Lbm 2 - Wyona Lorensia

27
STEP 7 1. Mengapa di punggung tangan terdapat penebalan dan permukaanya kasar sejak 6 bulan yang lalu?

description

fhdfhfhf

Transcript of Lbm 2 - Wyona Lorensia

Page 1: Lbm 2 - Wyona Lorensia

STEP 71. Mengapa di punggung tangan terdapat penebalan dan permukaanya

kasar sejak 6 bulan yang lalu?

Page 2: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Thin skin Cajal's trichrome. 50x1=epidermis 2=papillary layer of

dermis3=reticular layer ofdermis

4=subcutaneous layer(hypodermis)

5=stratum corneum 6=stratum spinosum7=stratum basale 8=dermal papillae9=hair follicle 10=arrector pili muscle11=sebaceous gland 12=eccrine sweat gland13=bulb and papilla ofhair follicle

14-hair follicle

Eroschenko (1993) di Fiore's Atlas of Histology 7thEd. Plate 46, Fig. 1, p. 127

Anatomi kulit secara histopatologikPembagian kulit secara garis besar tersusun dari 3 lapisan utama:

Lapisan epidermis atau kutikelo Stratum korneum (lapisan tanduk)

Page 3: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Lapisan kulit paling luar dan terdiri atas bbrp lapis sel gepeng mati, tidak berinti dan protoplasma berubah menjadi keratin

o Stratum lusidumLapisan sel gepeng tanpa inti dgn protoplasma yg berubah menjadi protein yg disebut eleidin. Lapisan tsb tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.

o Stratum granulosum2/3 lapis sel gepeng dgn sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti. Butir kasar terdiri atas keratohialin. Mukosa tidak ada lapisan ini. Tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

o Stratum spinosum (stratum Malphigi/ prickle cell layer/ lapisan akanta)Lapis sel yg berbentuk poligonal yg berbeda-beda krn proses mitosis. Protoplasma jernih krn banyak mengandung glikogen, dan inti terletak di tengah. Makin dekat ke permukaan akan lbh gepeng. Di antara sel stratum spinosum terdapat jembatan antar sel (intracellular bridge) yg terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. Di antara sel spinosum terdapat pula sel Langerhans.

o Stratum basaleSel berbentuk kubus (kolumnar) tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris spt pagar (palisade) . lapisan epidermis terbawah. Mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Terdiri dari 2 jenis sel:

Sel yg berbentuk kolumnar dgn protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan oleh jembatan antar sel

Sel melanosit atau clear cell dgn sitoplasma basofilik dan inti gelap dan mengandung butir pigmen (melanosomes)

Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)o Pars papilare: bagian menonjol ke arah epidermis, berisi

ujung serabut saraf dan pembuluh daraho Pars retikulare: bagian menonjol ke arah subkutan, terdiri

dari: serabut kolagen, elastin dan retikulin. Lapisan subkutis (hipodermis)

Kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar dengan inti terdesak ke pinggir sitoplasma lemak yg bertambah. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening.

Vaskularisasi kulit diatur oleh 2 pleksus: Pleksus superfisial di dermis Pleksus profunda di subkutis

Bergandengan dgn pembuluh darah terdapat saluran getah bening. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6

Sel diferensiasi utama stratum spinosum adalah keratinosit yg membentuk keratin suatu protein fibrosa. Pada waktu keratin meninggalkan stratum spinosum dan bergerak ke atas, sel ini akan mengalami perubahan bentuk, orientasi, struktrus sitoplasmik dan

