Latar Belakang Masalah2 Joy 2

68
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dierah globalisi ini, membuat sejumlah perusahaan baik perusahaan besar, menengah maupun perusahaan kecil mengalami yang namanya persaingan, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Hal tersebut haruslah menjadi perhatian bagi semua perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu bersaing dimasa sekarang maupun yang akan datang. Oleh sebab itu perusahaan harus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan, salah satunya meningkatkan kualitas produk dengan harga yang terjangkau. Sehingga konsumen pun tertarik dengan apa yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut. Salah satu perusahan yang bergerak di dalam bisnis barang dan produk yaitu perusahaan yang berkembang sampai saat ini adalah PT. Matahari Departemen Store Tbk. Merupakan salah satu 1

description

grd

Transcript of Latar Belakang Masalah2 Joy 2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPerkembangan dierah globalisi ini, membuat sejumlah perusahaan baik perusahaan besar, menengah maupun perusahaan kecil mengalami yang namanya persaingan, baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Hal tersebut haruslah menjadi perhatian bagi semua perusahaan untuk mengetahui apakah perusahaan tersebut mampu bersaing dimasa sekarang maupun yang akan datang. Oleh sebab itu perusahaan harus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan, salah satunya meningkatkan kualitas produk dengan harga yang terjangkau. Sehingga konsumen pun tertarik dengan apa yang di tawarkan oleh perusahaan tersebut. Salah satu perusahan yang bergerak di dalam bisnis barang dan produk yaitu perusahaan yang berkembang sampai saat ini adalah PT. Matahari Departemen Store Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang barang atau produk yang bertempat di Jakarta, Indonesia. Didirikan sebagai sebuah pasar baru, Jakarta 24 oktober 1958, kesuksesan yang berkelanjutan membuatnya berkembang secara cepat, dan matahari saat ini menjadi Departement store terbesar di Indonesia. Pada tahun 2009 PT Matahari Putra Prima Tbk (MMP), pemilik dari Matahari Departement store, mengalikan devisi kepada Matahari department ke Perusahaan infiliasi, PT Pasifik Utama Tbk, kemudian berganti nama PT Matahari Departemen Store Tbk (MATAHARI). Pada umumnya kinerja perusahaan dinilai dari tingkat perolehan laba yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, bertumbuh serta berkembang dalam persaingan usaha yang ketat. Namun, untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perusahaan harus memiliki strategi yang terintegrasi dengan baik dan sesuai dengan karakter perusahaan. Manajemen perusahaan juga dituntut untuk dapat mengelola aktiva atau modalnya secara efektif dan efisien. Perusahaan yang mampu memilih strategi dengan tepat serta mampu mengelolanya akan dapat mempertahankan dan mengungguli persaingan dalam pertumbuhan dan perolehan laba serta mampu meningkatkan kinerja keuangannya dari masa yang sekarang maupun masa yang akan datang.Bagi perusahaan ukuran keberhasilan belum cukup hanya dilihat dari besarnya laba yang diperoleh, tetapi juga dilihat seberapa besar kinerja keuangan perusahaan mampu membayar hutang-hutangnya pada jangka panjang dan jangka pendek. Penilaian suatu perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur kinerjanya melalui laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan tiap tahunnya. Semakin baik nilai suatu perusahaan, maka semakin baik pula kinerja keuangannya. Kinerja keuangan yang baik dapat meningkatkan efesiensi dan efektivitas perusahaan untuk meningkatkan laba setiap tahunnya. Laporan keuangan yang berupa neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas pada suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. (Martono dan Agus Harjito: 2004).Peran laporan keuangan menjadi sangat penting karena memberi pertanggung jawaban bagi investor dalam pembagian deviden; kreditur dalam menilai kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya kepada mereka; pemerintah dalam urusannya dengan pembayaran pajak; dan bahkan masyarakat dan kaum akademisi untuk informasi dan bahan kajian riset yang ada. Sedangkan kinerja keuangan ialah proses pengkajian secara kritis terhadap keuangan perusahaan yang mereviu data, mengukur, meninterprestasi dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. (Jumingan, 2006: 240). Dibawah ini dapat dilihat masalah yang ada yaitu perubahan hutang lancar, kas, pendapatan dan laba setelah pajak yang cukup besar setiap tahunnya memiliki kaitan yang erat dengan kinerja perusahaan, sehingga PT Matahari Departemen Tbk harus lebih memperhatikan kinerja keuangan perusahaan. Penggunaan dan pemanfaatan setiap aset yang baik dan tepat pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dari perusahaan.Kinerja keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk, disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Berikut ini adalah data-data laporan keuangan pada PT. Matahari Departemen Store Tbk. Tahun 2010-2012.Tabel 1.1Rekapitulasi Laporan Keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk.Periode 2010-2012 (dalam Jutaan Rupiah)Keterangan Tahun

201220112010

KasPiutang Persediaan Total Aktiva Lancar Total Aktiva TetapTotal AktivaUtang LancarPendapatanLaba UsahaLaba BersihPenjualan 999.872 57.654 519.601 1.744.220 1.185.532 2.929.752 2.170.205 5.616.932 1.584.351 770.881 5.581.700 918.974 46.274 462.0131.567.335 855.1372.422.4721.708.3054.700.7121.241.301 465.648 4.674.208 999.240 14.078 400.784 1.524.322 720.862 2.245.184 1.451.611 3.316.699 692.916 62.617 3.302.000

