Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

download Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

of 57

Transcript of Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    1/57

    60

    Skenario 4

    Wanita 45 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan tidak sadar setelah

    mengalami kecelakaan lalu lintas karena ditabrak oleh mobil pada saat mengendarai

    sepeda motor 30 menit yang lalu. Sesaat setelah keadian pasien masih sadar dan

    sewaktu dipindahkan ke pinggir alan pasien berteriak kesakitan sambil memegangi

    paha kanan! setelah itu pasien tidak sadarkan diri.

    Saat datang di "GD pasien tampak pucat dan berkeringat dingin. #ada

    pemeriksaan $isik didapatkan% &D '0(40 mm)g! *adi +45,(menit! na$as 40,(menit!

    suhu 3-!0/! saturasi '1! luka lecet pada lengan dan dagu! bunyi antung I2II

    reguler! murmur 2 gallop 2! #aru % suara esikuler! ronki 2(2 wh 2(2. &ampak eas

    memar pada +(3 distal paha kanan! de$ormitas! lingkar paha kanan relati$ sama dgn

    paha kiri! pulsasi arteri dorsalis pedis de,tra . leh dokter aga "GD diberikan

    masker 6 liter(menit.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    2/57

    60

    Mind Map

    Wanita 45 th, tabrakan30 menit lalu

    Tidak sadarPucatBerkeringat dinginHipotensi

    TakikardiTakipneaHipoksemiaLuka lecet dagu

    lengan!e"es #$3 distal pahakanan

    '(ok Primar( sur)e(*+B%-.

    'econdar(sur)e(

    /raktur

    '(okHipo)olemik'(ok eurogenik'(ok 1bstrukti&'(ok %istributi&

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    3/57

    60

    Learning Objective (LO)

    +. 7nalisis Skenario. 8elaskan tentang%

    a. Syok

    b. 9raktur 9emur

    c. :abdomiolisis

    ; De$inisi!

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    4/57

    60

    I. Analisis Skenario

    #asien tampak pucat dan berkeringat dingin. #ada pemeriksaan $isik

    didapatkan% &D '0(40 mm)g ;hipotensi>! nadi +45,(menit ;takikardi>! na$as

    40,(menit ;takipnea>! suhu 3-! deraat /elcius!! saturasi '1;hipoksemia>.

    ?erdasarkan kondisi umum dan pemeriksaan $isik menunukkan bahwa pasien

    mengalami syok. #asien mengalami kecelakaan dan sewaktu dipindahkan ke

    pinggir alan pasien berteriak kesakitan sambil memegangi paha kanan dan

    tampak eas memar pada +(3 distal paha kanan dan adanya de$ormitas. )al

    tersebut mengarah pada kecurigaan adanya $raktur pada os.$emur pasien yang

    menyebabkan perdarahan masi$ sehingga pasien diduga mengalami syok

    hipoolemik. Selain itu pada pemeriksaan $isik uga tidak digemukan adanya

    murmur maupun gallop sehingga kecenderungan ke arah syok kardiogenik dapat

    disingkirkan. #ada pemeriksaan paru uga terdengar suara esikuler dan tidak

    ditemukan adanya ronki dan whee@ing serta kecenderungan ke arah syok

    obstrukti$ akibat tension pneumothoraks dapat disingkirkan. leh karena belum

    adanya bukti elas adanya perdarahan!pasien masih memiliki kecenderungan

    mengalami syok neurogenik. =ecenderungan untuk teradinya sindrom

    kompartemen uga disingkirkan karena masih teraba adanya pulsasi arteri dorsalis

    pedis de,tra! dimana sindrom kompartemen memiliki geala berupa

    nyeri!pucat!paralisis!parastesi dan menurunnya pulsasi arteri ;pulseless>.

    &atalaksana yang diberikan pada pasien adalah tatalaksana syok hipoolemik.

    Dengan pemberian terapi cairan inisial +0002000 cc atau 0 cc(kg??. Selain itu

    uga diberi oksigenasi yang adekuat dengan simple mask maupun non rebreathing

    mask! pemberian oksigen dapat dinilai melalui saturasi pasien dan berdasarkan

    geala klinis dapat dinilai melalui pemeriksaan pada mukosa bibir dan hidung

    serta capilary re$ill time.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    5/57

    60

    II. SYOK

    Syok merupakan sindrom klinis akibat kegagalan sirkulasi dalam

    mencukupi kebutuhan oksigen aringan.

    Syok adalah gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak

    adekuatnya per$usi dan oksigenasi aringan atau suatu sindrom klinis akibat

    kegagalan akut $ungsi sirkulasi yang menyebabkan ketidakcukupan per$usi

    aringan dan oksigenasi aringan dengan akibat gangguan mekanisme

    homeostasis.

    Syok sangatlah berpotensi mematikan! dan potensi mematikan tersebut!

    kurang lebih didasari oleh $aktor sel dan aringan dimana kesehatan dari kedua

    komponen di atas! tidak hanya bergantung pada sirkulasi yang utuh untuk

    mengirimkan oksigen dan membuang sisa metabolisme lainnya! tetapi uga

    bergantung pada homeostasis cairan normal. #erlu ditekankan bahwa

    homeostasis mencakup pemeliharaan keutuhan dinding pembuluh darah serta

    tekanan maupun osmolaritas intraaskular dalam kisaran $isiologis tertentu! dan

    dalam hal inilah potensi mematikan dari syok sangat menonol.

    Syok dapat diklasi$ikasikan kedalam beberapa enis%

    +. Syok kardiogenik

    . Syok )ipoolemik

    3. Syok Distributi$

    a. Syok *eurogenik

    b. Syok ana$ilaktik

    c. Syok Septik

    4. Syok bstrukti$

    SYOK KARIO!"#IK

    Syok kardiogenik adalah sindroma klinis akibat dari tidak cukupnya curah antung

    untuk mempertahankan $ungsi otot2otot ital akibat dis$ungsi otot antung sehingga antung

    tidak dapat mempertahankan per$usi yang cukup untuk permintaan metabolis dari aringan.

    Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena $ungsi antung yang tidak adekuat

    seperti pada in$ark miokard atau obstruksi mekanik antung A mani$estasinya meliputi

    hipoolemia! hipotensi! kulit dingin! nadi yang lemah! kekacauan mental! dan

    kegelisahan. ;=amus =edokteran Dorland!+'>.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    6/57

    60

    Dari segi hemodinamik syok kardiogenik adalah kelainan antung primer yang

    mengakibatkan hal B hal berikut %

    &ekanan arteri systole kurang dari 0mm)g ; hipotensi absolute > atau paling tidak 60

    mm)g dibawah tekanan basal ; hipotensi relati$ > Gangguan aliran darah ke organ B organ penting ; kesadaran menurun! asokontriksi

    di peri$er origuria ; urine kurang dari 30 ml(am >

    &idak adanya ganguan preload atau proses nonmiokardial sebagai etiologi syok

    ; aritmia! asidosis! atau depresan antung secara $armakologi maupun $isiologik >

    7danya gangguan miokardial primer secara klinik dan laboratorik.

    "tiologi

    Syok kardiogenik biasanya disebabkan oleh karena gangguan mendadak $ungsi antung

    atau akibat penurunan $ungsi kontraktil antung kronik. Secara praktis syok kardiogenik

    timbul karena gangguan mekanik atau miopatik! bukan akibat gangguan elektrik primer.

    adalah sebagai berikut ini%

    +. Acute myocardial infarction/ischemia

    Cisalnya%

    a. Gagal entrikel kiri ;left ventricular failure>

    b. :uptur septum entrikel ;ventricular septal rupture(S:>.

    c.Papillary muscle/chordal ruptureE pada regurgitasi mitral yang berat.

    d. Ventricular free all rupturedengansubacute tamponade.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    7/57

    60

    e. =ondisi2kondisi lainnya yang merupakan komplikasi dari in$ark miokard.

    $. #erdarahan ;hemorrhage>.

    g. In$eksi.

    h.!"cess negative inotropicatau vasodilator medications

    i.Prior valvular heart disease

    .#yperglycemia/ketoacidosis

    . Post$cardiac arrest

    3. Post$cardiotomy

    4. Refractory sustained tachyarrhythmias

    5. Acute fulminant myocarditis

    6. !nd$stage cardiomyopathy

    -. %eft ventricular apical ballooning'. &akotsubo cardiomyopathy

    . #ypertrophic cardiomyopathydengansevere outflo obstruction

    +0. Aortic dissectiondengan aortic insufficiency atau tamponade

    ++. Pulmonary embolus

    +. Severe valvular heart disease

    +3. &o"ic$metabolic

    "pide$iologi

    Cenurut Wol$e :< dan 9ischer /C ;00->! mortalitas ;angka(rerata kematian> penderita

    syok kardiogenik sangat tinggi! mencapai 502'0 persenCenurut 9auci 7S! et al. ;00'>! syok

    kardiogenik merupakan penyebab utama ;leading cause> dari kematian pasien dengan in$ark

    miokard ;myocardial infarctA CI> yang dirawat di rumah sakit. &erapi reper$usi dini untuk

    in$ark miokard akut ;acute M'> menurunkan insidens syok kardiogenik.#enderita syok

    kardiogenik dengan komplikasi in$ark miokard akut sekitar 0 persen pada tahun +602an!

    namun telah ber$luktuasi sekitar ' persen selama lebih dari 0 tahun. Syok terutama

    berhubungan dengan S& elevation M';S& dan kurang umum berkaitan dengan non2S&

    eleation CI. Dua pertiga penderita syok kardiogenik memiliki flo$limiting stenoses di

    ketiga arteri koronaria mayor ;ma(or coronary arteries>! dan 01 meninggalkan ;left>

    stenosis di arteri koronaria utama ;main coronary artery stenosis>.

    Mani%estasi klinis&tanda dan gejala

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    8/57

    60

    *yeri dada yang berkelanutan ;continuing chest pain>! dyspnea;sesak(sulit berna$as>!

    tampak pucat ;appear pale>! dan apprehensive;F an"ious) discerning! gelisah! takut!

    cemas>

    )ipoper$usi aringan.

    =eadaan mental tertekan(depresi ;depressed mental status>.

    7nggota gerak teraba dingin ;cool e"tremities>.

    =eluaran ;output> urin kurang dari 30 m(am ;oliguria>.

    &achycardia(takikardi ;detak antung yang cepat! yakni H +00,(menit>.

    *adi teraba lemah dan cepat! berkisar antara 0B++0 kali(menit! atau bradikardi berat

    ;severe bradycardia> karena terdapat high$grade heart block.

    &achypnea! *heyne$Stokes respirations.

    )ipotensi% tekanan darah sistol kurang dari '0 mm)g.

    Diaphoresis;dia$oresis! diaphoretic! berkeringat! mandi keringat! hidrosis!

    perspiration(perspirasi!sudation) seating>.

    Poor capillary refill.

    Distensi ena ugularis ;(ugular vena distention! 8D>.

    Indeks antung kurang dari ! (menit(m.

    &ekananpulmonary artery edgelebih dari +' mm)g.

    Suara na$as dapat terdengar elas ;clear> pada mulanya! ataurales;F rattles) rattlings>

    dari edem paru akut+acute pulmonary edema,.

    S+ terdengar lembut ;soft>. Dapat uga terdengar suara antung abnormal ;abnormal

    heart sounds>! misalnya% S3gallop! S4! atau murmur dari ruptured papillary muscle!

    regurgitasi mitral akut! atauseptal rupture.

    Pulmonary edema pada setting hipotensi merupakan highly suggestive untuk

    cardiogenic shock. dapat mensugesti gagal

    antung kanan ;right$sided heart failure>.

    'ato%isiologi

    Syok kardiogenik dicirikan oleh lingkaran setan ;vicious circle> dimana teradi

    penurunan kontraktilitas miokardium ;depression of myocardial contractility>! biasanya

    karena iskemia! menyebabkan pengurangan cardiac output dan tekanan arteri ;arterial

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    9/57

    60

    pressure>! dimana menghasilkan hipoper$usi miokardium dan iskemia lanutan dan penurunan

    cardiac output.

