Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Islam

download Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Islam

of 24

Transcript of Lembaga Pendidikan Dalam Perspektif Islam

1 LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM Lembagapendidikanmerupakansalahsatusystemyangmemungkinkan berlangsungnnyapendidikansecaraberkesinambungandalamrangkamencapai tujuanpendidikan.Adanyakelembagaandalammasyarakatdalamrangkaproses pembudayaanumat,merupakantugasdantanggungjawabnyayangculturaldan edukatifterhadappesertadidikdanmasyarakatyangsemakinberat.Tanggung jawablembagapendidikantersebutdalamsegalajenisnyamenurutpandangan Islamadalaheratkaitannyadenganusahamenyukseskanmisisebagaiseorang muslim.1 LembagapendidikanIslammerupakanhasilpemikiranyangdicetuskan olehkebutuhan-kebutuhanmasyarakatyangdidasari,digerakkan,dan dikembangkan oleh jiwa Islam (Al-Quran dan Al- Sunnah). Lembaga pendidikan Islamsecarakeseluruhan,bukanlahsesuatuyangdatangdariluar,melainkan dalampertumbuhandanperkembangannyamempunyaihubunganeratdengan kehidupanIslamsecaraumum.Islamtelahmengenallembagapendidikansejak detik-detikawalturunnyawahyukepadaNadiMuhammadSAW.RumahAl-Arqam ibn Abi Al-Arqam merupakan lembaga pendidikan yang pertama.2 GuruagungyangpertamaadalahNabiMuhammadSAWdengansekumpulan kecilpengikut-pengikutnyayangpercayakepadanyasecaradiam-diam.Dan dirumah itulah Nabi mengajarkan Al-Quran. A.Pengertian Lembaga Pendidikan Islam Secaraetimologi,lembagaadalahasalsesuatu,acuan,sesuatuyang memberbentukpadayanglain,badanatauorganisasiyangbertujuan mengadakansuatupenelitiankeilmuanataumelakukansesuatuuasaha.3Dari pengertiandiatasdapatdifahamibahwalembagamengandungaarti,yaitu:

1 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), Cet. Ke.3, hal. 39. 2 Hasan Adb. Al-Ali, Tarbiyah Al-Islamiyah fi-al-Qarni Al-Hijry (Mishr : Dar al-Fikri al-Araby, 1978), hal. 181. 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, 1990), cet III, hal. 572. 2 (1) pengertian secara fisik, materil, kongrit dan (2) pengertian secara non-fisik, non-materil, dan abstrak.4 DalambahasaInggris,lembagadisebutinstitute(dalampengertian fisik), yaitu sarana atau organisai untuk mencapai tujuan tertentu, dan lembaga dalam pengertian non-fisik atau abstrak disebut institution, yaitu suatu system normauntukmemenuhikebutuhan.Lembagadalampengertianfisikdisedut jugadenganbangunan,danlembagadalampengertiannon-fisikdisebut dengan pranata.5 SecaraterminologymenurutHasanLanggulung,lembagapendidikan adalahsuatusistemperaturanyangbersifatmujjarad,suatukonsepsiyang terdiridarikode-kode,norma-norma,ideologi-ideologidansebagainya,baik tertulisatautidak,termasukperlengkapanmaterialdanorganisasisimbolik: kelompokmanusiayangterdiridariindividu-individuyangdibentukdengan sengajaatautidak,untukmencapaitujuantertentudantempat-tempat kelompokitumelaksanakanperaturan-peraturantersebutadalah:mesjid, sekolah, kuttab dan sebagainya.6 Daud Ali dan Habibbah Daud, menjelaskan bahwa ada dua unsur yang kontrasiktifdalampengertianlembaga,pertamapengertiansecarafisik materil.Kongritdankeduapengertiansecaranon-fisik,non-materialdan abstrak.Terdapatduaversipengertianlembagadapatdimengertikarena lembagaditinjaudarisegifisikmenampakkansuatubadandansaranayang didalamnya ada beberapa orang yang menggerakkanya, dan ditinjau dari aspek non-fisik lenbaga merupakan suatu sistem yang berperan membantu mencapai tujuan,7 AmirDaiemmendefinisikanlembagapendidikandenganorangatau badanyangsecarawajarmempunyaitanggungjawabterhadappendidikan. Rumusan definisi yang dikemukakan Amir Daiem ini memberikan pendekatan

4M.DaudAlidanHabibahDaud,Lembaga-lembagaIslamdiIndinesia,(Jakarta:RajaGraGindo Persada, 1995), hal. 1. 5 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2002),hal. 277. 6 Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke-21, (Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1988), cet I, hal. 12-13. 7 M. Daud Ali dan Habibah Daud, loc. cit. 3 pada siakap tanggung jawab seseorang terhadap peserta didik, sehingga dalam realisasinyamerupakansuatukeharusanyangwajarbukanmerupakan keterpaksaan.Definisilaintentanglembagapendidikanadalahsuatubentuk organisasiyangtersusunrelativetetapataspola-polatingkahlaku,peranan-perananrelasi-relasiyangterarahdalammengikatindividuyangmempunyai otoritasformaldansanksihokum,gunatercapainyakebutuhan-kebutuhan social dasar.8 Adapun lembaga pendidikanIslam secara termonologi dapat diartikan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan Islam.9

