Psikometri Bab a3
-
Upload
prince-iccanna -
Category
Education
-
view
340 -
download
4
Transcript of Psikometri Bab a3
Bab 3
Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
BAB 3
SKALA UKUR
A. Dasar
1. Pengertian
• Pengukuran adalah pemberian bilangan kepada atribut dari subyek menurut aturan
• Skala ukur adalah aturan untuk mengaitkan atau menyatakan atribut dengan bilangan
• Misalnya, atribut panjang dapat dinyatakan dengan bilangan melalui skala ukur “meter”
------------------------------------------------------------------------------Skala Ukur
------------------------------------------------------------------------------
2. Beberapa Skala Ukur yang Sering Digunakan
Skala ukur
• Jarak : meter• Takaran : liter• Massa : kilogram
• Waktu ; detik• Temperatur : 0Celcius• Arus listrik : Ampere• Kuat suara : desibel• Berlian : karat
• Memori komputer : bait (byte)• Harga barang ; rupiah• Sepak bola : gol• Nilai ujian : 0 sampai 10• Salah-betul : 0 dan 1• Sikap : 1 sampai 5• Kejuaraan : 1 sampai 3
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Penggunaan
Skala ukur ditentukan bersama-sama dengan sasaran atribut dan sasaran responden pada saat pengkonstruksian alat ukur
Sasaran ukur:atribut
Skala ukurKonstruksialat ukur
Sasaran ukur:responden
Alat ukur(hasil konstruksi)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Ciri
• Ciri skala ukur dapat dilihat dari beberapa aspek, mencakup
Nilai skala
Sifat skala
Level skala
Tipe skala
• Ciri skala ukur menentukan ciri dari sekor atau data pada hasil pengukuran
• Ciri skala ukur juga menentukan cara pengolahan data pada hasil pengukuran
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
B. Nilai Skala Ukur
1. Jenis
Ada dua jenis nilai pada skala ukurDikotomi
Politomi
2. Skala dikotomi
• Hanya ada dua macam nilai pada skala dikotomi untuk menyatakan dua macam keadaan
• Biasanya kedua macam nilai itu dinyatakan dengan 0 dan 1
Jawaban betul = 1
Jawaban salah = 0
Ada = 1 Setuju = 1
Tidak ada = 0 Tidak setuju = 0
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Skala politomi
• Terdapat lebih dari dua nilai pada skala politomi, membentang dari nilai terendah sampai ke nilai tertinggi
• Ada berbagai macam skala politomi berdasarkan panjang bentangannya, misalnya
Salah, sebagian betul, betulSalah = 0Sebagian betul = 1…9Betul = 10
PeringkatDari rendah ke tinggi 1, 2, 3, 4, 5
Kiraan (rating)Dari buruk ke baik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
C. Sifat Skala Ukur
1. Sifat skala• Sifat skala ukur menentukan macam sekor
yang dihasilkan, meliputi sekor
Diskrit
Kontinu
Diskrit semu
2. Sekor diskrit• Jika diurutkan dari kecil ke besar, terdapat
lompatan di antara sekor berdampingan (tidak ada sekor di antara mereka), misalnya
▪ ▪
0 1
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ …
1 2 3 4 5 6 7 8 …
5 10 15 20 25 30 35 40 …
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Sekor kontinu
• Dari kecil ke besar, sekor terus bersinambungan, seperti garis lurus (tidak terdapat lompatan), misalnya,
• Skala ini menerima pecahan pada sekor sehingga selisih di antara dua sekor terdekat mendekati nol, misalnya,
waktu dalam detik
panjang dalam meter
hasil belajar dalam angka
potensi akademik dalam angka
1 2 3 4
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Sekor diskrit semu
• Skala menghasilkan sekor kontinu, namun di dalam pemberian bilangan dilakukan secara diskrit
• Batas sekor yang diberikan mencakup bentangan dari setengah jarak sekor ke bawah sampai ke setengah jarak sekor ke atas, misalnya,
X1 X2
6 7 8 9▪ ▪ ▪