    Dis$ungsi miokardial sistolik mengurangistroke volumeA dan bersama dengan dis$ungsi

    diastolik! memicu peninggian tekanan end$diastolicentrikel kiri dan pulmonary capillary

    edge pressure(#/W# ;H +' mm)g> seperti pada kongesti paru.

    8antung tidak mampu memusatkan secara sinkron atau penekanan dan aliran darah ke

    aorta dihindarkan. meningkat dari sistolik out$low yang tidak e$isien. #ada akhirnya! tekanan

    arteri pulmonary selaput interstisial dan aleoli menurunkan daerah permukaan untuk

    pertukaran gas.

    #enurunan(pengurangan per$usi koroner memacu pemburukan iskemia! dis$ungsi

    miokardium progresi$! dan spiral menurun yang cepat ;rapid donard spiral,)bilamana ika

    tidak diputus! seringkali menyebabkan kematian.

    7sidosis laktat dari per$usi aringan yang buruk dan hipoksemia dari edem paru

    ;pulmonary edema> dapat sebagai hasil dari kegagalan pompa dan kemudian berkontribusi

    terhadap lingkaran setan ini dengan memburuknya iskemia miokardium dan hipotensi.

    7sidosis berat ;p) -!5> mengurangi daya kemanuran(e$ektiitas ;efficacy> yang secara

    endogen dan eksogen telah diberi katekolamin ;catecholamines>.

    *ecrosis miokard

    =erusakan otot antung

    Gangguan kontraktilitas

    miokardium

    Dis$ungsi entrikel kiri

    +mi

    2angguanmekanis

    Pa(ah"antung

    Bedahpintas

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    10/57

    60

    Syok kardiogenik

    I.

    'e$eriksaan diagnostik

    +. !lectrocardiography +elektrokardiografi,

    )asil(pembacaan electrocardiogram menurut 9auci 7S! et.al. ;00'>%

    #ada pasien karena in$ark miokard akut dengan gagal entrikel kiri ; failure>!

    gelombang J ;J aves> dan(atau H2mm S& eleation pada multiple leadsatau left

    bundle branch block biasanya tampak. ebih dari setengah ;H 501> dari semua in$ark

    yang berhubungan dengan syok adalah anterior. -lobal ischemia karena severe left

    main stenosisbiasanya disertai dengan depresi S& berat ;H3 mm> pada multiple leads.

    . :adiogra$i

    :adiogra$i dada ;chest roentgenogram> dapat terlihat normal pada mulanya atau

    menunukkan tanda2tanda gagal antung kongesti$ akut ;acute congestive heart

    failure>! yaitu%

    a.*ephaliationkarena dilatasi pembuluh darah2pembuluh darah pulmoner.

    b.Saat tekanan diastolik akhir entrikel kiri ;left ventricular end$diastolic pressures>

    meningkat! akumulasi cairan interstitial ditunukkan secara radiogra$is dengan

    adanya gambaranfluffy margins to vessels!peribronchial cuffing)serta garis /urley

    %arah ke pulmonal +liran darah arteri

    Penurunan curah "antung

    utrisi dan 1e "aringan

    +supan 1ksigen ke "antung

    Hipoksiaerusakan pertukaranas

    2angguanPer&usi"aringa

    ekanisme anaerob

    (eri dada

    2angguanrasa

    etabolismebasal terganggu

    elelahan dankelemahan

    -nergi

    7ntoleransi

    Pola na&as tidake&ekti&

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    11/57

    60

    7 dan ?. Dengan tekanan hidrostatik yang sangat tinggi! cairan dilepaskan ;e"uded>

    ke aleoli! menyebabkandiffuse fluffy alveolar infiltrates.

    Gambaran $oto(rontgen dada ;chest "$ray> lainnya yang mungkin tampak pada

    penderita syok kardiogenik%

    a. =ardiomegali ringan

    b.

    c. .

    e. Gas darah arteri.

    $. Studi koagulasi.

    #enemuan laboratorium ;aboratory $indings> menurut 9auci 7S! et.al. ;00'>%

    a. )itung leukosit secara khas meningkat disertai dengan le$t shi$t.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    12/57

    60

    b. &idak adanyaprior renal insufficiency! $ungsi ginal pada mulanya normal! namun

    blood urea nitrogen ;?"*> dan creatinine meningkat secara cepat ;rise

    progressively>.

    c. #epatic transaminases elas meningkat karena hipoper$usi hati ;liver

    hypoperfusion>.

    d. #er$usi aringan yang buruk ;poor tissue perfusion,dapat menyebabkan anion gap

    acidosis dan peningkatan ;elevation> kadar asam laktat ;lactic acid level>.

    e. Gas darah arteri ;arterial blood gases> biasanya menunukkan hypo"emia dan

    metabolic acidosis! dimana dapat dikompensasi oleh respiratory alkalosis.

    $. #etanda antung ;cardiac markers>! creatine phosphokinasedan C?fraction2nya!

    elas meningkat! begitu uga troponins I dan &.

    'enatalaksanaan

    angkah2langkah tata laksana syok kardiogenik adalah %

    a.

    c. #emberian oksigen ;kalau ungkin oksigen '24'1 dengan enture $ase mask>

    d. Cenghilangkan nyeri dengan mor$in 42' mg intraene.

    e. ?erikan dopamine 2+5 Km(kg(m atau Dobutamin !52+0Km(kg(m untuk meninggikan

    tekanan per$usi arterial dan kontraktilitas. ?oleh uga diberikan amrinon intraena

    ;kalau ada>.

    $. /airan intraena! kalau mungkin diberikan de,tran 40.

    g. 9urosemid 402'0 mg atau asam etakrinik 50 mg ;bila ada bendungan paru>. Diuretic

    menyebabkan asodilatasi ena dan diuresis! hingga bendungan bendungan paru

    berkurang dan oksigenasi darah meningkat. 8uga ukuran antung serta kebutuhan

    oksigen dikurangi .

    h. Digitalis hanya diberikan pada takikardi supraentrikel dan $ibrilasi atrial.

    i. asodilator hanya diberikan bila diumpai asokontriksi peri$er hebat dan penderita

    dipantau ketat secara klinik dan hemodinamik.

    . &indakan pintaskoroner dan angioplasty darurat kalau perlu.

    'rognosis

    #rognosis syok kardiogenik secara umum sangat buruk meskipun insidennya telah

    menurun. #ada penderita syok akibat IC7! prognosis tergantung pada luasnya in$ark

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    13/57

    60

    miokard. Cortalitas rata2rata dari berbagai pusat perawatan antung sekitar 602-01.

    Cortalitas tinggi bagi mereka yang menunukkan tekanan pengisisan entrikel kiri sangat

    tinggi dan penurunan indeks antung. ?ila tekanan tersebut normal atau sedikit dan

    hipoolemia relatie! prognosis lebih baik. Sekitar 301 penderita menunukkan respon

    terhadap ekspansi olume darah dengan dekstran atau albumin. #enderita dengan perubahan

    tekanan pengisisan entrikel kiri dan indeks antung ringan biasanya menunukkan hasil yang

    baik dengan obat2obatan asopresor.

    #rognosis menurut pembagian =II# adalah sebagai berikut%

    =elas I % &idak ada tanda kongesti paru atau ena! mortalitas 025 persen.

    =elas II% Gagal antung kanan! kongesti hepar dan paru! gagal antung kiri sedang! ronki pada

    basis paru! mortalitas +020 persen.

    =elas III % Gagal antung berat! edema paru! mortalitas 35245 persen.

    =elas I % Syok! tekanan sistolik '020 mm)g! sianosis peri$er! gangguan mental! oliguri!

    mortalitas '525 persen.

    SYOK I'OOL"MIK *e$oragik

    Syok hemoragik adalah suatu sindrom yang teradi akibat gangguan hemodinamik dan

    metabolik ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan per$usi yangadekuat ke organ2organ ital tubuh yang biasanya teradi akibat perdarahan yang masi$.

    "pide$iologi

    Setiap indiidu di dunia berisiko cedera traumatik .

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    14/57

    60

    #erdarahan saluran pencernaan

    o arises eso$agus

    o "lkus peptikum dan duodenum

    o /a gaster dan eso$agus

    bstetrik(ginekologi

    o #lasenta preia

    o 7bruptio plasenta

    o :uptur kehamilan ektopik

    o :uptur kista oarium

    #aru

    o

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    15/57

    60

    Semakin memburuknya hipoolemia dan hipoksia aringan! teradi peningkatan

    entilasi sebagai usaha kompensasi dan dapat menadi asidosis metabolik dari karbon

    dioksida yang diproduksi.

    Secara keseluruhan bagian tubuh yang lain uga akan melakukan perubahan spesi$ik

    mengikuti kondisi tersebut. &eradi proses autoregulasi yang luar biasa di otak dimana

    pasokan aliran darah akan dipertahankan secara konstan melalui MAP. Ginal uga

    mentoleransi penurunan aliran darah sampai 01 dalam waktu yang cepat dan pasokan

    aliran darah pada saluran cerna akan turun karena mekanisme asokonstriksi dari

    splanknik. #ada kondisi tubuh seperti ini pemberian resusitasi awal dan tepat waktu bisa

    mencegah kerusakan organ tubuh tertentu akibat kompensasinya dalam pertahanan

    tubuh.

    iagnosis

    7. 7namnesis

    7namnesis yang harus diingat %

    7 % 7lergi

    C % Cekanisme dan sebab trauma

    C % Cedikasi ; obat yang sedang diminum saat ini>

    # % #ast illness

    % ast meal ;makan minum terakhir>

    < %

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    16/57

    60

    9oto ertebra tambahan

    "rogra$i dengan kontras

    +atalaksana

    A,-" ala$ +ra$a

    #engelolaan trauma ganda yang berat memerlukan keelasan dalam menetapkan

    prioritas.

    &uuannya adalah segera mengenali cedera yang mengancam iwa dengan Surey

    #rimer! seperti %

    bstruksi alan na$as

    /edera dada dengan kesukaran berna$as #erdarahan berat eksternal dan internal

    /edera abdomen

    Surei 7?/D< ;7irway! ?reathing! /irculation! Disability! ini disebut

    surei primer yang harus selesai dilakukan dalam 2 5 menit. &erapi dikerakan serentak ika

    korban mengalami ancaman iwa akibat banyak sistem yang cedera.

    #rinsip pengelolaan dasar syok hemoragik ialah menghentikan perdarahan dan

    menggantikan kehilangan olume darah. )al penting yang harus diperiksa adalah tanda2tandaital! produksi urin! dan tingkat kesadaran. #emeriksaan pasien yang lebih rinci akan

    menyusul bila keadaan penderita memungkinkan.

    Air/a0 dan ,reat*ing

    #rioritas pertama adalah menamin airway yang paten dengan cukupnya

    pertukaran entilasi dan oksigenasi. Diberikan tambahan oksigen untuk

    mempertahankan saturasi oksigen lebih dari 51. Cenilai alan na$as bebas.

    7pakah pasien dapat bicara dan berna$as dengan bebas L 8ika ada obstruksi maka

    lakukan %

    /hin li$t ( aw thrust ;lidah itu bertaut pada rahang bawah>

    Suction ( hisap ;ika alat tersedia>

    Guedel airway ( nasopharyngeal airway

    Intubasi trakhea dengan leher di tahan ;imobilisasi> pada posisi netral

    ,reat*ing

    Cenilai perna$asan cukup. Sementara itu nilai ulang apakah alan na$as bebas.

    8ika perna$asan tidak memadai maka lakukan %

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    17/57

    60

    Dekompresi rongga pleura ;pneumotoraks>

    &utuplah ika ada luka robek pada dinding dada

    #erna$asan buatan

    ,erikan oksigen

    -irclation 1 kontrol perdara*an

    &ermasuk dalam prioritas adalah mengendalikan perdarahan yang elas terlihat!

    memperoleh akses intraena yang cukup! dan menilai per$usi aringan. #erdarahan dari luka

    di permukaan tubuh ;eksternal> biasanya dapat dikendalikan dengan tekanan langsung pada

    tempat perdarahan.

