Tugas 5
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Subnetting
Oleh :
1. Kadek Bayu Diandra Putra ( 0908605017 )
2. Luh Gde Apryta Astaridewi ( 1108605042 )
3. Ni Wayan Ririn Puspita Dewi ( 1108605045 )
4. I G. Ag. Sri Ag. Chandra K. ( 1108605046 )
Program Studi Teknik Informatika
Jurusan Ilmu Komputer
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Udayana
2013
2
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas tentang Subnetting.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman tentang Jaringan dan
Internet Protokol yang sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan kemudahan
dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama yang menggunakan jaringan komputer
dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
Dalam proses pendalaman materi komunikasi data ini, tentunya kami mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang dalam-dalamnya kami
sampaikan :
Dosen mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi pembaca,
Denpasar, 9 April 2013
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 5
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
1.3. Tujuan ........................................................................................................ 5
1.4. Batasan Masalah ......................................................................................... 6
1.5. Manfaat ...................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 7
2.1 ISP (Internet Service Provider) ................................................................................ 7
2.1.1 Sejarah ISP .................................................................................................... 8
2.1.2. Tipe Layanan ISP ......................................................................................... 9
2.1.3. Kriteria yang dapat digunakan untuk memilih ISP ...................................... 10
2.1.4 Media Koneksi ISP ...................................................................................... 11
2.2 IP Public dan IP Private ......................................................................................... 12
2.2.1 IP Public ..................................................................................................... 12
2.2.2 IP Private .................................................................................................... 13
2.3 Subneting .............................................................................................................. 14
2.4 Tujuan Subneting .................................................................................................. 17
2.4 Cara melakukan Subneting .................................................................................... 18
2.6 Contoh Kasus ........................................................................................................ 19
BAB II PENUTUP ..................................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 21
3.2 Saran ............................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi Subnetting .................................................................................... 15
Gambar 2. Ilustrasi Subnetting 2 ................................................................................. 15
Gambar 3. Network, Host dan Broadcast Address ....................................................... 16
Gambar 4. Konsep Subnetting ..................................................................................... 16
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki
era informasi yang lebih cepat. Hal ini tidak terlepas dari pemanfaatan internet yang
semakin populer. Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel yang
menghubungkan satu sisi dengan isi yang lain dengan menggunakan alamat di setiap
komputer yang terhubung di dalamnya. dimana alamat yang digunakan berupa IP
(internet protokol). Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan internet
semakin meningkat. Saat ini banyak perusahaan atau badan usaha yang menjual
koneksi internet atau sejenisnya kepada penggunanya. Kebanyakan perusahaan
telepon merupakan penyelenggara jasa internet. Mereka menyediakan jasa seperti
hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. Sekarang, dengan
perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan
jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.
Adapun permasalahan yang sering terjadi maka penulis mengangkat hal
mengenai ISP dan Subneting sebagai topik utama dalam laporan ini. Dalam laporan
ini akan dibahas tentang Konsep ISP (Internet Service Provider), pengertian
subneting, tujuan subneting, beserta cara melakukan Subneting. Materi tersebut bisa
memberikan konsep dasar tentang ISP dan subneting pada jaringan komputer bagi
penulis dan pembaca sehingga lebih mudah dalam memahami topik ini. Diharapkan
ilmu yang telah diperoleh di saat perkuliahan tersebut dapat diaplikasikan dan
diperdalam melalui penulisan laporan ini.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang kami bahas dalam laporan ini adalah mengenai:
1. Pengertian ISP (Internet Service Provider) ?
2. Pengertian Subneting ?
3. Tujuan Subneting ?
4. Cara melakukan Subneting ?
6
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang di peroleh adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui konsep dari ISP (Internet Service Provider).