6,5 7,5 8,5
10 15 20 25▪ ▪ ▪
12,5 17,5 22,5
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
D. Level Skala Ukur Stevens
1. Hakikat
• Level skala ukur menunjukkan banyaknya informasi yang terkandung di dalamnya
• Stevens membagi level skala menjadi empat, mencakup, dari rendah ke tinggi,
nominal, rendah
ordinal,
interval, dan
rasio tinggi
rendah: sedikit informasi
tinggi : banyak informasi• Ada yang menyusun level skala tambahan yang
terletak di antara level skala itu
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Level Nominal
Ciri Hanya untuk membedakan satu dan lainnya
Kandungan informasi Kandungan informasi paling sedikit yakni hanya membedakan
Contoh 1
• Nomor rumah: 1, 2, 3, 4, 5, …• Nomor telepon: 21222, 21223, 21224, …• Nomor mahasiswa: 3789, 3790, 3793, …• Pada koding:
pria = 1 Jakarta Pusat = 1 wanita = 2 Jakarta Barat = 2 Jakarta Timur = 3 Jakarta Selatan = 4 Jakarta Utara = 5
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Level Ordinal
Ciri
▪ Membedakan satu dan lainnya
▪ Menujukkan tingkatan
mis. pendek – panjang
rendah – tinggi
kecil – besar
Kandungan informasi
▪ Lebih banyak dari di level nominal
Jarak di antara tingkatan berurutan tidak diketahui
• mungkin sama, dan mungkin juga tidak sama
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
• Contoh 2
Luas bak air = 1
Luas kolam ikan = 2
Luas Samudra Pasifik = 3
Tinggi lemari = 1
Tinggi rumah = 2
Tinggi Gunung Himalaya = 3
Kadar kopi encer = 1
Kadar kopi sedang = 2
Kadar kopi pekat = 3
Tutur bahasa kasar = 1
Tutur bahasa sedang = 2
Tutur bahasa halus = 3
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Level Interval
Ciri• Membedakan satu dan lainnya• Menunjukkan tingkatan• Jarak sama di antara tingkatan berurutan• (tidak harus memiliki nol mutlak)
Kandungan informasi• Lebih banyak dari di level ordinal
Jarak di antara skala berurutan adalah sama
• Tidak ada nol mutlak; hanya ada nol relatif
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 3
Skala temperatur
• 360, • 370, • 380, Jarak skala adalah sama• 390,
• 400,• . . .
Tegangan listrik
• – 2 volt, • – 1 volt, • 0 volt, Jarak skala adalah sama• 1 volt,
• 2 volt,• . . .
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Level Rasio
Ciri• Membedakan satu dan lainnya• Menunjukkan tingkatan• Jarak di antara tingkatan berurutan adalah
sama• Memiliki nol mutlak
Kandungan informasi• Lebih banyak dari di level interval
Memiliki nol mutlak (tulen)
Dapat menghasilkan rasio yang tetap
0 1 2 3
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 4
Banyaknya orang
• 1 orang• 2 orang• 3 orang• 4 orang Ada titik nol mutlak
Dapat dibuat rasio tetap
Banyaknya uang
4 orang : 2 orang = 2 : 1 • Rp. 1000 6 orang : 2 orang = 3 : 1• Rp. 2000 Rp 4000 : Rp 1000 = 4 : 1
• Rp. 3000 Rp 6000 : Rp 1000 = 6 : 1• Rp. 4000 rasio mereka tetap
Rasio 2 : 1
Rasio 3 : 1
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
• Perbandingan kandungan informasi di antara level skala
Membe-dakan
Ada tingkat
Jarak sama
Nol mutlak
nominal
ordinal
interval
rasio
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
E. Level Skala Ukur Lain
1. Penskalaan Guttman (Analisis skalogram)
• Pilihan jawaban disusun dari lemah ke kuat
• Jika responden setuju pada jawaban lebih kuat, maka seharusnya responden itu juga setuju pada jawaban yang lebih lemah
• Contoh 5
lemahA. Pegawai administrasi di kantor umum boleh mogokB. Guru sekolah umum boleh mogokC. Juru rawat di rumah sakit umum boleh mogokD. Petugas pemadam kebakaran kota boleh mogok
kuat
