Laporan Praktikum Respirasi a3 (Autosaved)

download Laporan Praktikum Respirasi a3 (Autosaved)

of 12

description

b

Transcript of Laporan Praktikum Respirasi a3 (Autosaved)

Laporan Praktikum

Spirometri

A3

Rosalia A.J.P Kelatin102010312

Demar Berkam102010400

Cahyo Aji Raharjo102011144

Ling-ling102011157

Novi102011199

Devy Anggi 102011241

Desak Putu Tri Artha Sari102011267

Daniel Hosea102011358

Stevany102011368

Farah Waheeda Bin Patul Muin102011428

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11470

No. Telp (021)56942061 No. Fax (021)5631731

Email: [email protected]

2011Paraf Mahasiswa

Nama MahasiswaParaf

Rosalia A.J.P Kelatin

Demar Berkam

Cahyo Aji Raharjo (Ketua)

Ling-ling

Novi

Devy Anggi

Desak Putu Tri Artha Sari

Daniel Hosea

Stevany

Farah Waheeda Bin Patul Muin

I. Tujuan Praktikum

1. Tujuan instruksional umumSetelah praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pengukuran fungsi paru dengan spirometer.

2. Tujuan instruksional khususSetelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa dapat:a. Menjelaskan pemeriksaan spirometrib. Melakukan pemeriksaan spirometric. Menganalisa hasil pemeriksaanII. Alat- alat yang Digunakan 1. Student Wet Spirometer2. Pipa mulut disposable3. Automatic spirometer 4. Alatpengukurtinggibadan dan beratbadanIII. DasarTeoriProsesrespirasiataupernafasan,secaraharfiahberartipergerakan oksigen (O2) dari atmosfer menuju ke sel, dan keluarnya karbon dioksida(CO2) dari sel ke udara bebas. Respirasi terdiri dari tiga proses, yaitu:

1.Pulmonaryventilation

adalah proses pernafasan dimana gasmengalir/bergerak antara atmosfer (udara luar) dan paru. Pergerakan udara ini di sebabkan oleh perubahan tekanan udara dalam paru. Perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perubahan kapasitas paru akan memaksaudara masuk ketika inhalasi dan keluar ketika ekshalasi.

Dua Proses penting dalam pulmonary ventilationa.Inhalasi - Prosespergerakan udara masuk ke paru. Agar udara masuk ke dalam paru, tekanan di alveoli harus lebih rendahdaripada tekanan diatmosfer. Makadari iturongga thorax (dada) mengembang untuk meningkatkan kapasitas paru dan merendahkantekananudaradironggadada.Apabilakapasitas ronggathoraxmeningkat,kapasitasparujugameningkatdan tekananalveolarpunmenurun.Perubahantekananini menyebabkan udara bergerak dari luar ke dalam paru.

