joren-sistel Telkom

37
SWITCHIN G DAN SIGNALIN G REJOY A. RENDE

description

Telkom

Transcript of joren-sistel Telkom

SWITCHING DAN

SIGNALINGREJOY A. RENDE

PTIK switching dan signaling

KATA PENGANTAR

Dengan selesainya tulisan ini, maka patutlah penulis mengungkapkan rasa syukur kepada

Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkatNya dalam penulisan makalah ini.

Judul yang diambil yakni “Switching dan Signaling”. Penulisan makalah adalah merupakan

salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Telekomunikasi.

Harapan penulis semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta

seluruh insan yang berkecimpung dalam pengembangan teknologi informasi.

Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, yang telah

memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada semua sumber yang telah

memberikan materi.

Semoga ada manfaatnya

Terima Kasih

Penulis

SISTEM TELEKOMUNIKASI i

PTIK switching dan signaling

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

PEMBAHASAN

SWITCHING

SIGNALING

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

SISTEM TELEKOMUNIKASI ii

PTIK switching dan signaling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia telekomunikasi untuk melakukan hubungan telekomunikasi

diperlukan proses penyambungan/switching sehingga interkoneksi dapat dengan mudah

dilakukan.Untuk terlaksananya penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi

dengan peralatan-peralatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun

pengebelan. Selain switching terdapat sebuah proses yang sangat penting

dalampembentukan hubungan, yaitu signaling/pensinyalan. Switching Secara umum arti

switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses hubungan antara dua

pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain. Pensinyalan

(signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang

direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yangtelah disepakati . Yang dimaksud

‘pertukaran informasi’ adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).

B. Maksud dan Tujuan

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi

penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai Switching dan Signaling diharapkan

bermanfaat bagi kita semua.

C. Metode Penulisan

Penulis mempergunakan materi yang ada di dalam buku acuan kemudian

dikembangkan dan penulis juga mengambil materi dari sumber-sumber lain seperti internet.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 1

PTIK switching dan signaling

BAB II

PEMBAHASAN

SWITCHING

Pengertian

Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.

Menurut ITU-T Switching adalah :

“Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of information”

{Membangun hubungan atas permintaan secara individu dari pelanggan tertentu yang memanggil kepada pelanggan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlet-inlet dan outlet-outlet, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak}

Sistem Switching

Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam bagian-bagian yang melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control dan penyambungan (switching), seperti uang terlihat pada gambar 2.9.

Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor aktivitas incoming lines dan meneruskan informasi kontrol dan status yang sesuai kepada elemen kontrol dari switch. Peralatan signaling juga digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah pengarahan elemen kontrol switch.

Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala

SISTEM TELEKOMUNIKASI 2

PTIK switching dan signaling

(fully connected network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar. Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran. Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.

Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu

A. Sistem Switching tidak terpusat.B. Sistem Switching terpusat (centralized).

- Sistem Switching Tidak Terpusat

Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap elemen

- Sistem Switching terpusat (centralized)

Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu :

o Nonblokingo Bloking

A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)

Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak dihubungkan langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem penyambungan (sentral). Signaling sekarang diperlukan untuk memberi tahu sentral untuk membangun atau melepaskan hubungan. Juga harus dimungkinkan sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan yang dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan ke pelanggan pemanggil. Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint berkurang dengan faktor 2.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 3

PTIK switching dan signaling

B. Sistem Switching terpusat (bloking)

Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti kira-kira sebanyak 60%.

