1 114 AKPER 1 0 0 15 D3 Gizi 1 0 0 16 D3 Kesling 0 0 0 07 Bidan 4 0 0 48 Perawat 3 2 1 69 Pekarya 1 0 0 110 Honor 0 0 2 2JUMLAH 18 8 4 30

Sumber :KetataUsahaan Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

Pembiayaan

Pembiayaan kegiatan Puskesmas Tegal Angus berasal dari dana operasional,

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Jamkesmas.

Tabel 1.7. Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja

Puskesmas Tegal Angus Tahun 2012

No Sumber BiayaAlokasi Anggaran Kesehatan

(Rp)1 Operasional Puskesmas 68.891.259,-2 Program3 Jamkesmas 90.001.835,-4 BOK 70.347.000,-TOTAL ANGGARAN 230.240.094,-

Sumber : Data TU Puskesmas Tegal Angus, 2012

1.2.6 Ketersediaan Jamban

Berdasarkan data yang diperoleh dari POSKESDES tahun 2010, untuk

ketersediaan jamban di seluruh Desa Tanjung Pasir baik jamban keluarga maupun

jamban umum berjumlah 726 buah.

1.2.7 Ketersediaan Pekarangan

Desa Tanjung Pasir merupakan sebuah desa nelayan yang ada di wilayah

Banten, di desa ini tanaman yang dapat tumbuh amat terbatas hal ini dikarenakan

11

Page 12: LENGKAP I-V

kondisi air yang berkadar garam tinggi dan tanah yang mengandung pasir amat

menyulitkan untuk bertanaman sayuran, tanaman obat maupun tanaman buah-buahan.

Mengingat kondisi ini maka Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran dan

Tanaman Obat melakukan pengamatan dan menyimpulkan bahwa warga di Desa

Tanjung Pasir melirik pekarangan yang dapat dimanfaatkan dalam berbudi daya

sayuran. (Puskesmas,2011)

Pada saat ini, desa Tanjung Pasir dijadikan sebagai percontohan dan

pembelajaran agar budi daya sayuran dapat dilakukan juga di tingkat rumah tangga

untuk mengurangi pengeluaran akan kebutuhan pangan namun dapat meningkatkan

pendapatan keluarga.

1.2.8 Transportasi

Sarana transportasi masyarakat Desa Tanjung Pasir dengan menggunakan

angkutan umum, ojek motor, becak serta sepeda.

2. Gambaran Keluarga Binaan

Keluarga binaan kelompok kami terdiri dari 4 keluarga, yaitu :

a. keluarga Tn. Margana,

b. keluarga Tn. Abas,

c. keluarga Tn. Asmin,

d. keluarga Tn. Yasman.

BAB II

GAMBARAN KELUARGA BINAAN

12

Page 13: LENGKAP I-V

1.1. Gambaran Keluarga Binaan

Keempat keluarga binaan yang kami observasi di RT/RW 002/002, Desa

Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang terdiri dari keluarga Tn.

Margana, Tn. Abas, Tn Asmin, dan Tn. Yasman.

Gambar 1. Denah lokasi rumah keluarga binaan di RT 02 RW 02

Desa Tanjung Pasir Bulan Juni 2013

Pangkalan ikan

JL. PERTAMINA

Pangkalan Minyak

Tambak

KETERANGAN :

1. Rumah Tn. Margana

2. Rumah Tn. Abas

3. Rumah Tn. Asmin Tambak

4.Rumah Tn. Yasman

1.1.1. Keluarga Tn. Margana

13

2

TNI

AL

2Km

PUSKESMAS

5Km

1

34

Page 14: LENGKAP I-V

Keluarga binaan terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Margana,

Ny. Asih, An. Nurjanah, dan An. Siska.

Tabel 1.1 Profil keluarga Tn. Margana Di Desa Tanjung Pasir

RT 02/RW 02 Bulan Juni 2013

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1. Tn.Margana Kepala

keluarga

L 40 SD Nelayan

2. Ny. Asih Istri P 35 SD Pedagang

Pakaian

3. An.

Nurjanah

Anak pertama P 19 SMA Ibu Rumah

Tangga

4. An. Siska Anak kedua P 11 SD Pelajar

Keluarga Tn. Margana bertempat tinggal di RT 02/RW 02 Desa Tanjung Pasir,

Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Margana sebagai kepala

keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Asih dan dua orang anak; anak

pertama bernama Ny. Nurjanah, dan anak kedua bernama An. Siska.

Tn. Margana, berusia 40 tahun, bekerja sebagai seorang nelayan di daerah

Tanjung Pasir dengan penghasilan berkisar antara Rp. 400.000,00 – Rp 500.000,00

per bulan. Pendapatan Tn. Margana digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan, tabungan untuk sekolah anak,

pengobatan dan lain-lain.

14

Page 15: LENGKAP I-V

Tn. Margana mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam

pendidikan hingga lulus SD. Istrinya, Ny. Asih, yang berusia 35 tahun, bekerja

sebagai pedagang pakaian. Ny. Asih pernah mengenyam sampai pendidikan SD.

Pasangan ini menikah saat berusia 15 dan 20 tahun. Saat hamil Ny. Asih jarang

memeriksakan kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh bidan desa.

Anak pertama pasangan Tn. Margana dan Ny. Asih adalah seorang

Perempuan, bernama An. Nurjanah yang sekarang berusia 19 tahun, sudah menikah

dan mempunyai satu anak. An. Nurjanah pernah diimunisasi sedari lahir dikarenakan

Ny. Asih merasa takut anaknya akan sakit jika tidak diimunisasi. An. Nurjanah pun

pernah dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk memantau perkembangan sang anak.

akan tetapi anak Ny. Asih diberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 1,5 tahun

dikarenakan sulitnya ekonomi keluarga untuk membeli susu formula.

Anak kedua pasangan Tn. Margana dan Ny. Asih adalah seorang perempuan,

bernama An. Siska yang sekarang berusia 11 tahun. An. Nurjanah pernah diimunisasi

sedari lahir dikarenakan Ny. Asih merasa takut anaknya akan sakit jika tidak

diimunisasi. An. Nurjanah pun pernah dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk

memantau perkembangan sang anak. akan tetapi anak Ny. Asih diberikan ASI

eksklusif sampai dengan usia 1,5 tahun dikarenakan sulitnya ekonomi keluarga untuk

membeli susu formula.Saat ini Ny. Asih sedang menjalani program Keluarga

Berencana (KB) di bidan terdekat dengan menggunakan KB suntik 3 bulan. Program

ini dijalankan Ny. Asih sampai saat ini.

Keluarga Tn. Margana memiliki kebiasaan makan dua sampai tiga kali sehari.

Ny. Asih memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan

sehari-hari ialah nasi, tahu, tempe, dan terkadang makan ikan bila uang mencukupi,

Ny. Asih juga lebih sering memasak tahu dan tempe.

15

Page 16: LENGKAP I-V

Ny. Asih sibuk untuk menagih uang hasil menjual baju. Menurut

penuturannya Ny. Asih semua makanan dimasak sampai matang. Ny. Asih juga sering

membeli makanan diluar seperti gorengan, lontong, nasi uduk dan lain-lain. Ny.Asih

membeli makanan diluar jika sedang tidak sempat memasak, atau bila sedang tidak

enak badan. Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya langsung

berobat ke bidan terdekat yang biasanya ia datang ke rumah bidan atau bidan

dipanggil ke rumahnya. Keluarga Tn. Margana jarang berobat ke Puskesmas karena

menurutnya, Puskesmas cukup jauh dan biaya yang dibutuhkan untuk pergi ke

Puskesmas memakan biaya yang lebih besar dari biaya berobatnya sendiri. Penyakit

yang sering diderita anggota keluarga Tn. Margana adalah batuk serta diare.

