PEMERIKSAAN GINJAL 97
-
Upload
ricky-bato-raya -
Category
Documents
-
view
576 -
download
0
Transcript of PEMERIKSAAN GINJAL 97
PEMERIKSAAN FISIK & PENUNJANG GAGAL GINJAL KRONIK
Lyly Nura M. S
anamnesis :
Anamnesis pada skenario :Riwayat Penyakit Dahulu : y 10 tahun terakhir ini sering sakit saat kencing y Sesak y Oligouria y Palpitasi
y B.
Klasifikasi Gagal GinjalKerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat GFR 90 ml /men /1,73 m2 Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan GFR 60-89 ml /men /1,73 m2 Penurunan GFR sedang GFR 30-59 ml /men /1,73 m2 Penurunan GFR berat GFR 15-29 ml /men /1,73 m2 Gagal ginjal GFR < 15 ml /men /1,73 m2 atau dialisis
Stadium 1
Stadium 2
Stadium 3
Stadium 4
Stadium 5
(Pranawa dalam Tjokroprawiro, 2007)
Pemeriksaan Fisiky 1.Tekanan Darah
Klasifikasi TD menurut JNC 7Klasifikasi Tekanan Darah Normal Prahipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2 TD Sistol (mmHg) TD Diastol (mmHg)
< 120 120 139 140 159 160
< 80 80 89 90 99 100
Pemeriksaan Fisiky 2. Kualitas denyut nadiy Perubahan frekuensi / keteraturan denyut nadi
(ireguler) : adanya aritmia pada jantungy 3. Orthopnoey Sesak nafas pada waktu tidur telentang y Penyebab tersering : gagal jantung kongestif
(edema paru) karena volume darah divaskularisasi sentral pada posisi berbaringy 4. JVP (Jugularis Vena Pressure)y Normal : 5
( 4 8 ) cm
Pemeriksaan Fisiky 5. Ronkhi y Bunyi musikal bernada rendah yang timbul
karena adanya sumbatan dahak atau tumor pada bronkus besar menyerupai suara orang mengorok y Nama baru : Ronki basah Krepitasi y Krepitasi dibagi 2 : y Krepitasi halus : radang paru, pneumoni, edema paru dalam bronkeolus / alveolus y Krepitasi kasar : edema paru terminal / dalam bronkus, emfisema
Laboratoriumy 1. Na+ y Normal : 135 145 mEq/L y 2. K+ y Normal : 3,5 5,5 mEq/L y Merupakan kation utama cairan intrasel y Fungsi : menahan cairan intrasel dan mempertahankan volume sel y Ekskresi dipengaruhi aldosteron, Na+ di tubulus distal, dan laju pengeluaran urin y Berubah sesuai dengan perubahan pH darah
Laboratoriumy 3. Pemeriksaan Fungsi Ginjal : y 1. Tes menguji fungsi glomerulus y 2. Tes menguji fungsi tubulus
1. Tes menguji fungsi glomerulusy Clearance :y CL : U x V x f = .... (ml/menit/1.73m2)
B Ket : U = kadar zat dalam urin B = kadar zat dalam darah V = diuresis per menit f = faktor koreksi
1. Tes menguji fungsi glomerulusy UCT (Ureum Clearance Test) y Diuresis < 2 mL/mnt y Reabsorpsi ber (+) CL standar : 54mL/menit y UCT : U x v ml / menit B y Diuresis 2mL/mnt y Reabsorpsi ber (-) CL max : 75mL/menit y UCT : U x v ml / menit B
1. Tes menguji fungsi glomerulusy UCT (Ureum Clearance Test) y Cl ureum 60 75 % dari GFR y Makin cepat aliran urin dalam tubulus sedikit ureum direabsorpsi y N clearance ureum : 70 -110 %makin
1. Tes menguji fungsi glomerulusy CCT (Creatinine Clearance Test) y CCT ukur y CCT : U x V x f = .... (ml/menit/1.73m2) B y CCT hitung (Cockroft Gault) y CCT : (140 umur(thn) x BB (kg) kreatinin serum (mg/dL) x 72
1. Tes menguji fungsi glomerulusy CCT (Creatinine Clearance Test) y BM 113 D y Dipengaruhi : massa otot, usia, jenis kelamin, dan asupan makanan y Sekresi sekretinin dihambat oleh simetidin, salisilat, trimetoprim, probenecid.
1. Tes menguji fungsi glomerulusy Cystatin C y BM 13,36 kD y Difiltrasi (+), sekresi (-), reabsorpsi(+) y Mampu mendeteksi perubahan LFG lebih cepat y Tidak dipengaruhi : inflamasi, massa otot, makanan, usia, jenis kelamin
1. Tes menguji fungsi glomerulusy Renogram y Kelebihan :y y y y y y
menilai fungsi total dan fungsi masing2 ginjal Cocok untuk pasien alergi kontras media Mudah disapkan Toksik (-) Hanya memancarkan sinar gamma Dosis radiasi rendah
y Kekurangan : biaya cukup mahal
2. Tes menguji fungsi tubulusy Menentukan kemampuan y A. Sekresi tubuli ( PSP, PAH) y B. Percobaan Pemekatan
A. Sekresi tubulusy Test PSP (Phenol Sulfon Phtalein) y Intramuskular / Intravena y PSP terikat albumin sekresi y Banyaknya PSP urin diukur = ukuran faal sekresi tubuh y Test PAH (Para Amino Hippuric Acid) y Intravena y Filtrasi (+), sekresi (+), reabsorpsi (-)
B. Percobaan pemekatany Menguji faal reabsorpsi tubulus ginjal y Dasar tes : y Air Minum (-) reabsorpsi (+) pengaruh hormon ADH urin ber (-) dan BJ (+) y Normal : y Jumlah urin siang 2 4 x urin malam y Jumlah urin makin (-) y Berat jenis makin (+) y BJ urin malam mencapai 1.025
Radiologiy 1. USG y Pencitraan dengan menggunakan ultrasound y Menggunakan metode doppler y Efek samping : y Hasilnya ukuran ginjal mengecil y 2. CT y Sangat berpotensial membantu evaluasi trauma pada ginjal y CT tanpa kontras lebih sensitif dibanding dengan X-ray 3. MRA (Magnetic Resonance Angiography) Menggunakan gadolinium yang efektif untuk evaluasi arteri pada renal
MANIFESTASI KLINIK:y
Penyakit multi sistem : manifestasi akibat perubahan volume cairan dan gangguan komposisi cairan tubuh. Cardiovaskuler : HT, Anemia, edema, CHF, pericarditis, perdarahan abnormal, uremia. Respirasi : nafas dalam, kussmaul, bau nafas = air kencing, hillair pneumonitis, SOB (Shortness Of Breath), edema paru. Neurologi : sakit kepala, lemah, mengantuk, insomnia, muscle twitching, konvulsi, koma, neuropati periferal. Gastrointestinal : anorexia, nausea, vomiting, rasa kecap tak enak/metalik, konstipasi, diare, dan GI bleeding. Genitourinary : perubahan frekwensi kencing, hematuria, perubahan urine, proteinuria. Dermatology, Integumen : uremic frost, kulit kekuningan, kering, pruritus, purpura, echymosis. Psikososial.