Leaflet TUNGRO Oke

2
PENDAHULUAN Padi merupakan tanaman pangan pokok bag penduduk Indonesia. Tiap tahunnya produksi pad perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuha konsumen yang terus bertambah. Upaya peningkata produktivitas padi dalam babarapa tahun terakhir i banyak mengalami kendala terutama akibat fakto alami seperti perubahan iklim dan serangan ham penyakit. Salah satu jenis penyakit penting adalah viru tungro Tungro merupakan sala satu penyakit penting pad tanaman padi karen memiliki potensi kerusaka yang tinggi. Penyebara dapat meluas denga cepat terutama apabil faktor-faktor pendukun perkembangannya tersedi seperti kepadatan popula vektor utama wereng hija (Nephotettix virescens) da sumber infeksi. Penanama varietas padi yang peka dan pertanaman yan tidak serentak serta fakto lingkungan terutama musim hujan dan kelembaba yang tinggi juga menguntungkan bagi perkembanga wereng hijau. Infeksi penyakit tungro pada tanaman pad dapat terjadi sejak tanaman di persemaian. Pad daerah pertanaman padi yang serentak infek penyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setela tanam. Serangan berat mengakibatkan kehilanga hasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil men capai 79% keatas maka daerah serangan dinyataka sebagai puso. gi di an an ini or ma us ah da na an an an la ng ia asi au an an a, ng or an an di da ksi ah an n- an GEJALA PENYAKIT Tanaman padi yang terinfeksi virus-viru umumnya tampak kerdil dan menunjukkan diskolorasi daun yang bergradasi dari kuning jingga. Tingkat keparahan gejala penyakit in bervariasi bergantung pada umur tanaman, padi dan strain atau komposisi virus yang me Makin rentan varietas padi dan makin mu tanaman terinfeksi, makin parah gejal ditimbulkan, demikian pula sebaliknya. Serangan tungro di suatu hamparan pada umumnya terlihat berkelompok, suatu bahwa waktu infeksi berbeda-beda. tanaman sakit yang mengelompok menyebabkan hamparan tanaman padi seperti bergelombang karena adanya pe tinggi tanaman antara tanaman sehat dan sa PENGENDALIAN Pengendalian penyakit tungro dilakukan mengintegrasikan komponen pengendalian satu sistem sesuai dengan konsep Pengendali Terpadu, meliputi cara bercocok tanam, pen varietas tahan, menghilangkan atau me sumber virus (eradikasi), dan penggunaan pes us tungro n adanya g hingga ni sangat , varietas enginfeksi. uda umur la yang n sawah u indikasi Sebaran dapat i terlihat erbedaan akit. n dengan n dalam ian Hama nanaman engurangi stisida. 1. Waktu tanam tepat Tanam pada saat yang tep untuk membuat tanaman terhinda pada saat tanaman peka. Tanama peka terhadap infeksi virus tungro berumur kurang dari satu bulan Dengan mengamati pola fluktuasi hijau dan intensitas serangan tu tahun, akan diketahui saat-saat a serius oleh penyakit tungro. Singgang merupakan sumbe tungro. Agar terhindar dari infeksi vi dari singgang, maka persemaian tidak 5 (lima) hari setelah pengolah dan tidak ada lagi singgang. 2. Bibit sehat Jangan memindahkan atau bibit dari daerah endemis tungro 3. Tanam Serempak Tanam serempak dapat waktu keberadaan sumber inokul perkembangbiakan. Tanam seremp sumber tanaman sakit dan me berkembang biak vektor penular mengurangi serangan penyakit tu serempak dianjurkan minimal berdasarkan gradasi penyebaran p gradient) dari satu sumber inokulum 4. Pergilian Tanaman Lakukan Pergiliran tanaman d yang bukan padi atau bukan inang 5. Penggunaan Varietas Tahan Secara garis besar ketaha tungro dapat diklasifikasikan sebaga terhadap vektor. Penggunaan pat dimaksudkan ar dari serangan an padi diketahui o saat tanaman setelah tanam. populasi wereng ungro sepanjang ancaman paling er inokulum virus virus yang berasal dilakukan paling han tanah selesai u menggunakan memperpendek lum atau waktu pak mengurangi embatasi waktu patogen. Untuk ungro, tanaman luasan 20 ha penyakit (disease m dengan tanaman g virus tungro hanan terhadap gai varietas tahan Varietas tahan

