LAPORAN PTAKTIK 3
-
Upload
susylawati-banin -
Category
Documents
-
view
94 -
download
0
Transcript of LAPORAN PTAKTIK 3
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 1/9
1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
No.JST/OTO/419 Revisi : 00 Tgl. 20 Maret 2012 Hal 1 dari 9
A. Tujuan
Setelah selesai praktik diharapkan mahasiswa dapat:
1.
Melepas piston dan batang piston motor diesel 4 tak 1 silinder2. Memeriksa dan menyimpulkan kondisi komponen piston dan batang
piston
3. Mengidentifikasi tanda-tanda pemasangan pada piston dan batang piston
4. Merakit komponen piston dan batang piston motor diesel 4 tak 1 silinder
B. Alat dan Bahan
1. Motor diesel 4 tak 1 silinder “Mitsubishi”
2. SST motor diesel 4 tak 1 silinder “Mitsubishi”
3. Tool box
4. Kunci sock 1 set
5. Kunci T 12
6. Kunci momen
7. Micrometer luar, kapasitas: 0 – 25 mm
8. Micrometer luar, kapasitas: 25 – 50 mm
9. Micrometer luar, kapasitas: 50 – 75 mm
10. Telescoping gage
11. Feeler gage
12. Connecting rod aligner
13. Piston ring compressor
14. Buku manual Mitsubishi
15. Nampan dan majun
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 2/9
2
C. Dasar Teori
1. Konstruksi Piston
Piston merupakan komponen penting dari sebuah motor diesel, sebab
komponen tersebut sebagai alat konversi dari energi panas menjadi energi
mekanik. Di samping itu piston juga berfungsi untuk melakukan siklus motor
diesel, dan karena itu selalu berhubungan dengan panas dan tekanan, maka
piston perlu didesain di samping kuat juga tahan panas.
Aluminium and cast iron adalah bahan yang biasanya dipergunakan
untuk membuat piston motor diesel. Di dalam beberapa hal penggunaan
khusus, piston yang besar dilakukan penggabungan bahan, untuk kepala
piston dipergunakan steel forging atau cast steel. Sedangkan bagian yang
lainnya dipergunakan bahan cast iron atau heat-treated steel forging seperti
untuk piston pin. Untuk kekuatan dan ketahanan terhadap keausan ring
groove biasanya dipergunakan bahan NiResist (nickel alloy), atau alloys yang
lain, dan cast iron. Cara yang lain untuk mengendalikan pemuaian
dipergunakan alloy steel ditempatkan pada bushing piston pin. Ring baja juga
dipergunakan pada kepala piston untuk menambah kekuatan. Bahan
aluminium sebagai bahan piston mempunyai beberapa keunggulan. Dia lebih
ringan dari besi cor (cast iron), massanya 0,097 lb/in3
yang berarti sekitar
sepertiga dari massa besi cor 0,284 lb/in3. Di samping itu, dia mempunyai
kemampuan memindahkan panas yang lebih baik, yaitu sekitar dua kali lebih
besar dari besi cor.
Kekuatan aluminium berkurang lebih cepat dibandingkan dengan cast
iron pada saat temperatur bertambah, titik leleh aluminium pada temperatur
1260°F, sedangkan cast iron pada 2768°F karakteristik bahan ini menjadi
pertimbangan yang serius saat mendisain piston untuk motor diesel yang
besar atau motor diesel untuk beban berat. Di samping itu yang perlu
diperhatikan, temperatur di atas piston yang tinggi akan melunakkan piston
aluminium dan konsekuensinya dapat merusak alur ring kompresi, dan
selanjutnya akan menghilangkan tekanan kompresi. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka pada ring groove diberi bahan cast iron atau
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 3/9
3
yang lainnya dengan cara Al-fin method atau proses yang lainnya. Campuran
Nickel-iron alloy sering dipergunakan sebagai ring, dimana bahan tersebut
mengembang bersama dengan aluminium. Cara ini dipergunakan untuk
memberikan kekuatan dan mencegah kerusakan ring groove, khususnya ring
groove paling atas.
