Learning Objective Sc1

download Learning Objective Sc1

of 10

Transcript of Learning Objective Sc1

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    1/10

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    2/10

    2

    Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalamihambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat normal. Dengan kondisikesehatan yang baik, system reproduksi normal, tidak menderita sakit, dan tidak ada gangguangizi pada masa pra hamil maupun saat hamil, ibu akan melahirkan bayi lebih besar dan lebihsehat daripada ibu dengan kondisi kehamilan yang sebaliknya. Ibu dengan kondisi kurang gizi

    kronis pada masa hamil sering melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yangtinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.

    Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Anemiadefisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan.Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janinyang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadianemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III.Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janinbaik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin didalamkandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan, hal inimenyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih

    tinggi. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditasmaupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebihbesar.

    2. Komplikasi BBLR

    Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain(8)

    :

    Hipotermia, Hipoglikemia, Gangguan cairan dan elektrolit, Hiperbilirubinemia,Sindroma gawat nafas, Paten duktus arteriosus, Infeksi, Perdarahan intraventrikuler,

    Apnea of Prematurity, Anemia

    Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahirrendah (BBLR) antara lain :

    Gangguan perkembangan, Gangguan pertumbuhan, Gangguan penglihatan(Retinopati), Gangguan pendengaran, Penyakit paru kronis, Kenaikan angkakesakitan dan sering masuk rumah sakit, Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

    3. Penatalaksanaan/ terapi

    2.6.1 Medikamentosa

    Pemberian vitamin K1:Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau Per oral 2 mg sekalipemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6minggu)

    2.6.2Diatetik

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    3/10

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    4/10

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    5/10

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    6/10

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    7/10

    7

    - Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari

    - Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agarjumlah pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari

    - Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASIhingga 200 ml/kg/hari

    - Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu.

    2.7.2 Pemantauan setelah pulang

    Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan bayi danmencegah/ mengurangi kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah pulangsebagai berikut

    (3,4):

    Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan.

    Hitung umur koreksi

    Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan lingkar kepala.

    Tes perkembangan, Denver development screening test (DDST)

    Awasi adanya kelainan bawaan

    5. Masalah pada BBLR dan bayi kurang bulan

    MASALAH MASAL AH YANG TERJADI PADA PREMATUR

    mudah kehilangan panas, mudah dehidrasi (betuk tubuh) mudah kedinginan lemak subcutan masih tipis

    perdarahan otak : sestim syaraf otak belum matang (pmb. Darah rapuh)

    hiperbilirubinnemia : sestimenzim hati belum sempurna sering terjadi serangan apneu : karenaadanya sumbatan secret pada jalan nafas (reflek sehingga mudah terjadi aspirasi pneumonia)

    RDS (Respratory Distress Syndroma) yang ditandai dengan sianosi, tangisan, merintih, sesaknafas

    Adanya rektrasi dada saat bernafas, RDS timbul beberapa jam setelah lahir/timbul segerasetelah lahir dan keadaan semakin buruk. Penyakit ini diderita terutamu pada bayi U.K < 34 mgg.Hal ini karena surfaktan belum cukup terbentuk

    6. Tanda tanda pada BBLR

    PREMATUR MURNI

    Adalah neonatus dengan usia kehamilan < 37 mmg BB sesuai usia kehamilan, desebut juga neonatuspreterm/BBLR

    L. KARAKTERISTIK : TANDA TANDA

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    8/10

    8

    1. BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada < 30 cm 2. masa gestasi < 37 mmg. Gerakan kurang aktif, otot masih hipotinus3. kepala > besar dari badan, rambut tipis, halus, UUB satural lebar4. telingan elastis, dqaun telinga menetes pada kepala5. pernapasan belum teratur dan sering mengalami apneu6. putting susu belum terbentuk dengan sempurna7. kulit tipis transpara, lanugo banyak terutama si dahi, pelipis dan lengan8. lemak subcutan kurang9. genetalia belu sempurna : pada laki2 testis belum turun, pada wanita labia mayora belum

    terbentuk10. reflek hisap dan menelan serta reflek batuk masih lemaH

    MANIFESTASI KLINIS

    1. Fisik.- bayi kecil- pergerakan kurang dan masih lemah

    - kepala lebih besar dari pada badan- berat badan < style="font-weight: bold;">KOMPLIKASI

