Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan...

37

Transcript of Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan...

Page 1: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara
Page 2: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Latar Belakang

• 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang menjadi faktor utama pendorong terjadinya kegiatan transportasi laut di Indonesia.

• Tingginya kasus kecelakaan laut di Indonesia saat ini yang salah satu penyebab utamanya adalah karena faktor alam.

• Cuaca maritim sangat menentukan kelayakan pelayaran • Turut serta mendukung Peraturan Pemerintah yang tercantum

dalam PP no 5 th 2010 dimana Kenavigasian diselenggarakan menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran dalam penyelenggaraan kenavigasian..

Page 3: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Permasalahan

• Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu simulator yang mampu memberikan informasi dan prediksi cuaca maritim dengan metode logika fuzzy untuk untuk kelayakan pelayaran studi kasus : jalur Surabaya – Banjarmasin.

Page 4: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Tujuan

• Tujuan penelitian dalam Tugas Akhir ini menghasilkan suatu simulator yang mampu memberikan informasi dan prediksi cuaca maritim dengan metode logika fuzzy untuk untuk kelayakan pelayaran studi kasus: jalur Surabaya – Banjarmasin.

Page 5: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Batasan Masalah

• Variabel cuaca yang digunakan dalam pemodelan ini yaitu kecepatan angin (knot), ketinggian gelombang laut (m) dan kecepatan arus laut (m/s)

• Cuaca maritim yang diprediksi adalah kecepatan angin, ketinggian gelombang laut, kecepatan arus laut dan badai.

• Kelayakan pelayaran terhadap kapal didasarkan pada aturan dari Kesyahbandaran.

• Model sistem peramalan bedasarkan logika fuzzy. • Perancangan disimulasikan dengan matlab versi 7.8

Page 6: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Tinjauan Pustaka

No Peneliti Judul Tahun Metode Hasil Kegunaan 1 Arifin, Syamsul Sistem Logika Fuzzy sebagai Peramal

Cuaca di Indonesia, studi kasus : Kota Surabaya

2009 Fuzzy Clustering

Accuracy 69%. Cuaca di Surabaya

2 Ilham Yorinda Perancangan Sistem Prediksi Cuaca Berbasis Logika Fuzzy untuk Kebutuhan Penerbangan di Bandara Juanda – Surabaya

2010 Logika Fuzzy Akurasi prediksi curah hujan 74.79% kec. Angin 50.41%, jarak pandang 85.43% dan angin buritan 78.67%. Akurasi kelayakan untuk jarak pandang adalah98.31 & untuk angin buritan adalahi 78.67%.

Penerbangan

3 Prita M Prediksi Cuaca Menggunakan Logika Fuzzy untuk Kelayakan Pelayaran di Tanjung Perak Surabaya

2010 Logika Fuzzy Akurasi ketinggian gelombang 64,50% dan kecepatan arus laut 92,88%

Maritim 4 Jabar Al Hakim Perancangan Prediktor Cuaca Maritim

untuk Meningkatkan Jangkauan Ramalan Studi Kasus: Jalur Surabaya-Banjarmasin

2010 Logika Fuzzy Keakuratan rata-rata untuk kec. Arus adalah 71,28 % dan untuk tinggi gelombang adalah 80,26 %

Maritim

5 Riki Jaya Perancangan Prediktor Cuaca Maritim Berbasis ANFIS untuk Meningkatkan Jangkauan Ramalan Studi Kasus: Jalur Surabaya-Banjarmasin

2010 ANFIS RMSE validasi kec. Arus adalah 0.33140 cm/s dan untuk tinggi gelombang adalah 0.855033 cm/s

Maritim

Page 7: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Titik pengamatan

Pengambilan data dilakukan di tiga titik pengamatan yaitu wilayah pelayaran Surabaya-Banjarmasin

• Perairan Surabaya

(6.874824oS-112.747800oE)

• Laut Jawa

(4,648136oS-113,908806oE)

• Perairan Banjarmasin

(3.540425oS-114.484300 oE)

Page 8: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

BMKG

Page 9: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Flowchart Penelitian

Mulai

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan Data serta Pengamatan

Pengujian Software

Merancang Software Prediksi Cuaca

Ketepatan Prediksi

Analisa Hasil

Validasi Parameter Logika Fuzzy

Pembuatan Model Simulator untuk Kelayakan Pelayaran

Kesesuaian Kepakaran

Analisa Hasil dan Pembuatan Laporan

Ya

Ya

Selesai

Tidak

Tidak

Page 10: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Variabel Cuaca Maritim

Kecepatan Angin

Tinggi Gelombang

Kecepatan Arus

Page 11: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Kecepatan Angin

• Wind Speed diukur dengan alat Anemometer.