b.EkshalasiProsespergerakan udara keluarparu. Disebabkan oleh perubahan tekanan, tekanan di dalam paru lebih tinggi daripada tekanan di atmosfer. Ekshalasi adalah hasil daripada elastic recoil yang berlaku pada dinding thorax dan paru,yaituhalyangsecaraalamiterjadisetelahronggadada mengembang. Apabila otot external intercostals relax, tulang rusukakan menurun. Oleh karena itu tekanan dalam paru akan meningkat. Maka udara akan bergerak keluar dari tekanan tinggi kedaerah tekanan rendah.2.RespirasiEksternalProses resapan oksigen (O2) dalam udara di alveoli ke dalam darah dikapiler alveoli serta proses resapan karbon dioksida (CO2) dalam arah sebaliknya. Darah yang dating dari ventrikulus dextra (berasal dari sistemik tubuh) kaya akan kandungan CO2 berdifusi dan bertukar tempatdengan O2 . PO2 dalam alveolar = 105 mmHg sedangkan PO2 dalam kapilerpulmonary = 40 mmHg, karena itu oksigen akan terus meresap ke dalam kapiler pulmonary sehingga PO2 dalam kapiler pulmonary meningkat.3. RespirasiInternal MerupakanpertukaranCO2 dan O2 antarakapilersistemikdenganseljaringan. PO2 dalam kapiler darah = 104 mmHg sedangkan PO2 dalam seljaringan = 40 mmHg. Perbedaan tekanan ini akan menyebabkan oksigenakan meresap keluar dari kapiler darah ke dalam sel sehingga PO2 dalam kapiler darah menurun ke 40 mmHg. Saat O2 meresap ke dalam sel. CO2 akan meresap ke arah yang bertentangan.Frekuensi pernafasan rata-rata padaorang dewasa normalberkisarantara 16-24 kali per menit yang mengangkut kurang lebih 5 liter udara masukdan keluar paru. Beberapa factor seperti peningkatan PCO2 atau konsentrasiH+dapatmempengaruhipusatpernafasandiponsdandimedullauntuk meningkatkan frekuensiataupunmenurunkanfrekuensi pernafasan. JikakonsentrasiCO2 dalam melebihikadarnormalmakatubuh akan bereaksi dengan hiperventilasi untuk mengeluarkan CO2 tersebut dan mengambil O2 dari udara luar, begitupun sebaliknya.Volume paru yang lebih rendah daripada kisaran normal sering kali menunjukan mal fungsi system paru. Untuk mengetahui volume dan kapasitas paru digunakan alat ukur berupa spirometer atau respirometer. Hasil perekamannya disebut spirogram. Pada kurva hasil spirogram digambarkan defleksi ke bawah saat ekspirasi.Udarayangkeluardanmasuksaluranpernafasansaatinspirasidan ekspirasi ini di sebut volume tidal (VT). Volume tidal setiap orang bervariasi tergantung pada saat pengukuran. Salah satu metode untuk melakukan pengukuran volume dan kapasitasdinamis paru adalah dengan spirometri. Tujuannya adalah untuk mengukurefektivitasdankecepatanparu dalam mengisi dan mengosongkanudara. Spirometriadalah suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi/faal paru, di mana pasien diminta untuk meniup sekuat-kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan denganmesin spirometer yang secara otomatisakan menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udara yang dikeluarkan,sehingga dengan demikian dapat diketahui kondisi faal paru pasien.Pemeriksaanspirometridigunakanuntuk mengetahui adanya gangguan diparu dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukurfungsi paru. Pasien yang dianjutkan untuk melakuakan pemeriksaan ini antaralain: pasien yang mengeluh sesak napas, pemeriksaan berkala bagi pekerja pabrik, penderita PPOK, penyandang asma, dan perokok.SpirometriMetode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume yang masuk dan keluar paru-paru, suatu proses yang disebut spirometri. Pemeriksaan spirometry dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spirometer. Alat ini dipakai untuk memeriksa salah satu fungsi paru, yaitu ventilasi. Analog dengan tekanandarahyangdiukurdengan tensimeter, maka fungsi paru diukur dengan spirometry.Sebagaimanadenganpengukuran lainnyapekerjaaninibanyakmemerlukan ketelitian,mulaidari:alatnyasendiri,yang memeriksa, yangdiperiksa, standar nasional, perhitungandanlain-lainnya.Untuk menentukannormalitasfungsi paru denganbantuanspirometer,digunakanparameter FVC (jumlah udara yang dihembuskan dengan kuat setelah inspirasi penuh) dan FEV1 (jumlah udara yang dihembuskan dalam 1detik dengan ekspirasi kuat setelah inspirasi penuh).III. Cara Kerja

3.1 Persiapan

1. Isi Bejana dengan air sampai tanda garis pengisian Gunakan pegangan tangan di samping bejana untuk membawa bejana

2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan ke bawah untuk meyakinkan penempatannya di dasar bejana biru

3. Masukkan pipa mulut yang disponsable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalu gunakan pipa mulut disponsable yang baru setiap pergantian OP