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan itu mengandungpengertiankongkritberupasaranadanprasaranadanjuga pengertian yang abstrak, dengan adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu, serta penganggung jawab pendidikan itu sendiri. MenurutMuhaimindanAbdMujib,sebagaimanayangdikutipoleh Ramayulis,PendidikanIslamtermasukbidangsocialsehinggadalam kelembagaannyatidakterlepasdarilembaga-lembagasosialyangada.10 Lembaga social tersebut terdiri atas tiga bagian, antara lain : 1.Asosiasi, misalnya universitas, persatuan atau perkumpulan. 2.Organisasi khusus, misalnya penjara, rumah sakit dan sekolah-sekolah. 3.Pola tingkah laku yang menjadi kebiasaan atau pola hubungan social yang mempunyai hubungan tertentu.11 Berdasarkanuraiandiatas,lembagapendidikansecaraumumdapat diartikansebagaibadanusahayangbergerakdanbertanggungjawabatas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.12

8AmirDaienIndrakusomo,PengantarIlmuMendidikSebuahTinjauanTeoritis,Filosofis, (Surabaya : Usaha Nasional, 1973), hal. 99. 9Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991 ), hal. 171. 10 Ramayulis. op. cit. hal. 278. 11 Ibid. 12SidiGhazalba,IslamdanPerubahanSosioBudayaKajianIslamTentangPerubahan Masyarakat, (Jakarta : Pustaka Al-Husna, 1983 ), hal. 109. 4 Adapun lembaga pendidikan Islam dapat diartikan dengan suatu wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikanIslamyang bersamaan dengan prosespembudayaan.13 Dengandemikian,lembagapendidikanIslamadalahsuatubentuk organisasi yang diadakan untuk mengembangkan lembaga-lembaga Islam, dan mempunyaipola-polatertentudalammemerankanfungsinya,serta mempunyaistrukturtersendiriyangdapatmengikatindividuyangberada dibawah naungannya, sehingga ini mempunyai kekuatan hokum tersendiri. LembagapendidikanIslamberupanan-fisikmencakupperaturan-peraturanbaikyangtetapmaupunyangberubah,sedangkanbentukfisik berupabangunan,sepertimesjid,kuttabdansekolah.Bentikfisikinisebagai tempatuntukmelaksanakanperaturan-peraturan,yangpenaggungjawabnya adalah suatu badan, organisasi, orang tua, yayasan dan Negara. B.Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan Islam MenurutHaidarPutraDaulay,adabeberapabentuklembaga pendidikan Islam, diantaranya adalah sebagai berikut14 : 1.Pesantren Perkataanpesantrenberasaldarikatasantri,denganawalanpedan akhiran an yang berarti tempat tinggal santri (Dhofier, 1984 : 18). Dengan nadayangsamaSoegardaPoerbakawatjamenjelaskanpesantrenasal katanya adalah santri, yaitu seseorang yang belajar agama Islam, sehingga dengandemikian,pesantrenmempunyaiartitempatorangberkumpul untukbelajaragamaIslam(Poerbakawatja,1976:233).ManfredZiemek jugamenyebutkanbahwaasaletimologidaripesantrenadalahpesantrian berarti tempat santri. Santri atau murid (umumnya sangat berbeda-beda) mendapatpelajarandaripemimpinpesantren(kiai)danolehparaguru

13 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op. cit., hal. 171. 14HaidarPutraDaulay,SejarahPertumbuhandanPembaruanPendidikanIslandiIndonesia, (Jakarta : Prenada Media Group, 2007), hal. 62 - 151. 5 (ulamaatauustadz).Pelajaranmencakupberbagaibidangtentang pengetahuan Islam (Ziemek, 1986 : 16). 2.Sekolah WJS.PoerwadarmintodalamKamusUmumBahasaIndonesia menerangkan arti sekolah. a.Bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran. b.Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran. c.Usahamenuntutkepandaian(ilmupengetahuan),(Poerwadarminto, 1976:889) Dalambuku-bukumengenaiteoripendidikandijelaskanbahwa sekolahadalahmerupakansalahsatudaritripusatpendidikandisamping rumahtanggadanmasyarakat.Walaupunketiganyadikelompokkan kepadalingkunganataumelieupendidikan,manundarisegi-segiteknis pelaksanaanpendidikanterdapatperbedaanantarasatudenganyang lainnya. Sekolahmenitikberatkankepadapendidikanformal,disekolah prosedur pendidikan telah diatur sedemikian rupa, ada guru, ada siswa, ada jadwalpelajaranyangberpedomankepadakurikulumdansilabus,ada jam-jam tertentu waktu belajar serta dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendidikansertaperlengkapan-perlengkapandanperaturan-peraturan lainnya. 