Laporan Tahunan 2016 - sarana-jaya.co.id · Taat azas / aturan dan tidak korupsi, serta menjunjung...

40
Laporan Tahunan 2016 www.sarana-jaya.co.id

Transcript of Laporan Tahunan 2016 - sarana-jaya.co.id · Taat azas / aturan dan tidak korupsi, serta menjunjung...

Laporan Tahunan

2016

www.sarana-jaya.co.id

Daftar Isi

1 Selayang Pandang

2 Ringkasan Kinerja

3 Struktur Organisasi

4 Alat Produksi & Proyek Mendatang

5 Usaha Sewa Kantor, Hunian, dan Ritel

5 Kerja Sama Usaha

6 Proyek yang Akan Berjalan

7 Sekilas Perusahaan

9 Profil Perusahaan

10 Ikhtisar Keuangan

12 Struktur Modal

13 Profil Anak Perusahaan

14 Profil SDM

16 Analisis dan Pembahasan Manajemen

17 Kondisi Perekonomian Global

18 Kondisi Perekonomian Domestik

20 Tinjauan Industri Properti

23 Tinjauan Kinerja Keuangan

30 Kegiatan Sosial Perusahaan

Di tengah perlambatan ekonomi global

dan domestik yang masih berlanjut, industri

properti harus menghadapi berbagai

tantangan yang menahan laju pertumbuhan

di sepanjang tahun 2016. PD. Pembangunan

Sarana Jaya menyikapinya dengan bekerja

keras untuk menjaga pencapaian kinerja

yang positif. Strategi kami adalah fokus pada

penyelesaian proyek-proyek kerjasama

operasi (KSO) yang sedang berjalan seperti

proyek Apartemen Wang Residence,

Apartemen Pejaten Park Residence, dan

Apartemen Grand Zam-zam Margonda,

mengoptimalkan alat-alat produksi yang

dimiliki dan melakukan investasi dalam

bentuk land bank.

Kami mendorong seluruh divisi dan unit

usaha yang dimiliki PD. Pembangunan

Sarana Jaya untuk mengintegrasikan proses

bisnis, meningkatkan efisiensi di semua lini

dan terus berinovasi untuk mencapai tingkat

pelayanan pelanggan yang prima. Setiap

Divisi dan Unit Usaha harus memiliki

semangat yang sama dalam mencapai

kinerja terbaik dan menjadi kontributor

penting bagi profitabilitas Perseroan. Dengan

kompetensi dan pengalaman yang kami

miliki, kami percaya diri untuk terus bergerak

maju ke arah tujuan dan mencapai

keberlanjutan usaha jangka panjang.

Selayang Pandang

Gedung Sarana JayaJl. Budi Kemuliaan I No.1, Gambir, Jakarta Pusat

1

Pendapatan Usaha

155,6 MilyarRp30%

Jumlah Aset

1.273,8 MilyarRp3%

Laba Bersih

105,1 MilyarRp32%

Jumlah PAD

42 MilyarRp32%

Gedung Cik’s OfficeJl. Cikini Raya No. 84-86, Menteng, Jakarta Pusat

Ringkasan Kinerja

2

Badan Pengawas

Ketua

Vivin Harsanto

Sekretaris

Sarwo Handhayani

Anggota

Lilik H. Ismoyo

Direksi

Direktur Utama

Yoory C Pinontoan

Direktur Administrasi & Keuangan

Nikesman

Direktur Pengembangan

Denan Matulandi Kaligis

SatuanPengawas

Intern

Divisi Umum& SDM

Divisi Keuangan & Akuntansi

DirekturAdministrasi &

Keuangan

Direktur Utama

BadanPengawas

DirekturPengembangan

Divisi UsahaDivisi

Pertanahan& Hukum

Unit Perencanaan & Pembangunan

Unit LayananPengadaan

Struktur Organisasi

3

1

5

4

3

2

6

7

8

12

11

10

9

15

13

14

16

17

18

19

20

21

Alat Produksi &

Proyek Mendatang

4

No NamaMitra dan Jangka Waktu

Kerja SamaTanah Bangunan Usaha

6 Hotel Veranda PT. Graha Pakubuwono Kusuma

20 tahun (1/9/2015 – 1/9/2035)

6.029 m2

184 kamar Perhotelan

7 Gd. Sarana Jaya PT. Getraco Utama

25 tahun (2/7/1996 – 1/7/2021)

7.666 m2 17 Lantai Perkantoran

8 Areal terbuka STS PT. Plaza Adika Lestari

18 tahun (1/9/1999 – 31/12/2017)

11.000 m2 Areal terbuka

Plaza Atrium Senen

dan Atrium Extention

PT. Plaza Adika Lestari

selama 20 tahun (21/8/2002 –

20/8/2017), diperpanjang untuk

jangka waktu 20 tahun

(21/8/2017 – 20/8/2037)

14.005 m2 ± 47.400 m2 Pertokoan

Jembatan Multiguna

Senen

PT. Plaza Adika Lestari dan PT.

Jaya Real Property

- 90 x 12 m2 Pertokoan

9 Cibubur Junction PT. Cibubur Utama

20 tahun (28/7/2005 – 27/7/2025)

31.987 m2 ± 34.620 m2 Pertokoan

10 Palma Citra

Zona I PT. Bima Sarana Perkasa

20 tahun (15/1/2004 - 14/1/2024)

10.300 m2 2 tower

(132 unit)

Apartemen

Sewa

Zona II PT. Bima Sarana Perkasa

20 tahun sejak diterbitkan izin

untuk pembangunan

6.000 m2 1 tower Perkantoran

11 Mall Ikan Higienis PT. Putra Kirana Sentosa

20 tahun (27/7/2004 – 26/7/2024)

2.424 m2 ± 2.365 m2 Perdagangan

12 Hotel Mercure Cikini PT. Imesco Sejahtera Utama

20 tahun (22/2/2016 – 21/2/2036)

3.503 m2 212 kamar Perhotelan

No NamaTingkat

HunianTanah Bangunan Keterangan

1 Cik's Office 0% 2.499 m2 ± 3.796 m2 Perkantoran (Telah terdapat

komitmen dengan Kemenkumham

untuk persewaan 100% area

kantor pada awal tahun 2017)

