Laporan training survei sarang2011 -...

14
DI KALIMANTAN 1 LAPORAN TRAINING METODE SURVEI SARANG ORANGUTAN N BARAT, KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN September 2011 TENGAH

Transcript of Laporan training survei sarang2011 -...

Page 1: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

DI KALIMANTAN BARAT

1

LAPORAN TRAINING

METODE SURVEI SARANG ORANGUTAN

DI KALIMANTAN BARAT, KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN TENGAH

September 2011

, KALIMANTAN TIMUR & KALIMANTAN TENGAH

Page 2: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

2

RINGKASAN

Untuk mendukung ketersediaan data sebaran dan populasi orangutan, terutama di kawasan-kawasan

yang masih minim data, perlu dilakukan serangkaian penelitian awal melalui survey sarang orangutan.

Serangkaian survey dan penelitian akan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan data guna

kepentingan konservasi orangutan. Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai metodologi

penelitian adalah melalui pelatihan survey sarang orangutan (September 2011) yang diharapkan dapat

memberikan pemahaman yang seragam mengenai metode survey yang akan dilaksanakan, agar bisa

memenuhi tujuan dimaksud.

Pelatihan survey di Kalimantan Barat telah dilakukan di desa sungai Rasau (sekitar 2 jam dari ibu kota

Pontianak) pada tanggal 16-17 September 2011, kawasan hutan ini merupakan sisa hutan rawa gambut

sekunder di Kecamatan Sei Pinyuh, Kabupaten Pontianak dengan luasan 5.000 ha(50 km2). Sementara

pelatihan survey di Kalimantan Timur telah dilangsungkan di hutan konservasi Bhirawa (PT. Surya Hutani

Jaya Unit II) pada tanggal 19-20 September 2011. Pelatihan survey terakhir dilaksanakan di Kalimantan

Tengah, tepatnya di Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru KHDTK Tumbang Nusa, Pulang Pisau pada

tanggal 23-24 September 2011. Jumlah peserta di masing-masing provinsi sekitar 30-35 orang yang

berasal dari BKSDA, Taman Nasional, LSM, Universitas dan staf lingkungan Perusahaan. Kawasan

pelatihan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah berada diluar kawasan konservasi dan belum

banyak diketahui bahwa di tempat ini ada sebaran orangutan yang perlu mendapat perhatian serius dari

para pihak berwenang dalam upaya penyelamatan habitat dan populasi orangutan kalimantan (Pongo

pygmaeus pygmaeus di Kalimantan Barat dan Pongo pygmaeus wurmbii di Kalimantan Tengah).

Setelah terlaksananya pelatihan survey sarang ini, tahapan selanjutnya adalah memulai ‘ground check

survey’ hasil survey wawancara yang telah dilaksanakan sebelumnya (2009-2010). Ground check survey

ini sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran lengkap sebaran orangutan Kalimantan. Sebelum

kita melakukan survey keseluruhan untuk mengetahui jumlah populasi orangutan Kalimantan, pelatihan

lanjutan tentang desain survey dan analisa data sangat diperlukan, demikian juga dengan buku saku

panduan lapangan survey sarang orangutan.

A. LATAR BELAKANG

Orangutan merupakan salah satu primata yang paling terancam di dunia dan satu-satunya kera besar

yang hidup di Asia. Di Kalimantan terdapat 3 (tiga) sub spesies orangutan yaitu Pongo pygmaeus

pygmaeus (Kalimantan Barat), Pongo pygmaeus wurmbii (Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah) dan

Pongo pygmaeus morio (Kalimantan Timur). Sebaran orangutan Kalimantan 75% diketahui berada di luar

Taman Nasional. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu survey dan pemantauan (monitoring) yang baik

sehingga penyebaran dan jumlah populasi orangutan kalimantan dapat dipantau dengan teliti dan

kegiatan konservasi dapat dilaksanakan sesuai dengan yang dibutuhkan. Pelatihan survei sarang

orangutan ini, merupakan salah satu bagian kelanjutan dari program survey wawancara masyarakat

yang telah dilaksanakan bersama oleh beberapa LSM bekerjasama dengan PHKA. Sebelum

melaksanakan survey populasi secara menyeluruh, kita membutuhkan validasi data hasil survey

wawancara masyarakat melalui ‘ground check survey’. Untuk itu FORINA bekerjasama dengan BKSDA

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah telah memberikan pelatihan selama dua-

Page 3: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

3

tiga hari bagi para peserta tentang bagaimana mengenali sarang orangutan dan melaksanakan survey

sarang orangutan beserta penggunaan alat survey sebagai penunjang pengambilan data di lapangan.

