Laporan Rangkaian Digital

47
MODUL 1 GERBANG LOGIKA DASAR 1. TUJUAN 1. Setelah praktikum ini diharapkan praktikan akan dapat memahami jenis-jenis gerbang logika dasar AND, OR, XOR, dan INVERTER (NOT) serta cara kerjanya. 2. Menyelesaikan suatu fungsi logika dan mengimplementasikannya ke dalam suatu rancangan rangkaian logika. 3. Membangun suatu rancangan rangkaian logika dengan menggunakan berbagai gerbang untuk satu rancangan yang sama 2. PERALATAN 1. Modul Digital Gerbang Logika Dasar (M1). 2. Kabel Penghubung. 3. DASAR TEORI 3.1. ALJABAR BOOLEAN Suatu aturan yang berlaku di dalam fungsi logika yang dikenal dengan aljabar boolean adalah sebagai berikut : 1 X.X = 0 5 X+0 = X 1

description

Rangkaian digital Elektronika dasar

Transcript of Laporan Rangkaian Digital

Page 1: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 1

GERBANG LOGIKA DASAR

1. TUJUAN

1. Setelah praktikum ini diharapkan praktikan akan dapat memahami jenis-

jenis gerbang logika dasar AND, OR, XOR, dan INVERTER (NOT) serta

cara kerjanya.

2. Menyelesaikan suatu fungsi logika dan mengimplementasikannya ke

dalam suatu rancangan rangkaian logika.

3. Membangun suatu rancangan rangkaian logika dengan menggunakan

berbagai gerbang untuk satu rancangan yang sama

2. PERALATAN

1. Modul Digital Gerbang Logika Dasar (M1).

2. Kabel Penghubung.

3. DASAR TEORI

3.1. ALJABAR BOOLEAN

Suatu aturan yang berlaku di dalam fungsi logika yang dikenal dengan

aljabar boolean adalah sebagai berikut :

1 X.X = 0 5 X+0 = X

2 X.1 = X 6 X+1 = 1

3 X.X = X 7 X+X = 1

4 X.X' = 0 8 X+X' = 1

1

Page 2: Laporan Rangkaian Digital

3.2. TEOREMA DEMORGAN

Suatu metode yang sangat bermanfaat dalam penyederhanaan fungsi

logika dikenal dengan teorema DeMorgan, yang di tunjukkan oleh tabel 1.1

dibawah ini.

Tabel 1.1 Fungsi Logika Teorema De Morgan

INPUT OUTPUT

A B

A'.B'

= A'+B'

A'+B'

= A'.B'

0 0 1 1 1 1

0 1 1 1 0 0

1 0 1 1 0 0

1 1 0 0 0 0

3.3. GERBANG LOGIKA

Gerbang (Gate) adalah komponen dasar suatu rangkaian kombinasional,

gerbang – gerbang dasar adalah : AND, OR, XOR, INVERTER (NOT), dan

exclusive OR (XOR). Pada implementasinya untuk alasan kepraktisan gerbang-

gerbang tersebut dikemas dalam suatu Intregrated Circuit (IC), dimana tiap IC

memuat beberapa gerbang yang sejenis, cara kerja tiap gerbang adalah seperti

tertera pada tabel 1.2 dan tabel 1.3 dibawah ini.

Tabel 1.2 gerbang OR, AND dan XOR Untuk 2 Input

INPUT OUTPUT

A B

OR

(A+B)

AND(A.B

)

XOR

(AB)

0 0 0 0 0

0 1 1 0 1

1 0 1 0 1

1 1 1 1 0

2

Page 3: Laporan Rangkaian Digital

Tabel 1.3 Inverter

INPUT

INVERTER

OUTPUT

INVERTER

0 1

1 0

Gambar rangkaian gerbang-gerbang di dalam IC ditunjukkan oleh gambar 1.1

dibawah ini.