    Cenilai sirkulasi ( peredaran darah. Sementara itu nilai ulang apakah alan na$as bebas

    dan perna$asan cukup. 8ika sirkulasi tidak memadai maka lakukan %

    )entikan perdarahan eksternal

    Segera pasang dua alur in$us dengan arum besar ;+4 2 +6 G>

    ?erikan in$us cairan

    )arus segera didapat akses ke sistem pembuluh darah. Ini paling baik dilakukan dengan

    memasukkan dua kateter intraena ukuran besar sebelum dipertimbangkan alur ena sentral.

    &empat yang terbaik untuk alur intraena bagi orang dewasa adalah lengan bawah atau

    pembuluh darah lengan bawah. =alau keadaan tidak memungkinkan penggunaan pembuluh

    darah peri$er! maka digunakan akses pembuluh sentral ;ena2ena $emoralis! ugularis! atau

    subklaia dengan kateter besar> dengan menggunakan teknik seldinger atau melakukan ena

    seksi pada ena sa$ena di kaki. #ada anak di bawah 6 tahun! teknik penempatan arum intra

    oseus harus dicoba sebelum menggunakan alur ena sentral.

    9oto toraks harus diambil setelah pemasangan /# pada ena subklaia atau ena

    ugularis interna untuk mengetahui posisinya dan penilaian kemungkinan teradinya

    pneumotoraks atau hematotoraks.

    isabilit0 1 pe$eriksaan nerologi

    Dilakukan pemeriksaan neurologi singkat untuk menentukan tingkat kesadaran!

    pergerakan mata dan respon pupil! $ungsi motoric dan sensorik. In$ormasi ini berman$aat

    dalam menilai per$usi otak! mengikuti perkembangan kelainan neurologi dan meramalkan

    pemulihan.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    18/57

    60

    "2posre 1 pe$eriksaan lengkap

    Setelah mengurus prioritas untuk menyelamatkan iwanya! penderita harus

    ditelanangi dan diperiksa dari ubun2ubun sampai ke ari kaki sebagai bagian dari mencari

    cedera. #emakaian penghangat cairan! maupun cara2cara penghangatan internal maupun

    eksternal sangat berman$aat dalam mencegah hipotermia.

    epaskan bau dan penutup tubuh pasien agar dapat dicari semua cedera yang mungkin

    ada. 8ika ada kecurigaan cedera leher atau tulang belakang! maka imobilisasi inline harus

    dikerakan.

    ilatasi la$bng 1 deko$presi

    Dilatasi lambung sering teradi pada penderita trauma! khususnya pada anak2anak dan

    dapat mengakibatkan hipotensi atau disritmia antung yang tak dapat diterangkan! biasanya

    berupa bradikardia dari stimulasi nerus agus yang berlebihan. Distensi lambung

    menyebabkan terapi syok menadi sulit. #ada pasien tidak sadar! distensi lambung

    membesarkan risiko aspirasi isi lambung dan dapat menadi suatu komplikasi yang bisa

    menadi $atal. Dekompresi lambung dilakukan dengan memasukkan *G&.

    'e$asangan kateter rin

    =ateterisasi kandung kencing memudahkan penilaian urin akan adanya hematuria dan

    ealuasi dari per$usi ginal dengan memantau produksi urin. Darah pada uretra atau prostat

    dengan letak tinggi! mudah bergerak! atau tidak tersentuh pada laki2laki merupakan

    kontraindikasi mutlak bagi pemasangan kateter uretra sebelum ada kon$irmasi radiogra$is

    tentang uretra yang utuh.

    'engobatan dengan posisi kepala di ba/a*.

    Dengan menempatkan penderita dengan kepala 5 inci lebih rendah daripada kaki akan

    sangat membantu dalam meningkatkan alir balik ena dan dengan demikian menaikkan curah

    antung. #osisi kepala di bawah ini adalah tindakan pertama dalam pengobatan berbagai

    macam syok.

    +erapi a/al cairan

    "ntuk mengetahui umlah olume darah seseorang! biasanya digunakan patokan berat

    badan. olume darah rata2rata pada orang dewasa kira2kira -1 dari berat badan. ?ila

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    19/57

    60

    penderita gemuk maka olume darahnya diperkirakan berdasarkan berat badan ideal. olume

    darah anak2anak dihitung '1 2 1 dari berat badan ;'020 ml(kg>.

    ebih dahulu dihitung

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    20/57

    60

    #ersiapan darah &ipe spesi$ik dan

    crossmatch

    &ipe spesi$ik

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    21/57

    60

    dapat meningkatkan tekanan onkotik dalam umlah besar dan dengan cepat dapat

    memperbaiki sirkulasi. Ceskipun golongan kristaloid lebih murah! hasil penelitian telah

    menunukkan bahwa tidak ada man$aat dari pemberian koloid bagi kelangsungan hidup.

    *amun! resusitasi dengan kristaloid dalam olume besar telah dikaitkan dengan teradinya

    edema aringan! peningkatan insiden teradinya sindrom kompartemen abdomen dan asidosis

    metabolik hiperkloremik.

    !uropean -uidelinesterbaru untuk manaemen pendarahan setelah cedera yang parah

    O++P merekomendasikan bahwa kristaloid harus diterapkan sebagai terapi awal untuk

    menangani pendarahan pada pasien trauma dan bahwa penambahan koloid harus

    dipertimbangkan pada pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil. Di antara golongan

    koloid! larutan )

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    22/57

    60

    dan hemodilusi. *amun! perlu diketahui bahwa e$ek penggunaan *< pada manusia dengan

    syok hemoragik traumatik belum diteliti dengan ketat.

    Sebagai kesimpulan! asopresor dapat sangat berguna ika digunakan sementara untuk

    mempertahankan tekanan arteri dan mempertahankan per$usi aringan selama hipotensi

    persisten dan uga untuk resusitasi cairan ;Gambar +>. Selain itu penggunaan awal *< dapat

    membatasi resusitasi cairan dan hemodilusi. 8ika kita menggunakan *< pada tahap awal! kita

    harus mencatat nilai obekti$ tekanan arteri yang direkomendasikan ;S7# '02 +00 mm)g>.

    Dengan demikian! dosis *< harus dititrasi sampai kita mencapai target S7# ;Gambar +>.

    :esusitasi cairan harus dilakukan dan dititrasi sesuai dengan indikator responpreload! output

    antung! dan penanda oksigenasi aringan. =arena asopresor dapat meningkatkan afterload

    antung ketika in$us berlebihan atau gangguan $ungsi entrikel kiri! maka merupakan hal

    penting untuk menilai $ungsi antung pada pemeriksaan "SG awal. Dis$ungsi antung pada

    pasien trauma setelah memar antung! e$usi perikardial! atau cedera otak sekunder dengan

    hipertensi intrakranial dapat diperbaiki. &eradinya dis$ungsi miokard membutuhkan

    pengobatan dengan agen inotropik! seperti dobutamin atau epine$rin. &idak adanya ealuasi

    terhadap $ungsi antung atau pemantauan output antung! yang sering diamati pada pasien

    dalam $ase akut syok hemoragik! membuat kita harus mencurigai suatu dis$ungsi antung ika

    teradi respon yang buruk terhadap ekspansi cairan dan *

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    23/57

    60

    4> )ipotermia% hipotermia menyebabkan perubahan $ungsi trombosit! $aktor koagulasi!

    dan $ibrinolisis. )ipotermia disebabkan oleh resusitasi cairan yang agresi$

    5> 7sidosis% asidosis metabolik menyebabkan koagulopati oleh penurunan berarti dari

    aktiitas $aktor koagulasi! $ungsi trombosit! dan degradasi $ibrinogen

    6> )ipokalemia% hemodilusi yang diinduksi oleh cairan resusitasi dan sitrat yang

    terkandung dalam produk darah setelah trans$usi masi$ berkontribusi pada

    hipokalsemia.

    -> 7nemia% sel darah merah memiliki peranan penting dalam hemostatis. 7liran sel

    darah merah mempertahankan trombosit berdekatan dengan sel2sel endotel! dan ini

    dapat mengakti$kan $ungsi trombosit.

    :isiko koagulopati tergantung pada konteks. ?ila perdarahan teradi selama operasi!

    dokter bedah harus segera mengontrol pendarahan dengan penggunaan cairan dan

    pengembalian olume sel darah merah secara cepat untuk menghindari atau membatasi

    koagulopati. *amun! dalam syok hemoragik traumatik! koagulopati sering teradi ;+01

    sampai 341 dari pasien trauma> dan multi$aktorial! tergantung pada tingkat keparahan syok

    dan trauma! dan ini merupakan $aktor independen dalam morbiditas dan mortalitas pasien

    trauma.

    +rans%si Sel ara* Mera* dan 'las$a ,ek Segar(Fresh Frozen Plasma)#enggunaan awal sel darah merah atau red blood cells;:?/> dan plasma beku segar

    ataufresh froen plasma ;99#> merupakan prioritas untuk mempertahankan suplai oksigen

    arterial dan mengembalikan $ungsi koagulasi yang e$ekti$. &idaklah mungkin menentukan

    kadar hemoglobin yang optimal pada pasien dengan syok hemoragik traumatik karena tidak

    adanya penelitian yang menilai hubungan antara kadar hemoglobin dan hasil yang merugikan

    pada pasien dengan perdarahan kritis. Selain itu! target kadar hemoglobin dapat tergantung

    pada riwayat medis pasien ;umur! riwayat penyakit kardioaskular> dan enis trauma ;ada

    atau tidak adanya cedera otak>. #enggunaan :?/ ini dianggap sangat perlu ketika kadar

    hemoglobin - g ( d O++P.

    Dalam kasus pendarahan utama yang mengancam iwa! pasien dapat ditrans$usikan

    dengan menggunakan golongan darah :h2negati$ dalam :?/. *amun demikian! terapi ini

    harus dianggap sebagai pengecualian! dan harus dilaksanakan sebagai bagian dari protokol

    trans$usi masi$.

    #emberian 99# harus dikaitkan dengan trans$usi sel darah merah sesegera mungkin

    untuk mengkompensasi de$isit $aktor koagulasi. Dosis awal yang direkomendasikan adalah

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    24/57

    60

    +0 sampai +5 ml ( kg O++P. Dosis tambahan akan tergantung pada hasil pemantauan parameter

    koagulasi. 99# dianurkan bila #& atau 7#&& +!5 kali nilai normal.

    #emantauan awal teradinya pembekuan sangat penting untuk mengidenti$ikasi

    koagulopati selama trauma dan untuk mem$asilitasi dilakukannyagoal$directed transfusion.

    *amun! tes koneensional plasma berbasis koagulasi! seperti prothrombin time ;#&>!

    activated partial thromboplastin time ;7#&&,) international normalied ratio ;I*:>!

    $ibrinogen! dan kadar platelet! hanya mencerminkan inisiasi dari proses hemostatis dan tes

    tidak bisa digunakan untuk mengealuasi ampli$ikasi propagasi atau peningkatan $ibrinolisis.

    &es darah menyeluruh ;hole blood assays> seperti &

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    25/57

    60

    3aktor IIA

    Cengingat kegagalan 9aktor II7 rekombinan dalam menurunkan angka kematian

    pasien syok hemoragik! penggunaan $aktor ini harus didiskusikan kasus2per2kasus ketika

    syok hemoragik tidak bisa dikendalikan oleh hemostasis bedah dan(atau angiogra$i dan ketika

    parameter biologis yang bermacam2macam ;yaitu hematokrit! trombosit! #&! 7#&&!

    calcemia! dan p)> dapat dikoreksi dengan memadai. Cerupakan hal yang penting untuk

    menyeimbangkan penggunaannya dengan resiko nyata insiden tromboemboli.

    +erapi Adjvan S0ok e$oragik

    Syok hemoragik traumatik dikaitkan dengan respon intensi$ in$lamasi yang sistemik.

    Selama beberapa dekade yang lalu! strategi terapi banyak diui dalam penanganan syok

    hemoragik! seperti recombinant human activated protein/ ;7#/>! antagonis reseptor I2+!

    anti2&*9 atau agen anti2#S! atau pengontrolan gula darah yang ketat. *amun! penanganan2

    penanganan ini akhirnya menunukkan ketidake$ekti$annya dan kadang2kadang berbahaya.

