Laporan Sistel 3
-
Upload
dualima25dualima -
Category
Documents
-
view
245 -
download
1
Transcript of Laporan Sistel 3
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
1/18
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM TELEKOMUNIKASI
PRAKTIKUM 3
Modulasi Amplitudo
Oleh
Nama : Moh. Alfian Rizqon F
NIM : 091910201021
Nama Asisten : Tintus Ardi
Nilai :
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2011
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan zaman menuntut kita untuk terus dinamis dan mengembangkan diri
dalam kemampuan apapun karena apabila kita statis sangat mungkin kita akan tergerus okeh
zaman. Hal ini dikarenakan teknologi dunia semakin berkembang, dan kita hendaknya mampu
mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.
Saat ini tidak dapat kita hindari suatu ledakan informasi, dimana informasi sangat
mudah kita dapatkan baik dari televisi, radio, maupun media yang lain. Sebagai seorang calon
insinyur hendaknya kita dapat mengetahui dan menganalisa bagaimanakah sistem dari
informasi itu. Pengetahuan dasar tentang sinyal dan aplikasi dari rumus matematika dapatmembantu analisa kita.
Dalam dunia sistem telekomunikasi mengharuskan kita untuk memindahkan suatu
informasi dari satu tempat ke tempat lain. Pemindahan informasi ini dapat melalui beberapa
cara dan diantara sekian banyak cara itu adalah modulasi amplitudo. Modulasi ini merupakan
dasar dari sistem radio dan teknik modulasi. Pada praktikum ini kita membahas tentang
modulasi amplitude, dan setelah melakukan simulasi diharapkan para praktikan dapat
menganalisa metode dasar teknik modulasi informasi ini.
1.2.Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan :
1. Mengetahui dan mampu menganalisis modulasi amplitudo.2. Mengetahui parameter-parameter dalam modulasi amplitudo.
1.3.Dasar Teori
Modulasi merupakan proses mengubah-ubah parameter suatu sinyal (sinyal pembawa
atau carrier) dengan menggunakan sinyal yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa
sinyal informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau sinyal
yang lain. Berdasarkan parameter sinyal yang diubah-ubah, modulasi dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis diantaranya adalah Modulasi amplitudo (AM, Amplitudo Modulation)
Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah-ubah amplitudo
sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus dengan
amplitudo sinyal pemodulasi.
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
3/18
Seperti telah dijelaskan di atas, pada modulasi amplitudo maka besarnya amplitudo
sinyal pembawa akan diubah-ubah oleh sinyal pemodulasi sehingga besarnya sebanding
dengan amplitudo sinyal pemodulasi tersebut. Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh lebih
tinggi daripada frekuensi sinyal pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi biasanya
merupakan sinyal pada rentang frekuensi audio (AF, Audio Frequency) yaitu antara 20 Hz
sampai denan 20 kHz. Sedangkan frekuensi sinyal pembawa biasanya berupa sinyal radio
(RF,Radio Frequency) pada rentang frekuensi tengah (MF, MidFrequency) yaitu antara 300
kHz sampai dengan 3 Mhz.
Jika sinyal pemodulasi dinyatakan sebagai em = Vm sin m dan sinyal pembawanya
dinyatakan sebagai ec = Vc sin c t, maka sinyal hasil modulasi disebut sinyal termodulasi
atau eAM. Berikut ini adalah analisis sinyal termodulasi AM.
eAM = Vc (1 + m sin m t ) sin c t= Vc . sin c t + m . Vc . sin c t . sin m t
= Vc . sin c t + m.Vc.cos(c - m) t - m.Vc.cos(c + m) t
Dengan
eAM : sinyal termodulasi AM
em : sinyal pemodulasi
ec : sinyal pembawa
Vc : amplitudo maksimum sinyal pembawaVm : amplitudo maksimum sinyal pemodulasi
m : indeks modulasi AM
c : frekuensi sudut sinyal pembawa (radian/detik)
m : frekuensi sudut sinyal pemodulasi(radian/detik)
Hubungan antara frekuensi sinyal dalam hertz dengan frekuensi sudut dinyatakan
sebagai: = 2 f
Komponen pertama sinyal termodulasi AM (Vc sin c t) disebut komponen
pembawa, komponen kedua ( yaitu m.Vc.cos(c - m) t) disebut komponen bidang sisi
bawah atau LSB :Lower Side Band), dan komponen ketiga (yaitu m.Vc.cos(c + m)t) disebut komponen bidang sisi atas atau USB : Upper Side Band). Komponen
pembawa mempunyai frekuensi sudut sebesar c, komponen LSB mempunyai frekuensi
sudut sebesar c-m, dan komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar c+ m
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
4/18
Indeks Modulasi AM
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks modulasi
AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan perbandingan antara amplitudo
puncak sinyal pemodulasi (Vm) dengan amplitudo puncak sinyal pembawa(Vc). Besarnya
indeks modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti
tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan pemodulasian
maksimal yang dimungkinkan.
Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:
m =VmVc
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
5/18
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Alat dan BahanPercobaan ini menggunakan aplikasi simulasi java applet yang diakses dengan
internet secara online pada http://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htm.
2.2. Gambar Percobaan
Gambar Simulasi Modulasi Ampitudo
2.3. Prosedur Kerja1.
Menghubungkan komputer dengan internet dan mengakses alamat webhttp://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htm.
2. Mengambil data dengan merubah nilai Fn, m, m, c3. Mengambil beberapa data lagi sebanyak 4 kali4. Membuat Tabel data hasil percobaan.5. Menganalisa perubahan dari modulasi6. Melakukan Pembahasan dan menarik kesimpulan.
http://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htmhttp://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htmhttp://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htm -
8/3/2019 Laporan Sistel 3
6/18
BAB III
ANALISIS HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Tabel Data Hasil Percobaan
a. perubahan Fn
No Fnc
rad/s
m
rad/s
Indeks
ModulasiGrafik Gelombang AM
1 0 20 1.5 0.5
2 1 20 1.5 0.5
3 2 20 1.5 0.5
4 3 20 1.5 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
7/18
5 4 20 1.5 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
8/18
b. perubahan m
No Fnc
rad/s
m
rad/s
Indeks
ModulasiGrafik Gelombang AM
1 1 20 1.5 0.5
2 1 20 1.5 0.6
3 1 20 1.5 0.7
4 1 20 1.5 0.8
5 1 20 1.5 0.9
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
9/18
c. perubahan c
No Fnc
rad/s
m
rad/s
Indeks
ModulasiGrafik Gelombang AM
1 1 20 1.5 0.5
2 1 22 1.5 0.5
3 1 24 1.5 0.5
4 1 26 1.5 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
10/18
5 1 28 1.5 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
11/18
d. perubahan indeks m
No Fnc
rad/s
m
rad/s
Indeks
ModulasiGrafik Gelombang AM
1 1 20 1.5 0.5
2 1 20 2.0 0.5
3 1 20 2.5 0.5
4 1 20 3.0 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
12/18
5 1 20 3.5 0.5
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
13/18
3.2 Pembahasan
Percobaan ketiga dari praktikum sistem telekomunikasi mengenai modulasi amplitudo.
Pada praktikum ini kita melakukan simulasi dengan computer pada website
http://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htm.
Seperti kita ketahui modulasi adalah proses mengubah-ubah parameter suatu sinyal
(sinyal pembawa atau carrier) dengan menggunakan sinyal yang lain (yaitu sinyal pemodulasi
yang berupa sinyal informasi), dan seperti bahasan pada praktikum kali ini yaitu modulasi
yang memodulasi amplitude dari suatu sinyal.
Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah-ubah
amplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus
dengan amplitudo sinyal pemodulasi.