----------------------------------------------------------------------- Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
• Jika responden setuju B, seharusnya juga setuju A; jika setuju C, seharusnya juga setuju B; dan jika setuju D, seharusnya juga setuju C
• Jawabannya menjadi
A + + + + B – + + + + = setuju C – – + + – = tidak setuju D – – – +
• Ada kalanya terjadi perbedaan dengan yang diharapkan, yang diukur melalui koefisien reprodusibilitas
• Koefisien reprodusibilitas
dengan patokan C = 0,90
jawabanseluruhjumlah
kelirujumlahC −=1
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Penskalaan Coombs
a. Hakikat
• Level skala ini terletak di antara level skala ordinal dan level skala interval
• Level skala ini dapat menunjukkan perbedaan di antara jarak tingkat yakni mana jarak lebih besar dari jarak lainnya
• Di sini digunakan skala empat tingkat A, B, C, dan D dengan AB > CD atau AB < CD
• Sambil menunjukkan urutan tingkatan, mis.
Jika setuju A, juga setuju BCD
Jika setuju B, juga setuju CD
Jika setuju C, juga setuju D
A B C D
A B C D
AB>CD
AB<CD
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
b. Skala I (individual scale)
• Terdapat banyak kombinasi dari A, B, C, dan D
ABCDABDCACBDACDBBACDBADC …. ada 24 macam
• Ada tujuh macam yang diperhatikan, yakni
ABCDBACDBCADCBAD atau BCDACBDACDBADCBA
• Rumus umum untuk banyaknya macam yang diperhatikan untuk m skala adalah
[m (m – 1) / 2] + 1
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
c. Skala J (joint scale)
• Terdiri atas wilayah di antara dua titik tengah pada AB, AC, AD, BC, BD, CD
• Kombinasi jarak
Macam AB BC CD
a kecil sedang besar
b kecil besar sedang AB<CD
c sedang kecil besar
d sedang besar kecil
e besar kecil sedang AB>CD
f besar sedang kecil
A B C D
AB AC BC AD BD CD(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
• Ciri kombinasi: Urutanabc -> AB AC BC AD BD CD -> AB<CD
Dapat diwakili oleh a
A B C D
A B C D
a
b
c
A B C D
AB
AB
AB
BC
BC
BC
CD
CD
CD
AC AD BD
AC AD BD
AC AD BD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
• Ciri kombinasi: urutandef -> AB AC AD BC BD CD -> AB>CDDapat diwakili oleh f
A
A
A
d
e
f
B
B
B
C D
C
C
D
D
AB
AB
AB BC CD
BC CD
BC CDAC AD BD
AD
AD
AC BD
AC BD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
d. Model a
• Sebagai wakil digunakan model a dan fUrutan pada a, BC disusul ADUrutan pada f, AD disusul BC
• Pada a
Jika X terletak di (1), maka
Jarak AX terdekatJarak BX berikutnyaJarak CX berikutnyaJarak DX terjauh
Urutan dari dekat ke jauh menjadi: ABCD
A B C D
AB BC CDAC AD BD
X
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Jika X terletak di (2), maka
X di kanan AB, jarak BX terdekat
X di kiri AC, jarak AX berikutnya
Jarak CX berikutnya
Jarak DX terjauh
Urutan dekat ke jauh menjadi: BACD
A B C D
AB BC CDAC AD BD
X
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Jika X terletak di (3), maka melalui teknik pemekaran,
Urutan dari dekat ke jauh menjadi: BCAD
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
e. Untuk letak X di semua wilayah, maka
urutan dari dekat ke jauh adalah
Model a Model f
Wilayah Urutan Wilayah Urutan
(1) ABCD (1) ABCD
(2) BACD (2) BACD
(3) BCAD (3) BCAD
(4) CBAD (4) BCDA
(5) CBDA (5) CBDA
(6) CDBA (6) CDBA
(7) DCBA (7) DCBA
Perbedaan mereka terletak di wilayah (4)
Urutan pada model a: CBAD
Urutan pada model f: BCDA
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
f. Contoh 6
untuk pemerhati pendidikan
• Bagaimana urutan profesi orang untuk menjadi anggota organisasi pemerhati pendidikan, di antara
Semua orang
Para profesional
Para pendidik
Para guru
