learn issue
-
Upload
nedya-bellinawatii -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of learn issue
7/17/2019 learn issue
http://slidepdf.com/reader/full/learn-issue 1/3
4. c. Bagaimana farmakologi dari epinefrin ?
Jawab :
Epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. Epinefrin bekerja
pada semua reseptor adrenergik : α1, α, !1, !, !".
• #ara kerja :
$emberian epinefrin pada manusia secara %& atau '( men)ebabkan kenaikan tekanan
sistolik )ang sedang dan penurunan tekanan diastolik. *ekanan nadi bertamba+ besar,
tetapi tekanan dara+ ratarata -mean arterial pressure jarang sekali menunjukkan
kenaikan )ang besar. /esistensi perifer berkurang akibat kerja epinefrin pada reseptor
! di pembulu+ dara+ otot rangka, dimana aliran dara+ bertamba+.&arena kenaikan
tekanan dara+ tidak begitu besar, refleks kompensasi 0agal )ang melawan efek
langsung Epi ter+adap jantung juga tidak begitu kuat. engan demikian, denyut jantung, curah jantung, curah sekuncup dan kerja ventrikel meningkat akibat
stimulasi langsung pada jantung dan peningkatan alur balik vena.
$ada respirasi, epinefrin menimbulkan bronkodilatasi kuat dengan bekerja langsung
pada otot polos bronkus -kerja !. &erja ini sangat membantu semua keadaan
bronkokonstriksi karena reaksi alergi atau pacu +istamin. $ada kasus s)ok anafilaksis,
obat ini dapat men)elamatkan n)awa.
• $enggunaan klinis :
$enggunaan Epi utama adala+ untuk mengatasi dengan cepat reaksi +ipersensiti0itas,
termasuk anafilaksis, ter+adap obat dan allergen lainn)a. Epi merupakan obat terpili+
untuk s)ok anafilaksis, untuk indikasi ini Epi tidak tergantikan dengan obat
adregernik lain. 2lasann)a iala+ Epi bekerja dengan sangat cepat -segera sebagai
0asokonstriktor dan bronkodilator se+ingga dapat men)elamatkan n)awa )ang
terancam pada kondisi ini.
• Efek samping :
$emberian Epi dapat menimbulkan gejala seperti gelisa+, n)eri kepala berden)ut,tremor, dan palpitasi. 3ejalagejala ini mereda dengan cepat setela+ istira+at. %elain
itu, obat ini dapat memacu perdara+an di dalam otak akibat naikn)a tekanan dara+
secara n)ata. bat ini dapat pula memacu aritmia jantung, terutama bagi pasien )ang
sedang mendapat digitalis.
7/17/2019 learn issue
http://slidepdf.com/reader/full/learn-issue 2/3
Respiratory Distress Syndrome (RDS)
/espirator) istress %)ndrome -/% merupakan kerusakan paru total akibat
berbagai etiologi. &eadaan ini dapat dipicu ole+ berbagai +al, misaln)a sepsis,
pneumonia 0iral atau bakterial, aspirasi isi lambung, trauma dada, s)ok )ang
berkepanjangan, terbakar, emboli lemak, tenggelam, transfusi dara+ masif, b)pass
kardiopulmonal, keracunan , perdara+an pankreatitis akut, in+alasi gas beracun,
serta konsumsi obatobatan tertentu. /% merupakan keadaan darurat medis )ang
dipicu ole+ berbagai proses akut )ang ber+ubungan langsung ataupun tidak langsung
dengan kerusakan paru -2r)anto %uwondo, 556
/% atau %indroma istres $ernafasan ewasa - %$ adala+ kondisi kedaruratan
paru )ang tibatiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasan)a terjadi pada orang
)ang sebelumn)a se+at )ang tela+ terpajan pada berbagai pen)ebab pulmonal atau
nonpulmonal - 7udak, 1889.
/% adala+ $en)akit akut dan progressi0e dari kegagalan pernafasan disebabkan
ter+ambatn)a proses difusi oksigen dari al0eolar ke kapiler -ac block )ang
disebabkan ole+ karena terdapatn)a edema )ang terdiri dari cairan koloid protein baik
interseluler maupun intra al0eolar. -$rof. r. 7. *abrani /ab, 555
/% terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran al0eolar kapiler )ang
mengakibatkan kebocoran cairan kedalam ruang interstisiel al0eolar dan peruba+an
dalam jaringjaring kapiler, terdapat ketidakseimbangan 0entilasi dan perfusi )ang jelas akibat kerusakan pertukaran gas dan pengali+an ekstansif dara+ dalam paru
paru. /% men)ebabkan penurunan dalam pembentukan surfaktan, )ang mengara+
pada kolaps al0eolar. &omplians paru menjadi sangat menurun atau paruparu
menjadi kaku akibatn)a adala+ penurunan karakteristik dalam kapasitas residual
fungsional, +ipoksia berat dan +ipokapnia -Brunner %uddart 616
2da " fase dalam patogenesis /%:
1. ;ase Eksudatif
;ase permulaan, dengan cedera pada endot+elium dan epitelium, inflamasi, dan
eksudasi cairan. *erjadi 4 +ari sejak serangan akut.
. ;ase $roliferatif
*erjadi setela+ fase eksudatif, ditandai dengan influks dan proliferasi fibroblast, sel
tipe '', dan miofibroblast, men)ebabkan penebalan dinding al0eolus dan peruba+an
eksudat perdara+an menjadi jaringan granulasi seluler<membran +ialin. ;ase
proliferatif merupakan fase menentukan )aitu cedera bisa mulai sembu+ atau menjadi
menetap, ada resiko terjadi lung rupture -pneumot+ora=.
". ;ase ;ibrotik</eco0er)
7/17/2019 learn issue
http://slidepdf.com/reader/full/learn-issue 3/3
Jika pasien berta+an sampai " minggu, paru akan mengalami remodeling dan fibrosis.
;ungsi paru berangsurangsur membaik dalam waktu 6 > 1 bulan, dan sangat
ber0ariasi antar indi0idu, tergantung kepara+an cederan)a.
$eruba+an patofisiologi berikut ini mengakibatkan sindrom klinis )ang dikenal
sebagai /% -$+ilip etal, 188:
a. %ebagai konsekuensi dari serangan pencetus, complement cascade menjadi aktif
)ang selanjutn)a meningkatkan permeabilitas dinding kapiler.
b. #airan, lekosit, granular, eritrosit, makrofag, sel debris, dan protein bocor kedalam
ruang interstisiel antar kapiler dan al0eoli dan pada ak+irn)a kedalam ruang al0eolar.
c. &arena terdapat cairan dan debris dalam interstisium dan al0eoli maka area
permukaan untuk pertukaran oksigen dan # menurun se+ingga mengakibatkan
renda+n)an rasio 0entilasiperfusi dan +ipoksemia.
d. *erjadi +iper0entilasi kompensasi dari al0eoli fungsional, se+ingga mengakibatkan
+ipokapnea dan alkalosis resiratorik.
e. %elsel )ang normaln)a melaisi al0eoli menjadi rusak dan diganti ole+ selsel )ang
tidak meng+asilkan surfaktan ,dengan demikian meningkatkan tekanan pembukaan
al0eolar