3.Madrasah PerkataanmadrasahberasaldaribahasaArabyangartinyaadalah temoat belajar (Ibrahim Anis, 1972:280). Padanan madrasah dalam bahasa Indonesiaadalahsekolahlebihdikhususkanlagisekolah-sekolahagama Islam(EnsiklopediIndonesia,1983:2078).DalamShorterEncyclopaedia of Islam, diartikan : Name of an Institution where the Islamic science are studied(Gibb,1961:300).Artinya:Namadarisuatulembagadimana ilmu-ilmu keislaman diajarkan. 6 Denganketerangantersebutdapatdipahamuibahwamadrasah tersebutadalahpenekanannyasebagaisuatulembagayangmengajarkan ilmu-ilmukeislaman.Madrasahpadaprinsipnyaadalahkelanjutandari system pesantren. Ditinjau dari segi tingkatannnya, madrasah dibagi kepada : a.Tingkat Ibtidaiyah (Tingkat Dasar) b.Tingkat Tsanawiyah (Tingkat Menengah) c.Tingkat Aliyah (Tingkat Menengah Atas) 4.Sekolah-sekolah Dinas Setelah Indonesia merdeka, ditetapkan departemen yang membidangi danmengurusmasalahagamaadalahDepartemenAgama.Departemen Agamaberdirisejaktanggal3Januari1946,denganMenteriAgamanya yang pertama M. RAsyidi, BA. Dari sekian banyak tugas Depertemen ini, salah satu diantaranya ada bidang pendidikan agama. Sekolahdinasmaksudnyaadalahsetelahlulusdarisekolahtersebut diangkatmenjadipegawainegeridankarenaitumurid-muriddisekolah tersebutharusberkaitandinassesuaidenganPeraturanMenteriAgama Nomor8Tahun1951.Karenakekurangananggaransejaktahun1969 tidak lagi disediakan ikatan dinas. Saatsekaranginitidakadalagisekolah-sekolahdinas.Lembaga-lembagapendidikanyangadadiDepartemenAgamamenyesuaikandiri dengan system pendidikan yang diberlakukan secara nasional. 5.Pendidikan Tinggi Islam UsahauntukmendirikanPTIterusmenggeloradikalanganumat Islam.Masyumi(MajelisSyuraMusliminIndonesia)merupakan gabungandariorganisai-organisasiIslam,memeloporiuntukmendirikan PTI. Untuk itu bulan April 1945 diadakanlah rapat di Jakarta yang dihadiri oleh tokoh-tokoh organisasi Islam yang menjadi anggota Masyumi. Dalam rapat itu hadirlah sejumlah tokoh-tokoh Islam, seperti : 7 a.PBNUdihadiriKH.AbdulWahab,KH.BisriSyamsuri,KH.Wahid Hasyim, KH. Masykur, dan Zainal Arifin. b.PBMuhammadiyaahdihadiriKiBagusHadikusumo,KH.Mas Mansyur, KH. Hasyim, KH Farid Marif, KH. Muthi, KH. M. Yunus Anis dan Kerto Sudarmono. c.PB POI dihadiri oleh KH. A. Halim dan H. Mansyur. d.PB PUII dihadiri oleh A. Sanusi dan Sumoatmojo. e.PB Al-Islam dihadiri KH. Imam Ghazali. f.ShumubudihadiriA.KaharMuzakir,KH.Moh.Adnan,KH.Imam Zarkasi. g.Cendikiawan.IntelektualdihadiriDr.SukimanWirdjasondjojo,Dr. SatimanWirdjasondjojo,Wondoamiseno,AbukusnoTjokrosujoso, Muh. Rum dan lain-lain. Berdasarkandaftarnamayangmenghadirisidinginicukup refresentatif.Karenadapatdikatakantokoh-tokohumatIslamIndonesia telah hadir dalam pertemuan tersebut. SidangitumemutuskanmembentukpanitiaperencanaSTIyang dipimpinolehMoh.HattadansekretarisnyaM.Natsir.Akhirnnyaatas bantuan pemerintah Jepang STI dibuka secara resmi pada tanggal 27 Rajab 1364Hbertepatandengantanggal8Juli1945diJakarta.peresmiannya diselenggarakandigedungkantorImigrasiPusatGondongdiadiJakarta (SetengahAbadUII:25).Kurikulumyangdipakaiadalahmencontoh Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. SetelahIndonesiamerdekapadatanggal17Agustus1945yang berbarengandenganitutokoh-tokohpendiriSTIterlibatlangsungpula dalamkancahperjuangankemerdekaanRI.Dansekaitanpuladengan munculnya agresi Belanda ke Indonesia untuk kembali menjadikan negeri jajahanmereka,makaIbuKotaNegeriRIdipindahkandariJakartake Yogyakarta.DenganpindahnyapemerintahRIkeYogyakartamakaSTI pun ikut pindah pula. 8 6.Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) KotaYogyakartasebagaikotaperjuangandanpusatpemerintahan RI, diberi penghargaan dengan menetrapkan Kota Yogyakarta sebagai kota Universitas. Berkenaan dengan itu didirikanlah di Yogyakarta Universitas GajahMadayangtertuangdalamperturanPemerintahNomor37TAhun 1950tertanggal14Agustus1950yangditandatanganiolehAssatselaku PemangkuJabatanPresidenRepublikIndonesia.Sehubungandenganitu pulakepadaumatIslamdiberikanpemerintahpulaPerguruanTinggi AgamaIslamNegeri(PTAIN)yangdinegerikandariFakultasAgama UniversitasIslamIndonesiayangdiaturdalamPeraturanPemerintah Nomor34Tahun1950.Sedangkanperaturanpelaksanaanyadiaturdalam PeraturanBersamaMenteriAgamadanMenteriPendidikandan Pengajaran dan Kebudayaan No. K/I/14641 Tahun 1951 (Agama) dan No. 28665/Kab.Tahun1951(Pendidikantertanggal1September1951). Tujuan PTAIN adalah untuk member pengajaran tinggi dan menjadi pusat memperkembangkandanmemperdalamilmupengetahuantentangagama Islam dan untuk tujuan tersebut diletakkan asas untuk membentuk manusia susila dan cakap serta mempunyai keinsyafan, bertangguang jawab tentang kesejahteraanmasyarakatIndonesiadanduniaumumnyaatasdasar Pancasila,Kebudayaan,KebangsaanIndonesiadanKenyataan(Buku Tahun 1960-1961:12). 