Transcript of Leaflet TUNGRO Oke

Page 1: Leaflet TUNGRO Oke

PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman pangan pokok bagipenduduk Indonesia. Tiap tahunnya produksi padiperlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhankonsumen yang terus bertambah. Upaya peningkatanproduktivitas padi dalam babarapa tahun terakhir inibanyak mengalami kendala terutama akibat faktoralami seperti perubahan iklim dan serangan hamapenyakit. Salah satu jenis penyakit penting adalah virustungro

Tungro merupakan salahsatu penyakit penting padatanaman padi karenamemiliki potensi kerusakanyang tinggi. Penyebarandapat meluas dengancepat terutama apabilafaktor-faktor pendukungperkembangannya tersediaseperti kepadatan populasivektor utama wereng hijau(Nephotettix virescens) dansumber infeksi. Penanamanvarietas padi yang peka,dan pertanaman yangtidak serentak serta faktor

lingkungan terutama musim hujan dan kelembabanyang tinggi juga menguntungkan bagi perkembanganwereng hijau.

Infeksi penyakit tungro pada tanaman padidapat terjadi sejak tanaman di persemaian. Padadaerah pertanaman padi yang serentak infeksipenyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelahtanam. Serangan berat mengakibatkan kehilanganhasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil men-capai 79% keatas maka daerah serangan dinyatakansebagai puso.

GEJALA PENYAKIT

Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungroumumnya tampak kerdil dan menunjukkan adanyadiskolorasi daun yang bergradasi dari kuning hinggajingga. Tingkat keparahan gejala penyakit ini sangatbervariasi bergantung pada umur tanaman, varietaspadi dan strain atau komposisi virus yang menginfeksi.Makin rentan varietas padi dan makin muda umurtanaman terinfeksi, makin parah gejala yangditimbulkan, demikian pula sebaliknya.

Serangan tungro di suatu hamparan sawahpada umumnya terlihat berkelompok, suatu indikasibahwa waktu infeksi berbeda-beda. Sebarantanaman sakit yang mengelompok dapatmenyebabkan hamparan tanaman padi terlihatseperti bergelombang karena adanya perbedaantinggi tanaman antara tanaman sehat dan sakit.

PENGENDALIAN

Pengendalian penyakit tungro dilakukan denganmengintegrasikan komponen pengendalian dalamsatu sistem sesuai dengan konsep Pengendalian HamaTerpadu, meliputi cara bercocok tanam, penanamanvarietas tahan, menghilangkan atau mengurangisumber virus (eradikasi), dan penggunaan pestisida.

1. Waktu tanam tepat

Tanam pada saat yang tepat dimaksudkanuntuk membuat tanaman terhindar dari seranganpada saat tanaman peka. Tanaman padi diketahuipeka terhadap infeksi virus tungro saat tanamanberumur kurang dari satu bulan setelah tanam.Dengan mengamati pola fluktuasi populasi werenghijau dan intensitas serangan tungro sepanjangtahun, akan diketahui saat-saat ancaman palingserius oleh penyakit tungro.

Singgang merupakan sumber inokulum virustungro. Agar terhindar dari infeksi virus yang berasaldari singgang, maka persemaian dilakukan palingtidak 5 (lima) hari setelah pengolahan tanah selesaidan tidak ada lagi singgang.

2. Bibit sehat

Jangan memindahkan atau menggunakanbibit dari daerah endemis tungro

3. Tanam Serempak

Tanam serempak dapat memperpendekwaktu keberadaan sumber inokulum atau waktuperkembangbiakan. Tanam serempak mengurangisumber tanaman sakit dan membatasi waktuberkembang biak vektor penular patogen. Untukmengurangi serangan penyakit tungro, tanamanserempak dianjurkan minimal luasan 20 haberdasarkan gradasi penyebaran penyakit (diseasegradient) dari satu sumber inokulum

4. Pergilian Tanaman

Lakukan Pergiliran tanaman dengan tanamanyang bukan padi atau bukan inang virus tungro

5. Penggunaan Varietas Tahan

Secara garis besar ketahanan terhadaptungro dapat diklasifikasikan sebagai varietas tahanterhadap vektor. Penggunaan Varietas tahan

PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman pangan pokok bagipenduduk Indonesia. Tiap tahunnya produksi padiperlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhankonsumen yang terus bertambah. Upaya peningkatanproduktivitas padi dalam babarapa tahun terakhir inibanyak mengalami kendala terutama akibat faktoralami seperti perubahan iklim dan serangan hamapenyakit. Salah satu jenis penyakit penting adalah virustungro

Tungro merupakan salahsatu penyakit penting padatanaman padi karenamemiliki potensi kerusakanyang tinggi. Penyebarandapat meluas dengancepat terutama apabilafaktor-faktor pendukungperkembangannya tersediaseperti kepadatan populasivektor utama wereng hijau(Nephotettix virescens) dansumber infeksi. Penanamanvarietas padi yang peka,dan pertanaman yangtidak serentak serta faktor

lingkungan terutama musim hujan dan kelembabanyang tinggi juga menguntungkan bagi perkembanganwereng hijau.

Infeksi penyakit tungro pada tanaman padidapat terjadi sejak tanaman di persemaian. Padadaerah pertanaman padi yang serentak infeksipenyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelahtanam. Serangan berat mengakibatkan kehilanganhasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil men-capai 79% keatas maka daerah serangan dinyatakansebagai puso.

GEJALA PENYAKIT

Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungroumumnya tampak kerdil dan menunjukkan adanyadiskolorasi daun yang bergradasi dari kuning hinggajingga. Tingkat keparahan gejala penyakit ini sangatbervariasi bergantung pada umur tanaman, varietaspadi dan strain atau komposisi virus yang menginfeksi.Makin rentan varietas padi dan makin muda umurtanaman terinfeksi, makin parah gejala yangditimbulkan, demikian pula sebaliknya.

Serangan tungro di suatu hamparan sawahpada umumnya terlihat berkelompok, suatu indikasibahwa waktu infeksi berbeda-beda. Sebarantanaman sakit yang mengelompok dapatmenyebabkan hamparan tanaman padi terlihatseperti bergelombang karena adanya perbedaantinggi tanaman antara tanaman sehat dan sakit.

PENGENDALIAN

Pengendalian penyakit tungro dilakukan denganmengintegrasikan komponen pengendalian dalamsatu sistem sesuai dengan konsep Pengendalian HamaTerpadu, meliputi cara bercocok tanam, penanamanvarietas tahan, menghilangkan atau mengurangisumber virus (eradikasi), dan penggunaan pestisida.

1. Waktu tanam tepat

Tanam pada saat yang tepat dimaksudkanuntuk membuat tanaman terhindar dari seranganpada saat tanaman peka. Tanaman padi diketahuipeka terhadap infeksi virus tungro saat tanamanberumur kurang dari satu bulan setelah tanam.Dengan mengamati pola fluktuasi populasi werenghijau dan intensitas serangan tungro sepanjangtahun, akan diketahui saat-saat ancaman palingserius oleh penyakit tungro.

Singgang merupakan sumber inokulum virustungro. Agar terhindar dari infeksi virus yang berasaldari singgang, maka persemaian dilakukan palingtidak 5 (lima) hari setelah pengolahan tanah selesaidan tidak ada lagi singgang.

2. Bibit sehat

Jangan memindahkan atau menggunakanbibit dari daerah endemis tungro

3. Tanam Serempak

Tanam serempak dapat memperpendekwaktu keberadaan sumber inokulum atau waktuperkembangbiakan. Tanam serempak mengurangisumber tanaman sakit dan membatasi waktuberkembang biak vektor penular patogen. Untukmengurangi serangan penyakit tungro, tanamanserempak dianjurkan minimal luasan 20 haberdasarkan gradasi penyebaran penyakit (diseasegradient) dari satu sumber inokulum

4. Pergilian Tanaman

Lakukan Pergiliran tanaman dengan tanamanyang bukan padi atau bukan inang virus tungro

5. Penggunaan Varietas Tahan

Secara garis besar ketahanan terhadaptungro dapat diklasifikasikan sebagai varietas tahanterhadap vektor. Penggunaan Varietas tahan

PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman pangan pokok bagipenduduk Indonesia. Tiap tahunnya produksi padiperlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhankonsumen yang terus bertambah. Upaya peningkatanproduktivitas padi dalam babarapa tahun terakhir inibanyak mengalami kendala terutama akibat faktoralami seperti perubahan iklim dan serangan hamapenyakit. Salah satu jenis penyakit penting adalah virustungro

Tungro merupakan salahsatu penyakit penting padatanaman padi karenamemiliki potensi kerusakanyang tinggi. Penyebarandapat meluas dengancepat terutama apabilafaktor-faktor pendukungperkembangannya tersediaseperti kepadatan populasivektor utama wereng hijau(Nephotettix virescens) dansumber infeksi. Penanamanvarietas padi yang peka,dan pertanaman yangtidak serentak serta faktor

lingkungan terutama musim hujan dan kelembabanyang tinggi juga menguntungkan bagi perkembanganwereng hijau.