2 Gedung Eks. Jaya Gas 100% 179 m2 358 m2 Ruang Usaha

3 Sarana Jaya 3 98,93% 713 m2 2.578 m2 Perkantoran

4 Pondok Kelapa Town

Square

66,84% 4.226 m2 4.081 m2 Pertokoan

5 Sarana Jaya Tebet 92,09% 3.491 m2 ± 7.200 m2 Perkantoran, Hunian,& Ruang

sewa

Usaha Sewa Kantor, Hunian, dan Ritel

Swakelola

Kerja Sama Usaha

Build, Transfer, Operate (BTO) & Build, Operate, Transfer (BOT)

5

No NamaMitra dan Jangka Waktu

Kerja SamaTanah Bangunan Usaha

13 Klapa Park Residence PT. Reka Cipta Propertindo

4 tahun (31/8/2016 –

30/8/2020)

±15.581 m2 1.862 Unit Apartemen

14 CBD Pulo Jahe PT. Reka Cipta Propertindo

3 tahun (9/11/2011 –

8/11/2014) dan diperpanjang

selama 2 tahun (9/11/2014 –

8/11/2016)

11.900 m2 77 unit Ruko dan

Rukan

15 Grand Zam-Zam Tower PT. Griya Sarana Akbar

3 tahun (7/7/2014 – 6/7/2017)

29.661 m2 986 Unit Apartemen

16 Wang Residence PT. Citicon Propertindo

3 tahun (8/10/2014 –

7/10/2017)

10.000 m2 358 unit Apartemen

17 Pejaten Park Residence PT. Kuala Jaya Realty

3 tahun (10/10/2014 –

9/10/2017)

7.261 m2 418 Unit Apartemen

Kerja Sama Operasi (KSO)

No Uraian Tanah Pengembangan Progress

18 Lebak Bulus TOD ± 18.000 m2 Mixed Use Proses Pembebasan Lahan, dimana

dari total ± 18.000 m2 sampai

dengan akhir Desember 2016 telah

dibebaskan seluas ± 10.842 m2

19 Sentra Primer Tanah

Abang (SPTA)

± 133.600 m2 Mixed Use Proses Sosialisasi dan Inventarisasi

20 Griya Cik’s 1.210 m2 Kos-Kosan Eksklusif Proses Perizinan, dimana sampai

akhir Desember 2016 masih dalam

proses sidang TABG-AP dan telah

dikeluarkan Pemberitahuan Hasil

Rapat Pimpinan Gubernur Terkait

Permohonan Kegiatan Wisma

Hunian Bertingkat (Kost Eksklusif) 8

lantai pada TPZ Pelestarian tanggal

14 Oktober 2017.

21 Sarana Square 3.017 m2 Perkantoran &

Bangunan

Komersial

Proses Perizinan sampai dengan

akhir Desember 2016 masih

menunggu diterbitkannya IMB

Proyek yang Akan Berjalan

6

Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana

Jaya Daerah Khusus Ibukota Jakarta

merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta yang berkedudukan dan berkantor

pusat di Jakarta dengan lingkup usaha meiliputi

seluruh wilayah Indonesia.

Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana

Jaya Daerah Khusus Ibukota Jakarta didirikan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun

1982 Jo. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun

1990 tentang Perubahan Pertama Peraturan

Daerah Nomor 2 Tahun 1982 tentang

Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana

Jaya Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jo.

Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah

Nomor 2 Tahun 1982 tentang Perusahaan

Daerah Pembangunan Sarana Jaya Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

Perusahaan Daerah Pembangunan Sarana

Jaya Daerah Khusus Ibukota Jakarta didirikan

dari pengalihan Perusahaan Tanah dan

Bangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta

yang didirikan berdasarkan Keputusan

Gubernur Kepala Daerah Nomor Da.

1/3/6/1969 tanggal 19 Februari 1969 Jo.

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Nomor

Da. 11/3/31/1972 tanggal 2 Februari 1972.

Sesuai dengan tujuan pendiriannya,

PD.Pembangunan Sarana Jaya Daerah

Khusus Ibukota Jakarta mengemban tugas

untuk membantu dan menunjang

kebijaksanaan umum Pemerintah dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dengan mengadakan kegiatan dibidang

penyediaan tanah, pembangunan perumahan,

bangunan umum, kawasan industri berikut

prasarana, sarana utilitas serta fasilitasnya

dengan berpegang pada prinsip ekonomi

perusahaan.

Sekilas

Perusahaan

Gedung Sarana JayaJl. Budi Kemuliaan I No.1, Gambir, Jakarta Pusat

7

Untuk mencapai tujuan tersebut, PD. Pembangunan Sarana Jaya melakukan

kegiatan pembangunan lingkungan baru dan peremajaan kota yang meliputi:

a) Mempersiapkan perencanaan dan kelayakan dalam rangka kegiatan usaha;

b) Mengusahakan pembiayaan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha;

c) Melaksanakan pengadaan, pembebasan, penyediaan, dan pematangan tanah serta

kegiatan lain yang berhubungan dengan hal tersebut;

d) Melaksanakan pembangunan fisik dalam rangka kegiatan usaha;

e) Mengelola bangunan yang dikuasai berikut fasilitas kelengkapannya;

f) Melaksanakan kegiatan jasa-jasa real estate lainnya;

g) Melaksanakan kegiatan produktif lain yang ditetapkan oleh Gubernur Provinsi DKI

Jakarta sesuai dengan tujuan dan kegiatan usaha PD. Pembangunan Sarana Jaya.

Dalam mengelola tanah yang dikuasainya, PD. Pembangunan Sarana Jaya

mempunyai kewenangan untuk :

a) Merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah tersebut;

b) Menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usahanya;

c) Menyerahkan, melepaskan, dan memindahkan hak atas bagian-bagian tanah

tersebut kepada pihak ketiga.

