04 KDJK Tugas5 Subnetting

download 04 KDJK Tugas5 Subnetting

of 22

description

Subnetting

Transcript of 04 KDJK Tugas5 Subnetting

  • Tugas 5

    Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

    Subnetting

    Oleh :

    1. Kadek Bayu Diandra Putra ( 0908605017 )

    2. Luh Gde Apryta Astaridewi ( 1108605042 )

    3. Ni Wayan Ririn Puspita Dewi ( 1108605045 )

    4. I G. Ag. Sri Ag. Chandra K. ( 1108605046 )

    Program Studi Teknik Informatika

    Jurusan Ilmu Komputer

    Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Universitas Udayana

    2013

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,

    karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

    Dalam makalah ini kami membahas tentang Subnetting.

    Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Jaringan dan

    Internet Protokol yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan kemudahan

    dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama yang menggunakan jaringan komputer

    dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah

    Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.

    Dalam proses pendalaman materi komunikasi data ini, tentunya kami mendapatkan

    bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami

    sampaikan :

    Dosen mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer

    Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

    Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca,

    Denpasar, 9 April 2013

    Penyusun

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR................................................................................................... 2

    DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... 4

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 5

    1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 5

    1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

    1.3. Tujuan ........................................................................................................ 5

    1.4. Batasan Masalah ......................................................................................... 6

    1.5. Manfaat ...................................................................................................... 6

    BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 7

    2.1 ISP (Internet Service Provider) ................................................................................ 7

    2.1.1 Sejarah ISP .................................................................................................... 8

    2.1.2. Tipe Layanan ISP ......................................................................................... 9

    2.1.3. Kriteria yang dapat digunakan untuk memilih ISP ...................................... 10

    2.1.4 Media Koneksi ISP ...................................................................................... 11

    2.2 IP Public dan IP Private ......................................................................................... 12

    2.2.1 IP Public ..................................................................................................... 12

    2.2.2 IP Private .................................................................................................... 13

    2.3 Subneting .............................................................................................................. 14

    2.4 Tujuan Subneting .................................................................................................. 17

    2.4 Cara melakukan Subneting .................................................................................... 18

    2.6 Contoh Kasus ........................................................................................................ 19

    BAB II PENUTUP ..................................................................................................... 21

    3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 21

    3.2 Saran ............................................................................................................ 21

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

  • 4

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Ilustrasi Subnetting .................................................................................... 15

    Gambar 2. Ilustrasi Subnetting 2 ................................................................................. 15

    Gambar 3. Network, Host dan Broadcast Address ....................................................... 16

    Gambar 4. Konsep Subnetting ..................................................................................... 16

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki

    era informasi yang lebih cepat. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan internet yang

    semakin populer. Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang

    menghubungkan satu sisi dengan isi yang lain dengan menggunakan alamat di setiap

    komputer yang terhubung di dalamnya. dimana alamat yang digunakan berupa IP

    (internet protokol). Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan internet

    semakin meningkat. Saat ini banyak perusahaan atau badan usaha yang menjual

    koneksi internet atau sejenisnya kepada penggunanya. Kebanyakan perusahaan

    telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti

    hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. Sekarang, dengan

    perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan

    jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.

    Adapun permasalahan yang sering terjadi maka penulis mengangkat hal

    mengenai ISP dan Subneting sebagai topik utama dalam laporan ini. Dalam laporan

    ini akan dibahas tentang Konsep ISP (Internet Service Provider), pengertian

    subneting, tujuan subneting, beserta cara melakukan Subneting. Materi tersebut bisa

    memberikan konsep dasar tentang ISP dan subneting pada jaringan komputer bagi

    penulis dan pembaca sehingga lebih mudah dalam memahami topik ini. Diharapkan

    ilmu yang telah diperoleh di saat perkuliahan tersebut dapat diaplikasikan dan

    diperdalam melalui penulisan laporan ini.

    1.2. Rumusan Masalah

    Permasalahan yang kami bahas dalam laporan ini adalah mengenai:

    1. Pengertian ISP (Internet Service Provider) ?

    2. Pengertian Subneting ?

    3. Tujuan Subneting ?

    4. Cara melakukan Subneting ?

  • 6

    1.3. Tujuan

    Adapun tujuan yang di peroleh adalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui konsep dari ISP (Internet Service Provider).