Pada motor diesel terdapat tiga macam, yaitu model trunk , model
composite, dan model crosshead .
a) Piston Jenis Trunk
Model trunk digunakan untuk motor diesel dengan ukuran kecil,
yaitu untuk kendaraan di darat. Bentuk atau konstruksi jenis piston seperti
terlihat pada gambar berikut:
Gambar 1. Piston motor diesel jenis trunk
Ciri khusus piston jenis trunk adalah piston dan batang piston
dihubungkan secara langsung melalui pen piston. Bentuk permukaan
kepala piston disesuaikan dengan jenis ruang pembakarannya.
b) Piston Jenis Composite
Piston jenis composite yaitu dibuat dengan dua jenis material, yaitu
kombinasi aluminium dengan bahan lain yang lebih kuat. Aluminium
dipergunakan untuk badan piston, dan bahan yang lain untuk kepala
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 4/9
4
piston. Dengan demikian piston tetap memenuhi syarat ringan dan kuat
menahan tekanan gas pembakaran. Permasalahan yang dihadapi adalah
cara menyambung dua bahan piston tersebut dan akhirnya ditemukan cara
penyambungan menggunakan las elektron (electron welding).
Gambar 2. Piston motor diesel jenis composite
c) Piston Jenis Crosshead
Pada motor diesel long stroke dengan silinder yang besar, maka
akan terjadi beban yang besar pada batang piston dan yang juga perlu
diperhatikan adalah gaya ke samping piston pada dinding silinder juga
cukup besar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut ditemukan metode
dengan model crosshead , seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 3. Piston motor diesel model crosshead
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 5/9
5
Konstruksi tersebut memang membuat ukuran tinggi mesin
bertambah, namun efek gaya ke samping piston terhadap dinding silinder
dapat dihilangkan sama sekali. Gaya ke samping seluruhnya dipindahkan
pada crosshead nya, sehingga mempermudah proses perbaikan dan
biayanya lebih murah. Piston dengan demikian hanya bergerak vertical
reciprocating bersama batang tekannya, yang ujung lainnya dipasangkan
pada sepatu crosshead nya. Sementara batang piston dan poros engkol
sama dengan mesin yang lain, bedanya hanya pada ukuran dan
kekuatannya.
d) Piston Jenis Variabel Perbandingan Kompresi (VCR = Variable
Compression Ratio)
Berbagai penelitian telah dilakukan oleh para ahli motor diesel
untuk meningkatkan daya motor diesel, konsumsi bahan bakar,
permasalahan starting, dan pada permasalahan berat mesin. Salah satu
penemuannya adalah sebuah motor diesel dengan pendekatan variasi
perbandingan kompresi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
motor diesel dengan sistem direct injection dapat distart tanpa alat bantu
start pada temperatur 0°F dengan perbandingan kompresi 16 : 1.
Sementara pada temperatur -25°F dibutuhkan perbandingan kompresinya
19 : 1, akan mudah distart namun peak pressure di dalam silinder terlalu
tinggi sebagai beban yang bertambah besar. Tekanan yang tinggi tersebut
mengharuskan struktur yang berat untuk memberikan kekuatan.
Solusi terhadap permasalahan tersebut, pada saat start mesin
diberikan perbandingan kompresi yang terlalu tinggi, dan saat beban
bertambah diberikan perbandingan kompresi yang lebih rendah. Piston
VCR terdiri dari dua bagian, yaitu piston bagian dalam dan bagian luar
yang dijadikan satu unit. Piston bagian luar bebas bergerak naik dan turun
terkait dengan piston bagian dalam, sebesar 0,2 inch. Gerakan piston luar
merespon tekanan gas pembakaran dan dikendalikan oleh kekuatan
hidrolik mesin. Pada saat berada pada posisi paling tinggi yaitu piston luar
bergerak 0,2 inch dari piston dalam dihasilkan perbandingan kompresi
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 6/9
6
sebesar 22 : 1 dan pada keduanya menjadi satu tanpa jarak dihasilkan
perbandingan kompresi sebesar 10 : 1.