Hotel VerandaJl. Kyai Maja No. 63, Jakarta Selatan

8

Profesional

Bertindak profesional dan selalu berpikir positif dalam

melaksanakan tugas dan menghadapi tantangan

Setia

Setia terhadap perusahaan (esprit de corp) dan fokus

pada tujuan

Jujur

Taat azas / aturan dan tidak korupsi, serta menjunjung

tinggi etika dalam berbisnis dan dalam berhubungan

sosial

Nilai-nilai

Profil Perusahaan

Visi

PD. Pembangunan Sarana Jaya bertekad

untuk menjadi BUMD yang tangguh,

terdepan, terpercaya dalam bisnis properti di

Indonesia.

Atas dasar visi tersebut, perusahaan

bertekad untuk dapat memberikan produk

yang berkualitas dalam desain dan kekuatan

serta menjangkau semua segmen pasar dari

strata terendah hingga tertinggi.

Misi

PD. Pembangunan Sarana Jaya mengemban

misi untuk berperan aktif dalam bisnis real

estate dan properti. Hal tersebut sejalan

dengan tugas perusahaan untuk melaksanakan

program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

melalui penyediaan tanah, pembangunan

perumahan, pemukiman, bangunan umum dan

komersial berikut prasarana, sarana utilitas

serta fasilitasnya dengan berpegang pada

prinsip ekonomi perusahaan dan mampu

menjadi entitas bisnis yang menguntungkan.

Apartemen Pejaten Park ResidenceJl. Warung Jati Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 9

Ikhtisar Keuangan

Laporan Posisi Keuangan

Uraian 2016 2015 2014

Aset Lancar 251,8 395,4 566,6

Aset Tidak Lancar 1.022 842,6 677,2

Jumlah Aset 1.273,8 1.238 1.243,8

Liabilitas Jangka Pendek 107,6 96,2 73,9

Liabilitas Jangka Panjang 205,6 208,6 171,3

Jumlah Liabilitas 313,2 304,8 245,2

Jumlah Ekuitas 960,6 933,1 998,6

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.273,8 1.237,9 1.243,8

Disajikan dalam miliaran rupiah kecuali dinyatakan lain

Laporan Laba Rugi

Uraian 2016 2015 2014

Pendapatan Usaha 155,6 119,7 78,2

Beban Pokok Pendapatan & Beban Langsung 28,3 12,5 10,7

Laba Kotor 127,3 107,2 67,5

Pendapatan Lain-lain 17,9 20,2 8,8

Beban Usaha(B. Pemasaran dan B. Adm & Umum)

35,6 42,9 0,5

Beban Lain-lain 2,3 2,7 7,9

Laba Bersih Sebelum Pajak 107,3 81,8 46,8

Pajak Penghasilan 2,2 2,5 3,2

Bagian Laba Bersih Entitas Sosial - 0,1 -

Laba Bersih Tahun Berjalan 105,1 79,3 43,6

Nilai PAD 42,0 31,7 17,4

Analisis Rasio

Uraian 2016 2015 2014

Laba Bersih Terhadap Aset 41,7 6.4 7,6

Laba Bersih Terhadap Ekuitas 10,9 8,4 4,4

Laba Bersih Terhadap Pendapatan 60,6 56,7 50,0

10

1243,8

1237,9

1273,7

1.220

1.230

1.240

1.250

1.260

1.270

1.280

2014 2015 2016

Aset

Tahun

245,2

304,8 313,2

0

50

100

150

200

250

300

350

2014 2015 2016

Lia

bil

itie

s

Tahun

245,2

304,8 313,2

0

50

100

150

200

250

300

350

2014 2015 2016

Eku

itas

Tahun

43,6

79,3

105,1

0

20

40

60

80

100

120

2014 2015 2016

Lab

aB

ers

ih

Tahun

17,4

31,7

42

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

2014 2015 2016

PA

D

Tahun83%

7%

10%

Pendapatan

Pengelolaan Lingkungan

Pengelolaan Aset

Lain-lain

Disajikan dalam miliaran rupiah kecuali dinyatakan lain

11

2.000.000.000.000Modal dasar sesuai Perda No. 8 Tahun 2014

Rp

939.002.770.836Modal ditempatkan dan disetor (per 31 Desember 2016)

Rp

1.060.997.229.164Modal yang belum disetor

Rp

Struktur

Modal

Kost Sarana JayaJl. Pegangsaan Barat No. 2, Menteng,

Jakarta Pusat

12

Profil Anak

Perusahaan

Uraian 2016 2015

Jumlah Aset Rp 39.445.029.922 Rp 32.848.278.799

Jumlah Laba Bersih Rp 209.136.928 Rp 1.570.254.614

Perusahaan : PT. Saranawisesa Properindo

Akta Pendirian : Akta No. 77 Notaris Misahardi Wilamarta, SH

Tanggal Pendirian : 3 Februari 1993

Domisili : Jl. Tebet Barat IV No. 20, Tebet, Jakarta Selatan

Jenis Usaha : Manajemen Properti dan Parkir

Persentase Kepemilikan : 94,71 %

Sesuai Akta Penggabungan PT.Saranawisesa Properindo

dan PT. Karya Cipta Karsa Nomor 5 Notaris Aslina

Perangin-angin, SH., M.Kn tanggal 9 Mei 2016 sesuai

kesepakatan PD.Pembangunan Sarana Jaya dan

Yayasan Kesejahteraan Karyawan (YKK) melakukan

penggabungan PT.Karya Cipta Karsa dengan

PT.Saranawisesa Properindo menjadi PT.Saranawisesa

Properindo dengan komposisi modal PD.Pembangunan

Sarana Jaya menjadi sebesar 94,71% atau sebesar Rp

29.360.000.000,- dan YKK PD.Pembangunan Sarana

Jaya sebesar 5,29 % atau sebesar Rp 1.640.000.000,-.

Tanggal 30 Desember 2016 PD.Pembangunan Sarana

Jaya melakukan pemenuhan modal sebesar

Rp5.223.183.000,- sehingga nilai penyertaan modal

PD.Pembangunan Sarana Jaya terhadap

PT.Saranawisesa Properindo berubah menjadi 96,71%.

PT.Saranawisesa Properindo mengelola Gedung Mall

POKETS, Gedung Sarana Jaya Tebet dan Perparkiran.