7.Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) DenganditetapkannyaPeraturanBersamaMenteriAgamadan MenteriPendidikanPengajarandanKebudayaantahun1951No.K/651 tanggal 20 Januari 1945 (Agama) dan No. 143/K tanggal 20 Januari 1951 (Pendidikan),makapendidikanagamadenganresmidimasukkanke sekolah-sekolahnegeridanswasta.Berkenaandenganitu,dansekaitan denganperaturan-peraturansebelumnya,makaDepartemenAgama bertugasuntukmenyiapkantenaga-tenagaguruagamauntukkesuksesan pelaksanaanpendidikanagamadisekola-sekolah.Sehubungandenganitu 9 untukmerealisasisalahsatutugastersebutpemerintahmendirikan AkademiDinasIlmuAgama(ADIA)denganmaksuddantijuanguna mendidikdanmempersiapkanpegawainegeriakanmencapaiijazah pendidikansemiakademidanakademiuntukdijadikanahlididikagama padasekolah-sekolahlanjutan,baikumummaupunkejuruandanagama (Buku Tahun 1960-1962:13). 8.Institute Agama Islam Negeri (IAIN) SetelahPTAINberusiakuranglebih9tahun,makalembaga pendidikantinggidimaksudtelahmengalamiperkembangan.Dengan perkembangantersebutdirasakanbahwatidakmampumenampung keluasancakupanilmu-ilmukeislamantersebutkalauhanyaberadadi bawahsatuanpayingfakultassaja.PimpinanfakultasProf.Mukhtar YahyadansekretarisfakultasMr.WasilAzizdansejumlahdosen-dosen PTAINtelahmerasakanhaltersebut.Berkenaandenganitutimbullah gagasan-gagasanuntukmengembangkancakupanPTAINkepadayang lebih luas. BerdasarkanPasal2PeraturanPresidenNomor11Tahun 1960tersebutMenteriAgamamengeluarkansebuahKetetapanMenteri AgamaNomor43Tahun1960tentangpenyelenggaraanInstitutAgama IslamNegeridansebagaipelaksanaannyadikeluarkanlahPeraturan MenteriAgamaNomor8Tahun1961tentangpelaksanaan penyelenggaraan IAIN (Buku Tahunan 1960-1962:15). Sampaidengantahun1973tercatatada14buahIAINdiseluruh Indonesia. Keempat belas IAIN dalam perkembangan berikutnya sebagian telahberubahmenjadiUINsecarabertahapsejaktahun2002,yaituIAIN SyarifHidayatullah,Jakarta;IAINSunanKalijaga,Yogyakarta;IAIN Aluddin,Makassar;IAINSyarifQasim,PekanBaru;danIAINSunan GunungJati,Bandung.SelaindariituadapulabeberapaSTAINyang berubah menjadi IAIN. 10 9.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sepertitelahdiungkapkanterdahulu,sejakIAINdidirikantahun 1960,lembagainitelahberkembangkeberbagaikotadiIndonesia,yang akhirnyaIAIN-IAIN tersebut pada mulanya merupakancabang dariIAIN Yogyakarta atau Jakarta menjadi IAIN yang berdiri sendiri. IAIN-IAINyangtelahberdirisendiriitu,berdasarkankebutuhandi berbagaidaerahmembukacabang-cabangpuladiluarIAINinduknya sehinggaIAINmenjadiberkembangdiberbagaidaerah,dalam perkembanganitutidakdapatdihindarkanmunculnyaduplikasifakultas. MisalnyaadaFakultasTarbiyahdiIAINinduknyatetapiterdapatpula FakultasTarbiyahdicabangnya,daninibiasterjaditidakhanyasatu fakultas tetapi terdapat beberapa fakultas. Untukmenghindaritidakterjadinyakasusdiatas,yakniduplikasi fakultas,sertauntukmenjadikanfakultas-fakultasdaerahitumandiri,dan lebihdapatmengembangkandirinyatidakterikatdenganberbagai peraturanyangagakmengekangolehIAINinduknya,makafakultas-fakultasdaerahitudipisahkandariIAINinduknyamasing-masingyang secara administrasi tidak lagi memiliki ikatan dengan IAIN induk masing-masing. Setelah dipisahkan itu bernamalah lembaga ini menjadi STAIN. 10. Universitas Islam Negeri Beberapatahunbelakanganiniadapemikiranyangingin mengembangkanIAINmenjadiUniversitas.Rintisankearahitutelah mulaidilaksanakan.Perubahanitusendiritidaklahbegitusulitsepanjang pihakyangberwenangsetuju,tetapiyangamatpentinguntuk dipertimbangkanadalahimplikasidariperubahanitu,antaralaintenaga pengajar, fasilitas dan sarana, dana, konsep keilmuan dan banyak lagi yang lain. Semuanya menunggu pematangan untuk berdirinya Universitas Islam Negeri,perhatiandanpembinaanterhadapIAINadalahsuatukeharusan. AdabeberapamodaldasaryangdimilikiIAINyangdijadikanlandasan bagi pengembangannya. 11 a.Landasan filosofi dan konstitusional b.Sosiologis c.Edukatif DasarpemikiranyangpalingpentingtentangpembukaanIAINke UIN itu adalah : a.Integritasantarabidangilmuagamadenganbidangilmuumum sehingga antara kedua ilmu itu menjadi menyatu, sehingga tidak terjadi dikhotomi. b.Berubahnya status madrasah sebagai sekolahyang berciri khas agama Islam.SehinggatamatanMadrasahAliyahlebihdipersiapkanuntuk memasukiUniversitas,madrasahdiajarkanilmu-ilmuyangsama dengan apa yang diajarkan di sekolah. c.AlumniUINlebihterbukakesempatanuntukmobilitasvertical ketimbangalumniIAINdanlebihberagamlapangankerjayangbias dimasuki mereka. 11. Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) UniversitasIslamIndonesia(UII)Yogyakartaadalahperguruan tinggiIslamyangtertuadiIndonesia.Setelahfakultasagamanya dinegerikanmenjadiPTAINtahun1950,kemudianPTAINdigabungkan denganADIAmenjadiIAIN,dandariIAINfakultas-fakultasdaerahnnya menjadi STAIN, fakultas-fakultas yang non agama UII (Ekonomi, Hukum Pendidikan)tetapmenjadifakultas-fakultasswasta.Fakultas-fakultas nonagamainimenjadiberkembangdansekarangditambahdengan fakultas-fakultas lain. UniversitasIslam semacam ini saat sekarang sudah tersebar luas di Indonesia, ada yang bentiknya diasuh oleh organisasi-organisasi Islam dan adapulayangberbentukyayasanyangtidakbernaungdibawahnaungan suatu organisasi Islam. Universitas-universitasIslamdibawahasuhanlangsungorganisasi Islam,tercatatmisalnyaUniversitasMuhammadiyah,Universutas 12 Nahdatul Ulama, Universitas Alwashliyah, Universitas Islan ini baik yang diasuholehorganisasi-organisasikeislamanmaupunyangmerupakan yayasanyangindependen,mengasuhfakultas-fakultaskeagamaandan nonkeagamaan,fakultaskeagamaanituberadadibawahpengawasan KoordinatorPerguruanTinggiAgamaIslamSwasta(Kopertais)pada wilayahsetempat.Sedangkanfakultas-fakultasyangnonkeagamaan beradadibawahpengawasanKopertis(KoordinatorPerguruanTinggi Swasta). Untukmenetapkancirrikeislamanpadauniversitas-universitas IslamswastatersebutpendidikanagamaIslampadafakultas nonkeagamaantidakhanyaterbatasdiberikan2SKSsajasepertiyang dilakukaandiuniversitasnegeri.DiuniversitasIslamswastadiberikan bobot pendidikan agama Islam yang bervariasi di atas 2 SKS. 12. Pendidikan Islam Non-Formal Undang-undangNomor20Tahun2003Pasal26telahmember batasantentangapayangdimaksuddenganpendidikannonformalterdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim serta satuan pendidikan sejenis. Pendidikan agama nonformal ini di Indonesia lebih terkenal dengan sebutan majelis taklim. Kegiatan majelis taklim ini adalah bergerak dalam bidangdakwahIslam,lazimnyadisampaikandalambentukceramah, Tanyajawaholehseorangustadzataukiaidihadapanparajamaahnya. Kegiatan ini telah dijadwalkan waktu dan ditentukan tempatnya. 13 C.Prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam Prinsip-prinsip dalam pembentukan lembaga islam yakni15 : 1.Prinsippembebasanmanusiadariancamankesehatanyang menjerumuskanmanusiapadaapineraka.FirmanAllahSwt.Q.S.At-tahrim : 6 Og^4C 4g~-.WONL4`47 WEO~ 7=^7O)Uu-4 4 4^E-O~4 + EL7E4 Eg^4 OgOU4NOj^U4` [Eg Eg 4pOOu4C - .4` -44`4pOUE^4C4 4` 4p+uNCArtinya:Wahaiorang-orangYangberiman!peliharalahdirikamudan keluargakamudarinerakaYangbahan-bahanbakarannya: manusiadanbatu(berhala);nerakaitudijagadandikawaloleh malaikat-malaikatYangkeraskasar(layanannya);merekatidak menderhaka kepada Allah Dalam Segala Yang diperintahkanNya kepadamereka,danmerekapulatetapmelakukanSegalaYang diperintahkan. 2.Prinsippembinaanumatmanusiamenjadihamba-hambaAllahyang memilikikeselarasandankeseimbanganhidupbahagiadiduniadandi akhirat,sebagairealisasicita-citaorangberimandanbertaqwayang senantiasamemanjatkandoanyasehari-hari.FirmanAllahSwt.Q.S.Al-Baqarah : 201

15 http://bk-uinsuska.blogspot.com/2011/02/lembaga-lembaga-pendidikan-islam.html 14 _u4g`4 }E` NO4C .E4+4E4g 47 O) 4Ou^OLO4L=E O)4 jE4ELO4L=E E4g~4 = E4j EL

Artinya:dandiantaramerekapulaadaYang(berdoadengan)berkata: "WahaiTuhankami,berilahKamikebaikandiduniadankebaikan di akhirat, dan peliharalah Kami dari azab neraka". Dan Firman Allah Swt. Q.S. Al-qashash : 77 ;44 .EOg C4 47 +4 O. E4E W 4 w4El414^ ;g` 4Ou^O W};4 .E =}=; +C^O) W 4 ; E =E^O) ^ W Ep) - Og74g^^Artinya : "Dan tuntutlah Dengan harta kekayaan Yang telah dikurniakan Allah kepadamuakanpahaladankebahagiaanhariakhiratdanjanganlah Engkaumelupakanbahagianmu(keperluandanbekalanmu)dari dunia;danberbuatbaiklah(kepadahamba-hambaAllah) sebagaimanaAllahberbuatbaikkepadamu(denganpemberian nikmatNyaYangmelimpah-limpah);danjanganlahEngkau melakukan kerosakan di muka bumi; Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang Yang berbuat kerosakan ". 