Gambar 1.1 Gerbang Dalam IC

3

Page 4: Laporan Rangkaian Digital

4. PERCOBAAN

4.1. GERBANG “AND”

1. Hubungkan pin 1A dan 1B pada gerbang AND (7408) dengan saklar

logika dan pin output 1Y dengan pin LED

2. Set 1A dan 1B berlogika “0”

3. Nyalakan panel percobaan

4. Catat hasil output (1Y)

5. Set input 1B = “1”, 1A tetap = “0”. Catat hasilnya

6. Secara bergantian masukkan input dengan berbagai kombinasi (1A&1B)

dan catatlah hasilnya dalam suatu tabel kebenaran

7. Matikan lampu percobaan

8. Hubungkan pin output dari gerbang AND (pin 1Y) dengan salh satu pin

input pada gerbang INVERTER (7404)

9. Hubungkan pin output INVERTER (pin 1B) dengan pin LED (display)

10. Ulangi langkah 2 dan 5

11. Gerbang apa yang sedang anda cobakan?

12. Gambarlah rangkaian logika yang anda cobakan tersebut

4.1.1. Hasil percobaan AND (7408) :

Tabel kebenaran gerbang AND

Input Output

A B AND NAND

0 0 0 1

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

4

Page 5: Laporan Rangkaian Digital

4.2. GERBANG “OR”

1. Hubungkan pin input 1A dan 1B pada gerbang OR (7408) dengan saklar

logika dan pin output 1Y dengan LED (display)

2. Ulangi langkah 2 s.d 6 pada percobaan 1 diatas

3. Hubungkan pin output dari gerbang OR (pin 1Y) dengan salah satu pin

input pada gerbang INVERTER (7404) (pin 2A) dan pin output

INVERTER (pin 2B) dengan LED (display)

4. Ulangi langkah 2 dan 5

5. Gerbang apa yang sedang anda cobakan?

6. Gambarlah rangkaian logika yang anda cobakan tersebut

4.2.1 Hasil percobaan OR (7408)

Tabel kebenaran gerbang OR

Input Output

A B OR NOR

0 0 0 1

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 1 0

5

Page 6: Laporan Rangkaian Digital

4.3. GERBANG “XOR”

1. Hubungkan pin input 1A dan 1B pada gerbang XOR (7486) dengan saklar

input dan pin output (1Y) dengan LED (display)

2. Set semua saklar input dalam keadaan “0”

3. Nyalakan panel percobaan, catat hasil pada masin-masing output tiap

gerbang

4. Set input 1B = “1”

5. Catat hasil output (1Y)

6. Secara bergantian masukkan input dengan berbagai kombinasi (1A&1B)

dan catatlah hasilnya dalam suatu tabel kebenaran

7. Matikan panel percobaan

4.3.1 Hasil percobaan XOR (7486)

Tabel kebenaran gerbang XOR

InputOutput

A B

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

6

Page 7: Laporan Rangkaian Digital

5. TUGAS

Buat dan buktikan tabel kebenaran untuk gerbang AND 3 input, berikanlah

gambar rangkaian logikanya.

Tabel kebenaran untuk gerbang AND 3 input

Input Output Input Output

A B C AND A B C AND

0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 1 0 1 0 1 0

0 1 0 0 1 1 0 0

0 1 1 0 1 1 1 1

Rangkaian logika untuk gerbang AND 3 Input

7

Page 8: Laporan Rangkaian Digital

6. KESIMPULAN

1. Pada gerbang AND dan NAND, output akan bernilai 1 jika salah

satu inputnya 0. Dan berharga 0 jika semua inputnya berharga 1.

2. Pada gerbang OR hanya memiliki 2 buah input dan 1 output,

sehingga dibutuhkan 2 gerbang untuk menjadikan 3 input dan 1

output. Sedangkan NOR kebalikan dari gerbang OR.

3. Pada gerbang XOR output akan berharga 0 jika inputnya sama-

sama 1 atau sama-sama 0. Dan akan berharga 1 jika salah satu

input maupun output berharga 0 atau 1.

4. Pada gerbang AND 3 input akan didapat persamaan Y = (AB) C

8

Page 9: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 2

PENJUMLAHAN BILANGAN BINER

1. TUJUAN

1. Setelah praktikum ini, praktikan akan dapat memahami sistem

penjumlahan pada bilangan biner.