(sumber Matahari Departemen Store Tbk)Dari tabel diatas dapat di ketahui bahwa laporan keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk setiap Tahunnya tingkat keuntungan dan kenerja keuangan PT.Matahari Departemen Store belum obtimal dilihat dari tahun 2011 menurunya asset kas, dibandingkan dengan tahun 2010 dan tahun 2012. Oleh karna itu dalam uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut tetang:Analisis Kinerja Keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan pemaparan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:1 Menurunnya asset kas di tahun 2011.2 Kinerja keuangan tiap tahun belum obtimal.3 Adanya ketidak efisien kas yang terlalu besar sehingga tidak menghasilkan keuntungan.

C. Pembatasan MasalahBerdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti membatasi permasalahan hanya pada analisis kinerja keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan rasio profitabilitas pada PT. Matahari Departemen Store Tbk.D. Rumusan Masalah Dari identifikasih masalah dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan bagaimana PT Matahari Departemen Store menggunakan analisis ratio profitabilitas dan likuiditas dalam meningkatkan kinerja perusahaan?.

E. Tujuan PenelitianSetelah rumusan masalah dia atas, maka peneliti ini bertujuan:Untuk mengetahui bagaimana PT Matahari Departemen Store menggunakan analisis ratio profitabilitas dan likuiditas dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

F. Manfaat Penelitian1. Manfaat TeoritisDengan adanya penelitian ini maka hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan di UNIMA terlebih khusus untuk FEKON UNIMA yang dimana dapat berguna untuk penelitian selanjutnya meski dengan objek yang berbeda.

2. Manfaat praktisa. Dapat menjadi patokan atau bahan perbandingan dengan penelitian lainnya sehingga dapat memberikan lebih banyak pengetahuan tentang analisis kinerja keungan berdasarkan laporan keuangan. b. Dapat menjadi informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan.

BAB IIKAJIAN PUSTAKAA. Landasan Teoritis1. Kinerja Keuangan Citra perusahaan dapat dilihat dari bagaimana kinerja perusahaan tersebut mengelola keuangannya. Kinerja keuangan dapat dianalisa melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Menilai kinerja keuangan dari suatu perusahaan berguna untuk manajemen perusahaan tersebut dalam mengambil keputusan manajerial secara tepat. Menurut Jumingan (2006:239) mendefinisikan Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indicator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas.Kinerja adalah hasil dari pemanfaatan secara baik atas sumber daya yang ada dan sekaligus mencerminkan seberapa jauh sebuah keberhasilan tercapai atau hasil kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai atau perusahaan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang memiliki relistis perusahaan dan potensi kinerja akan berlanjut.( digilib unnes, Info Finansial. 2007)Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007;18) pengertian kinerja perusahaan terkait dengan tujuan laporan keuangan, yaitu :Penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investement) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Sedangkan Menurut Sutrisno (2009:53) menjelaskan bahwa Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.2. Laporan KeuanganLaporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat dakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana.(Wikipedia.org) Menurut Standar Akuntansi Keuangan, laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. (Standar Akuntansi Keuangan, 2007)Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan. (Munawir 2002 : 2)Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. (Martono dan Agus Harjito 2004: ) Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil pengolahan pencatatan transaksi-transsaksi selama satu periode akuntansi sehingga dapat digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Menurut Munawir (2002: 13), bentuk laporan keuangan terdiri dari : a. NeracaLaporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x)b. Laporan laba rugiSuatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu.c. Laporan saldo labaMenunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.d. Laporan arus kasMenujukkan arus kas selama periode tertentu.e. Catatan atas laporan keuanganBerisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.

1. Analisis Laporan KeuanganAnalisis laporan keuangan (financial statement analysis) merupakan hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena.( Soemarso 2006:430)Analisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).Ada dua metode analisis yang digunakan oleh setiap analis laporan keuangan (Munawir 2002:36), yaitu analisis horisontal dan analisis vertikal. a. Analisis horisontal Analisis horizontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat sehingga akan diketahui perkembangannya. Metode horisontal ini disebut pula sebagai metode analisis dinamis.b. Analisis vertikal Analisis horizontal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya diketaui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja. Analisis vertikal ini disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena kesimpulan yang dapat diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui perkembangannya. Dalam melakukan analisis laporan keuangan diperlukan adanya suatu ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan dalam analisis laporan keuangan adalah rasio, yaitu merupakan alat yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih data keuangan. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan dapat diinterpretasikan. Rasio merupakan pedoman yang berfaedah dalam mengevaluasi posisi dan operasi keuangan perusahaan dan mengadakan perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun sebelumnya atau perusahaaan-perusahaan lain. Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengetahui apakah telah terjadi penyimpangan dalam melaksanakan aktivitas operasional perusahaan.Jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio neraca (likuiditas dan solvabilitas/Laverage), rasio laba rugi (Profitabilitas) dan rasio neraca aktivitas. Adapun rasio-rasio yang digunakansebagai alat analisis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 2. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas terdiri dari: 1) Current Ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimikinya. Current ratio dapat dihitung dengan rumus: Rasio Lancar = Semakin tinggi nilai current ratio bararti semakin besar kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. 2) Quick Ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Dirumuskan: Rasio cepat = Manfaat yang diperoleh dari perhitungan ini adalah untuk mengukur seberapa baik peruusahaan dapat memenuhi kewajibannya tanpa terlalu tergantung pada persediaannya. 3) Cash ratioCash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Dirumuskan dengan: Rasio Kas = Manfaat yang diperoleh dari perhitungan ini adalah dapat menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya. 3. Rasio Aktivitas Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya, atau dapat pula dikatakan rasio ini digunakan mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya perusahaan. Yang tergolong dalam rasio ini adalah:

1) Receivable Turn Over (Perputaran piutang)Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau beberapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Dihitung dengan rumus: Perputaran Piutang = 2) Inventory Turn Over ( Perputaran persediaan)Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode. Rasio ini juga dapat menunjukkan berapa kali jumlah barang persediaan diganti dalam satu tahun. Dihitung dengan rumus: Perputaran Persediaan = 3) Total asset Turn Over (Perputaran total asset)Mengukur perputaran dari semua asset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Perputaran Total aktiva = 4. Rasio Solvabilitas (Laverage)Rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana yang berasal dari hutang pinjaman. Adapun rasio yang tergolong dalam rasio Laverage adalah : 1) Debt to total asset ( rasio hutang terhadap total aktiva )Merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Dihitung dengan rumus: Rasio hutang terhadap total aktiva = 2) Debt to Equity ( Rasio hutang terhadap ekuitas )Merupakan perbandingan antara hutang lancar dengan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan beberapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Dihitung dengan rumus: Rasio hutang terhadap ekuitas = 5. Rasio ProfitabilitasRasio ini disebut pula sebagai rasio rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.. yang termasuk dalam rasio ini adalah:1) Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Dihitung dengan rumus: Margin Laba Bersih = 2) Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham biasa maupun saham preferen. Dihitung dengan rumus: Pengembalian atas ekuitas = 3) Return on Investment (Pengembalian atas total aktiva)Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Dapat dihitung dengan rumus: Pengembalian atas total aktiva = 6. Rentabilitas EkonomiRentabilitas ekonomis atau sering disebut dengan Earning Power dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rentabilitas ekonomis (RE) ini dihitung dengan membagi laba usaha (EBIT) dengan total aktiva. Rentabilitas Ekonomis dapat dihitung dengan rumus: Rentabilitas Ekonomis (RE) = 7. Analisis TrendTeori Analisis trendSalah Satu teknik dalam penganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah dengan menggunakan metode trend analis. Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam presentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuanganya , apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bakan turun.Secara teoritas, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang di peroleh, serta waktu atau periode dari data-data tersebut di kumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik juga ekstimasi atau peramalan yang di peroleh. Sebaliknya, jika data yang di kumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek.Sumber : http//id.wikipedia.org/wiki/analisis_trenDengan mengunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup penting di analisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk menganalisa dua atau tiga periode laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan mengalami kesulitan.Cara terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut adalah dengan mengunakan angka index, dan semua data lapiran keuangan yang dia analisa dihubungkan dengan angka index, tersebut yang di nyatakan dalam presentase. Dengan menganalisa laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahunakan di ketahui kecedrungan atau arah, atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, apakah menunjukan arah yang tetap, meningkat atau menurun.Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianti (2005:73) mendefinisikan suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan untuk tujuang komperasi, dengan melihat kecendrungan (trend) angka-angka rasio tertentu, dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cendrung naik, turun atau relative konstan. Dari gambaran ini dapat di dekteksi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat di observasi baik buruknya pengelolahan perusahaan.Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasa dinyatakan dalam presentasi tertentu. Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehinga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, atau turun, atau menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam presentasi.Menghitungnya dalam hal ini menggunakan trend dengan metode kuadrat terkecil (Least Sqart).

a = b = Y = a + bx Dimana:X = periode waktuY = bersarnya variabel yang berfruktuasi selama beberapa waktu a = nilai Y apabila X = 0b = besarnya perubahan variabel yang terjadi pada setiapa perubahan setiap perubahan satu unit variabel X.B. Kerangka Berpikir Untuk menilai perkembangan kenerja keuangan PT Matahari Departemen Store Tbk, ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut yang dilihat dalam laporan keuangannya dari tahun ke-tahun. Kenerja keuangan itu sendiri dapat diartikan sebagai salah satu modal perusahaan dalam mengelola sumber daya keuangannya. Selain itu kinerja keuangan juga mencerminkan keberhasilan manajemen perusahaan dalam melaksanakan berbagai kebijakan kebijakan keuangan perusahaan yang terlihat dari laporan keuangannya.Penelitian ini dilakukan untuk meneliti setiap laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas dan profitabilitas, dan menggunakan analisis trend untuk mengukur sejauh mana kondisi keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk untuk tiga periode terakhir 20013-2015 dan factor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.C. HipotesisBerdasarkan kajian teori diatas maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: Jika PT Matahari Departemen Store menggunakan analisis ratio dan likuiditas maka dapat diketahui kenerja perusahaan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya pada pengumpulan data saja tetapi meliputi analisa dan interpretasi data itu. Dipihak lain, peneliti deskriptif berupa penelitian untuk mengetahui satu ungsur dengan ungsur yang lain. Ada 2 ciri metode deskriptif yaitu 1) memusatkan perhatian pada perpecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masa-masa aktual. Dan 2) data yang di kumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian di analisis. (Warnes Kakasnsing, 2008 :30).Data dan informasi yang telah di kumpukan( melalui proses editing) dari penelitian, diolah (tabulasi) secara manual maupun dengan menggunakan alat bantu yaitu (computer). Data yang telah dikumpulkan, disusun dan diolah kemudian di analisis secara kualitatif dan di interprestasikan secara deskriptif.Analisis perkembangan kinerja keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk dilakukan dengan menggunakan analisis ratio dan likuiditas, kemudian digabungkan dengan memakai metode analisis trend untuk mengetahui seberapa besar tingkat kinerja keuangan Perusahan dengan menganalisis laporan keungan perusahaan tersebut.B. Variabel PenelitianMenurut Martono dan Agus Harjito (2008: 53), dalam menilai kinerja keuangan perusahaan , dapat menggunakan rasio untuk mengukurnya. Rasio-rasio tersebut antara lain: 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas terdiri dari: 1) Current Ratio= aktiva lancar dan hutang lancar2) Quick Ratio = aktiva lancar, persediaan dan hutang lancar3) Cash ratio= kas, dan total kewajiban lancar