Keluarga Tn. Margana tinggal di rumah kontrakan, dengan luas tanah sekitar

21 m2 dan luas bangunan berukuran 3 m x 7 m. Bangunan tempat tinggal tidak

bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 3 m x 3 m, tidak memiliki ruang

keluarga, dua kamar tidur masing-masing berukuran 3 m x 3 m, ruang dapur

berukuran 1 m x 1 m, tidak memiliki kamar mandi dan jamban didalam rumah,

kelurga ini menggunakan kamar mandi bersama dan jamban bersama, kamar mandi

bersama hanya terdiri dari sumur yang airnya berwarna kuning. Rumah ini terletak di

tengah pemukiman padat pesisir pantai. Sebagian besar ruangan di dalam rumah ini

berlantaikan keramik dan beratapkan asbes. Sebagian besar dinding rumah terbuat

dari batu bata. Untuk ventilasi, rumah ini memiliki dua jendela di pintu masuk yang

masing-masing berukuran 120 cm x 40 cm. Jendela tersebut berfungsi sebagai

ventilasi untuk aliran keluar masuk udara dan sinar matahari ke dalam rumah.

16

Page 17: LENGKAP I-V

Keluarga ini tidak memiliki kamar mandi dan jamban. Menurut keluarga Tn.

Margana, keluarganya menggunakan empang yang digunakan juga oleh seluruh

warga untuk buang air besar. Kamar mandi dan dapur rumah Tn. Margana tersebut

memiliki sumber air sumur, tetapi sumur ini hanya berisi air asin dan hanya

digunakan untuk beberapa keperluan, seperti membilas alat makan, mencuci baju,

mandi dan memasak air. Keluarga Tn. Margana tidak menggunakan air PAM.

Di rumah keluarga ini juga sering terdapat tikus, dan tidak pernah ada

pemberantasan tikus di sekitar rumah keluarga tersebut. Keluarga Tn. Margana tidak

memiliki pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari. Sampah-sampah

dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir yang berada di tepi empang

lalu dibakar. Di depan rumah keluarga ini banyak berkeliaran ayam dan kambing

yang sering membuang kotoran di depan rumah keluarga ini.

17

Page 18: LENGKAP I-V

Gambar 2. Denah Rumah Keluarga Tn. Margana

E

W

Tabel 1.2 Faktor Internal Keluarga Tn. Margana

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn.Margana merokok sekitar satu sampai dua

bungkus dalam satu hari, biasanya kebiasaan

merokok ini dilakukan didalam dan diluar

rumah.

18

Kamar 2

Kamar 1

Kandang ayam

Tampak Belakang

Tampak Depan

Sumur

Dapur

Ruang Tamu

7 Meter

3 Meter

Page 19: LENGKAP I-V

2 Olah raga Keluarga Tn. Margana tidak ada yang memiliki

kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

pernah melakukan olahraga.

3 Pola Makan Ny. Asih memasak sendiri dengan komposisi

makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan,

dan jarang memakan sayur, buah-buahan,

apalagi susu.

4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi ke bidan terdekat

dari rumahnya.

5 Menabung Ny. Asih jarang menabung karena uangnya

habis untuk keperluan makan.

6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Margana bekerja sebagai nelayan. Ia

berangkat mencari ikan di laut jam 5.00

WIB dan pulang pada pukul 19.00 WIB

b. Ny. Asih bekerja sebagai pedagang baju dan

menagih uang ke para pelanggannya.

c. An. Nurjanah sudah menikah dan telah

mempunyai anak satu. Ia tidak bekerja.

d. An. Siska seorang pelajar yang masih

bersekolah kelas 4 SD.

19

Page 20: LENGKAP I-V

Tabel 1.3 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Margana

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 3 x 7 m2 dengan lantai keramik dan

dinding terbuat dari batu bata dan semen.

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 3

m x 3 m, dua kamar tidur yang masing-masing

berukuran 2 m x 3 m, 2 m x 3 m. Juga terdapat

dapur yang berukuran 1 m x 1 m dan ruangan ini

menyatu dengan kamar serta tidak disertai

dengan adanya tempat pembuangan asap. Tidak

mempunyai kamar mandi dan jamban.

3. Ventilasi Terdapat dua buah ventilasi berupa jendela di

ruang tamu berukuran masing-masing 120 cm x

40 cm dan tidak pernah dibuka. Hal ini tidak

sesuai dengan luas lantai rumah. (luas ventilasi

kurang dari 10% dari lantai rumah).

4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah jendela berukuran 120 x

40 cm pada bagian depan rumah.

b. Tidak terdapat jendela pada kamar.

c. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 3

berwarna kuning. Serta satu buah di teras

rumah berwarna putih sehingga penerangan

cukup baik.

5. MCK a. Tidak memiliki jamban, jika ingin buang air

20

Page 21: LENGKAP I-V

besar keluarga Tn. Margana pergi ke

empang.

b. Tidak memiliki kamar mandi, jika ingin

mandi keluarga Tn. Margana pergi ke sumur.

6. Sumber Air Tidak ada, keluarga Tn. Margana membeli air

jerigen tiap hari untuk keperluan minum dan

memasak.

7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke lubang

yang di depan rumahnya yang tidak mengalir.

8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga di buang ke belakang

rumah. Sampah di tumpuk terlebih dahulu

hingga cukup banyak lalu dibakar.

9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kiri rumah terdapat rumah

tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga

Tn. Margana masih banyak sampah yang

berserakan dikarenakan penduduk sekitar

kurang peduli dengan lingkungannya. Masih

banyak tetangganya yang membuang sampah di

pekarangan rumah maupun di empang.

1.1.2 Keluarga Tn. Abas

21

Page 22: LENGKAP I-V

Keluarga Tn. Abas terdiri dari 2 orang anggota keluarga, yaitu Tn. Abas dan Ny.

Asroh.

Keluarga Tn. Abas

Tabel 2.1 Profil Keluarga Tn. Abas di Desa Tanjung Pasir

RT 02/RW 02 Bulan Juni 2013

No. Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(Tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1. Tn. Abas Kepala

Keluarga

Laki-laki 70 th SD Penjaga

empang

2. Ny. Asroh Istri Perempuan 65 th SD Ibu rumah

tangga

Keluarga Tn. Abas bertempat tinggal di RT/RW 02/02 Desa Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Di rumah ini Tn. Abas sebagai

kepala keluarga tinggal dengan istrinya yang bernama Ny. Asroh. Tn. Abas yang

saat ini berusia 70 tahun bekerja sebagai penjaga empang dengan penghasilan

berkisar antara Rp 600.000-750.000 per bulan, dengan latar belakang pendidikan

Tn.Abas adalah SD. Pendapatan Tn. Abas digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari, seperti membayar air PAM, makanan berobat Ny. Asroh dan

lain-lain. Tn. Abas dan Ny. Asroh menikah 2 tahun yang lalu dan tidak

mempunyai keturunan. Istri Tn. Abas yang bernama Ny. Asroh, yang saat ini

berumur 65 tahun. Dalam kesehariannya Ny. Asroh bekerja mengurus rumah

tangga seperti memasak, mencuci pakaian dan membersihkan rumah.

22

Page 23: LENGKAP I-V

Ny. Asroh tidak pernah menjalani program Keluarga Berencana (KB).

Pendidikan terakhir Ny. Asroh adalah 3 SD dan ia tidak dapat membaca maupun

menulis. Keluarga Tn. Abas tinggal disebuah bangunan rumah diatas tanah

seluas 6 x 4 m2. Rumah ini dihuni oleh mereka sejak 2 tahun yang lalu. Rumah

terdiri dari sebuah ruang tamu berukuran 3 m x 2 m yang sering digunakan untuk

tempat makan dan beristirahat. Di dalam ruang tamu terdapat sebuah TV, lemari,

dan sebuah meja. Di dalam ruang tamu terdapat 3 buah ventilasi berbentuk

segitiga yang terdapat di atas pintu depan rumah, di ruang tamu dan di dapur.