Infeksi penyakit tungro pada tanaman padidapat terjadi sejak tanaman di persemaian. Padadaerah pertanaman padi yang serentak infeksipenyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelahtanam. Serangan berat mengakibatkan kehilanganhasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil men-capai 79% keatas maka daerah serangan dinyatakansebagai puso.

GEJALA PENYAKIT

Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungroumumnya tampak kerdil dan menunjukkan adanyadiskolorasi daun yang bergradasi dari kuning hinggajingga. Tingkat keparahan gejala penyakit ini sangatbervariasi bergantung pada umur tanaman, varietaspadi dan strain atau komposisi virus yang menginfeksi.Makin rentan varietas padi dan makin muda umurtanaman terinfeksi, makin parah gejala yangditimbulkan, demikian pula sebaliknya.

Serangan tungro di suatu hamparan sawahpada umumnya terlihat berkelompok, suatu indikasibahwa waktu infeksi berbeda-beda. Sebarantanaman sakit yang mengelompok dapatmenyebabkan hamparan tanaman padi terlihatseperti bergelombang karena adanya perbedaantinggi tanaman antara tanaman sehat dan sakit.

PENGENDALIAN

Pengendalian penyakit tungro dilakukan denganmengintegrasikan komponen pengendalian dalamsatu sistem sesuai dengan konsep Pengendalian HamaTerpadu, meliputi cara bercocok tanam, penanamanvarietas tahan, menghilangkan atau mengurangisumber virus (eradikasi), dan penggunaan pestisida.

1. Waktu tanam tepat

Tanam pada saat yang tepat dimaksudkanuntuk membuat tanaman terhindar dari seranganpada saat tanaman peka. Tanaman padi diketahuipeka terhadap infeksi virus tungro saat tanamanberumur kurang dari satu bulan setelah tanam.Dengan mengamati pola fluktuasi populasi werenghijau dan intensitas serangan tungro sepanjangtahun, akan diketahui saat-saat ancaman palingserius oleh penyakit tungro.

Singgang merupakan sumber inokulum virustungro. Agar terhindar dari infeksi virus yang berasaldari singgang, maka persemaian dilakukan palingtidak 5 (lima) hari setelah pengolahan tanah selesaidan tidak ada lagi singgang.

2. Bibit sehat

Jangan memindahkan atau menggunakanbibit dari daerah endemis tungro

3. Tanam Serempak

Tanam serempak dapat memperpendekwaktu keberadaan sumber inokulum atau waktuperkembangbiakan. Tanam serempak mengurangisumber tanaman sakit dan membatasi waktuberkembang biak vektor penular patogen. Untukmengurangi serangan penyakit tungro, tanamanserempak dianjurkan minimal luasan 20 haberdasarkan gradasi penyebaran penyakit (diseasegradient) dari satu sumber inokulum

4. Pergilian Tanaman

Lakukan Pergiliran tanaman dengan tanamanyang bukan padi atau bukan inang virus tungro

5. Penggunaan Varietas Tahan

Secara garis besar ketahanan terhadaptungro dapat diklasifikasikan sebagai varietas tahanterhadap vektor. Penggunaan Varietas tahan

PENDAHULUAN

Padi merupakan tanaman pangan pokok bagipenduduk Indonesia. Tiap tahunnya produksi padiperlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhankonsumen yang terus bertambah. Upaya peningkatanproduktivitas padi dalam babarapa tahun terakhir inibanyak mengalami kendala terutama akibat faktoralami seperti perubahan iklim dan serangan hamapenyakit. Salah satu jenis penyakit penting adalah virustungro

Tungro merupakan salahsatu penyakit penting padatanaman padi karenamemiliki potensi kerusakanyang tinggi. Penyebarandapat meluas dengancepat terutama apabilafaktor-faktor pendukungperkembangannya tersediaseperti kepadatan populasivektor utama wereng hijau(Nephotettix virescens) dansumber infeksi. Penanamanvarietas padi yang peka,dan pertanaman yangtidak serentak serta faktor

lingkungan terutama musim hujan dan kelembabanyang tinggi juga menguntungkan bagi perkembanganwereng hijau.