    'rognosis

    Syok hemoragik dapat cepat $atal. &uuan utama adalah untuk menghentikan

    pendarahan. :esusitasi mungkin tergantung pada estimasi keparahan perdarahan . Sekarang

    tampak bahwa pasien yang memiliki hipotensi moderat dari perdarahan moderat mungkin

    man$aat dari keterlambatan resusitasi masi$ untuk mencapai $asilitas perawatan de$initi$ . Di

    sisi lain ! ketika pasien elas shock hemoragik berat! penggunaan kristaloid intraena atau

    koloid dan produk darah bila tersedia dapat menyelamatkan nyawa . =etidakpastian tetap

    mengenai metode terbaik untuk resusitasi ! enis cairan ! berapa banyak ! ketika apa ! dan

    seberapa cepat .

    Siste$ rjkan

    #asien diruuk apabila rumah sakit tidak mampu menangani pasien karena keterbatasan

    SDC maupun $asilitas serta keadaan pasien yang masih memungkinkan untuk

    diruuk.

    &entukan indikasi ruukan! prosedur ruukan dan kebutuhan penderita selama peralanan

    serta komunikasikan dengan dokter pada pusat ruukan yang dituu.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    26/57

    60

    SYOK IS+RI,+I3

    Syok distributi$ diartikan sebagai maldistribusi aliran darah oleh karena adanya

    asodilatasi peri$er sehingga olume darah yang bersirkulasi secara e$ekti$ tidak memadaiuntuk per$usi aringan ;=amus Dorland! 006>. Seperti halnya tipe kolaps kardioaskular

    lainnya! syok distributi$ uga dikarakterisasi oleh per$usi aringan yang inadekuat! dengan

    mani$estasi klinis berupa perubahan kondisi mental! takikardi! hipotensi! maupun oliguria.

    Dalam de$inisi yang lebih kompleks! syok distributi$ dikaitkan dengan perubahan

    resistensi pembuluh darah ataupun akibat perubahan permeabilitasnya! dimana $aktor inilah

    yang mencetuskan teradinya hipoper$usi sistemik. #erubahan2perubahan tersebut langsung

    mempengaruhi distribusi olume darah yang beredar secara e$ekti$ untuk kebutuhan aringan

    tubuh! sehingga sebagai dampaknya akan muncul hipotensi! diikuti dengan gangguan per$usi

    aringan serta hipoksia sel. Ceskipun e$ek hipoksik dan metabolik akibat hipoper$usi pada

    mulanya hanya menyebabkan eas sel secara reersibel! syok yang terus teradi pada

    akhirnya akan mengakibatkan eas aringan secara ireersibel dan dapat berpuncak pada

    kematian pasien ;:obbins dkk! 00->.

    7da berbagai penyebab dari syok distributi$. ?eberapa di antaranya adalah sepsis!

    SI:S! kegagalan tonus asomotor dan reaksi ana$ilaksis. Syok septik adalah bentuk

    paling umum dari syok distributi$ dengan angka kematian yang cukup besar. Sama halnya

    dengan sepsis! systemic inflammatory response syndrome ;SI:S> yang merupakan kondisi

    in$lamasi sistemik! uga menadi penyebab kematian tersering di negara barat khususnya

    7merika Serikat ;Sudoyoet al) 00>. 7na$ilaksis dan kegagalan tonus asomotor adalah

    pencetus lain dari syok distributi$. *amun demikian! semua $aktor di atas cukup adekuat

    untuk memicu berbagai reaksi berantai dalam tubuh yang bila dibiarkan berlanut tanpa

    terapi! akan menimbulkan konsekuensi yang si$atnya $atal bagi pasien ;Duane! 00'>.

    "tiologi S0ok istribti%

    =arena syok biasanya disebabkan oleh curah antung yang tidak adekuat! maka setiap

    keadaan yang menurunkan curah antung auh di bawah normal akan sangat mungkin

    menyebabkan syok ;Guyton )all! 00'>. *amun demikian! $aktor tersebut tidak selamanya

    berlaku mengingat dalam mekanismenya! syok distributi$ mencakup dinamika yang lebih

    kompleks.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    27/57

    60

    Syok distributi$ dapat disebabkanbaik oleh kehilangan tonus simpatis atau oleh

    pelepasan mediator kimia ke dari sel2sel! karena itu! kondisi2kondisi yang menempatkan

    pasien pada resiko2resiko di atas tergolong sebagai etiologi dari syok distributi$ itu sendiri

    ;:obbins dkk! 00->.

    +abel 5.6. "tiologi S0ok istribti% ,erdasarkan ,entk7,entkn0a

    ariasi S0ok istribti% "tiologi 'encets

    SIRS dan sepsis

    Secara umum! penyebab

    dari SI:S dapat dibagi

    kedalam golongan! yakni

    in$eksius dan nonin$eksius

    In%eksis (sepsis) 8 ?akteremia!

    iremia! $ungemia! mycobacteria!

    in$eksi proto@oa! in$eksi organ solid!

    dll

    #on7in%eksis (SIRS) 8 &rauma! luka

    bakar masi$! luka pasca operasi!

    pankreatitis! kanker! oerdosis obat!

    suntikan sitokin! sindrom aspirasi!

    iskemia isceral ;Sudoyoet al) 00>

    Toxic shock syndrome

    &SS dapat dipicu oleh

    eksotoksin(enterotoksin

    yang dihasilkan oleh bakteri

    Staphylococcus aureus

    Streptococcus pyogenes ;Sharma!

    006>.

    Ins%isiensi adrenal

    7utoimun ;kurang lebih -020 kasus>

    In$eksi ;&?/! histoplasmosis! )I!

    syphilis>

    =eganasan! seperti metastase dari

    paru2paru! mamae! carcinoma colon!

    melanoma! dan lim$oma

    &erapi glukokortikoid angka lama

    ;mensupresi /:)>

    &umor pituitari(hipotalamus

    #enyakit in$eksi dan in$iltrasi dari

    kelenar pituitari ;sarkoid!

    histiositosis! &?! dll>

    :adiasi pituitari ;/orrigan! 006>.

    S0ok Ana%ilaksis Obat7obatan 8

    =hususnya antibiotik seperti penisilin

    dan se$alosporin!

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    28/57

    60

    'rotein eterolog 8

    Seperti racun serangga! makanan!

    serbuk sari! dan produk serum darah

    ;=anaparthi! 0+>.

    Heat Stroke Suhu tubuh yang meningkat melebihi

    suhu kritis! dalam rentang +05osampai

    +0'o9 ;Guyton )all! 006>.

    S0ok nerogenik &rauma(cedera ataupun karena

    penggunaan @at anestesi pada medula

    spinalis di segmen toraks bagian atas

    ;/heatham! 003>.

    ;Data dirangkum kembali dari berbagai sumber>

    'ato%isiologi

    "paya untuk menelaskan pato$isiologi dari syok telah mencapai perkembangan yang

    signi$ikan setelah beberapa dekade terakhir ;/heatham! 003>. Celalui serangkaian

    pengamatan! telah diketahui bahwa semua tipe syok dikarakterisasi oleh gangguan per$usi!

    dan karena si$at2si$at khasnya cenderung dapat berubah pada berbagai deraat keseriusan!

    mekanisme syok kemudian dibagi lagi menadi 3 tahapan utama yaitu %

    7 +a*ap a/al nonprogresi%

    Selama tahap ini! mekanisme kompensasi re$leks akan diakti$kan dan per$usi organ ital

    dipertahankan sehingga pada akhirnya menimbulkan pemulihan sempurna tanpa

    dibantu terapi dari luar

    7 +a*ap progresi%

    Cerupakan tahap yang ditandai hipoper$usi aringan serta mani$estasi awal dari

    memburuknya ketidakseimbangan sirkulasi dan metabolik

    7 +a*ap ireversibel

    Cuncul setelah syok telah auh berkembang sedemikian rupa! yakni ketika tubuh

    mengalami eas sel dan aringan yang sangat berat sehingga meskipun semua bentuk

    terapi yang diketahui dilakukan untuk memperbaiki gangguan hemodinamika pasien!

    pada kebanyakan kasus tidak mungkin tertolong lagi ;Guyton )all! 00'>.

    &ahapan di atas paling elas dikenali pada syok hipoolemik! tetapi la@im pula untuk

    bentuk syok lainnya. *amun demikian! meskipun tahapan dari berbagai macam syok pada

    teorinya sama! di sisi lain mekanisme yang terlibat dapat berariasi tergantung pada

    penyebabnya.

    Dalam syok distributi$! per$usi aringan yang inadekuat disebabkan oleh

    meningkatnya tahanan askular sistemik dengan peningkatan curah antung sebagai hasilnya

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    29/57

    60

    ;mekanisme kompensasi>. Cula2mula perubahan2perubahan ini dikarakterisasi oleh dinamika

    kontraktilitas! dilatasi dari pembuluh darah peri$er! serta dampak dari upaya resususitasi yang

    dilakukan tubuh.

    Sebagai contoh! di stadium awal syok septik teradi penurunan darah diastol! melebarnya

    tekanan pulsasi! akral hangat! dan berbagai e$ek lain seperti terisinya kapiler dengan cepat

    karena asodilatasi peri$er. &ubuh akan berusaha mengkompensasi kondisi ini dengan

    meningkatkan curah antung ;cardiac output> sehingga pada stadium akhir syok septik!

    kombinasi dari kurangnya kontraktilitas myokard yang bergabung dengan hilangnya tonus

    ;paralisis> pembuluh darah peri$er akan menginduksi penurunan per$usi organ. Sebagai

    hasilnya! teradilah hipoper$usi dari berbagai organ ital seperti otak! hepar! dan bahkan

    antung.

    Cengingat dalam syok distributi$ terdapat berbagai ariasi ;syok septik! ana$ilaksis!

    neurogenik! &SS! dan SI:S> dan reaksi2reaksi yang terlibat pun berbeda sesuai dengan

    kasusnya! maka pembahasan mengenai patogenesis syok distributi$ berikut ini akan

    ditekankan pada bentuknya masing2masing ;=anaparthi! 0+>.

    SIRS dan Sepsis

    Sesuai dengan de$inisinya! SI:S tidak dapat dipisahkan dengan respon in$lamasi dan

    komponen2komponennya! dimana pada dasarnya reaksi in$lamasi itu sendirilah yang

    mencetuskan munculnya $enomena ini ;Shulman! +4>. Dalam arti yang paling sederhana!

    in$lamasi adalah suatu respon protekti$ yang dituukan untuk menghilangkan penyebab awal

    eas sel serta membuang sel dan aringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal.

    *amun! walaupun in$lamasi membantu membersihkan in$eksi dan bersama2sama dengan

    proses perbaikan memungkinkan teradinya penyembuhan luka! sangatlah penting untuk

    mengetahui bahwa baik in$lamasi maupun proses perbaikan itu sendiri begitu potensial

    menimbulkan bahaya ;:obbins dkk! 00->.

    9enomena SI:S pertama kali dielaskan oleh Dr. William :. *elson! dari 4niversity

    of &oronto! saat presentasi dalam pertemuan Cikrosirkulasi *ordik di Geilo! *orwegia pada

    9ebruari +'3. Di pertemuan ini! ditetapkan beberapa ariabel yang menadi parameter

    SI:S. SI:S ditegakkan apabila atau lebih dari ariabel2ariabel berikut ditemukan %

    +abel 5.5.ariabel SIRS

    ariabel #ilai AcanSuhu 36 T / ;- T 9> atau H 3' T / ;+00 T 9>

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    30/57

    60

    Denyut antung H 0(min

    #erna$asan H 0(min atau #a/3 mm)g ;4!3 k#a>

    W?/ 4,+0 ( ; 4000(mm U>! H +,+0 (

    ; H +.000 ( mmU>! atau H +01 stab

    ;8anotha! 00>

    Suatu reaksi in$lamasi yang masi$ mendasari baik SI:S maupun sepsis! dan

    karena respon in$lamasi yang mirip pada kedua kasus ini! dipikirkanlah

    pato$isiologi yang sama. 7kibat dari eas lokal atau in$eksi! mediator2mediator

    proin$lamasi sepertin &*92Q dan I2+R dilepaskan untuk melawan antigen2antigen

    asing dan mempercepat proses penyembuhan luka. =emudian akan diikuti

    pelepasan mediator2mediator anti2in$lamasi ;I24! I2+0 dan I2+3> untuk

    meregulasi proses ini.