Page 4: Lbm 2 - Wyona Lorensia

komposisi. Proses ini mengakibatkan transformasi dari sel yg hidup, aktif mensintesis menjadi sel-sel yg mati dan bertanduk dari stratum korneum, proses yg dinamakan keratinisasi. Keratinosit dari lapisan basal bentuknya slindris, sel ini menjadi polihedral pada waktu berada dalam stratum spinosum menjadi semakin pipih dalam lapisan granular dan menjadi lamelar pada stratum korneum. Unsur sitoplasma juga mengalami perubahan yg penting, demikian pula nukleus dan membran sel. Keratinosit mensintesis tonofilamen, protein berfilamen. Pada stratum germinativum , tonofilamen tersusun dalam berkas yg mengelilingi inti sel. Dalam stratum spinosum sintesis terus berlangsung dan berkas tonofilamen ini menjadi lebih kompak, membentuk suatu jalinan yg meluas sampai sitoplasma. Dengan pergeseran ke stratum granulosum makan granula keratohialin mulai tampak di dalam sel ini, mengendap di dalam dan di sekitar berkas tonofilamen. Pada stratu korneum, granul ini tampak terbungkus padat. Susunan kimia keratohialin belum diketahui secara memuaskan dan peran akhirnya dalam proses keratinisasi juga belum jelas. Agaknya keratohialin ini jelas berperan dalam membentuk gambaran amorf matriks padat elektron bersel tanduk.

Selama proses diferensiasi, keratinosit melewati fase sintetik tempat terbentuk tonofilamen, keratohialin, badan lamelar dan unsur sel lainnya. Akhirnya keratinosit ini akan melalui fase transisi yaitu komponen sitoplasma mengalami disosiasi dan degradasi. Unsur sel sisanya membentuk suatu kompleks amorf fibrosa yg dikelilingi oleh membran impermeabel yg diperkuat, yaitu sel tanduk. Proses migrasi sel epidermis yg telah terprogram ini memakan waktu sekitar 28 hari.Patofisiologi. Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson. Edisi 6

Imunitas SelularSebelum sel T dapat bereaksi thdp antigen tsb harus diproses serta disajikan kepada sel T oleh makrofag atau sel Langerhans. Setelah terjadi interaksi antara makrofag, antigen, dan sel T, maka sel tsb mengalami transformasi blastogenesis sehingga terjadi peningkatan aktivitas metabolik. Selama proses transformasi tsb sel T akan mengeluarkan zat yg disebut sebagai limfokin, yg mampu merangsang dan mempengaruhi reaksi peradangan selular, antara lain MIF, MAF, LIF, LF, IFN dan Limfotoksin.

Reaksi peradangan yg dipacu oleh limfokin dimulai dengan aktivasi limfosit oleh adanya kontak dengna antigen spesifik yg mampu mengeluarkan faktor kemotaktik limfokin yg akan membawa sel radang ke tempat kontak. Sel tsb akan ditahan di tempat aktivasi limfosit oleh MIF dan LIF. Kemudian makrofag diaktivasi oleh faktor aktivasi makrofag menjadi sel pemusnah yg mengakibatkan kerusakan jaringan.

Sistem FagositosisFagosit ialah sel yg mampu memfagosit benda asing. Sistem fagositosis terutama terdiri atas PMN, monosit, makrofag. Makrofag tidak hanya mampu mengadakan fagositosis, tetapi juga penting untuk pemajanan antigen kepada limfosit T, memproduksi komplemen serta mengeluarkan lisosom, aktivator plasminogen, protease tertentu dan monokin. Fagosit akan tertarik ke daerah kerusakan jaringan oleh faktor kemotaksin yg dikeluarkan oleh berbagai jaringan dengan berbagai macam cara. Fagosit mampu mengetahui sumber faktor kemotaktik tsb dan bermigrasi ke arahnya.

Page 5: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Melalui mekanisme tsb fagosit akan sampai ke antigen. Kadang antigen merupakan kompleks imun atau bakteri, maupun bahan infeksiosa berselubung antibodi dan komplemen. Neutrofil dan monosit mempunyai reseptor pada permukaannya untuk C3 dan bagian Fc dari IgG mampu mengikat Ig dan menelannya bersama dgn antigen yg melekat. Setelah berada di sel , vakuol berisi antigen akan menyatu dengan vakuol yg berisi enzim proteolitik. Oleh proses tsb antigen akan dirusak dan dihancurkan. Fagosit dari sel makrofag-monosit penting juga untuk memproses antigen sehingga dapat memacu respons imun dan merangsang pengeluaran substansi aktif biologis yg menghantarkan respons imun serta peradangan.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6

2. Mengapa tidak terasa gatal dan nyeri pada lesi di tangan ?Histamin merupakan mediator penting, tidak saja menyebabkan vasodilatasi, pengeluaran protein dan menimbulkan rasa gatal, tetapi juga secara langsung memacu respons blastogenesis limfosit.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6