2. Mengetahui konsep dari subneting.
3. Mengetahui tujuan dari subneting
4. Mampu melakukan subneting
1.4. Batasan Masalah
Permasalahan yang kami bahas dalam laporan ini adalah mengenai:
1. ISP (Internet Service Provider)
2. IP Public dan IP Private
3. Subneting
4. Tujuan Subneting
5. Cara melakukan Subneting
1.5. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari laporan ini adalah :
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang subnetting
2. Memberikan gambaran mengenai konsep subnetting
3. Melengkapi salah satu syarat dalam perkuliahan yaitu laporan Modul V
Komunikasi Data dan Jaringan Komputer.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ISP (Internet Service Provider)
ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual
koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan
jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan
telepon. Seperti salah satunya adalah telkomnet instant dari Telkom. Sekarang, dengan
perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan
telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.
Fungsi ISP adalah :
Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.
Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.
Menyediakan modem untuk dial-up.
Menghubungkan seorang user ke layanan informasi World Wide Web (www).
Memungkinkan seorang user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).
Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via internet.
Memberi tempat untuk homepage.
ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem
antivirus untuk pelanggannya.
ISP itu isinya adalah orang dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk
memberikan service koneksi internet kepada pelanggan-pelanggannya. Peralatan-peralatan
tersebut biasanya berupa server, router, peralatan-peralatan untuk koneksi ke pelanggan-
pelanggannya dan peralatan-peralatan interkoneksi mereka ke upstream. Biasanya ISP
bekerja sama dengan operator jaringan dalam menjalankan usahanya. Jadi ada juga ISP yang
tidak memiliki peralatan jaringan. Mereka hanya punya SDM untuk penjualan, customer
support dan billing atau penagihan. Sisanya, mulai bandwidth, system jaringan, diserahkan
kepada operator jaringan. Misalnya saya adalah sebuah ISP bekerja sama dengan pemilik
jaringan telepon untuk membuat system koneksi internet dial up. Saya juga membeli
bandwidth dari pemilik jaringan telepon tersebut dan saya terima beres semuanya. Setelah itu
8
saya tinggal menjual produk internet dial up tersebut, menyediakan system customer support
dan menangani pembayaran.
2.1.1 Sejarah ISP
Sejarah Perkembangan ISP sebelum Internet ada, ARPAnet (US Defense
Advanced Research Projects Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada
tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Jadi bila satu bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur
yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan kesambungan lainnya.
Setelah itu Internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan
penelitian dan pengembangan teknologi. Dan baru setelah itu Pemerintah Amerika
Serikat memberikan ijin ke arah komersial pada awal tahun 1990.Dimulai pada
dekade 90-an perkembangan Internet semakin berkembang pesat, di Indonesia sendiri
bisnis Internet mulai dikenal sekitar tahun 95-an yang diawali dengan munculnya
Internet Service Provider yang menyediakan akses ke Internet dengan bandwidth
berkisar antara 14.4 kbps hingga 28.8 kbps. Hingga akhir tahun 1999 daftar ISP di
Indonesia baik yang sudah beroperasi maupun belum beroperasi sekitar 55 ISP, tapi
saat ini di tahun 2001 ini jumlah ISP secara keseluruhan yang tercatat di Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah menginjak angka 155 ISP.
Bisnis ISP memilik prospek yang bagus. Saat ini semua bisnis yang berbasis Internet
tidak akan berkembang apabila infastruktur dan koneksi ke Internet tidak dibangun
terlebih dahulu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII).ISP yang pertama kali di Indonesia ialah Ipteknet yang beroperasi penuh
menjelang awal 1994. Di tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh
Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu pihak
POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali
pengguna Internet di Indonesia. Seingat saya sambungan awal ke Internet dilakukan
menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekad barangkali.
Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI kebetulan ayah
Sanjaya adalah dosen UI. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan usaha bisnis
Internet di Indonesia semakin marak dengan 60-an ISP yang memperoleh lisensi dari
pemerintah. Asosiasi ISP (APJII) terbentuk di motori oleh Sanjaya cs di tahun 1998-
an. Effisiensi sambungan antar ISP terus dilakukan dengan membangun beberapa
9
Internet Exchange (IX) di Indosat, Telkom, APJII (IIX) & beberapa ISP lainnya yang
saling exchange. APJII bahkan mulai melakukan manouver untuk memperbesar
pangsa pasar Internet di Indonesia dengan melakukan program SMU2000 yang
kemudian berkembang menjadi Sekolah2000.
