Pendahuluan Oke

28
PENDAHULUAN Motif dan motivasi berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha, keinginan, menentukan arah, dan menyeleksi tingkah laku. Kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan yang dihasilkan dari bawaan sejak lahir atau merupakan hasil dari pengalaman. Usaha adalah penyelesaikan dari suatu tugas untuk mencapai keiginan. Sedangkan keinginan adalah suatu harapan atau dorongan untuk mencapai suatu atau untuk membebaskan diri dari suatu perangsang yang tidak menyenangkan. Dalam kajian motif motivasi ini terdapat beberapa pembahasan yang aman dianya mencakup kajian-kajian tentang pengertian motif, memperoleh motif-motif, fungsi- fungsi motif, pengertian motivasi, tujuan motivasi, teori-teori motivasi, dan bentuk-bentuk pengembangan motivasi dalam pendidikan.

description

cccccc

Transcript of Pendahuluan Oke

Page 1: Pendahuluan Oke

PENDAHULUAN

Motif dan motivasi berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha,

keinginan, menentukan arah, dan menyeleksi tingkah laku. Kemampuan adalah

kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan yang dihasilkan dari bawaan sejak

lahir atau merupakan hasil dari pengalaman. Usaha adalah penyelesaikan dari suatu

tugas untuk mencapai keiginan. Sedangkan keinginan adalah suatu harapan atau

dorongan untuk mencapai suatu atau untuk membebaskan diri dari suatu perangsang

yang tidak menyenangkan.

Dalam kajian motif motivasi ini terdapat beberapa pembahasan yang aman

dianya mencakup kajian-kajian tentang pengertian motif, memperoleh motif-motif,

fungsi-fungsi motif, pengertian motivasi, tujuan motivasi, teori-teori motivasi, dan

bentuk-bentuk pengembangan motivasi dalam pendidikan.

Page 2: Pendahuluan Oke

MOTIF DAN MOTIVASI DALAM KAJIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. Pengertian Motif

Motif berasal darai kata ‘motion”, yang berarti gerakan atau suatu yang

bergerak. Jadi motif menurut istilah sangat eraqt hubugannya dengan “gerak”,

yaitu dalam hal ini gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga

perbuatan atau tiungkah laku. Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan

atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. Adapun pengertian

motif terbagi 5 (lima) yaitu:

1. Motif adalah suatu kedaan ketegangan di dalam individu, yang

membangkitkan dan mengarahkan tingkah laku menuju pada satu tujuan atau

sasaran.

2. Motif adalah alasan yang didasari, yang diberikan individu bagi

tingkah lakunya.

3. Motif adalah suartu alasan yang tidak didasari bagi suatu tingkah laku.

4. Motif adalah suatu dorongan (drive) rangsangan-rangsangan.

5. Motif adalah suatu set atau sikap yang menuntun tingkah laku.

Dari sekian banyak variabel penyelang yang digunakan oleh para

psikolog, konsep motif (motivasi) yaitu yang paling kontraversi dan paling tidak

bisa memuaskan. Sebab, tampaknya terdapat begitu banyak defenisi utama yang

berada, yang sdama banyaknya dengan jumlah teori utama mengenai motif.1

Menurut Startain motif adalah suatru pernyataan yang kompleks di dalam

suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku / perbuatan ke suatu tujuan atau

perangsang. Motivasi yang dimaksud disini adalah motivasi yang menyangkut

kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta

mengembangkan diri; motivasi berhubungan erat dengan diri manusia dengan

1 Sarlito Wirawa Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), hlm. 64.

Page 3: Pendahuluan Oke

lingkungannya. Apa saja yang dilakukan oleh manusia harus ada motivasinya,

termasuk dalam belajar.2

Di sekolah kita sering melihat anak harus belajar, suka boros dan lain-lain,

hal ini disebabkan oleh berkurangnya motivasi terhadap anak. Begitu juga dengan

sebaliknya, ketika seorang anak rajin belajar, hampir dapat dipastikan dia

bermotivasi dengan suesuatu, seperti ingin jadi pintar atau juara umum dan

mendapat hadiah. Jadi motivasi menjadi efektif dan tepat sasaran ketika dilakukan