3. Mengapa lesi tersebut retak dan keluar cairan ?4. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan mantoux dan histo PA dan

bagaimana interpretasinya?Tes Mantoux/ TuberkulinDgn menyuntikkan 0,1 cc tuberculin P.P.D (Purified Protein Deritative) intrakutan berkekuatan 5 T.U (Intermediate strength). Bila ditakutkan raksi hebat dg 5 T.U dapat diberikan dulu 1 atau 2 T.U (first strength). Bila dg 5 T.U masih memberikan hasil negative dapat diulangi dg 250 T.U (second strength). Bila dg 250 T.U masih memberikan hasil negative beaarti Tuberkulosis dapat disingkirkan. Umumnya tes Mantoux dg 5 T.U sdh beraarti. Biasanya hampir seluruh pasien Tuberculosis memeberikan reaksi Mantoux yg positif(99,8%). Kelemahan tes ini jg terdapat positif palsu yakni pada pemberian BCG atau terinfeksi dg Mycobacterium lain. Negatif palsu lebih banyak ditemui daripada positif palsu.Hal2 yg memberikan reaksi Tuberkulin berkurang(negative palsu ) :

1. Pasien yg baru 2-10 minggu terpajan tuberculosis2. Alrgi, penyakit sistemik berat (Sarkoidosis, LE)3. Penyakit eksantematous dg panas yg akut : morbili, cacar air,

poliomyelitis4. Reaksi hipersensivitas menurun pada penyakit limforetikuler

(Hodgkin)5. Pemberian kortikosteroid yg lama, pemberian obat2

imunosupresi lainnya)6. Usia tua, malnutrisi, uremia, penyakit keganasan

IPD FKUI Jilid II Edisi IV

Reaksi hipersensitivitasPatogenisitas basil tidak berasal dari keracunan intrinsik apapun, tetapi dari kemampuannya untuk menimbulkan reaksi hipersensitivitas pada pejamu. Tuberkuloprotein yg berasal dari basil agaknya menimbulkan reaksi tsb. Respons peradangan dan nekrosis jaringan adalah akibat dari respon hipersensitivitas selular tipe lambat dari pejamu thdp basil. Reaksi

Page 6: Lbm 2 - Wyona Lorensia

hipersensitivitas TB biasanya terjadi 3-10 minggu stlh infeksi. Individu yg terpajan basil tuberkel membentuk limfosit T yg telah tersensitisasi. Bila derivat protein tuberkulin yg telah dimurnikan (PDD) disuntikkan ke kulit individu yg limfositnya sensitif thdp tuberkuloprotein maka limfosit yg sensitif akan mengadakan reaksi dengan ekstrak tsb dan menarik makrofag ke daerah tsb.

Klasifikasi Tes Mantoux Intradermal Reaksi TuberkulinIndurasi >= 5mm diklasifikasikan positif dalam kelompok:

Orang dengan HIV pos Baru-baru ini kontak dgn penderita TB Orang dgn perubahan fibrotik pd radiografi dada yg sesuai dgn

gambaran TB lama yg sudah sembuh Pasien yg menjalani transplantasi organ dan pasien yg mengalami

penekanan imunitas (menerima setara dengan >= 15mg/hari prednison selama >=1bln)

Indurasi >= 10mm diklasifikasikan positif dalam kelompok: Baru tiba (<=5th) dari negara yg berpravalensi tinggi Pemakai obat yg disuntik Penduduk dan pekerja yg berkumpul pd lingkungan yg berisiko

tinggi: penjara, rumah perawatan, panti jompo, rumah sakit, dan fasilitas perawatan lain, fasilitas untuk AIDS, dan penampungan tuna wisma

Pegawai laboratorium mikrobakteriologi Orang dgn klinis pada daerah yg berisiko tinggi Anak dibawah usia 4th atau anak-anak dan remaja yg terpajan

orang dewasa kelompok berisiko tinggiIndurasi >=15mm diklasifikasikan positif dalam kelompok:

Orang dengan faktor risiko TB yg tidak diketahui Target program tes kulit seharusnya hanya dilakukan di antara

kelompok berisiko tinggiPatofisiologi Sylvia A.Price Edisi 6 Volume 2

5. Mengapa pada ujud kelainan kulit berupa plakat hiperkeratotik dengan permukaan verukosa diameter 2-3 cm? Hiperkeratotik penebalan stratum korneum.