    =elangsungan hidup bergantung pada tercapainya homeostasis. ?ila respon

    proin$lamasi sistemik yang teradi si$atnya berat! atau bila respon anti2in$lamasi

    sebagai kompensasinya tidak adekuat sehingga gagal meregulasi respon

    proin$lamasi! teradilah ketidakseimbangan dengan predominan proin$lamasi. #ada

    keadaan ini didapatkan tanda2tanda SI:S! dan mulai didapat ancaman dis$ungsi

    organ. Sebaliknya! ika teradi predominansi respon anti2in$lamasi! dengan akibat

    anergi dan imunosupresi! keadaan ini dinamakan compensatory anti$inflammatory

    response syndromeatau biasa disingkat /7:S ;Sudoyoet al) 00>.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Arterial_blood_gas&usg=ALkJrhggpatKPkqvEm_9TMoqruh9cERjcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Arterial_blood_gas&usg=ALkJrhggpatKPkqvEm_9TMoqruh9cERjcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Immature_neutrophil&usg=ALkJrhg59uEzSvGKs_F5j80iX8gDYVm3Wghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Arterial_blood_gas&usg=ALkJrhggpatKPkqvEm_9TMoqruh9cERjcghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Immature_neutrophil&usg=ALkJrhg59uEzSvGKs_F5j80iX8gDYVm3Wg
  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    31/57

    60

    !a$bar 5.9 +eori ,ar MOS

    &*92Q dan I2+R merupakan sitokin peradangan utama yang terdapat pada imunitas

    bawaan! yaitu respon primer terhadap rangsang yang membahayakan. ?aik &*92 Q maupun

    I2+ bekera pada sel endotel ;dan enis sel lain> untuk menghasilkan sitokin yang lebih lanut

    dan menginduksi molekul adhesi sehingga dengan demikian meningkatkan respon in$lamasi

    akut lokal serta pembersihan in$eksi(aringan nekrotik.

    #ada in$lamasi yang cukup berat! dan oleh karena itu! dengan kadar &*92 Q serta I2+

    yang lebih tinggi! e$ektor sekunder yang diinduksi oleh sitokin ;misalnya nitrit oksida dan

    $aktor pengaktiasi trombosit> akan menadi bermakna. 7khirnya! masih dengan kadar sitokin

    pro2in$lamasi yang cukup tinggi! sindrom syok distributi$ akan muncul kemudian! dimana

    saat ini sitokin dan mediator sekunder bersama2sama ada dalam kadar yang tinggi sehingga

    mengakibatkan %

    7 asodilatasi sistemik yang nyata di seluruh tubuh! terutama pada aringan

    yang mengalami peradangan

    7 =ontraktilitas miokard berkurang

    7 8eas dan aktiasi endotel yang meluas! menyebabkan perlekatan leukosit

    sistemik serta kerusakan kapiler aleolus yang di$us dalam paru

    7 7ktiasi sistem pembekuan! berpuncak pada DI/ yakni pembentukan bekuandarah kecil di daerah yang luas dalam tubuh. )al ini uga menyebabkan

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    32/57

    60

    $aktor2$aktor pembekuan darah menadi habis terpakai sehingga timbul

    pendarahan di banyak aringan! terutama pada dinding usus dan traktus

    intestinal.

    )ipoper$usi yang disebabkan oleh e$ek gabungan asodilatasi yang luas! kegagalan

    pompa miokardial! dan DI/ menyebabkan kegagalan sistem multiorgan yang mengenai hati!

    ginal! dan sistem sara$ pusat di antara organ lainnya. #ada sepsis! bila $aktor yang

    mendasarinya tidak segera dikendalikan! biasanya pasien akan meninggal.

    *amun demikian! harus diingat bahwa tahap dini syok septik kadang tidak

    memperlihatkan tanda2tanda kolaps sirkulasi tetapi hanya memperlihatkan tanda2tanda

    in$eksi bakteri saa. Setelah in$eksi bakteri menadi lebih hebat! sistem sirkulasi biasanya ikut

    terlibat baik disebabkan oleh penyebaran in$eksi secara langsung ataupun secara sekunder

    yang disebabkan oleh toksin bakteri! dengan akibat hilangnya plasma ke dalam aringan yang

    terin$eksi melalui dinding kapiler darah yang rusak.

    7khirnya pada suatu titik! kerusakan sirkulasi menadi progresi$ serupa dengan yang

    teradi pada semua enis syok lainnya. Ini membuat tahap akhir dari syok septik biasanya

    tidak auh berbeda dengan tahap akhir syok hemoragik! meskipun $aktor2$aktor pencetusnya

    sangat berlainan pada kedua macam syok tersebut ;Guyton dan )all! 006>.

    #enatalaksanaan dalam syok distributi$ pada dasarnya sama dengan syok lainnya.

    =arena termasuk kondisi gawat darurat! maka yang pertama kali dilakukan adalah tatalaksana

    suporti$ untuk mencegah syok berkembang ke tahap yang lebih buruk. Selanutnya!

    tatalaksana akan lebih diberatkan ke arah eliminasi etiologi! dimana tentunya akan cenderung

    disesuaikan dengan $aktor pencetus syok distributi$ itu sendiri.

    a. +atalaksana sporti%

    )al utama yang perlu diperhatikan di sini adalah konsekuensi dari SI:S! sepsis!

    maupun bentuk syok distributi$ lainnya! yakni kegagalan organ. Seiring beralannyawaktu! pasien SI:S(sepsis akan menerima konsekuensi yang $atal apabila tidak

    mendapat terapi penunang yang tepat.

    2 ksigenasi

    &erapi ini terutama diberikan apabila ditemukan tanda2tanda pasien

    mengalami hipoksemia dan hipoksia berat. Dalam tatalaksana hipoksemia

    dan hipoksia semua $aktor yang mempengaruhi baik entilasi! per$usi!

    deliverydan penggunaan oksigen perlu mendapat perhatian dan dikoreksi.

    #ada keadaan hipoksemia berat dan gagal na$as bila disertai penurunan

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    33/57

    60

    kesadaran atau kera entilasi yang berat! entilasi mekanik perlu segera

    dilakukan.

    2 &erapi cairan

    )ipoolemia pada syok distributi$ perlu segera diatasi dengan pemberian

    cairan baik kristaloid ;*a/ 0! 1 maupun ringer laktat> maupun koloid.

    =ristaloid merupakan pilihan terapi awal karena mudah didapatkan! tetapi

    perlu diberikan dalam umlah banyak. olume cairan yang diberikan perlu

    dimonitor kecukupannya agar tidak kurang ataupun berlebih. #ada keadaan

    albumin gr(dl koreksi albumin perlu diberikan. &rans$usi eritrosit

    diperlukan pada keadaan pendarahan akti$ atau bilamana kadar hemoglobin

    rendah pada keadaan iskemia miokardial dan renatan septik. =adar )? yang

    dicapai pada SI:S dipertahankan di atas ' hingga +0 g(dl. *amunpertimbangan kadar )? bukan hanya berdasarkan kadar )? semata!

    melainkan uga keadaan klinis pasien! sarana yang tersedia! serta keuntungan

    dan kerugian pemberian trans$usi.

    2 asopresor dan Inotropik

    asopresor diberikan apabila keadaan hipoolemik teratasi masih ditemukan

    kondisi hipotensi. &erapi asopresor diberikan mulai dosis terendah secara

    titrasi untuk mencapai tekanan arteri rata2rata ;C7#> 60 mm)g! atau tekanan

    darah sistolik 0 mm)g. "ntuk asopresor dapat digunakan dopamin dengan

    dosis H' mikrogram ;mcg>(kg(menit! norepine$rin 0!032+!5 mcg(kg(menit.

    Sebagai inotropik yang dapat digunakan dobutamin dengan dosis 2'

    mcg(kg(menit! dopamin 32' mcg(kg(menit! epine$rin 0!+20!5 mcg(kg(menit

    atau inhibitor $os$odiesterase.

    2 ?ikarbonat

    #ada SI:S teradi hipoper$usi dengan konsekuensi teradinya gangguan

    transpor karbondioksida dari aringan! sehingga akan teradi penurunan p)sel ke tingkat yang sangat rendah. Secara empirik bikarbonat dapat diberikan

    bila p) -! atau serum bikarbonat meV(l! dengan disertai upaya untuk

    memperbaiki keadaan hemodinamik.

    2 Dis$ungsi renal

    Gangguan $ungsi renal pada syok distributi$ teradi sebagai akibat buruknya

    per$usi ke organ tersebut. Dopamin dosis renal ;+23 mcg(kg(menit> terbukti

    tidak menurunkan mortalitas! untuk itu sebagai terapi pengganti dilakukan

    hemodialisis dan hemo$iltrasi kontinu.2 *utrisi

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    34/57

    60

    =ecukupan nutrisi berupa kalori! protein ;asam amino>! asam lemak! cairan!

    itamin dan mineral perlu diberikan sedini mungkin! diutamakan pemberian

    secara enteral dan bila tidak memungkinkan baru diberikan secara parenteral.

    #engendalian kadar glukosa darah uga perlu dilakukan oleh karena berbagai

    penelitian menunukkan man$aatnya terhadap proses in$lamasi dan

    penurunan mortalitas.

    2 =ortikosteroid

    ?eberapa penelitian akhir2akhir ini membuktikan bahwa dengan pemberian

    kortikosteroid dengan dosis $isiologis didapatkan perbaikan syok dan

    dis$ungsi organ ;?one! +>.

    b. Kontrol Kasa

    )al terpenting dalam tatalaksana Syok distributi$ adalah menghilangkan$aktor presipitasi dan penyebab atau sumber in$eksi ;khususnya sepsis>.

    2 7ntibiotik

    "saha mencari pathogen penyebab in$eksi harus dilakukan maksimal!

    termasuk kultur darah dan cairan badan! pemeriksaan serologi dan aspirasi

    perkutan. #emberian antimikroba yang tepat pada awal peralanan penyakit

    in$eksi akan memperbaiki prognosis dan bersama2sama dengan pencegahan

    in$eksi sekunder

    serta penyakit nosokomial akan menurunkan insiden CDS.

    2 #embedahan

    "mumnya dilakukan pada tatalaksana SI:S yang disebabkan oleh trauma.

    Sumber dari respon in$lamasi tidak selalu elas! kadang2kadang diperlukan

    pembedahan eksplorasi terutama bila dicurigai sumber in$lamasi berasal dari

    intra2abdomen.

    2 =ontrol kausa lainnya

    9aktor2$aktor lain seperti burns ;luka bakar> dan trauma disertai $raktur dapat

    memicu respon in$lamasi sistemik. "ntuk itu! $iksasi patah tulang yang lebih

    dini! debridemen luka bakar! reseksi usus yang iskemik atau aringan mati

    serta pengasatan pus perlu dilakukan untuk mengontrol penyebab SI:S.

    c. +erapi inovati%

    2 Codulasi imun

    #enelitian berskala besar dengan pemberian antibodi monoklonal serta obat2

    obatan lain yang bertuuan untuk memanipulasi sistem imun menunukkan

    tidak adanya penurunan presentasi mortalitas pasien2pasien Sepsis.

    2 Inhibitor *

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    35/57

    60

    Dari penelitian terbukti pemberian inhibitor *S bahkan meningkatkan

    mortalitas. Di masa mendatang mungkin inhibitor yang selekti$ terhadap

    i*S mempunyai peranan dalam tatalaksana CDS

    2 9iltrasi darah

    )emo$iltrasi olume tinggi ;26 $iltrasi(am> mungkin dapat menyaring

    sitokin2sitokin dan mediator in$lamasi lainnya dan mengeluarkannya dari

    aringan.