Survei dan monitoring status populasi orangutan liar merupakan salah satu amanat dari Strategi dan

Rencana Aksi Konservasi Orangutan Indonesia 2007-2017 serta merupakan bagian dari rangkaian

kegiatan serupa yang diadakan di Afrika untuk kera besar lainnya (simpanse, bonobo dan gorila). Oleh

karena banyaknya pihak yang berperan dalam kegiatan konservasi orangutan Kalimantan, maka

diperlukan suatu pengetahuan dan metode yang seragam agar perencanaan survey, pengumpulan data

dan hasil analisisnya bersifat standar.

B. TUJUAN

Kegiatan ini bertujuan:

• Mempelajari prinsip dan teori yang mendasari teknik metode survey sarang orangutan yang

benar.

• Menyamakan persepsi mengenai metodologi dalam survey sarang orangutan.

• Mempelajari bagaimana menyimpan data secara elektronik (database yang dibuat khusus

untuk program monitoring)

• Meningkatkan kapasitas SDM dalam kegiatan survey orangutan.

• Mengimpelementasikan Rencana Aksi Orangutan Nasioal di level Provinsi khususnya dalam

hal konservasi orangutan di insitu.

• Konsolidasi kegiatan antara pemerintah dan LSM yang bergerak dalam bidang konservasi

orangutan.

C. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu pada tanggal 16-17 September 2011 di Kalimantan

Barat, 19-20 September 2011 di Kalimantan Timur dan 23-24 September 2011 di Kalimantan

Tengah.

D. PESERTA TRAINING dan TRAINER

Jumlah peserta training terdiri dari 30-35 peserta disetiap region yang berasal dari BKSDA,

Taman Nasional, LSM, Universitas dan staf lingkungan Perusahaan (terlampir) dengan tenaga

trainer dari FORINA, Universitas Nasional-Jakarta dan Universitas Mulawarman-Samarinda.

E. ALAT dan BAHAN

Untuk kebutuhan praktek lapangan ini digunakan beberapa peralatan berupa:

1. GPS Garmin 76 CSX

2. Kompas

3. Binokuler (teropong) Bushnell 8 x 32

4. Tally sheet (form isian)

5. Meteran

6. Rangefinder (Lesser point) Leica D2

7. Tagging

8. Alat tulis

Page 4: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

4

F. MATERI KELAS

Kegiatan training untuk sesi kelas sebelumnya di buka oleh Kepala Balai Konservasi Sumber Daya

Alam Provinsi Kalimantan. Termin pertama, materi yang disampaikan adalah tentang

pengenalan Ekologi Orangutan, kemudian tentang Pengenalan Metode Survei Sarang

Orangutan. Setelah makan siang training dilanjutkan termin ke-dua tentang Pengenalan dan

Cara Pemakaian Alat Survei, kemudian dilanjutkan dengan sesi praktek penggunaan alat survey

dan diskusi.

Gambar 1. Lokasi Pelatihan Survei Sarang Orangutan beserta sebaran sarangnya di Kalimantan

Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

G. PRAKTEK LAPANGAN

G.1. Kalimantan Barat

Kawasan hutan di bagian Pantai Utara Kalimantan Barat merupakan sisa-sisa blok hutan yang

masih bisa dijumpai saat ini di Kalimantan Barat. Praktek lapangan kegiatan training ini

dilakukan di salah satu lokasi sisa hutan ini yaitu di Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten

Pontianak. Tepatnya di hutan Desa Sungai Rasau (koordinat desa 0287910. 0033623) , Bakau

Darat, dan Anjungan dengan luasan hutan sekitar 5000 –an ha. Menurut informasi dari Kades

Sungai Rasau, total luasan hutan di Sungai Rasau sendiri seluas 2.150 ha dengan status hutan

adalah HPT. Sedangkan hutan di Desa Bakau Darat status hutannya adalah Hutan Produksi (HP).