Infeksi penyakit tungro pada tanaman padidapat terjadi sejak tanaman di persemaian. Padadaerah pertanaman padi yang serentak infeksipenyakit tungro sebagian besar mulai terjadi setelahtanam. Serangan berat mengakibatkan kehilanganhasil lebih kurang 59%. Apabila kehilangan hasil men-capai 79% keatas maka daerah serangan dinyatakansebagai puso.

GEJALA PENYAKIT

Tanaman padi yang terinfeksi virus-virus tungroumumnya tampak kerdil dan menunjukkan adanyadiskolorasi daun yang bergradasi dari kuning hinggajingga. Tingkat keparahan gejala penyakit ini sangatbervariasi bergantung pada umur tanaman, varietaspadi dan strain atau komposisi virus yang menginfeksi.Makin rentan varietas padi dan makin muda umurtanaman terinfeksi, makin parah gejala yangditimbulkan, demikian pula sebaliknya.

Serangan tungro di suatu hamparan sawahpada umumnya terlihat berkelompok, suatu indikasibahwa waktu infeksi berbeda-beda. Sebarantanaman sakit yang mengelompok dapatmenyebabkan hamparan tanaman padi terlihatseperti bergelombang karena adanya perbedaantinggi tanaman antara tanaman sehat dan sakit.

PENGENDALIAN

Pengendalian penyakit tungro dilakukan denganmengintegrasikan komponen pengendalian dalamsatu sistem sesuai dengan konsep Pengendalian HamaTerpadu, meliputi cara bercocok tanam, penanamanvarietas tahan, menghilangkan atau mengurangisumber virus (eradikasi), dan penggunaan pestisida.

1. Waktu tanam tepat

Tanam pada saat yang tepat dimaksudkanuntuk membuat tanaman terhindar dari seranganpada saat tanaman peka. Tanaman padi diketahuipeka terhadap infeksi virus tungro saat tanamanberumur kurang dari satu bulan setelah tanam.Dengan mengamati pola fluktuasi populasi werenghijau dan intensitas serangan tungro sepanjangtahun, akan diketahui saat-saat ancaman palingserius oleh penyakit tungro.

Singgang merupakan sumber inokulum virustungro. Agar terhindar dari infeksi virus yang berasaldari singgang, maka persemaian dilakukan palingtidak 5 (lima) hari setelah pengolahan tanah selesaidan tidak ada lagi singgang.

2. Bibit sehat

Jangan memindahkan atau menggunakanbibit dari daerah endemis tungro

3. Tanam Serempak

Tanam serempak dapat memperpendekwaktu keberadaan sumber inokulum atau waktuperkembangbiakan. Tanam serempak mengurangisumber tanaman sakit dan membatasi waktuberkembang biak vektor penular patogen. Untukmengurangi serangan penyakit tungro, tanamanserempak dianjurkan minimal luasan 20 haberdasarkan gradasi penyebaran penyakit (diseasegradient) dari satu sumber inokulum

4. Pergilian Tanaman

Lakukan Pergiliran tanaman dengan tanamanyang bukan padi atau bukan inang virus tungro

5. Penggunaan Varietas Tahan

Secara garis besar ketahanan terhadaptungro dapat diklasifikasikan sebagai varietas tahanterhadap vektor. Penggunaan Varietas tahan

Page 2: Leaflet TUNGRO Oke

disesuaikan dengan keadaan setempat. Varietasrahan penyakit tungro : Tukad Petanu, Tukad Unda,Tukad Balian, Bondoyudo, Kalimas serta yang agaktahan Inpari 8 dan Inpari 9.

6. Pergiliran Varietas tahan

Penggunaan Varietas tahan yang samasecara terus menerus di areal yang luas akanmemberikan tekanan seleksi yang tinggi bagi vectordan virus. Hal ini akan memunculkan strain/kolonibaru yang dapat mematahkan ketahan tanaman.Wereng hijau dikenal cepat beradaptasi terhadapvarietas tahan, dengan demikian pergiliran varietasdapat mencegah atau menunda munculnyastrain/koloni baru.

