Lembaga Pendidikan Islam

12
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM Lembaga Pendidikan Islam I. Pengertian Lembaga pendidikan Islam. Pendidikan islam termasuk masalah social, sehingga dalam kelembagaannya tidak lepas dari lembaga-lembaga social yang ada. Maksud lembaga social adalah suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sanksi hokum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan social dasar Dengan demikian lembaga Pendidikan Islam adalah suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan islam atau organisasi yang diadakan untuk untuk mengembangkan lembaga-lembaga social baik yang permanen maupun yang berubah-ubah. Lembaga ini mempunyai pola-pola terbentuk dalam memerankan fungsinya, serta mempunyai struktur tersendiri yang dapat mengikat individu yang berada dalam naungannya, sehingga lembaga ini mempunyai kekuatan hukum tersendiri.[1] Lembaga pendidikan islam merupakan hasil pemikiran yang dicetuskan oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakatyang didasari, digerakkan, dan dikembangkan oleh jiwa islam (al-quran dan sunnah). Lembaga pendidikan islam secara keseluruhan, bukanlah sesuatu sesuatu yang dating dari luar, melainkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai hubungan erat dengan kehidupan islam secara umum. Islam telah mengenal lembaga pendidikan sejak detik-detik awal turunnya wahyu kepada nabi Muhammad saw. Secara terminiologi menurut Hasan Langgulung, lembaga pendidikan adalah suatu system peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri dari kode-kode, norma- norma, ideology-ideologi dan sebagainya, baik tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik. Defenisi lain tentang lembaga pendidikan adalah suatu bentuk organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan relasi-relasi yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sangsi hokum, guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan social dasar. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandung pengertian kongkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak, dengan

description

pendidikan islam

Transcript of Lembaga Pendidikan Islam

Page 1: Lembaga Pendidikan Islam

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Lembaga Pendidikan Islam

I. Pengertian Lembaga pendidikan Islam.

Pendidikan islam termasuk masalah social, sehingga dalam kelembagaannya tidak

lepas dari lembaga-lembaga social yang ada. Maksud lembaga social adalah suatu bentuk

organisasi yang tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi

yang terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sanksi hokum,

guna tercapainya kebutuhan-kebutuhan social dasar

Dengan demikian lembaga Pendidikan Islam adalah suatu wadah atau tempat

berlangsungnya proses pendidikan islam atau organisasi yang diadakan untuk untuk

mengembangkan lembaga-lembaga social baik yang permanen maupun yang berubah-ubah.

Lembaga ini mempunyai pola-pola terbentuk dalam memerankan fungsinya, serta

mempunyai struktur tersendiri yang dapat mengikat individu yang berada dalam naungannya,

sehingga lembaga ini mempunyai kekuatan hukum tersendiri.[1]

Lembaga pendidikan islam merupakan hasil pemikiran yang dicetuskan oleh

kebutuhan-kebutuhan masyarakatyang didasari, digerakkan, dan dikembangkan oleh jiwa

islam (al-quran dan sunnah). Lembaga pendidikan islam secara keseluruhan, bukanlah

sesuatu sesuatu yang dating dari luar, melainkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya

mempunyai hubungan erat dengan kehidupan islam secara umum. Islam telah mengenal

lembaga pendidikan sejak detik-detik awal turunnya wahyu kepada nabi Muhammad saw.

Secara terminiologi menurut Hasan Langgulung, lembaga pendidikan adalah suatu

system peraturan yang bersifat mujarrad, suatu konsepsi yang terdiri dari kode-kode, norma-

norma, ideology-ideologi dan sebagainya, baik tertulis atau tidak, termasuk perlengkapan

material dan organisasi simbolik.

Defenisi lain tentang lembaga pendidikan adalah suatu bentuk organisasi yang

tersusun relatif tetap atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan relasi-relasi yang terarah

dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sangsi hokum, guna

tercapainya kebutuhan-kebutuhan social dasar.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandung

pengertian kongkrit berupa sarana dan prasarana dan juga pengertian yang abstrak, dengan

Page 2: Lembaga Pendidikan Islam

adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu, serta penaggung jawab pendidikan itu

sendiri.[2]

II. Macam-macam Lembaga.

Menurut Sidi Ghazalbi Lembaga ada yang tidak dapat berubah atau tetap dan ada

yang dapat berubah.

A. Lembaga yang tidak dapat berubah.

1. Rukun Iman.

Rukun iman yaitu lembaga kepercayaan manusia kepada Tuhan, Malaikat, kitab, Rasul, Hari

akhir, dan takdir.