Evolusi Sentral

Sistem switching terbagi atas 2:

sistem switching manual (manual switching) dan

system switching otomatis (automatic switching)

Analog - Electromechanical switching

– Step-by-step (Strowger switch)

– Crossbar

– Common control Stored Program Control

Digital - Electronic switching

– Circuit switch

– Packet switch

Sistem Switching Manual

Saluran-saluran komunikasi pada sistem switching manual berakhir pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat terhubung oleh seorang operator secara manal. Papan sambung yang dapat digunakan pada sistem ini adalah Papan Sambung Magneto atau Battery Lokal (Local Battery, LB) dan Papan Sambung Battery Sentral (Common Battery, Central Battery, CB). Papan sambung LB dihubungkan melalui sirkuit langganan ke pesawat telepon pelanggan, dan dilengkapi denan primary cell untuk keperluan pembicaraan serta fenerator arus bel untuk kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB dilihat sebagai kemajuan dari papan sambung LB karena kemudahan pelayanan dan pemeliharaannya. Selain digunakan untuk melayani sirkuit pelanggan, papan sambung CB juga digunakan sebagai meja interlokal dan meja penerangan

SISTEM TELEKOMUNIKASI 4

PTIK switching dan signaling

Gambar di atas adalah contoh Switching manual yang dilakukan oleh seorang operator.

Sistem Switching Otomatis

Sistem Otomatis Step by step. Pada sistem ini, alat penyambung digerakkan oleh pulsa-pulsa yang dikirim oleh roda pilih pesawat telepon dan pemilihan dilakukan leh setiap angka yang dikirim secara berutun mulai dari angka pertama sampai angka terakhir. Sehingga, angka terakhir dapat memilih pihak yang ingin dipanggil. Switching otomatis common control. Pada sistem ini, bagian yang membentuk saluran hubungan pembicaraan terpisah satu sama lain serta bagian yang mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara bersamaan (common).

Gambar di atas adalah sistem switching otomatis yang bekerja tanpa memerlukan seorang operator.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 5

PTIK switching dan signaling

Strowger Switch

Pembangunan hubungan pada crosspoint dilakukan oleh “step-by-stepswitch” yang meresponse langsung setiap “dialing pulse”

Gerakan switch terdiri dari “vertical step” dan “rotary step” secarabergantian

Setiap langkah mewakili urutan digit nomor telepon yang dipanggil Karena kemampuannya yang terbatas, step-by-step switch hanyadigunakan untuk

sentraltelepon dengan kapasitas kecil

Crossbar

Sistem switching berupa bentuk hubungan switch secara matrix yg switchingnya menggunakan Electromagnetic switching. Sistem ini sudah jaarang sekali dipakai karena harganya yang mahal.

Crossbar

SISTEM TELEKOMUNIKASI 6

PTIK switching dan signaling

Electronic Switching (SPC)

Pada sistem step-by-step maupun crossbar, fungsi “switching matrix” dan “control elemets” keduanya masih menggunakan komponen elektromekanik.

• Sistem electronic switch menggunakan “stored program digital computer” untukmelakukan fungsi kontrol, sedangkan fungsi switching masih elektromekanik.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 7

PTIK switching dan signaling

Cara Penyambungan

Circuit Switching

Informasi yang dikirimkan oleh suatu terminal diterima oleh sentral langsung dikirimkan kepada terminal yang dituju selama seluruh informasi selesai dikirim. Dengan demikian satu saluran akan dipakai terus selama terminal belum selesai mengadakan hubungan.

Contoh: Jaringan Telepon PSTN dan telex. Keuntungan:

o Sekali koneksi terjadi jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsungo antar stations).o Fixed data rate tanpa adanya delay.o Sangat baik untuk komunikasi real time.

Kelemahan:o Selama koneksi berlangsung, sirkit akan selalu diduduki walaupun tidako ada data yang dikirim.o Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay).

Message Switching

Disebut juga Stored and Forward Switching. Pada waktu mengirimkan informasi / berita lewat teleprinter, berita

tersebut tidak disambungkan langsung, akan tetapi disimpan terlebihdahulu kemudian pada satu saat tertentu barulah dikirimkan kepadatujuan tersebut, dimana tujuan dapat lebih dari satu.

Contoh penggunaannya adalah pada Teleprinter atau email.

Kelebihano Tidak perlu segmentasi/paketisasi datao Overhead lebih kecilo Pesan dapat dikirim meskipun penerima sibuk:o Disimpan di buffer sampai penerima siap

Kelemahan:o Apabila terjadi error, terjadi pada seluruh pesano Delay karena proses store and forwardo Perlu buffer dengan kapasitas yang besar di setiap node

SISTEM TELEKOMUNIKASI 8

PTIK switching dan signaling

Packet Switching Paket informasi atau layanan komunikasi data yang dibagi

menjadi paket-paket berukuran kecil (< 1500 byte) yang diberilabel yang dikirimkan ke alamat yang dituju.