    2. Mengetahui konsep dari subneting.

    3. Mengetahui tujuan dari subneting

    4. Mampu melakukan subneting

    1.4. Batasan Masalah

    Permasalahan yang kami bahas dalam laporan ini adalah mengenai:

    1. ISP (Internet Service Provider)

    2. IP Public dan IP Private

    3. Subneting

    4. Tujuan Subneting

    5. Cara melakukan Subneting

    1.5. Manfaat

    Manfaat yang dapat diperoleh dari laporan ini adalah :

    1. Menambah wawasan mahasiswa tentang subnetting

    2. Memberikan gambaran mengenai konsep subnetting

    3. Melengkapi salah satu syarat dalam perkuliahan yaitu laporan Modul V

    Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.

  • 7

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 ISP (Internet Service Provider)

    ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual

    koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan

    jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan

    telepon. Seperti salah satunya adalah telkomnet instant dari Telkom. Sekarang, dengan

    perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan

    telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.

    Fungsi ISP adalah :

    Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.

    Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.

    Menyediakan modem untuk dial-up.

    Menghubungkan seorang user ke layanan informasi World Wide Web (www).

    Memungkinkan seorang user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).

    Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via internet.

    Memberi tempat untuk homepage.

    ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem

    antivirus untuk pelanggannya.

    ISP itu isinya adalah orang dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk

    memberikan service koneksi internet kepada pelanggan-pelanggannya. Peralatan-peralatan

    tersebut biasanya berupa server, router, peralatan-peralatan untuk koneksi ke pelanggan-

    pelanggannya dan peralatan-peralatan interkoneksi mereka ke upstream. Biasanya ISP

    bekerja sama dengan operator jaringan dalam menjalankan usahanya. Jadi ada juga ISP yang

    tidak memiliki peralatan jaringan. Mereka hanya punya SDM untuk penjualan, customer

    support dan billing atau penagihan. Sisanya, mulai bandwidth, system jaringan, diserahkan

    kepada operator jaringan. Misalnya saya adalah sebuah ISP bekerja sama dengan pemilik

    jaringan telepon untuk membuat system koneksi internet dial up. Saya juga membeli

    bandwidth dari pemilik jaringan telepon tersebut dan saya terima beres semuanya. Setelah itu

  • 8

    saya tinggal menjual produk internet dial up tersebut, menyediakan system customer support

    dan menangani pembayaran.

    2.1.1 Sejarah ISP

    Sejarah Perkembangan ISP sebelum Internet ada, ARPAnet (US Defense

    Advanced Research Projects Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada

    tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan

    terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

    Jadi bila satu bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur

    yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan kesambungan lainnya.

    Setelah itu Internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan

    penelitian dan pengembangan teknologi. Dan baru setelah itu Pemerintah Amerika

    Serikat memberikan ijin ke arah komersial pada awal tahun 1990.Dimulai pada

    dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri

    bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya

    Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth

    berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di

    Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi

    saat ini di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di Asosiasi

    Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah menginjak angka 155 ISP.

    Bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet

    tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun

    terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

    (APJII).ISP yang pertama kali di Indonesia ialah Ipteknet yang beroperasi penuh

    menjelang awal 1994. Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh

    Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak

    POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali

    pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan awal ke Internet dilakukan

    menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali.

    Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah

    Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis

    Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari

    pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-

    an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa

  • 9

    Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang

    saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar

    pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang

    kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.

    2.1.2. Tipe Layanan ISP

    Tipe layanan dari ISP biasanya dapat kita kategorikan menjadi 2 bagian yaitu :

    1. Dial On Demand Internet

    Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi

    secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan

    lamanya mereka terkoneksi ke internet. Contoh layanan internet dial on

    demand adalah : Telkomnet instant dari Telkom

    2. Dedicated Internet

    Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan

    internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per

    bulan dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang

    ditawarkan, baik selama sebulan tersebut pengguna memang benar

    menggunakan internet 24 jam penuh atau tidak. Sistem dedicated ini biasanya

    mahal, dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan

    beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan membatasi jumlah

    data yang boleh didownload dan diupload oleh pelanggan selama 1 bulan.

    Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan quota. Contoh layanan

    internet dedicated internet adalah layanan-layanan dari Channel 11, ERA

    AKSES, Speedy dari Telkom.