Kawasan ini dikenal dengan hutan Raminnya (Gonystilus bancanus) sampai dengan tahun 1990 –

an, masih dijumpai induk tegakan Ramin. Informasi berikutnya menyebutkan sampai dengan

akhir tahun 2005 masih dijumpai tegakan Ramin meskipun jumlahnya semakin menyusut. Dalam

kunjungan terakhir informasi dari masyarakat Desa Sungai Rasau pohon Ramin di Desa Bakau

Darat sudah habis diambil masyarakat.

Page 5: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

5

Secara umum kawasan ini didominasi oleh hutan rawa kering – pasang surut. Pada saat musim

kering hutan rawa dalam kondisi kering juga sehingga rawan kebakaran, sedangkan pada saat

pasang tinggi kondisi hutan rawa ini tergenang. Jika diperhatikan dari kondisi hutannya, hutan

rawa di kawasan ini bisa dikategorikan sebagai hutan rawa sekunder dengan tingkat gangguan

yang tinggi. Masyarakat mengambil kayu bulat (baca: cerucuk) dengan diameter yang kecil (8-15

cm) untuk semua jenis kayu yang bisa ditemukan. Semenjak tahun 1970 –an hutan di kawasan

ini sudah mulai dieksploitasi untuk kepentingan industri.

Kegiatan praktek lapangan ini diikuti oleh 37 peserta (termasuk trainer) dan dibantu oleh 2

orang masyarakat lokal yang bertindak sebagai pemandu lapangan (Pak Murni dan Pak Armen).

Karena jumlah peserta cukup banyak, maka diputuskan untuk membaginya dalam 2 kelompok.

Dalam praktek lapangan ini tim survey berhasil memantau 12 sarang orangutan dengan variasi

kelas sarang 3-4. Umumnya sarang orangutan dibangun pada jenis kayu yang juga pohon makan

mereka, yaitu Mempening (Fagaceae), Medang (Lauraceae), Mentibu (Dactylocladus

stenostachys), Nyatuh (Palaquium sp.) dan beberapa jenis kayu lokal lainnya. Pada saat survey

dilaksanakan hampir tidak ada buah yang dijumpai, hanya sedikit buah akar/liana yg terlihat.

Informasi lain

Kasus perburuan sering ditemukan di kawasan ini. Umumnya yang diburu adalah babi hutan,

terutama pada saat musim buah. Namun informasi terakhir yang disampaikan oleh masyarakat,

sekitar seminggu sebelum pelatihan, telah terjadi pembunuhan 1 orangutan di kawasan perkebunan

sawit yang bersebelahan dengan kawasan hutan ini; sebelumnya pada tahun 2010, ada 1 individu

orangutan yang dibunuh. Tahun 1974 menurut cerita pemandu lapangan, Pak Murni ada 1 individu

orangutan sebesar 120 kg yang dibunuh beramai-ramai dengan cara menebang pohon dimana

orangutan tersebut berada.

G.2. Kalimantan Timur

Kawasan hutan yang digunakan untuk melakukan praktek lapangan adalah Hutan Bhirawa yang

merupakan bagian dari konsesi PT. Surya Hutani Jaya dan PT. Sumalindo Hutani Jaya (Unit II). Hutan

Bhirawa sudah sering dijadikan kawasan penelitian bagi Fakultas Kehutanan Universitas

Mulawarman di Samarinda dibawah bimbingan Dr. Yaya Rayadin. Infromasi keberadaan orangutan

kalimantan (P.p morio) di kawasan ini sudah lama diketahui dan diteliti, terutama berkaitan dengan

sosialisasi BMP bagi HTI.

G.3. Kalimantan Tengah

Kawasan hutan yang digunakan untuk melakukan praktek lapangan adalah Balai Penelitian

Kehutanan Banjarbaru KHDTK Tumbang Nusa, Pulang Pisau. Kawasan ini digunakan Balitbang

Kehutanan dalam rangka penelitian reboisasi atau rehabilitasi lahan yang telah terbakar dan

sebelumnya mengalami pembukaan hutan illegal. Keberadaan sarang orangutan yang dijumpai

selama pelatihan merupakan informasi penting bagi konservasi orangutan, terutama karena

sebelumnya tidak pernah ada data atau informasi mengenai keberadaan orangutan di kawasan ini.

