laporan vitamin E
-
Upload
hardi-wiranata -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of laporan vitamin E
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin E merupakan suatu zat antioksidan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh manusia karena memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan sel
dari radikal bebas. Dengan kemampuannya sebagai zat antioksidan, vitamin E
dapat mengurangi resiko penyebab berbagai macam penyakit, seperti jantung
(Dietrich et al., 2009), kanker (Miyazawa et al., 2009), dan diabetes (Pazdro et al.,
2010). Sumber vitamin E dapat diperoleh secara alami maupun sintetis. Sumber
vitamin E alami selain banyak dihasilkan dari tanaman, juga dapat diperoleh dari
ikan (Fujisawa et al., 2010). Namun vitamin E yang berasal dari alam masih
tercampur dengan matriks-matriks yang lain. Oleh karena itu, vitamin E disintesis
agar dihasilkan vitamin E yang lebih murni sehingga mudah diserap oleh tubuh.
Secara konvensional vitamin E dapat disintesis melalui reaksi antara
isofitol dan trimetilhidrokuinon dengan menggunakan katalis homogen yang
bersifat asam Lewis atau asam Brǿnsted seperti ZnCl2, SnCl2, BF3 , dan AlCl3
(Smith, 1994). Qian et al., (1999) melaporkan bahwa asam heteropoli H3PW12O40
dan H3SiW12O40 dapat digunakan sebagai katalis homogen dalam sintesis vitamin
E dengan rendemen 93.45% dan kemurnian 89.9%. Namun penggunaan katalis ini
mulai ditinggalkan karena menimbulkan banyak masalah meskipun rendemen
vitamin E yang dihasilkan tinggi. Katalis homogen berada dalam satu fasa dengan
produk sehingga proses pemisahannya banyak mengalami kendala.
Untuk mengatasi masalah tersebut katalis heterogen dapat menjadi
alternatif (Bonrath dan Netscher (2005) serta Coman et al., (2007). Penggunaan
sistem katalitik heterogen memberikan banyak keuntungan. Katalis dengan mudah
dipisahkan dari produknya sehingga bisa digunakan kembali. Pembuatan vitamin
E dengan menggunakan katalis heterogen telah berhasil dilakukan. Bonrath et al.,
(2007) melaporkan bahwa vitamin E dapat disintesis dengan menggunakan logam
tanah jarang triflata seperti Bi(OTf)3, Ga(OTf)3, Tm(OTf)3 atau Hf(OTf)4 sebagai
2
katalis heterogen. Sintesis vitamin E juga telah berhasil dilakukan dengan
menggunakan katalis Al berpendukung bentonit (Ayudianingsih, 2007) dan SAC
(Solid Acid Catalyst) Nafion/silika komposit (Hinze et al., 2009). Namun katalis-
katalis berpendukung tersebut masih memiliki kelemahan yaitu problem leaching
dengan terlepasnya logam ke larutan sehingga menyebabkan katalis menjadi tidak
aktif lagi.
Penambahan ligan pada ion logam agar membentuk senyawa kompleks
dapat menjadi salah satu penyelesaian. Menurut Patil et al., (2010) penggunaan
senyawa kompleks sebagai katalis mempunyai banyak keuntungan, salah satunya
adalah kemungkinan terjadi leaching sangat kecil karena katalis terikat kuat
dengan pendukung sehingga katalis menjadi lebih aktif. Sintesis vitamin E telah
berhasil dilakukan dengan menggunakan senyawa kompleks Fe[EDTA]-
berpendukung MgF2 sebagai katalis heterogen dan menghasilkan aktivitas 95.81%
serta selektivitas vitamin E 69.35% (Setyawati, 2010). Oleh karena itu, pada
penelitian ini ditekankan untuk peningkatan selektivitas katalis pada sintesis
vitamin E. Senyawa kompleks Fe[EDTA]- merupakan senyawa kompleks
oktahedral dengan bilangan koordinasi enam. Dalam luas pemukaan yang sama
kemungkinan senyawa kompleks Cu-EDTA mempunyai sisi aktif yang lebih
banyak dibandingkan Fe[EDTA]- karena Cu
2+ dapat membentuk senyawa
kompleks inti ganda dengan EDTA4-
sehingga diharapkan senyawa kompleks Cu-
EDTA memiliki aktivitas dan selektivitas yang lebih besar dari pada senyawa
kompleks Fe[EDTA]-.
Penambahan MgF2 sebagai pendukung katalis Cu-EDTA dimaksudkan
untuk menambah daya katalitik katalis Cu-EDTA agar lebih banyak jumlah sisi
aktifnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wojciechowska et al.,
(2000) dan Narayana et al., (2009) diketahui bahwa MgF2 mempunyai permukaan
inert, stabilitas termal hampir mencapai 500°C, kekerasan tinggi, dan struktur
permukaan mesoporous yang relatif besar (± 45 m2/g). Dari sifat-sifat tersebut
maka MgF2 memiliki kemampuan untuk dijadikan sebagai pendukung katalis Cu-
EDTA.
3
1.2 Perumusan Masalah
Pada penggunaan katalis Fe[EDTA]-, Fe yang terikat sebagai atom pusat
kompleks Fe[EDTA]- lebih sedikit karena satu logam untuk satu ligan sehingga
sisi aktifnya terbatas dan selektivitas terhadap vitamin E < 70%. Untuk mengatasi
masalah tersebut, dalam penelitian ini dipilih Cu sebagai atom pusat kompleks
Cu-EDTA dan diimpregnasikan pada MgF2 agar memiliki aktivitas dan
selektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan katalis Fe[EDTA]-.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan katalis heterogen (Cu-
EDTA, MgF2, dan Cu-EDTA berpendukung MgF2) yang memiliki selektivitas
lebih besar daripada katalis Fe[EDTA]- .
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk katalis heterogen
yang aktif pada proses sintesis vitamin E. Selain itu diharapkan pula dapat
bermanfaat di bidang lingkungan, yaitu mengurangi tingkat pencemaran air oleh
limbah katalis sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat.
4
“Halaman ini sengaja dikosongkan”