2. Praktikan dapat menjelaskan perbedaan Half adder dengan full Adder.

3. Praktikan dapat memaham dan mengimplementasikan penggunaan IC

Full Adder

2. PERALATAN

1. Modul Digital Penjumlahan Bilangan Biner (M2)

2. Kabel Penghubung

3. DASAR TEORI

Sistem bilangan biner adalah sistem bilangan yang hanya menggunakan

kode “0” dan “1” pada representasi datanya. Operasi dasar yang berlaku pada

bilangan biner adalah sama dengan operasi matematis pada bilangan desimal,

meliputi penjumlahahan, pengurangan dan perkalian. Tetapi karena keterbatasan

waktu pada praktikum ini kita hanya melakukan percobaan pada penjumlahan

bilangn biner.

PENJUMLAHN BILANGAN BINER

Pada penjumlahan bilangan biner, dikenal adanya sistem penjumlahan half

adder dan full adder. Half adder adalah rangakaian logika yang menjumlahkan 2

bit input dan menghasilkan 2 digit output biner yaitu bit hasil penjumlahan (sum)

dan bit sisa hasil penjumlahan (carry). Full adder adalah rangkaian logika 3 bit

input dengan output yang sama dengan half adder. Sisa hasil penjumlahan (Cout)

tingkat sebelumnya menjadi input (Cin) untuk berikutnya. Rangkaian logika sistem

penjumlahan ini diimplementasikan dalam rangkaian pada gambar 2.1 (half

9

Page 10: Laporan Rangkaian Digital

INPUT OUTPUTA B SUM CARRY0 0 1 10 1 1 11 0 0 01 1 0 0

INPUT OUTPUTA B C SUM CARRY0 0 0 0 00 0 1 1 00 1 0 1 00 1 1 0 11 0 0 1 01 0 1 0 11 1 0 0 11 1 1 1 1

adder), gambar 2.2 (full Adder). Serta implementasinya dengan menggunakan IC

7483 (full Adder) ditunjukkan dengan gambar 2.3

(a) (b)

Gambar 2.1 Half Adder Dengan 1 Bit (A) Gerbang Logika (B) Tabel

Kebenaran

(a)

(b)

Gambar 2.2 Full Adder Dengan 2 Bit (A) Gerbang Logika (B) Tabel

Kebenaran

10

Page 11: Laporan Rangkaian Digital

Gambar 2.3 Full Adder Dengan 4 Bit (IC 7483)

11

Page 12: Laporan Rangkaian Digital

4. PERCOBAAN (IC 7483)

1. set semua saklar input ke “low”

2. Nyalakan panel percobaan. Catat hasilnya (∑1…∑4, Cin, Cout)

3. Set saklar B1 ke “1”. Catat hasilnya

4. Ubahlah saklar A dengan kombinasi sebagai berikut :0001, 0010, 0011,

0100. Catatlah hasil untuk masing-masing kombinasi tersebut

5. Set semua A dan B ke “0”, set saklar B2 ke “1”. Catatlah hasilnya

6. Ulangi langkah 4

7. Ulangi langkah 5 untuk B3 = “1”

8. Ulangi langkah 4

12

Page 13: Laporan Rangkaian Digital

4.1. HASIL PERCOBAAN (IC 7483)

NO TABEL 4 INPUTTABEL 4 OUTPUT HASIL Σ C .OUT

0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 01 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 02 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 13 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 14 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 15 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 16 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 07 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 08 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 19 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1

10 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 111 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 012 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 013 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 014 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 015 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

5. TUGAS

1. Hitunglah hasil penjumlahan dibawah ini. Kemudian implemenrasikan

dengan menggunakan IC 7483 untuk membuktikan kebenaran outputnya.

a)

b)

c)

Hasil perhitungan manual dengan pembuktian dengan IC 7483 sama

hasilnya.

13

Page 14: Laporan Rangkaian Digital

2. Bagaimana anda mengimplementasikan penjumlahan 7 bit pada tugas no.

1(a dan b) dengan menggunakan IC7483 yang mempunyai input 4 bit?

Jelaskan.

Jawab :

1.