Kondisi rawa gambut yang bertahap mulai membaik di kawasan ini dan keberadaan sarang

orangutan menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas habitat dengan satwa

penyebar biji ini.

H. EVALUASI

Inner-training: peserta selain dapat menggunakan alat-alat survey dengan baik dan semestinya,

mereka juga dapat merasakan langsung bagaimana metode pengambilan data harus diterapkan

Page 6: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

6

secara benar dan disiplin. Antara lain: (1) membedakan sarang orangutan dengan sarang elang,

bajing dan beruang madu; (2) mereka menyadari lewat pelatihan di lapangan, bahwa mendeteksi

keberadaan sarang harus dua kali jalan (bolak-balik) dalam satu transek dikarenakan pengaruh

datangnya cahaya matahari; (3) penilaian apakah benar sarang yang diamati adalah sarang

orangutan haruslah dilakukan dengan hati-hati, bahkan jika menemukan kebuntuan mereka harus

mendapatkan potret sarang tersebut dari sudut-sudut yang berbeda, kemudian didiskusikan dan

kalau perlu dikirim foto tersebut ke ahlinya; (4) jenis alat untuk mengukur jarak dan ketinggian

sarang (Range finder) ternyata sangat tergantung tipe atau kondisi hutan, di hutan yang rapat

vegetasinya (seperti di lokasi pelatihan hutan Bhirawa di Kalimantan Timur dan hutan KHDTK

Tumbang Nusa di Kalimantan Tengah) alat Lesser Point akan sangat membantu, namun tidak begitu

halnya jika dilakukan di hutan yang sudah rusak atau terbuka (seperti di Sungai Rasau, Kalimantan

Barat) dimana banyaknya sinar matahari menghalau sinar lesser yang ditembakkan alat tersebut,

oleh karena itu alat berbentuk teropong seperti Bushnell Range Finder Monocular lebih cocok

digunakan di hutan terbuka.

Post-training: untuk mendapatkan surveyor dengan kualitas yang baik memang perlu dilakukan

praktek lapangan berkali-kali dan komunikasi atau diskusi antara trainer dan peserta yang terus

berlanjut agar kualitas data dapat dipercaya. Beberapa peserta setelah mengikuti pelatihan ini,

langsung mempraktekan hasil pelatihan di kawasan konservasi masing-masing, antara lain mereka

ikut serta sebagai asisten peneliti dalam program survey Biodiversity bersama peneliti nasional

maupun internasional di DAS Embaloh, TN Betung Kerihun di Kalimantan Barat. Keberadaan buku

panduan survey yang mudah dibawa ke lapangan juga menjadi kebutuhan berikutnya, selain

pelatihan desain survey dan analisa data.

I. KESIMPULAN

1. Pelatihan survey telah dilakukan di Kalimantan Barat (16-17 September 2011), di Kalimantan

Timur (19-20 September 2011) dan di Kalimantan Tengah (23-24 September 2011) dengan jumlah

peserta di masing-masing provinsi sekitar 30-35 orang yang berasal dari BKSDA, Taman Nasional,

LSM, Universitas dan staf lingkungan Perusahaan.

2. Kawasan pelatihan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah berada diluar kawasan konservasi

dan belum banyak diketahui bahwa di tempat ini ada sebaran orangutan yang perlu mendapat

perhatian serius dari para pihak berwenang dalam upaya penyelamatan habitat dan populasi

orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus di Kalimantan Barat dan Pongo pygmaeus

wurmbii di Kalimantan Tengah).

3. Setelah terlaksananya pelatihan survey sarang ini, tahapan selanjutnya adalah memulai ‘ground

check survey’ hasil survey wawancara yang telah dilaksanakan sebelumnya (2009-2010). Ground

check survey ini sangat diperlukan untuk mendapatkan gambaran lengkap sebaran orangutan

kalimantan.

4. Sebelum kita melakukan survey keseluruhan untuk mengetahui jumlah populasi orangutan

Kalimantan, pelatihan lanjutan tentang desain survey dan analisa data sangat diperlukan. Demikian

juga dengan buku panduan lapangan survey sarang orangutan.