3.Prinsippembentukanpribadimanusiayangmemancarkansinarkeimanan yangkayadenganilmupengetahuan,yangsatusamalainsaling 15 mengembangkanhidupnyauntukmenghambakandiripadakhalik-Nya. Firman Allah Swt. Q.S. Al-Mujadilah : 11 Og^4C 4g~-.WEONL4`47 ) 1g~ 7WOOE ) +)UEE^WO=^ g=^4C +7 W )4 1g~ W+eW+e ; 4C +4g~-. WONL4`47 7Lg`4g~-.4 WOq=Ug^ E4E _ +4E) 4pOUEu O)EArtinya:Haiorang-orangberimanapabilakamudikatakankepadamu: "Berlapang-lapanglahdalammajlis",Makalapangkanlah niscayaAllahakanmemberikelapanganuntukmu.danapabila dikatakan:"Berdirilahkamu",Makaberdirilah,niscayaAllah akanmeninggikanorang-orangyangberimandiantaramudan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 4.Prinsipamarmarufdannahimunkardanmembebaskanmanusiadari belenggu-belenggu kenistaan. Firman Allah Swt. Q.S. Ali-Imran : 104 }74^4 74g)` OE`q4pON;4C O) )O ^4pNN` 4C4 NuO^)4pOE_uL4C4 ^}4 @4^ _Elj^q4 N-]O)U^^16 Artinya:danhendaklahadadiantarakamusatupuakYangmenyeru (berdakwah)kepadakebajikan(mengembangkanIslam),dan menyuruhberbuatSegalaperkaraYangbaik,sertamelarang daripada Segala Yang salah (buruk dan keji). dan merekaYang bersifat demikian ialah orang-orang Yang berjaya. Firman Allah Swt. Q.S. Ali-Imran : 110 +L7 4OE OE`q;E@uq + E4Ug 4p+ NuE^) ]OE_u4 4^}4 @E:L^ 4pONLg`u4*) O4 ;4`47 Nu-4:^ 4p LOE_- _ N_uLg)`]ON4g`u^ N-+ -44pOE^ Artinya : kamu (Wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat Yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat Segala perkara Yang baik dan melarang daripada Segala perkaraYangsalah(burukdankeji),sertakamupulaberiman kepadaAllah(dengansebenar-benariman).dankalaulahahli Kitab(YahudidanNasrani)ituberiman(sebagaimanaYang semestinya),tentulah(iman)itumenjadibaikbagimereka. (Tetapi)diantaramerekaadaYangberimandankebanyakan mereka: orang-orang Yang fasik. 17 5.Prinsippengembangandayapikir,dayanalar,dayarasasehinggadapat menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat mengfungsikan daya cipta, rasa dan karsanya. D.Tanggung Jawab Lembaga Pendidikan Islam Menurutseorangahlifilsafat,yangbernamaLangeveldyang menyatakan bahwa yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan adalah : 1.Lembaga keluarga yang mempunyai wewenang bersifat kodrati 2.Lembaga negara yang mempunyai wewenang berdasarkan undang-undang 3.Lembaga gereja yang mempunyai wewenang berasal dari amanat Tuhan MenurutKihajarDewantara,penyelenggaraanlembagapendidikan denganTricentrayangmerupakantempatpergaulananakdidikdansebagai pusat pendidikan yang amat penting baginya. Tricentra itu ialah : 1.Alam keluarga yang membentuk lembaga pendidikan keluarga. 2.Alam perguruan yang membentuk lembaga pendidikan sekolah. 3.Alam pemuda yang membentuk lembaga pendidikan masyarakat. SedangkanmenurutSidiGazalba,yangberkewajiban menyelenggarakan lembaga pendidikan adalah : 1.Rumahtangga,yaitupendidikanprimeruntukfasebayidanfasekanak-kanaksampaiusiasekolah.Pendidiknyaadalahorangtua,sanakkerabat, famili, saudara, teman sepermainan, dan kenalan pergaulan. 2.Sekolah,yaitupendidikansekunderyangmendidikanakmulaidariusia masuk sekolah sampai ia keluar dari sekolah tersebut. Pendidiknya adalah guru yang profesional. 18 3.Kesatuan sosial, yaitu pendidikan tersier yang merupakan pendidikan yang terakhirtapibersifatpermanen.Pendidiknyaadalahkebudayaan,adat istiadat, dan suasana masyarakat setempat.16 Diantaraketigalembagaini,lembagakeluargalahyangdominan mempengaruhianak.Adapuncara-carapraktisyangpatutdigunakanuntuk menanamkan semangat keagamaan pada diri anak-anak adalah17 : 1.Memberitauladanyangbaikkepadamerekatentangkekuataniman kepada Allah dan berpegang kepada ajaran-ajaran agama dalam bentuknya yang sempurna dalam waktu tertentu. 2.Membiasakanmerekamenunaikansyiar-syiaragamasemenjakkecil sehingga penunaian itu menjadi kebiasaan yang mendarah daging, mereka melakukannya dengan kemauan sendiri dan merasa tentram sebab mereka melakukannya. 3.menyiapkansuasanaagamadanspritualyangsesuaidirumahdimana mereka berada. 4.membimbingmerekamembacabacaan-bacaanagamayangbergunadan memikirkanciptaan-ciptaanAllahdanmakhluk-makhlukuntukmenjadi bukti kehalusan sistem ciptaan itu dan atas wujud dan keagunganNya. 5.menggalakkanmerekaturutsertadalamaktivitas-aktivitasagama,dan lain-lain. E.Tantangan Lembaga Pendidikan Islam dalam Transformasi Sosial Budaya Transformasisosialbudayaberartimodifikasidalamsetiapaspek prosessosialbudaya,polasosialbudaya,bentuk-bentuksosialbudaya. Perubahaninibersifatprogresifdanregresif,berencanaatautidak,permanen atausementara,undirectionalataumultidirectional,menguntungkanatau merugikan. Menurut Gillin, perubahan sosial adalah perubahan bentuk-bentuk