Terdapat 1 buah jendela namun tidak dapat dibuka, cahaya matahari dapat masuk

ke dalam rumah. Di samping ruang tamu terdapat 1 buah kamar tidur dengan

ukuran 2 m x 2 m yang hanya dibatasi oleh 1 buah lemari sebagai pembatas

dengan ruang tamu, tetapi tidak terdapat ventilasi dan pencahayaan yang kurang.

Di dalam kamar tersebut tidak terdapat jendela untuk pencahayaan.

Dibagian belakang terdapat 1 dapur yang tidak disertai dengan adanya

tempat pembuangan asap berukuran 2,5 m x 1,5 m. Di sebelah dapur terdapat 1

kamar mandi dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m tanpa jamban dengan 1 ember untuk

mandi di dalamnya. Dapur dan kamar mandi dibatasi oleh tembok. Kamar tidur

dan bagian belakang rumah dibatasi oleh tembok. Sebagian besar dinding rumah

terbuat dari batu bata dan semen. Rumah ini mempunyai 1 pintu depan 1 pintu

belakang, 1 jendela di ruang tamu (bagian depan rumah). Lantai rumah pada

ruang tamu dan dan ruang tidur terbuat dari keramik. Lantai rumah pada dapur

dan kamar mandi terbuat dari semen. Kamar mandi Tn. Abas memiliki sumber air

PAM, air ini dialirkan dari PAM terdekat dengan biaya Rp 30.000 per bulan.

Atap rumah Tn. Abas terbuat dari genteng.

23

Page 24: LENGKAP I-V

Rumah keluarga Tn. Abas berada di lingkungan perumahan padat, dimana

bagian kanan berbatasan dengan tambak ikan dan bagian depan terdapat rumah

tetangga dan di bagian kirinya terdapat rumah tetangga. Di lingkungan rumah

tidak terdapat saluran untuk aliran limbah cair rumah tangga dan tidak terdapat

tempat pembuangan sampah.

Ny. Asroh memasak makanan sendiri untuk keluarganya. Ia sering

memasak makanan dengan menu yang relatif sama untuk setiap harinya, seperti

tahu, tempe, dan seringkali ikan. Keluarga Tn. Abas jarang memakan sayur dan

buah-buahan. Sehari- harinya mereka makan besar 2 kali sehari. Semua makanan

dimasak sampai matang, menurut penuturan Ny. Asroh mereka juga sering

membeli makanan diluar seperti gorengan atau pecel ayam. Mereka melakukan

kegiatan mencuci tangan sebelum makan dan setelah membersihkan rumah.

Dalam segi kesehatan, keluarga Tn.Abas belum pernah mengalami sakit

yang serius sehingga mereka harus dirawat di Rumah Sakit. Gangguan kesehatan

yang sering dialami anggota keluarganya antara lain batuk pilek, dan pusing

kepala. Ny. Asroh mengatakan ia mempunyai penyakit darah tinggi dan kencing

manis. Menurut penuturan Ny. Asroh, ia rutin memeriksakan penyakitnya ke

dokter terdekat dari rumahnya ketika obatnya habis. Ketika ada anggota keluarga

yang sakit biasanya mereka akan langsung memeriksakan diri ke bidan, atau

langsung ke dokter terdekat. Keluarga Tn. Abas jarang berobat ke Puskesmas.

Keluarga ini tidak memiliki asuransi jaminan kesehatan atau Jamkesmas untuk

berobat, karena urusan untuk pembuatan kartu tersebut lama menurut Tn.Abas.

24

Page 25: LENGKAP I-V

Kebiasaan merokok sudah laama tidak dilakukan oleh Tn. Abas. Untuk

olahraga, Tn. Abas jarang melakukannya dikarenakan setiap pagi ia langsung

berangkat ke tempat kerjanya yang jauh dari rumah. Ny. Asroh juga jarang

melakukan olahraga, setiap ada kegiatan senam lansia dari puskesmas ia jarang

ikut serta dalam kegiatan itu. Ny. Asroh lebih suka berjalan ke depat rumah untuk

berbincang-bincang dengan tetangga rumahnya. Dirumah keluarga ini juga sering

terdapat tikus,dan tidak pernah ada pemberantasan tikus disekitar rumah keluarga

tersebut.

Dikarenakan keluarga Tn. Abas tidak memiliki fasilitas jamban di

rumahnya, anggota keluarga biasanya melakukan aktifitas buang air besar di

tambak ikan yang berada di dekat rumah dan mereka baru membersihkan sisa

kotorannya ketika berada dirumah. Mereka membersihkan kotorannya dengan air

dan sabun. Mereka menggunakan alas kaki ketika pergi ke luar rumah. Keluarga

Tn. Abas tidak memiliki pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari.

Sampah-sampah dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir yang

berada di dekat rumah dan di sekitar tambak ikan, tetapi sampah tidak langsung

dibuang, melainkan dikumpulkan terlebih dahulu baru setelah sampah menumpuk

dibakar.

25

Page 26: LENGKAP I-V

S

Gambar 3. Denah Rumah Tn. Abas

Tabel 2.2 Faktor internal Keluarga Tn. Abas

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan merokok Tn. Abas sudah lama berhenri merokok,

sejak menikah dengan Ny. Asroh, Tn. Abas

menghentikan kebiasaan merokoknya

2. Olah raga Keluarga Tn. Abas tidak ada yang memiliki

kebiasaan olahraga. Mereka hampir tidak

pernah melakukan kegiatan olahraga

3. Pola Makan Ny. Asroh memasak sendiri makanan untuk

keluarganya dengan komposisi makanan

nasi, tahu, tempe dan kadang-kadang jika

ada uang dengan ikan bandeng/tongkol. Ny.

Asroh jarang memasak sayur dan memakan

buah-buahan. Ny. Asroh dalam kira-kira

26

SW

W

Page 27: LENGKAP I-V

seminggu sekali ia membeli lauk pecel

ayam di dekat rumahnya.

Menurut Tn. Abas untuk menunjang

aktivitas sehari-harinya ia biasa

menghabiskan 2 cangkir kopi per hari.

Untuk menu dan pola makan saat jam kerja

menurut Tn. Abas tidak terlalu ia

perhatikan, ia terbiasa makannasi dengan

tempe atau ikan.

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn. Abas pergi

berobat ke bidan. Apabila tidak sembuh,

mereka berobat ke dokter. Ny. Asroh jarang

berobat ke Puskesmas. Kebiasaan membeli

obat warung jika sedang sakit disangkal Ny.

Asroh

5. Menabung Ny. Asroh tidak dapat menyisihkan sisa

uang dari anggaran belanja rumah tangga

untuk keperluan tidak terduga atau

ditabung.

6. Aktivitas sehari-hari a. Tn. Abas berprofesi sebagai penjaga

empang dengan jam kerja yang tidak

menentu

b. Ny. Asroh bekerja sebagai ibu rumah

tangga

Tabel 2.3 Faktor Eksternal Keluarga Tn. Abas

27

Page 28: LENGKAP I-V

No. Faktor Eksternal Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 4 m2 dengan lantai keramik

dan sebagian semen

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu

berukuran 3 m x 2 m. Terdapat 1 buah

kamar tidur dengan berukuran 2 m x 2 m.

Juga terdapat 1 dapur yang tidak disertai

dengan adanya tempat pembuangan asap

berukuran 2,5 m x 1,5 m dan terdapat 1

kamar mandi tanpa jamban berukuran 1,5

m x 1,5 m di sebelah dapur.

3. Ventilasi Terdapat 3 buah ventilasi yang terdapat di

atas pintu, di ruang tamu dan di dapur.

Dengan ukuran masing-masing 20 cm x 20

cm. Hal ini tidak sesuai dengan luas lantai

rumah (luas ventilasi kurang dari 10% dari

lantai rumah).

4. Pencahayaan a. Terdapat satu jendela berukuran 2 m x

1 m di ruang tamu.

b. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah,

semua lampu berwarna kuning. Serta

satu buah di teras rumah berwarna

putih.