Page 7: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

7

LAMPIRAN

1. Daftar peserta Kalimantan Barat

No Nama Instansi

1 Nur Rohman Taman Nasional Beteng Kerihun

2 Imanul Huda PRCF Indonesia

3 Stefanus Sylfa Universitas Tanjung Pura

4 Zunaedi Bari Sylfa Universitas Tanjung Pura

5 Mujiman Simpur Hitam

6 Deddy Dwi F Simpur Hitam

7 Tri Nugroho (Bedu) Yayasan Palung

8 Rosita Yayasan Palung

9 Arnest Ben Gurion WWF Kalimantan Barat

10 Heryono Siswantoro Balai Taman Nasional Gunung Palung

11 Ali Sudarma Balai Taman Nasional Gunung Palung

12 Arisson Jahto Simamora KSDA SKW I Ketapang

13 Guntur Wahyudi KSDA SKW III Sinkawang

14 Yoga Budihandoko KSDA SKW III Sinkawang

15 Herry Trisna Afriandi KSDA SKW II Sintang

16 Andika Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura

17 Martin F.T Fakultas Kehutanan Universitas Tanjung Pura

18 Muhammad Abduh Balai Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

19 Ivonne BR Panggabean Balai Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya

20 Hayunieta KSDA KW II Sintang

21 Niken Wuri Handayani BKSDA Kalimantan Barat

22 M. Syamsuri PRCF Indonesia

23 C. Wawan Pudjiprijono Yayasan Dian Tama

24 Baruni Hendra AKAR

25 Heriyadi AKAR

26 Lidia Lili BKSDA Kalimantan Barat

27 Fery Sumantri KSDA II Singkawang

28 Yana Heryana KSDA II Singkawang

29 Baryan FK3I

30 Denny Onesimus B Riak Bumi

31 Jem Sami Riak Bumi

32 Sri Suci Utami Atmoko FORINA/Universitas Nasional (Trainer)

33 M Arif Rifqi Universitas Nasional (Trainer)

Page 8: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

8

2. Daftar peserta Kalimantan Timur

No Nama Instansi

1 Sugiyanto BOSF Samboja

2 Rasyid Rahman BKSDA Kalimantan Timur

3 Dedi Setiyawan Taman Nasional Kutai

4 Sugiarto STIPER Kutai Timur

5 Nuraidi Nugroho PPHT-Universitas Mulawarman

6 Anam Fajar P BKSDA DAOPS PASER

7 Adittia AS BKSDA DAOPS PASER

8 Rosid BKSDA DAOPS PASER

9 Lukman BKSDA DAOPS PASER

10 Arifin BKSDA DAOPS PASER

11 Witono BKSDA SKW II Tenggarong

12 Masino BOSF Samboja

13 Agus Dwiyanto Taman Nasional Kutai

14 Nuriadi Yudistira BKSDA SKW II Tenggarong

15 Supardi PT SHJ II

16 Eko Purnomo PT Surya Hutani Jaya

17 Bambang Endro PT Surya Hutani Jaya

18 Dani Nugraha PT Kaltim Prima Coal

19 Fahrul Rizal Taman Nasional Kutai

20 Elyya Novamalaisari SMK Kehutanan Samarinda

21 Magita Aditianto Universitas Mulawarman

22 Slamet Rahmadi Taman Nasional Kutai

23 Muhammad Faisal PPHT-Universitas Mulawarman

24 M. Sugihono Hanggito Universitas Mulawarman

25 Hendra PPHT-Universitas Mulawarman

26 Satria PPHT-Universitas Mulawarman

27 Aripin PPHT-Universitas Mulawarman

28 Supardi PPHT-Universitas Mulawarman

29 Ari Meididit Universitas Nasional (Trainer)

30 Yaya Rayadin PPHT-Universitas Mulawarman (Trainer)

Page 9: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

9

3. Daftar peserta Kalimantan Tengah

No. Nama Instansi

1 Ade Candra BOSF Nyaru Menteng

2 Mustakim A. YCI

3 Fathur Rahman Universitas Palangka Raya/Mapala Sylva

4

Anak Agung Gede Eko

P. Balai Taman Nasionan Sabangau

5 M. Aliansyah BKSDA Kalimantan Tengah

6 Khilfi M. Balai Taman Nasionan Sabangau

7 Purnomo BOSF Nyaru Menteng