7. Sanitasi dan Eradikasi

Sanitasi, gulma, ratun, dan ceceran gabahsaat panen yang tumbuh (voluntir) dapat menjadiinang serangga maupun patogen pada saattanaman padi tidak ada di pertanaman. Werenghijau spesies N. virescens yang paling efisiensebagai vektor tungro juga hanya dapatmelengkapi daur hidupnya dengan baik padatanaman padi. Sedangkan wereng hijau spesieslainnya seperti N. nigropictus dan N. malayanusberkembang baik pada gulma. Menghilangkangulma, ratun dan voluntir akan mengurangi sumberinokulum pada awal pertumbuhan tanaman.Disarankan petani membuat persemaian setelahlahan dibersihkan atau tanam padi dengan caratabur benih langsung

8. Tanam Jajar legowo

Tanam jajar legowo menyebabkan kondisiiklim mikro di bawah kanopi tanaman kurangmendukung perkembangan patogen. Padatanaman padi dengan sebaran ruang legowo,wereng hijau kurang aktif berpindah antar rumpun,sehingga penyebaran tungro terbatas.

9. Patogen Serangga

Patogen serangga dari jenis jamur yang telahdikembangkan untuk mengendalikan wereng hijauadalah Metarhizium dan Bauveria. Jamurentomopatogen menekan penyakit tungro dengantriple actions : 1). menekan kemampuanpemencaran wereng, 2). secara langsung :mematikan, dan 3). secara tidak langsung :pengurangan keperidian betina.

10. Pestisida

Penyemprotan pestisida dapat menekanpopulasi wereng hijau yang berarti akanmengurangi kecepatan penyebaran virus. Pestisidayang dapat digunakan untuk mengendalikanwereng hijau ada yang dari jenis nabati dananorganik. Tanaman yang digunakan untukmengendalikan wereng hijau (insektisida nabati)misalnya nimba, sambiloto.

Penggunaan insektisida anorganik sebaiknyaberdasarkan pengamatan. Di daerah endemistungro dilakukan aplikasi insektisida butiran 6 kg/500m2 sehari sebelum sebar benih. Apabila diperlukandi pertanaman dilakukan aplikasi insektisida seharisebelum tanam dengan dosis sesuai anjuran.Insektisida yang dapat digunakan antara lainadalah yang berbahan aktif imidacloprid,tiametoksan dan karbofuran.

Informasi lebih lanjut hubungi :

PENGENDALIANPENYAKIT TUNGRO

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaProvinsi Riau

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi RiauJalan Hang Tuah Ujung No. 71, Sail, Pekanbaru

Telp/faks : 0761.34392e-mail : [email protected]

disesuaikan dengan keadaan setempat. Varietasrahan penyakit tungro : Tukad Petanu, Tukad Unda,Tukad Balian, Bondoyudo, Kalimas serta yang agaktahan Inpari 8 dan Inpari 9.

6. Pergiliran Varietas tahan

Penggunaan Varietas tahan yang samasecara terus menerus di areal yang luas akanmemberikan tekanan seleksi yang tinggi bagi vectordan virus. Hal ini akan memunculkan strain/kolonibaru yang dapat mematahkan ketahan tanaman.Wereng hijau dikenal cepat beradaptasi terhadapvarietas tahan, dengan demikian pergiliran varietasdapat mencegah atau menunda munculnyastrain/koloni baru.

7. Sanitasi dan Eradikasi

Sanitasi, gulma, ratun, dan ceceran gabahsaat panen yang tumbuh (voluntir) dapat menjadiinang serangga maupun patogen pada saattanaman padi tidak ada di pertanaman. Werenghijau spesies N. virescens yang paling efisiensebagai vektor tungro juga hanya dapatmelengkapi daur hidupnya dengan baik padatanaman padi. Sedangkan wereng hijau spesieslainnya seperti N. nigropictus dan N. malayanusberkembang baik pada gulma. Menghilangkangulma, ratun dan voluntir akan mengurangi sumberinokulum pada awal pertumbuhan tanaman.Disarankan petani membuat persemaian setelahlahan dibersihkan atau tanam padi dengan caratabur benih langsung

8. Tanam Jajar legowo

Tanam jajar legowo menyebabkan kondisiiklim mikro di bawah kanopi tanaman kurangmendukung perkembangan patogen. Padatanaman padi dengan sebaran ruang legowo,wereng hijau kurang aktif berpindah antar rumpun,sehingga penyebaran tungro terbatas.