Data utama:

• Speed (Kecepatan), dinyatakan dalam knot, mph atau m/s

• Direction (Arah), dinyatakan sebagai “Arah Kedatangan”

• Contoh: Jika arah angin menuju barat (W), maka wind direction adalah E (timur)

Page 12: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Kecepatan Arus

•Arus laut diukur dengan alat Sea-Current-Meter. Data utama:

–Current (kecepatan arus), dinyatakan dalam knot atau cm/s

–Direction (arah), dinyatakan sebagai “Arah Yang Dituju” Awas … beda dengan wind / wave

Contoh: Jika arah arus adalah “W”, maka arus adalah menuju ke “W (Barat)”

–Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut.

Secara sederhana arus permukaan juga dapat diukur dengan menghitung kecepatan gerak suatu benda terapung di sekitar platform atau kapal yang diam

Page 13: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Ketinggian Gelombang

•Gelombang (Swell) umumnya dijadikan sebagai kriteria cuaca. Contohnya pada operasi pengangkatan, transportasi air, kapal merapat ke fasilitas, operasi helicopter, konstruksi atau maintenance pekerjaan marine, dll.

•Swell & Wind Wave dapat diukur dengan alat Wave Gauge

•Periode Swell (T) – Adalah waktu yang diperlukan satu gelombang untuk bergerak mencapai lokasi satu geleombang di depannya. Lihat gambar

•Direction (Arah) dinyatakan sebagai “Arah Kedatangan” dari daerah pembentukan. Wave direction “E” berarti arah gelombang datang dari arah E (timur).

Page 14: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Prediksi Kec. Arus

Kec. Angin

Kec. Arus Aktual

Kec. Arus Sebelumnya

Page 15: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara
Page 16: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara
Page 17: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Clustering F C means

• Contoh gelombang perairan laut jawa

Smooth Moderate

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 80000.65

0.7

0.75

0.8

0.85

0.9

0.95

1Fuzzy Clustering Ketinggian Gelombang (m)

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70001.25

1.3

1.35

1.4

1.45

1.5

1.55

1.6

1.65Fuzzy Clustering Ketinggian Gelombang (m)

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

Page 18: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

FCM Nilai maks-min

• 1. Glassy min 0.0 - max 0.34

• 2. Rippled min 0.375- max 0.64

• 3. Smooth min 0.65 - max 0.95

• 4. Slight min 0.96 - max 1.24

• 5. Moderate min 1.25 - max 1.56

• 6. Rough min 1.57 - max 1.96

• 7. Very Rough min 1.97 - max 3.42

Rough

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 40001.55

1.6

1.65

1.7

1.75

1.8

1.85

1.9

1.95

2Fuzzy Clustering Ketinggian Gelombang (m)

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

Page 19: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Center & standart deviasi No Variabel Standar Deviasi Fungsi Keanggotaan Titik Tengah

[1] [2] [3] [4] [5]

1 Kecepatan Angin (knot) 5,1205 CA (Calm) 2,618

5,1205 LA (Light air) 5,6404

5,1205 LB (Light breeze) 8,5826

5,1205 GB (Gentle breeze) 11,399

5,1205 MB (Moderate breeze) 14,0824

5,1205 FB (Fresh breeze) 16,7139

5,1205 SB (Strong breeze) 20,0712

2 Ketinggian Gelombang

(H(t))(m)

0.5497 CG (Glassy) 0,1941

0.5497 CR (Rippled)) 0,4882

0.5497 SW (Wavelets) 0,8052

0.5497 SL (Slight) 1,0958

0.5497 MO (Moderate) 1,393

0.5497 RO (Rough) 1,7374

0.5497 VRO (Very Rough) 2,2027

Page 20: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Lanjutan [1] [2] [3] [4] [5]