13

Profil SDM

Jenis Pegawai Jumlah

Pegawai Tetap 68

Calon Pegawai 3

Pegawai Kontrak 2

Total 73

6893%

34%

23% Pegawai Tetap

Calon Pegawai

Pegawai Kontrak

Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 51

Perempuan 22

Total 73

5170%

2230%

Laki-laki

Perempuan

Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah

karyawan PD. Pembangunan Sarana Jaya

adalah 73 orang, naik 9 % bila dibandingkan

dengan periode yang sama di tahun 2015 yaitu

67 orang. Berdasarkan status kepegawaian,

karyawan PD. Pembangunan Sarana Jaya

pada tahun 2016 terdiri dari 68 orang

karyawan tetap, 3 orang calon pegawai, dan 2

orang karyawan Kontrak.

Berdasarkan jenis kelamin, pada tahun 2016,

sebanyak 51 orang karyawan PD.

Pembangunan Sarana Jaya adalah karyawan

laki-laki, sementara 24 orang merupakan

karyawan perempuan.

Berdasarkan Jenis Pegawai

Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tingkat pendidikan, pada tahun

2016, jumlah karyawan dengan latar belakang

pendidikan S1 mencapai lebih dari 49 % dari

total karyawan PD. Pembangunan Sarana

Jaya.

Pendidikan Jumlah

S-2 4

S-1 36

Diploma 10

SLTA, SLTP, SD 23

Total 73

45%

3649%

1014%

2332%

S-2

S-1

Diploma

SLTA, SLTP, SD

14

Usia Pegawai Jumlah

20 – 45 tahun 44

> 45 tahun 29

Total 73

4460%

2940%

20 – 45 tahun

> 45 tahun

Berdasarkan Usia Pegawai

Berdasarkan usia, mayoritas karyawan

PD.Pembangunan Sarana Jaya atau 60% dari

total karyawan berada pada rentang usia 20 –

45 tahun. Karyawan muda berusia produktif

tersebut adalah orang-orang yang

bersemangat untuk berkontribusi aktif bagi

kemajuan perusahaan dan mampu

beradaptasi untuk menghadapi tantangan

perusahaan dimana depan. Perusahaan

memiliki SDM potensial yang siap

berkembang bersama perusahaan.

15

Analisis dan Pembahasan

Manajemen

16

Kondisi perekonomian global tahun 2016

masih dibayangi oleh resesi, sebagai akibat dari

melemahnya pertumbuhan ekonomi, rendahnya

harga komoditas, dan ketidakpastian di pasar

keuangan. Dinamika politik di berbagai negara

juga turut berdampak pada kondisi global

tersebut. Menurut International Monetary Fund

(IMF), beban krisis global akan semakin

bertambah bila negara berkembang mengalami

masalah

Pertumbuhan ekonomi global tahun 2016

hanya mencapai 3,1%, lebih rendah

dibandingkan perkiraan awal sebesar 3,4%.

Capaian tersebut juga menurun dibandingkan

capaian tahun 2015 sebesar 3,2%. Kondisi

global tersebut dipengaruhi oleh perekonomian

negara maju (Amerika Serikat, beberapa

negara Eropa, Jepang, dsb.) yang hanya

tumbuh sebesar 1,6%, lebih rendah dari

pertumbuhan tahun 2015 sebesar 2,1%. Di sisi

lain, dampak perlambatan ekonomi Cina yang

hanya mencapai 6,7% menjalar ke berbagai

negara, terutama negara-negara yang selama

ini menjadikan Cina sebagai pasar tujuan

ekspornya. Sementara negara berkembang

berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi

sebesar 4,1%, yang ditopang oleh India dan

Indonesia, dsb.

Sampai dengan kuartal III 2016, inflasi

global juga masih tergolong rendah, yang

dipengaruhi oleh rendahnya harga dan

lemahnya permintaan komoditas ekspor seperti

minyak bumi, batubara, tembaga, kelapa sawit,

timah, dsb. Sebagai contoh, harga komoditas

minyak hanya mencapai US$ 28,7 – 41,3 per

barel, sebelum mengalami peningkatan akibat

berkurangnya produksi minyak global pada

akhir tahun 2016. Hal ini juga diikuti oleh

beberapa komoditas non-migas lainnya.

Rencana kenaikan Fed Funds Rate (FFR)

di AS berkontribusi terhadap peningkatan

kerentanan ekonomi global. Hal ini juga

diwarnai oleh arah rencana kebijakan presiden

AS terpilih, Donald Trump, berupa ekspansi

kebijakan fiskal, perdagangan internasional

yang protektif, dan kebijakan imigrasi yang

ketat. Di sisi lain, pada akhir semester I 2016,

terjadi peristiwa yang fenomenal yaitu keluarnya

Inggris dari blok Uni Eropa, yang lebih dikenal

dengan istilah British Exit (Brexit).

.Berbagai peristiwa tersebut berdampak

pada pelemahan nilai tukar mata uang

poundsterling sebesar 10% terhadap dolar AS,

yang diikuti oleh mata uang berbagai negara

lainnya. Hal ini juga berdampak pada anjloknya

saham-saham Eropa sebesar 8%, yang disusul

oleh jatuhnya pasar saham global. Namun

koreksi nilai tukar mata uang dan indeks saham

tersebut diperkirakan hanya bersifat sementara

dan masih dalam batas toleransi, sehingga

menimbulkan optimisme perbaikan ekonomi

global di masa mendatang.

Kondisi

Perekonomian

Global

17

Kondisi

Perekonomian

Domestik

Perkonomian Indonesia pada tahun 2016

sangat dipengaruhi oleh faktor perlambatan

ekonomi Cina yang berdampak pada kegiatan

ekspor, mengingat Cina merupakan mitra

dagang terbesar Indonesia. Rendahnya harga

minyak mentah yang berimbas pada

pelemahan harga komoditas ekspor lainnya,

turut mempengaruhi kondisi ekonomi domestik

secara signifikan.

Pelemahan sektor ekspor dan impor

yang dipengaruhi oleh ekonomi global, turut

berdampak pada kinerja ekonomi domestik.

