(Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

5
TUTORIAL, CSL, DAN TBL 1) Identifikasi peran ketua, penulis, anggota dan tutor pada tutorial ! Tutorial adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran secara mandiri yang dilaksanakan dengan cara berdiskusi antar anggota di dalam satu kelompok yang pada akhirnya di harapkan untuk dapat memecahkan masalah – masalah yang telah dihadapkan pada kelompok tersebut. Dalam tutorial, terdapat komponen-komponen penyusunnya, yaitu : Ketua, Penulis (Scriber), Anggota dan Tutor. Adapun peranan masing-masing komponen tersebut : Ketua : Memimpin diskusi, mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi, mempertahankan dinamika kelompok, memastikan kelompok telah melaksanakan tugas, memastikan penulis bekerja secara cermat, time keeper. Penulis (Scriber) : Mencatat pendapat-pendapat anggota diskusi, membantu mengurutkan pendapat-pendapat dalam diskusi, sebagai anggota yang harus berpartisipasi dalam diskusi juga, mencatat sumber belajar yang digunakan dalam diskusi. Anggota : Mengikuti urutan proses, berpartisipasi dalam diskusi, memperhatikan dan menghargai pendapat kawan, mengajukan pertanyaan terbuka, mencermati seluruh tujuan belajar, dan membagi pendapat dengan kawan. Tutor : Nama : M. Shulfie Asadul J. N I M : C 111 14504 Learni ng Skill FK Unhas

description

LSIT

Transcript of (Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

Page 1: (Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

TUTORIAL, CSL, DAN TBL

1) Identifikasi peran ketua, penulis, anggota dan tutor pada tutorial !Tutorial adalah suatu kegiatan pembelajaran yang berpusat pada pembelajaran secara

mandiri yang dilaksanakan dengan cara berdiskusi antar anggota di dalam satu kelompok yang pada akhirnya di harapkan untuk dapat memecahkan masalah – masalah yang telah dihadapkan pada kelompok tersebut.

Dalam tutorial, terdapat komponen-komponen penyusunnya, yaitu : Ketua, Penulis (Scriber), Anggota dan Tutor. Adapun peranan masing-masing komponen tersebut : Ketua :

Memimpin diskusi, mengajak seluruh anggota untuk berpartisipasi, mempertahankan dinamika kelompok, memastikan kelompok telah melaksanakan tugas, memastikan penulis bekerja secara cermat, time keeper.

Penulis (Scriber) :Mencatat pendapat-pendapat anggota diskusi, membantu mengurutkan pendapat-pendapat dalam diskusi, sebagai anggota yang harus berpartisipasi dalam diskusi juga, mencatat sumber belajar yang digunakan dalam diskusi.

Anggota :Mengikuti urutan proses, berpartisipasi dalam diskusi, memperhatikan dan menghargai pendapat kawan, mengajukan pertanyaan terbuka, mencermati seluruh tujuan belajar, dan membagi pendapat dengan kawan.

Tutor :Mendorong partisipasi anggota kelompok, membantu ketua & sebagai time keeper (penjaga waktu/pengontrol waktu), memeriksa catatan penulis, mencegah penyimpangan, memastikan pencapaian tujuan dan menilai proses diskusi.(http://masihpribumi.blogspot.com/2012/06/diskusi-tutorial-seven-jump.html , http://pendprofkunhalu.blogspot.com/2012/08/problem-based-learning-pbl.html)

2) Apa faktor penentu agar CSL berjalan efektif ?Clinical Skill Lab (CSL) menurut Konsil Kedokteran Indonesia, adalah kegiatan mental

dan atau fisik yang terorganisasi serta memiliki bagian-bagian kegiatan yang saling bergantung dari awal hingga akhir, dan merupakan bagian dari kompetensi dokter dalam hal keterampilan mengaplikasikan Ilmu Kedokteran terhadap seorang pasien berdasarkan prosedur kedokteran dalam setting praktik klinik (clinical procedure).

Nama : M. Shulfie Asadul J.N I M : C 111 14504

Learning Skill

FK Unhas

Page 2: (Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

Kompetensi Dokter menyiratkan integrasi 3 jenis keterampilan: 1) keterampilan menguasai ilmu kedokteran, 2) keterampilan pelayanan untuk melakukan tindakan kedokteran sesuai dengan ilmu kedokteran berdasarkan prosedur kedokteran terhadap pasien dalam praktik klinik maupun terhadap komunitas dan keluarga dalam praktik di masyarakat, dan 3) keterampilan bersikap serta beperilaku sebagai dokter dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dibidang kedokteran dan kesehatan.

