2 Rangkaian Digital

75
Rangkaian Digital PREPARED BY: Ardi Diamanto Dwiputra

Transcript of 2 Rangkaian Digital

Page 1: 2 Rangkaian Digital

Rangkaian Digital

PREPARED BY:

Ardi Diamanto Dwiputra

Page 2: 2 Rangkaian Digital

Sistem Digital

• Sistem Digital telah banyak diterapkan pada hampir semua bidang kehidupan, mulai dari komputer, PDA, alat komunikasi, televisi, tape,VCD/DVD player, radio, piranti otomatis, robot, teknologi kedokteran, teknologi transportasi, hiburan, sampai dengan penjelajahan ruang angkasa

Page 3: 2 Rangkaian Digital

Rangkaian Elektronika

• Apa itu Rangkaian Elektronika?– Kesatuan dari komponen-komponen elektronika baik

pasif maupun aktif yang membentuk suatu fungsi pengolahan sinyal analog maupun digital (signal processing)

• Berdasarkan sifat sinyal yang diolah, ada 2 jenis rangkaian elektronika– Rangkaian Analog: rangkaian elektronika yang

mengolah sinyal listrik kontinyu– Rangkaian Digital: rangkaian elektronika yang

mengolah sinyal listrik diskrit

Page 4: 2 Rangkaian Digital

Definisi Rangkaian Digital• Rangkaian Digital/Rangkaian Logika adalah kesatuan

dari komponen-komponen elektronika pasif dan aktif yang membentuk suatu fungsi pemrosesan sinyal digital

• Komponen pasif dan aktif itu membentuk elemen logika.

• Bentuk elemen logika terkecil adalah Gerbang Logika (Logic Gates)

• Gerbang Logika: kesatuan dari komponen elektronika pasif dan aktif yang dapat melakukan operasi AND, OR, NOT

Page 5: 2 Rangkaian Digital

Sistem Elektronika dan Sistem Digital

• Sistem elektronika yang setiap rangkaian penyusunnya melakukan pengolahan sinyal diskrit

• Sistem Digital terdiri dari beberapa rangkaian digital/logika,komponen elektronika, dan elemen gerbang logika untuk suatu tujuan pengalihan tenaga/energi

Page 6: 2 Rangkaian Digital

Rangkaian Digital VS Sistem Digital

• Rangkaian Digital – Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa gerbang logika

– Outputnya merupakan fungsi pemrosesan sinyal digital– Input dan Outputnya berupa sinyal digital

• Sistem Digital– Bagian-bagiannya terdiri atas beberapa rangkaian

digital,gerbang logika,& komponen lainnya– Outputnya merupakan fungsi pengalihan tenaga– Input dan Outputnya berupa suatu tenaga/energi

Page 7: 2 Rangkaian Digital

Representasi Besaran Digital• Level Logika 0

– Tegangan listrik 0 – 0,8 Volt– Titik potensial referensi 0 (ground)– Dioda dengan reverse bias– Transistor dalam keadaan mati (cut off)– Saklar dalam keadaan terbuka– Lampu atau LED dalam keadaan padam

• Level Logika 1– Tegangan listrik 2 – 5 Volt– Titik potensial catu daya (+Vcc)– Dioda dengan forward bias– Transistor dalam keadaan jenuh (saturated)– Saklar dalam keadaan tertutup– Lampu atau LED dalam keadaan menyala

Page 8: 2 Rangkaian Digital

Kelebihan Sistem Digital

• Sistem digital secara umum lebih mudah dirancang

• Penyimpanan informasi lebih mudah• Ketelitian lebih besar• Operasi dapat diprogram• Untai digital lebih kebal terhadap derau (noise)• Lebih banyak rangkaian digital yg dapat

dikemas dalam satu keping IC(Integrated Circuit)

Page 9: 2 Rangkaian Digital

Bentuk Gelombang Sinyal Digital

1

0

Waktu

Sisi Naik Sisi Turun

Page 10: 2 Rangkaian Digital

Isyarat Analog dan Digital• Isyarat Analog

• Isyarat Digital

Page 11: 2 Rangkaian Digital

Representasi analog• Representasi analog

Kuantitas diwakili oleh tegangan, arus, atau

gerakan meter yang sebanding dengan nilai

kuantitas

Contoh :

spedometer kendaraan bermotor,

penyimpangan jarum sebanding dengan

kecepatan kendaraan.