Fungsi keratinisasiLapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama, yaitu keratinositm sel Langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan pembelahan, sel basal lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yg amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Matoltsy berpendatap mungkin keratinosit melalui proses sintesi dandegradasi menjadi lapisan tanduk. Proses ini berlangsung normal selama kira-kra 14-21 hari dan memberi perlindungan kulit secara mekanis fisiologik.

Infeksi pada tuberculosis kutis verukosa terjadi secara eksogen, jadi kuman langsung masuk ke dalam kulit, oleh sebab itu tempat predileksinya pada tungkai bawah dan kaki, tempat yang lebih sering mendapat trauma, yang tersering di lutut.

Page 7: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Gambaran klinisnya khas sekali, biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran serpiginosa, yang berarti penyakit menjalar ke satu jurusan diikuti penyembuhan di jurusan yang lain. Ruam terdiri atas papul-papul lentikular di atas kulit eritematosa. Pada bagian yang cekung terdapat siktriks. Selain menjalar secara serpiginosa, juga dapat menjalar ke perifer sehingga terbentuk sikatriks ditengah.

Gambaran kliniknya mula-mula berupa lesi nodul kemerahan, tunggal atau multiple, yang kemudian berubah permukaannya menjadi verokous. Lesi ini dikelilingi oleh suatu halo hiperpigmentasi. Lesi biasanya tidak nyeri dan tanpa disertai gejala sistemik.

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6

6. Apa maksud dokter menanyakan riwayat TB pada keluarga pasien ?

7. DD dan diagnosis pasti ?

Page 8: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 9: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 10: Lbm 2 - Wyona Lorensia

TB Verrucosa Cutis

Page 11: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 12: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 13: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 14: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 15: Lbm 2 - Wyona Lorensia
Page 16: Lbm 2 - Wyona Lorensia

8. Apa etiologi(patogen) dari penyakit di skenario?

M.tuberculosis mempunyai sifat sbb: Batang Panjang 2-4µm dan lebar 0.3-1.5µm BTA Tidak bergerak Tidak membentuk spora Aerob Suhu optimal pertumbuhan 37dc

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6Penanaman. Kuman ini tumbuh lambat, koloni tampak setelah lebih kurang 2 minggu bahkan kadang-kadang setelah 6-8 rninggu. Suhu optimum 37°C, tidak tumbuh pada suhu 25°C atau lebih dari 40°C. Medium padat yang biasa dipergunakan adalah Lowenstein-Jensen. PH optimum 6,4- 7,0. Sifat-sifat.

Mycobacterium tidak tahan panas, akan mati pada 6°C selama 15-20 menit. Biakan dapat mati jika terkena sinar matahari langsung selama 2 jam. Dalam dahak dapat bertahan 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8 – 10 hari. Biakan basil ini dalam suhu kamar dapat hidup 6-8

bulan dan dapat disimpan dalam lemari dengan suhu 20oC selama 2 tahun. Myko bakteri tahan terhadap berbagai khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5% asam sulfat 15%, asam sitrat 3% dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinetur dalam 5 menit, dengan alkohol 80 % akan hancur dalam 2-10 menit.

Page 17: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

9. Bagaimana patogenesis penyakit di skenario? Penjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit yg telah

dikenai penyakit TB. Ex: skrofuloderma Inokulasi lsg pada kulit sekitar orifisium alat dalam yg dikenai

penyakit TB. Ex: tuberkulosis kutis orifisialis Penjalaran secara hematogen. Ex: TB kutis miliaris Penjalaran secara limfogen. Ex: lupus vulgaris Penjalaran secara lsg dari selaput lendir yg sudah diserang

penyakit TB. Ex:lupus vulgaris Kuman lsg masuk ke kulit, jika ada kerusakan kulit dan resistensi

lokal menurun. Ex: TB kutis verukosaIlmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI Edisi 6

Page 18: Lbm 2 - Wyona Lorensia

10.Bagimana penyebaran TB kutis sampai di tempat lain ?11.Apa saja faktor resiko dari penyakit di skenario?12.Apa saja pemeriksaan penunjang lainnya?