  • 10

    2.1.3. Kriteria yang dapat digunakan untuk memilih ISP

    Dalam memilih ISP yang baik dan tepat sesuai kebutuhan kita, sebaiknya kita

    mengetahui hal-hal dibawah ini :

    Kecepatan transfer data

    Internet merupakan sebuah sarana komunikasi, komunikasi yang dilakukan

    pada internet adalah komunikasi data-data ( teks,suara, gambar,) sehingga

    kecepatan transfer data sangatlah penting baik dalam pengiriman maupun

    penerimaan data-data. Semakin tinggi tingkat transfer data maka semakin

    cepat juga data yang kita kirimkan sampai ditujuan.

    Bandwidth

    Bandwidth adalah lebar saluran data yang dilewati oleh data-data yang

    ditransfer. Bandwidth dapat diibaratkan sebagai suatu jalan raya yang besar,

    yang banyak dilewati oleh kendaraan secara besamaan. Semakin banyak

    kendaraan maka semakin lambat laju dari tiap kendaraan. Dan makin lebar

    suatu jalan raya maka semakin banyak kendaraan yang dapat lewat dijalan

    raya tersebut. Disini kendaraan dianalogikan sebagai data-data yang bergerak

    melintas dalam suatu jaringan.

    Memiliki sistem redundancy

    System redundancy adalah sistem koneksi cadangan. Dimana koneksi ini akan

    berfungsi jika koneksi utama mereka mati. Sangat penting, seperti kondisi saat

    kabel FO dunia di Taiwan putus, jika ISP tidak memiliki koneksi cadangan

    yang bagus, maka dipastikan selama 3 minggu koneksi anda tidak akan bisa

    digunakan.

    Keamanan data

    Transaksi ataupun komunikasi pada internet rawan akan pembajakan. Kita

    pelu tahu apakah sebuah ISP memiliki suatu sistem keamanan yang baik untuk

    menjamin keamanan tiap penggunannya.

  • 11

    Service (Pelayanan)

    ISP dan jaringan computer yang saling berkaitan pada dasarnya dibangun pada

    sebuah system yang tidak reliable. Masalah pada koneksi internet itu sangat

    lumrah terjadi. Bencana alam, kesalahan manusia, umur peralatan, kesalahan

    manusia saat mengoperasikan peralatan, listrik dsb bisa menyebabkan koneksi

    internet pelanggan mati. Jadi pastikan saat anda mengalami masalah dengan

    internet anda mempunyai tempat untuk berkonsultasi.

    Harga

    Harga merupakan factor utama. Tapi sebenarnya pemilihan koneksi internet

    bagusnya dilihat dari perbandiangan antara harga dengan bandwidth dan

    kebutuhan anda. Harga sebanding dengan bandwidth atau kecepatan internet.

    Semakin murah, semakin kecil kecepatannya.

    2.1.4 Media Koneksi ISP

    a. Wire Kabel

    Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel listrik, kabel UTP,

    pokoknya kabel.

    b. Wireless

    Kabel tetap digunakan namun sebagian besar jalur koneksi menggunakan

    frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang dibebaskan penggunaannya

    di suatu Negara. Di Indonesia frekuensi yang bebas digunakan adalah

    frekuensi 2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio wireless

    dengan frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka.

  • 12

    2.2 IP Public dan IP Private

    IP Address yaitu system pengalamatan pada network yang direpresentasikan dengan

    kombinasi 4 deret bilangan biner antara 0 sampai dengan 255 yang masing-masing deret

    dipisahkan dengan tanda baca titik yang dimulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.

    Berdasarkan penggunaan di jaringan, IP address terbagi menjadi 2 yaitu IP public dan

    IP private.

    2.2.1 IP Public

    IP Public adalah jenis IP yang alamat-alamatnya telah ditetapkan oleh

    InterNIC dan bersifat unik, artinya tidak ada 2 host yang menggunakan alamat yang

    sama. IP public sendiri diperoleh dari ISP (Internet Service Provider) dan perlu

    adanya konfigurasi tertentu. IP yang bisa diakses langsung oleh semua orang dari

    Internet. IP yang dipasang secara global diseluruh dunia.

    Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP

    public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web

    atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis dipilih dari

    sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing masing terjadi satu

    kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan

    memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted

    atau jaringan terputus atau padam apabila menghubungkannya kembali maka otomatis

    akan mendapat IP baru.

    Kelebihan dari IP Public yaitu

    Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung

    dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus,

    atau ditranslasikan lewat NAT.

    Kekurangannya dari IP Public yaitu

    Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan

    diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.

  • 13

    Serta biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal

    dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas

    ketersediannya.