Page 12: 2 Rangkaian Digital

Representasi Digital

• Representasi digital

Kuantitas diwakili oleh lambang yang

disebut digit.

Contoh :

jam digital yang menampilkan waktu `dalam format digit desimal.

Page 13: 2 Rangkaian Digital

Kelebihan Sistim Digital

• Kelebihan sistim digital :

- Secara umum lebih mudah dirancang

- Penyimpanan informasi lebih mudah

- Ketelitian lebih besar

- Operasi dapat diprogram

- Untai digital lebih kebal terhadap derau

- Lebih banyak dikemas dalam keping IC

Page 14: 2 Rangkaian Digital

Contoh Rangkaian Digital dan Analog

• Latihan :

Mana diantara berikut ini yang melibatkan kuantitas analog atau digital?

1. Saklar sepuluh posisi

2. Suhu ruang

3. Arus mengalir keluar dari keluaran listrik

4. Arus listrik mengalir ke lampu indikator

5. Tegangan yang masuk ke IC digital

Page 15: 2 Rangkaian Digital

Jawaban

• Jawaban :

1. Digital

2. Analog

3. Analog

4. Analog

5. Digital

Page 16: 2 Rangkaian Digital

Sistim Bilangan

• SISTIM BILANGAN :

- Bilangan Biner : 0,1

- Bilangan Oktal : 0,1,2,3,4,5,6,7

- Bilangan Desimal : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9

- Bilangan Hexadesimal :

0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F

Page 17: 2 Rangkaian Digital

Bilangan Biner• Bilangan Biner

Paling sering digunakan dalam sistem digital dan sistem komputer.

• Digit bilangan biner disebut bit, 8bit =byte

• 0 dan 1

• Contoh :

• 10100112 = ?

64 32 16 8 4 2 1

1 0 1 0 0 1 12 = 64+16+2+1= 8310

Page 18: 2 Rangkaian Digital

Konversi bilangan Digital

• Konversi bilangan Desimal ke Biner :

Contoh : 2510 = 110012

25 : 2 = 12 sisa 1

12 : 2 = 6 sisa 0

6 : 2 = 3 sisa 0

3 : 2 = 1 sisa 1

Jadi hasil bacanya dari bawah ke atas

Page 19: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Konversi bilangan Biner ke Desimal :

Contoh : 10100112 = 8310

10100112 =

(1x26)+(0x25)+(1x24)+(0x23)+(0x22)+(1x21)+(1x20)

=64+0+16+0+0+2+1 = 8310

Page 20: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Konversi bilangan Oktal ke Desimal :

Contoh: 11618 = 62510

11618=(1x83) +(1x82)+(6x81)+(1x80)

= 512+64+48+1= 62510

Page 21: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Konversi bilangan Desimal ke Oktal

62510=11618

625 : 8 = 78 sisa 1

78 : 8 = 9 sisa 6

9 : 8 = 1 sisa 1

jadi hasil bacanya dari bawah ke atas

Page 22: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Konversi bilangan Oktal ke Biner :

Contoh :

11618= 10011100012

1=001 ; 1=001; 6=110; 1=001

• Konversi bilangan Biner ke Oktal :

Contoh :

1011100112=5638

101=5; 110=6; 011=3

Page 23: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital• Konversi bilangan Heksadesimal ke

Desimal :

Contoh :

27116 = 62510

27116 =(2x162) +(7x161)+(1x160)

= 512+112+1= 62510

Page 24: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Konversi bilangan Heksadesimal ke BinerContoh :

27116 =

10011100012

2=0010; 7=0111; 1=0001

• Konversi bilangan Biner ke HeksadesimalContoh :

111000012=E116

1110 = E; 0001=1

Page 25: 2 Rangkaian Digital

BCD

• BCD (Binary Coded Decimal)

Sistem bilangan BCD biasanya digunakan untuk keperluan dislpay seven segment

Contoh: 62510 = 0110 0010 0101BCD

6=0110; 2=0010; 5=0101

Page 26: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

Page 27: 2 Rangkaian Digital

Konversi Bilangan Digital

• Ubahlah setiap bilangan berikut menjadi biner,

oktal, heksadesimal dan BCD

a. 4

b. 15

c. 36

d. 109

e. 1024 • Ubahlah bilangan biner pada soal diatas menjadi

biner 8 bit.