A4 A3 A2 A1 B4 B3 B2 B1 Ʃ4 Ʃ3 Ʃ2 Ʃ1 Cout Cin

1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0

A4 A3 A2 A1 B4 B3 B2 B1 Ʃ4 Ʃ3 Ʃ2 Ʃ1 Cout Cin

1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0

1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1

A4 A3 A2 A1 B4 B3 B2 B1 Ʃ4 Ʃ3 Ʃ2 Ʃ1 Cout Cin

0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

2. I Nibel = 4 Bit

Hasil Pengamatan :

Jumlahkan 1 nibel (4 bit) pertama kemudian cari hasil penjumlahan

tersebut, selanjutnya jumlahkan 3 bit terakhir dengan tidak merubah hasil

penjumlahan pertama,Pada IC 7483 setelah selesai masukan (Cout) ke (Cin) untuk

menentukan hasil akhir.

6. KESIMPULAN

Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa penjumlahan

biner yang dilakukan dengan cara memasukkan 8 bit input maka akan

menghasilkan 4 bit input.

14

Page 15: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 3

DECODER / MULTIPLEXER

1. TUJUAN

1. Setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat memahami dan

menjelaskan prinsip kerja dari decoder dan multiplexer.

2. Menjelaskan perbedaan mendasar antara decoder dan multiplexer.

3. Memberikan contoh aplikasi dari decoder dan multiplexer didalam sistem

komputer

2. PERALATAN

1. Modul Digital Decoder / Multiplexer

2. Kabel Penghubung

3. DASAR TEORI

3.1. DECODER

Suatu decoder adalah suatu rangkaian kombinasional yang berfungsi untuk

mengaktifkan satu sinyal output berdasarkan input berupa data biner yang masuk.

Secara umum suatu decoder n x m adalah decoder yang mempunyai n buah input

yang mempunyai output sebanyak m. Dimana m = 2n adalah jumlah kombinasi

yang dihasilkan. Setiap kombinasi akan mengaktifkan hanya satu pin output pada

satu saat (hanya satu pin saja yang menghasilkan sinyal).

15

Page 16: Laporan Rangkaian Digital

Gambar 3.1 Decoder 2 X 4

Tabel 3.1 Tabel Kebenaran Decoder 2x4

Input Output

S0 S1 D C B A

0 0 L L L H

0 1 L L H L

1 0 L H L L

1 1 H L L L

Salah satu aplikasi dari decoder adalah untuk menampilkan kode/bilangan

desimal yang dihasilkan berdasarkan input bilangan biner yang dimasukkan.

Tampilan ini adalah yang menjadi dasar berbagai tampilan bilangan dalam bentuk

digital (7-segmen driver). Gambar 3.1 adalah salah satu rangkain decoder yang

dapat berfungsiuntuk konversi dari bilangan biner ke bilangan decimal. Dan tabel

3.1 adalah tabel yang menunjukan output yang aktif berdasarkan kombinasi

inputnya.

16

Page 17: Laporan Rangkaian Digital

3.2. MULTIPLEXER

Multiplexer adalah suatu rangkaian kombinasional yang hanya

menghasilkan satu utput berdasarkan beberapa input yang ada. Pada multiplexer

terdapat beberapa sinyal pengendali (selector) yang mengatur input yang bisa

diteruskan ke output pada satu output. Multiplexer umumnya dipakai sebagai

pemilih data/masukkan (data selector). Gambar 3.2 dan tabel 3.2 menunjukkan

rangkaian dari multiplexer dan tabel kebenaran yang menunjukkan output yang

dihasilkan oleh berbagai kombinasi sinyal pengendalian (S0 dan S1)

Gambar 3.2 Multiplexer 4:1

Tabel 3.2 Tabel Kebenaran Multiplexer 4:1

INPUT OUTPUT

S0 S1 F

0 0 A

0 1 B

1 0 C

1 1 D

17

Page 18: Laporan Rangkaian Digital

Gambar 3.3 7-Segmen Driver (IC7448)

Gambar 3.4 Decoder 3x8 (IC 7442)

18

Page 19: Laporan Rangkaian Digital

4. PERCOBAAN

4.1. DECODER (7442)

1. Untuk percobaan ini , hanya digunakan 3 input (A, B, C) saja dan 8 output

saja (L0,....,L7). Jadi saklar input D selalu dalam keadaan “0”