2.1.2. Tipe Layanan ISP
Tipe layanan dari ISP biasanya dapat kita kategorikan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Dial On Demand Internet
Dial on demand ini adalah layanan internet dimana pelanggan tidak terkoneksi
secara terus menerus ke internet. Pelanggan akan dibebani biaya berdasarkan
lamanya mereka terkoneksi ke internet. Contoh layanan internet dial on
demand adalah : Telkomnet instant dari Telkom
2. Dedicated Internet
Pelanggan yang menggunakan dedicated internet akan terhubung terus dengan
internet 24/7. Sistem pembayaran dari layanan ini juga biasanya dilakukan per
bulan dimana pelanggan akan membayar sesuai dengan paket yang
ditawarkan, baik selama sebulan tersebut pengguna memang benar
menggunakan internet 24 jam penuh atau tidak. Sistem dedicated ini biasanya
mahal, dan biasanya untuk menekan biaya langganan, ISP memberikan
beberapa metode untuk menekan harga misalnya dengan membatasi jumlah
data yang boleh didownload dan diupload oleh pelanggan selama 1 bulan.
Jumlah batasan data ini biasanya disebut dengan quota. Contoh layanan
internet dedicated internet adalah layanan-layanan dari Channel 11, ERA
AKSES, Speedy dari Telkom.
10
2.1.3. Kriteria yang dapat digunakan untuk memilih ISP
Dalam memilih ISP yang baik dan tepat sesuai kebutuhan kita, sebaiknya kita
mengetahui hal-hal dibawah ini :
Kecepatan transfer data
Internet merupakan sebuah sarana komunikasi, komunikasi yang dilakukan
pada internet adalah komunikasi data-data ( teks,suara, gambar,) sehingga
kecepatan transfer data sangatlah penting baik dalam pengiriman maupun
penerimaan data-data. Semakin tinggi tingkat transfer data maka semakin
cepat juga data yang kita kirimkan sampai ditujuan.
Bandwidth
Bandwidth adalah lebar saluran data yang dilewati oleh data-data yang
ditransfer. Bandwidth dapat diibaratkan sebagai suatu jalan raya yang besar,
yang banyak dilewati oleh kendaraan secara besamaan. Semakin banyak
kendaraan maka semakin lambat laju dari tiap kendaraan. Dan makin lebar
suatu jalan raya maka semakin banyak kendaraan yang dapat lewat dijalan
raya tersebut. Disini kendaraan dianalogikan sebagai data-data yang bergerak
melintas dalam suatu jaringan.
Memiliki sistem redundancy
System redundancy adalah sistem koneksi cadangan. Dimana koneksi ini akan
berfungsi jika koneksi utama mereka mati. Sangat penting, seperti kondisi saat
kabel FO dunia di Taiwan putus, jika ISP tidak memiliki koneksi cadangan
yang bagus, maka dipastikan selama 3 minggu koneksi anda tidak akan bisa
digunakan.
Keamanan data
Transaksi ataupun komunikasi pada internet rawan akan pembajakan. Kita
pelu tahu apakah sebuah ISP memiliki suatu sistem keamanan yang baik untuk
menjamin keamanan tiap penggunannya.
11
Service (Pelayanan)
ISP dan jaringan computer yang saling berkaitan pada dasarnya dibangun pada
sebuah system yang tidak reliable. Masalah pada koneksi internet itu sangat
lumrah terjadi. Bencana alam, kesalahan manusia, umur peralatan, kesalahan
manusia saat mengoperasikan peralatan, listrik dsb bisa menyebabkan koneksi
internet pelanggan mati. Jadi pastikan saat anda mengalami masalah dengan
internet anda mempunyai tempat untuk berkonsultasi.