sesuai dengan teori dan ditarafkan pada objek yang tepat.3

B. Memperoleh Motif-Motif

Kita telah melihat bahwa salah satu perbedaan utama antara tingklah laku

lambat laun menunjukkan organisasi dari taraf yang semakintinggi. Energi yang

semula menimbulkan tingkah laku yang semata-mata random atau semu, sekarang

diarahkan secara selektif ke arah tujuan-tujuan khusus, secara singkat, individu itu

lambat laun memperoleh motif- motif.4

Motif anak untuk mengingiunkan berada dekat dengan orang-orang lain,

misalnya akhinya diekspresikan dengan cara-cara yang demikian ragam seperti:

mengangisi meminta orang datang, menjajakan seorang dengan menyebut sama

orang itu, dan duduk dekat jendela atau menunggu seorang kembali. Motif untuk

berada bersama dengan orang-orang biasanya bertumbuh sampai pada bentuk-

bentuk dimana kita menemukan mahasiswa-mahsiswa mencari pondokan disuatu

rumah dimana sudah ada mahasiswa-mahasiswa lain tinggal dan memasuki suatu

kelompok sosial dimana keanggotaan sesungguhnya menjamin adanya kesmpatan

tertentu untuk kontak dengan orang lain.5

2 Abdul Mujib dkk, Nuansa-Nuansa Psikologi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 220.

3 Ibid, hlm. 223.4 Joesoef Noesjirwan dkk, Psikologi Sosial (Bandung: CV. Diponegoro, 1981), hlm. 66.5 Ibid, hlm. 69.

Page 4: Pendahuluan Oke

C. Pengaruh Motif Terhadap Perkembangan Individu

Motif sangat berpengaruh kepada perkembangan individu, sebab motif

akan mendorong seseorang untuk mencapai tujuannya karena

- Motif itu mendorong manusia untuk mencapai tujuannya

karena itu berfungsi sebagai kekuatan atau sebagai hasil yang memberikan

kekuatan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.

- Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah

perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah pertentangan dari

jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu,

makin jelas terbentang jalan yang harus ditempuh.

- Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Arti kita menentukan

perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai

tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tek bermanfaat bagi

tujuan itu. Seorang yang benar-benar ingin mencapai gelarnya sebagai sarjana,

tidak akan menghambur-hamburkan waktunya, sebab perbuatan itu tidak

cocok dengan tujuannya.6

D. Sikap-Sikap Dan Motif-Motif

Sikap dalam beberapa hal menyerupai motif, namun perbadaan-perbadaan

besar ada. Perbedaan utama berkenaan dengan jangka waktu yang berlangsung.

Kekuatan suatu motif tergantung dari keadaan dorongan. Oleh karena itu motif-

motif timbul, menghilang, dan timbul kembali. Suatu sikap tidak ditandai oleh

suatu keadaan dorongan, tetapi hanya menunjuk kepada kemungkinan bahwa

suatu macam motif tertentu dapat dibangkitkan.7

Dengan demikian seorang pria yang sadang menonton televisi, pada saat

itu mungkin tidak bermotivasi untuk melindungi keluarganya, yang bertahan

6 M.Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 70-71.

7 James R. Ehapon, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), hlm.310.

Page 5: Pendahuluan Oke

sehingga motif itu segera bangkit umpamanya, suatu selebaran tentang cuaca

bahwa terlihat adanya payuh angin di daerahnya. Corak-corak sikap yang penting

dalam organisasi jangka panjang tingkah laku cenderung untuk menyangkut

objek-objek yang kurang khususnya dari pada motif- motif. Suatu sikap umum

yang bertahan untuk melindungi terhadap keluarga, dapat memudahkan timbulnya

tingkah laku berotivasi yang khusus, walaupun perbuatan bermotivasi ini

mempunyai tujuan-tujuan khusus, perbuatan itu semua berhubungan dengan sikap

protektif kepala keluarga itu terhadap keluarganya. Dengan demikian suatu sikap

dapat mencenderungkan kepada pembangkitan sekumpulan motif- motif khusus

yang mengabdi kepada sikap-sikap umum.8

E. Fungsi-Fungsi Motif

Adapun fungsi motif yang telah menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Fungsi penyesuaian: Fungsi yang merupakan pengakuan atas

kenyataan bahwa orang-orang berusaha untuk menaikkan sebanyak mungkin

hadiah-hadiah diluar lingkungan mereka dan mengurangi sampai sekecil

mungkin hukuman-hukuman.