    2 Canipulasi kaskade pembekuan darah

    #emberian terapi ini menghasilkan penurunan mortalitas pada pasien sebesar

    61 ;?one! +>.

    SYOK #"RO!"#IK

    Syok neurogenik merupakan kegagalan pusat asomotor sehingga teradi hipotensi

    dan penimbunan darah pada pembuluh tampung ;capacitance vessels>.

    Syok neurogenik teradi karena hilangnya tonus pembuluh darah secara mendadak di

    seluruh tubuh.

    Syok neurogenik uga dikenal sebagai syok spinal. ?entuk dari syok distributi$! hasil

    dari perubahan resistensi pembuluh darah sistemik yang diakibatkan oleh cidera pada

    sistem sara$ ;seperti% trauma kepala! cidera spinal! atau anestesi umum yang dalam>.

    "tiologi

    #enyebabnya antara lain %

    +. &rauma medula spinalis dengan Vuadriplegia atau paraplegia ;syok spinal>.

    . :angsangan hebat yang kurang menyenangkan seperti rasa nyeri hebat pada $raktur

    tulang.

    3. :angsangan pada medula spinalis seperti penggunaan obat anestesi spinal(lumbal.

    4. &rauma kepala ;terdapat gangguan pada pusat otonom>.

    5. Suhu lingkungan yang panas! terkeut! takut.

    'ato%isiologi

    Syok neurogenik termasuk syok distributi$ dimana penurunan per$usi aringan dalam

    syok distributi$ merupakan hasil utama dari hipotensi arterial karena penurunan resistensi

    pembuluh darah sistemik ;systemic vascular resistance>. Sebagai tambahan! penurunan

    dalam e$ekti$itas sirkulasi olume plasma sering teradi dari penurunan venous tone!

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    36/57

    60

    pengumpulan darah di pembuluh darah ena! kehilangan olume intraaskuler dan

    intersisial karena peningkatan permeabilitas kapiler. 7khirnya! teradi dis$ungsi miokard

    primer yang bermani$estasi sebagai dilatasi entrikel! penurunan $raksi eeksi! dan

    penurunan kura $ungsi entrikel.

    #ada keadaan ini akan terdapat peningkatan aliran askuler dengan akibat sekunder

    teradi berkurangnya cairan dalam sirkulasi. Syok neurogenik mengacu pada hilangnya

    tonus simpatik ;cedera spinal>. Gambaran klasik pada syok neurogenik adalah hipotensi

    tanpa takikardi atau asokonstriksi kulit.

    Syok neurogenik teradi karena reaksi asoagal berlebihan yang mengakibatkan

    asodilatasi menyeluruh di regio splanknikus! sehingga per$usi ke otak berkurang. :eaksi

    asoagal umumnya disebabkan oleh suhu lingkungan yang panas! terkeut! takut atau

    nyeri.Syok neurogenik bisa uga akibat rangsangan parasimpatis ke antung yang

    memperlambat kecepatan denyut antung dan menurunkan rangsangan simpatis ke

    pembuluh darah. Cisalnya pingsan mendadak akibat gangguan emosional.

    #ada penggunaan anestesi spinal! obat anestesi melumpuhkan kendali neurogenik

    s$ingter prekapiler dan menekan tonus enomotor. #asien dengan nyeri hebat! stress! emosi

    dan ketakutan meningkatkan asodilatasi karena mekanisme re$lek yang tidak elas yang

    menimbulkan olume sirkulasi yang tidak e$ekti$ dan teradi sinkop.

    Mani%estasi Klinis

    )ampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat

    tanda tekanan darah turun! nadi tidak bertambah cepat! bahkan dapat lebih lambat

    ;bradikardi> kadang disertai dengan adanya de$isit neurologis berupa Vuadriplegia atau

    paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanut! sesudah pasien menadi tidak sadar! barulah

    nadi bertambah cepat. =arena teradinya pengumpulan darah di dalam arteriol! kapiler dan

    ena! maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.

    iagnosis

    )ampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat

    tanda tekanan darah turun! nadi tidak bertambah cepat! bahkan dapat lebih lambat

    ;bradikardi> kadang disertai dengan adanya de$isit neurologis berupa Vuadriplegia atau

    paraplegia.

    iagnosis ,anding

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    37/57

    60

    Diagnosis banding syok neurogenik adalah sinkop asoagal. =eduanya sama2sama

    menyebabkan hipotensi karena kegagalan pusat pengaturan asomotor tetapi pada sinkop

    asoagal hal ini tidak sampai menyebabkan iskemia aringan menyeluruh dan

    menimbulkan geala syok.+!Diagnosis banding yang lain adalah syok distributi$ yang lain

    seperti syok septik! syok ana$ilaksi. "ntuk syok yang lain biasanya sulit dibedakan tetapi

    anamnesis yang cermat dapat membantu menegakkan diagnosis.

    'enatalaksanaan

    =onsep dasar untuk syok distributi$ adalah dengan pemberian asoakti$ seperti

    $enile$rin dan e$edrin! untuk mengurangi daerah askuler dengan penyempitan s$ingter

    prekapiler dan ena kapasitan untuk mendorong keluar darah yang berkumpul ditempat

    tersebut.

    7 ?aringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki ;posisi &rendelenburg>.

    7 #ertahankan alan na$as dengan memberikan oksigen! sebaiknya dengan

    menggunakan masker. #ada pasien dengan distress respirasi dan hipotensi yang

    berat! penggunaan endotracheal tubedan entilator mekanik sangat dianurkan.

    angkah ini untuk menghindari pemasangan endotracheal yang darurat ika teradi

    distres respirasi yang berulang. entilator mekanik uga dapat menolong

    menstabilkan hemodinamik dengan menurunkan penggunaan oksigen dari otot2otot

    respirasi.

    7 "ntuk keseimbangan hemodinamik! sebaiknya ditunang dengan resusitasi cairan.

    /airan kristaloid seperti *a/l 0!1 atau :inger aktat sebaiknya diberikan per in$us

    secara cepat 502500 cc bolus dengan pengawasan yang cermat terhadap tekanan

    darah! akral! turgor kulit! dan urin output untuk menilai respon terhadap terapi.

    7 ?ila tekanan darah dan per$usi peri$er tidak segera pulih! berikan obat2obat asoakti$

    ;adrenergikA agonis al$a yang indikasi kontra bila ada perdarahan seperti ruptur lien> %

    o Dopamin

    Cerupakan obat pilihan pertama. #ada dosis H +0 mcg(kg(menit! bere$ek

    serupa dengan norepine$rin. 8arang teradi takikardi.

    o *orepine$rin

    . #emberian obat ini

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    38/57

    60

    dihentikan bila tekanan darah sudah normal kembali. 7wasi pemberian obat

    ini pada wanita hamil! karena dapat menimbulkan kontraksi otot2otot uterus.

    o

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    39/57

    60

    antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen yang sensiti$ masuk dalam sirkulasi. Syok

    ana$ilaktik merupakan salah satu mani$estasi klinis dari ana$ilaksis yang merupakan syok

    distributi$! ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata akibat asodilatasi mendadak pada

    pembuluh darah dan disertai kolaps pada sirkulasi darah yang dapat menyebabkan teradinya

    kematian. Syok ana$ilaktik merupakan kasus kegawatan! tetapi terlalu sempit untuk

    menggambarkan ana$ilaksis secara keseluruhan! karena ana$ilaksis yang berat dapat teradi

    tanpa adanya hipotensi! seperti pada ana$ilaksis dengan geala utama obstruksi saluran napas.

    Mekanis$e ana%ilaktik

    +. 9ase Sensitisasi

    aitu waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan Ig< sampai diikatnya oleh reseptor

    spesi$ik pada permukaan mastosit dan baso$il. 7lergen yang masuk lewat kulit!

    mukosa! saluran na$as atau saluran makan ditangkap oleh makro$ag. Cakro$ag segera

    mempresentasikan antigen tersebut kepada lim$osit &! dimana ia akan mensekresikan

    sitokin ;I24! I2+3> yang menginduksi lim$osit ? berproli$erasi menadi sel plasma

    ;plasmosit>. Sel plasma memproduksi Immunoglobulin < ;Ig spesi$ik untuk antigen

    tersebut. Ig< ini kemudian terikat pada reseptor permukaan sel mast ;mastosit> dan

    baso$il.

    . 9ase 7ktiasi

    aitu waktu selama teradinya pemaparan ulang dengan antigen yang sama. Castosit

    dan baso$il melepaskan isinya yang berupa granula yang menimbulkan reaksi pada

    paparan ulang. #ada kesempatan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh.

    7lergen yang sama tadi akan diikat oleh Ig< spesi$ik dan memicu teradinya reaksi

    segera yaitu pelepasan mediator asoakti$ antara lain histamin! serotonin! bradikinin

    dan beberapa bahan asoakti$ lain dari granula yang disebut dengan istilahPreformed

    mediators. Ikatan antigen2antibodi merangsang degradasi asam arakidonat darimembran sel yang akan menghasilkan leukotrien ;&> dan prostaglandin ;#G> yang

    teradi beberapa waktu setelah degranulasi yang disebut5ely formed mediators.

    3. 9ase sebagai e$ek mediator

    yang dilepas mastosit atau baso$il dengan aktiitas $armakologik pada organ2organ

    tertentu. )istamin memberikan e$ek bronkokonstriksi! meningkatkan permeabilitas

    kapiler yang nantinya menyebabkan edema! sekresi mukus dan asodilatasi. Serotonin

    meningkatkan permeabilitas askuler dan bradikinin menyebabkan kontraksi otot

    polos. #latelet 7ctiating 9actor ;#79> bere$ek bronkospasme dan meningkatkan

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    40/57

    60

    permeabilitas askuler! agregasi dan aktiasi trombosit. ?eberapa $aktor kemotaktik

    menarik eosino$il dan neutro$il. #rostaglandin yang dihasilkan menyebabkan

    bronkokonstriksi! demikian uga dengan leukotriene ;:ehata! 000>.

    asodilatasi pembuluh darah yang teradi mendadak menyebabkan teradinya

    $enomena maldistribusi dari olume dan aliran darah. )al ini menyebabkan

    penurunan aliran darah balik sehingga curah antung menurun yang diikuti dengan

    penurunan tekanan darah. =emudian teradi penurunan tekanan per$usi yang berlanut

    pada hipoksia ataupun anoksia aringan yang berimplikasi pada keaadan syok yang

    membahayakan penderita.

    erajat Reaksi Ana%ilaksis

    +. Deraat :ingan ;hanya kulit dan aringan submukosa>

    Gambaran klinik antara lain% eritema luas! edema periorbita! atau angioedema. :eaksi

    ringan dapat dibagi lagi! disertai atau tidak ada angioedema.. Deraat Sedang ;keterlibatan pernapasan! kardioaskuler! atau gastrointestinal.

    Gambaran klinik antara lain% sesak! stridor! mengi! mual! muntah! pusing! presinkop

    dia$oresis! rasa tertekan di dada atau tenggorok atau sakit perut.

    3. Deraat ?erat ;hipoksia! hipotensi! atau de$isit neurologik>

    Sianosis! atau Sp 1 pada tiap tingkat! hipotensi ;tekanan sistolik 0 mm)g

    pada dewasa>! bingung kolaps! hilang kesadaran! atau inkontinensia ;:engganis!

    0+>.

    Mani%estasi Klinis

    Geala yang timbul dapat ringan seperti pruritus atau urtikaria sampai kepada gagal napas

    atau syok ana$ilaktik yang mematikan. &anda2tanda ini harus segera dikenali agar pengobatan

    dapat segera dilakukan. &etapi kadang2kadang geala ana$ilaksis yang berat seperti syok

    ana$ilaktik atau gagal napas dapat langsung muncul tanpa tanda2tanda awal.

    Geala dan tanda ana$ilaksis berdasarkan organ sasaran dikelompokkan sebagai berikut%

    Siste$ !ejala dan +anda

    $$

    #rodromal

    esu! lemah! rasa tak enak! rasa tak enak di dada dan perut! rasa

    gatal di hidung dan palatum.