• Bagaimana jarak skala di sini, dengan pengertian, di antara mana lebih dekat dari di antara mana
• Untuk mengetahuinya, disebarkan angket untuk memilih urutan mana di antara keempat profesi itu yang disetujui oleh responden
------------------------------------------------------------------------------Skala Ukur
------------------------------------------------------------------------------
Hasil angket
Pola responsi Frekuensi1. semua-profesional-pendidik-guru 532. profesional-pendidik-semua-guru 443. pendidik-profesional-guru-semua 404. pendidik-guru-profesional-semua 375. profesional-semua-pendidik-guru 326. guru-pendidik-profesional-semua 267. profesional-pendidik-guru-semua 238. profesional-guru-semua-pendidik 29. pendidik-guru-semua-profesional 1
10. profesional-semua-guru-pendidik 1
1 dan 6 - berkebalikan; 1 adalah ABCD maka 6 adalah DCBA, sehingga
A = semua orang B = profesionalC = pendidik D = guru
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Dengan koding seperti itu, maka urutan pada angket menjadi
1. ABCD
2. BCAD
3. CBDA
4. CDBA
5. BACD
6. DCBA
7. BCDA
Urutan ini cocok dengan model f, sehingga jarak
AB > CD
Jarak di antara semua orang – profesional (AB)
> jarak di antara pendidik – guru (CD)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
F. Tipe Skala Ukur
1. Macam Tipe Skala Ukur
• Ada banyak macam tipe skala ukur, mencakup
Skala kategoris
Skala kualitatif berperingkat
Skala satuan ukur
Skala jawaban betul
Skala jawaban terbaik
Skala kiraan
• Skala ini terkait pada butir di dalam alat ukur untuk menentukan bagaimana, di dalam pengukuran, bilangan diterapkan ke butir itu
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Skala kategoris
• Skala ini hanya menunjukkan kategori dari sesuatu yang diukur
• Level skala pada skala kategoris adalah nominal
• Contoh 7
Makanan asin = 1Makanan manis = 2Makanan asam = 3Makanan pedas = 4
Orang desa = 1Orang kota = 2
Jakarta Pusat = 1Jakarta Barat = 2Jakarta Selatan = 3Jakarta Timur = 4Jakarta Utara = 5
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Skala kualitatif berperingkat
• Skala ini menunjukkan peringkat pada sesuatu yang diukur
• Level skala pada skala ini adalah ordinal
• Contoh 8
Tingkat status sosial ekonomi
Rendah = 1
Menengah = 2
Tinggi = 3
Ragam tutur bahasa
Kasar = 1
Sedang = 2
Halus = 3
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Kepekatan kopi
Tiada kopi = 1
Kopi encer = 2
Kopi acak encer = 3
Kopi sedang = 4
Kopi agak pekat = 5
Kopi pekat = 6
Status pendidikan
Tidak pernah bersekolah= 0
Tidak lulus SD = 1
Lulus SD = 2
Lulus SLTP = 3
Lulus SLTA = 4
Lulus S1 perguruan tinggi = 5
Lulus S2 perguruan tinggi = 6
Lulus S3 perguruan tinggi = 7
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Skala satuan ukur
• Sudah ada satuan ukur yang dapat digunakan• Level skala umumnya adalah interval dan/atau
rasio
• Contoh 9
Satuan panjang= meter
Satuan isi = liter
Satuan massa = kilogram
Satuan waktu = detik
Satuan arus listri = ampere
Satuan temperatur = derajat Celcius
Satuan tegangan listrik = volt
Satuan kuat suara = desibel
Satuan kuat cahaya = lumen
Satuan tenaga = joule
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Skala jawaban betul
• Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi
• Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval
• Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor
a. Jawaban betul dikotomi
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban• Hanya ada jawaban betul atau jawaban salah• Sekor yang diberikan
Jawaban salah = 0
Jawaban betul = 1