2. Fungsi pertahanan ego: Mekanisme-mekanisme yang dipakai individu

untuk meliondungi egonya terhadap implus-implusnya yang tidak dapat

diterima dan terhadap pengetahuan tentang kekuatan-kekuatannya yang

ditimbulkan oleh persoalan. Persoalan yang demikian dikenalk sebagai

mekanisme-mekanisme pertahanan ego.

3. Fungsi menyetakan nilai: Untuk menghalangi subjek

menmgungkapkan sikapnya yang sebenarnya kepada diri sendiri dan kepada

orang lain, sikap-sikap lain mempunyai fungsi memberikan ekspresi yang

positif kepada nilai-nilai sentralnya dan kepada tipe orang sebagaimana ia

menanggapi nilai-nilai.

8 Joesoef Noesjirwan, Psikologi Sosial (Bandung: CV. Diponegoro, 1981), hlm. 67.

Page 6: Pendahuluan Oke

4. Fungsi pengetahuan: Individu-individu tidak saja memperoleh

kepercayaan-kepercayaan guna kepentingan memuaskan berbagai kebutuhan

tertentu, mereka yang mencari berbagai kebutuhan tertentu, mereka yang

mencari pengetahuan untuk memberi makna kepada hal-hal kepada yang tidak

akan merupakan suatu dalam semesta yang tidak terorganisisr dan kacau.

Semua fungsi-fungsi ini berkenaan dengan aspek-aspek adaftasi individu

terhadapo lingkungan. Sikap-sikap yang dapat dimasukkan kedalam yang pertama

atau terakhir dari kategori-kategiri ini, merupakan konsekuensi yang norma dan

adaftasi kignitif terhadapnya. Yang kedua dan ketiga berkenaan dengan

hubungan-hubungan situasi luar dengan seseorang sikap-sikap ini tidak begitu

bergantung dan kenyataan yang yang ada tetapi lebih banyak kepada keadaan-

keadaan motif di dunia dalam.9

Motivasi mempunyai fungsi sebagai perantara pada organisme atau

manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Suatu perbuatan

dimulai dengan adanya suatu ketidak seimbangan dalam diri individu, misalnya

lapar atau takut. Keadaan tidak seimbang ini tidak menyenangkan bagi individu

yang bersangkutan, sehingga timbul kebutuhan untuk meniadakan ketidak

seimbangan itu, misalnya mencari makanan. Kebutuhan ini yang akan

menimbulkan dorongan atau motif untuk berbuat sesuatu.10

F. Pengertian Motivasi

Motivasi (Motivation) adalah keseluruhan dorongan, keinginan,

kebutuhan, dan daya yang sejenis yang mengarahkan pelaku motivasi juga

diartikan satu variabel penyelang yang dugunakan untuk menimbulkan faktor-

faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,

mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran. Dalam diri

9 Ibid, hlm. 66.10 Sarlito Wirawan Sarwono, Op Cit , hlm. 65.

Page 7: Pendahuluan Oke

seseorang, motivasi berfungsi sebagai pendorong kemampuan, usaha, keinginan,

menentukan arah dan menyeleksi tingkah laku.11

Konsep motivasi teraspirasi dari kesadaran para pakar ilmu, terutama para

pakar filsafat, bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal

akan tetapi tidak banyak perbuatan manusia yang dilakukan diluar kontrol

manusia. Disamping sebagai makhluk rasionalistik ia juga sebagai makhluk

mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu diluar nalar yang

biasanya disebut naluri atau insting.

Jadi dalam mendefenisikan konsep motivasi ini terdapat kesulitan, karena

seperti telah diungkapkan oleh Atkinson sebagaimana yang dikutip oleh

Abdurrahman Saleh dan Muhkab Abdul Wahab. Motivasi masih merupakan

suatu konsep yang masih kontraversial. Konsep motivasi semakin sulit

didefenisikan. Ketika dalam pembahasan psikologi terdapat istilah motiif yang

dalam penngunaan hanya terkadang berbeda dalam istilah motivasi. Dan kadang-

kadang motif dan motivasi itu digunakan secara bersamaan dan dalam makna

yang sama, hal ini disebabkan karena pengertian motif dan motivasi keduanya

sukar dibedakan secara tegas.