4. Tempatkan garis penunjuj pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala, dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis penunjuk

5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garis penunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala

3.2 Cara Pengukuran

Dengan Student Wet Spirometer

1. Jepit hidung

2. Pengukuran TV ( Volume Tidal)

OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi biasa di student wet spirometer

3. Nafas biasa

4. Pengukuran TV + ERV

OP melakukan inspirasi biasa diluar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer

5. Nafas biasa

6. Pengukuran VC

OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer

Dengan Automatic Spirometer

1. OP memeriksa tinggi dan berat badan2. Setelah operator memasukkan data pada automatic spirometer, dengan posisi duduk, OP bersiap untuk mengikuti intruksi dari operator3. Dengan dihubungkan oleh pipa mulut yang disponsable ke ujung pipa plastik yang fleksibel, pertama OP melakukan inspirasi dan ekspirasi biasa4. Setelah itu OP melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya5. Terakhir, OP melakukan inspirasi sekuat-kuatnyaIV. Hasil dan Pembahasan bGambar 1. Grafik berbagai volume paru terhadap waktu rata rata pada orang normalOP : Cahyo Aji RaharjoPada OP didapati :

TV (Tidal Volume) = 600 ml

EC (Ekspiratory Capacity) = 2300 ml

VC (Vital Capacity) = 3900 mlBeberapa volume paru dan kapasitas paru :

1. Tidal volume (TV) / Volume tidal (VT) : volume udara yang keluar masuk paru dalam pernapasan biasa. Nilainya sekitar 500 ml. Pada OP didapati TV sebesar : 600 ml

2. Volume cadangan inspirasi (VCI) / Inspiratory reserve volume (IRV ) : volume udara yang masih dapat masuk keparu setelah inspirasi biasa

IRV = VC EC

= 3900 2300

= 1600 ml

3. Volume cadangan ekspirasi (VCE) / Expiratory reserve volume (ERV) : jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara aktif dari dalam paru , setelah ekspirasi biasa

EC = TV + ERV

2300 = 600 + ERV

ERV = 1700 ml

4. Residual volume (RV) : volume paru yang masih tersisa didalam paru setelah ekspirasi maksimum

RV = 1200 ml

5. Kapasitas residu fungsional (KRF) / Functional Residual Capacity (FRC) = jumlah gas yang tertinggal di paru-paru pada akhir ekspirasi biasa. FRC = ERV + RV

= 1700 + 1200

= 2900 ml

6. Kapasitas paru total (KPT) / Total lung capacity (TLC ) TLC = VC + RV = 3900 + 1200

= 5100 ml 7. Kapasitas vital (Vital capacity ,VC) : volume udara maksimal yang dapat atau keluar paru selama satu siklus pernapasan , yaitu setelah inspirasi maksimal sampai ekspirasi maksimal, VC = TV+IRV+ERV. Kapasitas vital menggambarkan kemampuan paru mengembang. Pada OP sebesar 3900 ml

Pemeriksaankapasitasvitalparu dari pemeriksaan automatic spirometri didapatkan data sebagai berikut.NAME:Cahyo

Y/M/D:5< /0:/23

IDCODE:8889999

AGE: 19

SEX: MALEH(CM): 178

W(KG): 98

PRED: EUROPE

Pred. Act %

VC 5,68 4,72 83.

TV 0,77

IRV

2,01

ERV

1,94

IC

2,78

Pada Automatic Spirometer dengan Student Wet Spirometer, didapatkan perbedaan hasil dari TV, IRV,ERV,IC,dan VC. Hal ini dikarenakan, pada saat OP melakukan percobaan dengan student wet spirometer kemungkinan ada udara yang keluar melewati celah di bibir OP, karena bibir OP tidak melingkupi seluruh pipa disponsable. Halinimempengaruhi volumeudara yang dapatterukuroleh spirometerpada saat OP melakukan inspirasi dan ekspirasi. Adanya celah yangterbuka(mulut tidak melungkupi mouth piece) akan mengurangi volumeudara yang terukur oleh spirometer karena masih ada udara yg dapat masuk dan keluarlewat celah mulut tersebut.Pengukuran Volume Paru

