Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien yang mencakup tiga fase pengalaman pembedahan yaitu praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif (Brunner & Suddart, 2002). Sebagian besar tindakan kesehatan tersebut memungkinkan menimbulkan beberapa risiko bagi pasien, antara lain perubahan dalam kondisi biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual yang diekspresikan dalam bentuk kecemasan (Komalawati, 2002). Pada pasien pre operasi yang terjadi karena pasien tidak dapat mengekspresikan sesuatu yang tidak diketahui dan antisipasi pada sesuatu yang tidak dikenal dan prosedur- prosedur yang mungkin menyakitkan akan menjadi penyebab utama menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang mereka hadapi dikarenakan ketidaktahuan pasien tentang prosedur operasi, dampak operasi serta lingkungan asing bagi pasien (Alex, 2010).

Transcript of Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

Page 1: Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien yang

mencakup tiga fase pengalaman pembedahan yaitu praoperatif, intraoperatif dan pascaoperatif

(Brunner & Suddart, 2002). Sebagian besar tindakan kesehatan tersebut memungkinkan

menimbulkan beberapa risiko bagi pasien, antara lain perubahan dalam kondisi biologis,

psikologis, sosial, maupun spiritual yang diekspresikan dalam bentuk kecemasan (Komalawati,

2002).

Pada pasien pre operasi yang terjadi karena pasien tidak dapat mengekspresikan sesuatu

yang tidak diketahui dan antisipasi pada sesuatu yang tidak dikenal dan prosedur- prosedur yang

mungkin menyakitkan akan menjadi penyebab utama menimbulkan kecemasan. Kecemasan

yang mereka hadapi dikarenakan ketidaktahuan pasien tentang prosedur operasi, dampak operasi

serta lingkungan asing bagi pasien (Alex, 2010).

Dalam mengatasi hal tersebut perawat memiliki tugas menghilangkan ansietas

praoperatif, peningkatan pengetahuan tentang persiapan praoperatif dan harapan pasca

operatif pada pasien (Smeltzer & Suzanne, 2001). Oleh karena itu,berdasarkan pada pola

konsumerisme, klien berhak mengetahui segala macam tindakan pengobatan dan perawatan

atas dirinya, sehingga dalam dunia kesehatan terdapat istilah informed consent.

Pelaksanaan informed consent bertujuan untuk melindungi hak pasien atas informasi

dan persetujuan untuk melindungi terhadap segala tindakan kesehatan yang didapatkan,

Page 2: Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

selain itu, informed consent bertujuan untuk melindungi tenaga kesehatan dari masalah

hukum yang mungkin timbul dari rasa ketidakpuasan pasien atas tindakan kasehatan yang

dilakukan karena kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan

(Veronica,2002).

Secara legal, informasi mengenai tindakan bedah merupakan wewenang dokter (pasal

6 Permenkes 585/1989 ), sedangkan peran perawat pelaksana dalam pelaksanaan informed

consent yaitu sebagai fungsi advocator (pelindung) pasien, perawat berkewajiban untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spritual, memberi

informasi (communicator) mengenai pembedahan yang sesuai dengan wewenang perawat,

serta berkewajiban untuk menjelaskan format persetujuan yang harus ditandatangani pasien.

Tugas-tugas harus dilaksanakan oleh perawat agar hak pasien atas informasi mengenai segala

hal tentang bedah terpenuhi dan perawat terhindar dari masalah hukum (Komalawati, 2002 ).

Perawat sangat berperan dalam pelaksanaan informed consent yaitu berfungsi sebagai

advocate, counsellor dan consultant. Sebagai konselor (Counsellor), hendaknya perawat

mampu membantu pasien untuk mengatasi tekanan psikologis atau masalah dan membangun

hubungan interpersonal yang baik untuk meningkatkan perkembangan seseorang dimana

didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Perawat sebagai consultant juga

berperan sebagai tempat konsultasi bagi pasien terhadap masalah yang dialami atau

mendiskusikan tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan dalam hal ini perawat

mampu memberikan dukungan dan informasi mengenai tindakan operasi yang akan

dilakukan. Peran perawat sebagai advokat dilakukan perawat dalam membantu pasien dan

keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau

informasi khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan operatif yang akan

Page 3: Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

dilakukan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak

pasien (Mubarak dan Nur Chayatin, 2009).

Dari uraian tersebut kelompok kami tertarik untuk menganalisa jurnal yang berjudul

“Peran Perawat Pelaksana Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah

Dewasa” untuk mengetahui sikap perawat dalam melaksanakan peran advocate, counsellor

dan consultant dalam pengajuan informed consent pada tindakan perioperatif.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut kami mengambil beberapa rumusan masalah untuk

membahas jurnal tersebut yaitu:

1.2.1 Bagaimana analisis jurnal Peran Perawat Pelaksana dalam Pelaksanaan Informed

Consent pada Pasien Pra Bedah Dewasa dilihat dari sistem analisi PICOT?

1.2.2 Bagaimana aplikasi dan implikasi keperawatan di lapangan berdasarkan Peran

Perawat Pelaksana Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah

Dewasa?

1.2.3 Bagaimana hambatan yang ditemukan dalam menerapkan Peran Perawat Pelaksana

Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah Dewasa?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui analisis Jurnal Peran Perawat Pelaksana Dalam Pelaksanaan

Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah Dewasa dilihat dari sistem analisi PICOT

Page 4: Latar Belakang Peran Perawat Inform Consent

1.3.2 Untuk mengetahui aplikasi di lapangan berdasarkan Peran Perawat Pelaksana

Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah Dewasa

1.3.3 Untuk mengetahui hambatan yang ditemukan dalam menerapkan Peran Perawat

Pelaksana Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Pasien Pra Bedah Dewasa

1.4 MANFAAT

1.4.1 Sebagai masukan bagi profesi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dan

meningkatkan mutu pelayanan dengan cara memfasilitasi informed consent pada pasien

sebelum menjalani tindakan pembedahan

1.4.2 Memberikan masukan kepada perawat tentang pentingnya melaksanakan peran perawat

untuk memfasilitasi informed consent pada pasien dan keluarga untuk mengambil suatu

keputusan yang tepat sebelum menjalani tindakan pembedahan.

1.4.3 Sebagai saran bagi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta

pelaksanaan informed consent pada pasien pra bedah.