2. Rasio Profitabilitas Rasio ini disebut pula sebagai rasio rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.. yang termasuk dalam rasio ini adalah:1) Net Profit Margin = laba setelah pajak dan pendapatan bersih2) Return on Equity= laba setelah pajak dan total modal sendiri3) Return on Investment = laba setelah pajak dan total aktiva4) Rentabilitas EkonomiSedangkan untuk meramalakan (forcast) penciptaan laba tahun 2013 hingga 2015, maka digunakan Metode Time Series dengan indikatornya Neraca, Laporan Laba Rugi. C. Populasi dan sampel1. Populasi Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mrempelajarinya atau menjadi objek penelitian. (Kuncoro, 2003 : 103). Berdasarkan definisi diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian adalah laporan keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk 2010-2012.2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil untuk diteliti. Sampel yang di ambil adalah laporan keuangan PT.Matahari departemen store Tbk mulai tahun 2010-2012.D. Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah teknik dokumenter. Teknik dokumenter adalah terknik yang dilakukan untuk memperoleh data penelitian dengan cara mengumpulkan data yang telah tersedia pada objek penelitian yaitu melalui akses media internet untuk bahan-bahan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti pada PT. Matahari Departemen Store Tbk. Selain teknik dokumenter penulis juga melakukan studi kepustakaan, yang merupakan studi yang mempelajari dan mengumpulkan teori para ahli melalui berbagai literatur yang ada.E. Teknik Analisis DataUntuk memecakan masalah penelitian di atas, maka penulis menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis rasio keuangan sebagai berikut.1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas terdiri dari: a. Current Ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimikinya. Current ratio dapat dihitung dengan rumus: Rasio Lancar = Semakin tinggi nilai current ratio bararti semakin besar kemapuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek. b. Quick Ratio Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Dirumuskan: Rasio cepat = Manfaat yang diperoleh dari perhitungan ini adalah untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajibannya tanpa terlalu tergantung pada persediaannya. c. Cash ratioCash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Dirumuskan dengan: Rasio Kas = Manfaat yang diperoleh dari perhitungan ini adalah dapat menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya. 2. Rasio profitabilitasRasio ini disebut pula sebagai rasio rentabilitas, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. yang termasuk dalam rasio ini adalah:

1. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Dihitung dengan rumus: Margin Laba Bersih = 2. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham biasa maupun saham preferen. Dihitung dengan rumus: Pengembalian atas ekuitas = 3. Return on Investment (Pengembalian atas total aktiva)Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Dapat dihitung dengan rumus: Pengembalian atas total aktiva = 3. Rentabilitas Ekonomi Rentabilitas ekonomis atau sering disebut dengan Earning Power dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rentabilitas ekonomis (RE) ini dihitung dengan membagi laba usaha (EBIT) dengan total aktiva. Rentabilitas Ekonomis dapat dihitung dengan rumus: Rentabilitas Ekonomis (RE) =