• Terdapat pada ujian bentuk betul-salah, ujian pilihan ganda, atau ujian penjodohan
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
b. Jawaban betul politomi
• Selain jawaban salah dan betul, terdapat jawaban sebagian betul
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai
Jawaban salah = 0
Jawaban betul = Xmaksimum
Jawaban sebagian betul = 0 . . . Xmaksimum
• Ada bermacam rentangan sekor
0 sampai 4
0 sampai 10
0 sampai 100
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Skala jawaban terbaik
• Biasanya digunakan pada ujian, dapat berbentuk dikotomi atau politomi
• Level skala dapat berbentuk ordinal atau interval• Bilangan yang diberikan dikenal sebagai sekor
• Jawaban dicocokkan dengan kunci jawaban atau dinilai oleh penilai, sehingga sekor menjadi
1 sampai Xmaksimum
Misalnya 1 sampai 5
• Dapat dilaksanakan melalui
Jawaban pilihan ganda
Diberikan oleh penilai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
G. Tipe Skala Ukur Kiraan
1. Skala Kiraan Likert
a. Pilhan Jawaban
• Skala ini diciptakan oleh R. Likert untuk pengukuran sikap terhadap sesuatu
• Ada lima pilihan jawaban
Sangat setuju
Setuju
Ragu
Tidak setujuSangat tidak setuju
• Jawaban ini kemudian dinyatakan ke dalam bilangan dari 1 sampai 5 (sekor)
• Pemberian bilangan ini bergantung kepada bentuk pernyataan yang dijawab oleh responden
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
b. Bentuk pernyataan
Ada dua macam bentuk pernyataan
• Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui oleh responden, disebut bentuk positif, seperti
Pendidikan adalah penting bagi bangsa dan negara
• Pernyataan yang diharapkan untuk tidak disetujui oleh responden, disebut bentuk negatif, seperti
Bersekolah hanya membuang-buang waktu saja
• Biasanya kuesioner berisikan pernyataan positif dan negatif, agar responden berpikir dulu sebelum memberi jawaban
-----------------------------------------------------------------------Skala ukur
-----------------------------------------------------------------------
c. Sekor pada skala Likert
Pada bentuk positif, sangat setuju memperoleh sekor tinggi dan sangat tidak setuju memperoleh sekolah rendah
Pada bentuk negatif, sangat setuju memperoleh sekor terendah dan sangat tidak setuju memperoleh sekor tinggi
Pilihan jawabanPernyataan
positif negatif
sangat setujusetujuragutidak setujusangat tidak setuju
54321
12345
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
d. Level skala pada skala Likert
• Pada umumnya, setiap butir pada alat ukur skala Likert dianggap memiliki level ordinal
• Namun jumlah sekor pada satu responden, sering dianggap berlevel interval
• Contoh 10
Res-pon-den
Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9A
5 2 3 5 1 3 2 4 54 2 4 5 1 2 4 4 54 3 3 4 2 3 1 5 4
123
303129
Dianggap sebagai skala ordinal Sering dianggap
sebagai skala interval
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
2. Skala Kiraan Thurstone
a. Dasar
• Skala ini diciptakan oleh L.L.. Thurstone untuk mengukur sikap
• Thurstone ingin membuat alat ukur dengan level skala interval
• Karena itu setiap butir perlu memiliki sekor berbeda tetapi jarak sekor di antara butir dibuat sama (skala interval)
• Dengan demikian, setiap butir sudah harus memiliki nilai
• Di sini, dibahas bagaimana caranya memberikan nilai kepada butir
b. Nilai dan kualitas butir
• Setiap butir yang digunakan sudah memiliki
Nilai butir
Kualitas butir
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
c. Penentuan nilai butir
• Persiapan butir sudah meliputi nilai dan kualitas butir
• Butir yang telah disusun diserahkan kepada sejumlah pakar untuk ditanggapi