Adapun faktor-faktor yang membuat CSL berjalan efektif yaitu : Penyediaan dan layak pakainya alat dan bahan yang menunjang materi yang diberikan, dapat berupa model/manikin, fasilitas dan ruang pembelajaran yang memadai, tenaga pengajar yang berpengalaman, mampu mempraktekkan intruksi dengan baik dan benar, serta mampu membuat mahasiswa paham akan materi yang diberikan, begitu pula dari pihak mahasiswa, tiap individu harus memiliki kesadaran, rasa ingin tahu yang tinggi, serta paham akan tanggung jawabnya untuk menguasai dan memeragakan skill-skill klinik, sehingga mampu memenuhi standar yang dibutuhkan, karena clinical skill sangat berpengaruh besar kedepannya.(“Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya”, Program Studi Pendidikan Dokter, 2009-2010)

3) Apa yang menjadi tanggung jawab peserta CSL ?Dalam melaksanakan praktik dokter, lulusan dokter perlu menguasai keterampilan klinik

yang akan digunakan dalam membangun diagnosis maupun menyelesaikan suatu masalah kesehatan. Keterampilan klinik ini perlu dilatihkan sejak awal pendidikan dokter secara berkesinambungan hingga akhir pendidikan dokter. Peserta CSL bertanggung jawab untuk mempelajari secara serius serta mengaplikasikan macam keterampilan klinik secara sistimatik, yaitu:a. “History Taking “ dan Keterampilan Berkomunikasib. Pemeriksaan Fisikc. Pemeriksaan Penunjangd. Membuat Diagnosise. Merancang Terapi dan atau Tindakan Medisf. Membuat Laporan Medik(“Pedoman Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya”, Program Studi Pendidikan Dokter, 2009-2010)

4) Apa peran dan cara agar mahasiswa aktif dalam TBL ?Peran mahasiswa dalam TBL terangkum dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan :

Dosen membagikan modul yang akan dipakai di dalam setiap pertemuan. Mahasiswa diharuskan membaca modul yang dibagikan agar dapat memahami materi pada setiap pertemuan.

Page 3: (Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

Pada setiap awal pertemuan, mahasiswa diberi tes kesiapan individu dan kelompok dan di akhir perkuliahan mahasiswa diberi tes akhir individu untuk menilai pemahaman materi yang diberikan.

Setiap kelompok diharuskan membuat logbook yang berisi kegiatan pada setiap pertemuan. Logbook terdiri dari bukti kehadiran setiap kelompok, rincian proses diskusi dan resume setiap kegiatan yang telah dilakukan. Logbook ditandatangani dan dikomentari oleh pengajar pada setiap pertemuannya. Selain logbook, setiap kelompok diharuskan mengumpulkan setiap bahan penunjang materi perkuliahan.

Hasil setiap kegiatan mahasiswa di setiap pertemuan di sajikan pada papan poster atau papan buletin.

Pada akhir proses perkuliahan, hasil setiap kegiatan kelompok mahasiswa disajikan dalam desain gallery session. Mahasiswa menyajikan hasil kerjanya dalam berbagai bentuk penyajian kreasi poster. Dalam desain ini, mahasiwa selain belajar dan bekerjasama di dalam kelompok juga melakukan tugas kooperatif dengan cara menemui anggota kelompok lain yang memiliki contoh kasus berbeda. Pada proses ini mahasiswa tidak hanya ahli di dalam materi yang diterimanya tetapi juga mampu menjelaskannya pada mahasiswa lainnya yang memiliki materi berbeda.

Proses monitoring dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan melalui penilaian individu dan kelompok. Penilaian individu berasal dari nilai IRAT, dan kontribusi berdasarkan logbook, sedangkan penilaian kelompok berasal dari GRAT dan hasil laporan kegiatan : Tes kesiapan individu (Individual readiness assurance test (IRAT) ), tes ini

diberikan pada seluruh mahasiswa pada setiap awal sesi perkuliahan dilengkapi dengan tes akhir individu untuk membandingkan tingkat pemahaman mahasiswa.

Tes kesiapan tim (Group readiness assurance test (GRAT)), tes ini diberikan pada setiap kelompok.

Penilaian terhadap kelompok melalui hasil setiap kegiatan pada setiap perkualiahan dan hasil akhir pada gallery session .

Kontribusi individu (Peer Assessment) melalui logbook dan penguasaan materi pada saat gallery session.

Pada penerapan metode TBL, kelas di persiapkan dalam kelompok-kelompok yang masing-masing didesain duduk dalam satu lingkaran meja. Desain tersebut memiliki keunggulan antara lain mahasiswa dapat berkomunikasi dalam kelompok tanpa mengganggu kelompok lainnya. Setiap kelompok dapat leluasa menggunakan berbagai media pembelajaran (poster, white board, OHP dll) tanpa mengganggu kelompok lainnya.

Agar mahasiswa dapat aktif dalam proses TBL yaitu setiap mahasiswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat menilai setiap mahasiswa sehingga terdapat individual accountability, menyediakan ruangan dan fasilitas yang memadai, sehingga mahasiswa nyaman berinteraksi, setiap individu mahasiswa diminta aktif dalam proses evaluasi yang dilakukan pada proses pembelajaran berbasiskan TBL, yaitu :

Page 4: (Learning Skill) Tutorial, Csl, Tbl, Dan Literature Search

1. Tes kesiapan individu (Individual readiness assurance test (IRAT) ), tes ini diberikan pada seluruh mahasiswa pada setiap awal sesi perkuliahan.2. Tes kesiapan tim (Group readiness assurance test (GRAT)), tes ini diberikan pada setiap kelompok.3. Penilaian terhadap kelompok secara efektif .4. Kontribusi individu (Peer Assessment)(“Penerapan Model Team Based Learning pada Mata Kuliah Pengantar Pengelolaan Pembangunan”, Enni Lindia Mayona dan Ira Irawati, Institut Teknologi Nasional Bandung )