4. Analisis trend (least aquare method)Menghitungnya dalam hal ini menugunakan trend dengan metode kuadrat terkecil (Least Sqart).a = b = Y = a + bx Dimana:X = periode waktuY = bersarnya variable yang berfruktuasi selama beberapa waktu a = nilai Y apabila X = 0b = besarnya perubahan variabel yang terjadi pada setiap perubahan satu unit variabel X.F. Waktu dan Tempat Penelitian1. Tempat penelitianKegiatan ini di lakukan pada PT. MATAHARI DEPARTEMEN STORE Tbk. Melalui akses internet PT Matahari Departemen Store Tbk.2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan selama 3 bulan setelah proposal ini di seminarkan dan disetujui.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Singkat Objek Penelitian1. Sejarah PT. Matahari Departemen Storeperusahaan yang berkembang sampai saat ini adalah PT. Matahari Departemen Store Tbk. Merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Barang atau produk yang bertempat di Jakarta, Indonesia. Didirikan sebagai sebuah pasar baru, Jakarta 24 oktober 1958, kesuksesan yang berkelanjutan membuatnya berkembang secara cepat, dan Matahari saat ini menjadi Departement store terbesar di Indonesia. Pada tahun 2009 PT Matahari Putra Prima Tbk (MMP), pemilik dari Matahari Departement store, mengalikan devisi kepada Matahari department ke Perusahaan infiliasi, PT Pasifik Utama Tbk, kemudian berganti nama PT Matahari Departemen Store Tbk (MATAHARI).Perusahan dan anak perusahaan mengusahakan (i) jaringan toko serba ada yang menyediakan bebagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan, dan kebutuhan sehari-hari, dan (ii) pusat hiburan keluarga yang di kenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroprasi komersial pada tahun 1986.Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di menara Matahari Lippo Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci Tangerang, Jawa Barat.Pada tanggal 31 desember 2009, perusahan PT. Matahari Super Ekonomi dan PT Matahari Departement Store Tbk mengoprasikan toko di 101 lokasi, sedangkan PT. Matahari Graha Fantasi mengoprasikan 72 gerai permanen dan 41 non- gerai permanen pusat hiburan keluarga, PT. Times Indonesia mengoprasikan 16 gerai, PT Prima Gerbang bersada mengoprasikan 1 mal, dan PT. Prima Citra Lestari mengoprasikan 9 restoran dan outlet. Semua toko, pusat keluarga, mal dan restoran berlokasi di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia.2. Gambaran Umum PT. Matahari Departemen StoreDewan Komisaris PT. Matahari Departemen Store Tbk. Adalah sebagai berikut:Presiden Komisaris: John Bellis (independen)Komisaris: Jonathan L. Parapak Komisaris: Roy KuanKomisaris: Allen Han Jing ChoungKomisaris: Rene Mang Wing Ming Komisaris: Hendri Jani LiandoDewan Dereksi PT. Matahari Departen Store Tbk. Adalah sebagai berikut:Presiden Direktur: Bunyamin J. MailooiWakil Presiden Direktur : William Travis SaucerDirektur : Sigit Prasetya Direktur : Wai Hoong Fock Direktur : Joo Suk KimDirektur : R. Soeparmadi

Tabel 4.1 Data yang di ambil dari laporan keuangan PT. Matahari Departemen Store Tbk.Periode 2010-2012 (dalam bentuk Jutaan Rupiah)

KeteranganTahun

20122011 2010

KasPiutang Persediaan Total Aktiva Lancar Total Aktiva TetapTotal AktivaUtang LncarPendapatanLaba UsahaLaba BersihPenjualan Modal Sendiri 999.872 57.654 519.601 1.744.220 1.185.532 2.929.752 2.170.205 5.616.932 1.584.351 770.881 5.581.700 3.912. 374 918.974 46.274 462.0131.567.335 855.1372.422.4721.708.3054.700.7121.241.301 465.648 4.674.208 3.911.603 999.240 14.078 400.784 1.524.322 720.862 2.245.184 1.451.611 3.316.699 692.916 62.617 3.302.000 3.911.140

