Makalah Imunisasi Pada Bayi

27
MAKALAH IMUNISASI PADA BAYI Kelompok 3 Nama Kelompok : 1. Aluk Lusiana 2. Ancika Binarviana 3. Anggia Maryatul S. 4. Miftakhul Karimah 5. Ulin Nikmah

Transcript of Makalah Imunisasi Pada Bayi

MAKALAH

IMUNISASI PADA BAYI

Kelompok 3

Nama Kelompok : 1. Aluk Lusiana

2. Ancika Binarviana

3. Anggia Maryatul S.

4. Miftakhul Karimah

5. Ulin Nikmah

MA NU DEMAK

Tahun Ajaran 2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul

“Imunisasi pada Bayi.

Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena

itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-

orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam

penyelesaian makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai

manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada

gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang

sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Demak, 17 Mei 2013

Penulis

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2  Tujuan ...................................................................................................... 1

1.3  Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.4  Metode Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imunisasi ................................................................................. 3

2.2 Tujuan Imunisasi ....................................................................................... 3

2.3 Jenis-jenis Imunisasi ................................................................................. 3

2.4 Macam-macam Imunisasi ......................................................................... 5

2.5 Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi ....................................... 8

2.6 Pemberian Imunisasi menurut WHO ........................................................ 10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12

3.2 Saran ....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13

..................................................................................................................

..................................................................................................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang

kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan

upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian

imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam

memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep

imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis , difteri,

pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.

Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan penyakit

secara perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka panjang adalah eradikasi

atau eliminasi suatu penyakit.

Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia baru

tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang

selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”

Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini

telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT,

Hep.B.

1.2 Tujuan

Setelah menyelesaikan makalah dengan judul “imunisasi pada bayi”, maka

tujuan yang ingin dicapai adalah :

a. Mampu mengetahui imunisasi, jenis imunisasi, cara pemberiannya dan

komplikasi dari pemberian imunisasi.

b. Sebagai tambahan pengetahuan bagi calon Bidan professional sehingga saat kita

ada di lahan klinik kita dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai kode

etik kebidanan.

1.3 Rumusan Masalah

Pembahasan imunisasi dapat disusun dengan format sebagai berikut :

a. Pengertian Imunisasi

b. Tujuan Imunisasi

c. Jenis-jenis Imunisasi

d. Penyakit yang dapat di vaksinasi

1

e. Pemberian Imunisasi Menurut WHO

1) Sifat fisik

2) Kontra indikasi

3) Dosis

4) Tempat pemberian

5) Komplikasi

1.4 Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dimana

dalam pengumpulan data yakni melalui penelitian dokumen, yang datanya diperoleh

dari berbagai informasi.

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit

dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit

yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata

imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan

memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk

terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem

kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap

serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi

harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat

membahayakan kesehatan dan hidup anak.

Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.

Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi

- Potensi antigen yang disuntikkan

- Waktu antara pemberian imunisasi

Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari

factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri

anak.

2.2 Tujuan Imunisasi

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :

a. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.

b. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan

kesehatan bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.

2.3 Jenis-Jenis Imunisasi

Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.

Imunisasi Aktif

Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi

suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik

yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel

3

memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat

dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :

a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di

peroleh sembuh dari suatu penyakit.

b. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi

yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap

vaksinya anyara lain:

a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau

mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida,

toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.

b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.

c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari

tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.

d. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk

meningkatkan imunogenitas antigen.

Imunisasi Pasif

Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang

dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia

atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah

masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :

a. Imunisasi pasif alamiah

Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang

merupakan orang tua kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.

b. Imunisasi pasif buatan

Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk

mencegah penyakit tertentu.

4

2.4 Macam-Macam Imunisasi

Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan beberapa

imunisasi yang dianjurkan :

a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)

1) Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan

dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan

imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC

milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini

merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.

Frekuensi pemberiaan imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian

imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan

pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan cara pemberiaan imunisasi BCG

melalui intra derma. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah

suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional, dan reaksi panas.

2) Kontra Indikasi

1. Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis,

dan sebagainya.

2. Mereka yang sedang menderita TBC.

3) Efek Samping

Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan

yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak

perlu pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda

parut.

Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher,

terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya

5

b. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman

difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat

merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberiaan imunisasi

DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti terbentuk

masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ

tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup.

Waktu pemberian imunisasi DPT antar umur 2-11 bulan dengan interval

empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi DPT melalui intra muscular.

Efek Samping

Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan

seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam

sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,

kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.

Kontra Indikasi

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala

serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak

yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis

harus dihilangkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya

dapat diberikan DT.

6

c. Imunisasi Polio

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan

vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi

polio adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11

bulan dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi

polio melalui oral.

Efek Samping

Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa paralysis

yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66

:1998)

Kontra Indikasi

Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang

berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.

Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis

ulangan dapat diberikan setelah sembuh.

    

7

d. Imunisasi Campak

Indikasi

Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini

adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak

adalah satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan.

Cara pemberiaan imunisasi campak melalui subkutan.

Efek Samping

Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas

selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.