9. Patogen Serangga

Patogen serangga dari jenis jamur yang telahdikembangkan untuk mengendalikan wereng hijauadalah Metarhizium dan Bauveria. Jamurentomopatogen menekan penyakit tungro dengantriple actions : 1). menekan kemampuanpemencaran wereng, 2). secara langsung :mematikan, dan 3). secara tidak langsung :pengurangan keperidian betina.

10. Pestisida

Penyemprotan pestisida dapat menekanpopulasi wereng hijau yang berarti akanmengurangi kecepatan penyebaran virus. Pestisidayang dapat digunakan untuk mengendalikanwereng hijau ada yang dari jenis nabati dananorganik. Tanaman yang digunakan untukmengendalikan wereng hijau (insektisida nabati)misalnya nimba, sambiloto.

Penggunaan insektisida anorganik sebaiknyaberdasarkan pengamatan. Di daerah endemistungro dilakukan aplikasi insektisida butiran 6 kg/500m2 sehari sebelum sebar benih. Apabila diperlukandi pertanaman dilakukan aplikasi insektisida seharisebelum tanam dengan dosis sesuai anjuran.Insektisida yang dapat digunakan antara lainadalah yang berbahan aktif imidacloprid,tiametoksan dan karbofuran.

Informasi lebih lanjut hubungi :

PENGENDALIANPENYAKIT TUNGRO

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaProvinsi Riau

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi RiauJalan Hang Tuah Ujung No. 71, Sail, Pekanbaru

Telp/faks : 0761.34392e-mail : [email protected]

disesuaikan dengan keadaan setempat. Varietasrahan penyakit tungro : Tukad Petanu, Tukad Unda,Tukad Balian, Bondoyudo, Kalimas serta yang agaktahan Inpari 8 dan Inpari 9.

6. Pergiliran Varietas tahan

Penggunaan Varietas tahan yang samasecara terus menerus di areal yang luas akanmemberikan tekanan seleksi yang tinggi bagi vectordan virus. Hal ini akan memunculkan strain/kolonibaru yang dapat mematahkan ketahan tanaman.Wereng hijau dikenal cepat beradaptasi terhadapvarietas tahan, dengan demikian pergiliran varietasdapat mencegah atau menunda munculnyastrain/koloni baru.

7. Sanitasi dan Eradikasi

Sanitasi, gulma, ratun, dan ceceran gabahsaat panen yang tumbuh (voluntir) dapat menjadiinang serangga maupun patogen pada saattanaman padi tidak ada di pertanaman. Werenghijau spesies N. virescens yang paling efisiensebagai vektor tungro juga hanya dapatmelengkapi daur hidupnya dengan baik padatanaman padi. Sedangkan wereng hijau spesieslainnya seperti N. nigropictus dan N. malayanusberkembang baik pada gulma. Menghilangkangulma, ratun dan voluntir akan mengurangi sumberinokulum pada awal pertumbuhan tanaman.Disarankan petani membuat persemaian setelahlahan dibersihkan atau tanam padi dengan caratabur benih langsung

8. Tanam Jajar legowo

Tanam jajar legowo menyebabkan kondisiiklim mikro di bawah kanopi tanaman kurangmendukung perkembangan patogen. Padatanaman padi dengan sebaran ruang legowo,wereng hijau kurang aktif berpindah antar rumpun,sehingga penyebaran tungro terbatas.

9. Patogen Serangga

Patogen serangga dari jenis jamur yang telahdikembangkan untuk mengendalikan wereng hijauadalah Metarhizium dan Bauveria. Jamurentomopatogen menekan penyakit tungro dengantriple actions : 1). menekan kemampuanpemencaran wereng, 2). secara langsung :mematikan, dan 3). secara tidak langsung :pengurangan keperidian betina.

10. Pestisida

Penyemprotan pestisida dapat menekanpopulasi wereng hijau yang berarti akanmengurangi kecepatan penyebaran virus. Pestisidayang dapat digunakan untuk mengendalikanwereng hijau ada yang dari jenis nabati dananorganik. Tanaman yang digunakan untukmengendalikan wereng hijau (insektisida nabati)misalnya nimba, sambiloto.