Harga
Harga merupakan factor utama. Tapi sebenarnya pemilihan koneksi internet
bagusnya dilihat dari perbandiangan antara harga dengan bandwidth dan
kebutuhan anda. Harga sebanding dengan bandwidth atau kecepatan internet.
Semakin murah, semakin kecil kecepatannya.
2.1.4 Media Koneksi ISP
a. Wire Kabel
Kabel telepon, kabel coaxial, kabel fiber optic, kabel listrik, kabel UTP,
pokoknya kabel.
b. Wireless
Kabel tetap digunakan namun sebagian besar jalur koneksi menggunakan
frekuensi. Biasanya menggunakan frekuensi yang dibebaskan penggunaannya
di suatu Negara. Di Indonesia frekuensi yang bebas digunakan adalah
frekuensi 2,4Ghz. Jadi dari pelanggan akan menggunakan radio wireless
dengan frekuensi 2,4Ghz untuk berhubungan dengan ISP mereka.
12
2.2 IP Public dan IP Private
IP Address yaitu system pengalamatan pada network yang direpresentasikan dengan
kombinasi 4 deret bilangan biner antara 0 sampai dengan 255 yang masing-masing deret
dipisahkan dengan tanda baca titik yang dimulai dari 0.0.0.1 hingga 255.255.255.255.
Berdasarkan penggunaan di jaringan, IP address terbagi menjadi 2 yaitu IP public dan
IP private.
2.2.1 IP Public
IP Public adalah jenis IP yang alamat-alamatnya telah ditetapkan oleh
InterNIC dan bersifat unik, artinya tidak ada 2 host yang menggunakan alamat yang
sama. IP public sendiri diperoleh dari ISP (Internet Service Provider) dan perlu
adanya konfigurasi tertentu. IP yang bisa diakses langsung oleh semua orang dari
Internet. IP yang dipasang secara global diseluruh dunia.
Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP
public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web
atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis dipilih dari
sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing masing terjadi satu
kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan
memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted
atau jaringan terputus atau padam apabila menghubungkannya kembali maka otomatis
akan mendapat IP baru.
Kelebihan dari IP Public yaitu
Dapat dikenali dalam Internet dengan mudah, sebab langsung terhubung
dengan Internet tanpa perlu membutuhkan proxy tertentu, server khusus,
atau ditranslasikan lewat NAT.
Kekurangannya dari IP Public yaitu
Tingkat security yang lemah dan rentan diserang hacker, sebab IP ini akan
diberikan sebagai alamat umum dan langsung terhubung ke Internet.
13
Serta biaya registrasi yang mahal, sebab merupakan alamat IP eksternal
dan seperti kita tahu bahwa IP eksternal atau public sangat terbatas
ketersediannya.
Contoh :
Kelas A : 0 . 0 . 0 . 0 127 . 255 . 255 . 255
Kelas B : 128 . 0 . 0 . 0 191 . 255 . 255 . 255
Kelas C : 192 . 0 . 0 . 0 223 . 255 . 255 . 255
2.2.2 IP Private
IP Private adalah jenis IP yang berada di ruangan alamat pribadi sehingga
tidak perlu mendaftar atau registrasi ke badan penyedia IP address. IP private bekerja
pada jaringan lokal dan digunakan atau dibuat oleh administrator untuk
mempermudah pengaturan IP di setiap komputer tanpa perlu meregistrasi setiap IP
yang ada. IP private tidak dapat digunakan untuk mengakses internet karena pada
umumnya diseragamkan nilai awalnya agar sesame komputer di jaringan tersebut
dapat saling berhubungan. Munculnya IP private dikarenakan untuk mengatasi jumlah
alamat publik yang hampir habis.
Kelebihan dari IP Private adalah
Dalam hal security, IP private cukup terproteksi sebab tidak berhubungan
langsung dengan IP eksternal atau umum, sehingga sulit untuk diserang para
hacker.
Serta Mengurangi biaya registrasi alamat IP, dengan cara membiarkan para
pelanggan memakai alamat IP yang tidak terdaftar secara internal melalui
suatu terjemahan ke sejumlah kecil alamat IP yang terdaftar secara eksternal.