Kontra Indikasi

Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di

duga menderita gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.

e. Imunisasi Hepatitis B

f. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubela)

g. Imunisasi Tiphus Abdominalis

h. Imunisasi Varicella

i. Imunisasi Hepatitis A

j. Imunisasi HIB (Haemophilus Influenza Tipe B)

2.5 Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

a. Tuberculosis

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya

melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah manusia,

imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.

b. Difteri

Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan

intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan

8

berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi

jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar

sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit

ini adalah DPT.

c. Pertusis

Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella. Penularan melalui droplet, bahayanya

dapat menyebabkan pneumonia yang dapat menimbulkan kematian. Gejala

berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan imunisasi

DPT.

d. Tetanus

Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan

dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh

dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak haya

DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.

e. Poliomyelitis

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau

serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan

infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet

atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat

dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat

eradikasi dengan cakupan polio 100%.

f. Campak

Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet,

gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada

bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,

imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu

terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.

g. Hepatitis B

Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok

resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal

tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis. Gejala

yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.

Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11bulan

dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.

9

2.6 Pemberian Imunisasi Menurut WHO

a. Sifat Fisik

Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman

atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk

merangsang kekebalan tubuh seseorang.

Vaksin dibagi menurut :

Sensitivitas terhadap suhu

Vaksin yang Sensitive terhadap beku (freeze sensitive = FS), yaitu : DPT,

DT, TT, Hepatitis B dan DPT-HB

Vaksin yang sensitive terhadap panas (heat sensitive = HS), yaitu : vaksin

campak, polio, dan BCG

Substrat pembuatannya

Vaksin kuman yang hidup dilemahkan seperti :

Virus campak dalam vaksin campak

Virus polio dalam sabin pada vaksin polio

Kuman TBC dalam vaksin BCG

Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti :

Bakteri pertusis dalam DPT

Virus polio jenis salk dalam vaksin polio

Vaksin dari racun/toksin kuman yang dilemahkan seperti :

Racun kuman seperti toxoid (TT), diphtheria, toxoid dalam DPT

Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman seperti Hepatitis B

b. Kontra Indikasi

Kontraindikasi pemberiaan imunisasi. Ada beberapa kondisi yang menjadi

pertimbangan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak:

Flu berat atau panas tinggi dengan penyebab yang serius

Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima vaksin virus hidup

Sedang dalam pemberian obat-obat yang menekan system imun, seperti

sitostatika, transfuse darah, dan immunoglobulin

Riwayat alergi terhadap pemberian vaksin sebelumnya seperti pertusis

10

c. Dosis

Jenis vaksin Dosis

F BCG 20/Ampul

F DPT 10/Vial

F Polio 10/Vial

F Campak 10/Vial

F Hepatitis B uniject 1/Kemasan

F DT 10/Vial

F TT 10/vial

F DPT-HB 5/Vial

d. Tempat Pemberian

Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di

Indonesia, DepKes 2000)

Vaksin Dosid Cara dan tempat pemberiaan

BCG 0,05 cc Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus kanan

DPT 0,5 cc Intramuskular

Polio 2 tetes Diteteskan ke mulut

Campak 0,5 cc Subkutan, biasanya lengan kiri atas

Hepatitis B 0,5 cc Intramuscular pada paha bagian luar

TT 0,5 cc Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus

e. Komplikasi

Adapun biasanya terjadi komplikasi pada penyakit campak seperti otitis media,

konjungtivitis berat, enterititis, dan pneumonia, terlebih pada anak dengan status

gizi buruk.

PANDANGAN 5 AGAMA TENTANG IMUNISASI PADA BAYI

Agama Hindu , Agama Islam , Agama Budha , Agama Kristen Protestan dan

Agama Kristen Katolik :

Umumnya setiap agama mengharapkan Imunisasi ini dapat memberikan hal yang

positif pada bayi maupun Ibu. Oleh karena itu Imunisasi pada bayi harus

dilaksanakan dengan pengawasan yang efektif sehingga tidak ada kesalahan

dalam pemberian obat tersebut , Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan

kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu agar menghindari dan

mencegah timbulnya / gejala suatu penyakit pada Bayi.

11

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Dari pembasan masalah di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian dari

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan

memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang

mewabah atau berbahaya bagi seseorang dan dari pembahasan di atas adalah mampu

mengetahui imunisasi, jenis-jenis imunisasi, penyakit yang dapat di vaksinasi , cara

pemberiannya dan komplikasi dari pemberian imunisasi. Sebagai tambahan

pengetahuan bagi calon Bidan professional sehingga saat kita ada di lahan klinik kita

dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai kode etik kebidanan.

3.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan :

Perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang imunisasi di

kalangan paramedis sehingga pelayanan kesehatan khususnya imunisasi dapat

diberikan sesuai dengan standar asuhan pelayanan kesehatan.

Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang sebenarnya

tentang pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitan sehingga masyarakat tidak

perlu takut membawa anaknya imunisasi.

Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus

selalu aktif ke posyandu atau tenaga kesehatan terdekat. Karena dengan di beri

Imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai penyakit.

12

DAFTAR PUSTAKA

http://clubbing.kapanlagi.com/threads/111535-Efek-Samping-Imunisasi

A. Aziz Alimul Hidayat, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Cetakan 1.Jakarta : Buku

Kedokteran EGC 2009. Hal 98-101

http://ekadamadama.blogspot.com/2013/01/makalah-imunisasi-pada-bayi.html

13