Winkel menyatakan bahwa motivasi adalah motif yang sudah menjadi

aktif pada saat tertentu. Sedangkan motif adalah daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan

tertentu. Menurut Sarlinto Wirawan Sarlinto, motif berarti rangsangan, dorongan

atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku. Sedangkan motivasi

merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk pada seluruh proses

pergerakan, termasuk didalamnya sistuasi yang mendorong timbulnya tindakan

atau tingkah laku individu. Motivasi merupakan akumulasi dan daya kekuatan

yang ada dala diri sesorang unrtuk mendorong, merangsang, menggerakkan,

mmembangkitkan danb memberi harapan pada tingkah laku. Motivasi menjadi

pengarah dan pembimbing tujuan hidup seseorang, sehingga ia mampu mengatasi

11 Hasan Shadily, Enslikopedi Indonesia (Jakarta: Ichtiar van Voeve, 1995), hlm. 493.

Page 8: Pendahuluan Oke

inferioritas yang benar-benar dirasakan dan mencapai superioritas yang lebih

baik.12

Menurut M. Usman Najati, motivasi adalah kekuatan penggerak yang

membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku

serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi yang mempengaruhi

cara-cara seseorang dalam bertingkah laku terbagi atas empat (4) pola yaitu:

1. Motivasi berprestasi

Yaitu: dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk maju dan

berkermbang.

2. Motivasi berafiliasi

Yaitu: dorongan untuk berhubungan dengan orang lain secara efektif.

3. Motivasi berkompetensi

Yaitu: dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas tinggi.

4. Motivasi berkekuasaan

Yaitu: dorongan untuk mempengaruhi orang lain dan situasi.

Dalam psikologi Islam, motivasi hidup tidak terlepas dari tahapan

kehidupan manusia. Bentuk motivasi yang dikemukakan oleh para psikolog

diatas bersifat duniawi dan berjangka pendek.13

G. Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi dapat diartikan untuk menggerakkan

pegawai atau bawahan dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya sehingga

tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya. Bagi seorang guru, tujuan motivasi

adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul kemauan

dan keinginan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan

pendidikan yang sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam

kurikulum sekolah. Bagi Freud energi yang menggerakkan tingkah laku adalah 12 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), hlm. 71.13 M. Ngalim Purwanto, Op Cit, hlm. 61.

Page 9: Pendahuluan Oke

libido. Libido merupakan bentuk energi yang dipakai oleh insting-insting hidup

untuk menjalankantugasnya.14

Freud menjelaskan bahwa tujuan hidup ini adalah kematian. Asumsi teori

ini didasarkan atau prinsip konstanti. Prinsip konstanti menyatakan bahwa semua

proses kehidupan cenderung kembali kestabilitas dunia in organik. Carl G. Jung

menekankan motivasi pada arketipe-arkrtipe yang dibawa sejak lahir. Sedangkan

Alder menekankan motivasi pada minat-minat dan dorongan-dorongan sosial.

Ada beberapa bentuk dan rasa untuk menumbhkan motivasi dalam kegiatan

belajar, yaitu:

1. Saiangan / kompetensi

2. Menberi angka

3. Menberi hadiah

4. Menberi ulangan

5. Mengetahui hasil

6. Minat

7. Tujuan yang diakui dan

8. hasrat untuk belajar.15

Dalam psikologi Islam pembahasan motivasi hidup tidak terlepas dari

tahapan kehidupan manusia. Kehidupan manusia terbagi atas tiga tahap, yaitu:

1) Tahapan pra-kehidupan dunia. Yaitu disebut dengan alam perjanjian (alam

al-abd, alam al-mitsaq) atau alam alatsu.

2) Tahapan kehidupan dunia, yaitu: realisasi diri terhadap amanah yang telah

diberikan pada alam pra-kehidupan dunia.

3) Tahapan alam pasca-kehidupan dunia, yaitu: haripenghabisan atau hari

pembalasan dan hari penegakan keadilan.16

14 Abdul Rahman Saleh dkk, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.71.

15 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 60.