Page 28: 2 Rangkaian Digital

PenjumlahanAturan dasar penjumlahan pada sistem bilangan biner :

0 + 0 = 00 + 1 = 11 + 0 = 11 + 1 = 0, simpan (carry) 1

Page 29: 2 Rangkaian Digital

103

(1000)102

(100)101

(10)100

(1)

83

23

38

Simpan (carry) 1 1

Jumlah 1 1 6 1

Penjumlahan Desimal

25

3224

1623

822

421

220 1

11

11

00

01

11

Simpan (carry) 1 1 1 1

Jumlah 1 1 0 1 0 0

Penjumlahan Biner

Page 30: 2 Rangkaian Digital

Bit BertandaBit 0 menyatakan bilangan positifBit 1 menyatakan bilangan negatif

A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0

0 1 1 0 1 0 0 = + 52

B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0

1 1 1 0 1 0 0 = - 52

Bit Tanda

Bit Tanda

Magnitude

Magnitude

Page 31: 2 Rangkaian Digital

Metode untuk menyatakan bit bertanda digunakan sistem komplement kedua (2’s complement form)

Komplemen ke 2

Komplemen ke 1Biner 0 diubah menjadi 1Biner 1 diubah menjadi 0

1 0 1 1 0 1 0

0 1 0 0 1 0 1

Misal

Biner Awal

Komplemen pertama

Page 32: 2 Rangkaian Digital

Membuat Komplemen ke 21. Ubah bit awal menjadi komplemen pertama2. Tambahkan 1 pada bit terakhir (LSB)

1 0 1 1 0 1

0 1 0 0 1 0

1

0 1 0 0 1 1

Misal

Biner Awal = 45

Komplemen 1

Tambah 1 pada LSB

Komplemen 2

Page 33: 2 Rangkaian Digital

Menyatakan Bilangan Bertanda dengan Komplemen ke 2

1. Apabila bilangannya positif, magnitude dinyatakan dengan biner aslinya dan bit tanda (0) diletakkan di depan MSB.

2. Apabila bilangannya negatif, magnitude dinyatakan dalam bentuk komplemen ke 2 dan bit tanda (1) diletakkan di depan MSB

0 1 0 1 1 0 1 Biner = + 45

1 0 1 0 0 1 1 Biner = - 45

Bit Tanda

Bit Tanda Biner asli

Komplemen ke 2

Page 34: 2 Rangkaian Digital

Negasi

Operasi mengubah sebuah bilangan negatif menjadi bilangan positif ekuivalennya, atau mengubah bilangan positif menadi bilangan negatif ekuivalennya.Hal tersebut dilakukan dengan meng-komplemenkan ke 2 dari biner yang dikehendakiMisal : negasi dari + 9 adalah – 9

+ 9 = 01001 Biner awal- 9 = 10111 Negasi (Komplemen ke 2)+ 9 = 01001 Di negasi lagi

Page 35: 2 Rangkaian Digital

Dua bilangan positifDilakukan secara langsung. Misal penjumlahan +9 dan +4

Penjumlahan di Sistem Komplemen ke 2

+9 0 1 0 0 1

+4 0 0 1 0 0

0 1 1 0 1

Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan

Page 36: 2 Rangkaian Digital

Bilangan positif dan sebuah bilangan negatif yang lebih kecilMisal penjumlahan +9 dan -4. Bilangan -4 diperoleh dari komplemen ke dua dari +4

+9 0 1 0 0 1

-4 1 1 1 0 0

0 0 1 0 11

Carry diabaikan, hasilnya adalah 00101 ( = +5)

Page 37: 2 Rangkaian Digital

Bilangan positif dan sebuah bilangan negatif yang lebih BesarMisal penjumlahan -9 dan +4. Bilangan -9 diperoleh dari komplemen ke dua dari +9

-9 1 0 1 1 1

+4 0 0 1 0 0

1 1 0 1 1

Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan

Page 38: 2 Rangkaian Digital

Dua Bilangan NegatifMisal penjumlahan -9 dan -4. Bilangan -9 dan - 4 masing – masing diperoleh dari komplemen ke dua dari +9 dan -4

-9 1 0 1 1 1

-4 1 1 1 0 0

1 0 0 1 1

Bit tanda ikut dalam operasi penjumlahan

1

Carry diabaikan

Page 39: 2 Rangkaian Digital

Operasi PenguranganAturan Umum

0 – 0 = 01 – 0 = 11 – 1 = 00 – 1 =1 , pinjam 1

1 1 1 0

1 0 1 1

1 1 Pinjam

0 0 1 1 Hasil

Misal

Page 40: 2 Rangkaian Digital

Operasi PenguranganOperasi pengurangan melibatkan komplemen ke 2 pada

dasarnya melibatkan operasi penjumlahan tidak berbeda dengan contoh – contoh operasi penjumlahan sebelumnya.