16 Abdul Mujib, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana), hal. 224-225. 17 Hasan Langgulung, 1995, Manusia dan pendidikan, (Jakarta : PT. Al-Husna), h. 372. 19 kehidupanyangtelah adayang terjadi karena kondisi geografis, alat-alatatau perlengkapanhidupmanusia,komposisipendidikdanideologi(Vembriarto, 1988:8-9). Bentuk- bentuk transformasisosial budaya dibedakan menjadi tiga bagian yaitu18:1.evolusisosial(sosialevolution),perkembangangradualyaitu, perkembanganwajarkarenaadanyakerjasamayangharmonisantara manusia dengan lingkungannya. Perubahan ini dibedakan atas:a.Evolusikosmis(cosmisevolution),perubahanalamiyangtumbuh berkembang, mundur lalu pudar. b.Evolusi organis (organic evolution), perubahan untuk mempertahankan diri dari kebutuhannya dalam lingkungan yang berkembang. c.Evolusimental(mental evolution),suatuyangmenyangkutperubahan pandangan dan sikap hidup.2.Gerakansosial(socialmobility)yaitusuatukeinginanakanperubahan yangdiorganisasikankarenadoronganmasyarakatinginhidupdalam keadaan yang lebih baik dan lebih cocok dengan keinginannya. 3.Revolusisosial(socialrevolution)yaitusuatuperubahanpaksaanyang umumnya didahului oleh ketidakpuasan yang menumpuk tanpa pemecahan dananalisis,sehinggajurangantaraharapandanpemenuhankebutuhan menjadi semakin lebar tak terjembatani.Transformasisosialbudayatidakhanyabersifatmateril,seperti pembangunangedung,tetapijugabersifatmorilseperti:perubahangagasan, ide, pemikiran, cita-cita dan sebagainya. Dalam kristal-kristal pemikiran Islam , terjadi tiga perubahan konsep utama, yaitu19:1.Konsepwesternisasi(mafhumat-taghribi),yaitukonsepyang menginginkanpenyesuaianIslamdenganpemikirandanperadabanBarat dalamberbagaiaspeknya,mulaidarimasalahakidah,sistempolitik,

18 Fatma Yulia, Tantangan Lembaga Pendidikan Islam dalam Transfotmasi Budaya, (Jakarta : The Scribd), hal. 1 19 Ibid., hal 1-2 20 ekonomi,sampaimasalahmoral.GerakanIslamisasialaKamalattaturk, seperti adzan diganti dengan bahasa Turki adalah salah satu bentuk model ini.FikrahpertamainimenurutDr.MuhammadM.Huseinmenjadikan konflikpemikiranantarsesamaumatIslamuntukmembedakanmana sebenarnya antara yang Islami dan yang wetern (barat). 2.Konsepmodrenisasi(mafhumat-tajdiid),yaitukonsepyangingin mengadakanpembaharuan-pembaharuandalampemahaman,penafsiran danperumusanmasalah-masalahkeislaman,denganpretensiingin mengaktualisasikanIslamdalamkehidupanmodern.Isuyangpaling banyakdikemukakanadalahmembukakembaliijtihadselebar-lebarnya danmenggunakanpotensiakalsebesar-besarnya.Liberalismeijtihadini semakinparahdansampaimenjalarkepadaorang-orangtidakbanyak mengertitentangagama,tetapiberminatuntukijtihad,sehinggaijtihad menjadi suatu mode tanpa standardisasi dan disiplin tertentu. 3.Konsepreformasi(mafhumal-islahi).Konsepiniinginmemperbaharui IslamdenganIslam.Pemikiranmodelinibanyakmacamnyadariyang paling kaku dan ekstrim seperti Ibnu Taimiyyahsampai yng moderat dan progresif seperti Muhammad Abduh(Tolchah Hasan, 1987: 103). Fenomena-fenomenasosialtersebutselanjutnyamenjaditantangan bagi lembaga pendidikan terutama pendidikan formal. Bentuk tantanganyang dihadapi dalam pendidikan Islam adalah20 :a.Politik:kehidupanpolitikkhususnyapolitiknegarabanyakberkaitan denganmasalahcaranegaraitumembimbing,mengarahkandan mengembangkankehidupanbangsajangkapanjang.Pengarahantersebut didasarkanatasfalsafahnegarayangmengikatsemuasektor.Pendidikan yangterdapatpadawilayahmerupakansektorkehidupanbudayabangsa yangmengikat(comitted)dengantujuanperjuangannasionalyang berdasarkanfalsafahnegara.Suatulembagapendidikanyangtidak bersediamengikutipolitiknegara,akanmendapatkantekanan(pressure)

20 Ibid., hal. 3-4. 21 terhadapcita-citakelembagaandaripolitiktersebut.Tantanganiniperlu segera dijawab secara politis fundamental. b.Kebudayaan:suatuperkembangankebudayaandalamabadmodrensaat initidakdapatterhindardaripengaruhkebudayaanbangsalain.Kondisi semacaminimenyebabkanprosesakulturasi,yaitufaktornilaiyang mendasarikebudayaannyasendirisangatmenentukanke-eksistensian kebudayaan tersebut. Nilai-nilai kultural bangsa melemah karena berbagai sebab,bangsaakanmudahterperangkapolehbudayalain,baikmelalui jalandamai(penetrationfacific)maupunjalankekerasandanpaksaan (imperatifprovokatif).Dalammenghadapihalyangtidakdiinginkan, dibutuhkansikapkreatifdanwawasanpengetahuanyangdapat menjangkau