16 Yunus Namsah, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Ternate: Pustaka Firdaus, 2000), hlm.

Page 10: Pendahuluan Oke

Sehubungan dengan tujuan motivasi maka ada tiga fungsi motivasi:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang

melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari

setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat diberikan arah dan kegiatan yang harus

kikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus

dikerjakan yang serasi.

Disamping itu ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi berfungsi sebagai

pendorong usaha mencapai prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena

adanya motivasi, adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan

hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan

terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat

melahirkan prestasi yang baik. Identitas motivasi seseorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

H. Teori-Teori Motivasi

Adapun teori-teori motivasi adalah sebagai berikut:

1) Teori reaksi yang dipelajari

Yaitu tingkah laku yang digerakkan dari motivasi sebuag energi yang

dibawa sejak lahir. Energi yang menggerakkan tingkah laku adalah libido.

Libido merupakan bentuk energi yang dipakai oleh insting-insting hidup

untuk menjalankan tugasnya.

2) Teori daya pendorong

Yaitu suatu dorongan atau pembangkit bagi terjadinya tingkah laku yang

lebih umum. Yaitu yang menunjukkan pada seeluruh prose gerakan atau

situasi yang mendorong timbul rasa tindakan atau tingkah laku individu.

Page 11: Pendahuluan Oke

Teori ini merupakan perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori reaksi

yang dipelajari”. Daya pendorong adalah semacam naluri tettapi hanya suatu

dorongan kekuatan yang luas terhadap semua arah yang umum, misalnya

suatu daya pendorong pada jenis kelamin yang lain. Semua orang dalam

kebudayaan mempunyai daya pendorong pada jenis kelamin yang lain.

Namun cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan terhadap daya

pendorong tersebut berlain-lain begi tiap individu menurut latar belakang

kebudayaan masing-masing, oleh karena itu manurut teori ini bila seseorang

peminpin atau pendidik ingin memotivasi anak buahnya ia harus

mendasarkannya atas daya pendorong yaitu atas naluri dan juga reaksi yang

dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya.

3) Teori kebutuhan

Yaitu kebutuhan yang berada pada hirarki paling bawah akan mudah

dicapai oleh semua manusia, namun kebutuhan yang berada pada hirarki

paling atas tidak semua dicapai oleh semua manusia. Pemenuahan kebutuhan

yang dapat mengakibatkan kepuasan hidup adalah metakebutuhan, sebab

pemenuhan kebutuhan ini untuk pertumbuhan yang timbulnya dari luar diri.

Sedangkan pemenuhan kebutuhan dasar hanya diakibatkan kekurangan yang

berasal dari dalam diri.

4) Teori naluri

Yaitu tindakan-tindakan dalam tingkah laku manusia dan perbuatan dalam

kehidupan sehari-hari yang mendapatkan dorongan tersebut karena, motivasi

seseorang itu harus berdasarkan naluri yang dituju dan perlu dikembangkan.

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang dalam

hal ini disebut juga naluri, yaitu:

- Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri

- Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri

- Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan / mempertahankan jenis

Page 12: Pendahuluan Oke

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok, maka kebiasan-kebiasaan

ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang dipoerbuatnya

sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut.

Oleh karena itu, menurut teori ini untuk memotivasi seseorang harus

berdasarlan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan.

Misalnya, seorang pelajar di dorong untuk berkelahi karena sering merasa

dihina atau diejek oleh teman-temannya karena ia dinggap bodoh dikelasnya

(naluri mempertahankan diri), agar pelajar tersebut tidak berkembang menjadi

anak nakal yang suka berkelahi, perlu diberi motivasi, misalnya dengan

menyediakan situasi yang dapat mendorong anak itu menjadi rajin belajar

sehingga dapat menyamai teman-teman sekelasnya (naluri mengembangkan

diri).

Seringkali kita temukan seseorang bertindak melakukan sesuatu karena

dorongan oleh lebih satu naluri pokok sekaligus sehingga sukar bagi kita

untuk menentukan naluri pokok mana yang lebih domonan mendorong orang

tersebut melakukan tindakan yang demikian itu. Sebagai contoh seorang

mahasiswa sangat tekun dan rajin belejar meskipun sebenarnya ia hidup di

dalam kemiskinan bersama keluarga. Hal apakah yang menggerakkan

mahasiswa itu tekun dan rajin belajar? Mungkin karena ia benar-benar ingin

menjadi pandai (naluri mengembangkan diri), tetapi mungkin juga karena ia

ingin meningkatkan karier keluarganya dan dapat membiayai sekolah anak-

anaknya (naluri mengembangkan / mempertahankan jenis dan naluri

mempertahankan diri).