5. MCK a. Tidak memiliki jamban, jika ingin

buang air besar keluarga Tn. Abas pergi

28

Page 29: LENGKAP I-V

ke empang di belakang rumah.

b. Kamar mandi yang beralaskan semen,

dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m, terletak

di dalam rumah.

6. Sumber air Terdapat sumber air di dalam rumah, yang

berasal dari air PAM dengan bayaran Rp

30.000 per bulan.

7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke

empang yang berjarak dua meter dari

rumah dan limbah padat di buang di lahan

kosong dekat empang.

8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga di buang di lahan

kosong dekat empang di samping rumah.

Sampah di tumpuk terlebih dahulu dan di

bakar setiap harinya.

9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan terdapat lahan kosong

yang dipakai untuk menjemur pakaian, di

sebelah kiri dan depan rumah terdapat

rumah tetangga yang dikelilingi oleh

beberapa pohon. Di lingkungan sekitar

rumah keluarga Tn. Abas masih banyak

sampah yang berserakan di lahan kosong

dekat empang karena masih banyak

tetangganya yang menumpuk sampahnya

tanpa di bakar.

29

Page 30: LENGKAP I-V

1.1.3. Keluarga Tn. Asmin

Keluarga binaan terdiri dari 4 anggota keluarga, yaitu keluarga Tn. Asmin, Ny.

Rijah, An. Khairuddin , An. Agus

Tabel 3.1 Profil keluarga Tn. Asmin Di Desa Tanjung Pasir

RT02/RW02 Bulan Juni 2013

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(Tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Asmin Kepala

keluarga

L 39 Lulus SD Tukang

Parkir

2 Ny. Rijah Istri P 37 Lulus SD Ibu rumah

tangga

3 An.

Khairuddin

Anak pertama L 19 Kelas 2

SMA

Pelajar

4 An. Agus Anak kedua L 9 Kelas 3 SD Pelajar

Keluarga Tn. Asmin bertempat tinggal di RT 02/RW 02 Desa Tanjung Pasir,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Keluarga tersebut terdiri dari Tn.

Asmin sebagai kepala keluarga dengan seorang istri yang bernama Ny. Rijah dan dua

orang anak; anak pertama bernama Khairuddin dan anak kedua bernama Agus.

Tn. Asmin, berusia 39 tahun, bekerja sebagai seorang tukang parkir didaerah

tempat wisata tanjung 88 dengan penghasilan berkisar antara Rp. 700.000,00 – Rp

30

Page 31: LENGKAP I-V

750.000,00 per bulan. Pendapatan Tn. Asmin digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari, seperti membeli air PAM, makanan, untuk sekolah anak, dan lain-

lain.

Tn. Asmin mampu membaca dan menulis karena dia sempat mengenyam

pendidikan hingga kelas 6 SD. istrinya, Ny. Rijah, yang berusia 37 tahun, juga bisa

membaca dan menulis karena dia juga sempat mengenyam pendidikan hingga kelas 6

SD, namun Ny. Rijah hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pasangan ini menikah

saat berusia 16 dan 18 tahun. Saat hamil Ny. Rijah sering memeriksakan

kandungannya dan saat melahirkan dibantu oleh bidan desa.

Anak pertama pasangan Tn. Asmin dan Ny. Rijah adalah seorang laki-laki,

bernama Khairuddin yang sekarang berusia 19 tahun. Khairuddin diimunisasi lengkap

sedari lahir. Khairuddin pun sering dibawa ke posyandu oleh ibunya untuk memantau

perkembangan sang anak. dan anak Ny. Rijah diberikan ASI eksklusif sampai dengan

usia 1,5 tahun dan dilanjutkan dengan mendapat makanan tambahan. Saat ini

bersekolah kelas 2 SMA. Saat ini Ny. Rijah sedang menjalani program Keluarga

Berencana (KB) di bidan terdekat dengan menggunakan KB implan 5 tahun. Program

ini dijalankan Ny. Rijah sampai saat ini.

Keluarga Tn. Asmin memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Rijah

memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari

ialah nasi, sayur, ikan asin, sayur asem, tempe dan sambal. Semua makanan dimasak

sampai matang, tetapi tidak semua anggota keluarga rajin mencuci tangan sebelum

makan termasuk anak mereka.

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat ke

warung. Dan apabila tidak sembuh mereka pergi berobat ke bidan terdekat. Keluarga

Tn. Asmin jarang sekali berobat ke Puskesmas karena menurutnya, Puskesmas cukup

31

Page 32: LENGKAP I-V

jauh dan biaya yang dibutuhkan untuk pergi ke Puskesmas memakan biaya yang lebih

besar dari biaya berobatnya sendiri. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga

Tn. Asmin adalah batuk serta diare berulang. Dahulu anak pertama mereka pernah

menderita penyakit tuberculosis berusia 1 tahun 7 bulan, dan telah berobat ke dokter

dan minum obat selama 1 bulan karena sempat putus obat selama 1 minggu dan

berobat kembali hingga dinyatakan tuntas sembuh.

Keluarga Tn. Asmin tinggal di rumah mereka, dengan luas tanah sekitar 40 m2

dan luas bangunan berukuran 6 m x 5 m. Bangunan tempat tinggal tidak bertingkat

dan terdiri dari satu ruang tamu berukuran 3 m x 2 m, memiliki ruang keluarga

berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur masing – masing berukuran 3 m x 2 m dan 3 m

x 3 m, ruang dapur dan kamar mandi yg menjadi satu dengan ukuran 1 m x 5 m, untuk

ukuran kamar mandi sendiri berukuran 1 m x 1 m. Rumah ini terletak di tengah

pemukiman padat pesisir pantai. Sebagian besar ruangan di dalam rumah ini

berlantaikan keramik dan beratapkan genteng. Sebagian dinding rumah terbuat dari

batu bata dan sebagian terbuat dari rotan di semua dinding bagian dalam rumah.

Untuk ventilasi, rumah ini memiliki satu jendela di pintu masuk yang berukuran 100

cm x 40 cm. Namun jendela tersebut tidak berfungsi sebagai ventilasi untuk aliran

keluar masuk udara namun hanya untuk sinar matahari masuk ke dalam rumah. Di

atas jendela, terdapat ventilasi berukuran 0,3 m x 0,2 m dan 0,3 m x 0,2 m namun

ditutup dengan plastik sehingga udara tidak dapat bertukar.

Keluarga ini memiliki kamar mandi disertai jamban yang bergabung dengan

dapur. Menurut keluarga Tn. Asmin, keluarganya menggunakan jamban yang ada di

rumah sehingga keluarganya tidak perlu pergi ke jamban yang di empang yang

digunakan oleh seluruh warga untuk buang air besar. Kamar mandi dan dapur rumah

Tn. Asmin tersebut memiliki sumber air yang dialirkan oleh PAM yang digunakan

32

Page 33: LENGKAP I-V

untuk mandi, mencuci piring, dan memasak air minum. Air PAM yang didapat

diperoleh dari aliran dari rumah tetangga dan apabila habis, keluarga ini membeli

dengan penjual sekitar. Dalam sehari, keluarga tersebut menghabiskan 10 jerigen air

PAM, masing-masing jerigen memiliki kapasitas sekitar 15-20 liter. Satu jerigen air

PAM ini seharga Rp. 500,00.

Keluarga Tn. Asmin tidak memiliki pekarangan untuk membakar sampah

sehari-hari. Sampah-sampah dikumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir

yang berada di tepi empang lalu dibakar.

Gambar 4. Denah keluarga Tn. Asmin

Tabel 3.2. Faktor Internal Keluarga Tn. Asmin

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Asmin merokok sekitar satu sampai dua bungkus

33

N

S

Page 34: LENGKAP I-V

dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini

dilakukan didalam dan diluar rumah.

