Laporan Subnetting CIDR

5
Program Studi : TKJ Subnetting CIDR (Classless Inter-Domain Routing) Nama : Faris Arifiansyah Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B No Exp : 7 Instruktur : - Rudi Haryadi - Adi Setiadi I. Tujuan : Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan. II. Pendahuluan : Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B. III. Alat & Bahan :

Transcript of Laporan Subnetting CIDR

Page 1: Laporan Subnetting CIDR

Program Studi : TKJ Subnetting CIDR (Classless Inter-

Domain Routing)

Nama : Faris Arifiansyah

Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ-B

No Exp : 7Instruktur : - Rudi Haryadi - Adi Setiadi

I. Tujuan :

Siswa dapat mengerti tentang Penghitungan Subnetting secara CIDR Siswa dapat mempraktekan hasil perhitungan.

II. Pendahuluan :

Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan.

Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

III. Alat & Bahan :

o PC / Laptopo OS Windows atau Linux

IV.Langkah dan Hasil Kerja :

Kerjakan soal yang telah diberikanSoal:1. Diketahui : Network awal adalah 172.16.16.0/22

Ditanyakan : Buat menjadi 3 subnetwork !Jawab:> Tentukan range network awal :Jumlah IP awal= 2^10 = 1024 IPJadi jaraknya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.155> Tentukan panjang setiap subnetwork:Panjang subnet= Jumlah host/IP awal : jumlah subnet

Page 2: Laporan Subnetting CIDR

Panjang subnet= 1024:4 = 256Jadi panjang setiap subnetwork-nya adalah 256 host setara dengan masking /24> Berikan alokasi IP Address untuk setiap subnetworknya:1. 172.16.16.0/24 - 172.16.16.255/242. 172.16.17.0/24 - 172.16.17.255/243. 172.16.18.0/24 - 172.16.18.255/244. 172.16.19.0/24 - 172.16.19.255/24

2. Diketahui : network awal adalah 172.16.16.0/22Ditanyakan : Tentukan alokasi subnetwork yang masing-masing terdiri dari 75 host !Jawab:> Tentukan range network awal:Jumlah IP/host awal= 2^10= 1024 IP/hostJadi range network-nya 172.16.16.0 s/d 172.16.19.255> Tentukan Jumlah subnetwork-nya:Jumlah subnet= Jumlah host awal:Jumlah host pada setiap subnetJumlah subnet= 1024:128= 8Jadi Jumlah subnet yang akan dibuat adalah 8 subnetwork dengan masing2 128 host setara dengan masking /25> Alokasi IP Address subnetwork-nya:1. 172.16.16.0/25 - 172.16.16.127/252. 172.16.16.128/25 - 172.16.16.255/253. 172.16.17.0/25 - 172.16.17.127/254. 172.16.17.128/25 - 172.16.17.255/255. 172.16.18.0/25 - 172.16.18.127/256. 172.16.18.128/25 - 172.16.18.255/257. 172.16.19.0/25 - 172.16.19.127/258. 172.16.19.128/25 - 172.16.19.255/25

3. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork !Jawab:> Tentukan range network awal:Jumlah IP/host awal= 2^7=128Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127> Tentukan panjang setiap subnetworkPanjang subnet=128:2=64Jadi tiap subnetwork panjang-nya 64 IP setara dengan masking /26> Alokasi IP Address subnetwork-nya:1. 192.168.128.0/26 - 192.168.128.63/262. 192.168.128.64/26 - 192.168.128.127/26

4. Diketahui: network awal adalah 192.168.128.0/25Ditanyakan: Tentukan alokasi subnetwork yang masing - masing terdiri dari 30 host !Jawab:

Page 3: Laporan Subnetting CIDR

> Tentukan range network awal:Jumlah IP awal = 2^7=128Jadi range-nya 192.168.128.0 s/d 192.168.128.127> Tentukan jumlah subnetwork-nya:Jumlah subnet=Jumlah host awal:Jumlah host setiap subnetJumlah subnet= 128:32= 4Jadi jumlah subnetnya 4 dan setara dengan masking /27> Alokasi IP Address tiap subnet:1. 192.168.128.0/27 - 192.168.128.31/272. 192.168.128.32/27 - 192.168.128.63/273. 192.168.128.64/27 - 192.168.128.95/274. 192.168.128.96/27 - 192.168.128.127/27

5. Diketahui: network awal adalah 162.16.20.0/27Ditanyakan: Buat menjadi 2 subnetwork?!Jawab:> Tentukan range network awal:IP awal=2^5=32Jadi range-nya 162.16.20.0 s/d 162.16.20.31> Tentukan panjang setiap subnetworkPanjang subnet=Jumlah host awal:Jumlah subnetPanjang subnet= 32:2=16Jadi tiap subnet panjangnya adalah 16 IP setara dengan masking /28> Alokasi IP Address tiap subnetwork:1. 162.16.20.0/28 - 162.16.20.15/282. 162.16.20.16/28 - 162.16.20.31/28

Buktikan kebenarannya salah satu soal menggunakan command prompt

IP PC IP Laptop

Ping PC ke Laptop

Page 4: Laporan Subnetting CIDR

IP PC IP Laptop

Ping PC ke Laptop

V. Analisa Hasil Kerja:

Kita ambil contoh nomor 1 untuk dianalisa.

o Network awal merupakan network semula yang akan dialokasikan menjadi subnetwork. o Selanjutnya ada IP awal. IP awal dapat diketahui dengan melihat masking-nya. o Kemudian Panjang subnet. Panjang subnet maksudnya adalah berapa host yang bisa berada

pada satu subnetwork. Misalnya panjang subnet 256, berarti setara dengan masking /24.o Yang terakhir, alokasi IP address untuk setiap subnetwork. Maksudnya adalah Pemberian IP

pada setiap subnet yang telah terbagi.o Pada pembuktian praktek dengan ping, diambil dari soal nomor 1 bagian subnetwork 1 dan

subnetwork 2.

*Penjelasan:Kelemahan menggunakan CIDR adalah ada subnet ataupun host yang tidak terpakai (mubazir). Contohnya pada soal nomor 1, yang diminta adalah 3 subnetwork. Tapi kenyataannya dengan cara CIDR kita hanya bisa membuat jumlah subnetwork ke kelipatan 2 selanjutnya yaitu 4. Sehingga ada 1 subnetwork yang tidak terpakai.

VI.Kesimpulan:

Dengan praktek ini, kita bisa membagi network menjadi network yang lebih kecil.