3 Ketinggian Gelombang

Sebelumnya (H(t-1))(m)

0.5497 CG (Glassy) 0,1941

0.5497 CR (Rippled) 0,4882

0.5497 SW (Wavelets) 0,8052

0.5497 SL (Slight) 1,0958

0.5497 MO (Moderate) 1,393

0.5497 RO (Rough) 1,7374

0.5497 VR (Very Rough) 2,2027

4 Kecepatan Arus Laut (Cu(t))

(m/s) 12.0916 VS (Very Slow) 2,4385

12.0916 SW (Slow) 7,192

12.0916 SM (Smooth) 13,3592

12.0916 SL(Slight) 19,8212

12.0916 AV (Average) 27,5805

12.0916 FS (Fast) 40,3493

12.0916 VF (Very Fast) 62,174

5 Kecepatan Arus Laut

Sebelumnya (Cu(t-1)) (m/s) 12.0916 VS (Very Slow) 2,4385

12.0916 SW (Slow) 7,192

12.0916 SM (Smooth) 13,3592

12.0916 SL(Slight) 19,8212

12.0916 AV (Average) 27,5805

12.0916 FS (Fast) 40,3493

12.0916 VF (Very Fast) 62,174

Page 21: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

FIS Editor

• Prediksi Kec.Arus ex: banjarmasin

FIS Design dari prediksi kecepatan arus di Banjarmasin

Page 22: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Membership Function

Membership function dari kecepatan angin Membership function dari kec. Arus Cu(t)

Page 23: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Membership Function

Membership function dari kec.arus sebelumnya Cu(t-1) Membership function dari kec.arus Cu(t+1)

Page 24: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Rule Base

Rule base kecepatan arus di perairan Banjarmasin

Rule base ketinggian gelombang di perairan Banjarmasin

Page 25: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Surface Viewer

surface viewer pada kec. Arus di perairan banjarmasin

surface viewer pada ketinggian gelombang di

perairan banjarmasin

Page 26: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Validasi Kecepatan Arus

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Data Kecepatan Arus Perairan Surabaya

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Data Kecepatan Arus Laut Jawa

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

5

10

15

20

25Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Kecepata

n A

rus (

cm

/s)

Prediksi

Validasi

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

10

20

30

40

50

60

70

80

90Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Kecepata

n A

rus (

cm

/s)

Prediksi

Validasi

Page 27: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Lanjutan

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Kecepatan Arus Perairan Banjarmasin

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

10

20

30

40

50

60

70

80Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Kecepata

n A

rus (

cm

/s)

Prediksi

Validasi

No Titik

pengamatan

Jumlah

data

validasi

Jumlah data

yang

memiliki

kesamaan

fungsi

keanggotaan

Prosentase

Keakuratan

1

Perairan

Surabaya 6552 5735 87,53%

2 Laut Jawa 6552 5589 85,30%

3

Perairan

Banjarmasin 6552 5721 87,32%

Page 28: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Validasi Ketinggian Gelombang

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Ketinggian Gelombang Perairan Surabaya

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Ketinggian Gelombang Perairan Laut Jawa

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

Prediksi

Validasi

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

Prediksi

Validasi

Page 29: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Lanjutan

Perbandingan Hasil dan Prediksi Ketinggian Gelombang Perairan Banjarmasin

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Banyak Data

Ketinggia

n G

elo

mbang (

m)

Prediksi

Validasi

No Titik

pengamatan

Jumlah

data

validasi

Jumlah data

yang

memiliki

kesamaan

fungsi

keanggotaan

Prosentase

Keakuratan

1

Perairan

Surabaya 6552 5429 82,86%

2 Laut Jawa 6552 5347 81,61%

3

Perairan

Banjarmasin 6552 5982 91,30%

Page 30: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Validasi Kecepatan Angin

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Kecepatan Angin pada Perairan Surabaya

Perbandingan Hasil Prediksi dan Aktual Kecepatan Angin pada Perairan Laut Jawa

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

2

4

6

8

10

12

14

16Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Data ke-

Kecepata

n A

ngin

(knot)