2 Olah raga Keluarga Tn. Asmin ada yang memiliki kebiasaan

berolahraga yaitu istrinya Ny. Rijah. Ny. Rijah

sering mengikuti senam sehat di puskesmas

seminggu sekali, sementara anak–anak dan Tn.

Asmin sendiri jarang sekali berolahraga.

3 Pola Makan Ny. Rijah memasak sendiri dengan komposisi

makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, dan

jarang disertai ikan, sayur, buah-buahan, dan jarang

minum susu.

4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi membeli obat diwarung.

Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke bidan

terdekat terdekat. Mereka jarang ke puskesmas

karena menurut mereka puskesmas jauh dan harus

menghabiskan uang untuk ongkos.

5 Menabung Keluarga Ny. Rijah tidak pernah menabung karena

menurutnya uang mereka belum tentu cukup untuk

memenuhi kehidupan sehari–hari sehingga tidak ada

uang lebih untuk ditabung.

6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Asmin bekerja sebagai tukang parkir. Ia

berangkat jam 8.00 WIB dan pulang pada pukul

17.00 WIB

b. Ny. Rijah tidak bekerja, hanya sebagai ibu

34

Page 35: LENGKAP I-V

rumah tangga

c. Anak pertamanya Khairuddin sebagai pelajar

SMA kelas 2.

d. Anak keduanya Agus sebagai pelajar SD kelas 3.

Tabel 2.3. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Asmin

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 6 x 5 m2 dengan lantai keramik dan

sebagian semen.

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat satu ruang tamu berukuran

3 m x 2 m, memiliki satu ruang keluarga

berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur berukuran

masing–masing 3 m x 2 m dan 3 m x 3 m, ruang

dapur dan kamar mandi yg menjadi satu dengan

ukuran 1 m x 5 m dan ruangan ini tidak disertai

dengan adanya tempat pembuangan asap.

3. Ventilasi Rumah ini memiliki satu jendela di pintu masuk

yang berukuran 100 cm x 40 cm. Namun jendela

tersebut tidak berfungsi sebagai ventilasi untuk

aliran keluar masuk udara namun hanya untuk

sinar matahari masuk ke dalam rumah. Di atas

jendela, terdapat ventilasi berukuran 0,3 m x 0,2 m

dan 0,3 m x 0,2 m namun ditutup dengan plastik

sehingga udara tidak dapat bertukar.

4. Pencahayaan a. Terdapat satu buah jendela berukuran 100 cm

35

Page 36: LENGKAP I-V

x 40 cm pada bagian depan rumah.

b. Tidak terdapat jendela pada kamar.

c. Terdapat 5 buah lampu di dalam rumah, 5

berwarna kuning. Serta satu buah di teras

rumah berwarna kuning sehingga penerangan

cukup baik.

1.1.4. Keluarga Tn. Yasman

Keluarga Tn. Yasman terdiri dari Tiga orang anggota keluarga, yaitu Tn.

Yasman, Ny. Lisah, An. M. Ikhsan.

Keluarga Tn. Yasman

36

Page 37: LENGKAP I-V

Tabel 4.1 Profil keluarga Tn. Yasman Di Desa Tanjung Pasir

RT02/RW02 Bulan Juni 2013

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

(L/P)

Usia

(tahun)

Pendidikan Pekerjaan

1 Tn. Yasman Kepala

keluarga

L 31 SMA Satpam

2 Ny. Lisah Istri P 28 SMA Ibu rumah

tangga

3 An. M. Ikshan Anak pertama L 4 TK Pelajar

Keluarga Tn. Yasman bertempat tinggal di kampung tanjung pasir RT

02RW02 Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Keluarga tersebut terdiri dari Tn. Yasman sebagai kepala keluarga dengan seorang

istri yang bernama Ny. Lisah dan satu orang anak; anak pertama bernama bernama

M.ikshan berusia 4 tahun Menurut pengakuan Ny.Lisah anaknya lahir ditolong oleh

seorang Bidan.

M.ikshan diberi ASI selama satu setengah tahun dan diberikan makanan

pendamping saat berusian enam bulan. Dan anak Ny. Lisah diberikan imunisasi

dengan lengkap. Tn. Yasman, berusia 31 tahun, bekerja sebagai Satpam di sulawesi

dengan penghasilan berkisar antara Rp1.000.000,00 - Rp.1.300.000,00 per bulan.

Pendapatan Tn. Yasman selalu habis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari, seperti membeli air bersih, makanan, kebutuhan sekolah anak, dan lain-lain;

sehingga dia tidak dapat menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung.

Pendidikan terakhir Tn. Yasman sampai tingkat SMA. Istrinya, Ny. Lisah, yang

37

Page 38: LENGKAP I-V

berusia 26 tahun, hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan terakhir Ny.

Lisah hanya sampai tingkat SMA.

Anak pertama pasangan Tn. Yasman dan Ny. Lisah, seorang laki-laki bernama

M. ikshan, berusia 4 tahun yang masih duduk di bangku TK, Setelah melahirkan anak

pertama, Ny. Lisah menjalani program Keluarga Berencana (KB) di bidan terdekat

dengan menggunakan KB suntik. Program ini dijalankan Ny. Lisah sampai saat ini.

Selama masa kehamilan, Ny. Lisah mengaku memeriksakan kandungannya ke bidan

terdekat bila ada waktu. Ny. Lisah mendapatkan pil berwarna merah setiap setelah

pemeriksaan kandungan, yang menurutnya adalah pil penambah darah. Keluarga Tn.

Yasman pernah mendatangi Posyandu bila merasa sakit. Menurut keluarga Tn.

Yasman Posyandu diadakan satu bulan sekali dan jika mererka merasa sakit baru

mereka datang ke posyandu.

Keluarga Tn. Yasman memiliki kebiasaan makan dua kali sehari. Ny. Lisah

memasak makanan dengan menu seadanya, contoh menu yang disajikan sehari-hari

ialah nasi, sayur, dan terkadang ikan (jika sedang ada uang), lebih sering makan

dengan tahu dan tempe,dengan alasan tidak memiliki dana yang cukup untuk beli

makanan yang lain, Semua makanan dimasak sampai matang, menurut penuturan Ny.

Lisah mereka juga sering membeli makanan diluar seperti gorengan, nasi uduk dan

lain-lain.

Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga ini biasanya membeli obat

warung terlebih dahulu. Namun, jika dengan obat warung keadaan anggota keluarga

yang sakit tidak membaik, Tn. Yasman dan Ny. Lisah langsung membawanya ke

bidan yang berada di dekat rumah..Keluarga Tn. Yasman jarang sekali berobat ke

Puskesmas karena menurutnya, Puskesmas cukup jauh dan biaya yang dibutuhkan

38

Page 39: LENGKAP I-V

untuk pergi ke Puskesmas memakan biaya yang lebih besar dari biaya berobatnya

sendiri. Penyakit yang sering diderita anggota keluarga Tn. Yasman adalah batuk

berulang, vertigo serta diare.

Keluarga Tn. Yasman tinggal di rumah milik Saudaranya , dengan luas tanah

sekitar 40 m2 dan luas bangunan berukuran 5 m x 6 m. Bangunan tempat tinggal tidak

bertingkat dan terdiri dari satu ruang tamu bergabung dengan ruang makan dan ruang

keluarga berukuran 3 m x 3 m, dua kamar tidur yang berukuran 2 m x 2 m, dan

dapur dengan ukuran 2 m x 2 m. Rumah ini terletak di tengah pemukiman padat

pesisir pantai. Lantai ruangan di dalam rumah ini menggunakan semen dan atap

rumah menggunakan genteng. Sebagian besar dinding rumah terbuat dari bata dan

semen, Untuk ventilasi, rumah ini tidak memiliki ventilasi, hanya memiliki satu pintu

masuk dan keluar untuk keluar masuknya udara. Keluarga ini memiliki kamar mandi

dengan jamban yang bersatu dengan jamban rumah tetangga, kamar mandi berada

didalam rumah, kamar mandi mempunyai dinding. Menurut keluarga Tn. Yasman,

keluarganya menggunakan jamban dan kamar mandi bersama degan tetangga. Kamar

mandi Tn. Yasman tersebut memiliki sumber air PAM, air ini dialirkan dari PAM

terdekat, namun jika air PAM sedang habis, keluarga ini membeli air jerigen yang

biasa di jual dengan harga Rp.500,00,- air ini digunakan untuk mandi, mencuci piring,

dan memasak air minum.