2. Set semua saklar input = “0”. Nyalakan panel percobaan dan catat output

L0,...,L7 saja

3. Buatlah tabel outputnya untuk berbagai kombinasi input (A, B, C)

4. Matikan panel percobaan

5. Apakah decoder yang anda gunakan aktif high atauaktif low? Jelaskan

4.1.1. HASIL PERCOBAAN (7442)

19

INPUT OUTPUT

A B C D Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7

0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Page 20: Laporan Rangkaian Digital

4.2. SEGMEN DRIVER (7448)

1. Hubungkan pin output dengan pin input pada 7-segmen display

2. Set semua saklar input pada decoder ke “0”. Nyalakan panel percobaan

dan lengkapilah tabel dibawah ini

INPUT OUTPUT BENTUK DISPLAY

D C B A a b c d e f g

L L L H              

L L L L              

… … … …

4.2.1. HASIL PERCOBAAN (7448)

IC 7448 SEGMEN 7 DRIVER

INPUT OUTPUTBENTUK DISPLAY

D C B A a b c d e f g0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 10 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 0 1 1 1 1 0 1 10 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 00 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 0 0 0 1 0 1 1 1 1 11 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 0 1 0 1 1 1 1 0 1 11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1

20

Page 21: Laporan Rangkaian Digital

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4.3. MULTIPLEXER (74151)

1. Set semua saklar S dan I ke “0”. Nyalakan panel percobaan

2. Apakah output Z aktif “high” atau “low”? Jelaskan

3. Set I3 ke “1” dan I0, I1, I2 tetap “0”

4. Buatlah tabel output Z untuk berbagai kemungkinan S0 dan S1

5. Fungsi logika dasar apakah yang direpresentasikan oleh tabel tersebut?

6. Sekarang set I3 ke “0” dan I0, I1, I2 ke “1”, ulangi langkah 4 dan 5 di atas

7. Carilah kombinasi I untuk mendapatkan fungsi OR dari multiplexer

tersebut

8. Matikan panel percobaan

4.2.2. HASIL PERCOBAAN (7415)

INPUTOUTPU

TA B C Y0 0 0 10 1 00 1 0 10 1 1 01 0 0 11 0 1 01 1 0 01 1 1 0

21

INPUT OUTPUTA B C D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D00 0 0 L L L L L L L L0 0 1 L L L H L L L L0 1 0 L L L H L L L L0 1 1 L H L L L L L L1 0 0 L L L L L L H L1 0 1 L L H L L L L L1 1 0 L L L L H L L L1 1 1 H L L L L L L L

Page 22: Laporan Rangkaian Digital

MENGGUNAKAN GERBANG “OR” DENGAN 3 INPUT DAN 1 OUTPUT

5. TUGAS

1. Apakah decoder yang anda gunakan pada percobaan 4.1 aktif high atau

low? Jelaskan alasan anda

2. Apakah output Z pada percobaan 4.3 aktif high atau low? Jelaskan alasan

anda

3. Apakah perbedaan dasar antara decoder dengan multiplexer?

4. Sebutkan masing-masing contoh aplikasi decoder dan multiplexer

Jawab:

Decoder adalah suatu rangkaian yang memerlukan syarat urutan

proses yang dilakukan, Sedangkan Multiplexer adalah suatu

rangkaian yang digunakan untuk menyatukan beberapa input

menjadi satu output.

Contoh aplikasi multiplexer adalah jaringan komunikasi seluler

CDMA.

6. KESIMPULAN

Decoder adalah suatu rangkaian yang memerlukan syarat urutan

proses yang dilakukan, Sedangkan Multiplexer adalah suatu rangkaian

yang digunakan untuk menyatukan beberapa input menjadi satu output.

22

Page 23: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 4

RANGKAIAN FLIP-FLOP

1. TUJUAN

1. Setelah praktikum ini diharapkan praktikan akan dapat memahami dan

menjelaskan perbedaan RS dan RS flip-flop.

2. Dapat menjelaskan cara kerja D flip-flop dan mengimplementasikannya

untuk membangun suatu register.