Gambar 4. Piston dengan VCR
D. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan perlengkapan yang digunakan
2. Memeriksa minyak pelumas, air pendingin, dan bahan bakar di tangki
3. Menghidupkan mesin ± 5 menit
4. Mengeluarkan minyak pelumas dan air pendingin dari mesin
5. Menutup kran bahan bakar
6. Melepas saringan bahan bakar
7. Melepas intake manifold
8. Melepas muffler dan exhaust manifold
9. Melepas tutup kepala silinder
10. Melepas pipa bahan bakar tekanan tinggi
11. Melepas injector
12. Melepas unit rocker arm
13. Mengeluarkan push rod
14. Melepas selang bahan bakar dan pipa minyak pelumas
15. Melepas kepala silinder (sebelumnya lepaskan pipa minyak pelumas)
16. Membuka tutup belakang mesin
17. Melepas baut pengikat tutup bantalan batang torak
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 7/9
7
18. Mengeluarkan piston dan batang piston
19. Membersihkan bagian-bagian yang telah dilepas
20. Melakukan pengukuran komponen-komponen: piston, batang piston, pena
piston, dan silinder
21. Memasang kembali bagian-bagian yang telah dilepas.
Catatan: a. Perhatikan tanda pemasangan pada piston
b. Sambungan ring piston diusahakan tidak segaris
c. Momen pengencangan baut kepala silinder: 7 – 8 kgm
Momen pengencangan baut con. rod cap: 2,5 – 3 kgm
d. Lumasi bagian-bagian yang saling bergesekan dengan oli
22. Menyetel celah katup masuk dan buang sesuai spesifikasi
23. Spesifikasi celah katup IN dan EX: 0,3 mm
24. Mengeluarkan udara dari sistem bahan bakar
25. Menghidupkan mesin untuk pengecekan
26. Membersihkan alat, perlengkapan dan tempat kerja yang telah .digunakan.
E. Hasil Praktik Motor Diesel
No Komponen yang diukur/diperiksa Hasil Spesifikasi
1 Diameter luar piston 75,63 mm
2 Piston ring side clearence: ring 1. Top ring
(keystone)
2. Taper face
3. Taper under sit
4. Cutter oil
0 mm
0 mm
0 mm
0 mm
Ring:
1. Berpenampang
keystone
2. Berpenampang
tirus
3. Berpenampang
tirus
4. Berpenampang
cutter
3 Celah antara silinder dan piston 76,3 – 75,63
mm = 1,33 mm
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 8/9
8
4 Diameter dalam small end batang torak 24,1mm
5 Celah antara pena piston dan con. rod bushing 24,1 –
24 mm= 0,1 mm
6 Kebengkokan batang torak 0,35 mm
7 Puntiran batang torak 0 mm
8 Diameter pena engkol 41,8 mm
9 Keovalan pena engkol 41,85
10 Connecting rod oil clearence 41,85 – 41,8
mm = 0,05 mm
11 Connecting rod trust bearing
F. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kondisi piston ring piston masih bagus karena piston ring side clearence
tidak ada atau 0 mm.
2. Kondisi piston masih cukup baik karena celah antara pena piston dan
connecting rod bushing sebesar 0,1 mm serta connecting rod oil
clearence sebesar 0,05 mm yaitu masih dalam batas toleransi. Sedangkan
kebengkokan batang torak yaitu sebesar 0,35 mm masih dalam batas
toleransi dan puntiran batang torak sebesar 0 mm.
5/16/2018 LAPORAN PTAKTIK 3 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-ptaktik-3 9/9
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.enginecomponents.mahle.com/MAHLE_Engine_Components/en/Pro
ducts/Pistons
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=piston%20variable%20compression%
20ratio&source=web&cd=4&ved=0CD8QFjAD&url=http%3A%2F%2Fw
ww.fev.com%2Fcontent%2Fpublic%2Fsecure%2Fprotecteddocs%2FTwo
StageVariableCompressionRatiowithEccentricPistonPin.pdf&ei=7rhwT4L
JIsjHrQfRwtCgDg&usg=AFQjCNF1aC6nWb_gWlWKxOYN_cKhI89xfg
&cad=rja
http://www.nissan-global.com/EN/TECHNOLOGY/OVERVIEW/vcr.html
http://www.tpub.com/engine3/en3-41.htm
http://www.tpub.com/engine3/en3-42.htm
Sukoco & Zainal Arifin. (2008). Teknologi Motor Diesel. Bandung: Alfabeta.