Dalam sehari, keluarga tersebut enam jerigen air bersih, masing-masing

jerigen memiliki kapasitas sekitar 15-20 liter. Keluarga Tn. Yasman tidak memiliki

pekarangan untuk membakar sampah sehari-hari. Sampah-sampah dikumpulkan dan

dibuang di tempat pembuangan akhir yang berada di dekat rumah dan disekitar

empang, sampah tidak langsung dia buang, melainkan dikumpulkan dalu baru setelah

menumpuk baru dibakar.

39

Page 40: LENGKAP I-V

Riwayat penyakit di keluarga ini, tekanan darah Ny. Lisah 120/70 mmHg. Tn.

Yasman berobat ke dokter jika kepalanya terasa pusing, tetapi jika tidak ada keluhan,

Tn. Yasman malas pergi ke dokter untuk mengontrol tekanan darahnya. Tn. Yasman

juga mengeluh batuk-batuk tidak berdahak yang dirasakan sejak 2 minggu terakhir

ini. Batuk tidak disertai dengan keringat malam dan penurunan berat badan. Tetapi

disebutkan batuk tidak terlalu berat dan tidak mengganggu aktivitas dia sebagai

nelayan. Selain Tn. Yasman tidak ada yang menderita batuk-batuk dalam keluarga.

Keluarga Tn. Yasman juga mengeluh sering gatal-gatal pada kulit disekitar pantat bila

terkena keringat. Riwayat penyakit kencing manis dalam keluarga disangkal. Riwayat

penyakit jantung dalam keluarga disangkal. Riwayat penyakit ginjal dalam keluarga

disangkal.

Gambar 5. Denah rumah Tn. Yasman

40

Page 41: LENGKAP I-V

Tabel 4.2. Faktor Internal Keluarga Tn. Yasman

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. Yasman mengkonsumsi rokok 3 bungkus

sehari. Tn. Yasman lebih sering merokok di

dalam rumah.

2 Olah raga Keluarga Tn. Yasman tidak ada yang memiliki

kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak

pernah melakukan olahraga.

3 Pola Makan Ny. Lisah memasak sendiri dengan komposisi

makanan mengkonsumsi nasi, tahu, tempe, ikan

asin, telur asin, dan jarang disertai sayur, buah-

buahan, dan jarang minum susu.

4 Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, mereka pergi membeli obat

41

W

E

Page 42: LENGKAP I-V

diwarung. Apabila tidak sembuh, mereka baru

berobat ke dokter terdekat atau ke Puskesmas.

5 Menabung Ny. Lisah mengikuti kegiatan arisan untuk

menabung sebagian penghasilannya.

6 Aktivitas sehari-hari a. Tn. Yasman bekerja sebagai satpam Ia

berangkat bekerja berangkat jam 6.00 WIB

dan pulang pada pukul 15.00 WIB

b. Ny. Lisah bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Tabel 4.3. Faktor Eksternal Keluarga Tn. Yasman

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 5 m x 6 m2 dengan lantai sebagian

semen.

2. Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu berukuran 2

m x 2 m, dua kamar tidur yang berukuran 2 m x

3 m, .Juga terdapat dapur yang berukuran 3 m x

2 m dan ruangan ini tidak disertai dengan adanya

tempat pembuangan asap. Kamar mandi

berukuran 1,5 m x 1,5 m.

3. Ventilasi Keluarga tidak memiliki ventilasi, hanya pintu

yang dibuka sebagai aliran masuknya udara

4. Pencahayaan a. Terdapat dua buah jendela berukuran 0,3 m

x 1 m pada bagian depan rumah.

b. Tidak terdapat jendela pada kamar.

42

Page 43: LENGKAP I-V

c. Terdapat 3 buah lampu di dalam rumah, 3

berwarna kuning. Serta satu buah di teras

rumah berwarna putih sehingga penerangan

cukup baik.

5. MCK a. Memiliki jamban, namun jamban digunakan

bersama dengan tetangga.

b. Kamar mandi berdasarkan semen, dengan

ukuran 1,5 m x 1,5 m, terletak di dalam

rumah, yang digunakan bersama dengan

keluarga tetangga.

c. Tersedia air yang cukup untuk mandi dan

buang air kecil.

6. Sumber Air Menggunakan air PAM, jika air habis keluarga

ini membeli air galon keliling.

7. Saluran pembuangan limbah Limbah rumah tangga cair di buang ke lubang

yang mereka buat di bagian belakang rumah

8. Tempat pembuangan sampah Sampah rumah tangga dibuang di depan rumah.

Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup

banyak lalu dibakar disamping rumah.

9. Lingkungan sekitar rumah Di samping kanan rumah terdapat rumah

tetangga, sedangkan disamping kiri rumah

terdapat empang. Di lingkungan sekitar rumah

keluarga Tn. Yasman masih banyak sampah

yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar

kurang peduli dengan lingkungannya. Masih

43

Page 44: LENGKAP I-V

banyak tetangganya yang membuang sampah di

pekarangan rumah maupun di empang.

BAB III

AREA MASALAH

44

Page 45: LENGKAP I-V

3.1. Rumusan Area Masalah Keluarga Binaan

3.1.1 Keluarga Tn. Margana

a. Masalah Non Medis

a) Perilaku peggunaan jamban umum yang tidak sehat pada

keluarga binaan

b) Kurangnya sarana sanitasi lingkungan yang memadai

c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan

pengelolaan sampah

d) Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga

binaan

e) Kurangnya ketersediaan air bersih pada keluarga binaan

b. Masalah Medis

1) Penyakit diare berulang dalam keluarga binaan

2) Penyakit batuk pilek yang sering dialami oleh keluarga

binaan

3.1.2 Keluarga Tn. Abas

a. Masalah Non Medis

a) Perilaku penggunaan jamban umum yang tidak sehat pada

keluarga binaan

b) Kurangnya sarana sanitasi lingkungan yang memadai

c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan sampah

rumah tangga

45

Page 46: LENGKAP I-V

d) Kurangnya ventilasi udara yang ada di rumah keluarga

binaan

e) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi di

dalam rumah

f) Kurangnya pengetahuan tentang mencari pengobatan ke

tenaga kesehatan

g) Kurangnya pengetahuan tentang poli gizi seimbang

b. Masalah Medis

1) Penyakit hipertensi dan diabetes yang diderita oleh Ny.

Asroh

2) Penyakit batuk pilek dalam keluarga binaan

3..1.3 Keluarga Tn. Asmin

a. Masalah Non Medis

a) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi di

rumah keluarga binaan

b) Kurangnya kesadaran keluarga binaan untuk mencuci tangan

dengan sabun baik setelah BAB maupun sebelum makan

c) Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan

pengelolaan sampah maupun limbah rumah tangga

d) Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan

b. Masalah Medis

1) Penyakit diare dalam keluarga binaan

46

Page 47: LENGKAP I-V

2) Penyakit ISPA dalam keluarga binaan

3) TB Paru dalam keluarga binaan

3.1.4 Keluarga Tn. Yasman

a. Masalah Non Medis

a) Perilaku penggunaan jamban umum yang tidak sehat pada

keluarga binaan

b) Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ventilasi rumah

c) Perilaku mencuci tangan sebelum dan setelah makan serta

setelah buang air besar yang tidak benar

d) Perilaku membuang sampah sembarangan

e) Kurangnya kesadaran berobat di tenaga kesehatan

f) Kurangnya pengetahuan tentang gizi yang baik

a. Masalah Medis

1) Riwayat penyakit batuk-batuk dalam keluarga

2) Riwayat penyakit gatal-gatal dalam keluarga

3) Riwayat demam pada anak

3.2 Usulan Area Masalah

47

Page 48: LENGKAP I-V

1. Kurangnya pengetahuan tentang ventilasi udara yang ada di rumah keluarga

binaan

2. Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan pengelolaan sampah

maupun limbah rumah tangga

3. Diare pada keluarga binaan

4. Kurangnya pengetahuan tentang pola gizi yang seimbang

BAB IV

DIAGNOSIS KOMUNITAS

48

Page 49: LENGKAP I-V

4.1 Area Masalah Sebagai Diagnosis Komunitas

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga binaan, kami memutuskan

untuk mengangkat permasalahan “KURANGNYA PENGETAHUAN

TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH”.