Instrument yang relatif sederhana; spirometer, digunakan untuk mengukur aliran udara masuk dan keluar paru-paru dan merekamnya ke sebuah grafik volume versus waktu. Gambar 1 memperlihatkan perekaman yang lazim untuk orang dewasa pada berbagai kondisi bernapas. Saat bernapas normal dalam keadaan istirahar, kita menghirup udara 0,5 liter setiap kalinya. Ini disebut sebagai volume alun napas (tidal volume at rest). Pada awal dan akhir bernapas normal terdapat cadangan yang cukup bermakna. Pada akhir inspirasi normal anda dapat, dengan sedikit berupaya, mengisi paru anda lebih lanjut dengan udara. Tambahan udara yang dihirup disebut volume cadangan inspirasi inspiratory reserve volume). Demikian juga, pada akhir ekspirasi normal anda dapat memaksa lebih banyak udara keluar dari paru anda. Udara ekspirasi tambahan ini disebut volume cadangan ekspirasi (ekspiratory reserve volume). Udara yang tertinggal di paru setelah ekspirasi normal disebut kapasitas residual fungsional (functional residual capacity, FRC). Udara pengap inilah yang bercampur dengan udara segar dari napas berikutnya. Saat olahraga berat, volume alun napas jauh lebih besar. Anda memiliki gambaran tentang kapsitas paru anda apabila anda pernah meniup kantung kertas. Apabila seesorang menarik napas sedalam mungkin (a di Gambar 1) dan kemudian menghembuskannya sebanyak mungkin (b di Gambar 1), maka volume yang dikeluarkan disebut kapasitas vital. Namun, paru akan tetap mengandung sebagian udara-volume residual- yang besarnya sekitar 1 liter pada orang dewasa. Sejumlah uji klinis dapat ditentukan dengan spirometer . Jumlah udara yang digunakan untuk bernapas selama 1 menit disebut respiratory minute volume (volume pernapasan semenit). Volume maksimum udara yang digunakan dalam 15 detik disebut ventilasi volunter maksimum ( maximum voluntary ventilation) dan merupakan suatu kuantitas klinis yang penting. Kecepatan ekpirasi setelah inspirasi maksimum merupakan pemeriksaan yang bermanfaat untuk emfisema dan ppenyakit obstruksi jalan napas lainnya. Pada sebagian kecepatan aliran berkurang dengan meningkatnya upaya ekspirasi. Kecepatan aliran puncak normal adalah 350-500 liter/menit. Kecepataan udara ekspirasi dapat sangat cepat apabila seseorang batuk atau bersin keras tanpa menutup mulut, kecepatan udara di trakea dapat mencapai Mach 1-kecepatan suara di udara. Kecepatan tinggi ini dapat menyebabkan kolaps parsial jalan napas karena efek Bernoulli (yaitu meningkatnya kecepatan berarti tekanan yang lebih rendah pada gas). Kesimpulan

1.Respirasipadamanusiameliputi3tahappentingyaituventilasi, respirasi eksternal dan respirasi internal.2.Spirometriadalahsuatuteknikpemeriksaanuntukmengetahuifungsi paru-paru , dimana OP diminta sekuat-kuatnya melalui suatu alat yang dihubungkan dengan mesin spirometer yang akan menghitung kekuatan, kecepatan dan volume udarayangdikeluarkan, sedangkan alatnya bernama spirometer, dan hasil perekamannya bernama spirogram.3.Denganmenggunakanspirometerini,makakamidapat mengukurvolume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitasvital, kapasitastotalparu, danvolumeresidu,dankapasitas vital paksaDaftar Pustaka1. Cameron, J R./ Chairunnisa (ed).Fisika Tubuh Manusia. Pendit Brahm U. 2nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2006: pp. 142-5a