Revisi target pertumbuhan ekonomi 2016 yang

dilakukan oleh pemerintah, dari sebelumnya

5,3% menjadi 5,2%, dianggap cukup realistis

mengingat kondisi perekonomian Indonesia

yang belum sepenuhnya membaik.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),

pertumbuhan triwulan I tahun 2016 mencapai

4,9%, dimana lebih baik dari periode yang

sama tahun 2015 sebesar 4,7%. Menurut

berbagai pakar, hal tersebut merupakan

korelasi dari program pemerintah melalui

pembangunan infrastruktur yang merata di

seluruh Indonesia.

Penurunan tingkat suku bunga kredit dan

peningkatan harga komoditas, turut

memperbaiki konsumsi swasta dan iklim

investasi. Pertumbuhan pada triwulan

berikutnya terus menunjukkan tren positif

hingga akhir 2016, sehingga pertumbuhan

ekonomi Indonesia tahun 2016 mencapai

5,02%. Hal ini lebih baik dibandingkan dengan

tahun 2015 sebesar 4,9%.

Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

18

Sejak akhir tahun 2015, penguatan kurs

dollar Amerika Serikat terus terjadi secara

global dan turut berimbas pada nilai tukar

rupiah. Bahkan pada Januari 2016, kurs

rupiah melemah hingga Rp 13.946 per dollar

Amerika Serikat. Namun upaya perbaikan

perekonomian Indonesia secara fundamental

berhasil menumbuhkan kepercayaan pasar,

sehingga rupiah berhasil menguat secara

stabil hingga semester kedua.

Pemerintah telah melakukan sosialisasi

program tax amnesty untuk memperluas

basis data perpajakan secara komprehensif,

pasca pengesahan UU No. 11 Tahun 2016

tentang Pengampunan Pajak (tax amnesty)

oleh DPR pada 28 Juni 2016. Melalui

program ini diharapkan terjadi percepatan

pertumbuhan ekonomi, yang dimulai dari

repatriasi aset wajib pajak yang umumnya

disimpan di luar negeri. Dana tersebut dapat

memberikan angin segar bagi perekonomian

Indonesia, terutama sektor yang

membutuhkan investasi besar seperti

pembangunan infrastruktur.

Program tax amnesty sukses

menghimpun dana sejumlah Rp151 triliun

hingga batas akhir program periode I pada

30 September 2016. Hal ini membuat rupiah

menguat hingga level Rp12.926 per Dolar

AS, atau menguat sebesar 7% dibandingkan

posisi awal tahun. Secara rata-rata nilai tukar

rupiah sepanjang tahun 2016 berada di level

Rp13.307 per Dolar AS.

Keberhasilan pemerintah dalam

menjamin pasokan bahan pangan membuat

harga bahan pokok dapat terkendali. Hal ini

memberikan pengaruh positif dalam menjaga

laju inflasi. Menurut Badan Pusat Statisik,

tingkat inflasi tahun 2016 hanya sebesar

3,02%, yang lebih rendah dibandingkan

tahun sebelumnya sebesar 3,35%. Di sisi

lain, kinerja ekspor sektor non-migas yang

membaik berhasil membuat neraca

perdagangan bernilai surplus. Beberapa

indikator tersebut menunjukkan bahwa

perekonomian Indonesia telah membaik

secara fundamental.

Pemerintah juga telah melakukan

deregulasi investasi yang menempatkan

Indonesia sebagai salah satu dari 10 negara

dengan tingkat kenaikan terbesar

sebagaimana dilansir pada laporan Doing

Business Bank Dunia. Hal ini tercapai melalui

reformasi dalam mempermudah izin memulai

usaha, membayar pajak, mendapatkan

pinjaman, perdagangan lintas batas, dan

mendaftarkan properti.

19

Tinjauan

Industri Properti

Industri properti di Indonesia terus

mengalami dinamika sejak krisis keuangan

global tahun 2008. Puncak pertumbuhan

industri properti pernah tercapai pada

periode 2010 – 2013, sebelum tertahan

sebagai dampak dari politik dalam negeri dan

perlambatan ekonomi dunia. Hal tersebut

menurunkan daya beli masyarakat, sehingga

minat investor dalam industri properti juga

berkurang.

Menurut Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM), pada akhir 2015 terdapat

lonjakan investasi untuk sektor properti. Hal

ini menumbuhkan optimisme bahwa tahun

2016 akan menjadi titik balik dari industri

properti yang tengah terpuruk. Pertumbuhan

investasi di sektor properti turut dipengaruhi

kebijakan pemerintah terkait pembangunan

infrastruktur, misalnya jalan tol dan

transportasi massal. Peningkatan jumlah

penduduk Indonesia yang sudah mencapai

250 juta jiwa turut memacu kebutuhan dasar

masyarakat berupa perumahan.

Dalam merespon hal tersebut,

pemerintah telah membuat program sejuta

rumah, rumah susun sederhana sewa

(Rusunawa), dan rumah susun sederhana

milik (Rusunami) yang diperuntukan bagi

masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Bantuan pembiayaan dapat diberikan

melalui fasilitas likuidasi pembiayaan

perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga

dan bantuan uang muka.

Pemerintah juga berupaya menjaga

iklim Usaha sektor perumahan agar tetap

kondusif melalui pemangkasan 33 jenis

perizinan menjadi 11 perizinan dan

mengurangi waktu pengurusan dari sekitar

700 hari menjadi 44 hari. Dari kebijakan

tersebut diharapkan harga rumah akan

semakin terjangkau akibat kemudahan

proses perizinan yang dapat menekan biaya

produksi pembangunan perumahan.

20

Pada tahun 2016, indeks harga properti

komersial mencapai level 167,23 atau

mengalami penurunan sebesar -0,33%

(yoy). Penurunan tersebut disebabkan oleh

terbatasnya permintaan masyarakat

dibandingkan dengan kenaikan pasokan,

dimana segmen apartemen dan hotel

memberikan dampak yang paling

signifikan, masing-masing -0,87% (yoy)

dan -0,42% (yoy). Indeks harga properti

komersial regional Jabodebek mencapai

level 175,04 atau turun sebesar -0,31%

(yoy), merupakan regional dengan

penurunan indeks terbesar. Sementara

kenaikan indeks terbesar diraih oleh

Semarang yang mencapai level 109,18

atau naik sebesar -3,65% (yoy).