B. Analisis Data1. Rasio liquditasa. Curren Ratio (rasio lancar): Rasio Lancar = Current Ratio 2010 = = 1.05 atau 105% Current Ratio 2011 = = 0.91 atau 91% Current Ratio 2012 = = 0.83 atau 83% Rasio ini menunjukkan bagaimana kemampuan perusahaan untuk membayar hutang yang harus segera dibayar dengan menggunakan aktiva lancarnya. Pada tahun 2010 rasio lancar menunjukan angka :1,05 artinya 1, setiap Rp 1,- utang lancar di jamin dengan Rp 1.05 atau 105% aktiva lancar. Pada tahun 2011 rasio ini menunjukan angka : 0.91 artinya 1, setiap Rp 1,- utang lancar di jamin dengan Rp 0.91 atau 91 % aktiva lancar.Pada tahun 2012 rasio lancar menunjukan angka : 0,83 artinya 1, setiap Rp 1,- utang lancar di jamin dengan Rp 0.83 atau 83 % aktiva lancar. b. Quick Ratio (rasio cepat):Rasio cepat = Quick Ratio 2010 = = 0.77 atau 77% Quick Ratio 2011 = = 0.64 atau 64% Quick Ratio 2012 = = 0.56 atau 56 %Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya dengan aktiva lancar selain atau dikurangi dengan persediaan.Tahun 2010, Quick Ratio menunjukkan angka 0.77 atau 77%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 0.77 atau 77% aktiva lancar selain persediaan.Tahun 2011, Quick Ratio menunjukkan angka 0.64 atau 64%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 0.64 atau 64% aktiva lancar selain persediaan.Tahun 2012, Quick Ratio menunjukkan angka 0.56 atau 56%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 0.56 atau 56% aktiva lancar selain persediaan.c. Cash ratio (rasio kas)Rasio Kas = Cash Ratio 2010 = = 0.68 atau 68% Cash Ratio 2011 = = 0.53 atau 53% Cash Ratio 2012 = = 0.46 atau 46%Rasio ini menunjukkan sejauh mana perusahaan dapat menjamin total hutang lancarnya dengan kas yang dimiliki oleh perusahaan itu.Pada Tahun 2010, cash ratio menunjukkan angka 0.68 atau 68% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 0.68 atau 68% kas.Pada Tahun 2011, cash ratio menunjukkan angka 0.53 atau 53% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 0.53 atau 53% kas.Pada Tahun 2006, cash ratio menunjukkan angka 0.46 atau 46% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 0.46 atau 46% kas.2. Rasio Profitabilitasa. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih): NPM = - NPM 2010 = = 0.01 atau 1%- NPM 2011 = = 0.09 atau 9%- NPM 2012 = = 0.13 atau 13%.Pada Tahun 2010, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.01 atau 1% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.01 atau 1%.Pada Tahun 2011, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.09 atau 9% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.09 atau 9%.Pada Tahun 2012, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.13 atau 13% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.13 atau 13%.b. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas) ROE = ROE 2010 = = 0.01 atau 1% ROE 2011 = = 0.11 atau 11% ROE 2012 = = 0.19 atau 19%Return on Equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham biasa maupun saham preferen.Pada Tahun 2010, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.01 atau 1% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.01 atau 1%.Pada Tahun 2011, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.11 atau 11% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.11 atau 11%.Pada Tahun 2012, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.19 atau 19% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.19 atau 19%.c. Return on Investment (Pengembalian atas total aktiva) ROI = ROI 2010 = = 0.02 atau 2% ROI 2011 = = 0.19 atau 19% ROI 2012 = = 0.26 atau 26%Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Pada tahun 2010, Return on Investment menunjukkan angka 0.02 atau 2% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.02 atau 2%.Pada tahun 2011, Return on Investment menunjukkan angka 019 atau 19% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.19 atau 19%.Pada tahun 2012, Return on Investment menunjukkan angka 0.26 atau 26% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.26 atau 26%.3. Rentabilitas Ekonomi (RE)RE = RE 2010 = = 0.30 atau 30% RE 2011 = = 0.51 atau 51% RE 2012 = = 0.54 atau 54%Rentabilitas Ekonomis dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Dengan kata lain, Rentabilitas Ekonomi merupakan kemampuan dari setiap Rp 1 modal yang dinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor baik bagi para pemegang saham maupun obligator. Pada tahun 2010, Rentabilitas Ekonomi menunjukkan angka sebesar 0.30 atau 30% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 0.30 atau 30%. Pada tahun 2011, Rentabilitas Ekonomi menunjukkan angka sebesar 0.51 atau 51% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat smenghasilkan laba sebesar Rp 0.51 atau 51%. Pada tahun 2012, Rentabilitas Ekonomi menunjukkan angka sebesar 0.54 atau 54% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 0.54 atau 54%.

Tabel 4.2 Hasil analisis rasio keuanganHasil Analisis Rasio KeuanganRASIOTahun

201020112012

Likuiditas

1. Current Ratio 1.05 0.910.83

2. Quick Ratio 0.77 0.64 0.56

3. Cash Ratio 0.68 0.83 0.46

Profitabilitas

1. NPM 0.01 0.09 0.13

2. ROE 0.01 0.11 0.13

3. ROI 0.02 0.19 0.26

4. RE 0.30 0.51 0.54

4. Analisis Time SeriesTabel 4.3Perhitungan Tren Garis lurus dengan metode kuadrat terkecilCurrent ratio (rasio lancar)Tahun YXx2XY

20101.05-111.05

20110.91000

20120.83110.83

2.79021.88

a = = = 0.83b = = = 0.94Y = a + bxY = 0.83 + 0.94 (3) = 0.83 + 2.94 = 3.32 (2013) Jadi untuk tahun 2013 rasio lancar menunjukkan angka 3.32 artinya 1, setiap Rp 1, utang lancar di jamin dengan 3.32 atau 332% utang lancar.Y = a + bxY = 0.83 + 0.94 (4) = 0.83 + 3.76 = 4.59 (2014) Jadi untuk tahun 2014 rasio lancar menunjukkan angka 4.59 atau 459% yang artinya rasio lancar menujukan kenaikan dari Tahun 2013.Y = a + bxY = 0.83 + 0.94 (5) = 0.83 + 4.70 = 5.53 (2015) Jadi untuk tahun 2015 rasio lancar menunjukkan angka 5.53 atau 553% yang artinya rasio lancar menujukan kenaikan dari Tahun 2014.

Table 4.4 Quick Ratio (rasio cepat)TahunYXx2XY

20100.77-110.77

20110.64000

20120.56110.56

1.97021.33

a = = = 0.65

b = = = 0.66Y = a + bxY = 0.65 + 0.66 (3) = 0.65 + 1.98 = 2.63 (2013) Tahun 2013, Quick Ratio menunjukkan angka 2.63 atau 263%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 2.63 atau 263% aktiva lancar selain persediaan. Y = a + bxY = 0.65 + 0.66 (4) = 0.65 + 2.64 = 3.29 (2014) Tahun 2014, Quick Ratio menunjukkan angka 3.95 atau 395%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 3.95 atau 395% aktiva lancar selain persediaan.Y = a + bxY = 0.65 + 0.66 (5) = 0.65 + 3.30 = 3.95 (2015) Tahun 2015, Quick Ratio menunjukkan angka 3.95 atau 395%. Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar perusahaan ditanggung oleh Rp 3.95 atau 395% aktiva lancar selain persediaan.Table 4.5Cash Ratio (rasio kas)TahunYXx2XY