2. Ikrar Keyakinan (Syahadatain).

Ikrar keyakinan, yaitu lembaga yang merupakan pernyataan atas kepercayaan manusia.

3. Thaharah.

Thaharah adalah lembaga pensucian manusia dari segala kotoran, baik lahir maupun bathin.

4. Shalat.

Shalat yaitu lembaga pembentukkan pribadi-pribadi, yang dapat membantu dalam

menemukan pola tingkahlaku untuk membangun kesajahteraan umat dan mencegah

perbuatan Fakhsya’ wa munkar.

5. Zakat.

Zakat yaitu lembaga pengembangan ekonomi umat, serta lembaga untuk menghilangkan

sektifikasi status ekonomi masyarakat yang tidak seimbang.

6. Puasa.

Page 3: Lembaga Pendidikan Islam

Puasa yaitu lembaga untuk memdidik jiwa, dengan mengendalikan dan kencendrungan-

kecendrungan fisik dan psikologis.

7. Haji.

Haji yaitu lembaga pemersatu dalam komunikasi umat secara keseluruhan.

8. Ihsan.

Ihsan yaitu lembaga yang melengkapi dan meningkatkan serta menyempurnakan amal dan

ibadah manusia.

9. Ikhlas.

Ikhlas yaitu lembaga pendidikan rasa dan budi sehingga tercapai suatu kondisi kenikmatan

dalam beribadah dan beramal.

10. Takwa.

Takwa yaitu lembaga yang menghubungkan antara manusia dan Allah SWT sebagai suatu

cara untuk membedakan tingkat dan derajat manusia.

B. Lembaga yang dapat berubah.

1. Ijtihad.

Ijtihad yaitu lembaga berfikir mengerahkan seluruh fikirannya tentang suatu kasus sebagai

upaya yang sungguh-sungguh dalam merumuskan suatu keputusan dalam suatu masalah.

2. Fikih.

Fikih yaitu lembaga hukum islam yang diupayakan oleh manusia melalai lembaga ijtihad.

3. Akhlak.

Akhlak yaitu lembaga nilai-nilai tingkahlaku yang dibuat acuan oleh sekelompok masyarakat

dalam pergaulan.

Page 4: Lembaga Pendidikan Islam

4. Lembaga ekonomi.

Lembaga ekonomi yaitu lembaga yang mengatur hibungan ekonomi masyarakat dengan

mencakup segala aspeknya.

5. Lembaga pergaulan social.

6. Lembaga politik.

7. Lembaga seni.

8. Lembaga Negara.

9. Lembaga Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi.

10. Lembaga pendidikan.[3]

Lembaga pendidikan di Indonesia dalam UU bisa kita klasifikasikan menjadi dua

kelompok yaitu: Sekolah dan Luar sekolah, yang lebih rincinya ada tiga bentuk atau macam-

macam lembaga.

.

a. Informal

Peran pendidikan informal lebih banyak diarahkan dalam pembentukkan karekter atau

keyakinan dan norma. Pendidikkan informal atau pendidikan pertama adalah kegiatan

pendidikan yang dialkukan oleh keluarga dan lingkungan yang terbentuk kegiatan belajar

secara mandiri, hal ini adalah menjadi pendidikan primer bagi peserta dalam pembentukkan

karakter dan kepribadian, hal ini sesuai dengan konsep Al-quran dalam masalah pendidikan

di keluarga, yaitu menjaga keluarga kita dari hal-hal negatif.

Firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6:

قو ا انفسكم و ا هليكم نا را

Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama dalam proses

perkembangan manusia menuju kedewasaannya, keluarga dikatakan sebagai pendidikan yang

pertama karena keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama bagi anak yang belum

masuk pada lembaga-lembaga pendidikan formal, dan secara tidak langsung orang tua adalah

guru pertama bagi anak-anak mereka. Dan dikatakan sebagai pendidikan yang utama, karena

pada usia balita sampai usia menginjak sekolah, anak cenderung untuk meniru, jadi secara

tidak langsung orang tua adalah teladan bagi anak-anaknya. Apabila dari sejak kecil ia

dibiasakan baik, didik dan dilatih dengan baik, maka ia akan tumbuh dan berkembang

Page 5: Lembaga Pendidikan Islam

menjadi anak yang baik pula. Sebaliknya, apabila ia dibiasakan berbuat buruk, nantinya ia

terbiasa berbuat buruk, sehingga ia menjadi celaka dan rusak. Dalam hadits dikatakan:

Artinya :”Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, orangtuanya lah yang menjadikan ia

yahudi, nasrani, atau majusi.