3. Dapat menjelaskan cara kerja Master-Slave J-K Flip-Flop

2. PERALATAN

1. Modul FLIP-FLOP

2. Kabel Penghubung

3. DASAR TEORI

Suatu flip-flop adalah salah satu contoh elemen memori yang bekerja

secara sequential, yaitu outputnya akan tetap tersimpan sampai sinyal RESET

diberikan. Outputnya adalah Q dan Q’, yang menunjukkan keadaan SET (“1”)

atau RESET (“0”).

3.1. SLACTH (Asynchronous)

Suatu RS latch adalah rangkaian gerbang NAND seperti gambar 4.1

dibawah ini dengan cara kerja seperti pada tabel 4.1

Gambar 4.1 Rangakaian RS Latch

Tabel 4.1 Tabel Kebenaran RS Latch

23

Page 24: Laporan Rangkaian Digital

S R Q Q'

0 0 X X

0 1 1 0

1 0 0 1

1 1 ? ?

3.2. RS FLIP-FLOP dengan clock (synchronous)

Rangkaian flip-flop adalah pengembangan dari RS latch dengan

penambahan sinyal clock sebagai penyerempak, seperti gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2 Rangakaian RS Flip-Flop

Tabel 4.2 Tabel Kebenaran RS Flip-Flop

tn tn+1

S R Qn+1

0 0 Qn

0 1 0

1 0 1

1 1 ?

24

Page 25: Laporan Rangkaian Digital

3.3. D FLIP-FLOP

Suatu flip-flop tipe D mempunyai satu input data saja (D), sedangkan kaki

input yang satunya adalah G (enable) yang berfungsi untuk mengarahkan kerja

flip-flop. Gambar 4.3 menunjukkan rangkaian D flip-flop dengan menggunakan

gerbang NAND dan tabel 4.3 adalah tabel kebenarannya

Tabel 4.3 Tabel Kebenaran D Flip-Flop

D ENABLE Q Q'

0 1 0 1

1 1 1 0

X 0 Q0 Q0'

4. PERCOBAAN

4.1. SR-LATCH ( 7429)

1. Set semua saklar input ke “0”.

2. Nyalakan panel percobaan. Catat output pada Q dan Q’.

3. Ubahlah saklar input S dan R untuk berbagai kombinasi dan catat hasilnya

untuk tiap-tiap kombinasi tersebut.

4. Matikan panel percobaan.

5. Berdasarkan hasil pengamatan, input S dan R pada IC tersebut aktif

“High” atau “Low”? Jelaskan argument anda berdasarkan table kebenaran

RS latch

25

Page 26: Laporan Rangkaian Digital

4.1.1 HASIL PERCOBAAN IC 7429

tn tn+ I

S R Qn + I

0 0 Qn

0 1 0

1 0 1

1 1 ?

Hasil pengamatan :

Input S dan R pada IC aktif dengan “High” karena berdasarkan hasil

percobaan untuk S “0” dan R “0”, mengikutin hasil dari S”0”, R “1” jadi

jika S “1”, dan R “1” maka hasilnya lebih dari output yang ada.

4.2. D-FLIP-FLOP (7475)

1. Set semua saklar D,...,D4 KE “0”. Nyalakan panel percobaan dan catat

output pada Q1 s.d Q4.

2. Tekan tombol A. Catat output pada Q1,...,Q4.

3. Ulangi langkah 2.

4. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk input 1111.

4.2.1 HASIL PERCOBAAN IC 7475

D FLIP - FLOP ( 7475)

D1 D2 D3 D4 Q1 Q2 Q3 Q40 0 0 0 1 1 1 10 0 0 0 0 0 1 11 0 0 1 1 1 0 11 1 1 1 1 1 1 1

26

Page 27: Laporan Rangkaian Digital

4.3. JK-FLIP-FLOP (7476)

1. Set clock = “0”, P = “1” dan R = “0”.

2. Catat output yang dihasilkan untuk setiap kombinasi J dan K. Buatlah

tabelnya.

3. Apakah perubahan J dan K ada pengaruhnya?

4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk kombinasi P = “0” dan R = “1”, P = “0” dan

R = “0”, P = “1” dan R = “1”.