Laboratorium:o Darah: Hb, Ht, jumlah leukosit, LED (tidak mencerminkan

aktivitas TB)o Analisis gas darah: bila ada indikasio Kimia darah: faal hati dan faal ginjalo Urin: sedimen urin (hematuria, proteinuria, pyuria)o LCS

Uji serologik:o PAP-TB: IgG, sensitivitas tidak tinggi, mempunyai nilai

patologik bila hasil positif dengan titer 1/10000. Ingat ada hasil positif palsu

o TB-EIA Pemeriksaan histopatologik:

o TB aktif: gambaran tuberkel, reaksi perkejuan, sel datia Langhans, dsb.

o TB sembuh: fibrosis atau perkapuran Pemeriksaan mikrobiologik:

o Pemeriksaan mikroskopik biasa

Page 19: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Pulasan langsung dgn pengecatan: Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen atau Kinyoun Gabet.

Spesimen: sputum (SPS), cairean pleura, cairan perikard, cairan lambung, nanah, kulit

o Pemeriksaan mikroskopik Fluorescensi Sulit, tidak banyak dipakai Kuman BTA lebih jelas: warna kuning jingga terang Pemeriksaan biakan kuman. Media:

Lowenstein Jensen pH 7. Kuman tumbuh mulai minggu ke 3-8.

Kudoh, ph 6, kuman tumbuh dan berkembang lebih baik (media lebih asam)

Serum darah atau lilin parafin, pemeriksaan biakan dengan cara slight culture, butuh waktu 1-2 minggu

Pemeriksaan dengan cara BACTEC Prinsip: mendeteksi pertumbuhan kuman yg

dibiakkan dengan metode radiometrik. Kuman BTA yg sedang tumbuh mengeluarkan CO2 dan gas ini yg dideteksi dengan instrumen BACTEC.

Hasil positif diperoleh dalam waktu 7-10 hari. Akurasi hasil cukup baik Dapat dipakai untuk uji resistensi kuman BTA

thdp OAT Pemeriksaan dengan cara Gen Probe

Dasar: mengidentifikasi kuman BTA lewat sifat DNA. Kuman TB, dengan DNA yg khas tidak dipunyai oleh bakteri lain. Bagian ikatan tersebut diberi label radioisotop kemudian diuji

Hanya untuk uji diagnostik dan bukan untuk uji resistensi kuman TB

± 24 jam Sensitivitas dan spesifitas 95-100% Ada 2 cara:

o DNA hybridisation Probeo DNA amplification

Pemeriksaan PCR Pendeteksian kuman BTA dengan jalan analisis

DNA dari kuman BTA Dasar cara: DNA amplification( melipatgandakan

DNA utuh atau fragmen DNA) Butuh waktu bbrp jam Baik untuk kepentingan diagnostik maupun uji

resistensi kuman BTA Pemeriksaan radiologik

o X-Foto dadao Tomografi, Fluoroskopi

Lain-lain:o Bronkoskopio USGo CT Scanning dadao Uji Faal paru

Pulmonolgi FK Undip

Page 20: Lbm 2 - Wyona Lorensia

13.Bagaimana penegakan diagnosis kasus diatas?14.Bagaimana penatalaksanaan kasus dalam skenario?

Prinsip pengobatan TB: Aktivitas bakterisid: obat bersifat membunuh kuman-kuman yg

sedang tumbuh (metabolisme masih aktif) . Aktivitas bakterisid biasanya diukur dari kecepatan obat membunuh atau melenyapkan kuman sehingga pada pembiakan akan didapatkan hasil negatif (2 bulan permulaan pengobatan)

Aktivitas sterilisasi: bersifat membunuh kuman yg pertumbuhannya lambat (metabolisme kurang aktif). Aktivitas sterilisasi diukur dari angka kekambuhan setelah pengobatan dihentikan.

Hampir semua OAT mempunyai sifat bakterisid kecuali etambutol dan tiasetazon yg hanya bersifat bakteriostatik dan masih berperan untuk mencegah terjadinya resistensi kuman thdp obat.

