Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

16
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM STERILISASI Oleh ERNITA NURLIANI 05031281419091 TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

description

sterilisasi alat laboratorium

Transcript of Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

Page 1: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UMUM

STERILISASI

Oleh

ERNITA NURLIANI

05031281419091

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2015

Page 2: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat kecil (mikroskopis).

Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dimana saja asalkan cukup nutrien

dan cocok mediumnya. Kehadiran mikroorganisme dapat bersifat menguntungkan dan ada

juga yang merugikan. Mikroorganisme yang bersifat menguntungkan dapat membantu

menyelesaikan masalah manusia dalam mengolah sumber daya alam sedang

mikroorganisme yang bersifat merugikan dapat merusak suatu media, membuat hilangnya

kenikmatan makanan dan dapat menimbulkan penyakit. Mikroorganisme ini dapat

dihilangkan atau dimusnahkan dari suatu media ataupun bahan dengan cara sterilisasi.

Sterilisasi adalah suatu proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam

hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dll) yang terdapat dalam suatu

benda atau proses dimana mikroorganisme dihancurkan dan dibunuh sampai ke spora-

sporanya yang terdapat pada suatu benda/media yang dimaksudkan agar tidak terdapat lagi

mikroba yang akan mengganggu ataupun merusak media tersebut, sehingga jika

ditumbuhkan di dalam suatu medium/benda tidak ada lagi jasad renik yang dapat

berkembang biak.

Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam

melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat dilakukan secar

sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang  mengkontaminasi media.

Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan.

Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme

yang tidak diinginkan agar tidak ikut tumbuh. Metode sterilisasi yang umum digunakan

secara rutin dilaboratorium mikrobiologi ialah yang menggunakan panas

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami cara sterilisasi dengan

menggunakan autoclave dalam kondisi yang aseptis.

Page 3: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika

ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang biak.

Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri

(Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan

bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi

berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari

kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hatowo, 1992).

            Sterilisasi yang paling umum dilakukan dapat berupa: sterilisasi secara fisik

(pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama senyawa

kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat temperatur atau tekanan

tinggi). Dengan udara panas, dipergunakan alat “bejana/ruang panas” (oven dengan

temperature 170-180oC dan waktu yang digunakan adalah 2 jam yang umumnya untuk

peralatan gelas). Sterilisasi secara kimia (misalnya dengan penggunaan disinfektan, larutan

alkohol, larutan formalin). Sterilisasi secara makanik, digunakan untuk beberapa bahan

yang akibat pemanasan tinggi atau tekanan tinggi akan mengalami perubahan, misalnya

adalah dengan saringan/filter. Sitem kerja filter, seperti pada saringan adalah melakukan

seleksi terhadap pertikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba) (suriawiria,

2005).

Steril akan didapatkan melalui sterilisasi, sedang cara sterilisasi yang utama adalah:

1.    Sterilisasi secara fisik, misalnya dengan pemanasan, penggunaan sinar bergelombang

pendek seperti sinar X, sinar gamma, sinar ultra violet dan sebagainya.

2.    Sterilisasi secara kimiawi, misalnya dengan penggunaan disenfeksi larutan alkohol,

larutan formalin, larutan AMC (campuran asam khlorida dengan garam Hg) dan

sebagainya.

3.    Sterilisasi secara mekanik, misalnya dengan menggunakan saringan atau filter

(Indra,2008).

Sterilisasi basah biasanya dilakukan di dalam autoclave uap yang mulai diangkat

dengan menggunakan uap air jenuh pada suhu 121 C selama 15 menit. Adapun alasan

Page 4: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

digunakannya suhu 121 C itu disebabkan oleh tekanan 1 atm pada ketinggian permukaan

laut. Autoclave merupakan alat yang essensial dalam setiap laboratorium mikrobiologi,

ruang sterilisasi di rumah-rumah sakit serta tempat-tempat lain yang memproduksi produk

steril. Pada umumnya (tidak selalu) autoclave dijalankan padaa tekanan kira-kira 15-16 per

(5 kg/cm2) pada suhu 121 . Waktu yag diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sifat

bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan. Misalnya 1000 buah tabung reaksi

yang masing-masing berisi 10 ml medium cair dapat disterilkan dalam waktu 10-15 menit

pada suhu 121 C, sedangkan jumlah medium yang sama bila ditempatkan dalam wadah 10

wadah berukuran 1 liter akan membutuhkan 1 liter akan membutuhkan waktu 20-30 menit

paa suhu yang sama untuk menjamin tercapainya sterilisasi. (Pelczar dan Schan, 1986).

Page 5: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 9 September 2015 pukul

13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB di Laboraturium Kimia Hasil Pertanian

(KHP), Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya.

B. Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: 1) autoclave, 2) Erlenmeyer, 3)

cawan petri, 4) tabung reaksi, 5) pipet volume.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: 1) kapas, 2) karet pengikat,

3) plastic, 4) aquadesh 5) media.