Prosedur pengurangan 1. Negasikan pengurang.2. Tambahkan pada yang dikurangi3. Hasil penjumlahan merupakan selisih antara

pengurang dan yang dikurangi

Page 41: 2 Rangkaian Digital

Misal : +9 dikurangi +4+9 01001+4 00100 -

Operasi tersebut akan memberikan hasil yang sama dengan operasi+9 01001-4 11100 +

+9 0 1 0 0 1

-4 1 1 1 0 0

0 0 1 0 11

Carry diabaikan, hasilnya adalah 00101 ( = +5)

Page 42: 2 Rangkaian Digital

1 0 0 1 9

1 0 1 1 11

1 0 0 1

1 0 0 1

0 0 0 0

1 0 0 1

1 1 0 0 0 1 1 99

Perkalian BinerPerkalian biner dilakukan sebagaimana perkalian desimal

Page 43: 2 Rangkaian Digital

Rangkaian KombinasiRangkaian kombinasi terdiri dari gerbang – gerbang logika dimana keluaran (output) pada waktu t dtk ditentukan secara langsung oleh kombinasi masukannya (input) juga pada waktu t dtk, tanpa memperhatikan masukan sebelumnya (t-1) dtk.

Page 44: 2 Rangkaian Digital

Adder (penjumlah)Half AdderHalf Adder adalah rangkaian logika yang keluarannya merupakan jumlahan dari 2 bit. Input terdiri dari input X dan Y, dan keluarannya berupa S (jumlahan) dan C (Carry).

Tabel Kebenarannya :

X Y C S

0 0 0 0

0 1 0 1

1 0 0 1

1 1 1 0

Page 45: 2 Rangkaian Digital

0 1

0 0 1

1 1 0

XY 0 1

0 0 0

1 0 1

XY

Notasi Boolean :S = x’y + xy’C = xy

Page 46: 2 Rangkaian Digital
Page 47: 2 Rangkaian Digital

Full AdderRangkaian Full Adder merupakan rangkaian kombinasi yang membentuk penjumlahan aritmatika dari 3 bit input. Terdiri dari 3 bit input ( x, y, z) dan 2 bit output ( S dan C). X dan Y menyatakan dua bit yang akan dijumlahkan dan z menyatakan carry dari keadaan sebelumnya.

Tabel KebenaranX Y Z C S

0 0 0 0 0

0 0 1 0 1

0 1 0 0 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 1 0

1 1 0 1 0

1 1 1 1 1

Page 48: 2 Rangkaian Digital

00 01 11 10

0 1 1

1 1 1

yzx

00 01 11 10

0 1

1 1 1 1

yzx

S = x’y’z + x’yz’ + xy’z’ + xyz

C = xy + xz + yz

Page 49: 2 Rangkaian Digital
Page 50: 2 Rangkaian Digital

Pengurang (Subtractor)Half SubtractorMerupakan rangkaian kombinasi yang digunakan untuk mendapatkan selisih dari dua bit input (masukkannya). Input terdiri dari x dan y, an keluaran terdiri dari B (Borrow=pinjam) dan D (Difference=Selisih).

Tabel KebenaranX Y B D

0 0 0 0

0 1 1 1

1 0 0 1

1 1 0 0

D = x’y + xy’ B = x’yTampak notasi boolean untuk D mempunyai notasi yang sama dengan notasi bolean S

Page 51: 2 Rangkaian Digital

Full SubtractorMerupakan rangkaian kombinasi yang membentuk pengurangan antara 2 bit dengan memperhitungkan 1 yang dipinjam dari posisi sebelumnya. Rangkaian Full Subtractor memiliki 3 input (x,y,z) dan dua output (B dan D).Tabel Kebenaran dari Full Subtractor

X Y Z B D

0 0 0 0 0

0 0 1 1 1

0 1 0 1 1

0 1 1 1 0

1 0 0 0 1

1 0 1 0 0

1 1 0 0 0

1 1 1 1 1

D = x’y’z + x’yz’ +xy’z’ + xyzB = x’y + x’z + yz

Page 52: 2 Rangkaian Digital

Gerbang Logika

Page 53: 2 Rangkaian Digital

Half Adder

Page 54: 2 Rangkaian Digital

Full Adder

Page 55: 2 Rangkaian Digital

Flip-Flop

Page 56: 2 Rangkaian Digital

Flip-Flop

Page 57: 2 Rangkaian Digital

Flip-Flop

Page 58: 2 Rangkaian Digital

REGISTER

• REGISTER

Fungsi : sebagai memori sementara untuk penggeseran data ke kiri atau ke kanan. Dibangun dari kumpulan flip-flop, banyaknya flip-flop menentukan panjang register dan juga panjang kata biner yang dapat disimpan di dalam register.