• Tanggapan berbentuk rentangan A sampai K (ada 11 kategori tanggapan)
• Setiap pakar memilih salah satu di antara A sampai K sebagai tanggapannya
A B C D E F G H I J KSangat tidak dikehendaki
Sangat dikehendaki
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
d. Perhitungan nilai
• Tanggapan dari A sampai K diberi nilai dari 1 sampai 11
dengan interval sebesar 1
• Nilai dan kualitas butir
Nilai butir = median
Kualitas butir = jarak interkuartil
Makin kecil jarak interkuartil, maka seragam tanggapan pakar, makin tinggi kualitas butir
A B
1
C
2
D
3
E
4
F
5
G
6
H
7
I
8
J
9
K
10 11
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 11
Butir 1 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil
A B C D E F G H I J K
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
frek 2 2 6 2 6 62 64 26 18 8 4
Interval batas batas frek prop kum
bawah atas prop
A 1 0,5 1,5 2 0,01 0,01
B 2 1,5 2,5 2 0,01 0,02
C 3 2,5 3,5 6 0,03 0,05
D 4 3,5 4,5 2 0,01 0,06
E 5 4,5 5,5 6 0,03 0,09
F 6 5,5 6,5 62 0,31 0,40
G 7 6,5 7,5 64 0,32 0,72
H 8 7,5 8,5 26 0,13 0,85
I 9 8,5 9,5 18 0,09 0,94
J 10 9,5 10,5 8 0,04 0,98
K 11 10,5 11,5 4 0,02 1,00
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Median
k = 6,5 Σpb = 0,40 pw = 0,32 i = 1
Kuartil 1
k = 5,5 Σpb = 0,09 pw = 0,31 i = 1
Kuartil 3
k = 7,5 Σpb = 0,72 pw = 0,13 i = 1
Nilai butir = 6,8
Jarak interkuartil = 7,7 – 6,0 = 1,7
8,6132,0
40,050,05,6 =⋅
−+=M
0,6131,0
09,025,05,51 =⋅
−+=K
7,7113,0
72,075,05,73 =⋅
−+=K
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 12
Butir 2 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil
A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frek 0 0 0 10 40 28 50 26 28 14 4
Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 0,5 1,5 0 0 0 B 2 1,5 2,5 0 0 0 C 3 2,5 3,5 0 0 0 D 4 3,5 4,5 10 0,05 0,05 E 5 4,5 5,5 40 0,20 0,25 F 6 5,5 6,5 28 0,14 G 7 6,5 7,5
H I J K
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Median
k = Σpb = pw = i =
M =
Kuartil 1
k = Σpb = pw = i =
K1 =
Kuartil 3
k = Σpb = pw = i =
K3 =
Nilai butir =
Jarak interkuartil =
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 13
Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil
A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frek 0 0 0 2 8 6 26 44 56 44 14
Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6
G 7 H I J K
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Median
k = Σpb = pw = i =
M =
Kuartil 1
k = Σpb = pw = i =
K1 =
Kuartil 3
k = Σpb = pw = i =
K3 =
Nilai butir =
Jarak interkuartil =
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 14
Butir 3 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil
A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frek 20 45 60 32 5 3 7 9 4 8 6
Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6
G 7 H I J K
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Median
k = Σpb = pw = i =
M =
Kuartil 1
k = Σpb = pw = i =
K1 =
Kuartil 3
k = Σpb = pw = i =
K3 =
Nilai butir =
Jarak interkuartil =
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Contoh 15
Butir 5 ditanggapi oleh 200 pakar dengan hasil
A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Frek 4 8 10 70 65 20 9 4 5 3 2
Interval Batas Batas Frek Prop Kum Bawah Atas Prop A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 F 6
G 7 H I J K
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
Median
k = Σpb = pw = i =
M =
Kuartil 1
k = Σpb = pw = i =
K1 =
Kuartil 3
k = Σpb = pw = i =
K3 =
Nilai butir =
Jarak interkuartil =
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