5) Teori hedonisme

Yaitu suatu aliran dalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup

terutama pada msnusia yaitu mencari kesenagan yang bersifat duniawi.

Manusia pada hakikatnya ialah makhluk yang mementingkan kehidupan yang

penuh kesenangan. Karena setiap menghadapi persoalan yang perlu

Page 13: Pendahuluan Oke

pemecahan manusia yang cevbderung memilih pemecahan yang dapat

mendatangkan kesenangan dari pada yang mengakibatkan kesulitan.17

Pada abad ke-17 Hobbes menyatakan bahwa apapun alasan yang diberikan

seseorang untuk perilakunya sebab-sebab terpendam dari semua perilaku itu

adalah kecenderungan untuk mencapai kesenangan dan menghindari

kesusahan.

Aflikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang

cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan lebih menyukai

melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan. Siswa di kelas merasa

gembira dan bertepuk tangan mendengar pengumuman dari kepala sekolah

bahwa guru matematika yang mereka benci tidak dapat mengajar karena sakit.

Menurut hedonisme, para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak

malas belajar metematika dengan cara memnuhi kebutuhannya.

Teori ini didasarkan atas prinsip konstanti. Prinsip konstanti menyatakan

bahwa semua proses kehidupan cenderung kembali ke stabilitas dunia inorganik.

Dalam teori-teori motivasi diatas, Freud menekankan pada seks, Jum menekankan

pada pola-pola pemikiran promordial, dan Adler menekankan minat sosial.

I. Bentuk-Bentuk Pengembangan Motivasi Dalam Pendidikan.

Melalui pendekatan empiris, para psikologi kontemporer telah

merumuskan motivasi kehidupan manusia. Sigmun Freud dari priko analisa

menyatakan bahwa sebuah tingkah laku digerakkan dan dimotivasi oleh sebuah

energi yang dibawa sejak lahir. Abraham Maslow dalam motivation dan

persobality mengemukakan bahwa motivasi hidup amnusia tergantung pada

kebutuhannya.

Adapun hirarki kebutuhan yang dikelompokkan dalan dua kategori, yaitu:

17 Abdul Mujib dkk, Op Cit,

Page 14: Pendahuluan Oke

1. Kebutuha-kebutuhan taraf dasar (basic needs), yang meliputi

kebutuhan fisik, rasa aman dan terjamin, cinta dan ikut memiliki (sosial), dan

harga diri.

2. Metakebutuhan-metakebutuhan (meta needs), meliputi apa yang

terkandung dalam aktualisasi diri seperti keadilan, kebaikan, keindahan,

keteraturan, kesatuan. Pemenuhan kebutuhan manusia memiliki tingkat

kesulitan yang hirarkis.18

Bentuk motivasi yang dikemukakan oleh para psikolog diatas bersifat

duniawi dan berjangka pendek. Kehidupan manusia seakan-akan tanpa ada

perencanaan, dan begitu saja berakhir tanpa ada perhitungan. Motivasi yang

dikemukakan Freud, Jung, Maslow dan Atler hanya ingin memenuhi kebutuhan

belaka, tanpa sedikitpun menyentuh aspek-aspek spritual. Segala bentuk prilaku

baik dari aspek biologis maupun sosiologis merupakan manipertasi seksual untuk

menghidari ketegangan-ketegangan atau untuk aktualisasi diri dan bersosial.

Dalam kehidupan sering didapatkan banyak manusia yang melakukan

pekrjaan dengan gigih dan banyak pula yang santai bahkan tidak sedikit yang

tidak berbuat apapun. Perbedaan prilaku manusia dalam menyikapi waktu

tersebut merupakan gejala-gejala kejiwaan yang menarik perhatian. Secara

psikologis ada persoalanpersoalan yang harus dipecahkan.19

Adanya minat pada diri kita untuk mengetahui sesuatunyang oenting dan

mendasai, yakni minat mengetahui motivasi manusia. Dalam disiplin ilmu

psikologi, motivasi mengaku pada konsep yang digunakan untuk

menarngakankekuatan-kekuatan yang ada dan bekerja pada diri organisme atau

individu yang menjadi penggerak dan pengeruh tingkah laku individu tersebut.