20100.68-110.68

20110.83000

20120.46110.46

1.97021.14

a = = = 0.65

b = = = 0.57Y = a + bxY = 0.65 + 0.57 (3) = 0.65 + 1.71 = 2.36 (2013) Pada Tahun 2013, cash ratio menunjukkan angka 2.36 atau 236% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 2.36 atau 236% kas.Y = a + bxY = 0.65 + 0.57 (4) = 0.65 + 2.28 = 2.93 (2014) Pada Tahun 2014, cash ratio menunjukkan angka 2.93 atau 293% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 2.93 atau 293% kas.Y = a + bxY = 0.65 + 0.57 (5) = 0.65 + 2.85 = 3.50 (2015) Pada Tahun 2015, cash ratio menunjukkan angka 3.50 atau 350% yang mempunyai arti setiap Rp 1 total hutang lancar dijamin oleh Rp 3.50 atau 350% kas.Table 4.6Net Profit Margin (margin laba bersih)TahunYXx2XY

20100.01-110.01

20110.09000

20120.13110.13

0.23020.14

a = = = 0.07

b = = = 0.07Y = a + bxY = 0.07 + 0.07 (3) = 0.07 + 0.21 = 0.28 (2013) Pada Tahun 2013, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.28 atau 28% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.28 atau 28%.Y = a + bxY = 0.07 + 0.07 (4) = 0.07 + 0.28 = 0.35 (2014) Pada Tahun 2014, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.35 atau 35% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.35 atau 35%.Y = a + bxY = 0.07 + 0.07 (5) = 0.07 + 0.35 = 0.42 (2015)Pada Tahun 2015, Net Profit Margin menunjukkan nilai sebesar 0.42 atau 42% yang mempunyai arti setiap Rp 1 pendapatan dapat menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 0.42 atau 42%.Table 4.7Return On Equity (pengembalian atas equitas)TahunYXx2XY

20100.01-110.01

20110.11000

20120.19110.19

0.31020.20

a = = = 0.10b = = = 0.10Y = a + bxY = 0.10 + 0.10 (3) = 0.10 + 0.30 = 0.40 (2013) Pada Tahun 2013, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.40 atau 40% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.40 atau 40%.Y = a + bxY = 0.10 + 0.10 (4) = 0.10 + 0.40 = 0.50 (2014) Pada Tahun 2014, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.50 atau 50% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.50 atau 50%.Y = a + bxY = 0.10 + 0.10 (5) = 0.10 + 0.50 = 0.60 (2015) Pada Tahun 2015, Return on Equity menunjukkan nilai sebesar 0.60 atau 60% yang mempunyai arti jumlah dari keuntungan bersih yang menjadi milik dari ekuitas pemegang saham untuk setiap rupiah dari modalnya adalah sebesar 0.60 atau 60%.Table 4.8Return on Investmen (pengembalian atas total aktiva.)TahunYXx2XY

20100.02-110.02

20110.19000

20120.26110.26

0.47020.28

a = = = 0.15b = = = 0.14Y = a + bxY = 0.15 + 0.14 (3) = 0.15 + 0.42 = 0.57 (2013) Pada tahun 2013, Return on Investment menunjukkan angka 0.57 atau 57% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.57 atau 57%.Y = a + bxY = 0.15 + 0.14 (4) = 0.15 + 0.56 = 0.71 (2014) Pada tahun 2014, Return on Investment menunjukkan angka 0.71 atau 71% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.71 atau 71%.Y = a + bxY = 0.15 + 0.14 (5) = 0.15 + 0.70 = 0.85 (2015) Pada tahun 2013, Return on Investment menunjukkan angka 0.85 atau 85% yang berarti kemampuan dari setiap modal yang diinvestasikan pada aktiva mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebesar 0.85 atau 85%.Table 4.9Rentabilitas ekonomi (RE)TahunYXx2XY