Apa yang dapat kita lakukan sebagai orangtua dalam mengamban amanah mendidik

anak ini…?. Mendampinginya saat ia menjalani hari-harinya, untuk terus tumbuh dan

berkembang menjadi manusia dewasa adalah alternative terbaik dalam mendidik anak,

memelihara fitrahnya, serta mengembangkan potensi dirinya yang unik, dengan tetap berpijak

pada orisinilitas dan individualitasnya sebagai hamba Allah.

Menurut UU no 2 tahun 1989 bab IV pasal 10 ayat 4:”Pendidikan keluarga

merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah, yang diselenggarakan dalam keluarga

dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan.”.

Berdasarkan pendapat dan dictum UU tersebut, maka fungsi keluarga dalam pendidikan

adalah menyangkut penanaman, pembimbingan atau pembiasaan nilai-nilai agama, budaya

dan keterampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak

b. Formal.

Peran besarnya lebih banyak diarahkan pada pengembangan penalaran murid jalur

formal adalah lembaga pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah

dan pendidikan tinggi dengan jenis pendidikan:

1) Umum

2) Kejuruan

3) Akademik

4) Profesi

5) Advokasi

6) Keagamaan.

Pendidikan formal coraknya dapat di wujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang

diselenggarakan oleh pemerintah (pusat), pemerintah daerah dan masyarakat.

Pendidikan dasar yang merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah berbentuk lembaga sekolah dasar (SD), dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain yang sederajat, serta sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTS) atau bentuk lain yang sederajat.

Page 6: Lembaga Pendidikan Islam

Sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar, bagi anak usia 0-6 tahun di

selenggarakan pendidikan anak usia dini, tetapi bukan merupakan prasyratan untuk mengikuti

pendidikan dasar. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal (TK

atau Raudatul Athfal), sedangkan dalam non formal bias dalam bentuk (TPQ, kelompok

bermain, taman/panti penitipan anak) dan/ atau informal (pendidikan keluarga, atau

pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan).

Sedangkan pendidikan menengah yang merupakan kelanjutan pendidikan dasar terdiri

atas: pendidikan umum dan pendidikan keguruan dan yang berbentuk Sekolah Menengah

Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Keguruan (SMK), dan Madrasah

Aliyah Keguruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.

Yang terakhir adalah pendidikan tinggi yang merupakan jenjang pendidikan setelah

pendidikan menengah. Pendidikan ini mencakup program pendidikan:

1) Diploma.

2) Sarjana.

3) Magister.

4) Doktor.

Perguruan tinggi memiliki bentuk:

1) Akademi.

2) Politehnik.

3) Sekolah Tinggi.

4) Institut atau Universitas.

Yang secara umum lembaga-lembaga ini dibentuk dan diformat untuk

menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta

menyelenggarakan program akademik, profesi, dan advokasi.

Semua lembaga formal diatas diberi hak dan wewenang oleh pemerintah untuk

memberikan gelar akademik kepada setiap peserta didik yang telah menempuh pendidikan

dari lembaga tersebut. Khusus bagi perguruan tinggi yang memiliki program profesi sesuai

dengan program pendidikan yang diselenggarakan doctor berhak memberikan gelar doctor

kehormatan (doctor honoris causa) kepada individu yang layak memperoleh penghargaan

berkenaan dengan jasa-jasa yang luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi,

kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan atau seni.

Page 7: Lembaga Pendidikan Islam

Untuk menanggulangi permasalahan yang cukup actual dan meresahkan masyarakat

saat ini, seperti pemberian gelar-gelar instant, pembuatan skripsi atau tesis palsu, ijazah palsu

dan lain-lain, pemerintahtelah mengatur dan mengancam sebagai tindak pidana dengan sanksi

yang juga telah di tetapkan dalam UU Sikdiknas yang baru (Bab XX ketentuan Pidana, pasal

67-71).

c. Non Formal.

Perannya lebih banyak pada pembentukan karakter social, pendidikan nonformal,

meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan

pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik. Satuan pendidikan nonformal meliputi lembaga

kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBN) dan

majlis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil pendidikan nonformal dapat

dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian

penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah

dengan mengacu pada standar nasional pendidikan, Adapun pendidikan nonformal

diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang

berfungsi sebagai pengganti, penambah atau ingin melengkapi pendidikan formal dalam

rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat, yang berfungsi mengembangkan potensi

peserta didik dengan penekanan kepada penguasaan pengetahuan dan keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.[4]

III. fungsi Lembaga Pendidikan.

Adapun fungsi pendidikan adalah:

1. Fungsi lembaga pendidikan keluarga.

Fungsi keluarga dalam pendidikan jasmani.