C. Cara Kerja

Cara kerja dalam praktikum sterilisasi adalah:

1. Alat yang akan digunakan dicuci bersih dan dikering anginkan.

2. Alat-alat tersebut kemudian dibungkus dengan kertas hingga semua bagian tertutup

rapat. Kemudian semua alat dibungkus dengan plastik HDPE dan diikat dengan

karet.

3. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air

kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut.

Gunakan air hasil destilasi untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.

4. Peralatan dan bahan dimasukkan ke autoklaf. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir,

maka tutup harus dikendorkan.

5. Autoklaf ditutup dengan rapat lalu baut pengaman dikencangkan agar tidak ada uap

yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih

dahulu.

Page 6: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

6. Autoklaf dinyalakan dan timer diatur dengan waktu minimal 15 menit pada suhu

121ºC.

7. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartmen autoklaf dan

terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman dikencangkan, dan

tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 menit dimulai sejak tekanan

mencapai 2 atm.

8. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun

hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarrum pada preisure gauge

menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan isi autoklaf

dikeluarkan dengan hati-hati.

Page 7: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil dari pratikum sterilisasi adalah sebagai berikut :

NO NAMA ALAT GAMBAR ALAT

1

(www.sertecspa.cl)

2 Bunsen

(nawwara03.blogspot.com)

3 Cawan Petri

(udorganik.indonetwork.co.id)

4 Erlenmeyer

(www.eckraus.com)

5 Pipet Mikro

Autoclave

(www.labor.com.tr )

Page 8: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

6 Tabung Reaksi

(www.alfakimia.com)

7 Alumunium Foil

(thespiritscience.net)

8 Kertas

(wirastaka.indonetwork.net)

9 Plastik HDPE

(jambi.indonetwork.co.id)

B. Pembahasan

Pada praktikum sterilisasi, semua alat-alat dan bahan-bahan yang akan

dipraktikumkan harus dalam keadaan steril atau bebas dari mikroba. Hal ini dimaksudkan

agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan. Mikroorganisme dapat tumbuh dan

berkembang biak dimana saja karena ukurannya yang sangat mikroskopis. Maka dari itu

dilakukan sterilisasi alat-alat dan bahan-bahan agar terbebas dari mikroba tersebut.

Sterilisasi yang digunakan pada praktikum ini adalah sterilisasi menggunakan autoclave.

Autoclave adalah alat untuk sterilisasi cara basah dengan mengunakan uap air jenuh yang

bertekanan tinggi. Sterilisasi ini dilakukan suhu 121ºC selama 15 menit. Penurunan

tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan

Page 9: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh

mikroorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel

resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan

antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan

yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu

100 °C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121 °C,

endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat

dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 °C. Sebelum dimasukkan ke dalam

autoklaf, alat-alat yang akan disterilisasi dibungkus dengan menggunakan kertas atau

alumunium foil setelah itu dibungkus dengan menggunakan plastik HDPE, barulah

dimasukkan ke dalam autoklaf.

HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3.

HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar

molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis

kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. HDPE mempunyai tingkat

resistansi kimia yang sangat baik dan tidak larut pada temperatur ruang karena sifat

kristalinitas mereka. Polietilena umumnya bisa dilarutkan pada temperatur yang tinggi

dalam hidrokarbon aromatik seperti toluena atau xilena, atau larutan terklorinasi seperti

trikloroetana atau triklorobenzena. HDPE atau (high density polyethylene) memiliki sifat

bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan pada suhu tinggi.

Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah

pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen

dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara

tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk

memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen

dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol. Sterilisasi dapat berjalan baik bilamana

seorang praktikan sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan mengenai pengenal

analat  sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai dan peralatan serta

bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga dapat dengan tepat mengambil

keeputusan metodesterilisasi yang akan dipakai.

V. KESIMPULAN

Page 10: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

Kesimpulan dari praktikum ini adalah :

1. Sterilisasi adalah suatu proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal

ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dll) yang terdapat dalam suatu

benda atau media.

2. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121ºC karena pada temperature 1210C, uap air akan

berkondensasi pada bahan-bahan yang disterilkan, dilepaskan sebanyak 686 kalor

program uap air.

3. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang

diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan

antibiotik.

4. Plastik HDPE mempunyai tingkat resistansi kimia yang sangat baik dan tidak larut

pada temperatur ruang karena sifat kristalinitas mereka.

5. Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah

pembakar bunsen. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling

cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Laporan Tetap Mikrobiologi Umum sterilisasi

Copernicus. 2012. Petunjuk Umum Penggunaan Media Mikrobiologi. (online)

(http://alatalatlaboratorium.com/Blog/sterilisasi-laboratorium-mikrobiologi, diakses

pada 15 September 2015)

Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Indra. 2008. Mikrobiologi dan ParasitologiI. PT. Citra AdityaBakti : Bandung.

 Lay, B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Pelczsar, M dan Chan, ECS. 2008. Dasar – Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia

Press: Jakarta.

Suriawiria, Unus. 1995. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa : Bandung.