5. Masih dengan IC yang sama , hubungkan clock dengan tombol clock, P

=”1” dan R = “1”. Lengkapi tabel di bawah ini untuk setiap kombinasi JK.

Gambar 4.4 JK Flip Flop

4.3.1. HASIL PERCOBAAN IC 7426

JK FLIP-FLOP ( 7246)HASIL PERCOBAAN TABEL 1P R K J Q Q’1 0 0 0 0 11 0 0 1 0 11 0 1 0 0 11 0 1 1 0 1

Dalam tabel ini tidak ada perubahan

27

Page 28: Laporan Rangkaian Digital

JK FLIP-FLOP ( 7246)HASIL PERCOBAAN TABEL 2P R K J Q Q’0 1 0 0 1 00 1 0 1 1 00 1 1 0 1 00 1 1 1 1 0

JK FLIP-FLOP ( 7246)HASIL PERCOBAAN TABEL 3P R K J Q Q’0 0 0 0 1 10 0 0 1 1 10 0 1 0 1 10 0 1 1 1 1

JK FLIP-FLOP (7246)HASIL PERCOBAAN TABEL 4P R K J Q Q’1 1 0 0 1 01 1 0 1 1 01 1 1 0 1 01 1 1 1 flip-flop

5. KESIMPULAN

untuk percobaan Flip-Flop didapati kesimpulan bahwa jika kondisi CLk =

0 maka  output yang keluar adalah 0. Jika kondisi CLk = 1, maka output

yang keluar adalah 1. Serta SET mengubah nilai FF = 1.

28

Page 29: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 5

COUNTER

1. TUJUAN

1. Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat memahami dan

menjelaskan cara kerja counter.

2. Dapat membedakan antara count-up dan count-down count.

3. Mengetahui aplikasi counter di dunia komputer.

2. PERALATAN

1. Modul COUNTER

2. Kabel penghubung

3. DASAR TEORI

Counter adalah suatu rangkaian yang dapat berubah keadaan secara

sequential. Counter disusun dari rangkaian flip-flop dan beberapa gerbang logika.

Setiap perubahan keadaan akan mempresentasikan suatu nilai biner dalam binary

counter. Counter yang dapat menampilkan perubahan secara naik disebut count-

up counter. Sedangkan counter-down counter adalah sebaliknya.

Asynchrounous counter adalah counter yang input clocknya merambat dari

flip-flop sebelumnya, jadi perubahan outputnya tidak serempak. Sedangkan

counter yang outputnya berubah secara serempak disebut synchronous counter.

29

Page 30: Laporan Rangkaian Digital

Gambar 5.1 Asynchronous Counter

4. PERCOBAAN

4.1. DECODER (7493)

1. Set saklar reset ke “0”. Nyalakan panel percobaan dan catat output A, B, C

dan D.

2. Pindahkan saklar reset ke “1”. Catat output A, B, C dan D.

3. Set saklar J-K = “1”

4. Tekan tombol B. Catat perubahan outputnya.

5. Setelah penekanan ke beberapa output akan kembali ke 0000?

6. Counter apakah yang anda cobakan?

7. Matikan panel percobaan.

A B C D

clock

Gambar 5.2 Asynchronous Counter (IC7493)

30

Page 31: Laporan Rangkaian Digital

Gambar 5.3 Aplikasi counter (IC7439)

4.1.1. Hasil Percobaan IC 7493

31

IC 7493SET SECLER J-K = "1"

D C B A0 0 0 01 0 0 00 1 0 01 1 0 00 0 1 01 0 1 00 1 1 01 1 1 00 0 0 11 0 0 10 1 0 11 1 0 10 0 1 11 0 1 10 1 1 11 1 1 1

Page 32: Laporan Rangkaian Digital

4.2. COUNTER (7448)

1. Output pada IC7448 terhubung ke 7-segment display.

2. Nyalakan panel percobaan.

3. Set SW4 dan SW1 = “1”.

4. Pindahkan SW2 dari “1” ke “0”. Apa fungsi dari langkah ke 4 ini?

5. Tekan tombol switch A dan catat setiap perubahan pada 7-segment

displaynya.

