Lapsus CCRA Sutrisno UNS
-
Upload
fachrizalrikardi -
Category
Documents
-
view
235 -
download
5
description
Transcript of Lapsus CCRA Sutrisno UNS
LAPORAN KASUS
ANESTESI BLOK SUPRACLAVICULAR PADA PASIEN OPEN
FRAKTUR RADIUS - ULNA SINISTRA, CLOSE FRAKTUR HUMERUS
SINISTRA DENGAN EDEMA CEREBRI DAN ICH LOBUS
FRONTOPARIETAL YANG AKAN DILAKUKAN ORIF DAN
DEBRIDEMENT
Sutrisno, Heri Dwi Purnomo
Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta
A. Identitas
Nama : An.L
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karang Puro Banaran kalijambe Sragen, Jawa Tengah
No RM : 01282626
Tanggal MRS : 14 Desember 2014
Tanggal pemeriksaan : 14 Desember 2014
Tanggal operasi : 15 Desember 2014
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
Nyeri tangan kiri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami kecelakaan kendaraan bermotor 9 jam sebelum masuk rumah
sakit . Pasien naik motor memakai helm dan boncengan 3 orang bersama teman sekolah.
Saat kecelakaan helm terlepas dan kepala bagian belakang membentur aspal. Setelah
kecelakaan pasien pingsan dan setelah sadar pasien tidak mual maupun muntah. Pasien
mengeluh tangan kiri terasa nyeri dan tidak bisa digerakkan. Oleh penolong pasien
dibawa ke puskesmas, karena keterbatasan sarana dan prasarana, kemudian pasien
dirujuk ke RS dr. Moewardi Surakarta.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit keluarga: : (-)
Riwayat Asma : (-)
Riwayat Alergi : (-)
Riwayat operasi sebelumnya : (-)
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Sedang, sommolent, GCS E3V4M6
2. Tanda vital
Tekanan darah : 100/ 70 mmHg
Nadi : 108 x/menit, regular isi cukup
Frekuensi nafas : 22 x/menit
Suhu : 36,9oC
Saturasi oksigen : 98%
Berat badan : 30 kg
3. Kepala
Hematoma regio occipital kiri ukuran 4cm x 3cm x 3cm
4. Mata
Dalam batas normal
5. Hidung
Dalam batas normal
6. Mulut
Dalam batas normal
7. Telinga
Dalam batas normal
8. Leher
Dalam batas normal.
9. Thorax
Cor: I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus cordis tidak kuat angkat
P : Batas jantung kesan tidak melebar
A: Suara jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-)
Pulmo: I : Pengembangan dada simetris, retraksi (-)
P : Fremitus raba kanan = kiri
P : Sonor/sonor
A: Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-)
10. Abdomen
Dalam batas normal
11. Genetalia eksterna
Dalam batas normal
12. Ekstremitas
Superior Sinistra: vulnus laceratum (+), deformitas (+)
D. PemeriksaanPenunjang
1. Laboratorium Hematologi tanggal 14 Desember 2014
Pemeriksaan SatuanHb 10,5 g/dlHct 30 %AE 3.15 x106/mm3
AL 11,9 /mm3
AT 239 x103/mm3
Gol darah BPT 14,7 DetikAPTT 28,6 DetikINR 1,220HBsAg NegatifGDS 172 mg/dlAlbumin 3,2 g/dlUreum 18 mg/dlKreatinin 0,5 mg/dlNa 137 mmol/l
K 4,2 mmol/lCl 108 mmol/l
2. Pemeriksaan Radiologi
a. Foto thorax PA :
Cor dan pulmo tak tampak kelainan; fraktur komplit impacted 1/3 proximal os
humeri kiri
b. Foto Antebrachii AP/Lateral
Fraktur cominutive 1/3 proximal dan 1/3 tengah os ulna kiri dan fraktur cominutive
1/3 tengah os radius kiri dengan soft tissue swelling di sekitarnya.
c. Foto cervical
Tak tampak garis fraktur
d. CT scan kepala
ICH lobus frontoparital kanan; edema cerebri; Subgaleal hematom regio occipital kiri
Konsul Bedah saraf:
ICH regio parietal dextra + edema cerebri
Terapi : Konservatif
Konsul Neurologi
Acc operasi dengan resiko tinggi, bila post operasi ada penurunan GCS mohon CT
Scan ulang.