4.2 Alasan Pemilihan Diagnosis

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai

pertimbangan yaitu :

1. Dari data “Angka kejadian 10 penyakit terbanyak Puskesmas Tegal Angus

bulan Januari – September 2011”.

2. Dari hasil pemantauan selama Tahun 2012 menunjukkan dari 12.421

rumah yang diperiksa sebanyak 11,2 % yang memenuhi syarat kesehatan.

3. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap keluarga

binaan di Desa Tanjung Pasir didapatkan informasi mengenai kurangnya

pengetahuan tentang pentingnya ventilasi pada keluarga binaan kami yang

dapat mempengaruhi kesehatan.

4. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara terhadap keluarga

binaan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga didapatkan

informasi mengenai ketidakpedulian keluarga binaan terhadap pentingnya

ventilasi di dalam rumah, hal ini sebagian besar disebabkan oleh

rendahnya tingkat pendidikan terakhir di Desa Tanjung Pasir.

5. Kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya ventilasi yang dapat

menyebabkan kondisi rumah keluarga binaan minim ventilasi.

6. Dari pemantauan, keluarga binaan belum memenuhi syarat rumah sehat

hal ini dikarenakan tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah,

pengetahuan tentang rumah sehat yang rendah.

Persentase tentang angka sesuai data dari Puskesmas Tegal Angus

Januari-September 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Angka Kejadian 10 Besar Penyakit Bulan Januari-September 2011

(Puskesmas Tegal Angus, 2011)

49

Page 50: LENGKAP I-V

No. Penyakit Jumlah Kejadian Presentase

1 ISPA 3113 33,1%

2 Lain-lain 1391 14,8%

3 Dermatitis 1016 10,8%

4 Batuk 657 6,9%

5 Obs febris 648 6,8%

6 Hipertensi Esensial 594 6,3%

7 Gastritis 585 6,2%

8 Sakit kepala 556 5,9%

9 Diare 427 4,5%

10 TBC 411 4,3%

33.10%

14.80%10.80%6.90%

6.80%

6.30%

6.20%5.90% 4.50%

Data 10 Besar Penyakit Puskesmas Tegal Angus Tahun 2011

ISPA

Lain-lain

Dermatitis

Batuk

Obs febris

Hipertensi Esensial

Gastritis

Sakit kepala

Diare

Diagram 4.1. Persentase Angka Kejadian Hipertensi Bulan Januari-September 2011

50

Page 51: LENGKAP I-V

Berikut ini salah satu upaya peningkatan kualitas lingkungan bagi kesehatan

yang dilakukan di Puskesmas Tegal Angus :

Penyehatan Perumahan

Rumah sehat adalah rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, hasil

pemantauan selama tahun 2012 menunjukkan dari 12.421 rumah yang diperiksa

sebanyak 11,2% yang memenuhi syarat kesehatan. kondisi kesehatan perumahan

dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau

tetangga sekitarnya.

Hal ini menujukkan bahwa masih banyak masyarakat yang ada di wilayah

puskesmas Tegal Angus mempunyai rumah yang tidak sehat, hal ini dikarenakan

tingkat ekonomi dan pendidikan yang masih rendah, pengetahuan tentang rumah

sehat yang kurang. Perlu kerjasama lintas sektoral untuk meningkatkan jumlah

rumah sehat.

Tidak/Belum Pernah Seko-

lah

Tidak/Belum Tamat SD

SD/MI SLTP/MTs SLTA/MA AK/Diploma Universitas0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

368

650

1828

593

330

9 17

526581

1762

192

533

9 7

Laki-Laki Perempuan

Diagram 4.2. Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat

pendidikan terakhir di Desa tanjung Pasir (Puskesmas, 2012)

51

Page 52: LENGKAP I-V

Diagram diatas adalah persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia

10 tahun ke atas di rinci menurut tingkat pendidikan terakhir di Desa Tanjung Pasir.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan setiap individu adalah tingkat

pendidikan yang diperoleh. Dari survey yang dilakukan dengan cara wawancara

terhadap keluarga binaan di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Teluk Naga didapatkan

informasi mengenai ketidakpedulian keluarga binaan terhadap pentingnya ventilasi di

dalam rumah, hal ini sebagian besar disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan.

52

Page 53: LENGKAP I-V

53

Page 54: LENGKAP I-V

BAB V

RENCANA INTERVENSI

5.1 Rencana Intervensi Pemecahan Masalah

5.1.1 Jangka Pendek

a. Pembagian leaflet/selebaran tentang pentingnya ventilasi di dalam

rumah.

b. Penyuluhan yang menarik tentang pengetahuan pentingnya ventilasi

di dalam rumah untuk keluarga binaan.

c. Melakukan presentasi dengan media power point tentang pengetahuan

pentingnya ventilasi di dalam rumah untuk keluarga binaan.

5.1.2 Jangka Menengah

a. Memberikan informasi terbaru terhadap tenaga kesehatan dan kader

desa setempat tentang pentingnya ventilasi di dalam rumah untuk

keluarga binaan.

b. Memanfaatkan tenaga mahasiswa bidang kesehatan yang sedang

dalam masa kuliah kerja nyata.

c. Meningkatkan kesadaran para tokoh masyarakat dengan cara

penyuluhan agar dapat mengubah paradigma masyarakat bahwa

pentingnya ventilasi di dalam rumah dapat memperbaiki kualitas

hidup.

5.1.3 Jangka Panjang

a. Memberikan penyuluhan secara berkala tentang pentingnya ventilasi

di dalam rumah .

b. Memotivasi setiap anggota keluarga binaan untuk menyebarluaskan

tambahan pengetahuan yang telah mereka dapatkan.

c. Bekerja sama dengan pihak puskesmas dan kader setempat untuk

mengevaluasi penyebaran pengetahuan di lingkungan sekitar Desa

Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tanggerang.

d. Program penyehatan rumah.

54

Page 55: LENGKAP I-V

LAMPIRAN I

KUESIONER

PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH

PADA KELUARGA BINAAN, DESA TANJUNG PASIR

BULAN JUNI 2013

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Umur :

Status keluarga :

Alamat :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Suku :

Penghasilan :

a. Bapak : Rp.……………………………./ bulan

b. Ibu :

c. Anggota keluarga lain:

1. ……….

2. ……………

Jumlah tanggungan dalam keluarga : ………… orang

Tingkat pendapatan keluarga: (diisi oleh mahasiswa)

= Jumlah total pendapatan seluruh anggota keluarga per bulan

Jumlah anggota keluarga yang tinggal serumah dan menjadi tanggungan keluarga.