    Contoh :

    Kelas A : 0 . 0 . 0 . 0 127 . 255 . 255 . 255

    Kelas B : 128 . 0 . 0 . 0 191 . 255 . 255 . 255

    Kelas C : 192 . 0 . 0 . 0 223 . 255 . 255 . 255

    2.2.2 IP Private

    IP Private adalah jenis IP yang berada di ruangan alamat pribadi sehingga

    tidak perlu mendaftar atau registrasi ke badan penyedia IP address. IP private bekerja

    pada jaringan lokal dan digunakan atau dibuat oleh administrator untuk

    mempermudah pengaturan IP di setiap komputer tanpa perlu meregistrasi setiap IP

    yang ada. IP private tidak dapat digunakan untuk mengakses internet karena pada

    umumnya diseragamkan nilai awalnya agar sesame komputer di jaringan tersebut

    dapat saling berhubungan. Munculnya IP private dikarenakan untuk mengatasi jumlah

    alamat publik yang hampir habis.

    Kelebihan dari IP Private adalah

    Dalam hal security, IP private cukup terproteksi sebab tidak berhubungan

    langsung dengan IP eksternal atau umum, sehingga sulit untuk diserang para

    hacker.

    Serta Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para

    pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui

    suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.

    Kekurangan dari IP Private adalah

    Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server

    khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).

  • 14

    Contoh :

    10.0.0.0 10.255.255.255

    172.16.0.0 172.31.255.255

    192.168.0.0 192.168.255.255

    Perbedaan antara IP Public dan IP Private adalah:

    IP Public bersifat worldwide, konfigurasi yang terikat dengan peraturan

    tertentu dan dapat digunakan untuk mengakses internet.

    IP Private bersifat lokal, tidak dapat digunakan untuk mengakses internet dan

    penggunaannya bebas (tidak ada yang mengatur).

    2.3 Subneting

    Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk

    memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting

    membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B,

    dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, kita bisa membuat network dengan batasan host

    yang lebih realistis sesuai kebutuhan. Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel

    untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID

    dan bagian mana yang mewakili host ID.

    Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang

    tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting

    mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai

    network ID.

    Subneting juga merupakan upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan

    jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih

    sedikit. Subneting ini dapat di analogikan sebagai sebuah jalan.

  • 15

    Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan

    rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi

    apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

    Gambar 1. Ilustrasi Subnetting

    Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan

    keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-

    gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua

    RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi

    transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola

    wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

    Gambar 2. Ilustrasi Subnetting 2

  • 16

    Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin

    mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi

    dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk

    optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network

    besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan

    rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS

    (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh

    BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua

    host yang ada di network tersebut.

    Gambar 3. Network, Host dan Broadcast Address

    Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah

    seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST

    ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

    Gambar 4. Konsep Subnetting

  • 17

    Untuk membagi gang (subnet) maka diperlukan Subnet Mask. Subnetmask

    digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network

    dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan

    mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya.

    Keuntungan Subneting:

    Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke

    dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien.

    Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.

    Keamanan jaringan yang lebih baik.

    Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data

    dalam jaringan diminimumkan.

    Misal suatu jaringan dengan IP 192.169.10.0 akan dibagi menjadi 5 jaringan kecil

    (masing-masing 48 host) yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan

    tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan membagi IP jaringan tersebut menjadi blok-

    blok. IP jaringan tersebut adalah tipe klas C yang telah diketahui mempunyai 255 IP, maka

    setiap blok akan punya IP sebanyak (255:5)-2 =49 (2 IP diambil untuk IP broadcast dan IP

    network).

    2.4 Tujuan Subneting

    Adapun tujuan dari melakukan subnetting adalah:

    1. Untuk mengurangi trafik jaringan. Dengan cara membagi suatu kelas jaringan

    menjadi lebih kecil, dapat meredukasi ukuran broadcast domain tersebut.

    2. Untuk mengoptimasi performansi jaringan. Trafik jaringan dikurangi, hal ini

    menyebabkan peforma jaringan lebih baik.

    3. Memudahkan manajemen. Dengan membagi-bagi jaringan, akan memudahkan

    administrator dalam mengatur jaringan.

  • 18

    4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas. Dengan

    mengkoneksikan jaringan tunggal yang besar ke multi jaringan yang lebih kecil maka

    diharapkan dapat membuat sistem lebih efesien.

    5. Menghemat alamat IP. Dengan membagi suatu kelas jaringan, jumlah alamat ip yang

    digunakan akan berkurang dibandingkan dengan tidak membagi kelas suatu jaringan.