Page 59: 2 Rangkaian Digital

REGISTER

• DEFINISI REGISTERsekumpulan sel biner yang dipakai untuk menyimpan informasi yang disajikan dalam bentuk kode biner Dilakukan melalui penyetelan keadaan kumpulan flip-flop dalam register secara serentak sebagai satu kesatuan.

1 Flip flop = 1 bit Register 8 bit = data 0 s.d 255 desimal

Page 60: 2 Rangkaian Digital

REGISTER

• REGISTER SERI

Page 61: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER SERI

• Kegunaan : komunikasi data serial – paralel, algoritma perkalian biner

• Geser kanan: Sebelum penggeseran: 1 0 0 1 1 0 1 0

Geser 1 x : 0 1 0 0 1 1 0 1 Geser 2 x : 0 0 1 0 0 1 1 0• Geser kiri:

Sebelum penggeseran: 1 0 0 1 1 0 1 0 Geser 1 x : 0 0 1 1 0 1 0 0 Geser 2 x : 0 1 1 0 1 0 0 0

Page 62: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER SERI

• Realisasi : keluaran satu flip-flop diberikan kepada masukan flip-flop berikutnya dalam urutan penggeseran

• Contoh dengan flip-flop JK 4 bit register geser:

JA = Din KA = JA JC = QB KC = JC

JB = QA KB = JB JD = QC KD = JD• masukan K = J flip flop D• Din = masukan luar untuk mengganti bit ujung

Page 63: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER SERI

• Rangkaian Logika (atas), bidirectional (bawah)

Page 64: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PARALEL

• REGISTER PARALEL

Page 65: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER PARALEL

• Kegunaan : komunikasi data paralel 1 word = 8 bit

• Modifikasi register geser seri

• masing-masing flip-flop : 3 masukan

- keluaran flip-flop di kiri (geser kanan)

- keluaran flip-flop di kanan (geser kiri)

- masukan paralel dari luar

• Modus Operasi :

Page 66: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER PARALEL

• REALISASI DGN F-F RS

Page 67: 2 Rangkaian Digital

REGISTER GESER PARALEL

• RANGKAIAN LOGIKA

Page 68: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PEMALANG

• Data yang diberikan pada masukan disimpan dan dipalang di dalam register. Setelah pemalangan terjadi, keadaan keluaran register tidak akan berubah walaupun masukannya berubah, berfungsi sebagai penyangga (buffer).

• tdd 2 jenis : transparan (transparent) dan terpicu (triggered).

• biasanya dipakai flip-flop D

Page 69: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PEMALANG

• Transparent

perubahan keluaran terjadi pada saat penabuh level high

pemalangan terjadi pada saat penabuh pada level low

Page 70: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PEMALANG

• Triggered

perubahan keluaran terjadi pada saat penabuh berubah dari level high ke level low rendah

pemalangan terjadi saat penabuh level low

Page 71: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PEMALANG

• Contoh time line : CP = clock pulse, D = input flip flop D

QG = Keluaran Register pemalang tranparent

QT = Keluaran Register pemalang triggered

Page 72: 2 Rangkaian Digital

REGISTER PEMALANG• IC 74LS373

Page 73: 2 Rangkaian Digital

MEMORI• RAM sekumpulan flip-flop D• Masing-masing flip-flop dikenal

berdasarkan nomor alamat (address)-nya. Ai

• Sinyal pemilih :: menentukan sel yang akan ditulis (Wi) atau dibaca (Ri)

Hubungan logika sbb : • Penabuh: CP= Ai Wi

• Data masukan: D = Di CP• Data Keluaran: Qi = Ai Ri Q

Page 74: 2 Rangkaian Digital

MEMORI

• RANGKAIAN LOGIKA MEMORI

Page 75: 2 Rangkaian Digital

MEMORI