Dengan menjaga kesehatan, kebersihan, pakaian dan melindungi dari panas, hujan angina,

tenggelam dan lain-lain.

Page 8: Lembaga Pendidikan Islam

Fungsi agama dalam moral agama.

Setiap orang harus menciptakan suasana pergaulan yang relegius dalam keluarganya, apalagi

pada masa kanak-kanak dimana anak suka menirukan dan mengidentifikasikan diri dengan

orang dewasa yang ada dilingkungannya. Karena itu orang tua harus menjadikan dirinya

figure yang baik bagi anaknya, dalam bidang moral agama.

Fungsi keluarga dalam pendidikan emosional.

Rasa emosional dan kasih sayang dapat dipenuhi dengan baik karena adanya hubungan darah

antara anak dan keluarga. Dengan memberi peluang mengatakan keinginan, pendapat dan

pikiran dengan sopan dan hormat.

Fungsi keluarga dalam pendidikan social.

Memberi contoh yang baik kepada anak-anak, dalam tingkah social yang sehat, berdasarkan

kepada nilai-nilai agama, membiasakan hidup mandiri, dan membimbingnya jika bersalah.

2. Fungsi lembaga pendidikan sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.

Fungsi lembaga sekolah.

Sekolah bertugas untuk mendidik, mengajar serta memperbaiki, dan memperluas tingkah laku

anak didik yang dibawa dari keluarga.

Sedang fungsi lembaga sekolah menurut Suwarno adalah.:

Memberikan keserdasan berdasarkan dan memberikan pengetahuan.

Sekolah sebagai lembaga social yang spesialisasinya dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Sekolah sebagai lembaga social dalam bidang pendidikan dan pengajaran, menjadi lebih

efesien dalam masyarakat.

Sekolah membantu perkembangan individu menjadi makhluk social, yang dapat beradaptasi

dengan baik dengan masyarakat.

Menjaga warisan budaya yang hidup dalam masyrakat.

Ketika di rumah kehidupan anak bergantung kepada orang tua, disekolah ia mendapat

kesempatan melatih diri untuk bertanggungjawab, dan persiapan sebelum terjun

kemasyarakat.

3. Fungsi lembaga masyarakat.

Memberikan pelayanan pendidikan bagi anggota masyarakat yang tidak mengikuti pendidikan

sekolah.

Page 9: Lembaga Pendidikan Islam

Memberikan bantuan dana atau fasilitas untuk mendukung dan meningkatkan kualitas sekolah

atau madrasah.

Memberi penilaian pengawasan terhadap mutu dan kualitas madrasah.

Memberikan masukan bagi sekolah atau madrasah dalam menyusun program.

IV. Lembaga Pendidikan Islam di Dunia Islam dan di Indonesia.

1. Lembaga pendidikan islam di dunia islam.

Sebelum munculnya sekolah-sekolah dan universitas sebagai lembaga formal di dunia islam,

sebenarnya sudah berkembang lembaga pendidikan yang bersifat non formal, diantaranya.

Kuttab, sebagai lembaga pendidikan dasar.

Kuttab adalah tempat belajar menulis, yang mendapat tempat serta dorongan yang kuat dari

umat islam, sehingga berkembang luas di kalangan umat islam.

Pendidikan rendah di Istana.

Pendidikan ini adalah untuk anak para pejabat, pemikiran ini berdasarkan bahwa pendidikan

itu bersifat menyiapkan anak didik agar mampu menyelesaikan tugasnya kelak setelah

dewasa. Tujuan pendidikan di istana adalah mendidik budi pekerti, dan mewariskan

kecerdasan dan pengetahuan orang-orang dahulu.

Tokoh-tokoh Kitab.

Tokoh-tokoh kitab berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab yang telah ditulis dalam

berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu. Dan juga sebagai tempat

berkumpul para ulama, pujangga dan ahli-ahli ilmu pengetahuan untuk diskusi, berdebat dan

bertukar.

Rumah-rumah para ulama. Fikiran dalam berbagai masalah ilmiah.

Di zaman kejaayaan ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam, banyak rumah para ulama ahli

ilmu pengetahuan, menjadi tempat belajar dan pengembangan ilmu pengetahuan, diantaranya

Ibnu Sina, Al-Gazhali, dan lain-lain.

Majelis atau salon kesusasteraa.

Majelis ini bermula sejak khulafah Al-Rasyidin yang digunakan untuk memberi fatwa,

musywarah dan diskusi.

