Makalah Imunisasi Pada Bayi
-
Upload
aries-albacom -
Category
Documents
-
view
900 -
download
3
Transcript of Makalah Imunisasi Pada Bayi
MAKALAH
IMUNISASI PADA BAYI
Kelompok 3
Nama Kelompok : 1. Aluk Lusiana
2. Ancika Binarviana
3. Anggia Maryatul S.
4. Miftakhul Karimah
5. Ulin Nikmah
MA NU DEMAK
Tahun Ajaran 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“Imunisasi pada Bayi.
Dalam menyelesaikan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Karena
itu ucapan terima kasih saya sampaikan kepada keluarga tercinta atas dukungannya, orang-
orang terdekat atas pengertiannya, dan pihak-pihak lain yang telah membantu saya dalam
penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dimana sebagai
manusia biasa tidak pernah luput dari kekhilafan seperti pepatah yang mengatakan “tiada
gading yang tak retak, dan tak ada mawar yang tak berduri”, maka saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat saya harapkan. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Demak, 17 Mei 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunisasi ................................................................................. 3
2.2 Tujuan Imunisasi ....................................................................................... 3
2.3 Jenis-jenis Imunisasi ................................................................................. 3
2.4 Macam-macam Imunisasi ......................................................................... 5
2.5 Penyakit yang dapat di cegah dengan Imunisasi ....................................... 8
2.6 Pemberian Imunisasi menurut WHO ........................................................ 10
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
3.2 Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
..................................................................................................................
..................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi yang
kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten dan
upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian
imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep
imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis , difteri,
pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.
Tujuan jangka pendek dari pelayanan imunisasi adalah pencegahan penyakit
secara perorangan atau kelompok, sedangkan tujuan jangka panjang adalah eradikasi
atau eliminasi suatu penyakit.
Dari penyakit menular yang telah ditemukan, sampai saat ini di Indonesia baru
tujuh macam yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang
selanjutnya kita sebut “Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)”
Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun 1956, saat ini
telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak, Polio, DPT, DT, TT,
Hep.B.
1.2 Tujuan
Setelah menyelesaikan makalah dengan judul “imunisasi pada bayi”, maka
tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Mampu mengetahui imunisasi, jenis imunisasi, cara pemberiannya dan
komplikasi dari pemberian imunisasi.
b. Sebagai tambahan pengetahuan bagi calon Bidan professional sehingga saat kita
ada di lahan klinik kita dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai kode
etik kebidanan.
1.3 Rumusan Masalah
Pembahasan imunisasi dapat disusun dengan format sebagai berikut :
a. Pengertian Imunisasi
b. Tujuan Imunisasi
c. Jenis-jenis Imunisasi
d. Penyakit yang dapat di vaksinasi
1
e. Pemberian Imunisasi Menurut WHO
1) Sifat fisik
2) Kontra indikasi
3) Dosis
4) Tempat pemberian
5) Komplikasi
1.4 Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini menggunakan metode kepustakaan dimana
dalam pengumpulan data yakni melalui penelitian dokumen, yang datanya diperoleh
dari berbagai informasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem
kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap
serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi
harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat
membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Pemberian imunisasi dimaksudkan untuk membentuk kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
- Tingginya kadar anti body pada saat dilakukan imunisasi
- Potensi antigen yang disuntikkan
- Waktu antara pemberian imunisasi
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut akan bergantung dari
factor yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri
anak.
2.2 Tujuan Imunisasi
Tujuan dari pemberian imunisasi adalah :
a. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
b. Untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan
kesehatan bahkan bisa menyebabkan cacat atau kematian pada penderitanya.
2.3 Jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi dapat di bagi atas dua yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif.
Imunisasi Aktif
Merupakan pemberiaan zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi
suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi spesifik
yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel
3
memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat
dapat merespons. Imunisasi aktif ada dua yaitu :
a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis di
peroleh sembuh dari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi
yang di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.
Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap
vaksinya anyara lain:
a. Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat atau
mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan dapat berupa poli sakarida,
toksoid atau virus dilemahkan atau bakteri dimatikan.
b. Pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan.
c. Preservatif, stabilizer, dan antibiotika yang berguna untuk menghindari
tubuhnya mikroba dan sekaligus untuk srabilisasi antigen.
d. Adjuvan yang terdiri dari garam aluminium yang berfungsi untuk
meningkatkan imunogenitas antigen.
Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (immunoglobulin) yaitu suatu zat yang
dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia
atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah
masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Imunisasi pasif ada dua , yaitu :
a. Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan oleh Ibu yang
merupakan orang tua kandung , langsung ketika berada dalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan serum untuk
mencegah penyakit tertentu.