    'ernapasan

    )idung

    aring

    idah

    ?ronkus

    )idung gatal! bersin! dan tersumbat.

    :asa tercekik! suara serak! sesak napas! stridor! edema! spasme.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    41/57

    60

    !astrointestinalDis$agia! mual! muntah! kolik! diare yang kadang disertai

    darah! peristaltik usus meninggi.

    Klit "rtika! angiodema! di bibir! muka! atau ekstremitas.

    Mata Gatal! lakrimasi

    Ssnan sara%psat

    Gelisah! keang

    =eadaan bingung dan gelisah diikuti pula oleh penurunan kesadaran sampai teradi koma

    merupakan gangguan pada susunan sara$ pusat. #ada sistem kardioaskular teradi hipotensi!

    takikardia! pucat! keringat dingin! tanda2tanda iskemia otot antung ;angina>! kebocoran

    endotel yang menyebabkan teradinya edema! disertai pula dengan aritmia. Sementara pada

    ginal! teradi hipoper$usi ginal yang mengakibatkan penurunan pengeluaran urine ;oligouri

    atau anuri> akibat penurunan G9:! yang pada akhirnya mengakibatkan teradinya gagal ginal

    akut. Selain itu teradi peningkatan ?"* dan kreatinin disertai dengan perubahan kandungan

    elektrolit pada urine.

    iagnosis

    Diagnosis ana$ilaksis ditegakkan berdasarkan adanya geala klinik sistematik yang

    muncul beberapa detik atau menit setelah pasien terpaan oleh alergen atau $aktor

    pencetusnya.

    #ada pemeriksaan $isik pasien tampak sesak! $rekuensi na$as meningkat! sianosis

    karena edema laring dan bronkospasme. )ipotensi merupakan geala yang menonol pada

    syok ana$ilaktik. 7danya takikardia! edema periorbital! mata berair! hiperemi kongungtia.

    &anda prodromal pada kulit dapat berupa urtikaria dan eritema.

    #ada pasien dengan reaksi ana$ilaksis biasanya diumpai keluhan organ atau lebih

    setelah terpapar dengan alergen tertentu. "ntuk membantu menegakkan diagnosis maka

    American Academy of Allergy) Asthma and 'mmunologytelah membuat suatu kriteria ;IDI!

    0+3>.

    =riteria pertama adalah onset akut dari suatu penyakit ;beberapa menit hingga

    beberapa am> dengan terlibatnya kulit! aringan mukosa atau kedua2duanya ;misalnya bintik2

    bintik kemerahan pada seluruh tubuh! pruritus! kemerahan! pembengkakan bibir! lidah!

    uula>! dan salah satu dari respiratory compromise ;misalnya sesak na$as! bronkospasme!

    stridor! heeing! penurunan # dan penurunan tekanan darah atau geala

    yang berkaitan dengan dis$ungsi organ sasaran ;misalnya hipotonia! sinkop! inkontinensia>.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    42/57

    60

    =riteria kedua! dua atau lebih geala berikut yang teradi secara mendadak setelah

    terpapar alergen yang spesi$ik pada pasien tersebut ;beberapa menit hingga beberapa am>!

    yaitu keterlibatan aringan mukosa kulit ;misalnya bintik2bintik kemerahan pada seluruh

    tubuh! pruritus! kemerahan! pembengkakan bibir2lidah2uula>A Respiratory compromise

    ;misalnya sesak na$as! bronkospasme! stridor! heeing! penurunan #A

    penurunan tekanan darah atau geala yang berkaitan ;misalnya hipotonia! sinkop!

    inkontinensia>A dan geala gastrointestinal yang persisten ;misalnya nyeri abdominal! kram!

    muntah>.

    =riteria ketiga yaitu teradi penurunan tekanan darah setelah terpapar pada alergen

    yang diketahui beberapa menit hingga beberapa am ;syok ana$ilaktik>. #ada bayi dan anak2

    anak! tekanan darah sistolik yang rendah ;spesi$ik umur> atau penurunan darah sistolik lebih

    dari 301. Sementara pada orang dewasa! tekanan darah sistolik kurang dari 0 mm)g atau

    penurunan darah sistolik lebih dari 301 dari tekanan darah awal.

    #emeriksaan penunang berupa pemeriksaan laboratorium diperlukan karena sangat

    membantu menentukan diagnosis! memantau keadaan awal dan beberapa pemeriksaan

    digunakan untuk memonitor hasil pengobatan serta mendeteksi komplikasi lanut. )itung

    eosino$il darah tepi dapat normal atau meningkat! demikian halnya dengan Ig< total sering

    kali menunukan nilai normal. #emeriksaan ini hanya berguna untuk prediksi kemungkinan

    alergi pada anak kecil atau bayi dari keluarga dengan deraat alergi yang tinggi.

    'enatalaksanaan

    Dua hal penting yang harus segera diperhatikan dalam memberikan terapi pada pasien

    ana$ilaksis yaitu mengusahakan% +>. Sistem pernapasan yang lancar! sehingga oksigenasi

    beralan baikA >. Sistem kardioaskular uga harus ber$ungsi dengan baik sehingga per$usi

    aringan memadai.

    Siste$ 'ernapasan

    a. Cemelihara saluran pernapasan tetap memadai. #enyebab tersering kematian pada

    ana$ilaksis adalah tersumbatnya salauran napas baik karena edema larings atau

    spasme bronkus. =adang diperlukan tindakan trakeostomi. =arena trakeostomi hanya

    dikerakan oleh dokter ahli atau yang berpengalaman maka tindakan yang dapat

    dilakukan dengan segera adalah melakukan punksi membran krikotiroid dengan arum

    besar. =emudian pasien segera diruuk ke :umah Sakit.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    43/57

    60

    b. #emberian oksigen sangat penting baik pada gangguan pernapasan maupun

    kardioaskular.

    c. ?ronkodilator diperlukan bila teradi obstruksi saluran napas bagian bawah seperti

    pada asma atau status asmatikus ;#erhimpunan Dokter Spesialis #enyakit Dalam

    Indonesia! 00->.

    Siste$ Kardiovasklar

    a. Geala hipotensi atau syok yang tidak berhasil dengan pemberian epine$rin

    menandakan bahwa telah teradi kekurangan cairan intraaskular. #asien ini

    membutuhkan cairan intraena secara cepat baik dengan cairan kristaloid ;*a/l

    0!1> atau koloid ;plasma! de,tran>.

    b. ksigen mutlak harus diberikan di samping pemantauan sistem kardioaskular dan

    pemberian natrium bikarbonat bila teradi asidosis metabolik.

    c. =adang2kadang diperlukan /# ;central enous pressure>.

    d. ?ila tekanan darah masih belum teratasi dengan pemberian cairan! para ahli

    sependapat untuk memberikan asopresor melalui cairan in$us intraena.

    ?ila sarana pembuluh darah tidak tersedia! pada keadaan ana$ilaktsis yang berat!

    American #eart Association! menganurkan pemberian epine$rin secara endotrakeal!

    kemudian diikuti pernapasan hiperentilasi untuk menamin absorpsi obat yang cepat.

    #ernah dilaporkan selain usaha2usaha yang dilaporkan tadi terdapat beberapa hal yang

    perlu diperhatikan%

    a. #asien yang mendapatkan obat atau dalam pengobatan obat penyakit reseptor beta

    ;beta blocker> gealanya sering sukar diatasi dengan epine$rin atau bahkan menadi

    lebih buruk karena stimulan reseptor adrenergik al$a tidak terhambat. Dalam keadaan

    demikian inhalasi agonis beta2 atau sul$as atropin akan memberikan man$aat

    disamping pemberian amino$ilin dan kortikosteroid intraena.

    b. 7ntihistamin ;7)> khususnya kombinasi 7)+ dengan7) bekera secara sinergistik

    teradap reseptor yang ada di pembuluh darah.

    c. =ortikosteroid harus rutin diberikan baik pada pasien yang mengalami gangguan

    napas maupun gangguan kardioaskular ;#erhimpunan Dokter Spesialis #enyakit

    Dalam Indonesia! 00->.

    Steroid sering diberikan sebagai usaha perlindungan untuk melawan 0late3 reaction

    yang dapat teradi beberapa am setelah reaksi alergi. #ada beberapa pasien! terutama

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    44/57

    60

    pasien dengan asma! 0late3 reaction ini dapat teradi lebih berat daripada initial

    reaction;American Academy of Allergy) Asthma 6 'mmunology! 0+>.

    Gambar +. 7lgoritma #enatalaksanaan Syok 7na$ilaktik

    6. +erapi $edika$entosa

    #rognosis suatu syok ana$ilaktik amat tergantung dari kecepatan diagnosis dan

    pengelolaannya.

    a. 7drenalin merupakan drug of choicedari syok ana$ilaktik. )al ini disebabkan 3

    $aktor yaitu %

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    45/57

    60

    7drenalin merupakan bronkodilator yang kuat! sehingga penderita dengan

    cepat terhindar dari hipoksia yang merupakan pembunuh utama.

    7drenalin merupakan asokonstriktor pembuluh darah dan inotropik yang

    kuat sehingga tekanan darah dengan cepat naik kembali.

    7drenalin merupakan histamin bloker! melalui peningkatan produksi cyclic

    7C# sehingga produksi dan pelepasan chemical mediator dapat berkurang

    atau berhenti.

    Dosis dan cara pemberiannya%

    0!3 B 0!5 ml adrenalin dari larutan + % +000 diberikan secara intramuskuler yang

    dapat diulangi 5 B +0 menit. Dosis ulangan umumnya diperlukan! mengingat

    lama kera adrenalin cukup singkat. 8ika respon pemberian secara intramuskuler

    kurang e$ekti$! dapat diberi secara intraenous setelah 0!+ B 0! ml adrenalin

    dilarutkan dalam spuit +0 ml dengan *a/l $isiologis! diberikan perlahan2lahan.

    #emberian subkutan! sebaiknya dihindari pada syok ana$ilaktik karena e$eknya

    lambat bahkan mungkin tidak ada akibat asokonstriksi pada kulit! sehingga

    absorbsi obat tidak teradi.

    b. 7mino$ilin

    Dapat diberikan dengan sangat hati2hati apabila bronkospasme belum hilang

    dengan pemberian adrenalin. 50 mg amino$ilin diberikan perlahan2lahan selama

    +0 menit intraena. Dapat dilanutkan 50 mg lagi melalui drips in$us bila

    dianggap perlu.

    c. 7ntihistamin dan kortikosteroid.

    Cerupakan pilihan kedua setelah adrenalin. =edua obat tersebut kurangman$aatnya pada tingkat syok ana$ilaktik! sebab keduanya hanya mampu

    menetralkan chemical mediators yang lepas dan tidak menghentikan

    produksinya. Dapat diberikan setelah geala klinik mulai membaik guna

    mencegah komplikasi selanutnya berupa serum sickness atau prolonged e$$ect.

    7ntihistamin yang biasa digunakan adalah di$enhidramin )/l 5 B 0 mg I dan

    untuk golongan kortikosteroid dapat digunakan deksametason 5 B +0 mg I atau

    hidrocortison +00 B 50 mg I.

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    46/57

    60

    5. +erapi Sporti%

    &erapi atau tindakan supporti$ sama pentingnya dengan terapi medikamentosa dan

    sebaiknya dilakukan secara bersamaan ;/ook! +-+>.

    a. #emberian ksigen

    8ika laring atau bronkospasme menyebabkan hipoksi! pemberian 3 B 5 ltr (

    menit harus dilakukan. #ada keadaan yang amat ekstrim tindakan trakeostomi

    atau krikotiroidektomi perlu dipertimbangkan.

    b. #osisi &rendelenburg

    #osisi trendeleburg atau berbaring dengan kedua tungkai diangkat ;diganal

    dengan kursi> akan membantu menaikan enous return sehingga tekanan darah

    ikut meningkat.

    c. #emasangan in$us.