6. Beri kesimpulan perbedaan percobaan yang anda lakukan pada modul III

dengan bagian 2 dengan percobaan pada modul V bagian 2 ini.

outout pada ic 7448set sw 4 dan sw 1 = " 1"

INPUTBENTUK DISPLAYD C B A

0 0 0 1 O0 1 1 0 10 1 0 0 21 0 0 0 30 0 1 1 40 1 1 1 51 1 1 0 60 1 0 1 71 0 0 1 80 1 1 0 91 1 0 1 C1 1 0 0 U1 0 1 0 S1 0 1 1 t0 0 0 0 No Display

DECODER 7493

A. RESET " 0"

D C B A0 0 1 1

32

Page 33: Laporan Rangkaian Digital

DECODER 7493

A. RESET " 1 "

D C B A0 0 0 0

5. KESIMPULAN

Perancangan decoder counter, untuk menghitung dari 0 hingga 9 dan

disebut BCD Counter. Diperlukan 4 bit untuk mencapai 9 ( 1001 ), jadi

ada 16 keadaan, 10 keadaan diurutan hitungan utama dan 6 illegal state.

Counter ini memiliki input eksternal X, bila X = 1 Counter ini menghitung

naik dan bila X = 0 counter ini menghitung turun.

33

Page 34: Laporan Rangkaian Digital

MODUL 6

REGISTER

1 Tujuan

1. Setelah melakukan praktikum ini praktikan akan dapat memahami dan

menjelaskan prinsip kerja register

2. Mengenal berbagai jenis register dan spesifikasi penggunaanya.

3. Dapat menyebutkan aplikasi register dalam dubnia komputer.

2 Peralatan

1. Modul REGISTER

2. Kabel penghubung

3 Dasar teori

Register adalah suatu rangkaian flip-flop yang berfungsi untuk menyimpan

data sementara, sampai sinyal penyerempak berikutnya. Register ini juga dapat

berfungsi sebagai pengolah data dengan kemampuannya untuk menggeser bit-bit

data ke kiri/ kanan

Gambar 6.1 Serial Shift Regisrter

34

Page 35: Laporan Rangkaian Digital

4 Percobaan

4.1. REGISTER KIRI

1. Set MODE ke “0”. Nyalakan panel percobaan dan catat output yang

dihasilkan QA...QD.

2. Set DS ke “1” dan tekan tombol CP1. Catat perubahan outputnya.

3. Tekan tombol CP1 sekali lagi. Catat perubahan outputnya.

4. Set DS ke “0”. Ulangi langkah 2 dan 3.

5. Operasi apakah yang sedang anda cobakan?

4.2. REGISTER KANAN

1. Set MODE ke “1”, Set input A,B,C dan D=”0110”.

2. Tekan tombol CP2 dan catat ouputnya.

3. Set MODE ke “0”. Tekan CP1 dan catat outputnya.

4. Tekan tombol CP1 sekali lagi dan catat ouputnya.

5. Operasi apa yang sedang anda cobakan?

Gambar 6.2 Shift Register (IC 7495)

35

Page 36: Laporan Rangkaian Digital

Hasil Percobaan

Mo DB/in A B C D Clk-1 Clk-2 QA QB QC QD0 0 0 0 0 0 - - 0 0 1 10 1 0 0 0 0 1 - 0 0 1 10 1 0 0 0 0 2 - 1 1 0 10 1 0 0 0 0 3 - 1 1 1 10 0 0 0 0 0 0 - 0 0 1 10 0 0 0 0 0 1 - 0 0 0 01 0 0 1 1 0 - - 0 0 1 11 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 01 0 0 1 1 0 0 2 0 1 1 00 0 0 1 1 0 -  - 0 0 1 10 0 0 1 1 0 1 - 0 0 0 10 0 0 1 1 0 2 - 0 0 0 0

5 KESIMPULAN

Pada percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pada leading edge pulsa

clock pertama, sinyal pada data_in ditahan pada flip-flop pertama. Pada

leading edge pulsa clock berikutnya, isi flip-flop pertama disimpan pada

flip-flop kedua, dan sinyal pada data_in disimpan pada first flip-flop

pertama, dst.

36