Badiah. (Padang pasir tempat tinggalnya Badwi)

Sejak berkembang luasnya islam, bahasa Arab dipakai sebagai kata pengantar oleh bangsa-

bangsa luar bangsa Arab yang beragama islam. Akan tetapi, di kota-kota, bahasa Arab telah

Page 10: Lembaga Pendidikan Islam

rusak menjadi bahasa pasaran, dan bercampur baur dengan bahasa yang lain. Sedangkan di

Badiah, bahasa Arab masih dipertahankan keasliannya dan kemurnian bahasa Arab, yang

masih memperhatikan kefasihan berbahasa dengan memelihara kaidah-kaidah bahasa. Oleh

karena itu, khalifah mengirim anak-anaknya untuk belajar bahasa di sana.

Rumah sakit

Dalam rangka menyebar kesajahteraan umat islam, maka rumah sakit fungsinya tidak hanya

untuk merawat dan mengobati orang sakit, tetapi juga untuk mendidik tenaga-tenaga yang

berhubungan dengan perawatan dan pengobatan. Rumah sakit juga tempat pratikum dari

sekolah-sekolah kedokteran yang didirikan di luar rumah sakit.

Perpustakaan.

Para ulama dari berbagai macam keahlian ilmu, menulis buku-buku dalam bidang masing-

masing untuk diajarkan kepada para penuntut ilmu, bahkan ulama mengizinkan para penuntut

ilmu untuk belajar di pustaka pribadinya. Ada juga perpustakaan umum yang diselenggarakan

oleh pemerintah atau wakaf para ulama.

Mesjid.

Pada zaman nabi, masjid menjadi pusat informasi tempat musyawarah, menyampaikan

penerangan agama dan menyelenggarakan pendidikan.

2. Lembaga Pendidikan islam di Indonesia.

a) Lembaga pendidikan islam sebelum kemerdekaan.

Pendidikan islam mulai berkembang pada abad ke 20 dengan berdirinya Madrasah Islamiyah

yang bersifat formal, seperti:

Madrasah Adabiyah di Padang (syeikh Abdullah Ahmad pada tahun 1909)

Madrasah school di Batusangkar (Syaikh M. Tabib Umar pada tahun 1918 M)

Diniyyah school (Muhammad Yunus) Thawalib di padang panjang (Syaikh Abdulah karim

Amrullah pada tahun 1921 M)

Madrasah Nurul iman di jambi (Abd samad pada tahun 1913 M)

Saadah Adabiyah di Aceh(Tengku Muhammad Daud Baruch pada tahun 1913 M)

Pesantren syaikh Hasan Maksum di Sumatera Timur ( Syaikh Hasan Maksum pada tahun

1916 M).

Sementara didirikan pula pesantren seperti:

Page 11: Lembaga Pendidikan Islam

Pesantren Tebuireng Jombang (KH Hasyim Asy’ari)

Salafiah (KH Ilyas)

Pondok modern Gontor (KH Imam Zakarsyi dan KH Sahal pada tahun 1926)

Pesantren Krapyak di Yogyakarta (KH Munawir pada tahun 1911)

b) Lembaga Pendidikan Islam sesudah Indonesia Merdeka.

Setelah Indonesia merdeka, Departemen Agama diserahi kewajiban dan bertanggung jawab

terhadap pembinaan dan perkembangan pendidikan agama. Lembaga pendidikan islam ada

yang berstatus negeri dan swasta, yang berstatus negeri antara lain Madrasah Ibtidaiyah,

Tsanawiyah, Aliyah, PTAIN yang menjadi IAIN, swasta ADIA (Akademi Dinas Ilmu

Agama)

Perhatian pemerintah cukup besar terhadap peguruan islam, dengan memberikan bantuan

seperti subsidi, peralatan pendidikan dan tenaga guru yang digaji oleh pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

H. Ramayulis, ilmu pendidikan islam, Jakarta, Kalam mulia, 2008

Dr. Abdul Mujib, ilmu pendidikan islam , Jakarta, Kencana 2006

www.kampusislam-kumpulanmakalah-kyanti.com

www.muslimah.or.id.com

Page 12: Lembaga Pendidikan Islam

[1] Hendropuspito, social agama , (Jakarta : Kanisius, 1988), h. 144

[2] Prof. Dr. H Ramayulis, ilmu pendidikan islam (Jakarta: Kalam mulia, 2008), hal 278

[3] www.kampusislam-kumpulanmakalah-kyanti.com 15 des 2009 waktu 02.35 pm

[4] www.muslimah.or.id.com 15 desember 2009 waktu 02:35 pm