Indeks Harga Properti Komersial

Pada tahun 2016, indeks supply properti

komersial mencapai level 107,29 atau

mengalami pertumbuhan sebesar 2,12%

(yoy). Segmen apartemen, perkantoran,

dan hotel memberikan dampak yang paling

signifikan terhadap pertumbuhan indeks,

masing-masing 14,01% (yoy), 9,63% (yoy),

dan 8,69% (yoy).

Pertumbuhan indeks supply terjadi di

semua wilayah, dimana pertumbuhan

tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 6,40%

(yoy), diikuti oleh Bandung dan Jabodebek

masing-masing sebesar 2,99% (yoy) dan

2,46% (yoy).

Indeks Supply Properti Komersial

Sumber : Departemen Statistik – Bank Indonesia

Sumber : Departemen Statistik – Bank Indonesia

Atrium SenenJl. Senen Raya, Jakarta Pusat

21

Indeks demand properti komersial tahun

2016 mencapai level 128,71 atau

mengalami pertumbuhan sebesar 1,52%

(yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh

segmen apartemen yang mencatatkan

pertumbuhan sebesar 12,94% (yoy).

Permintaan yang cukup tinggi terhadap

properti komersial terjadi di Surabaya, yaitu

sebesar 3,52% (yoy), yang ditopang oleh

segmen perkantoran sebesar 23,24%

(yoy). Sementara pertumbuhan di wilayah

Bandung mencapai 3,07% (yoy), yang

didominasi oleh segmen apartemen

sebesar 3,64% (yoy).

Indeks Demand Properti Komersial

Pertumbuhan indeks demand properti

komersial merupakan indikator

peningkatan kredit konsumsi sebesar

8,76% (yoy). Kredit konsumsi dalam

bentuk kredit kepemilikan apartemen kecil

mengalami pertumbuhan sebesar 14,75%

(yoy). Sebaliknya kredit konsumsi pada

apartemen tipe menengah dan besar

mengalami penurunan, masing-masing

sebesar -0,57% (yoy) dan -3,33% (yoy).

Kredit Konsumsi Properti Komersial

Sumber : Departemen Statistik – Bank Indonesia

Sumber : Departemen Statistik – Bank Indonesia

22

Uraian 2016 2015 %

Pendapatan usaha 155.608,3 119.699,2 30,0

Beban pokok pendapatan & beban

langsung

28.274,9 12.451,0127,1

Laba Kotor 127.333,4 107.248,2 18,7

Pendapatan Lain-lain 17.883,0 20.162,6 (11,3)

Beban penjualan 645,4 464,9 38,8

Beban umum dan administrasi 34.974,7 42.474,9 (17,7)

Beban Lain-lain 2.329,4 2.713,1 (14,1)

Laba sebelum pajak penghasilan 107.226,9 81.757,9 31,2

Bagian laba bersih entitas asosiasi - 127,7 -

Pajak Penghasilan 2.171,0 2.553,2 (15,0)

Laba bersih tahun berjalan 105.095,9 79.332,4 32,5

I) Laporan Laba Rugi

dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain

Hal tersebut berdasarkan Laporan Keuangan PD. Pembangunan Sarana Jaya dan Entitas

Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh

Kantor Akuntan Publik Usman dan Rekan. Seluruh angka-angka yang tersajikan dalam

tinjauan keuangan ini merupakan angka-angka keuangan PD. Pembangunan Sarana Jaya

dan Entitas Anak.

Tinjauan Kinerja

Keuangan

Apartemen Wang ResidenceJl. Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

23

Penjualan dan Pendapatan Usaha

Walaupun ditengah kondisi

perlambatan ekonomi, PD. Pembangunan

Sarana Jaya ditahun 2016 berhasil

membukukan penjualan dan pendapatan

usaha sebesar Rp 155.608.348.855,

mengalami kenaikan sebesar 30% bila

dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar

Rp 119.699.196.238. Peningkatan tersebut

antara lain didorong oleh :

a) Perolehan bagi hasil / keuntungan /

kompensasi atas penyertaan dan investasi

pada proyek kerjasama operasi (KSO)

pengembangan dan pembangunan

Apartemen Wang Residence, Apartemen

Pejaten Park Residence, Grand Zam-zam

Margonda, serta kerjasama pembangunan

CBD di areal perumahan Jatinegara Indah;

b) Dilaksanakannya restrukturisasi anak

perusahaan dengan menggabungkan dua

anak perusahaan yang dimiliki sehingga

pengelolaan alat produksi menghasilkan

pendapatan yang lebih optimal dan

memberikan kontribusi yang signifikan

kepada PD. Pembangunan Sarana Jaya

sebagai induk perusahaan;

c) Pencapaian persewaan alat-alat

produksi persewaan yang menjadi prioritas,

yaitu Gedung Sarana Tebet (nilai

pendapatannya naik 166%), Gedung

Sarana Jaya 3 (naik 190%), dan Mall

Pokets (naik 45%).

Beban Pokok Pendapatan dan Beban

Langsung

Selama tahun 2016, Beban Pokok

Pendapatan dan Beban Langsung PD.

Pembangunan Sarana Jaya mencapai Rp

28,3 Milyar meningkat 127,1% dari Rp 12,5

Milyar di tahun 2015. Beban Pokok

Pendapatan naik 131,7% dari Rp 6,4 Milyar

di tahun 2015 menjadi Rp 14,9 Milyar.

Naiknya Beban Pokok Pendapatan tersebut

terutama didorong oleh terdapatnya Beban

Pokok Penjualan yang cukup besar dari

Pengelolaan Aset POKETS.

Sedangkan Beban Langsung yang

terdiri dari beban penyusutan, beban

operasional, dan lainnya meningkat 122,2%

dari Rp 6 Milyar di tahun 2015 menjadi Rp

13,4 Milyar. Peningkatan tersebut terutama

disebabkan oleh reklasifikasi atau

penyesuaian pencatatan beban penyusutan

Hotel Veranda dan Plaza Atrium Segitiga

Senen, serta dicatatkannya penyusutan alat

produksi baru (antara lain Gedung Sarana

Jaya 3, Mall Pokets, dll)

Laba Kotor

PD. Pembangunan Sarana Jaya di

tahun 2016 memperoleh laba kotor sebesar

Rp 127,3 Milyar naik 18,7% dari Rp 107,2

Milyar.