Penggunaan insektisida anorganik sebaiknyaberdasarkan pengamatan. Di daerah endemistungro dilakukan aplikasi insektisida butiran 6 kg/500m2 sehari sebelum sebar benih. Apabila diperlukandi pertanaman dilakukan aplikasi insektisida seharisebelum tanam dengan dosis sesuai anjuran.Insektisida yang dapat digunakan antara lainadalah yang berbahan aktif imidacloprid,tiametoksan dan karbofuran.

Informasi lebih lanjut hubungi :

PENGENDALIANPENYAKIT TUNGRO

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaProvinsi Riau

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi RiauJalan Hang Tuah Ujung No. 71, Sail, Pekanbaru

Telp/faks : 0761.34392e-mail : [email protected]

disesuaikan dengan keadaan setempat. Varietasrahan penyakit tungro : Tukad Petanu, Tukad Unda,Tukad Balian, Bondoyudo, Kalimas serta yang agaktahan Inpari 8 dan Inpari 9.

6. Pergiliran Varietas tahan

Penggunaan Varietas tahan yang samasecara terus menerus di areal yang luas akanmemberikan tekanan seleksi yang tinggi bagi vectordan virus. Hal ini akan memunculkan strain/kolonibaru yang dapat mematahkan ketahan tanaman.Wereng hijau dikenal cepat beradaptasi terhadapvarietas tahan, dengan demikian pergiliran varietasdapat mencegah atau menunda munculnyastrain/koloni baru.

7. Sanitasi dan Eradikasi

Sanitasi, gulma, ratun, dan ceceran gabahsaat panen yang tumbuh (voluntir) dapat menjadiinang serangga maupun patogen pada saattanaman padi tidak ada di pertanaman. Werenghijau spesies N. virescens yang paling efisiensebagai vektor tungro juga hanya dapatmelengkapi daur hidupnya dengan baik padatanaman padi. Sedangkan wereng hijau spesieslainnya seperti N. nigropictus dan N. malayanusberkembang baik pada gulma. Menghilangkangulma, ratun dan voluntir akan mengurangi sumberinokulum pada awal pertumbuhan tanaman.Disarankan petani membuat persemaian setelahlahan dibersihkan atau tanam padi dengan caratabur benih langsung

8. Tanam Jajar legowo

Tanam jajar legowo menyebabkan kondisiiklim mikro di bawah kanopi tanaman kurangmendukung perkembangan patogen. Padatanaman padi dengan sebaran ruang legowo,wereng hijau kurang aktif berpindah antar rumpun,sehingga penyebaran tungro terbatas.

9. Patogen Serangga

Patogen serangga dari jenis jamur yang telahdikembangkan untuk mengendalikan wereng hijauadalah Metarhizium dan Bauveria. Jamurentomopatogen menekan penyakit tungro dengantriple actions : 1). menekan kemampuanpemencaran wereng, 2). secara langsung :mematikan, dan 3). secara tidak langsung :pengurangan keperidian betina.

10. Pestisida

Penyemprotan pestisida dapat menekanpopulasi wereng hijau yang berarti akanmengurangi kecepatan penyebaran virus. Pestisidayang dapat digunakan untuk mengendalikanwereng hijau ada yang dari jenis nabati dananorganik. Tanaman yang digunakan untukmengendalikan wereng hijau (insektisida nabati)misalnya nimba, sambiloto.

Penggunaan insektisida anorganik sebaiknyaberdasarkan pengamatan. Di daerah endemistungro dilakukan aplikasi insektisida butiran 6 kg/500m2 sehari sebelum sebar benih. Apabila diperlukandi pertanaman dilakukan aplikasi insektisida seharisebelum tanam dengan dosis sesuai anjuran.Insektisida yang dapat digunakan antara lainadalah yang berbahan aktif imidacloprid,tiametoksan dan karbofuran.

Informasi lebih lanjut hubungi :

PENGENDALIANPENYAKIT TUNGRO

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan HortikulturaProvinsi Riau

UPT Perlindungan,Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi RiauJalan Hang Tuah Ujung No. 71, Sail, Pekanbaru

Telp/faks : 0761.34392e-mail : [email protected]