Lebih Mengenal Obat

4
Lebih Mengenal Obat Terkadang kita sering menganggap obat merupakan hal yang sepele apalagi jika merasa badan sedang sehat. Nah, ini ada sedikit pegetahuan seputar obat. I. Golongan Obat Obat dapat digolongkan menjadi 4 golongan menurut Peraturan perundangan yaitu : 1. Golongan Narkotika Contoh : Morfin, Codein 2. Golongan Obat Keras a. Obat Keras Tertentu (OKT) Contoh : Diazepam b. Obat Keras Contoh : Antibiotik c. Obat Keras Wajib Apotik Contoh : Oral Kontasepsi 3. Golongan Obat Bebas Terbatas Contoh : CTM 4. Golongan Obat Bebas Contoh : Vitamin C II. Cara dan Waktu Pemberian Obat 1. Cara Pemberian Obat

Transcript of Lebih Mengenal Obat

Page 1: Lebih Mengenal Obat

Lebih Mengenal Obat 

Terkadang kita sering menganggap obat merupakan hal yang sepele apalagi jika merasa badan sedang sehat. Nah, ini ada sedikit pegetahuan seputar obat.

I.                   Golongan Obat

Obat dapat digolongkan menjadi 4 golongan menurut Peraturan perundangan yaitu :

1.     Golongan Narkotika

Contoh : Morfin, Codein

2.     Golongan Obat Keras

a.     Obat Keras Tertentu (OKT)

Contoh : Diazepam

b.     Obat Keras

Contoh : Antibiotik

c.     Obat Keras Wajib Apotik

Contoh : Oral Kontasepsi

3.     Golongan Obat Bebas Terbatas

Contoh : CTM

4.     Golongan Obat Bebas

Contoh : Vitamin C

II.                 Cara dan Waktu Pemberian Obat

1.     Cara Pemberian Obat

Cara / teknik pemakaian obat harus tepat agar efek obat sesuai yang diinginkan, yaitu tercapai tujuan pengobatan. Sehingga perlu diperhatikan petunjuk dari dokter maupun petunjuk penggunaan yang tertera pada label etiket obat tersebut.

Page 2: Lebih Mengenal Obat

Cara/ teknik pemberian obat bermacam-macam cara, misalnya : peroral, sublingual, parenteral, rectal topical dan melalui paru-paru. Masing-masing cara mempunyai alas an sendiri serta kerugian dan keuntungan yang berbeda-beda. 

Selain itu ada obat khusus yang dalam BSO (Bentuk Sediaan Obat) harus dijelaskan cara pemakaiannya karena sangat penting agar efek terapinya dapat cepat tercapai, misalnya :

a.     Tablet sublingual

Cara pemakaian, tablet diletakkan di bawah lidah sampai larut semua.

b.     Tablet salut enteric

Cara pemakaian, tablet harus langsung ditelan dan tidak boleh dikunyah.

c.     Tablet kunyah

Cara pemakaian, tablet harus dikunyah terlebih dulu baru ditelan.(contoh : obat maag)

d.     Tablet Isap

Cara pemakaian, tablet diletakan di atas lidah dan diisap sampai habis.

e.     Tablet Effervescent

Cara pemakaian, tablet dilarutkan dalam segelas air dan setelah larut diminum.

2.     Waktu Pemberian Obat

Pemberian obat pada waktu yang tepat bertujuan :

a.     Efek pengobatan maksimal

b.     Efek samping minimal

c.     Tidak menggangu kebiasaan penderita

Pemberian obat juga harus memperhatikan hal-hal sbb :

a.     lambung kosong (ante coenam)

agar penyerapan obat lebih cepat.

Page 3: Lebih Mengenal Obat

b.     Lambung isi (post coenam)

agar absorbsi obat dapat dihambat.

c.     Secara rectal

Sebaiknya diberikan setelah defekasi / Buang Air Besar (BAB).

d.     Obat Cacing

Sebaiknya diberikan sebelum makan.

e.     Obat yang nenyebabkan mual

Sebaiknya diberikan sesudah makan

f.      Pencahar

Untuk yang bekerja cepat diberikan pada pagi hari sedangkan yang bekerja lambat diberikan pada sore hari.

                   Adapun waktu pemberian obat, antara lain :

a.     Post Coenam (setelah makan)

Untuk obat yang merangsang mukosa lambung contohnya prep. Besi, digital, prep. Salisilat. Sedangkan untuk obat yang menyebabkan mual contohnya OAD (Obat Anti Diabetika)

b.     Ante Coenam (sebelum makan)

c.     Durante Coenam (selama makan)

Untuk obat yang mempengaruhi pencernaan contohnya vitamin, prep. Enzym.