4
2.4 Macam-Macam Imunisasi
Dalam pemberian imunisasi pada bayi dan anak dapat dilakukan dengan beberapa
imunisasi yang dianjurkan :
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
1) Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang ringan
dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG, pencegahan
imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC yang selaput otak, TBC
milier (pada seluruh lapangan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG ini
merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahkan.
Frekuensi pemberiaan imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian
imunisasi BCG pada umur 0-11 bulan, akan tetapi pada umumnya diberikan
pada bayi umur 2 atau 3 bulan, kemudiaan cara pemberiaan imunisasi BCG
melalui intra derma. Efek samping pada BCG dapat terjadi ulkus pada daerah
suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional, dan reaksi panas.
2) Kontra Indikasi
1. Adanya penyakit kulit yang berat atau menahun seperti eksim, furunkolis,
dan sebagainya.
2. Mereka yang sedang menderita TBC.
3) Efek Samping
Imunisasi BCG meninggalkan indurasi dan kemerahan di tempat suntikan
yang berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak
perlu pengobatan akan sembuh secara spontan dan akan meninggalkan tanda
parut.
Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di leher,
terasa padat tetapi tidak sakit, tidak perlu di obati akan sembuh dengan sendirinya
5
b. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, dan Tetanus)
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
difteri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman
difteri yang telah dihilangkan sifat racunnya akan tetapi masih dapat
merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberiaan imunisasi
DPT adalah tiga kali, dengan maksud pemberiaan pertama zat anti terbentuk
masih sangat sedikit (tahap pengenalan) terhadap vaksin dan organ-organ
tubuh membuat zat anti, kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup.
Waktu pemberian imunisasi DPT antar umur 2-11 bulan dengan interval
empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi DPT melalui intra muscular.
Efek Samping
Efek samping pada DPT mempunyai efek ringan dan efek berat, efek ringan
seperti pembengkakkan dan nyeri pada tempat penyuntikan, demam
sedangkan efek berat dapat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan shock.
Kontra Indikasi
Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir atau gejala
serius keabnormalan pada saraf merupakan kontra indikasi pertusis. Anak
yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis pertama, komponen pertusis
harus dihilangkan pada dosis kedua dan untuk meneruskan imunisasinya
dapat diberikan DT.
6
c. Imunisasi Polio
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan
vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi
polio adalah empat kali. Waktu pemberiaan imunisasi polio pada umur 0-11
bulan dengan interval pemberiaan empat minggu. Cara pemberiaan imunisasi
polio melalui oral.
Efek Samping
Pada umumnya tidak terdapat efek samping . efek samping berupa paralysis
yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang ( < 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66
:1998)
Kontra Indikasi
Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.
Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis
ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
7
d. Imunisasi Campak
Indikasi
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Kandungan vaksin ini
adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberiaan imunisasi campak
adalah satu kali. Waktu pemberiaan imunisasi campak pada umur 9-11 bulan.
Cara pemberiaan imunisasi campak melalui subkutan.
Efek Samping
Efek sampingnya adalah dapat terjadi ruam pada tempat suntikan dan panas
selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksin.
Kontra Indikasi
Individu yang menderita penyakit immune deficiency atau individu yang di
duga menderita gangguan respon imun seperti leukemia, lymphoma.
e. Imunisasi Hepatitis B
f. Imunisasi MMR (Measles, Mumps, dan Rubela)
g. Imunisasi Tiphus Abdominalis
h. Imunisasi Varicella
i. Imunisasi Hepatitis A
j. Imunisasi HIB (Haemophilus Influenza Tipe B)
2.5 Penyakit-Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
a. Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara penularannya
melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoar adalah manusia,
imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.
b. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan
intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan
8
berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi
jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar
sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit
ini adalah DPT.
c. Pertusis
Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella. Penularan melalui droplet, bahayanya
dapat menyebabkan pneumonia yang dapat menimbulkan kematian. Gejala
berupa batuk pilek, untuk mencegah penyakit ini maka kita gunakan imunisasi
DPT.
d. Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan
dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh
dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak haya
DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.
e. Poliomyelitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau
serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet
atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat
dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat
eradikasi dengan cakupan polio 100%.
f. Campak
Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet,
gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada
bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan,
imunisasi yang diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu
terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
g. Hepatitis B
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok
resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal
tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis. Gejala
yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.
Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11bulan
dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
9
2.6 Pemberian Imunisasi Menurut WHO
a. Sifat Fisik
Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman
atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk
merangsang kekebalan tubuh seseorang.