18 Ibid, hlm.244.19 Ibid, hlm.246.

Page 15: Pendahuluan Oke

J. Pengaruh Motivasi Dalam Belajar dan Kegiatan PBM

Motivasi sangat berpengaruh dalam belajar dan kegiatan PBM. Karena

dengan adanya motivasi seseorang untuk menguasai bahan pelajaran

tertentu/ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal, dia akan berusaha sekuat

tenaganya untuk memenuihi keinginannya, dia akan selalu giat belajar / rajin

belajar.

Dengan begitu proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar karena

setiap oranf sudah memotivasi dirinya untuk belajar dengan baik. Murid

termotivasi untuk menjadi terbaik atau untuk memenuhi cita-citanya dan seorang

guru memotivasi dirinya untuk menjadikan murid-muridnya sebagai yang terbaik

atau anak-anak yang berhasil kelak di masa depannya.

Jadi kegiatan belajar mengajarnya akan berjalan baik karena semua

komponen sudah mempunyai tujuan masing-masing. Dengan demikian semuanya

akan berjalan sesuai dengan kondisi yang telah direncanakan.

K. Guru Dalam Memotivasi Siswa Dalam Belajar

Untuk memotivasi siswa guru bisa melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melemparkan pertanyaan kepada siswa

2. Memberikan pujian

3. Memberikan hadiah

4. Memberikan hukuman

Dengan memberikan hal-hal seperti diatas diharapka seorang sisiwa akah

lebih termotivasi untuk belajar

L. Motivasi dan Prestasi Belajar

Motivasi sangat mempengaruhi prestasi belajar, karena dengan adanya

motivasi di dalam belajar dia kan bersungguh sungguh dalam belajar tentu

nilainyapun atau prestasi belajarnyapun akan baik. Yang paling berpengaruh

dalam motivasi adalah motivasi ingin membehagiakan orang tua. Karena pasti

Page 16: Pendahuluan Oke

setiap orang akan tidak mau melihat orang tuanya sendiri karena prestasi

belajarnya. Tentu dia akan berusaha atau rajin belajar untuk membahagiakan

kedua orang tuanya / untuk mencapai tujuan hidupnya.

Page 17: Pendahuluan Oke

P E N U T U P

Dari kajian-kajian yang sudah dipaparkan dalam makalah ini dapat

diambil sebuah kesimpulan, yaitu:

1. Motif adalah: instansi terakhir bagi terjadinya tingkah laku.

2. Motivasi adalah keseluruhan dorongan, keinginan dan daya sejenis yang

mengarahkan perilaku.

Dari uraian diatas bahwa kita dapat mengetahui motivasi itu merupakan

suatu dorongan, keinginan, kebutuhan yang mempunyai cara sendiri. Di dakam diri

seseorang motivasi berfungsi sebagai pendorong kemampuan dan menyeleksi tingkah

laku. Motif dan motivasi ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu Physioologikal drive dan

sisoal motives. Pembagian teori-teori motivasi yaitu: teori reaksi yang dipelajari, teori

daya pendorong, teori kebutuhan, teori naluri dan teori hedonisme.

Adapun fungsi-fungsi motif adalah sebagaui berkut: fungsi penyesuaian,

fungsi pertahanan ego, fungsi menyatakan nilai, fungsi pengetahuan.

Page 18: Pendahuluan Oke

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, Sarlito Wirawa. Pengantar Umum Psikologi Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Mujib, Abdul dkk. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Noesjirwan, Joesoef dkk. Psikologi Sosial Bandung: CV. Diponegoro, 1981.

Purwanto, M.Ngalim . Psikologi Pendidikan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999.

Ehapon, James R. Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998

Noesjirwan, Joesoef. Psikologi Sosial Bandung: CV. Diponegoro, 1981.

Shadily, Hasan. Enslikopedi Indonesia Jakarta: Ichtiar van Voeve, 1995

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Saleh, Abdul Rahman dkk, Psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004

Namsah, Yunus. Metodologi Pengajaran Agama Islam Ternate: Pustaka Firdaus, 2000