E. Kesimpulan Anestesi
Anak perempuan, 10 tahun dengan open fraktur radius - ulna sinistra, close fraktur
humerus sinistra dengan edema cerebri dan ICH lobus frontoparietal yang akan dilakukan
ORIF dan debridement dengan rencana pembiusan blok saraf perifer (blok supraclavicular)
status fisik ASA II.
Saran:
Informed consent risiko tinggi
Puasa 5 jam pre operasi
Pasca operasi rawat PICU
Sedia darah 1 PRC
F. Pengelolaan Anestesi
1. Persiapan sebelum anestesi umum (15 desember 2014 jam 10.50 WIB)
Cek ulang identitas dan persetujuan tindakan anestesi
Cek persiapan alat, obat, mesin anestesi, dan monitor,
Pasang monitor dengan EKG 5 lead, tensimeter non invasif, dan pulse oksimeter
Preop: T: 99/60 mmHg Frekuensi nafas : 22 x/menit
N: 106 x/menit SpO2 :100% (O2 nasal kanul 2L/m)
2. Anestesi regional (mulai jam 11.00WIB)
a. Teknik anestesi : Blok saraf perifer (supraclavicular blok)
b. Posisi saat blok : Supine, kepala menoleh ke kontra lateral
c. Premedikasi : Midazolam 2 mg IV, Fentanyl 25 mcg IV
d. Teknik blok :
Setelah pasien diposisikan, dilakukan penentuan titik injeksi dengan landmark batas
lateral otot SCM , clavicula dan garis tengah tubuh. Titik injeksi berada 2,5 cm
lateral insersi otot SCM sisi lateral pada clavicula. Setelah itu, dilakukan tindakan
asepsis antisepsis, pasang duk steril lubang, dan infiltrasi anestesi local (2%
Lidocain 2 ml) subkutan pada titik injeksi. Jarum stimuplex dihubungkan dengan
nerve stimulator, dengan intensitas awal 0,8 mA, kemudian jarum dimasukan ke titik
injeksi secara perpendicular terhadap kulit dan sejajar dengan garis tengah tubuh
sampai didapatkan twitching pada jari-jari tangan. Intensitas nerve stimulator tetap
diturunkan 0,5mA. 20 ml bupivakain 0,375% dengan 10 ml lidokain 1,5% +
epinephrin 1/200.000 diinjeksikan dengan dilakukan aspirasi berulang pada beberapa
level.
e. Suplementasi : O2 3 L/ menit nasal kanul
f. Operasi dimulai jam 11.30 sampai 13.30
g. Balance cairan
EBV : 80 x 30 : 2400 ml
ABL : [(30-25)/30] x 2400 : 400
Maintenance per jam : (10x4) + (10x2) + ( 10x10) = 70 ml
Stres operasi : 6 x 30 : 180 ml
Puasa : 6 x 70 : 420 ml (terpenuhi)
Maintenance jam pertama : 250 ml
Maintenance jam kedua : 250 ml
Input Output Balance
Jam Kristaloid Koloid Darah Darah Urin Maintenance
11.30-
12.30
500 150 50 250 -250 cc
12.30-
13.30
300 175 75 50 250 +50cc
h. Kondisi selama operasi:
3. Pasca operasi
Selesai operasi pasien diobservasi di ruang pemulihan.
Pasca operasi pasien dirawat di PICU. Analgetik post operasi diberikan fentanyl 0,5
mcg/kgBB/jam (syringe pump) + Metamizole 500 mg/8 jam.
GCS DPO
T: 108/62 mmHg Frekuensi nafas : 22 x/menit
N: 98 x/menit SpO2 : 100% (nasal kanul 3 L/menit)
Skala Nyeri : 2 (Skala Wong- Baker)
Pasien dirawat di PICU selama 3 hari, kemudian pindah ke bangsal perawatan selama 10
hari dengan klinis yang membaik.