Paket ini kemudian dikirimkan ke tujuan yang diinginkan, dimanasetiap paket terdiri dari:

o Payload: - data informasi yang akan dikirim)

o Header:_ Source (sender) address_ Destination (recipient) address_ Packet size_ Sequence number_ Error checking information

Contoh: public data network, frame relay, internet dll

Pengklasifikasian Packet Switch

Datagram Packet Switching

Virtual Circuit Packet Switching

SISTEM TELEKOMUNIKASI 9

PTIK switching dan signaling

Dasar-dasar Penyambungan

Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :

a. Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.b. Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoingc. Panggilan incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokald. Panggilan transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.

Gambar 2.10. memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan

SISTEM TELEKOMUNIKASI 10

PTIK switching dan signaling

Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang diterima pada saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke pelanggan dan sentral-sentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar subsistem yang berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk pelanggan, trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya suatu system penyambungan menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :

1. Signaling loop pelanggan.2. Signaling antar sentral.3. Signaling di dalam sentral.

Gambar 2.11. memperlihatkan elemen-elemen system switching

SISTEM TELEKOMUNIKASI 11

PTIK switching dan signaling

Teknik Dasar Switching

Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and Packet Switching.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 12

PTIK switching dan signaling

Pengantar Switching/Penyambungan

Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung

Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2 saluran

Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit.

System switching dibangun dan diletakan diantara pelanggan-pelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange.

Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan pelanggan, penambahan satu pelanggan cukup dengan menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :

1. Penyambungan (interconnection).

2. Pengendalian ( control ).

3. Deteksi adanya permintaan sambungan.

4. Menerima informasi.

5. Mengirim informasi

6. Mengadakan test sibuk.

7. Mengawasi pembicaraan

SISTEM TELEKOMUNIKASI 13

PTIK switching dan signaling

SISTEM TELEKOMUNIKASI 14

PTIK switching dan signaling

SIGNALING

Pengertian Signal

Signal didefinisikan sebagai :

“Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui suatu saluran transmisi.”

Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance koneksi, dan pemutusan koneksi

Pensinyalan menunjukkan pertukaran informasi antara semua komponen panggilan yang diperlukan untuk memberikan dan menjaga kualitas servis. Sebagai pengguna PSTN, kita melakukan pertukaran pensinyalan dengan menggunakan elemen-elemen jaringan sepanjang waktu. Contoh-contoh pensinyalan antara pengguna telepon dengan jaringan telepon mencakup : dialing digits, pemberian dial tone, pengaksesan voice mail-box, pengiriman nada tunggu panggil (call waiting tone).SS7 merupakan perangkat yang diperlukan oleh elemen jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi dibawa dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat membawa informasi seperti :

- Teruskan permintaan panggilan dari 022-520XXXX ke 021-868XXXX.

- Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. XX1 sedang sibuk. Hapus panggilan tersebut dan kirimkan nada sibuk.

- Meminta sambungan ke 800-XXX8888, routing mana yang harus dipilih.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 15

PTIK switching dan signaling

Klasifikasi Signaling

Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal

CAS (Channel Associated Signaling) = pensinyalan kanal yang bersesuaian Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara exclusive

(associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing berbeda

CCS (Common Channel Signaling) = pensinyalan kanal bersama Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal voice secara

bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah

Signaling Berdasarkan Fungsi

Line signal /supervisory signal (sinyalpengawasan) = sinyal-sinyal yang berfungsi untuk : memonitor (kondisi/status) & mengontrol line/saluran

Contoh fungsi monitor : idle, blocking dsb Contoh fungsi kontrol : clear forward, force release, seizure dsb

Register signal : sinyal-sinyal yang berfungsi membawa informasi tentang : nomor telepon tujuan/asal, kelas/kategori pemanggil, kondisi bebas/sibuknya yang dipanggil dan sinyal-sinyal pengontrol sinyal forward.

Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran

Berdasarkan metode penyalurannya, proses signaling terbagi menjadi empat, yaitu :

1) Link-by-link. Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link) hingga sentral tujuan.

2) End-to-end Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 16

PTIK switching dan signaling

3) Enbloc. Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link

4) Overlap. Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).

Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog

Ilustrasi signaling saluran pelanggan

SISTEM TELEKOMUNIKASI 17

PTIK switching dan signaling

Klasifikasi signaling pada saluran pelanggan

Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.

– Pengiriman Sinyal

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).

– PCM (Pulse Code Modulation)

Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya

saja Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi

sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :1. Sampling2. Quantisasi3. Pengkodean

SISTEM TELEKOMUNIKASI 18

PTIK switching dan signaling

4. Multiplexing

– Sampling

Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja

Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.

Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]

fs > 2 fi

fs = Frekuensi sampling

fi = Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)

CCITT : fs = 8000 Hz

fi = 300 – 3400 Hz (Sinyal Bicara)

Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik

Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation) Dalam sampling yang dipentingkan adalah periode sampling bukan lebar pulsa

sampling. Menurut teorema nyquist bila frekuensi sampling lebih kecil dari frekuensi

informasi/sumber maka akan terjadi penumpukan frekuensi/aliasing.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 19

PTIK switching dan signaling

– Quantisasi

Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya – kecilnya disesuai dengan harga tegangan pembanding terdekat

Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval)

– Companding

Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi (exp), yang disebut dengan companding

– Coding / Pengkodean

Pengkodean adalah proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.

Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding menjadi 8 bit word PCM yang merepresentasikan level hasil kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari –127 sampai dengan +127 interval kuantisasi.

Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan jika = 0 berarti level negatif.

Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256 subsegmen) yang memerlukan 8 bit (28 = 256)

SISTEM TELEKOMUNIKASI 20

PTIK switching dan signaling

Fungsi dari signal

– Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah terjadi

– Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler

Karakteristik dari signal

Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan eksekusinya

Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources, jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan

Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim ke suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu pending signal, masing – masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi langsung dibuang.

Signaling/Pensinyalan

Berdasarkan FTP Telkom ‘96, pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.

Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :

yang dimaksud “pertukaran informasi” adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).

“antar elemen dalam jaringan”, maksudnya antar sentral atau antara sentral dengan terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum, termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral).

“membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision) dan membubarkan hubungan (path disconnection)” adalah merupakan fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti

SISTEM TELEKOMUNIKASI 21

PTIK switching dan signaling

manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur tambahan (supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations & maintenance) dll.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 22

PTIK switching dan signaling

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Fungsi dasar switching adalah penyambungan (interconnection), pengendalian (control), deteksi adanya permintaan sambungan, menerima informasi, mengirim informasi, mengadakan test sibuk, dan mengawasi pembicaraan.

Perkembangan perangkat switching dapat dibagi menjadi dua, yaitu sistem manual dan sistem otomat.

Terdapat tiga teknik switching dalam telekomunikasi, yaitu circuit switch, paket switch, dan message switch.

Sinyal analog adalah sinyal pemanfaatan gelombang elektromagnetik. Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 secara terputus-putus (discrete) untuk proses pengiriman informasi yang mudah, cepat dan akurat.

Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal analog menjadi digital adalah melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling, quntizing, coding, dan multiplexing.

Pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.

Pembagian signaling berdasarkan pemakaian kanal adalah CAS dan CCS, signaling berdasarkan fungsi adalah line signal dan register signal, signaling berdasarkan metode penyaluran adalah link by link, end to end, enbloc, dan overlap.

SISTEM TELEKOMUNIKASI 23

PTIK switching dan signaling

DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org

www.elektro.undip.ac.id

www.telecom.ee.itb.ac.id

uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html

syakur.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+7+-+SWITCHING.doc

eicomp.wordpress.com/tag/pengertian-switch/

deskripsi.com/komputer/packet-switching

SISTEM TELEKOMUNIKASI 24