Vaksin dibagi menurut :
Sensitivitas terhadap suhu
Vaksin yang Sensitive terhadap beku (freeze sensitive = FS), yaitu : DPT,
DT, TT, Hepatitis B dan DPT-HB
Vaksin yang sensitive terhadap panas (heat sensitive = HS), yaitu : vaksin
campak, polio, dan BCG
Substrat pembuatannya
Vaksin kuman yang hidup dilemahkan seperti :
Virus campak dalam vaksin campak
Virus polio dalam sabin pada vaksin polio
Kuman TBC dalam vaksin BCG
Vaksin dari kuman yang dimatikan seperti :
Bakteri pertusis dalam DPT
Virus polio jenis salk dalam vaksin polio
Vaksin dari racun/toksin kuman yang dilemahkan seperti :
Racun kuman seperti toxoid (TT), diphtheria, toxoid dalam DPT
Vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman seperti Hepatitis B
b. Kontra Indikasi
Kontraindikasi pemberiaan imunisasi. Ada beberapa kondisi yang menjadi
pertimbangan untuk tidak memberikan imunisasi pada anak:
Flu berat atau panas tinggi dengan penyebab yang serius
Perubahan pada system imun yang tidak dapat menerima vaksin virus hidup
Sedang dalam pemberian obat-obat yang menekan system imun, seperti
sitostatika, transfuse darah, dan immunoglobulin
Riwayat alergi terhadap pemberian vaksin sebelumnya seperti pertusis
10
c. Dosis
Jenis vaksin Dosis
F BCG 20/Ampul
F DPT 10/Vial
F Polio 10/Vial
F Campak 10/Vial
F Hepatitis B uniject 1/Kemasan
F DT 10/Vial
F TT 10/vial
F DPT-HB 5/Vial
d. Tempat Pemberian
Cara pemberian imunisasi dasar (Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di
Indonesia, DepKes 2000)
Vaksin Dosid Cara dan tempat pemberiaan
BCG 0,05 cc Intrakutan tepat di insersio muskulus deltoideus kanan
DPT 0,5 cc Intramuskular
Polio 2 tetes Diteteskan ke mulut
Campak 0,5 cc Subkutan, biasanya lengan kiri atas
Hepatitis B 0,5 cc Intramuscular pada paha bagian luar
TT 0,5 cc Intramuskular dalam biasa di muskulus deltoideus
e. Komplikasi
Adapun biasanya terjadi komplikasi pada penyakit campak seperti otitis media,
konjungtivitis berat, enterititis, dan pneumonia, terlebih pada anak dengan status
gizi buruk.
PANDANGAN 5 AGAMA TENTANG IMUNISASI PADA BAYI
Agama Hindu , Agama Islam , Agama Budha , Agama Kristen Protestan dan
Agama Kristen Katolik :
Umumnya setiap agama mengharapkan Imunisasi ini dapat memberikan hal yang
positif pada bayi maupun Ibu. Oleh karena itu Imunisasi pada bayi harus
dilaksanakan dengan pengawasan yang efektif sehingga tidak ada kesalahan
dalam pemberian obat tersebut , Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan
kesehatan bayinya yaitu harus selalu aktif ke posyandu agar menghindari dan
mencegah timbulnya / gejala suatu penyakit pada Bayi.
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Dari pembasan masalah di atas dapat di simpulkan bahwa pengertian dari
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang dan dari pembahasan di atas adalah mampu
mengetahui imunisasi, jenis-jenis imunisasi, penyakit yang dapat di vaksinasi , cara
pemberiannya dan komplikasi dari pemberian imunisasi. Sebagai tambahan
pengetahuan bagi calon Bidan professional sehingga saat kita ada di lahan klinik kita
dapat memberikan asuhan kebidanan yang sesuai kode etik kebidanan.
3.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka di sarankan :
Perlu peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang imunisasi di
kalangan paramedis sehingga pelayanan kesehatan khususnya imunisasi dapat
diberikan sesuai dengan standar asuhan pelayanan kesehatan.
Perlu pemberian pendidikan kesehatan kepada masyarakat yang sebenarnya
tentang pentingnya imunisasi dan hal-hal yang berkaitan sehingga masyarakat tidak
perlu takut membawa anaknya imunisasi.
Bagi setiap Ibu agar selalu memperhatikan kesehatan bayinya yaitu harus
selalu aktif ke posyandu atau tenaga kesehatan terdekat. Karena dengan di beri
Imunisasi dapat mencegah bayi dalam berbagai penyakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://clubbing.kapanlagi.com/threads/111535-Efek-Samping-Imunisasi
A. Aziz Alimul Hidayat, Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.Cetakan 1.Jakarta : Buku
Kedokteran EGC 2009. Hal 98-101
http://ekadamadama.blogspot.com/2013/01/makalah-imunisasi-pada-bayi.html
13