Laba Sebelum Pajak

Pada tahun 2016 PD. Pembangunan

Sarana Jaya mencatat pertumbuhan pada

laba sebelum pajak sebesar 31,2%. Laba

sebelum pajak tahun 2016 mencapai Rp

107,3 Milyar dibandingkan tahun 2015

sebesar Rp 81,8 Milyar.

Laba Bersih Tahun Berjalan

PD. Pembangunan Sarana Jaya

membukukan laba bersih tahun 2016 yang

tumbuh 32,5%, dari Rp 79,3 Milyar pada

tahun 2015 menjadi Rp 105,1 Milyar untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2016.

24

II) Laporan Arus Kas

Uraian 2016 2015 %

Kas Bersih diperoleh dari (digunakan

untuk) aktifitas operasi 45.876,4 138.264,8 (66.8)

Kas Bersih diperoleh dari (digunakan

untuk) aktifiitas investasi 127.103,6 231.812,7 (45.2)

Kas Bersih diperoleh dari (digunakan

untuk) aktifitas pendanaan 31.733,0 17.431,4 82.0

Kenaikan / (penurunan) bersih Kas

dan Setara Kas 112.960,2 110.979.2 1.8

Kas dan Setara Kas pada awal tahun 310.383,2 421.362,4 (26.3)

Kas dan Setara Kas pada akhir

tahun 197.423,0 310.383,2 (36.4)

dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Penerimaan kas bersih dari pelanggan sebesar Rp

110,7 Milyar sementara untuk pembayaran kas

pada pemasok dan untuk beban operasional

lainnya adalah sebesar Rp 71,8 Milyar. Namun

PD. Pembangunan Sarana Jaya juga melakukan

pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar

Rp 6,9 Milyar sehingga arus kas bersih yang

digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp

45,9 Milyar di akhir tahun 2016.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Sepanjang tahun 2016, kas bersih yang digunakan

untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 127,1

Milyar PD. Pembangunan Sarana Jaya

mencatatkan penerimaan dividen dari entitas

sosial sebesar Rp 425,3 juta dan kas yang

digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp

180,9 juta.

25

III) Laporan Posisi Keuangan

Uraian 2016 2015 %

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 197.423,0 310.383,2 (36,4)

Piutang 11.461,2 32.950,5 (65,2)

Pajak dibayar dimuka 6.511,6 14.928,2 (56,4)

Biaya dibayar dimuka 565,9 531,3 6,5

Uang muka pembelian - 1,0 -

Uang jaminan 0,9 0,9 -

Taksiran tagihan pajak

penghasilan10.000,0 9.080,0 10,1

Aset real estate 25.842,1 27.475,2 (5,9)

Jumlah Aset Lancar 251.804,7 395.350,3 (36.3)

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada Entitas Ventura

Bersama535.213,9 446.780,9 19,8

Investasi pada Entitas Asosiasi 3.110,2 3.359,5 (7,4)

Aset Ventura Bersama &

Kerjasama Operasi30.663,1 30.663,7 -

Aset Real Estate 166.394,8 71.715,8 132,0

Properti Investasi 277.046,7 281.831,9 (1,7)

Aset Tetap – Setelah dikurangi

Akm. Penyusutan3.780,3 3.434,0 10,1

Lain-lain 5.767,7 4.823,6 19,6

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.021.976,7 842.608,8 21,3

JUMLAH ASET 1.273.781,4 1.237.959,1 3

dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain

26

Uraian 2016 2015 %

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha - - -

Utang Lain-lain 79.012,4 60.448,0 30.7

Utang Pajak & Liabilitas Pajak Kini 5.884,7 11.355,9 (48.2)

Beban Masih Harus dibayar 691,3 439,7 57.2

Pendapatan diterima dimuka – sewa

jatuh tempo 1 tahun5.927,3 2.541,3 133.2

Pendapatan diterima dimuka –

penjualan & kerjasama jth tempo 1

thn

7.110,0 8.733,8 (18.6)

Pendapatan diterima dimuka – aset

ventura bersama & kerjasama

operasi jth tempo 1 tahun

5.407,3 10.701,7 (49.5)

Pendapatan diterima dimuka – jasa - 680,5 -

Kewajiban pengelolaan 3.500,0 1.166,7 200.0

Utang lembaga keuangan jangka

panjang bagian yang jatuh tempo

dalam satu tahun

125,2 131,5 (4.8)

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 107.658,3 96.199,0 11.9

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Pendapatan diterima dimuka jangka

panjang – penjualan & kerjasama28.606,3 34.736,3 (17.6)

Pendapatan diterima dimuka jangka

panjang – aset ventura bersama109.503,9 103.924,3 5.4

Kewajiban pengelolaan 61.833,3 67.666,7 (8.6)

Liabilitas manfaat karyawan 5.552,8 2.229,7 149.0

Utang lembaga keuangan jangka

panjang72,7 66,2 9.8

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 205.569,1 208.623,1 (1.5)

JUMLAH LIABILITAS 313.227,4 304.822,1 2.8

JUMLAH EKUITAS 960.554,0 933.137,0 2.9

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.273.781,4 1.237.959,1 2.9

dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain

27

PD. Pembangunan Sarana Jaya pada

tanggal 31 Desember 2016 membukukan nilai

aset sebesar Rp 1,27 Trilyun, mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar

3%. Komposisi aset perusahaan adalah 80%

aset tidak lancar dan 20% aset lancar.

Aset Lancar

Aset lancar mengalami penurunan sebesar

36,3% di tahun 2016 menjadi sebesar Rp

251,80 Milyar dari periode yang sama pada

tahun sebelumnya sebesar Rp 395,35 Milyar.

Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh

adanya koreksi atas pencatatan pajak.

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar mengalami peningkatan

sebesar 21,3% dari Rp 842,61 Milyar di tahun

2015 menjadi Rp 1,021 Trilyun. Kenaikan

tersebut terutama diantaranya terjadi karena

meningkatnya penempatan investasi pada

proyek KSO dan pembelian alat produksi baru

berupa pembelian lahan (land bank).