    8ika semua usaha2usaha diatas telah dilakukan tapi tekanan darah masih tetap

    rendah maka pemasangan in$us sebaiknya dilakukan. /airan plasma e,pander

    ;De,tran> merupakan pilihan utama guna dapat mengisi olume intraaskuler

    secepatnya. 8ika cairan tersebut tak tersedia! :inger aktat atau *a/l $isiologis

    dapat dipakai sebagai cairan pengganti. #emberian cairan in$us sebaiknya

    dipertahankan sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil.

    d. :esusitasi =ardio #ulmoner ;:=#>

    Seandainya teradi henti antung ;cardiac arrest> maka prosedur resusitasi

    kardiopulmoner segera harus dilakukan sesuai dengan $alsa$ah 7?/ dan

    seterusnya. Cengingat kemungkinan teradinya henti antung pada suatu syok

    ana$ilaktik selalu ada! maka sewaarnya ditiap ruang praktek seorang dokter

    tersedia selain obat2obat emergency! perangkat in$us dan cairannya uga

    perangkat resusitasi ;Resucitation kit> untuk memudahkan tindakan secepatnya.

    SYOK O,S+RK+I3

    Cerupakan gangguan kontraksi antung akibat dari luar atau gangguan aliran balik

    menuu antung terhambat! akibatnya berkurangnya preload sehingga *ardiac output

    berkurang. /ontoh kasusnya % tension pneumotoraks! tamponade kordis! emboli paru! dan

    perikardtis konstrikti$.

    "tiologi

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    47/57

    60

    Syok obstrukti$ teradi akibat aliran darah dari entrikel mengalami hambatan secara

    mekanik! diakibatkan oleh gangguan pengisian pada entrikel kanan maupun kiri yang dalam

    keadaan berat bisa menyebabkan penurunan /ardiaac utput. )al ini biasa teradi pada

    obstruksi ena caa! emboli pulmonal! pneumotoraks! gangguan padapericardium ;misalnya %

    tamponade antung> ataupun berupa atrial my,oma.

    oleh suatu

    embolus! yang teradi secara tiba2tiba. Suatu emboli bisa merupakan gumpalan darah

    ;trombus>! tetapi bisa uga berupa lemak! cairan ketuban! sumsum tulang! pecahan tumor atau

    gelembung udara! yang akan mengikuti aliran darah sampai akhirnya menyumbat pembuluh

    darah.

    &amponade antung yaitu pengumpulan cairan di dalam kantong antung ;kantong

    perikardium! kantong perikardial>! yang menyebabkan penekanan terhadap antung dan

    kemampuan memompa antung. &amponade antung teradi secara mendadak ika begitu

    banyak cairan terkumpul sehingga antung tidak dapat berdenyut secara normal. Sebelum

    timbulnya tamponade! penderita biasanya merasakan nyeri samar2samar atau tekanan di dada!

    yang akan bertambah buruk ika berbaring dan akan membaik ika duduk tegak. Dasar

    kelainan % terkumpulnya banyak cairan dalam kaum perikard.

    &amponade antung merupakan suatu sindroma klinis akibat penumpukan cairan

    berlebihan di rongga perikard yang menyebabkan penurunan pengisian entrikel disertai

    gangguan hemodinamik. 8umlah cairan yang cukup untuk menimbulkan tamponade antung

    adalah 50 cc bila pengumpulan cairan tersebut berlangsung cepat! dan +00 cc bila

    pengumpulan cairan tersebut berlangsung lambat! karena pericardium mempunyai

    kesempatan untuk meregang dan menyesuaikan diri dengan olume cairan yang bertambah

    tersebut.

    Mani%estasi klinis

    #ernapasan cepat dangkal

    *adi capat dan lemah

    7kral pucat! dingin lembab

    Sianosis % bibir! kuku! lidah cuping hidung

    #andangan hampa pupil melebar

    Cual dan mungkin muntah

    :asa haus

    ?adan lemah

    =epala terasa pusing

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    48/57

    60

    'enatalaksanaan

    #asien diletakkan dalam posisi &rendelenburg atau telentang dengan kaki ditinggikan.

    "ntuk syok yang tidak terdiagnosis %

    7 ?ebaskan alan napas dan yakinkan entilasi yang adekuat.

    7 #asang akses ke intraena

    7 Cengembalikan cairan

    7 #ertahankan produksi urine H0!5 ml(kg??(am

    Ko$plikasi

    7 =egagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia aringan yang

    berkepanangan.

    7 Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan aleolus kapiler

    karena hipoksia.

    7 DI/ ;=oagulasi intraascular diseminata> akibat hipoksia dan kematian aringan yang

    luas sehingga teradi pengakti$an berlebihan enang koagulasi.

    III. 3RAK+R 3"MR

    a. "tiologi

    "ntuk mengetahui mengapa dan bagaimana tulang mengalami kepatahan! kita

    harus mengetahui kondisi $isik tulang dan keadaan trauma yang dapat

    menyebabkan tulang patah. &ulang kortikal mempunyai struktur yang dapat

    menahan kompresi dan tekanan memuntir ;shearing>.

    =ebanyakan $raktur teradi karena kegagalan tulang menahan tekanan

    membengkok! memutar dan tarikan. &rauma dapat bersi$at %

    &rauma langsung

    &rauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan teradi

    $raktur pada daerah tekanan. 9raktur yang teradi biasanya bersi$at komuniti$ dan

    aringan lunak ikut mengalami kerusakan.

    &rauma tidak langsung

    Disebut trauma tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke daerah yang

    lebih auh dari daerah $raktur! misalnya atuh dengan tangan e,tensi dapat

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    49/57

    60

    menyebabkan $raktur pada klaikula. #ada keadaan ini biasanya aringan lunak

    tetap utuh.

    &ekanan pada tulang dapat berupa %

    &ekanan berputar yang dapat menyebabkan $raktur bersi$at spiral atau oblik &ekanan membengkok yang menyebabkan $raktur transersal

    &ekanan sepanang aksis tulang yang dapat menyebabkan $raktur impaksi!

    dislokasi! atau $raktur dislokasi

    =ompresi ertikal dapat menyebabkan $raktur komuniti$ atau memecah

    misalnya pada bahan ertebra.

    &rauma langsung disertai dengan resistensi pada satu arak tertentu akan

    menyebabkan $raktur oblik atau $raktur X

    9raktur oleh karena remuk

    &rauma karena tarikan pada ligamen atau tendo akan menarik sebagian tulang.

    b. 'ato%isiologi

    9raktur traumatik yaitu yang teradi karena trauma yang tiba2tiba.

    9raktur patologis dapat teradi hanya tekanan yang relati$ kecil apabila tulang telah

    melemah akibat osteoporosis atau penyakit lainnya.

    9raktur stresyangteradi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat

    tertentu.

    c. Klasi%ikasi %raktr

    =lasi$ikasi etiologis

    9raktur traumatik

    ang teradi karena trauma yang tiba2tiba

    9raktur patologis

    &eradi karena kelemahan tulang sebelumnya akibat kelainan patologis di

    dalam tulang

    9raktur stres

    &eradi karena adanya trauma yang terus menerus pada suatu tempat tertentu.

    =lasi$ikasi klinis

    9raktur tertutup ;simple $racture>

    7dalah suatu $raktur yang tidak mempunyai hubungan dengan dunia luar.

    9raktur terbuka ;compound $racture>

    7dalah $raktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui lika

    pada kulit dan aringan lunak! dapat berbentuk $rom within ;dari dalam> atau

    $rom without ;dari luar>

    9raktur dengan komplikasi ;complicated $racture>

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    50/57

    60

    7dalah $raktur yang disertai dengan komplikasi! misalnya malunion! delayed

    union! nonunion! in$eksi tulang.

    =lasi$ikasi radiologis

    =lasi$ikasi ini berdasarkan atas %

    +. okalisasi ;gambar .+>

    Dia$isial

    Ceta$isial

    Intra2artikuler

    9raktur dengan dislokasi

    !a$bar 5.6. klasi$ikasi $raktur menurut lokalisasia. 9raktur dia$isis c. Dislokasi dan $raktur

    b. 9raktur meta$isis d. 9raktur intra2artikule

    YDikutip dari kepustakaan

    . =on$igurasi ;gambar .>

    9raktur transersal

    9aktur oblik

    9raktur spiral

    9raktur X

    9raktur segmental

    9raktur komuniti$! $raktur lebih dari dua $ragmen 9raktur bai biasanya pada ertebra karena trauma kompresi

    9raktur aulsi! $ragmen kecil tertarik oleh otot atau tendo misalnya $raktur

    epikondilus humeri! $raktur patela

    9raktur depresi! karena trauma langsung misalnya pada tulang tengkorak

    9raktur impaksi

    9raktur pecah ;burst> dimana teradi $ragmen kecil yang berpisah pada $raktur

    ertebra! patela! talus! kalkaneus

    9raktur epi$isis

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    51/57

    60

    !a$bar 5.5. klasi$ikasi $raktur sesuai kon$igurasi.

    a. &ransersal

    b. blik

    c. Spiral

    d. =upu2kupue. =omuniti$

    $. Segmental

    g. Depresi

    3. Cenurut ekstensi ;gambar .3>

    9raktur total

    9raktur tidak total ;$raktur crack>

    9raktur buckle atau torus

    9raktur garis rambut

    9raktur green stick

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    52/57

    60

    !a$bar 5.9. ?eberapa gambaran radiologik kon$igurasi $raktur

    a. &ransersal

    b. blikc. Segmental

    d. Spiral dan segmental

    e. =omuniti$

    $. Segmental

    g. Depresi

    4. Cenurut hubungan antara $ragmen dengan $ragmen lainnya ;gambar .4>

    &idak bergeser ;undisplaced>

    ?ergeser ;displaced>

    ?ergeser dapat teradi dalam 6 cara %

    a> ?ersampinganb> 7ngulasi

    c> :otasi

    d> Distraksi

    e> er2riding

    $> Impaksi

  • 7/24/2019 Laporan Skenario 4- Format W 97-2003

    53/57

    60

    I. RA,OMOLISIS +RAMA+IK

    /rush syndrome adalah keadaan klinis yang disebbakan kerusakan oto! yang ikatidak ditangani akan menyebabkan kegagalan ginal akut. =ondisi ini teradi akibat crush

    inury pada massa seumlah otot! yang tersering pada dan betis. =eadaan ini disebabkan oleh

    kombinasi cidera otot langsung! gangguan per$usi otot! iskemia dan kematian sel disertai

    dengan pelepasan myoglobin. &rauma otot adalah penyebab terbanyak rhabdomyolisis!

    dengan dari tanpa geala disertai dengan peningkatan kreatinin kinase sampai kondisi

    mengancam nyawa yang berhubungan dengan gagal ginal akut dan disseminated

    intraascular coagulation ;DI/>.

    :habdomiolosisi merupakan salah satu penyebab 7=I yang teradi akibat kerusakan

    otot yang ekstensi$ dan pelepasan myoglobin. Cyoglobin di dalam otot akan berada dalam

    bentuk ferrous myoglobin ;9e> dan di dalam ginal akan berada dalam bentuk ferric

    myoglobin ;9e3>. ksidasi myoglobin oleh peroksidase akan membentuk frryl$myoglogin

    ;9e4> yang merupakan oksidator kuat dan dapat menyebabkan kerusakan ginal. 7lkalinisasi

    akan menstabilkanferryl$myoglobinsehinga mengurangi e$ek oksidatornya.

    "tiologi%

    a. &rauma otot ;Cisalnya crush syndrome> atau pasca latihan $isik yang berat

    ;misalnya pelari marathon>

    b. Imobilisasi lama yang akan mengakibatkan nekrosis otot akibat tekanan

    c. )ipertermia malignan atau syndrome neuroleptic melignan

    d. =eang yang lama

    e. Cyositis in$lamasi

    $. =eracunan /

    g. Sengatan listrik

    h. uka bakar

    Mani%estasi klinis%

    Secara klinik akan tampak otot yang bengkak dan nyeri! oliguria dan urin berwarna

    coklat. ?ila rabdomiolisis disertai hipokalsemia! maka pemberian in$us kalsium harus

    dihindari karena akan menyebabkan kalsi$ikasi metastatic yang akan makin me