= ……………………

55

NO.RESPONDEN

Page 56: LENGKAP I-V

II. KUESIONER

A. PENGETAHUAN TENTANG PENTINGNYA VENTILASI DI DALAM RUMAH

1. Apakah anda tahu pengertian ventilasi itu apa?

a. Ya

b. Tidak

2. Adakahventilasi di rumah anda?

a. Ya, ada lebih dari 1

b. Ya, ada 1

c. Tidak ada

3. Menurut anda apakah kegunaan dari ventilasi?

a. Tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya ke dalam rumah

b. Sebagai hiasan di rumah

c. Tidakada gunanya

4. Menurut anda perlukah di setiap rumah terdapat ventilasi?

a. Perlu

b. Tidak perlu

c. Tidak tahu

56

Page 57: LENGKAP I-V

B. ASPEK PENDIDIKAN

5. Apakah anda bias membaca dan menulis dengan baik?

a.Bisa

b.Kurang bisa

c.Tidakbisa

6. Apakah anda pernah mendapat pendidikan dari sekolah mengenai ventilasi rumah

yang baik?

a. Ya, pernah

b.Tidak pernah

7. Jika iya,apakah anda sudah menerapkan ventilasi yang baik dirumah?

a. Sudah

b. Belum

C. ASPEK INFORMASI

8. Apakah anda memiliki media informasi seperti TV atau radio?

a. Ya

b. Tidak

9. Jika iya, apakah anda pernah menonton atau mendengar acara tentang pentingnya

ventilasi di dalam rumah?

a. Ya

b. Tidak, sebutkan alasannya

57

Page 58: LENGKAP I-V

10. Apakah di lingkungan sekitar rumah ibu pernah diadakan penyuluhan tentang

ventilasi yang baik?

a. Ya, dan saya ikut serta

b. Ya, dan saya tidak ikut serta

c. Tidak

D. Aspek Sosial budaya

11. Apakah selama ini anda menganggap ventilasi dalam rumah anda sudah baik?

a. Ya

b. Tidak

12.Apakah menurut anda perlukah bertukar pikiran/berdiskusi dengan kerabat/tetangga

mengenai ventilasi rumah yang baik?

a. Perlu

b. Tidak perlu

13.Apakah lingkungan sekitar anda, pernah diadakan kegiatan untuk membersihkan dan

memperbaiki ventilasi rumah?

a. Ya

b. Tidak

58

Page 59: LENGKAP I-V

E. Aspek ekonomi

14. Berapakah penghasilan anda dalam sebulan?

a. >Rp. 750.000,00

b. Rp. 500.000,00 – Rp. 750.000,00

c. <Rp. 500.000,00

15. Apakah dengan penghasilan tersebut, anda dapat memenuhi kehidupan sehari-hari?

a. Iya

b. Tidak

16. Jika iya, apakah sisa uangnya dapat anda gunakan untuk membuat ventilasi di rumah?

a. Iya

b. Tidak

59

Page 60: LENGKAP I-V

LEMBAR SKORING

A. Aspek Pengetahuan Tentang Pentingnya Ventilasi di Dalam Rumah

No.01 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

No.02 Jika responden menjawab ya, ada lebih dari 1, diberikan poin 2

Jika responden menjawab ya, ada 1, diberikan poin 1

Jika responden menjawab tidak ada, diberikan poin 0

No.03 Jika responden menjawab tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya ke dalam

rumah, diberikan poin 2

Jika responden menjawab sebagai hiasan di rumah, diberikan poin 1

Jika responden menjawab tidak ada gunanya, diberikan poin 0

No.04 Jika responden menjawab perlu, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak perlu, diberikan poin 1

Jika responden menjawab tidaktahu, diberikan poin 0

B. Aspek Pendidikan

No.05 Jika responden menjawab bisa, diberikan poin 2

Jika responden menjawab kurang bisa, diberikan poin 1

Jika responden menjawab tidak bisa, diberikan poin 0

No.06 Jika responden menjawab ya pernah, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak pernah, diberikan poin 1

No.07 Jika responden menjawab sudah, diberikan poin 2

Jika responden menjawab belum, diberikan poin 1

60

Page 61: LENGKAP I-V

C. Aspek Informasi

No.08 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

No.09 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak sebutkan alasannya, diberikan poin 1

No.10 Jika responden menjawab ya dan saya ikut serta, diberikan poin 2

Jika responden menjawab ya dan saya tidak ikut serta, diberikan poin 1

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 0

D. Aspek Sosial Budaya

No.11 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

No.12 Jika responden menjawab perlu, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak perlu, diberikan poin 1

No.13 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

E. Aspek Ekonomi

No.14 Jika responden menjawab > Rp. 750.000,00, diberikan poin 2

Jika responden menjawab Rp 500.000,00 – Rp. 750.000,00, diberikan poin 1

Jika responden menjawab < Rp. 500.000,00, diberikan poin 0

No.15 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

No.16 Jika responden menjawab ya, diberikan poin 2

Jika responden menjawab tidak, diberikan poin 1

61

Page 62: LENGKAP I-V

PENILAIAN VARIABEL

Penilaian masing-masing variabel menggunakan penilaian mean

1. Untuk variabel pertama mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam rumah

a. Jika > 6 : pengetahuan responden mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam

rumah adalah baik.

b. Jika < 6 : pengetahuan responden tentang mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi

dalam rumah dalah kurang baik.

2. Untuk variabel kedua mengena ipendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan

mengenai ventilasi rumah yang baik

a. Jika > 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai ventilasi

rumah yang baik adalah baik.

b. Jika < 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai ventilasi

rumah yang baik dalah kurang baik.

3. Untuk variabel ketiga mengenai informasi yang didapatkan responden tentang data-data

yang diketahui responden mengenai ventilasi rumah yang baik.

a. Jika > 6 :informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui

responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah baik.

b. Jika < 6 : informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui

responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah kurang baik.

62

Page 63: LENGKAP I-V

4. Untuk variabel keempat mengenai pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat

yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik.

a. Jika > 6 : ekonomi terkait pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang

berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah baik.

b. Jika < 6 : ekonomi pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang

berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah

kurang baik.

5. Untuk variabel kelima mengenai penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden

yang berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik.

a. Jika > 6 : ekonomi terkait pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang

berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik aadalah baik.

b. Jika < 6 : ekonomi penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang

berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik adalah kurang baik.

63

Page 64: LENGKAP I-V

6. Untuk variabel pertama mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi dalam rumah

a. Jika > 6 : pengetahuan responden mengenai fungsi dan kegunaan ventilasi

dalam rumah adalah baik.

b. Jika < 6 : pengetahuan responden tentang mengenai fungsi dan kegunaan

ventilasi dalam rumah dalah kurang baik.

7. Untuk variabel kedua mengena ipendidikan responden tentang memperoleh

pengetahuan mengenai ventilasi rumah yang baik

a. Jika > 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai

ventilasi rumah yang baik adalah baik.

b. Jika < 6 : pendidikan responden tentang memperoleh pengetahuan mengenai

ventilasi rumah yang baik dalah kurang baik.

8. Untuk variabel ketiga mengenai informasi yang didapatkan responden tentang data-

data yang diketahui responden mengenai ventilasi rumah yang baik.

a. Jika > 6 :informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui

responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah baik.

b. Jika < 6 : informasi yang didapatkan responden tentang data-data yang diketahui

responden mengenai ventilasi rumah yang baik adalah kurang baik.

64

Page 65: LENGKAP I-V

9. Untuk variabel keempat mengenai pola kebiasaan dan hubungan sosial antar

masyarakat yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi

yang baik.

a. Jika > 6 : ekonomi terkait Pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat

yang berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik

adalah baik.

b. Jika < 6 : ekonomi Pola kebiasaan dan hubungan sosial antar masyarakat yang

berhubungan dengan bagaimana responden mendapatkan ventilasi yang baik adalah

kurangbaik.

10. Untuk variabel kelima mengenai penghasilan dan biaya dalam kehidupan responden

yang berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik .

a. Jika > 6 : ekonomi terkait pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang

berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik aadalah baik.

b. Jika < 6 : ekonomi pengasilan dan biaya dalam kehidupan responden yang

berhubungan dengan bagaimana mendapatkan ventilasi yang baik adalah kurang baik.

65