Rifampisin dan Pirazinamid mempunyai aktivitas sterilisasi yg baik, sedangkan INH dan streptomisin menempati urutan yg lebih bawah. Dalam aktivitas bakterisid:

o Rifampisin dan INH disebut bakterisid lengkap karena kedua obat ini dapat masuk ke seluruh populasi kuman.

o Pirazinamid dan streptomisin masing-masing nilai setengah karena pirazinamid hanya bekerja dalam lingkungan asam sedangkan streptomisin di lingkungan basa

o Etambutol dan tiasetazon tidak mendapat nilai

Resimen pengobatan Saat iniKategori

Pasien TB Resimen PengobatanFase awal Fase lanjutan

1 TBP Sputum BTA positif baru. Bentuk TB berat. TB ekstra paru (berat). TBP BTA-negatif

2 SHRZ (EHRZ)2SHRZ (EHRZ)2 SHRZ (EHRZ)

6HE4HR4H3R3

2 Relaps. Kegagalan pengobatan. Kembali ke default

2SHZE/1HRZE2SHZE/1HRZE

5H3R3E35HRE

3 TB sputum BTA neg. TB ekstra paru menengah-berat

2HRZ/2H3R3Z32HRZ/2H3R3Z32HRZ/2H3R3Z3

6HE2HR/4H2H3R3/4H

4 Kasus kronis )masih BTA pos stlh pengobatan ulang yg disupervisi)

Tidak dapat diaplikasikan (mempertimbangkan menggunakan obat-obatan barisan kedua)

Buku Ajar IPD FK UI Jilid III Ed 5

Obat TBC dibagi 2 kelompok : Kelompok obat primer/first line drugs

o Isoniazid ( INH ) Dosis harian : - dewasa 5 mg/KgBB/hari

Singkatan: TBP = Tuberkulosis Paru; S =Streptomisin; H = Isoniazid; R = Rifampisin; Z = pirazinamid; E = Etambutol.

Membaca resimen misalnya 2 SHRZ (EHRZ)/ 4 H3R3 menunjukkan sebuah resimen untuk 2 bulan diantara obat-obatan etambutol, isoniazid, rifampisin dan pirazinamid yg diberikan setiap hari yg diikuto dengan 4 bulan isoniazid dan rifampisin yg diberikan tiap hari/3x seminggu

Page 21: Lbm 2 - Wyona Lorensia

- anak 6 mg/KgBB/hari Efek samping

1. Neuropati perifer, berkurang jika diberi piridoksin (vit B6) 2. Hepatotoksik (hepatitis) 3. Hipersensitifitas, demam, UUK morbiliform, urtikaria 4. Sakit sendi 5. Pusing, mual, kejang 6. Hematologis : trombositopeni, agranulosis

o RifampisinDosis anjuran :

1. Dewasa harian 450 mg/hari 2. Intermitten 600 mg/hari 3. Anak 20 mg/KgBB/hari

Efek samping 1. Gangguan faal hepar 2. Gangguan renal syndrome hepatorenal

o StreptomisinDosis : - Dewasa 0.75 gr – 1 gr/hari - Anak 20 – 40 mg/KgBB/hari selanjutnya 2 – 3 x/mingguEfek samping

1. Nefrotoksis 2. Ototoksik 3. Neurotoksis dengan gejala paresthesia disekitar mulut 4. Hipersensitifitas, sampai shok

o Ethambutol

Dosis 15-25 mg/Kg/hari diberikan 1 atau 2 kaliEfek samping neuritis optic :

1. Ketajaman penglihatan menurun 2. Lapangan pandang menurun 3. Kemampuan membedakan warna menurun

o Pirazinamid  Dosis 20 – 30 mg/KgBb/hari

1. 500 mg 4x/hari 2. 750 mg 2x/hari

Efek samping : Ganggual faal hepar, pirai

Kelompok obat sekunder/second line drugs (Digunakan bila ada kontra indikasi/ resistensi) :o Etionamid

Tersering adalah gangguan saluran cerna : anoreksia, mual, muntah, dan diare. Gangguan fungsi hati yg paling reversible bila obat dihentikan

o PAS Dosis 10 – 12 gr/hari dlam 3-4 kali pemberian Efek samping :

1. Gejala sal. Cerna 2. Nyeri sendi 3. Hipersensitifitas

o Sikloserin

Page 22: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Gangguan SSP : kantuk, sakit kepala, tremor, disatria, vertigo, bingung, gelisah, iritabilitas, psikosis dg kecenderungan bunuh diri, gangguan penglihatan.