Simulasi kita lakukan dengan mengubah-ubah parameter sinyal, diamana parameter-parameter itu adalah Fn, m, m, c. Saat merubah parameter Fn, maka perubahan akan
terlihat pada bentuk sinyal, perubahan ini terjadi karena rumus-rumus yang digunakan saat
penggambaran sinyal berubah, dan dari perubahan-perubahan ini dapat kita lihat kombinasi-
kombinasi yang memungkinkan untuk menggambarkan dan merancang sinyal. Rumus dasar
dapat kita lihat pada Fn = 0, contohnya adalah rumus v = ac (1 + m cos mt) cos ct = ac{cos
ct + m/2(cos(c + m)t + cos(c - m)t)} dan jika kita merubah nilai Fn menjadi Fn = 3
maka rumus yang digunakan akan menjadi v = ac (1 + m cos
mt) sin
ct = ac{sin
ct +m/2(sin(c + m)t + sin(c - m)t)}. Perubahan rumus ini adalah perubahan rumus dasar, dan
apabila suatu teknik matematis untuk mendapatkan gelombang yang kita inginkan, berikut
adalah gambar dari hasil simulasi untuk perubahan Fn,
Fn = 0
http://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htmhttp://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htmhttp://cnyack.homestead.com/files/modulation/modam.htm -
8/3/2019 Laporan Sistel 3
14/18
Fn = 3
Setelah mengubah-ubah parameter Fn kemudian kita menyimulasikan untuk
perubahan parameter indeks modolasi (m). Seperti telah diuraikan dalam dasar teori bahwa
indeks modulasi merupakan perbandingan antara amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Vm
)
dengan amplitudo puncak sinyal pembawa(Vc). Besarnya indeks modulasi mempunyai
rentang antara 0 dan 1. Indeks modulasi sebesar nol, berarti tidak ada pemodulasian,
sedangkan indeks modulasi sebesar satu merupakan pemodulasian maksimal yang
dimungkinkan. Dalam praktikum ini kita mengubah-ubah nilai indeks modulasi (m) menjadi
sebesar, 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9. Analisis untuk perubahan ini adalah bahwa semakin besar
indeks modulasi maka sinyal termodulasi yang didapat (warna biru muda) akan semakin
tinggi, hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi indeks modulasi maka modulasi dari
amplitudo sinyal juga akan semakin besar, kita lihat jika amplitude besar maka daya yang
dibutuhkan juga besar inilah yang menjadi permasalahan pada modulasi amplitudo semakin
besar data yang dikirimkan maka energy yang diminta juga akan semakin besar, berikut
adalah perbedaan antara indeks modulasi = 0,5 dengan indeks modulasi = 0,9
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
15/18
m = 0,5
m = 0,9
Perubahan indeks modulasi dapat mengakibatkan perubahan pada besarnya amplitude
sinyal modulasi dan termodulasi, bagaimana jika perubahan dilakukan pada parameter m
dan c? Tentu perubahan pada parameter yang berbeda akan menghasilkan sinyal yang
berbeda juga. Kita lihat pada data yang didapat semakin kita memperbesar m maka
frekuensi dari sinyal informasi akan semakin besar, hal ini mengakibatkan sinyal termodulasi
akan mengikuti sinyal pembawa yang mengakibatkan frekuensi dari sinyal termodulasi juga
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
16/18
akan semakin besar, berikut adalah gambar perbedaan antara sinyal dengan m = 1,5 dan
sinyal dengan m = 3,5,
m = 1,5
m = 3,5
sedangkan untuk perubahan parameter c akan memperbesar frekuensi dari sinyal pembawa
oleh karena itu bentuk sinyal termodulasi akan mengikuti bentuk sinyal pembawa, semakin
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
17/18
besar nilai c maka sinyal termodulasi akan semakin rapat, berikut adalah gambar dari sinyal
dengan perubahan c
c = 20.0
c = 28.0
Pembahasan diatas dapat menunjukkan jika modulasi amplitudo membutuhkan daya
yang besar dalam pentransmisian data, selain itu karena modulasi amplitudo merupakan
teknik modulasi dengan mengubah-ubah amplitudo sinyal maka hal ini tidak efisien dalam
pemanfaatan bandwith yang telah diberikan.
-
8/3/2019 Laporan Sistel 3
18/18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pada modulasi amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubah-ubahamplitudo sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding
lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi
2. Semakin besar indeks modulasi maka sinyal termodulasi yang didapat akansemakin tinggi
3.
Semakin besar nilai m maka frekuensi dari sinyal informasi akan semakin besar,hal ini mengakibatkan sinyal termodulasi akan mengikuti sinyal pembawa yang
mengakibatkan frekuensi dari sinyal termodulasi juga akan semakin besar
4. Semakin besar nilai c maka sinyal termodulasi akan semakin rapat
5. Modulasi amplitudo membutuhkan daya yang besar dalam pentransmisian data
6. Modulasi amplitudo merupakan teknik modulasi dengan mengubah-ubahamplitudo sinyal maka hal ini tidak efisien dalam pemanfaatan bandwith yang
telah diberikan.