    1. Sindroma distress respiratori idiopatik

    Terjadi pada 10% bayi kurang bulan. Nampak konsolidasi paru progresif akibat kurangnyasurfaktan yang menurunkan tegangan permukaan di alveoli dan mencegah kolaps. Pada waktuatau segera setelah lahir bayi akan mengalami :

    a) rintihan waktu inspirasib) napas cuping hidungc) kecepatan respirasi leih dari 70/ menit

    d) tarikan waktu inspirasi pada sternum ( tulang dada )

    Nampak gambaran sinar- X dada yang khas bronkogrm udara dan pemeriksaan gas darahmenunjukkan :a) kadar oksigen arteri menurunb) konsentrasi CO2 meningkatc) asidosis metabolic

    Pengobatan dengan oksigen yang dilembabkan, antibiotika, bikarbonas intravena dan makananintravena. Mungkin diperlukan tekanan jalan positif berkelanjutan menggunakan pipaendotrakea. Akhirnya dibutuhkan pernapasan buatan bila timbul gagal napas denganpernapasan tekanan positif berkelanjutan.

    2. Takipnea selintas pada bayi baru lahir

    Paru sebagian bayi kurang bulan dan bahkan bayi cukup bulan teteap edematous untukbeberapa jam setelah lahir dan menyebabkan takipnea. Keadaan ini tidak berbahaya, biasanyatidak akan menyebabkan tanda- tanda distress respirasi lain dan membaik kembali 12-24 jamsetelah lahir. Perdarahan intraventrikular terjadi pada bayi kurang bulan yang biasanya lahirnormal. Perdarahan intraventrikular dihubungkan dengan sindroma distress respiratori idiopatikdan nampaknya berhubungan dengan hipoksia pada sindroma distress respirasi idiopatik. Bayi

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    9/10

    9

    lemas dan mengalami serangan apnea.

    3. Fibroplasias retrolental

    Oksigen konsentrasi tinggi pada daerah arteri berakibat pertumbuhan jaringan serat ataufibrosa di belakang lensa dan pelepasan retina yang menyebabkan kebutaan.hal ini dapat

    dihindari dengan menggunakan konsentrasi oksigen di bawah 40% ( kecuali bayi yangmembutuhkan lebih dari 40 % ). Sebagian besar incubator mempunyai control untuk mencegahkonsentrasi oksigen naik melebihi 40% tetapi lebih baik menggunakan pemantau oksiganperkutan yang saat ini mudah didapat untuk memantau tekanan oksigen arteri bayi.

    4. Serangan apnea

    Serangan apnea disebabkan ketidakmampuan fungsional pusat pernapasan atau adahubungannya dengan hipoglikemia atau perdarahan intracranial. Irama pernapasan bayi takteratur dan diselingi periode apnea. Dengan menggunakan pemantau apneadan memberikanoksigen pada bayi dengan pemompaan segera bila timbul apnea sebagian besar bayi akandapat bertahan dai serangan apnea, meskipun apnea ini mungkin berlanjut selama beberapa

    hari atau minggu. Perangsang pernapasan seperti aminofilin mungkin bermanfaat.

    5. Enterokolitis nekrotik

    Keadaan ini timbul terutama pada bayi kurang bulan dengan riwayat asfiksia. Dapat juga terjadisetelah transfuse tukar. Gejalanya : kembung, muntah, keluar darah dari rectum dan berak cair,syok usus dan usus mungkin mengalami perforasi. Pengobatan diberikan pengobatangentamisin intravena, kanamisin oral. Hentikan minuman oral dan berikan pemberian makananintravena. Mungkin diperlukan pembedahan

    Cara Perawatan Bayi dalam Inkubator

    Merupakan cara memberikan perawatan pada bayi dengan dimasukkan ke dalam alat yangberfungsi membantu terciptanya suatu lingkungan yang cukup dengan suhu yang normal.Dalam pelaksanaan perawatan di dalam inkubator terdapat dua cara yaitu dengan cara tertutupdan terbuka.

    Inkubator tertutup:1. Inkubator harus selalu tertutup dan hanya dibuka dalam keadaan tertentu seperti apnea, danapabila membuka incubator usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen harus selaludisediakan.2. Tindakan perawatan dan pengobatan diberikan melalui hidung.3. Bayi harus keadaan telanjang (tidak memakai pakaian) untuk memudahkan observasi.

    4. Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan kondisi tubuh.5. Pengaturan oksigen selalu diobservasi.6. Inkubator harus ditempatkan pada ruangan yang hangat kira-kira dengan suhu 27 derajatcelcius.

    Inkubator terbuka:1. Pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka saat pemberian perawatan padabayi.2. Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan keseimbangan suhu normal dan

  • 7/21/2019 Learning Objective Sc1

    10/10