20100.30-110.30

20110.51000

20120.54110.54

1.35020.84

a = = = 0.45b = = = 0.42Y = a + bxY = 0.45 + 0.42 (3) = 0.45 + 1.26 = 1.71 (2013) Pada tahun 2013, Rentabilitas Ekonomis menunjukkan angka sebesar 1.71 atau 171% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 1.71 atau 171%. Y = a + bxY = 0.45 + 0.42 (4) = 0.45 + 1.68 = 2.13 (2014) Pada tahun 2014, Rentabilitas Ekonomis menunjukkan angka sebesar 2.13 atau 213% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 2.13 atau 213%. Y = a + bxY = 0.45 + 0.42 (5) = 0.45 + 2.10 = 2.55 (2015) Pada tahun 2015, Rentabilitas Ekonomis menunjukkan angka sebesar 2.55 atau 255% yang artinya setiap rupiah aktiva yang diinvestasikan dapat menghasilkan laba sebesar Rp 2.55 atau 255%. C. PembahasanRasio yang digunakan dalam analisis laporan keuangan ini adalah rasio likuiditas yang terbagi atas Curren ratio, Quick ratio, Cash ratio, dan profitabilitas terbagi atas NPM, ROE, ROI, dan RE dimana rasio-rasio ini akan menunjukan seberapa besar kemampuan kenerja keuangan perusahaan PT. Matahari Departemen Store kedepan. Berdasarkan hasil analisis data dapat dilihat bahwa curren ratio pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 332% dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya 105% ini disebabkan karna aktiva lancar seimbang dengan hutang lancar yang mencapai lebih dari 100%, pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 459% dibanding dengan tahun 2011 yang hanya berkisaran 91% sedangkan pada tahun 2015 curren ratio mengalami kenaikan sebesar 553% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya berkisaran 83%.Berdasarkan hasil analisis data dapat di lihat bahwa quick ratio pada tahun 2013 perusahaan mampu menutupi utang jangka pendeknya sebesar 263% dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya berkisaran 77% dan untuk tahun 2014 mengalami kenaikan 329% dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya berkisaran 64% sedangkan pada tahun 2015 kedepan mengalami kenaikan sebesar 395% dibandingkan dengan tahun 2012 yang berkisaran 56%.Berdasarkan hasil analis data dilihat bahwa porsi cash ratio pada tahun 2013 yaitu 2.36 yang artinya setiap Rp 1.00. total utang di jamin dengan 236% di bandingkan dengan tahun 2010 yang hanya berkisaran 68% pada tahun 2014 yaitu 2.93 yang artinya setiap Rp 1.00. total utang dijamin dengan 293% dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya berkisaran 83% sedangkan pada tahun 2015 yaitu 3.50 yang artinya setiap Rp 1.00. total utang dijamin 350% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya berkisaran 46%.Net Profit Margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan bersih. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 28% dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya berkisaran 1% ditahun 2014 meningkat menjadi 35% dibandingkan dengan 2011 yang hanya mencapai 9% sedangkan pada tahun 2015 Net Profit Margin meningkat menjadi 42% dibandingkan dengan 2012 yang hanya 13%.Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham biasa maupun saham preferen. Pada tahun 2013 ROE meningkat menjadi 40% dibandingkan dengan 2010 yang hanya 1% pada tahun 2014 meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2011 yang berkisaran 11% sedangkan di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 60% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya berkisaran 19%.Return on Investment (ROI) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Pada tahun 2013 meningkat sebesar 57% dibandingkan dengan 2010 yang hanya 2% kemudian pada tahun 2014 ROI meningkat menjadi 71% di bandingkan tahun 2011 yang hanya 19% sedangkan pada tahun 2015 ROI mengalami peningkatan sebesar 85% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya 26%.Rentabilitas Ekonomis dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Dengan kata lain, Rentabilitas Ekonomis merupakan kemampuan dari setiap Rp 1 modal yang dinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor baik bagi para pemegang saham maupun obligator. Pada tahun 2013 RE mengalami kenaikan 171% dibandingkan dengan tahun 2010 yang hanya 30% pada tahun 2014 RE meningkat menjadi 213% dibandingkan dengan 2011 yang hanya 51% dan ditahun 2015 RE mengalami peningkatan sebesar 255% dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya mencapai 54%.

BAB VKESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanDari hasil analisis dan pembahasan yang telah di lakukan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan:1. kinerja keuangan PT. Matahari Departemen Store dapat diketahui dengan menggunakan analisis ratio dan likuiditas sehingga pihak investor dapat mengetahui tentang posisi kinerja keuangan perusahaan.2. Kondisi keuangan PT. Matahari departemen store mampu mempertahankan kinerja keuangannya dengan baik3. Setelah digunakan analisis ratio dan likuiditas kemudian diramalkan dengan menggunakan analisis trend maka kenerja perusahaan PT. Matahari departemen store mengalami peningkatan disetiap tahunya, ini disebabkan karna kinerja keuangan perusahaan mampu menjalankan kinerjanya dengan baik. Dilihat dari rasio Likuiditas terdiri dari: ( Curren Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio) Dan rasio Profitabilitas terdiri dari: ( NPM, ROE, ROI,dan RE).B. Saran1. PT. Matahari Departen Store Tbk. tetap menggunakan strategi bisnisnya dan terus meningkatkan inovasi strategi bisnisnya untuk tetap mempertahankan kinerja keuangan yang baik.2. Perusahaan harus tetap menjaga kinerjanya selama ini dalam menghasilkan laba terutama kinerja keuanganya di masa yang akan datang.3. Perusahaan harus mengoptimalkan dan menjaga citra perusahaanya.DAFTAR PUSTAKA

Hanafi Mamduh. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta.Husnan Suad. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP YKPN: Yogyakarta.Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Prenada Media Group: Jakarta.Martono Agus Harjito. 2010. Manajemen Keuangan. Penerbit Ekonisia: Yogyakarta.Munawir. S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Liberty: Yogyakarta.Sawir. A. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. PT Gramedia: Jakarta.Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. per 1 September 2007. Jakarta: Salemba Empat.

Suharyadi dan Purwanto. 2003. Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Soemarso. S.R. 2006. Akuntansi Suatu Pengantar buku 2. Edisi. ed.5. Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Van Horne. James. 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/analisis-trend-materi-x-pengertian-dan.html.http://id.wikipedia.org/wiki/analisis tren diakses tanggal 3 juni JAM 2013 15:30http://laporan keuangan matahari departemen store tbk.http://profil matahari departemen store.

45