3. Skala Kiraan Frekuensi Verbal
• Skala ini berbentuk pilihan frekuensi, dari selalu sampai tidak pernah atau sebaliknya, misalnya,
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = ada kalanya
4 = sering
5 = selalu
atau sebaliknya
• Responden memilih salah satu di antaranya yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
4. Skala Kiraan Ordinal
• Skala berbentuk suatu urutan, misalnya, dalam ruang, waktu, atau hal lainnya
• Misal untuk urutan waktu
Dini hari
Segera setelah bangun pagi
Tengah pagi
Sesaat sebelum makan siang
Sesaat setelah makan siang
Tengah petang
Sesaat sebelum makan malam
Sesaat setelah makan malam
Larut malam
Tidak pernah
• Responden memilih salah satu yang sesuai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
5. Skala Kiraan Komparatif
• Skala kiraan berbentuk komparasi sesuatu dengan satu patokan tertentu
• Dibandingkan dengan suatu patokan, sesuatu terletak di
Sangat Kira-kira Sangat
rendah sama tinggi
______ _____ ______ ______ ______
1 2 3 4 5
• Responden memilih salah satu letak
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
6. Skala Kiraan Numerik
• Skala kiraan ini berbentuk angka dari rendah ke tinggi yang mencerminkan tingkat penting, biasanya digunakan angka dari 1 sampai 5
Sangat Sangat
tidak penting penting
_____ _____ ______ _____ _____
1 2 3 4 5
• Responden memilih salah satu angka yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
7. Skala Kiraan Pilihan Kata Sifat
• Skala kiraan ini menggunakan sejumlah kata sifat yang sesuai dengan sesuatu yang diukur, misalnya
_____ mudah _____ murah
_____ menarik _____ lambat
_____ mahal _____ kecil
_____ senang _____ rumit
_____ tegang _____ santai
. . .
untuk sasaran yang diukur
• Responden memilih semua kata sifat yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
8. Skala Kiraan Stapel
• Skala kiraan ini merupakan kombinasi dari skala pilihan kata sifat dengan skala numerik
sama
sekali sempurna
tidak
1 2 3 4 5
_____ menarik
_____ mudah
_____ lambat
_____ kecil
. . .
• Responden memilih semua kata sifat yang sesuai serta memberikannya angka
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
9. Skala Kiraan Peringkat Paksaan
• Skala kiraan ini memerlukan isian peringkat 1, 2, 3, 4, … dengan 1 sebagai preferensi tertinggi
• Responden dipaksa untuk memberikan peringkat dan tidak boleh ada peringkat yang sama, misalnya
Berikan peringkat kepada
_______ matematika
_______ fisika
_______ kimia
_______ biologi
• Responden menentukan peringkat mulai dari preferensi tertinggi (1)
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
10. Skala Kiraan Diferensial Semantik
(dari Osgood)
• Skala kiraan ini membentuk rentangan di antara sepasang kata berlawanan yang sesuai untuk sasaran ukur (biasanya rentangan terdiri atas tujuh pilihan), misalnya
Panas ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Dingin
Baik ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Buruk
Mahal ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Murah
Besar ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Kecil
Untung ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ Rugi
• Responden memilih satu letak pada setiap pasangan kata berlawanan itu yang dirasakannya sesuai
-----------------------------------------------------------------------Skala Ukur
-----------------------------------------------------------------------
11. Skala Kiraan Lainnya
• Masih ada lagi macam skala kiraan yang tidak kita bicarakan di sini
• Responden diminta untuk memilih letak pada skala yang dirasakannya sesuai