Prediksi

Validasi

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

5

10

15

20

25

30Validasi data bulan Januari 2011-Maret 2011

Data ke-

Kecepata

n A

ngin

(knot)

Prediksi

Validasi

Page 31: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Lanjutan

Perbandingan Hasil dan Prediksi Kecepatan Angin pada Perairan Banjarmasin

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 70000

2

4

6

8

10

12Validasi data bulan Januari 2010-September 2010

Data ke-

Kecepata

n A

ngin

(knot)

Prediksi

Validasi

N

o

Titik

pengamatan

Jumlah data

validasi

Jumlah data

yang

memiliki

kesamaan

fungsi

keanggotaa

n

Prosentase

Keakurata

n

1

Perairan

Surabaya 6552 5107 77,94%

2 Laut Jawa 6552 5774 88,13%

3

Perairan

Banjarmasi

n 6552 5117 79,01%

Page 32: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Kelayakan Pelayaran

No.

GT

Kapal

Ketinggian Gelombang

Maksimal

1 Semua 0,5 m

2 >7 1 m

3 >175 1,5 m

4 >500 3 m

5 >5.000 4 m

6 >10.000 5 m

Aturan yang digunakan oleh Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk menentukan kelayakan pelayaran

Page 33: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Simulator Kelayakan Pelayaran

Page 34: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Validasi Hasil Kelayakan Tempat GT Kapal Jumlah Waktu Layak Berlayar Jumalah

Kesamaan

Kelayakan

Akurasi (%)

Data BMKG Data Pemodelan

Surabaya Semua GT 6518 6515 6549 99,95

GT >7 34 37

GT >175 0 0

GT >500 0 0

GT>5000

GT>10000

0

0

0

0

Laut Jawa Semua GT 2634 2641 5853 89,33

GT >7 2458 2480

GT >175 1173 1198

GT >500 284 233

GT>5000

GT>10000

3

0

0

0

Banjarmasin Semua GT 3484 3355 6214 94,84

GT >7 2627 2728

GT >175 360 377

GT >500 81 92

GT>5000

GT>10000

0

0

0

0

Page 35: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Kesimpulan

Pada hasil pengujian Ketinggian Gelombang dari data validasi sebanyak 6552 data di Surabaya 5429 data saa dengan keakuratan sebesar 82,86 %. di Laut Jawa sebanyak 5347data dengan keakuratan sebesar 81.61%. di Perairan Banjarmasin didapatkan keakuratan 91,30% % dengan kesamaan 5982 data.

Telah dilakukan pemodelan logika fuzzy tipe sugeno untuk memprediksi kecepatan arus, ketinggian gelombang dan kecepatan angin untuk menentukan kelayakan pelayaran pada jalur Surabaya-Banjarmasin.

Pada hasil pengujian Kecepatan Arus dari data validasi sebanyak 6552 data di Surabaya 5735 data sama dengan keakuratan sebesar 87,53%. di Laut Jawa sebanyak 5589 data dengan keakuratan sebesar 85,30%. di Perairan Banjarmasin didapatkan keakuratan 87,32% dengan kesamaan 5721 data.

Page 36: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara

Lanjutan

Pada hasil pengujian Kecepatan Angin dari data validasi sebanyak 6552 data di Surabaya 5107 data sama dengan keakuratan sebesar 77,94%. di Laut Jawa sebanyak 5774 data dengan keakuratan sebesar 88,13%. di Perairan Banjarmasin didapatkan keakuratan 79.01% dengan kesamaan 5117 data.

Untuk kelayakan pelayaran kapal yang pengelompokannya didasarkan pada GT kapal didapatkan nilai rata-rata untuk prosentase data kelayakan pelayaran adalah sebesar 97,42% untuk Perairan Surabaya, 81,85% pada Perairan Laut Jawa dan 88,53% pada Perairan Banjarmasin

Page 37: Latar Belakang - digilib.its.ac.id · • 2/3 wilayah indonesia adalah lautan yang menjadikan Indonesia ... –Depth (kedalaman) titik pengukuran diukur dari permukaan laut. Secara