8 Didik Hermanto Universitas Palangka Raya/Mapala Sylva

9 Muhammad Taufik YCI

10 Adi Susanto BOSF Nyaru Menteng

11 Andika Setyo Yayasan Orangutan Indonesia (YAYORIN)

12 Supin Yayasan Orangutan Indonesia (YAYORIN)

13 Dudin OFI

14 Gondo Hartoyo Balai Taman Nasional Tanjung Putting

15 Suroso OFI

16 Arry Saputra Balai Taman Nasional Tanjung Putting

17 Steren OF UK

18 Arif S Nugroho OF UK

19 Abdur Rochim BKSDA Kalimantan Tengah

20 Boy Pangemanan WWF Palangka Raya

21 Okta Simon WWF Palangka Raya

22 Mega Hariyanto BKSDA Kalimantan Tengah

23 Achmad Zaini BKSDA Kalimantan Tengah

24 Gunawan Budi BKSDA Kalimantan Tengah

25 Iwan Sujatmiko BKSDA Kalimantan Tengah

26 Ely Santari BKSDA Kalimantan Tengah

27 Sugiyono BKSDA Kalimantan Tengah

28 Ipansyah BKSDA Kalimantan Tengah

29 Henrietta BKSDA Kalimantan Tengah

30 Amat Suyoko BKSDA Kalimantan Tengah

31 Ari Meididit Universitas Nasional (Trainer)

32 M Arif Rifqi Universitas Nasional (Trainer)

Page 10: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

10

Foto-foto Kegiatan di Kalimantan Barat

Gambar 2. Pembukaan pelatihan oleh Kepala BKSDA Kalimantan Barat Ir. Djohan Utama Perbatasari dan

penyampaian materi kelas.

Gambar 3. Praktek penggunaan alat survey di sekitar kantor BKSDA Kalimantan Barat.

Gambar 4. Praktek lapangan di Sui Rasau-Sungai Pinyuh.

The image part with relationship ID rId21 was not found in the file.

Page 11: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

11

Gambar 5. Sarang orangutan di Sui Rasau-Sungai Pinyuh.

Gambar 6. Peserta Pelatihan Survey Sarang Orangutan di Sui Rasau-Sungai Pinyuh Kalimantan Barat.

Page 12: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

Foto-foto Kegiatan di Kalimantan Tengah

Gambar 7. Pembukaan pelatihan oleh BKSDA Kalimantan Tengah dan penyampaian materi kelas.

Gambar 8. Lokasi praktek lapangan pelatihan survei sarang orangutan

Gambar 9. Praktek lapangan di KHDTK Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

The image part with relationship ID rId34 was not found in the file.

12

foto Kegiatan di Kalimantan Tengah

Pembukaan pelatihan oleh BKSDA Kalimantan Tengah dan penyampaian materi kelas.

Gambar 8. Lokasi praktek lapangan pelatihan survei sarang orangutan di Kalimantan Tengah.

Gambar 9. Praktek lapangan di KHDTK Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Pembukaan pelatihan oleh BKSDA Kalimantan Tengah dan penyampaian materi kelas.

di Kalimantan Tengah.

Gambar 9. Praktek lapangan di KHDTK Tumbang Nusa, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Page 13: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

13

Gambar 10. Peserta pelatihan survei sarang orangutan di Kalimantan Tengah.

Foto-foto Kalimantan Timur

Gambar 11. Penyampaian materi pelatihan survei sarang orangutan di Kalimantan Timur.

Gambar 12. Praktek lapangan peserta pelatihan survei sarang orangutan di hutan Bhirawa, Kalimantan

Timur.

Page 14: Laporan training survei sarang2011 - forina.or.idforina.or.id/wp-content/uploads/2015/08/Laporan-training-survei... · Salah satu cara untuk menyamakan persepsi mengenai ... Oleh

14

Gambar 13. Peserta pelatihan survei sarang orangutan di hutan Bhirawa, Kalimantan Timur.