Liabilitas

Total liabilitas per 31 Desember 2016

adalah sebesar Rp 313,23 Milyar, mengalami

kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya

sebesar Rp 304,82 Milyar. Total Liabilitas

Jangka Pendek meningkat 11,9% dari Rp 96,2

Milyar di tahun 2015 menjadi Rp 107,66

Milyar, kenaikan tersebut terutama disebabkan

oleh meningkatnya kewajiban pembayaran

PAD, Dana Pensiun dan Jasa Produksi yang

dihitung berdasarkan perolehan laba bersih

dikalikan prosentase yang telah ditentukan

dalam PERDA. Total Liabilitas Jangka

Panjang turun sebesar 1,5% dari Rp 208,62

Milyar di tahun 2015 menjadi Rp 205,57

Milyar, penurunan tersebut terutama antara

lain disebabkan oleh pencatatan pendapatan

Hotel Veranda secara penuh (dihitung satu

tahun pendapatan).

Ekuitas

Pada tanggal 31 Desember 2016 PD.

Pembangunan Sarana Jaya membukukan

total ekuitas sebesar Rp 960,55 Milyar atau

meningkat sebesar 2,9% dari total ekuitas

pada tanggal 31 Desember 2015.

Micro Mall Pondok Kelapa (POKETS)Jl. Raya Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur

28

IV) Kemampuan Membayar Hutang

Likuiditas

Rasio likuiditas adalah perbandingan

antara aset lancar dan kewajiban lancar.

Pada tahun 2016, rasio likuiditas adalah 2,3

kali, turun bila dibandingkan 4,1 kali pada

tahun 2015. Penurunan tersebut diakibatkan

menurunnya jumlah kas dan setara kas

dikarenakan pada tahun 2016 terdapat

realisasi pada investasi KSO dan pembelian

lahan (land bank), serta meningkatnya

hutang PAD, dana pensiun, dan jasa

produksi.

Rentabilitas

Rasio rentabilitas adalah perbandingan

antara laba bersih dan penjualan. Pada

tahun 2016 rasio rentabilitas PD.

Pembangunan Sarana Jaya adalah sebesar

68%, meningkat bila dibandingkan 67% pada

tahun 2015, kenaikan tersebut disebabkan

meningkatkan laba perusahaan.

Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah perbandingan

antara total kewajiban dan total ekuitas.

Pada tahun 2016 rasio solvabilitas meningkat

dari 22% pada tahun 2015 menjadi 33% di

tahun 2016, kenaikan tersebut terutama

disebabkan oleh meningkatnya kewajiban

atau hutang PAD, dana pensiun, dan jasa

produksi.

V) PAD

Sesuai Perda No. 6 Tahun 1990,

penggunaan laba bersih PD. Pembangunan

Sarana Jaya ditetapkan sebagai berikut :

40% untuk Anggaran Daerah (PAD);

30% untuk Cadangan Umum;

15% untuk Dana Pensiun;

15% untuk Jasa Produksi.

Atas dasar tersebut maka besarnya PAD

Pembangunan Sarana Jaya untuk tahun

2016 adalah sebesar Rp 42,03 Milyar, yang

mengalami peningkatan sebesar 32% dari

tahun 2015 sebesar Rp 31,73 Milyar.

VI) Tingkat Kolektabilitas Piutang

Pada akhir tahun 2016 jumlah piutang

PD. Pembangunan Sarana Jaya mencapai

Rp 11,46 Milyar, turun 35% bila

dibandingkan posisi per tanggal 31

Desember 2015 yang mencapai Rp 32,95

Milyar.

Gedung Sarana SquareJl. Tebet Barat IV, Jakarta Selatan

29

C S R

Kegiatan sosial perusahaan atau lebih

dikenal dengan sebutan Corporate Social

Responsibility (CSR) bagi PD.

Pembangunan Sarana Jaya bukanlah sekedar

kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku, melainkan sebagai

salah satu upaya guna menyeimbangkan

manfaat yang telah diterima oleh perusahaan.

Melalui program CSR, PD. Pembangunan

Sarana Jaya berkomitmen untuk ikut serta

dalam upaya bersama membantu

meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat

di wilayah DKI Jakarta.

Salah satu program CSR unggulan PD.

Pembangunan Sarana Jaya adalah “Benahi

100 Mushola”, yaitu suatu proggram yang

bertujuan untuk membenahi mushola-mushola

yang terdapat di wilayah DKI Jakarta, baik

berupa renovasi bangunan mushola maupun

pengadaan kebutuhan mushola (seperti

karpet, pendingin ruangan/AC, sound system,

dll) sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kualitas ibadah bagi warga pemukiman di

wilayah DKI Jakarta.

Dalam upaya merealisasikan program

tersebut, PD. Pembangunan Sarana Jaya

menggandeng Qoloni Indonesia Foundation

untuk membuat Taman Baca dan

Pembenahan Mushola di Rumah Susun

Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara

Kaum. selain itu, di tahun 2016 PD.

Pembangunan Sarana Jaya secara mandiri

juga telah melakukan pembenahan sebanyak

7 mushola, 1 masjid dan 1 taman bermain

yang terletak di DKI Jakarta. Total biaya yang

dikeluarkan PD. Pembangunan Sarana Jaya

untuk kegiatan CSR pada tahun 2016 adalah

sebesar Rp 1.140.332.150.

Kegiatan Sosial

Perusahaan

30

Sebelum

Sesudah

Perbaikan Musholla Al-Abror

31

Sebelum

Sesudah

Perbaikan Musholla Al-Ikhlas

32

Sebelum

Sesudah

Pengadaan Perlengkapan Musholla

Al-Hanafiah

33

Sebelum

Sesudah

Perbaikan Musholla Al-Akhyariyah

34

Sebelum

Sesudah

Perbaikan Musholla Al-Amin

35

Sebelum

Sesudah

Bantuan Perlengkapan Masjid Jami’

Darussalam

36

Pembuatan Taman di Pulogadung

Sesudah

Sebelum

37

Gedung Sarana Jaya Lantai 3 – 4

Jalan Budi Kemuliaan 1 No.1 Jakarta Pusat

[email protected]

Telp. 021 – 3522667

Fax. 021 – 3853960