Kekurangan dari IP Private adalah
Tidak dapat terkoneksi dengan internet tanpa menggunakan proxy server
khusus, dan perlu ditranslasikan dengan NAT (Network Address Translator).
14
Contoh :
10.0.0.0 10.255.255.255
172.16.0.0 172.31.255.255
192.168.0.0 192.168.255.255
Perbedaan antara IP Public dan IP Private adalah:
IP Public bersifat worldwide, konfigurasi yang terikat dengan peraturan
tertentu dan dapat digunakan untuk mengakses internet.
IP Private bersifat lokal, tidak dapat digunakan untuk mengakses internet dan
penggunaannya bebas (tidak ada yang mengatur).
2.3 Subneting
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk
memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting
membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B,
dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, kita bisa membuat network dengan batasan host
yang lebih realistis sesuai kebutuhan. Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel
untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID
dan bagian mana yang mewakili host ID.
Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang
tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting
mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai
network ID.
Subneting juga merupakan upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan
jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih
sedikit. Subneting ini dapat di analogikan sebagai sebuah jalan.
15
Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan
rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi
apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
Gambar 1. Ilustrasi Subnetting
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan
keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-
gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua
RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi
transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola
wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:
Gambar 2. Ilustrasi Subnetting 2
16
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin
mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi
dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk
optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network
besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan
rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS
(nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh
BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua
host yang ada di network tersebut.
Gambar 3. Network, Host dan Broadcast Address
Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah
seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST
ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.
Gambar 4. Konsep Subnetting
17
Untuk membagi gang (subnet) maka diperlukan Subnet Mask. Subnetmask
digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network
dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan
mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya.
Keuntungan Subneting:
Menyederhanakan administrasi. Dengan bantuan router, jaringan dapat dipecah ke
dalam bagian-bagian lebih kecil yang dapat dikelola lebih mudah dan efisien.
Perubahan struktur jaringan internal tidak berdampak pada jaringan di luar.
Keamanan jaringan yang lebih baik.
Pembatasan lalu lintas jaringan. Dengan bantuan router dan subnetting, lalu lintas data
dalam jaringan diminimumkan.
Misal suatu jaringan dengan IP 192.169.10.0 akan dibagi menjadi 5 jaringan kecil
(masing-masing 48 host) yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan
tersebut. Langkah pertama yang harus dilakukan membagi IP jaringan tersebut menjadi blok-
blok. IP jaringan tersebut adalah tipe klas C yang telah diketahui mempunyai 255 IP, maka
setiap blok akan punya IP sebanyak (255:5)-2 =49 (2 IP diambil untuk IP broadcast dan IP
network).
2.4 Tujuan Subneting
Adapun tujuan dari melakukan subnetting adalah:
1. Untuk mengurangi trafik jaringan. Dengan cara membagi suatu kelas jaringan
menjadi lebih kecil, dapat meredukasi ukuran broadcast domain tersebut.
2. Untuk mengoptimasi performansi jaringan. Trafik jaringan dikurangi, hal ini
menyebabkan peforma jaringan lebih baik.
3. Memudahkan manajemen. Dengan membagi-bagi jaringan, akan memudahkan
administrator dalam mengatur jaringan.
18
4. Mengefektifkan jaringan yang dibatasi area geografis yang luas. Dengan
mengkoneksikan jaringan tunggal yang besar ke multi jaringan yang lebih kecil maka
diharapkan dapat membuat sistem lebih efesien.
5. Menghemat alamat IP. Dengan membagi suatu kelas jaringan, jumlah alamat ip yang
digunakan akan berkurang dibandingkan dengan tidak membagi kelas suatu jaringan.
2.5 Cara melakukan Subneting
Terlebih dahulu harus diketahui IP address utamanya.
Kemudian tentukan jumlah subnet yang akan dibuat.