masa depan bagi eksistensi kebudayaan dan kehidupannya. c.Ilmupengetahuandanteknologi:teknologisebagaiilmuterapan merupakanhasilkemajuankebudayaanmanusiayangbanyakbergantung padamanusiayangmenggunakanya.Apabilateknologitersebuttidak diimbangidengannilai-nilaikemanusiaan,teknologitersebutakan berdampaknegatifbagikehidupanmanusia.Tantangansepertiini menuntutagarlembagapendidikankitamampumendasariteknologi tersebutdengannorma-normaagamasehinggahasilteknologimanusia berdampak positif bagi kehidupan. d.Ekonomi:ekonomimerupakantulangpunggungkehidupanbangsayang dapat menentukan maju mundurnya, lemah-kuatnya, cepat atau lambatnya suatuprosespembudayaanbangsa.Perkembanganekonomibanyak diwarnaiolehsistempendidikan.Demikianjugasebaliknya,disini pendidikandituntutuntukmemenuhikebutuhanekonomimasyarakat, sehinggadiadakanekonomipendidikansebagaiperencanaan pendidikam dalam sektor ekonomi. e.Masyarakatdanperubahansosial:perubahanyangterjadidalamsistem kehidupansosialseringkalimengalamiketidakpastiantujuansertatak terarahtujuanyangdisepakati.Disinilahpendidikansebagaipengarah yangrasionaldankonstruktif,sehinggaproblem-problemsosialdapat 22 dipecahkanmengingatlembagapendidikanIslamsebagailembaga kemasyarakatan yang berfungsi sebagai agent of social change. f.Sistemnilai:sistemnilaijugadijadikansebagaitolokukurbagitingkah lakumanusiadalammasyarakatyangmengandungpotensipengendali, mengaturdanmengarahkanperkembanganmasyarakat,bahkan mengandungpotensirohaniahyangmelestarikaneksistensimasyarakat. Akan tetapi , kini perubahan masyarakat cenderung untuk menghilangkan nilai tradisiyang ada. Apakah karena naluri manusia ingin mengharapkan hal-halyangbaruataukahkarenakekuatanyangmendesak(pressure power)?Haliniyangmenjadititiksentralproblemayangmelahirkan tantanganterhadaplembagapendidikanyangsalahsatufungsinyaadalah mengawetkansistemnilaiyangtelahdikembangkandalammasyarakat. (Arifin,1987: 41-45) Tantanganlembagapendidikantersebutmengandungimplikasi bahwalembagapendidikanIslammempunyaiperanganda,yaknisebagai pewarisanbudaya(agentofconservative),berperansebagaipewarisbudaya melaluipendidikansistemnilaidankepercayaan,pengetahuandannorma-norma,sertaadatkebiasaandanberbagaiperilakutradisionalyangtelah membudayadiwariskankepadasatugenerasikegenerasiberikutnya.Dengan caraini,kebudayaandapatdilestarikanmeskipunwargasuatumasyarakat berganti-ganti,sedangkankebudayaandansistemsosialnyatetapberlaku.Di pihaklain,lembagapendidikanberperansebagaiagentofchange,yaitu adanyaupayauntukmembuangunsurbudayalamayangdipandangtidak cocok lagi dan perlu memasukkan unsur budayabaru (Adiwikarya, 1988:58). Tegasnyalembagapendidikanmerupakantempatsosialisasidaninternalisasi nilai-nilaiyangtelahmembudaya.Olehkarenaitupenetapankurikulum lembagapendidikandantujuannyadidasarkanatasnilai-nilaipengetahuan sertaaspirasidanpandanganhidupyangberlakudandihormatimasyarakat. (Wuradji,1988:26).Dipihaklain,implikasitransformasisosialbudaya menuntutlebihakrabnyalembaga-lembagapendidikandenganinstitusi-institusilainnya.Semuaitumerupakanmatarantaiyangsalingmendukung 23 danberkaitandenganinstitusipendidikansebagaisentralterhadapinstitusi lainnya. DAFTAR PUSTAKA AbuAhmadidanNurUhbiyati.1991.IlmuPendidikanIslam.Jakarta:Rineka Cipta. AmirDaienIndrakusomo.1973.PengantarIlmuMendidikSebuahTinjauan Teoritis, Filosofis, Surabaya : Usaha Nasional. Arifin, M. 1993. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. Cet. Ke.3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. cet III Ghazalba,Sidi.1983.IslamdanPerubahanSosioBudayaKajianIslamTentang Perubahan Masyarakat. Jakarta : Pustaka Al-Husna. HaidarPutraDaulay.2007.SejarahPertumbuhandanPembaruanPendidikan Islan di Indonesia. Jakarta : Prenada Media Group. Hasan Adb. Al-Ali. 1978. Tarbiyah Al-Islamiyah fi-al-Qarni Al-Hijry. Mishr : Dar al-Fikri al-Araby. http://bk-uinsuska.blogspot.com/2011/02/lembaga-lembaga-pendidikan-islam.html Langgulung,Hasan.1988.PendidikanIslamMenghadapiAbadke-21,Jakarta: Pustaka Al-Husna. cet I Langgulung, Hasan. 1995. Manusia dan pendidikan. Jakarta : PT. Al-Husna 24 M.DaudAlidanHabibahDaud.1995.Lembaga-lembagaIslamdiIndinesia, Jakarta : Raja GraGindo Persada. Mujib, Abdul. 2008. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kencana. Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia. Yulia,Fatma.2011.TantanganLembagaPendidikanIslamdalamTransfotmasi Budaya, Jakarta : The Scribd.