    2.5 Cara melakukan Subneting

    Terlebih dahulu harus diketahui IP address utamanya.

    Kemudian tentukan jumlah subnet yang akan dibuat.

    Tentukan subnet mask yang baru dan IP address yang baru setelah dilakukan

    subnetting.

    Penggunaan rumus untuk menentukan subnet mask yang baru.

    Jumlah subnet

  • 19

    host yang valid per subnet : 2y 2.

    - Dimana y menunjukkan jumlah bit yang tersisa setelah dipinjam dari host ID dan 2

    menunjukkan 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address. Jadi,

    jumlah bit yang tersisa adalah 6. Sehingga dapat ditentukan banyaknya host per

    subnet adalah sebagai berikut :

    host per subnet : 26 2 = 62 host

    - Kemudian menentukan subnet-subnet yang valid adalah sebagai berikut :

    256 - subnet mask = 256 - 192= 64

    64 + 64 = 128

    128 + 64 = 192

    Sehingga pada kasus diatas diperoleh subnet-subnet yaitu: 0, 64, 128, dan 192.

    Subnet ID pertama 192.168.1.0, range host address adalah 192.168.1.1 sampai

    192.168.1.62.

    Subnet ID yang kedua 192.168.1.64, range host address adalah 192.168.1.65 sampai

    192.168.1.126.

    Subnet ID yang ketiga 192.168.1.128, range host address adalah 192.168.1.129

    sampai 192.168.1.190.

    Subnet ID yang keempat 192.168.1.0, range host address adalah 192.168.1.193

    sampai 192.168.1.254

    2.6 Contoh Kasus

    Terdapat sebuah IP Address 172.16.162.0/18

    a. Tentukan Jumlah host dari IP tersebut!

    b. Tentukan IP Address Host Minimum dan IP Address Host Maksimum!

    c. Tentukan Nilai Biner Netmask dari IP tersebut!

    d. Tentukan Nilai Wilcard Mask dari IP tersebut!

  • 20

    Jawaban :

    Address : 172.16.162.0

    Prefix : 18

    Netmask : 11111111.11111111.11000000.00000000 ( 255.255.192.0 )

    Wildcard : 255.255.255.255 - netmask

    255.255.255.255 - 255.255.192.0 = 0.0.63.255

    Network : n1 = (172/(256-255))*(256-255) = 172

    n2 = (16/(256-255))*(256-255) = 16

    n3 = (162/(256-192))*(256-192) = 128

    n4 = (0/(256-0))*(256-0) = 0

    jadi network : 172.16.128.0/18

    Broadcast : network + wildcard

    172.16.128.0 + 0.0.63.255 = 172.16.191.255

    host min : network + 0.0.0.1

    172.16.128.0 + 0.0.0.1 = 172.16.128.1

    host maks : broadcast 0.0.0.1

    172.16.191.255 0.0.0.1 = 172.16.191.254

    host / net : (2^(32-prefix)-2)

    (2^(32-18)-2) = 16382

  • 21

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Internet service provider disingkat ISP adalah perusahaan atau badan yang

    menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. ISP isinya

    adalah orang dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memberikan service koneksi

    internet kepada pelanggan-pelanggannya.

    Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk

    memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting

    membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B,

    dan C yang sudah diatur.

    Ada banyak alasan mengapa melakukan subnetting, yaitu :

    1. Berkurangnya lalu lintas jaringan jika kita melakukan subnetting

    2. Teroptimasinya kinerja jaringan

    3. Pengelolaan jaringan menjadi lebih sederhana,

    4. Membangun pengembangan jaringan

    3.2 Saran

    Dalam membuat makalah, penulis diharapkan telah memahami materi yang

    bersangkutan. Makalah ini memang belum sempurna, karena itu diharapkan penulis

    mendapatkan kritikan yang membangun serta saran agar ke depannya dapat lebih baik dalam

    berkarya.

  • 22

    DAFTAR PUSTAKA

    Wagito. 2005. Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux, Jakarta:

    Penerbit Gavamedia.

    Kurniawan, Wiharsono. 2007. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Penerbit

    ANDI. Yogyakarta.

    http://andretobb.wordpress.com/2010/11/02/subnetting-2

    Aksess Thursday, April 28, 2011 9:21:06 PM

    http://pratiwiastuti.blogspot.com/2009/01/pengertian-isp.html.