Tentukan subnet mask yang baru dan IP address yang baru setelah dilakukan
subnetting.
Penggunaan rumus untuk menentukan subnet mask yang baru.
Jumlah subnet
19
host yang valid per subnet : 2y 2.
- Dimana y menunjukkan jumlah bit yang tersisa setelah dipinjam dari host ID dan 2
menunjukkan 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address. Jadi,
jumlah bit yang tersisa adalah 6. Sehingga dapat ditentukan banyaknya host per
subnet adalah sebagai berikut :
host per subnet : 26 2 = 62 host
- Kemudian menentukan subnet-subnet yang valid adalah sebagai berikut :
256 - subnet mask = 256 - 192= 64
64 + 64 = 128
128 + 64 = 192
Sehingga pada kasus diatas diperoleh subnet-subnet yaitu: 0, 64, 128, dan 192.
Subnet ID pertama 192.168.1.0, range host address adalah 192.168.1.1 sampai
192.168.1.62.
Subnet ID yang kedua 192.168.1.64, range host address adalah 192.168.1.65 sampai
192.168.1.126.
Subnet ID yang ketiga 192.168.1.128, range host address adalah 192.168.1.129
sampai 192.168.1.190.
Subnet ID yang keempat 192.168.1.0, range host address adalah 192.168.1.193
sampai 192.168.1.254
2.6 Contoh Kasus
Terdapat sebuah IP Address 172.16.162.0/18
a. Tentukan Jumlah host dari IP tersebut!
b. Tentukan IP Address Host Minimum dan IP Address Host Maksimum!
c. Tentukan Nilai Biner Netmask dari IP tersebut!
d. Tentukan Nilai Wilcard Mask dari IP tersebut!
20
Jawaban :
Address : 172.16.162.0
Prefix : 18
Netmask : 11111111.11111111.11000000.00000000 ( 255.255.192.0 )
Wildcard : 255.255.255.255 - netmask
255.255.255.255 - 255.255.192.0 = 0.0.63.255
Network : n1 = (172/(256-255))*(256-255) = 172
n2 = (16/(256-255))*(256-255) = 16
n3 = (162/(256-192))*(256-192) = 128
n4 = (0/(256-0))*(256-0) = 0
jadi network : 172.16.128.0/18
Broadcast : network + wildcard
172.16.128.0 + 0.0.63.255 = 172.16.191.255
host min : network + 0.0.0.1
172.16.128.0 + 0.0.0.1 = 172.16.128.1
host maks : broadcast 0.0.0.1
172.16.191.255 0.0.0.1 = 172.16.191.254
host / net : (2^(32-prefix)-2)
(2^(32-18)-2) = 16382
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Internet service provider disingkat ISP adalah perusahaan atau badan yang
menyelenggarakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. ISP isinya
adalah orang dan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk memberikan service koneksi
internet kepada pelanggan-pelanggannya.
Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk
memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting
membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B,
dan C yang sudah diatur.
Ada banyak alasan mengapa melakukan subnetting, yaitu :
1. Berkurangnya lalu lintas jaringan jika kita melakukan subnetting
2. Teroptimasinya kinerja jaringan
3. Pengelolaan jaringan menjadi lebih sederhana,
4. Membangun pengembangan jaringan
3.2 Saran
Dalam membuat makalah, penulis diharapkan telah memahami materi yang
bersangkutan. Makalah ini memang belum sempurna, karena itu diharapkan penulis
mendapatkan kritikan yang membangun serta saran agar ke depannya dapat lebih baik dalam
berkarya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Wagito. 2005. Jaringan Komputer Teori dan Implementasi Berbasis Linux, Jakarta:
Penerbit Gavamedia.
Kurniawan, Wiharsono. 2007. Computer Starter Guide: Jaringan Komputer. Penerbit
ANDI. Yogyakarta.
http://andretobb.wordpress.com/2010/11/02/subnetting-2
Aksess Thursday, April 28, 2011 9:21:06 PM
http://pratiwiastuti.blogspot.com/2009/01/pengertian-isp.html.