o Amikasin Efek samping : Toksisitas terhadap pendengaran dan fungsi ginjal. Hanya digunakan bila kuman penyebab resisten terhadap streptomisin dan kanamisin

o KanamisinEfek toksik umum ditemukan pada pasien yg mendapat 1gram/hari. Efek toksik cukup berat berupa paralisis neuromuscular, depresi napas, agranulositosis, tulu, anafilaksis dan nefrotoksisitas

o Kapreosin Tinitus, ketulian, proteinemia, silinduria dan resistensi nitrogen. Dapat terjadi leukositosis, leucopenia, urtikaria dan reaksi kulit makulopapular dan demam obat. Obat ini dapat menyebabkan nyeri di tempat suntikan.

Prinsip Pengobatan : Terapi harus merupakan kombinasi obat (minimal 2 macam baktericid)

menghindari resistensi Jangka panjang - short treatment ( 6-9 B1n)

- long treatment ( 18 – 24 Bln) Sesuai perjalanan hidup POPULASI bakteri (Frekuensi pembelahan dan aktivitas metabolisme )

Bi fasik - fase inisial menghentikan pembiakan penularan menurun - fase intermitten sterilisasi kuman

Kul Integrasi Obat Pernafasan dr. Mashudi dan Kapita Selekta Kedokteran FKUI Jilid 1

Dosis ObatNama obat Dosis Harian Dosis

berkala 3x seminggu (mg)

BB <50kg(mg) BB>50kg(mg)

Isoniazid 300 400 600Rifampisin 450 600 600Pirazinamid 1000 2000 2-3gStreptomisin 750 1000 1000Etambutol 750 1000 1-1.5gEtionamid 500 750PAS 9g 10g

Buku Ajar IPD FK UI

INH Neuropati erifer dapar dicegah dengan oemberian vitamin B6, hepatotoksik

Rifampisin Sindrom flu, hepatotoksik.Streptomisin Nefrotoksik, gangguan nervus VIII

kranial

Page 23: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Etambutol Neuritis optika, nefrotoksik, skin rash/dermatitis

Etionamid Hepatotoksik, gangguan pencernaanPAS Hepatotoksi, gangguan pencernaanCycloserin Seizure/kejang, depresi, psikosis

Usaha preventif thdp TB: Vaksinasi BCG

Hanya memberikan daya proteksi sebagian saja yakni 0-80%. Tetapi BCG masih tetap dipakai karena dapat mengurangi kemungkinan tuberkuloasis berat (meningitis, TB Milier) dan TB ekstra paru lainnya.

KemoprofilaksisIsoniazid banyak dipakai selama ini karena harganya murah dan ESO sedikit. Obat alternatif lainnya setelah isoniazid adalah rifampisin. Profilaksis dengan INH diberikan selama 1 tahun dapat menurunkan insidensi TB sampai 55-83% dan yg kepatuhan minum obatnya cukup baik dapat mencapai penurunan 90%. Yg minumobatnya tidak teratur (intermittent), efektivitasnya masih cukup baik. Lama profilaksis yg optimal belum diketahui, tetapi banyak peneliti mengajurkan waktu antara 6-12 bulan, antara lain dari American Thoracic Society dan US Centers for Disease Control thdp tersangka dengan hasil uji tuberkulin yg diameternya lebih dr 5-10mm. Yg mendapat profilaksis 12 bulan adalah pasien HIV positif dan pasien dengan kelainan radiologis dada. Yg lainnya seperti tuberkulosis dan sebagainya cukup 6 bulan saja. Pada negara-negara dengan populasi TB tinggi sebaiknya profilaksis diberikan thdp semua pasien HIV positif dan pasien yg mendapat terapi imunosupresif.

Page 24: Lbm 2 - Wyona Lorensia

Buku Ajar IPD FK UI

Terapi pembedahan berupa eksisi dapat dilakukan pada lupus vulgaris dan tb kutis verukosa yg kecil. Pengobatan topikal pd tb kutis tidak sepenting pengobatan sistemik, jika ulkus mengandung pus, dikompres misalnya dengan larutan kalium permanganas 1/5000.

IPKK FK UI Edisi 6

Page 25: Lbm 2 - Wyona Lorensia