Leaflet Perlindungan Bayi Dengan Imunisasi

4
CAMPAK 1. Penyebab Penyakit campak adalah suatu penyakit akut dan sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak. 2. Penularan Penularan terjadi melalui udara secara “percikan” yang berasal dari sekret hidung dan tenggorok penderita. 3. Gambaran klinis Gejala pertama yang timbul menyerupai penyakit influenza. Seperti panas, batuk, pilek serta peradangan pada mata (konjungtivitis) selama 3-7 hari. Kemudian timbul ruam-ruam pada kulit mulai dari leher atau belakang telinga yang selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh yang berlangsung selama 4 sampai 6 hari. Jadwal imunisasi bervariasi menurut kebijakan lokal. Gunakan jadwal berikut sebagai panduan saja. DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS (DPT) Diberikan saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan (Imunisasi Lanjutan DT diberikan pada usia tiga hingga lima tahun) POLIO Diberikan saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan (Imunisasi lanjutan diberikan pada usia tiga hingga lima tahun) CAMPAK, GONDONGAN, DAN CAMPAK JERMAN/RUBELLA Diberikan kapan saja antara usia 12 hingga 15 bulan, tapi biasanya pada usia 13 bulan. INFLUENZA HAEMOFILUS B (HiB) Diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan MENINGITIS C Diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan. JADWAL IMUNISASI

Transcript of Leaflet Perlindungan Bayi Dengan Imunisasi

CAMPAK

1. Penyebab

Penyakit campak adalah suatu penyakit akut dan sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak.2. Penularan

Penularan terjadi melalui udara secara percikan yang berasal dari sekret hidung dan tenggorok penderita.3. Gambaran klinis

Gejala pertama yang timbul menyerupai penyakit influenza. Seperti panas, batuk, pilek serta peradangan pada mata (konjungtivitis) selama 3-7 hari. Kemudian timbul ruam-ruam pada kulit mulai dari leher atau belakang telinga yang selanjutnya menyebar ke seluruh tubuh yang berlangsung selama 4 sampai 6 hari.

Jadwal imunisasi bervariasi menurut kebijakan lokal. Gunakan jadwal berikut sebagai panduan saja.

DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS (DPT)

Diberikan saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan (Imunisasi Lanjutan DT diberikan pada usia tiga hingga lima tahun)

POLIO

Diberikan saat bayi berumur 2, 3, dan 4 bulan (Imunisasi lanjutan diberikan pada usia tiga hingga lima tahun)

CAMPAK, GONDONGAN, DAN CAMPAK JERMAN/RUBELLA

Diberikan kapan saja antara usia 12 hingga 15 bulan, tapi biasanya pada usia 13 bulan.

INFLUENZA HAEMOFILUS B (HiB)

Diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan

MENINGITIS C

Diberikan saat usia 2, 3, dan 4 bulan.

Kelompok 4 RUSTIN NURANI200512187 SARI TAUHIDIYAH200512188 SENJA ROLLITA200512189 SHANTY NUR AISAH200512190

DIII KEBIDANAN STIKES

BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO

2007

Salah satu upaya agar anak-anak jangan sampai menderita suatu penyakit adalah dengan jalan memberikan imunisasi. Dengan imunisasi ini, tubuh akan membuat zat anti dalam jumlah cukup banyak, sehingga anak tersebut sehat atau imun terhadap penyakit. Jadi tujuan imunisasi ini adalah MEMBUAT ANAK KEBAL TERHADAP PENYAKIT.

TUBERKULOSE

1. Penyebab

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis.2. Pemberian Imunisasi BCG

Pada umumnya BCG diberikan kepada bayi pada umur 2 sampai 3 bulan.3. Reaksi Samping

Setelah pemberian imunisasi BCG, reaksi panas tidak langsung terjadi. Reaksi akan terjadi setelah 2 minggu. Di tempat suntikan terjadi kemerahan dan benjolan yang berisi nanah. Benjolan bernanah ini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 bulan, dan meninggalkan jaringan parut.

DIFTERI

1. Penularan

Penularan terjadi karena adanya kontak (langsung atau tidak langsung) dengan penderita atau pembawa kuman (carrier).2. Gambaran Klinis

Tanda khas dari penyakit ini adalah adanya tanda radang disertai adanya selaput yang berwarna putih kotor pada kerongkongan. Dan bila meluas ke tenggorokan dapat menyebabkan penyumbatan pada jalan nafas.

PERTUSSIS (BATUK REJAN, BATUK 100 HARI)

1. PenyebabPertussis disebabkan oleh infeksi kuman Bordetella pertussis.2. Penularan

Dengan percikan sewaktu penderita batuk.3. Gambaran Klinis

Penderita menunjukkan gejala demam, pilek batuk yang semakin lama makin keras.

Pada stadium selanjutnya yang disebut stadium paroksismal, baru timbul gejala yang khas berupa batuk lama atau hebat, didahului dengan menarik nafas panjang disertai bunyi whoops.

TETANUS1. Penularan

Kuman ini banyak terdapat pada binatang pemakan rumput, terutama pada usus kuda dan dalam bentuk spora tersebar luas di tanah.

Infeksi terjadi kalau spora masuk ke dalam tubuh dan terdapat lingkungan anaerob.

2. Gambaran KlinisGambaran klinis tetanus neonatorum adalah: mulut tidak dapat dibuka sehingga bayi tidak bisa netek, panas, tubuh kaku, dan kejang-kejang. Pada tetanus anak, gambaran klinis yang khas adalah kekejangan otot mulut sehingga mulut tidak bisa dibuka, leher dan tubuh kaku, kesulitan menelan, dan kejang-kejang. Kejang-kejang biasanya terjadi pada hari ke-3 atau ke-4 dan berlangsung selama 7 sampai 10 hari.

POLIOMYELITIS

1. Penyebab dan perjalanan penyakit

Poliomyelitis adalah suatu penyakit infeksi viral yang akut yang disebabkan oleh infeksi virus polio tipe I, II, dan III. Penyakit ini paling sering diderita oleh anak-anak umur 1 sampai 2 tahun.

2. Penularan

Penularan terjadi dengan melalui mulut (oral). Di daerah dengan kesehatan lingkungan yang jelek, penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang tercemar tinja yang mengandung virus polio. Resiko terjadi infeksi di pedesaan lebih kecil daripada di perkotaan.

3. Gambaran Klinis

Pada infeksi polio nonparalitik, gejala yang timbul menyerupai penyakit influenza, seperti demam, pusing, nek, diare, muntah, batuk, sakit menelan, leher dan tulang belakang terasa kaku yang berlangsung selama 2 sampai 10 hari. Pada kasus polio paralitik, gejala tersebut diikuti dengan kelumpuhan pada kaki dan atau lengan.

JADWAL IMUNISASI